Gambaran Aspirasi dalam Melanjutkan Studi Berdasarkan Aspek

ASPEK CITA-CITA 27,84 Tinggi 72,16 Sedang Gambar 4.2. Diagram Aspirasi dalam Melanjutkan Studi Berdasarkan Aspek Cita- cita Diagram di atas menunjukkan persentase siswa yang tergolong mempunyai aspirasi dalam melanjutkan studi kategori tinggi berjumlah 27,84, dan persentase siswa yang tergolong mempunyai aspirasi dalam melanjutkan studi kategori sedang berjumlah 72,16.

4.5.2.3 Gambaran Aspirasi dalam Melanjutkan Studi Berdasarkan Aspek

Hasrat Hasrat merupakan sesuatu yang ingin diperoleh dari apa yang dilakukan baik untuk waktu dekat, maupun untuk jangka panjang. Hasrat lebih berkaitan dengan kemajuan diri dan peningkatan prestasi Hurlock, 1980:45. Data diambil dengan menggunakan skala aspirasi dalam melanjutkan studi berdasar aspek hasrat yang terdiri dari 19 butir soal item valid dengan skor maksimum 4 dan skor minimum 1, sehingga skala aspirasi dalam melanjutkan studi berdasar aspek hasrat dapat dinyatakan sebagai berikut: Range = Data maksimal – Data minimal Data Maksimal = Jumlah item x Skor maksimal = 19 X 4 = 76 Data Minimal =Jumlah item x skor minimal = 19 x 1 = 19 Luas Jarak Sebaran = Jumlah data maksimal – Jumlah data minimal = 76 - 19 = 57 Deviasi Standar s = Luas jarak sebaran : enam satuan deviasi standar = 57 : 6 = 9,5 Mean Teoritisnya µ = Jumlah item X 3 kategori = 19 X 3 = 57 Maka didapat pembagian kategori interval sebagai berikut: Tabel 4.9. Kategori Interval Aspirasi dalam melanjutkan Studi Berdasarkan Aspek Hasrat Interval Kategori X {57 – 1,0 9,5} Rendah {57 – 1,0 9,5}} ≤ X {45 + 1,0 9,5} Sedang {57 + 1,0 9,5 }≤ X Tinggi Tabel di atas menunjukkan bahwa subjek yang memperoleh skor X {57 – 1,0 9,5} memiliki kategori yang rendah, subjek yang memperoleh skor {57 – 1,0 9,5}} ≤ X {45 + 1,0 9,5} memiliki kategori yang sedang, subjek yang memperoleh skor {57 + 1,0 9,5 }≤ X termasuk dalam kategori yang tinggi. Tabel 4.10. Kategori Interval Aspirasi dalam Melanjutkan Studi Pada Aspek Hasrat Interval Kategori X 47,5 Rendah 47,5 ≤ X 66,5 Sedang 66,5 ≤ X Tinggi Deskripsi data tersebut di atas memberikan sebuah gambaran mengenai distribusi skor skala pada kelompok subjek yang dikenai pengukuran dan berfungsi sebagai sumber informasi mengenai keadaan subjek pada aspek atau variabel yang diteliti. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memperoleh skor kurang dari 47,5 memiliki aspirasi dalam melanjutkan studi pada aspek hasrat yang rendah. Jika subjek penelitian memperoleh skor antara 47,5 hingga 66,5 maka subjek memiliki aspirasi dalam melanjutkan studi pada aspek hasrat yang tergolong sedang, subjek yang memperoleh skor lebih dari 66,5 maka subjek memiliki aspirasi dalam melanjutkan studi pada aspek hasrat yang tinggi. Lebih lanjut mengenai aspirasi dalam melanjutkan studi berdasarkan aspek hasrat dapat dilihat dari distribusi frekuensi seperti yang tercantum dalam tabel berikut: Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Aspirasi dalam Melanjutkan Studi Berdasarkan Aspek Hasrat Interval Kategori Jumlah subjek Persentase X 47,5 Rendah 47,5 ≤ X 66,5 Sedang 49 62,02 66,5 ≤ X Tinggi 30 37,98 Jumlah 79 79 Terlihat pada tabel di atas bahwa frekuensi siswa kelas XII yang memiliki aspirasi dalam melanjutkan studi kategori tinggi ada 30 orang, aspirasi dalam melanjutkan studi berdasarkan aspek hasrat kategori sedang ada 49 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram persentase aspirasi dalam melanjutkan studi berdasarkan aspek hasrat pada siswa kelas XII SMA Teuku Umar berikut ini : ASPEK HASRAT 37,98 Tinggi 62,02 Sedang Gambar 4.3. Diagram Aspirasi dalam Melanjutkan Studi Berdasarkan Aspek Hasrat Diagram di atas menunjukkan persentase siswa yang tergolong mempunyai aspirasi dalam melanjutkan studi kategori tinggi berjumlah 37,98, dan persentase siswa yang tergolong mempunyai aspirasi dalam melanjutkan studi kategori sedang berjumlah 62,02.

4.5.2.4 Gambaran Aspirasi dalam Melanjutkan Studi Berdasarkan Aspek

Dokumen yang terkait

PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP TEUKU UMAR SEMARANG

0 13 225

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS X SMA TEUKU UMAR SEMARANG

1 23 202

(ABSTRAK) KETIDAKPATUHAN PEJALAN KAKI MENGGUNAKAN JEMBATAN PENYEBERANGAN (Studi Fenomenologis pada Siswa SMA dan SMK di Jalan Teuku Umar Kota Semarang ).

0 1 3

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 100

Pengaruh Motivasi Belajar, Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII di SMA TEUKU UMAR Semarang.

3 15 103

Efektivitas Bimbingan Kelompok dalam Upaya Mengembangkan Sikap Prososial pada Siswa Kelas X SMA Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2006/2007.

0 0 166

Efektivitas Bimbingan Kelompok dalam Upaya Mengembangkan Sikap Prososial pada Siswa Kelas X SMA Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2006/2007.

0 0 1

Keefektifan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa di SMA Teuku Umar Semarang (Penelitian Eksperimen Pada Siswa kelas X 5 SMA Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006).

0 0 1

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA PADA KELAS XI SMA TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 55