Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih dari 100 orang dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 Arikunto, 2006 Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling. Adapun alasan subyek mempunyai hak yang sama untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Cara pengambilan dalam penelitian ini yaitu dengan sampel acak. Ada beberapa cara untuk pengambilan sampel melalui random sampling, antara lain : a. Dengan cara undian b. Dengan cara ordinal c. Dengan menggunakan tabel bilangan random Pada penelitian ini, teknik random sampling yang digunakan adalah dengan cara undian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dengan cara undian ini adalah sebagai berikut : a. Peneliti meminta daftar nama kelas XII dan XIII dari guru pembimbing SMAN 1 Kendal b. Membuat nomor undian 1-37 yang merupakan nomor absen dari siswa c. Nomor undian tersebut ditulis dalam kertas kecil, digulung kemudian diundi dan setiap kelas diambil 25 sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 43 siswa.

3.3 Variabel Penelitian

1. Jenis penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2006:116. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : a. Variabel bebas x Variabel bebas atau independen adalah variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepribadian konselor pada guru pembimbing. b. Variabel terikat y Variabel terikat atau dependen adalah variabel akibat dari variabel bebas disebut tidak bebas atau variabel tergantung. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa memanfaatkan layanan konseling individu. 2. Hubungan Antar Variabel Hubungan antar Variabel dapat dilihat dalam bentuk gambar sebagai berikut : Bagan I Hubungan antar variabel Pada penelitian ini hubungan antar variabel adalah hubungan positif, dimana semakin positif kepribadian konselor maka minat siswa untuk mengikuti layanan konseling individu akan semakin tinggi. 3. Definisi Operasional Agar lebih jelas maksud dari penelitian ini,definisi operasional dari kedua variabel yaitu : a. Variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah kepribadian konselor. Di sini para siswa menafsirkan atau berpendapat tentang ciri-ciri kepribadian konselor, dimana ciri-ciri tersebut harus dimiliki oleh guru pembimbing. Minat mengikuti layanan konseling perorangan Kepribadian konselor pada guru pembimbing Ciri-ciri kepribadian konselor meliputi dapat dipercaya , kehangatan atau ramah, pendengar yang baik dan konsentrasi, emosi stabil atau sabar, keterbukaan, bersungguh-sungguh, dan kreatif. b. Variabel terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah minat siswa yang memanfaatkan layanan konseling individu. Yang dimaksud minat siswa memanfaatkan layanan konseling individu adalah suatu keinginan yang timbul untuk mengikuti layanan konseling individu dalam upaya menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya agar masalahnya terselesaikan, yang dilakukan secara tatap muka, face to face antara sisw dengan guru pembimbing. Siswa dikatakan memiliki minat untuk memanfaatkan layanan konseling individu jika siswa tersebut memiliki antara lain : 1 perhatian terhadap konseling individu; 2 memiliki ketertarikan pada konseling individu; 3 dorongan untuk mengetahui kegiatan konseling perorangan; 4 keyakinan untuk mengikuti konseling individu; 5 pengambilan keputusan untuk mengikuti konseling individu; dan 6 melaksanakan atau mengikuti konseling perorangan.

3.4 Metode pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PROFIL KOMPETENSI KEPRIBADIAN KONSELOR MENURUT PERSEPSI SISWA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 11 324

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN DASAR KONSELING (KDK) DENGAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMA NEGERI 1 GODONG TAHUN AJARAN 2014 2015

1 7 148

IMPLEMENTASI KTSP BERBASIS KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 8 188

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Konselor Dalam Memberikan Layanan Konseling dan Sikap Siswa Memanfaatkan Layanan Konseling Perorangan di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

1 12 156

MENGATASI STRES SEKOLAH PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 KENDAL MELALUI KONSELING INDIVIDU PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF BEHAVIOR TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 1

KORELASI ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PERILAKU ALTRUISME KONSELOR SEKOLAH DENGAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI KONSELING PERORANGAN PADA SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 1

(ABSTRAK) Pengaruh Sikap Proaktif Konselor Terhadap Minat Siswa Memanfaatkan Layanan Konseling Individu di SMP N 7 Semarang Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 1

HUBUNGAN SIKAP ALTRUISME KONSELOR SEKOLAH DENGAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 1 72

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU BK DENGAN MINAT MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 GONDANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 20162017

0 0 54