KOMPETENSI BERMAIN GITAR ELEKTRIK ANGGOTA KOMUNITAS RUMAH GITAR MAHASISWA UPI DIVISI GITAR KLASIK.
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
KOMPETENSI BERMAIN GITAR ELEKTRIK
ANGGOTA KOMUNITAS RUMAH GITAR MAHASISWA UPI
DIVISI GITAR KLASIK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Musik
Oleh
Nanda Ahya Halim NIM 1009120
DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK
FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
(2)
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik
Anggota Komunitas Rumah Gitar
Mahasiswa UPI Divisi Gitar Klasik
Oleh Nanda Ahya Halim
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
© Nanda Ahya Halim 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
NANDA AHYA HALIM
KOMPETENSI BERMAIN GITAR ELEKTRIK
ANGGOTA KOMUNITAS RUMAH GITAR MAHASISWA UPI DIVISI GITAR KLASIK
disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I,
Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 197303262000031003
Pembimbing II,
Henri Nusantara, M.Pd. NIP. 197209162003121001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Musik Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
Universitas Pendidikan Indonesia
Drs. Agus Firmansah, M.Pd. NIP. 196208301995121001
(4)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul KOMPETENSI BERMAIN GITAR ELEKTRIK ANGGOTA KOMUNITAS RUMAH GITAR MAHASISWA UPI DIVISI GITAR KLASIK ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Februari 2015
(5)
i
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim…
Alhamdulillahirabbil’alamiin, dengan berkat dan rahmat Allah SWT, skripsi yang berjudul Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI Divisi Gitar Klasik ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai upaya dalam memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapat gelar Sarjana Penididikan di Departemen Pendidikan Musik UPI Bandung.
Skripsi ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh penguasaan teknik penjarian pada gitar klasik terhadap teknik penjarian dan kompetensi pada gitar elektrik.
Peneliti menyadari masih banyak kesalahan yang mungkin tidak disadari oleh peneliti sehingga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu komentar dan kritik yang positif sangat terbuka agar peneliti dapat mengembangkan dan memperbaiki karya tulis ilmiah ini menjadi lebih baik lagi. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri, bagi mahasiswa Departemen Pendidikan Musik UPI, serta bagi masyarakat luas.
Bandung, Februari 2015
(6)
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahirabbil‘alamiin, puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Dalam menulis skripsi ini, banyak pihak yang telah membimbing dan mendukung peneliti, maka peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan dukungan yang diberikan kepada peneliti.
Pertama, rasa terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dosen pembimbing bapak Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. dan bapak Henri Nusantara, M.Pd, yang telah memberikan waktu yang berharga ditengah-tengah kesibukannya untuk membimbing peneliti dengan sabar hingga memberikan timbal balik dan komentar yang mencerahkan pada skripsi ini, sehingga peneliti dapat belajar lebih banyak lagi.
Kedua, terima kasih kepada bapak Drs. J.L. Hestyono, M.Sn., bapak Henry Virgan, M.Pd, bapak Toni Setiawan, S.Pd, M.Sn. selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam menyelesaikan karya tulis ini. Ketiga, terima kasih kepada seluruh dosen Departemen Pendidikan Musik FPSD yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya kepada peneliti selama empat tahun ini. Juga seluruh staff Departemen Pendidikan Musik FPSD yang telah membantu dalam hal administrasi serta memberikan berbagai informasi penting untuk peneliti.
Keempat, terima kasih yang sangat tulus untuk kedua orang tua peneliti, Bapak Anda Kuswanda dan Mamah Etty Kuswati yang selalu menjadi semangat bagi peneliti, untuk kerja kerasnya dalam mendidik dan membesarkan serta senantiasa mendoakan peneliti hingga dapat menyelesaikan studi di perguruan tinggi ini. Kelima, terima kasih kepada rekan-rekan di UMB RGM (Rumah Gitar Mahasiswa), Edrik Jonathan, S.Pd, Billy S.M, Rizal Mustofa, S.Pd, Hadi Z.,
(7)
iii
Yasin A.J., atas semangat dan motivasinya kepada peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Keenam, terima kasih kepada Reza Sulistiawan dan Kevin Jonathan selaku subjek penelitian, yang telah memberikan kontribusi besar dalam penelitian ini.
