PEMBELAJARAN GITAR ELEKTRIK DENGAN PENGGUNAAN MODES C LYDIAN DALAM IMPROVISASI DI BROTHER MUSIK MEDAN.

PEMBELAJARAN GITAR ELEKTRIK DENGAN PENGGUNAAN
MODES C LYDIAN DALAM IMPROVISASI
DI BROTHER MUSIK MEDAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DIO PRADANA
NIM. 209342038

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Dio Pradana. Nim 209342038“Pembelajaran Gitar Elektrik Dengan
Penggunaan Modes C Lydian Dalam Improvisasi Di Brother Musik Medan .”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran gitar
elektrik dengan penggunaan modes c lydian dalam improvisasi di brother musik
medan, metode yang di gunakan dalam proses pembelajaran, serta keterkaitan
antara modes c lydian dengan modes-modes yang lain,dan respon atau presepsi
siswa mengenai penggunaan modes c lydian dalam improvisasi di brother musik
medan.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan teori
pembelajaran,
pengertian keterkaitan,pengertian gitar elektrik, pengertian
penggunaan, pengertian modes, pengertian lydian dan improvisasi.
Penelitian ini dilakukan di Brother Musik beralamat di Jalan Asia No. 38/89
Medan Kota pada bulan November 2015-Januari 2016. Metode dalam penelitian
ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa dan intruktur/guru gitar Brother Musik Medan dengan
jumlah 17 siswadan 1 instruktur/guru gitar, sedangkan sampel 3 siswa dan 1guru.
Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
Pembelajaran gitar elektrik di brother musik pada grade 3 untuk memainkan
improvisasi gitar dengan penggunaan modes C Lydian di Brother musik medan
menghidupkan backing track c lydian dari laptop. kemudian menghubungkan

laptop dengan speaker aktif dengan menggunakan kabel audio. Speaker
digunakan untuk membesarkan volume atau suaradari laptop karena kalau
backing track modes c lydian dihidupkan dari laptop, suaranya tidak dapat
mengimbangi suara gitar dari Amplifier gitar. Kemudian instruktur/guru gitar
membahas keterkaitan keseluruhan modes-modes yang berkesinambungan dalam
modes Ionian, Dorian, Prigia, Lydian, Mixolydian, Aeolian, locrian, hanya
memahami partten-partten modes pada fretboard gitar, karna ketika seorang
murid udah memahami satu modes yaitu ionian dalam fretboard gitar otomatis
mereka akan memahami keseluruhan modes-modes yang lain di karnakan hanya
tinggal merubah nada dasarnya saja pada modes yang ingin dimainkan sesuai
dengan keluarga akord.Tanggapan intruktur/guru dan beberapa siswa tentang
penggunaanmodes c lydian dalam improvisasidapat membantu instruktur/guru
dalam mengajarkan tangga nada, modes-modes gitar dan berimprovisasi dengan
baik, siswa juga dapat mengembangkan permainan gitar mereka menjadi lebih
baik juga.
Kata kunci: Pembelajaran, Modes C Lydian dan Improvisasi

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan berkat-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas
Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pembelajaran Gitar Elektrik Dengan
Penggunaan Modes C Lydian Dalam Improvisasi Di Brother Musik Medan.”
Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan
kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terimakasih yang tiada terhingga
kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd., Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa Dan
Seni Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn., M.Sn., Ketua Prodi Pendidikan Musik dan
Pembimbing Skripsi I yang selalu memberikan semangat kepada penulis,
5. Muklis Hasbullah, M.Sn., Pembimbing Skripsi II yang selalu memberikan
semangat kepada penulis.
6. Dra. PHD Silitonga, M.Pd., Narasumber I yang selalu memberikan motivasi
dan semangat kepada penulis.

