RESCHEDULING WAKTU PEKERJAAN DAN PENAMBAHAN BIAYA AKIBAT KETERLAMBATAN PADA PEMBANGUNAN RUSUNAWA KEC.KEDUNGKANDANG,MALANG

(1)

RESCHEDULING WAKTU PEKERJAAN DAN PENAMBAHAN BIAYA AKIBAT KETERLAMBATAN PADA PEMBANGUNAN RUSUNAWA

KEC.KEDUNGKANDANG,MALANG

SKRIPSI

Disusun oleh : SULTON SULAIMAN

09520115

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(2)

RESCHEDULING WAKTU PEKERJAAN DAN PENAMBAHAN BIAYA AKIBAT KETERLAMBATAN PADA PEMBANGUNAN RUSUNAWA

KEC.KEDUNGKANDANG,MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik

Disusun oleh : SULTON SULAIMAN

09520115

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : RESCHEDULING WAKTU PEKERJAAN DAN

PENAMBAHAN BIAYA AKIBAT KETERLAMBATAN PADA PEMBANGUNAN RUSUNAWA

KEC.KEDUNGKANDANG,MALANG

NAMA : SULTON SULAIMAN

NIM : 09520115

Pada hari Selasa 26 April 2014, Telah diuji oleh tim penguji:

1. Ir. Ernawan Setyono, MT DOSEN PENGUJI I ...

2. Ir. Rofikatul Karimah, MT DOSEN PENGUJI II ...

DISETUJUI,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

( Ir. Yunan Rusdianto, MT ) ( Zamzami Septiropa, ST. MT )

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Sipil


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Rescheduling Waktu Pekerjaan dan Penambahan Biaya akibat Keterlambatan Pada Pembangunan Rusunawa Kec. Kedungkandang, Malang”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST) pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Ir. Sudarman, MT , selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ir. Rofikatul Karimah, MT , selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ir. H.E. Meiyanto, MT , selaku Wali Dosen 2009 C.

4. Ir. Yunan Rusdianto, MT, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini sampai selesai.

5. Zamzami Septiropa, ST. MT , selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini sampai selesai.

6. Seluruh Dosen Pengajar Teknik Sipil dan Staf Tata Usaha di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang.


(5)

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Malang, Mei 2014


(6)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Segala puji bagi ALLAH SWT Tuhan semesta alam yang karunia dan nikmat Nya tak pernah berkurang sedikitpun untuk diturunkan kepada seluruh mahluk Nya Shalawat dan salam tetap terlantun bagi kekasih Nya, Nabi Muhammad SAW. Dan tak lupa kupersembahkan Karya Ilmiah ini kepada:

1. Bapak dan Emak atas do’a yang selalu mengiringi disetiap langkahku. 2. Kakak ku yang selalu memberiku dukungan serta dorongan untuk tetap

semangat.

3. Mas Arik,mas Andi,mas Dody yang memberikan ejekan meskipun didalamnya adalah inspirasi.

4. Indra dan Eky terimakasih atas dukungan dan dorongan yang diberikan. 5. Pak Suyoko Alias Didik Mbendol,(PT. Cakra buana Total Mandiri)

terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang dibagikan sampai saat ini. 6. Clongo alis endel terimasih atas bantuanya dan yang lainnya.

7. Teman-teman (Zul, bang Sol, Chaq, Nana, Adhy) serta leseq kuncup terimakasih kalian sudah menemani dalam suka maupun duka selama 4 tahun.

8. Teman-teman jurusan Teknik Sipil angkatan 2009 yang telah banyak berbagi pengalaman.

9. Penghuni Seruni No 10 yang gak jelas abis dalam setiap canda dan tawa yang telah membantu meringankan beban skripsi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10.Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.


(7)

Semoga semua yang telah mendapatkan ganjaran pahala dari ALLAH SWT. Amien Ya Rabbal Alamin.


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAKSI ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 4

1.3.Batasan Masalah ... 4

1.4.Tujuan Studi ... 5

1.5.Manfaat Manfaat Studi ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Proyek ... 6

2.1.1. Pengertian Proyek ... 6

2.1.2. Sassaran Proyek dan Tiga Kendala (Triple Constrain) ... 6

2.2. Pengendalian Proyek... 8

2.3. Diagram Precedence PDM (Precedence Diagram Methode) ... 10

2.3.1. Konstrain, Lead dan Lag ... 11

2.3.2. Tanda Konstrain dalam Jaringan Kerja ... 13

2.3.3. Identifikasi Jalur Kritis ... 15


(9)