Ketujuh, terima kasih kepada Nurfitri Habibi, S.Pd, seorang partner, sahabat, teman yang senantiasa mendukung dan menjadi pendengar setia keluh kesah dan senangnya peneliti dalam menyelesaikan skripsi, juga membantu peneliti dalam banyak hal lainnya.
Kedelapan, terima kasih kepada Reza Azis, S.Pd, Dani Ramdhani dan Salis Rizky, S.Pd. yang telah menjadi keluarga dan teman satu atap ketika masa-masa studi. Kesembilan, terima kasih kepada E. Dikara D.J., S.Pd., M. Ilfan Yusuf, S.Pd., Dito Purwa, S.Pd., dan rekan-rekan yang sidang di bulan Februari tahun 2015, atas informasi dan dukungannya ketika sama-sama berjuang ketika masa-masa menghadapi sidang.
Terakhir, peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman seperjuangan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam skripsi ini yang telah membantu dan memberikan banyak kontribusi dalam penelitian skripsi ini.
(8)
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
ABSTRAK
Fokus utama dalam penelitian berjudul Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI Divisi Gitar Klasik ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh teknik tangan kanan pada gitar klasik terhadap teknik tangan kanan pada gitar elektrik, lalu pengaruh teknik tangan kiri gitar klasik terhadap teknik tangan kiri gitar elektrik, serta melihat bagaimana kompetensi bermain gitar elektrik anggota RGM itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik melalui pendekatan kualitatif, sehingga temuan beserta pembahasannya dipaparkan lebih detail. Teknik pengumpulan data yang digunakan di antaranya melalui observasi, wawancara serta pelaksanaan pre-test dan post-pre-test. Subjek penelitian difokuskan pada dua orang anggota baru RGM divisi gitar klasik dengan kriteria mampu memainkan gitar elektrik dan juga mengontrak mata kuliah instrumen pilihan wajib gitar di Departemen Pendidikan Musik. Berdasarkan temuan dan pembahasan maka dapat diketahui bahwa teknik tangan kiri dan kanan pada gitar klasik berpengaruh positif terhadap teknik tangan kiri dan kanan pada gitar elektrik. Lalu, proses latihan yang terjadi di RGM meliputi empat tahapan yaitu warming up (peregangan), tuning (stem), fingering, dan juga membaca notasi. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa anggota RGM memiliki kompetensi yang baik dalam bermain gitar elektrik.
The main focus of the study entitled The Competence of Playing Electrical Guitar of Classical Guitar Division’s Members in Rumah Gitar Mahasiswa Community Indonesia University of Education is to investigate how the effects of classical guitar’s right hand technique toward electrical guitar’s right hand are, and how the effects of classical guitar’s left hand technique toward electrical guitar’s left hand are. In addition, this study intends to portray how the competence of RGM’s members in playing electrical guitar is. This study used analytical descriptive method through qualitative which employs qualitative approach, all of the findings and discussions are elaborated in some details. The techniques of data collection are observation, interview, and pre-test and post-test. The subject of the study is focused on two members of classical guitar division in RGM who are able to play electrical guitar and have taken instrumen pilihan wajib gitar’s subject in Department of Music Education. The findings show that the left and right hand’s technique in classical guitar is influenced positively toward the left and right hand’s technique in electrical guitar. Then, the exercise process occured in RGM includes four steps which are warming up, tuning, fingering, and reading a score. Therefore, it can be concluded that RGM’s members have good competence in playing electrical guitar.