7. Adina Sastra Sembiring, M.Pd, Narasumber II yang selalu memberikan
motivasi dan semangat kepada penulis.

ii

8. Seluruh Dosen di Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan,
9. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Zainal Akbar Ba (alm). dan Ibunda Ratna
B yang selalu mendidik, memberikan kasih sayang yang tak terhingga,
mendukung baik secara moril maupun materil, memberikan motivasi,
semangat dan doa yang tulus yang tiada hentinya demi kesuksesan penulis.
10. Teman-teman terbaik penulis Amri M Tampubolon, Rizki Tharisna, Julio
Candra, Reza Alfin Tarigan, Muhammad Qodri, Mangatur, Ryan, Mustafa,
Fahri, Fredik Tarigan, dan teman-teman mahasiswa Pendidikan Musik dan
Stambuk 2010, yang telah memberikan doa, motivasi untuk menyelesaikan
Skripsi ini.
11. Teman-teman PPLT Unimed 2013 SMP 1 selesai dan komunitas gitar
Unimed KUGITARI dan Komunitas MGC serta satu team band one project
terima kasih atas doa dan motivasi kepada penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang turut serta mendukung dan membantu penyelesaian Skripsi ini. Semoga

Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah
memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga
Skripsi ini memberi manfaat bagi kita semua.
Medan,

Maret 2016

Penulis,

Dio Pradana
NIM. 209342038

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................

i


KATA PENGANTAR....................................................................................

ii

DAFTAR ISI...................................................................................................

iv

BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................

1

B. Identifikasi Masalah....................................................................


7

C. Pembatasan Masalah...................................................................

8

D. Perumusan Masalah ....................................................................

9

E. Tujuan Penelitian ........................................................................

10

F. Manfaat Penelitian.......................................................................

11

LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL


12

A. Landasan Teori ...........................................................................

12

1. Teori Pembelajaran ................................................................

12

2. Metode Pembelajaran.............................................................

13

3. Pengertian Keterkaitan ...........................................................

16

4. Pengertian Gitar Elektrik........................................................


17

5. Pengertian Penggunaan ..........................................................

20

6. Pengertian Modes ...................................................................

21

a. Mode Utama ......................................................................

31

b. Mode Minor.......................................................................

31

c. Berkurang Modes ..............................................................


31

7. Pengeritan Lydian .................................................................

32

8. Pengertian Improvisasi...........................................................

34

B. Kerangka Konseptual..................................................................

36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................

38

A. Metodologi Penelitian.................................................................


38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................

39

BAB II

iv

C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................

40

1. Populasi...................................................................................

40

2. Sampel ....................................................................................

40

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................

41

1. Observasi ................................................................................

41

2. Wawancara..............................................................................

42

3. Dokumentasi ...........................................................................

43

4. Studi Kepustakaan ..................................................................

43

E. Teknik Analisis Data ..................................................................

50

BAB IV HASIL PENELITIAN.....................................................................

51

A. Brother Musik ............................................................................

51

B. Pembelajaran Gitar Elektrik Di Brother Musik .........................

52

1. Pembelajaran Gitar Elektrik dengan Penggunaan Modes C
Lydian Dalam Improvisasi Di Brother Musik Medan ..........

53

2. Metode Pembelajaran Gitar Elektrik dengan Penggunaan
Modes C Lydian Dalam Improvisasi Di Brother Musik
Medan ....................................................................................

63

3. Keterkaitan Antara Modes C Lydian Dengan Beberapa Modes
Lain Dalam Proses Pembelajaran Gitar Elektrik dengan
Penggunaan Modes C Lydian Dalam Improvisasi Di Brother
Musik Medan .........................................................................

67

4. Tanggapan Peserta Didik Dan Guru Mengenai Pembelajaran
Gitar Elektrik Dengan Penggunaan Modes C Lydian Dalam
Improvisai Di Brother Musik Medan ...................................