2.4.1. Hubungan antara Waktu Dan Biaya... 19

2.4.2. TPD dan TDT Proyek ... 21

2.5. Crashing ... 22

2.6. Biaya Proyek ... 25

2.6.1. Biaya Langsung ... 26

2.6.2. Biaya tidak Langsung ... 27

2.7. Kurva Pengendalian ... 28

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1. Tinjauan Proyek ... 32

3.2. Tahapan Penelitian ... 32

3.3. Proses Penelitian ... 33

3.4. Diagram Alir Penyelesaian Proyek ... 35

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1. Data Proyek... 36

4.1.1. Data Upah Pekerja ... 36

4.1.2. Data harga Material ... 37

4.1.3. Data Volume Pekerjaan ... 37

4.2. Analisa Proyek ... 37

4.2.1. Analisa Harga Satuan Pekerjaan ... 37

4.2.2. Analisa Rencana Anggaran Biaya ... 38

4.2.3. Analisa Kebutuhan SDM ... 40

4.2.4. Durasi ... 41

4.2.5. Hubungan Ketergantungan ... 42


(10)

4.2.7. Penyusunan Network Diagram ... 43

4.2.8. Alternatif Percepatan ... 43

4.2.9. Perhitungan Cost Slope ... 44

4.2.10. Kompresi Arrow Network ... 94

BAB V. PENUTUP ... 95

5.1. Kesimpulan ... 95

5.2. Saran ... 95 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Data Harga Upah Kerja ... 36

Tabel 4.2. Data Harga Material ... 37

Tabel 4.3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan ... 38

Tabel 4.4. Rencana Anggaran Biaya ... 38

Tabel 4.5. Rekapitulasi Pengeluaran Biaya Proyek ... 39

Tabel 4.6. Analisa Kebutuhan Sumber Daya dan Material ... 41

Tabel 4.7. Durasi Waktu Pekerjaan ... 41

Tabel 4.8. Hubungan Ketergantungan ... 42

Tabel 4.9. Kompresi Hasil Perhitungan Cost Slope 1 ... 92


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sasaran Proyek dan Tiga Kendala (Triple Constrain) ... 8

Gambar 2.2. Diagram Precedence ... 11

Gambar 2.3. Konstrain pada PDM ... 14

Gambar 2.4. Kegitan Mempunyai Hubungan Konstrain ... 14

Gambar 2.5. Multi Konstrain Antar Kegiatan ... 15

Gambar 2.6. Menghitung ES dan EF ... 16

Gambar 2.7. Menghitung LS dan LF ... 16

Gambar 2.8. Hubungan Waktu-Biaya Normal dan dipersingkat untuk Satu Kegiatan ... 20

Gambar 2.9. Titik Normal TDT dan TPD ... 22

Gambar 2.10. Targe Prestasi Berupa Kurva S ... 30

Gambar 2.11. Penyusunan Kurva S dan Histrogam Tenaga Kerja ... 31


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Tubagus Haedar (2007), Prinsip-prinsip Network Planning.Jakarta: Penerbit Gramedia.

Soetjipto, R. (2007), Manajemen Proyek Konstruksi.Jakarta: Penerbit Erlangga. Dipohusodo, Istimawan (2007), Manajemen Proyek & Konstruksi, Jilid

1.Jakarta: Penerbit Kanisius

Austen, RH Neale (1994), Memanajemeni Proyek Konstruksi, Pedoman, Proses danProsedur, Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo

Nugraha, Paulus. Ishak Natan. dan R, Sutjipto. 1985 dan 1986. Manajemen Proyek Konstruksi Jilid 1dan Jilid 2. Surabaya: Kartika Yudha.

Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional Jilid. Jakarta: Erlangga.


(14)

1   

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah susun sederhana dan sewa adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertical dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing digunakan secara terpisah. Status penguasannya sewa dan nantinya dikelola oleh Pemerintah Daerah setempat serta dibangun dengan dana APBN atau APBD dengan fungsi utamanya sebagai hunian (Permenpera No.18/Permen/M/2007) tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa.Upaya-upaya dilakukan agar sebagian rakyat Indonesia dapat menempati rumah yang layak dan terjangkau, diantaranya melalui penyelenggaraan Rumah susun sewa sederhana (Rusunawa).Saat ini pemerintah mengupayakan untuk membangunRusunawa yang terletak di Kedungkandang Malang JawaTimur.