(9)
v
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. 1.6. Asumsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II LANDASAN TEORETIS ... Error! Bookmark not defined. 2.1. Gitar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Sejarah Perkembangan Gitar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Gitar Klasik ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Perkembangan Gitar Klasik di IndonesiaError! Bookmark not defined.
2.1.4. Gitar Elektrik ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Proses Pembelajaran Gitar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1. Teknik Gitar Klasik ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1.1. Teknik Tangan Kanan ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1.1.1. Tirando (Petikan Bebas)... Error! Bookmark not defined. 2.2.1.1.2. Apoyando ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1.1.3. Rasgueado ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1.1.4. Pizzicato ... Error! Bookmark not defined.
(10)
vi
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
2.2.1.1.5. Tremolo ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1.2. Teknik Tangan Kiri ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1.2.1. Glissando ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1.2.2. Barre ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1.2.3. Slur ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1.2.4. Harmonic ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2. Teknik Gitar Elektrik ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.1. Teknik Tangan Kanan ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.1.1. Alternate Picking... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.1.2. Sweep Picking ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.1.3. Economy Picking... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.1.4. Finger Picking... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.1.5. Hybrid Picking (Chicken Picking) ... Error! Bookmark not defined.
2.2.2.1.6. Strumming ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.1.7. Tapping ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.1.8. Palm Mute ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.2. Teknik Tangan kiri... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.2.1. Barre ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.2.2. Legato (Hammer-On dan Pull-Off) ... Error! Bookmark not defined.
2.2.2.2.3. Slide ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.2.4. Bending ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.2.5. Vibrato ... Error! Bookmark not defined. 2.3. Gitar Sebagai Ekspresi dan Aktualisasi Diri dalam Bermusik ... Error! Bookmark not defined.
2.4. Komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPIError! Bookmark not defined. 2.4.1. Divisi Gitar Klasik ... Error! Bookmark not defined. 2.4.2. Ensembel Gitar RGM ... Error! Bookmark not defined. 2.5. Pengaruh Penguasaan Teknik Gitar Klasik terhadap Kompetensi Bermain Gitar Elektrik ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
(11)
vii
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
3.1. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1. Pedoman Observasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1.1. Pedoman Observasi Proses Latihan ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1.2. Pedoman Observasi Kemampuan Individu.... Error! Bookmark not defined.
3.3.2. Pedoman Wawancara ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2.1. Pedoman Wawancara untuk Pembimbing RGM ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2.2. Pedoman Wawancara untuk Subjek Penelitian. ... Error! Bookmark not defined.
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1. Observasi ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1.1. Observasi Awal ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1.2. Observasi Kemampuan Individu (Pre-Test) .. Error! Bookmark not defined.
3.4.1.3. Observasi Proses Latihan ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1.4. Observasi Kemampuan Individu (Post-Test) . Error! Bookmark not defined.
3.4.2. Wawancara ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2.1. Wawancara dengan Pembimbing Komunitas RGM ... Error! Bookmark not defined.
3.4.2.2. Wawancara dengan Subjek Penelitian .... Error! Bookmark not defined.
3.4.3. Studi Literatur ... Error! Bookmark not defined. 3.4.4. Studi Dokumentasi ... Error! Bookmark not defined. 3.4.5. Observasi Partisipan ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1. Reduksi Data ... Error! Bookmark not defined.
(12)
viii
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
3.5.2. Penyajian Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi DataError! Bookmark not defined.
3.6. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1. Persiapan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.1. Observasi Awal ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.2. Merumuskan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.3. Merumuskan Asumsi ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.4. Memilih Paradigma Penelitian . Error! Bookmark not defined. 3.6.2. Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2.1. Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2.2. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2.3. Studi Literatur ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2.4. Penyusunan Laporan Penelitian Error! Bookmark not defined. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1. Temuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Sekilas tentang Komunitas RGM UPIError! Bookmark not defined.