69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

71

A. Kesimpulan ................................................................................

71

B. Saran ...........................................................................................

73

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

74

v

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia dapat
berlaku dimanapun dan kapanpun pembelajaran mempunyai pengertian yang
mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam
konteks pendidikan.
Guru mengajar supaya peserta didik dapat menguasai pelajaran hingga
mencapai objek yang ditentukan (aspek kognitif). Juga dapat mempengaruhi
perubahan sikap (aspek efektif), serta ketererampilan aspek (psikomotori) seorang
peserta didik. Pengajar memberikesan hanya pekerja satu pihak, yaitu pekerja
guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyirat adanya interaksi antara guru
dengan peserta didik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan
pembelajaran merupakan kegiatan beberapa komponen, diantarnya adalah, siswa,
guru, sarana, tujuan, isi pelajaran, metode media, dan evaluasi.
Salah satu pembelajaran yang dianggap penting adalah pembelajaran
musik. Musik sebagai salah satu cabang seni yang merupakan bagian dalam
kehidupan manusia, Khususnya dalam memenuhi kebutuhan ekspresif manusia.
Sebagai

bagian dari kehidupan manusia, musik dipelajari dalam lingkungan

sosial yang ada.
Tujuan utama pendidikan musik adalah membantu pengembangan
kemampuan setiap siswa untuk memiliki pengalaman musikal terhadap musik.

1

2

pengajaran musik adalah pelajaran dalam kemampuan musik dalam memahami
arti dan makna dari unsur-unsur musik yang membentuk suatu lagu/komposisi
musik yang disampaikan kepada murid dalam kegiatan pengalaman musik.
Hal tersebut menjelaskan bahwa pengajaran musik merupakan pengajaran
kemampuan bermusik, agar siswa menjadi “memahami”. Kata “memahami”
mengandung arti mengerti, dalam artian bahwa setiap siswa yang belajar musik,
mengerti tentang pengajaran apa yang merekan dapatkan, sehingga dapat
memperaktekkannya pada alat musik yang mereka mainkan.
Gitar adalah salah satu instrumen yang disukai atau digemari oleh,
masyarakat khususnya dikalangan remaja, karena gitar merupakan alat musik
yang mudah dibawa kemana-mana. Hal itu disebabkan karena bentuknya yang,
tidak terlalu besar serta beban yang tidak terlalu berat, dan tidak sulit biasanya
mencoba belajar bermainr gitar. Para remaja umumnya selalu membawa gitar
ketika mengadakan suatu pertemuan, seperti kumpul bersama dan bernyanyi-di
pinggir jalan, pergi rekreasi, berkemah, dan peristiwa-peristiwa lainya.
Dilihat dari cara kerja (produksi suara) gitar memiliki dua jenis, yaitu gitar
elektrik dan akustik. Adapun perbedaannya yaitu, gitar akustik adalah gitar yang
produksi suaranya berasal dari getaran senar yang diresonansi oleh body gitar
melalui lubang suara, sedangkan gitar elektrik adalah gitar yang produksi
suaranya dihasilkan dengan menggunakan rangkaian elektronik dan pickup di
dalamnya untuk mengubah bunyi.
Indonesia mengakui keberadaan lembaga non formal, dapat kita ketahui
dengan adanya izin dari pemerintahan kepada pihak yang mendirikan lembaga

3

non formal tersebut. Apabila dibandingkan dengan lembaga formal, lembaga non
formal lebih sering dijumpai di Indonesia. salah satunya Brother Musik adalah
lembaga diluar pendidikan sekolah dalam bidang musik yang terjun dalam bidang
pendidikan musik ada di kota Medan, yang mempunyai visi misinya ingin
berperan memajukan musik dalam pendirian di kota Medan.
Ada beberapa kursus musik di Brother Musik Medan, salah satunya yaitu
kursus gitar elektrik. Pada pembelajaran gitar elektrik di Brother Musik Medan,
proses diawali dengan pengenalan sejarah gitar, pengenalan badan dan fungsi
komponen-komponen pada gitar, sound setting (pengaturan suara, termasuk
didalamnya pengaturan amplifer dan effect gitar) pola latihan fingering (penjarian)
pada tangan kiri, picking (memetik dengan pick) pada tangan kanan, dan panduan
pengembangan teknik improvisasi pada permainan gitar.
Dalam pembelajaran gitar elektrik, biasanya siswa berlatar belakang ingin
bisa berimprovisasi seperti pemain gitarrnya seperti para gitaris dunia yang di
idolakannya, seperti Jimmy Hendrik, Joe satriani, Steve Vai, Yngwie Malmasteen,
Paul Gilbert, John Petrucci, dan musisi- musisi gitar lainnya Sebelum siswa
melakukan teknik improvisasi siswa wajib mengetahui yang namanya tangga
nada.
Dalam artikel yang penulis baca, dikatakan bahwa dalam pengertian yang,
sederhana tangga nada dalam musik bisa diartikan sebagai satu set atau satu
kumpulan not musik yang diatur sedemikian rupa dengan aturan yang baku
sehingga memberikan nuansa atau karakter tertentu. Aturan baku tersebut berupa
interval atau jarak antara satu not dengan not yang lain, aturan tentang nada awal