Pertumbuhan penduduk dengan taraf berpenghasilan menengah kebawah baik itu penduduk lokal maupun dari luar daerah yang mencari kesempatan kerja dan atau urbanisasi memiliki prosentase yang lebih tinggi dari penduduk yang berpenghasilan menengah keatas, sehingga antara ketersediaan jenis perumahan dan kenyataan ekonomi (penghasilan) penduduk tidak sesuai yang berimbas dan mengakibatkan bertumbuhnya rumah-rumah informal didaerah-daerah pinggir/lahan-lahan kosong akibat kurangnya ketersediaan rumah formal yang terjangkau. Rumah-rumah informal didirikan secara ilegal sehingga membentuk sebuah pemukiman marginal yang sebagian besar diantaranya tidak layak huni, sebagai contoh pemukiman


(15)

2

dipinggiran streen sungai, dikawasan sepanjang rel Kereta api dan lain sebagainya. Beberapa program relokasi yang disosialisasikan dari Pemerintah untuk memperbaiki kualitas rumah informal tersebut akhirnya mengalami kesulitan dalam hal pemindahan warga, sebab telah terbentuk rasa kepemilikan atas lahan dan terjadinya suatu komunitas masyarakat yang kuat didaerah tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah tersebut, Pemerintah telah berupaya dengan berbagai program perumahan, slah satunya dengan melkukan program pengadaan rumah yang berdasarkan kemampuan keuangan pada masyarakat yang berpenghasilan rendah yaitu program pengadaan rumah susun sederhana dan sewa (rusunawa).

Diharapkan kehadiran rumah susun sederhana dan sewa ini nantinya dapat memperbaiki taraf kehidupan yang layak dalam hal pemukiman serta dapat memfasilitasi daerah-daerah yang belum terjangkau dan juga dapat untuk penyesuaian diri dengan karakter daerah penduduk setempat.

Penyelesaian proyek pembangunan rusunawa ini memerlukan ketelitian dalam proses pengerjaanya serta ketepatan waktu sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, tanpa adanya keterlambatan. Pada kenyataannya pembangunan proyek rusunawa ini mengalami progres keterlambatan, dalam waktu pelaksanaan pada minggu ke-34, terjadi keterlambatan di mana rencana awal dalam time schedule sebesar 98.226%, ternyata pada kenyataannya, pekerjaan proyek pembangunan terealisasi sebesar 62.610%, hal ini berarti pembangunan proyek mengalami keterterlambatan sebesar 35.616%. Dimana keterlambatan itu bias dilihat dari kurva “S” ,ataupun dari laporan mingguan.


(16)

3

rescheduling merupakan suatau proses penyesuaian jadwal rencana proyek dengan kondisi-kondisi actual yang yang terjadi di lapangan.penjadwalan ulang biasa dilakukan apabila terjadi keterlambatan pada pelaksanan proyek dan menginginkan proyek tersebut selesai lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. Penjadwalan ulang berkaitan erat dengan kenaikan biaya kontruksi,yaitu biaya langsung (direct cost) masing-masing pekerjaan dan overhead cost proyek.keterlambatan sendiri dikarenakan, pemakain jalan utama masuk keproyek oleh warga di area sekitar, keterlambatan penginstalan atau pembuatan struktur seperti balok, kolom, dan plat, dan permasalahan dari biaya atau keuangan.

Dengan pertimbangan diatas maka penulis mengambil studi “Rescheduling waktu pekerjaa dan penambahan biaya akibat keterlambatan pada pembangunan rusunawa Kec.Kedungkandang, Malang”, agar nanti di dapat hasil yang optimal dari segi biaya dan waktu.


(17)

4

1.2. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan di bahas sebagai berikut : 1. Berapakah penambahan waktu akibat keterlambatan ?

2. Berapa banyak pekerja untuk menyelesaikan hasil evaluasi durasi pekerjaan ? 3. Berapakah penambahan biaya untuk upah dari hasil evaluasi durasi pekerjaan?

1.3. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap masalah yang ada maka perlu kiranya memberi batasan-batasan pada hal yang relative penting.pembatasan ini bertujuan memberikan arah dan keseragaman pola piker dan tidak menyimpang dari tujuan akhir.

Batasan-batasan masalah yang dimaksud antara lain :

1. Obyek studi adalah proyek pembangunan Rusunawa Kedungkandang,Malang. 2. Hal – hal yang berhubungan dengan organisasi yang terlibat dalam proyek tidak

dibahas.

3. Perencanaan penjadwalan proyek dan durasi tiap aktivitas telah ditentukan dari data yang diperoleh dari proyek berupa time schedule.

4. Upah tenaga kerja, koefisien, material dan peralatan konstruksi diambil harga yang berlaku dilokasi dan waktu pelaksanaan proyek.