4.1.2. Observasi Awal ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3. Pelaksanaan Pre-Test ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4. Observasi Proses Latihan Pertama ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5. Observasi Proses Latihan Kedua ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6. Observasi Proses Latihan Ketiga ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7. Observasi Proses Latihan Keempat .. Error! Bookmark not defined. 4.1.8. Pelaksanaan post-test ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Hubungan Penguasaan Teknik Penjarian Tangan Kiri Gitar Klasik dengan Kemampuan Penjarian Tangan Kiri Gitar Elektrik pada Anggota Komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI Divisi Gitar Klasik ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2. Hubungan Penguasaan Teknik Penjarian Tangan Kanan Gitar Klasik dengan Kemampuan Penjarian Tangan Kanan Gitar Elektrik pada Anggota
(13)
ix
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI Divisi Gitar Klasik ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3. Proses Latihan Komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI Divisi Gitar Klasik ...
Error! Bookmark not defined.
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined. 5.1. Simpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. RIWAYAT HIDUP ... 121
(14)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 ... 46
Tabel 3.2 ... 74
Tabel 4.1 ... 61
Tabel 4.2 ... 61
Tabel 4.3 ... 72
Tabel 4.4 ... 76
Tabel 4.5 ... 83
Tabel 4.6 ... 88
Tabel 4.7 ... 89
Tabel 4.8 ... 92
Tabel 4.9 ... 94
(15)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ... 9
Gambar 2.2 ... 16
Gambar 2.3 ... 18
Gambar 2.4 ... 20
Gambar 2.5 ... 20
Gambar 2.6 ... 22
Gambar 2.7 ... 23
Gambar 2.8 ... 24
Gambar 2.9 ... 25
Gambar 2.10 ... 26
Gambar 2.11 ... 27
Gambar 2.12 ... 28
Gambar 2.13 ... 29
Gambar 2.14 ... 30
Gambar 2.15 ... 31
Gambar 2.16 ... 34
Gambar 2.17 ... 35
Gambar 3.1 ... 44
Gambar 3.2 ... 49
Gambar 4.1 ... 57
Gambar 4.2 ... 64
Gambar 4.3 ... 65
Gambar 4.4 ... 66
Gambar 4.5 ... 67
Gambar 4.6 ... 68
Gambar 4.7 ... 69
(16)
xi
Gambar 4.9 ... 73
Gambar 4.10 ... 74
Gambar 4.11 ... 75
Gambar 4.12 ... 78
Gambar 4.13 ... 79
Gambar 4.14 ... 80
Gambar 4.15 ... 81
Gambar 4.16 ... 82
Gambar 4.17 ... 85
Gambar 4.18 ... 86
Gambar 4.19 ... 87
Gambar 4.20 ... 87
Gambar 4.21 ... 90
Gambar 4.22 ... 92
(17)
xii
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara ... 113 Lampiran 2 Dokumentasi kegiatan penelitian ... 115 Lampiran 3 Surat Keputusan Skripsi ... 119
(18)
1
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
BAB I PENDAHULUAN
Bab pertama berisi tentang latar belakang topik yang dipilih dalam penelitian, beserta argumen subjektif peneliti mengenai urgensi dari penelitian ini. Lalu bagian berikutnya adalah rumusan masalah yang difokuskan menjadi tiga butir pertanyaan penelitian, lalu diikuti oleh tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, serta asumsi dalam penelitian ini.
1.1. Latar Belakang Masalah
Bermain musik merupakan salah satu cara positif untuk berekspresi. Ketika seseorang bermain musik, seseorang tengah berkomunikasi melalui bahasa bunyi. Bukan hanya soal bagaimana mengekspresikan isi hati ke dalam bentuk musik, namun juga soal bagaimana menyampaikan suatu gagasan yang tersirat pada sebuah lagu. Dalam sebuah karya komposisi, tentu komposer memiliki gagasan tersendiri yang dituangkan melalui karyanya tersebut, ini kemudian menjadi tugas penting bagi seorang pemain musik atau player yang memainkan karya tersebut agar gagasan dari karya tersebut dapat tersampaikan dengan baik pada pendengarnya. Salah satu syarat mutlak agar suatu gagasan dalam musik dapat tersampaikan adalah adanya keterampilan seorang pemain musik yang memainkan karya tersebut. Namun untuk mendapatkan keterampilan itu sendiri bukan hal yang mudah dan instan.
