2.2. Perangkat Lunak
2.2.1. Instruksi Dasar Bahasa Assembly
Mikrokontroler AT89S51 mempunyai 256 kode instruksi. Seluruh instruksi dapat dikelompokkan dalam 4 bagian yang meliputi instruksi 1 byte sampai 4 byte. Semua
instruksi tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok menurut fungsinya, yaitu: 1.
Instruksi Pemindah Data 2.
Instruksi Aritmatika 3.
Instruksi Logika dan Manipulasi Bit 4.
Instruksi Percabangan 5.
Instruksi Stack, IO, dan Kontrol
2.2.1.1. Instruksi Pemindahan Data
Bagian instruksi ini hanya menyalin data suatu lokasi memori sumber ke lokasi tertentu tujuan, tanpa terjadi perubahan isi data dari sumber. Selain lokasi memori,
data juga dapat dipindahkan dari suatu register ke register lain, pemindahan penyalinan antar muka-register dan antar muka-memori.
2.2.1.2 Instruksi Aritmatika
Instruksi ini melaksanakan operasi aritmatika yang meliputi penjumlahan, pengurangan, penambahan satu increment, pengurangan satudecrement, perkalian
dan pembagian.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.3. Instruksi Logika dan Manipulasi Bit
Instruksi ini berhubungan dengan operasi-operasi logika pada accumulator dan manipulasi bit. Macam dan instruksi ini adalah AND, OR, XOR, perbandingan,
pergeseran dan komplemen data.
2.2.1.4. Instruksi Percabangan
Instruksi ini mengubah urutan normal pelaksanaan suatu program. Dengan instruksi ini program yang sedang dilaksanakan akan mencabang ke suatu alamat tertentu.
Instruksi ini dibedakan atas prcabangan bersyarat misalnya CJNE dan percabangan tanpa syarat misalnya ACALL.
2.2.1.5. Instruksi Stack, IO, dan Kontrol
Instruksi ini mengatur penggunaan stack, membacamenulis port IO, serta pengontrolan-pengontrolan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PERANCANGAN ALAT DAN CARA KERJA RANGKAIAN
3.1. Rancangan Sistem
Seperti telah dijelaskan pada Bab 1 di atas, bahwa temperatur di lingkungan berkisar antara 25
C hingga 42 C, sehinnga dibutuhkan sensor temperatur yang mampu
mendeteksi temperatur dalam range tersebut. Dengan alasan tersebut, penulis menggunakan LM35DZ sebagai sensor temperatur pada sistem ini. Sebab LM35DZ
mampu mendeteksi temperatur dari 0 C hingga 100
C.
Kemudian agar sistem dapat menghasilkan data yang akurat, mudah dikalibrasi, dan dapat ditampilkan pada display sehingga temperatur dapat dengan
mudah dipantau secara terus-menerus, dibutuhkan sebuah pengkondisi sinyal serta sarana penampil hasil olahan data. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah
dengan mengembangkan sebuah sistem pengukur temperatur lingkungan berbasis mikrokontroler AT89S51 buatan Atmel. Berikut adalah gambar diagram blok
fungsional sistem monitoring temperatur lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Monitoring Lingkungan
Secara garis besar perancangan sistem monitoring lingkungan dengan menggunakan
display matrix terdiri dari lima 5 blok rangkaian utama. Sensor suhu digunakan
untuk menginputkan perubahan tegangan ke sistem ADC. Perubahan tegangan yang diterima oleh ADC masih dalam bentuk data analog. Sistem ADC akan mengubah
data analog menjadi data digital agar dapat diterima oleh mikrokontroler, karena mikrokontroler hanya dapat menerima data digital. Pada sistem monitoring
lingkungan ini, mikrokontroler yang digunakan ada dua buah. Jenis kedua buah mikrokontroler ini adalah sama yaitu AT89S51. Mikrokontroler yang langsung
berhubungan dengan ADC, berisi program untuk tampilan suhu. Yang satunya lagi langsung berhubungan dengan display. Mikrokontroler ini berisi program untuk
tampilan lain selain suhu, yaitu beberapa karakter yang berbentuk kata-kata.
3.2. Rangkaian Power Supply PSA