5. Biaya yang dihitung biaya langsung.

6. Percepatan dilakukan pada item-item pekerjaan tertentu yang terletak di lintasan kritis dalam pekerjaan struktur. Karena aktivitas kritis inilah yang


(18)

5

7. Percepatan dilakukan pada item-item pekerjaan tertentu yang terletak di lintasan kritis dalam pekerjaan struktur. Karena aktivitas kritis inilah yang

mempengaruhi total waktu keseluruhan proyek.

8. Percepatan dilakukan dengan kombinasi penambahan jumlah tenaga kerja, jam kerja, serta alat.

9. Tidak meninjau kenaikan biaya satuan pekerjaan dan bahan proyek, baik biaya langsung, maupun biaya tak lagsung akibat inflasi, kebijakan pemerintah, bencana alam dan faktor-faktor lain yang secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan kenaikan biaya.

1.4. Tujuan Study

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Dapat mengetahui berapa lama durasi pekerjaan pembangunan proyek setelah resecheduling.

2. Dapat mengetahui perubahan biaya proyek yang terjadi setelah rescheduling. 3. Dapat mengetahui alokasi sumber daya manusia setelah evaluasi durasi

pekerjaan.

1.5. Manfaat Study

Adapun manfaatnya ini diharapkan bisa dijadikan suatu bahan acuan,serta dapat bermanfaat bagi semua pihak, yang diantaranya :

1. Sarana untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat secara teoritis selama dibangku kuliah terhadap permasalahan nyata di lapangan.

2. Memberikan pengalaman-pengalaman dalam menganalisa dan mengambil kesimpulan yang tepat terhadap suatu permasalahan.


(1)

Ali, Tubagus Haedar (2007), Prinsip-prinsip Network Planning.Jakarta: Penerbit

Gramedia.

Soetjipto, R. (2007), Manajemen Proyek Konstruksi.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dipohusodo, Istimawan (2007), Manajemen Proyek & Konstruksi, Jilid

1.Jakarta: Penerbit Kanisius

Austen, RH Neale (1994), Memanajemeni Proyek Konstruksi

,

Pedoman, Proses

danProsedur

,

Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo

Nugraha, Paulus. Ishak Natan. dan R, Sutjipto. 1985 dan 1986. Manajemen

Proyek Konstruksi Jilid 1dan Jilid 2. Surabaya: Kartika Yudha.

Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional

Jilid. Jakarta: Erlangga.


(2)

1   

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah susun sederhana dan sewa adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertical dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing digunakan secara terpisah. Status penguasannya sewa dan nantinya dikelola oleh Pemerintah Daerah setempat serta dibangun dengan dana APBN atau APBD dengan fungsi utamanya sebagai hunian (Permenpera No.18/Permen/M/2007) tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa.Upaya-upaya dilakukan agar sebagian rakyat Indonesia dapat menempati rumah yang layak dan terjangkau, diantaranya melalui penyelenggaraan Rumah susun sewa sederhana (Rusunawa).Saat ini pemerintah mengupayakan untuk membangunRusunawa yang terletak di Kedungkandang Malang JawaTimur.

Pertumbuhan penduduk dengan taraf berpenghasilan menengah kebawah baik itu penduduk lokal maupun dari luar daerah yang mencari kesempatan kerja dan atau urbanisasi memiliki prosentase yang lebih tinggi dari penduduk yang berpenghasilan menengah keatas, sehingga antara ketersediaan jenis perumahan dan kenyataan ekonomi (penghasilan) penduduk tidak sesuai yang berimbas dan mengakibatkan bertumbuhnya rumah-rumah informal didaerah-daerah pinggir/lahan-lahan kosong akibat kurangnya ketersediaan rumah formal yang terjangkau. Rumah-rumah informal didirikan secara ilegal sehingga membentuk sebuah pemukiman marginal yang sebagian besar diantaranya tidak layak huni, sebagai contoh pemukiman


(3)

dipinggiran streen sungai, dikawasan sepanjang rel Kereta api dan lain sebagainya. Beberapa program relokasi yang disosialisasikan dari Pemerintah untuk memperbaiki kualitas rumah informal tersebut akhirnya mengalami kesulitan dalam hal pemindahan warga, sebab telah terbentuk rasa kepemilikan atas lahan dan terjadinya suatu komunitas masyarakat yang kuat didaerah tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah tersebut, Pemerintah telah berupaya dengan berbagai program perumahan, slah satunya dengan melkukan program pengadaan rumah yang berdasarkan kemampuan keuangan pada masyarakat yang berpenghasilan rendah yaitu program pengadaan rumah susun sederhana dan sewa (rusunawa).

Diharapkan kehadiran rumah susun sederhana dan sewa ini nantinya dapat memperbaiki taraf kehidupan yang layak dalam hal pemukiman serta dapat memfasilitasi daerah-daerah yang belum terjangkau dan juga dapat untuk penyesuaian diri dengan karakter daerah penduduk setempat.