Salah satu instrumen musik yang populer dan banyak digemari saat ini adalah gitar. Gitar adalah alat musik petik, umumnya gitar memiliki enam dawai. Instrumen musik ini menjadi begitu populer karena efisiensinya, gitar dapat menjadi instrumen utama dalam memainkan melodi maupun menjadi instrumen pengiring bahkan dimainkan sebagai instrumen tunggal. Secara umum, terdapat dua golongan gitar yang dikenal masyarakat, yaitu gitar elektrik dan non-elektrik, dalam bahasa awam gitar non-elektrik lebih dikenal dengan gitar akustik. Apabila diperinci lagi, gitar non-elektrik tersebut dibagi lagi menjadi dua golongan berdasarkan fungsi dan material yang digunakan, yaitu gitar dengan dawai yang
(19)
2
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
terbuat dari nilon atau lebih dikenal masyarakat kalangan awam dengan nama gitar klasik, dan gitar dengan dawai yang terbuat dari kawat baja (steel) yang juga lebih dikenal dengan gitar folk (folk guitar). Gitar klasik biasanya digunakan untuk memainkan karya-karya lagu gitar tunggal (solo guitar) maupun karya ensembel dari zaman renaisans, barok, klasik dan romantik, bahkan kontemporer. Sedangkan gitar folk lebih lazim digunakan sebagai instrumen iringan dalam lagu-lagu folk, modern ataupun pop. Sama halnya dengan gitar folk, gitar elektrik juga digunakan dalam memainkan musik modern, jazz, blues, dan sebagainya, hanya saja biasanya gitar elektrik digunakan sebagai instrumen pengiring maupun melodi utama dalam sebuah grup musik dengan format combo.
Terdapat satu fenomena menarik, masyarakat awam yang menaruh perhatian lebih pada instrumen gitar beranggapan bahwa keahlian memainkan gitar elektrik yang dimiliki oleh beberapa nama gitaris handal di dunia ternyata didapat karena gitaris-gitaris tersebut memiliki dasar keterampilan yang baik dalam bermain gitar klasik, beberapa nama gitaris tersebut di antaranya adalah Yngwie J. Malmsteen, Paul Gilbert, John Petrucci. Sementara di Indonesia terdapat nama Tohpati Ario, Agung “Burgerkill”, Akew “Beside”. Bahkan dengan mengesampingkan validitas data mengenai latar belakang gitaris-gitaris tersebut masyarakat kalangan awam menyimpulkan bahwa mempelajari gitar klasik sebagai dasar dalam bermain gitar adalah pilihan yang tepat, karena teknik-teknik pada gitar klasik akan sangat berguna dan membantu apabila diaplikasikan pada gitar elektrik. Dengan banyaknya asumsi masyarakat mengenai pengaruh bermain gitar klasik pada keterampilan bermain gitar elektrik telah menimbulkan tanda tanya bagi sebagian kalangan lainnya, terlebih belum ada teori khusus dan penelitian ilmiah yang membuktikan kebenaran asumsi tersebut.
Dalam kurikulum seni musik di perguruan tinggi berbasis pendidikan umumnya jenis gitar yang dipelajari dalam mata kuliah spesialisasi gitar ialah gitar non-elektrik berdawai nilon atau gitar klasik. Sudah jelas bahwa setiap individu yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan memperdalam ilmu pendidikan telah diproyeksikan untuk menjadi seorang guru atau instruktur yang ideal. Hal ini menjadi tidak relevan dengan melihat kenyataan bahwa di
(20)
3
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
masyarakat justru banyak anak-anak yang tertarik dan ingin memiliki keterampilan bermain gitar elektrik. Oleh karena itu kerap kali instruktur gitar maupun guru yang dibutuhkan oleh lembaga kursus dan sekolah musik bukan hanya seorang instruktur yang menguasai bagaimana permainan gitar klasik, tetapi seorang instruktur yang juga memiliki kompetensi bermain gitar elektrik.