4

dan nada final. Ada berbagai macam tangga nada di dalam musik, masing-masing
memiliki aturan baku sebagai ciri yang membedakan antara tangga nada yang satu
dengan tangga nada yang lain, Berbagai istilah yang biasa dipakai untuk
menyebut tangga nada dalam musik adalah : scale (skala), modes (atau modi,
untuk istilah jamaknya), dan modalitas.
Untuk lebih memperdalam pengertian tentang tangga nada, maka perlu
diketahui terlebih dahulu sejarah musik. Perkembangan musik saat ini, tidak
terlepas dari sejarah musik yang tercatat. Sebagai musik awal yang
terdokumentasi dengan baik adalah jenis musik monofonik yaitu Gregorian.
Monofonik berasal dari kata Yunani “Monos” yang berarti tunggal dan
“phooneoo” yang berarti berbunyi. Monofonik berarti jenis musik yang hanya
terdiri dari satu suara saja tanpa iringan apapun. Istilah Gregorian mengacu pada
musik abad pertengahan. Ada beberapa pendapat mengenai pembentukan musik
Gregorian ini. Ada yang mengatakan bahwa Gregorian sangat dipengaruhi oleh
musik Yunani, tapi ada juga yang menunjukkan pengaruh musik Yahudi lebih
besar. Musik klasik yang kemudian berkembang adalah berdasarkan dari musik
Gregorian. Kekayaan musik Gregorian hanya dapat dipahami jika mengerti
tentang modalitas. Modalitas berarti tangga nada. Musik saat ini tak lepas pula
dari pengaruh ini.
Pada awalnya, teori musik diajarkan di sekolah-sekolah pada abad
pertengahan yang umumnya terletak dekat biara. Sehingga tidak mengherankan
bahwa karangan yang menerangkan tentang teori musik (ilmu harmoni, istilah
harmoni pada abad pertengahan tidak membahas tentang akor atau keselarasan

5

nada, namun dipakai sebagai istilah untuk “prinsip yang mengatur” bagaimana
cara untuk mengukur keindahan termasuk di dalam musik) disusun oleh para
biarawan. Seorang pengarang yang sangat berpengaruh dalam perkembangan teori
musik adalah Hucbald (840 – 930) dari biara St. Amand dengan karangannya
yang berjudul De Harmonica Instituione. Dalam bukunya, Hucbald memberikan
nama tangga nada dengan menggunakan nama tangga nada yang dipakai oleh para
ahli musik Yunani, walaupun nama tersebut sama namun ternyata berlainan
penggunaannya.
Seperti halnya musik Yunani kuno, musik Gregorian juga berdasarkan
pada 4 nada atau tetrachord, yaitu D – E – F dan G. Di atas nada tersebut disusun
tangga nada gregorian otentik, dengan 4 nada tersebut sebagai nada finalis (nada
penutup) atau nada dasar. Dari sini terbentuklah 4 tangga nada atau sistem
modalitas Gregorian yang terdiri masing-masing dari 2 jenis, yaitu Otentik dan
Plagal. Plagal berasal dari kata Yunani, yaitu plagios yang artinya miring atau
dalam hal ini sebagai pembantu atau bersifat sekunder. Sehingga secara
keseluruhan terdapat 8 tangga nada yaitu : Dorian, Hypodorian, Phrygia,
Hypophrygian, Lydian, Hipolydian, Mixolydian, Hypomixolydian.
Dorian, Phrygia, Lydian, Mixolydian, ialah bentuk Otentik dari tangga
nada sistem modalitas Gregorian, dan Hypodorian, Hypophrygian, Hipolydian,
Hypomixolydian ialah bentuk Plagal yang mengambil nama dari bentuk otentik.
Dalam teori musik barat, tangga nada diatonis atau diatonik adalah susunan satu
set kumpulan not yang merupakan komponen paling dasar. Diatonik berasal dari