Penyelesaian proyek pembangunan rusunawa ini memerlukan ketelitian dalam proses pengerjaanya serta ketepatan waktu sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, tanpa adanya keterlambatan. Pada kenyataannya pembangunan proyek rusunawa ini mengalami progres keterlambatan, dalam waktu pelaksanaan pada minggu ke-34, terjadi keterlambatan di mana rencana awal dalam time schedule sebesar 98.226%, ternyata pada kenyataannya, pekerjaan proyek pembangunan terealisasi sebesar 62.610%, hal ini berarti pembangunan proyek mengalami keterterlambatan sebesar 35.616%. Dimana keterlambatan itu bias dilihat dari kurva “S” ,ataupun dari laporan mingguan.


(4)

rescheduling merupakan suatau proses penyesuaian jadwal rencana proyek dengan kondisi-kondisi actual yang yang terjadi di lapangan.penjadwalan ulang biasa dilakukan apabila terjadi keterlambatan pada pelaksanan proyek dan menginginkan proyek tersebut selesai lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. Penjadwalan ulang berkaitan erat dengan kenaikan biaya kontruksi,yaitu biaya langsung (direct cost) masing-masing pekerjaan dan overhead cost proyek.keterlambatan sendiri dikarenakan, pemakain jalan utama masuk keproyek oleh warga di area sekitar, keterlambatan penginstalan atau pembuatan struktur seperti balok, kolom, dan plat, dan permasalahan dari biaya atau keuangan.

Dengan pertimbangan diatas maka penulis mengambil studi “Rescheduling waktu pekerjaa dan penambahan biaya akibat keterlambatan pada pembangunan

rusunawa Kec.Kedungkandang, Malang”, agar nanti di dapat hasil yang optimal dari


(5)

1.2. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan di bahas sebagai berikut : 1. Berapakah penambahan waktu akibat keterlambatan ?

2. Berapa banyak pekerja untuk menyelesaikan hasil evaluasi durasi pekerjaan ? 3. Berapakah penambahan biaya untuk upah dari hasil evaluasi durasi pekerjaan? 1.3. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap masalah yang ada maka perlu kiranya memberi batasan-batasan pada hal yang relative penting.pembatasan ini bertujuan memberikan arah dan keseragaman pola piker dan tidak menyimpang dari tujuan akhir.

Batasan-batasan masalah yang dimaksud antara lain :

1. Obyek studi adalah proyek pembangunan Rusunawa Kedungkandang,Malang. 2. Hal – hal yang berhubungan dengan organisasi yang terlibat dalam proyek tidak

dibahas.

3. Perencanaan penjadwalan proyek dan durasi tiap aktivitas telah ditentukan dari data yang diperoleh dari proyek berupa time schedule.

4. Upah tenaga kerja, koefisien, material dan peralatan konstruksi diambil harga yang berlaku dilokasi dan waktu pelaksanaan proyek.

5. Biaya yang dihitung biaya langsung.

6. Percepatan dilakukan pada item-item pekerjaan tertentu yang terletak di lintasan kritis dalam pekerjaan struktur. Karena aktivitas kritis inilah yang


(6)

7. Percepatan dilakukan pada item-item pekerjaan tertentu yang terletak di lintasan kritis dalam pekerjaan struktur. Karena aktivitas kritis inilah yang

mempengaruhi total waktu keseluruhan proyek.

8. Percepatan dilakukan dengan kombinasi penambahan jumlah tenaga kerja, jam kerja, serta alat.

9. Tidak meninjau kenaikan biaya satuan pekerjaan dan bahan proyek, baik biaya langsung, maupun biaya tak lagsung akibat inflasi, kebijakan pemerintah, bencana alam dan faktor-faktor lain yang secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan kenaikan biaya.

1.4. Tujuan Study

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Dapat mengetahui berapa lama durasi pekerjaan pembangunan proyek setelah resecheduling.

2. Dapat mengetahui perubahan biaya proyek yang terjadi setelah rescheduling. 3. Dapat mengetahui alokasi sumber daya manusia setelah evaluasi durasi

pekerjaan. 1.5. Manfaat Study

Adapun manfaatnya ini diharapkan bisa dijadikan suatu bahan acuan,serta dapat bermanfaat bagi semua pihak, yang diantaranya :

1. Sarana untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat secara teoritis selama dibangku kuliah terhadap permasalahan nyata di lapangan.

2. Memberikan pengalaman-pengalaman dalam menganalisa dan mengambil kesimpulan yang tepat terhadap suatu permasalahan.