6

bahasa Yunani, diatonikos, yang artinya merenggangkan. Umumnya digunakan
untuk, menyebut tangga nada mayor dan minor saja.
(http://.id.enrifebrie97/musik/pengertian-tangga-nada-dalam-musik).
Menurut guru pengajar gitar elektrik yang biasa di panggil bang, Fredik
Tarigan di Brother musik mengatakan bahwa dalam pembelajaran gitar elektrik,
dengan materi improvisasi modes atau tangga nada yang diberikan kepada siswa
pada grade 3, dapat memberi kemudahan siswa untuk berimprovisasi dengan
memakai beberapa mode tangga nada, dan siswa harus tekun dalam
mempelajarinya dan jangan mudah putus asa, karana mode-mode atau tangga
nada dapat membantu siswa-siswa dalam melakukan improvisasi seperti gitarisgitaris favorit yang mereka sukai.
Sebagai calon pendidik yang propesional, peneliti merasa berkepentingan
untuk melakukan penelitian terhadap pembelajaran gitar elektrik dengan
penggunaan salah satu modes dalam improvisasi pada gitar elektrik di Brother
musik, Ada beberapa pendekatan dalam berimprovisasi salah satunya dengan
menggunakan modal scale. Pada sebuah major scale terdapat tujuh jenis mode
dan masing-masing memiliki ciri khas sendiri yang dinamakan modal scale.
Tiap-tiap modal scale mempunyai fungsi tersendiri dalam chord–chord tertentu.
Adapun jenis-jenis modal scale pada major scale, yakni: ionian, dorian, phrygian,
lydian, mixolydian, aeolian dan locrian.
lydian merupakan modes tingkat keempat yang diambil dari tangga
nada diatonik, Untuk akor mayor 6 dan mayor 9 atau mayor 7. Pilihan terbaik
untuk akor mayor 11#. Sifatnya serupa dengan tangga nada mayor tetapi lebih

7

cenderung digunakan untuk improvisasi dari pada pembentukan melodi lagu, hal
ini menjadi pertanda bahwa pentingnya penggunaan modes lydian karena akan
memungkinkan banyaknya improvisasi yang muncul, sehingga penulis ingin
mengetahui bagaimana bunyi yang dihasilkan dalam improvisasi tersebut.dan
peneliti tertarik kepada salah satu modes yaitu C lydian, karna dengan
dilakukannya penelitian ini peneliti mengetahui kegiatan yang nyata pada suatu
proses di tempat sekolah musik. Pengetahuan yang diperoleh peneliti akan
menjadi sebuah pengalaman yang berharga, karna kelebihan yang didapat dari
hasil peneliti dapat ditiru atau dapat dijadikan acuan peneliti untuk mengajar di
kemudian hari, serta kekurangan yang tidak baik oleh peneliti, akan menjadi
ingatan bahwa dalam proses belajar mengajar seorang pendidik harus selalu
memberikan yang terbaik bagi peserta didik.
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelituan tentang pembelajaran gitar elektrik dengan judul:
“Pembelajaran Gitar Elektrik Dengan Penggunaan Modes C Lydian Dalam
Improvisasi Di Brother Musik Medan”.

B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari pada identifikasi masalah adalah agar penelitian yang
dilakukan menjadi terarah serta masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Hal ini
sejalan dengan pendapat Sumadi Suryabrata (2012:13) bahwa :
“Masalah yang harus dipecahkan atau dijawab melalui penelitian selalu
ada tersedia dan cukup banyak, tinggal si peneliti mengidentifikasinya,
memilihnya, dan merumuskannya. Walaupun demikian, agar seseorang

8

ilmuan mempunyai mata yang cukup jeli untuk menemukan masalah
tersebut, dia harus cukup berlatih”
Sesuai pendapat tersebut dan dari uraian yang terdapat pada latar belakang
masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikit:
1. Bagaimana proses pembelajaran gitar elektrik dengan menggunakan modes
C Lydian dalam improvisasi di Brother Musik Medan?
2. Bagaimana metode yang digunakan dalam proses pembelajaran gitar
elektrik dengan penggunaan modes C Lydian dalam improvisasi di Brother
Musik Medan?
3. Bagaiman keterkaitan antara modes C Lydian dengan beberapa modes yang
lain dalam proses pembelajaran gitar elektrik dengan penggunaan modes C
Lydian dalam improvisasi di Brother Musik Medan?
4. Tanggapan pesera didik dan guru mengenai pembelajaran gitar elektrik
dengan penggunaan modes C Lydian dalam improvisasi di Brother Musik
Medan?

C. Pembatasan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa masalah
tersebut layak dan sesuai untuk diteliti. Biasanya, dalam usaha mengidentifikasi
atau menemukan masalah penelitian ditemukan lebih dari satu masalah. Dari
masalah-masalah tersebut perlu dipilih beberapa masalah yang paling layak dan
sesuai untuk diteliti.
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah penelitian
sebagai berikut:

9

1. Bagaimana proses pembelajaran gitar elektrik dengan menggunakan modes
C Lydian dalam improvisasi di Brother Musik Medan?
2. Bagaimana metode yang digunakan dalam proses pembelajaran gitar
elektrik dengan penggunaan modes C Lydian dalam improvisasi di Brother
Musik Medan?
3. Bagaiman keterkaitan antara modes C Lydian dengan beberapa modes yang
lain dalam proses pembelajaran gitar elektrik dengan penggunaan modes C
Lydian dalam improvisasi di Brother Musik Medan?
4. Tanggapan pesera didik dan guru mengenai pembelajaran gitar elektrik
dengan penggunaan modes C Lydian dalam improvisasi di Brother Musik
Medan ?

D. Perumusan Masalah
Dari identifikasi masalah seperti yang telah diungkapkan sebelumnya
maka akan dijelaskan rumusan masalah ini. Perumusan masalah merupakan
pertanyaan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan
yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah.
Dalam perumusan masalah kita akan mampu untuk lebih memperkecil batasanbatasan masalah yang sekaligus lebih mempertajam arah penulisan.

10

Rumusan masalah merupakan suatu titik focus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan, sebuah penelitian berupaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik sehingga dapat
mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan.
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan,
maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakan
pembelajaran gitar elektrik dengan penggunaan modes C Lydian dalam
improvisasi di Brother Musik Medan.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan
tidak terarah karena tidak tau apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut.
Dalam hal ini, penulis lakukan merupakan salah satu bagian dari kajian
dalam bidang Pendidikan Seni Musik dan berhubungan dengan pembelajaran gitar
elektrik dengan penggunaan modes C Lydian dalam improvisasi di Brother Musik
Medan. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui proses pembelajaran gitar elektrik dengan menggunakan
modes C Lydian dalam improvisasi di Brother Musik Medan.
2. Untuk mengetahui Bagaimana metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran gitar elektrik dengan penggunaan modes C Lydian dalam
improvisasi di Brother Musik Medan.

11

3. Untuk mengetahui keterkaitan antara modes C Lydian dengan beberapa
modus yang lain dalam proses pembelajaran gitar elektrik dengan
penggunaan modes C Lydian dalam improvisasi di Brother Musik Medan.
4. Tanggapan pesera didik dan guru mengenai pembelajaran gitar elektrik
dengan penggunaan modes C Lydian dalam improvisasi di Brother Musik
Medan?

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dicapai dari tulisan tersebut adalah:
1. Dapat

dijadikan

data

untuk

bahan

penelitian

selanjutnya

terkait

pembelajaran gitar elektrik dengan penggunaan modes C Lydian dalam
improvisasi.
2. Sebagai bahan dokumentasi untuk menambah referensi di jurusan Seni
Musik, yang berhubungan dengan proses pembelajaran gitar dengan
penggunaan modes C Lydian dalam improvisasi.
3. Sebagai bahan masukan bagi UNIMED khususnya prodi pendidikan musik,
dengan harapan melalui hasil penelitian ini, pembelajaran gitar elektrik
dengan penggunaan modes C Lydian dalam improvisasi dapat lebih
disosialisasikan penggunaannya di UNIMED.
4. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai modes C Lydian dalam improvisasi.
5. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya, yang relevan dengan
topik penelitian ini.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di brother musik medan,
penulis membuat beberapa kesimpulan setelah melalui proses analisis data
danpembahasan, diantaranyaadalah :
1. Pembelajaran gitar elektrik di brother musik medan, pada grade 3 yang
mempelajari tentang modes C Lydian adalah pembelajaran yang
memahami cara-cara improvisasi sesuai dengan berkesinambungan modesmodes yang ada, ini adalah dasar pembelajaran gitar elektrik sebelum
masuk pada tahapan selanjutnya yaitu pada grade 4 di brother
musikmedan.
a. Materi Pembelajaran gitar elektrik dengan penggunaan modes c lydian
dalam improvisasi di brother music medan terdiri dari Pengenalan
Gitar, Posisi (sikap) BermainGitar, TeknikPicking, MembacaPartitur
b. Penggunaan modes c lydian dalam improvisasi di brother music medan
ialah dengan menyiapkan beberapa alat yaitu Laptop, Jack audio,
Speaker aktif, Gitar, Jack gitar, Amplifier gitar
2. Langkah langkah untuk meminkan improvisasi gitar dengan penggunaan
modes C Lydian di Brother music medan menghidupkan backing track c
lydian dari laptop. Kemudian menghubungkan laptop dengan speaker aktif
dengan

menggunakan

kabel

audio.

Speaker

digunakan

untuk

membesarkan volume atau suara dari laptop karena kalau backing track

71

72

modes c lydian dihidupkan dari laptop, suaranya tidak dapat mengimbangi
suara gitar dari Amplifier Gitar. Kemudian instruktur gitar menghidupkan
gitar dengan cara menguhubungkan gitar dengan Amplifier Gitar yang
terlebih dahulu dihidupkan.
3. Proses pembelajaran gitar elektrik dengan penggunan modes CLydian di
Brother musik medan ialah pertama sekali instruktur mengharuskan siswa
untuk melakukan pemanasan terlebih sebelum bermain gitar dengan
memainkan tangga nada kromatik selama 7 menit.Kemudian instruktur
dan siswa bergantian menggunakan modes c lydian melalui leptop dengan
media backing track C Lydian.
a. Metode pembelajaran gitar elektrik dengan penggunan modes C Lydian
di Brother musik medan Medan ialah Ceramah, Demonstrasi, Metode
Pelatihan (Drill), Metode Diskusi, Metode belajar dengan bantuan
komputer (CAI,

Computer Assisted learning), Metode Tanya

Jawab/Pertanyaan Terarah, Metode Eksperimen
4. Keterkaitan keseluruhan modes-modes tetap berkesinambungan dalam
modes Ionian, Dorian, Prigia, Lydian, Mixolydian, Aeolian, locrian,
hanya memahami partten-partten modes pada fretboard gitar, karna ketika
seorang murid udah memahami satu modes yaitu Ionian dalam fretboard
gitar otomatis mereka akan memahami keseluruhan modes-modes yang
lain di karnakan hanya tinggal merubah nada dasarnya saja pada modes
yang ingin dimainkan sesuai dengan keluarga akord.

73

5. Tanggapan peserta didik tentang penggunaan modes C Lydian di Brother
musik medan ialah modes C Lydian dapat membantu peserta didik dalam
mengajarkan,modes C lydian dan modes-modes yang lain dan dapat
membantu berimprovisasi dengan baik, peserta didik juga dapa
tmengembangkan permainan gitar mereka menjadi lebih baik juga.

B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang telah diuraikan, penulis mengajukan
beberapa saran, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagi penelitian selanjutnya peneliti harus lebih mengetahui dasar-dasar
teori untuk meneliti modes-modes gitar dalam permianan rock blues,jazz
dan genre musik yang lain,media audio dan teori analisa musikal yang ada
agar hasil penelitian tersebut lebih baik lagi.
2. Hendaknya peserta didik yang mengambil tentang modes-modes gitar

lebih memahami dulu tangga nada dan modes/scale dan menghafal modes
pada fretboard gitar dengan baik agar kiranya lebih mengetahui titik-titik
modes tersebut.
3. Instruktur gitar dapat lebih memberikan motivasi agar kiranya peserta

didik lebih memahami apa itu mode-mode/modes pada gitar serta
kegunaannya.
4. Kepada mahasiswa jurusan musik di kotamedan agar dapat melakukan

penelitian lebih mendalam tentang modes-modes pada gitar.
5. Kepada lembaga-lembaga pendidikan musik, agar kiranya menerapkan

bentuk-bentuk modes pada gitar tidak hanya mempelajari gitar klasik.

74

DAFTAR PUSTAKA
Barri Parti Situmeang, 2014, skripsi “Penggunaan Tabulature dalam
Pembelajaran Gitar Elektrik di Flow Musik Medan”.
Berny M. Purba, 2012, skripsi “Pembelajaran Musik Pada Anak Usia Tiga
Sampai Enam Tahun di Kelompok Musik Bermain Era Mustika”.
Budiningsih, Asri. (2012). Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta : PT Rineka
Cipta.
FahriM Zainal,(2015).Rahasia Jago Gitar Secara Otodidak Tanpa Guru.
Jakarta : PT. Cahaya insan suci.
Hucbald(840-930).http://.id.enrifebrie97/musik/pengertian-tangga-nadadalam-musik. Di aksestanggal 25 september 2015.
Ingot Parsaulian Sitohang, 2009, skripsi “Teknik Pengajaran Biola Pada
Tingkat Dasar Di Lembaga Pendidikan Musik Farabi Medan”.
Komunitas Seni Musik (KSM), (2014). 7 StepPraktis Jago Main Gitar
Ajukustik Dan Elektrik. Jakarta : pustaka makmur.
Kurniawan,
Wiji.
(2014).
Trik
Instant
Jago
GitarSecaraOtodidakUntukPemula.Jakarta : PT Serambi.

Main

LaluJenesbi GM, 2011, skripsi “Analisis Lagu Aranti’s Code Karya
Erucakra Mahameru”.
Roki PS, 2013, skripsi “Pembelajaran Ekstrakulikuler Gitar di SMA Negeri 1
Porsea”.
Sugiyono(2011). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D), Bandung : CV Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. (2012).
RajagrafindoPersada.

Metodologi

Penelitian.

Jakarta:

PT

Suyono dan Hariyanto. (2015). Implementasi Belajar Pembelajaran:PT
Remaja Rosdakarya
Daryanto, s.s (1997). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap: “Apollo Lestari”
Surabaya

75

Usman Husaini. (2008). Metodologi PenelitianSosial. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Wiranataputra,Udin. (2007).
:Universitas Terbuka.

Teori

Belajardan

Pembelajaran.

Jakarta

(http://www.artikata.com/arti-249471-guna.html). Diakses tanggal 1 oktober
2015.
https://en.wikipedia.org/wiki/Mode_(music). Di akses tanggal 4 oktober 2015.
https://en.wikipedia.org/wiki/lydian_mode.diakses tanggal 5 oktober 2015.
https://www.youtube.com/watch?hl=id&v=_36Sq_tURjI&gl=ID