Salah satu perguruan tinggi negeri yang menggunakan kurikulum tersebut adalah UPI. Di Departemen Pendidikan Musik UPI terdapat mata kuliah Instrumen Pilihan Wajib I sampai dengan V. Salah satu instrumen wajib yang dapat dipilih adalah gitar. Dalam mata kuliah ini mahasiswa yang memilih instrumen gitar sebagai spesialisasinya diarahkan untuk fokus dalam mempelajari gitar klasik sebagai dasar dari keterampilan bermain gitar tunggal. Walaupun gitar elektrik tidak diajarkan dalam perkuliahan, beberapa anggota yang bermain gitar klasik justru mempunyai dasar keterampilan instrumen gitar elektrik sebelumnya. Dengan adanya fakta bahwa dalam perkuliahan seorang calon guru seni musik dengan spesialisasi gitar hanya mempelajari gitar klasik sebagai dasar, secara tidak langsung telah berimplikasi terhadap peranan instruktur gitar lulusan UPI dalam menghadapi tuntutan di masyarakat. Maka hal ini berkaitan dengan persoalan relevansi kurikulum di perguruan tinggi, yang kemudian menjadi pertanyaan, apakah seorang guru atau instruktur gitar lulusan UPI tanpa latar belakang gitar elektrik mampu mengajar gitar elektrik dan mengajarkan bagaimana bermain gitar dengan style rock? Sedangkan masyarakat memiliki asumsi bahwa seseorang dengan latar belakang gitar klasik dapat bermain gitar elektrik dengan baik.
Di UPI terdapat salah satu komunitas gitar yang lahir dari kecintaan sekumpulan mahasiswa Departemen Pendidikan Musik terhadap instrumen gitar, yaitu Rumah Gitar Mahasiswa. Komunitas yang lebih dikenal dengan RGM ini, lahir sekitar tahun 2007 atas prakarsa sejumlah mahasiswa. Komunitas ini tidak terbatas hanya menerima anggota yang memiliki keterampilan pada satu spesifikasi gitar tertentu saja, misalnya gitar elektrik, atau gitar klasik. Komunitas ini menampung berbagai anggota, baik yang bermain gitar non-elektrik maupun yang bermain gitar elektrik, oleh karena itu komunitas RGM dibagi menjadi
(21)
4
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
beberapa divisi, di antaranya divisi gitar elektrik, divisi gitar klasik, dan divisi gitar bass yang lebih dikenal dengan nama LB Basscom (Lembur Bitung Bass Community). Uniknya komunitas RGM ini lebih dikenal eksistensinya melalui divisi gitar klasik, artinya RGM identik dengan gitar klasik di kalangan komunitas dan pemain gitar di Bandung. Bukan tanpa sebab, selain karena RGM lebih sering tampil dengan format ensembel dan solo gitar klasik, juga hal tersebut terjadi karena adanya tuntutan akademis anggota yang umumnya sebagai mahasiswa Departemen Pendidikan Musik.
Komunitas RGM memiliki berbagai jenis pemain gitar sehingga hal ini menjadi suatu kondisi yang menarik untuk diungkapkan, yaitu keadaan di mana anggota yang pada awalnya memiliki keterampilan dalam bermain gitar elektrik umumnya mengalami kesulitan mempelajari gitar klasik di bangku perkuliahan. Namun ketika beberapa individu tersebut telah cukup lama belajar dan memperdalam gitar klasik dengan tekun, beberapa anggota RGM ini merasakan adanya suatu perubahan ketika kembali bermain gitar elektrik dibanding sebelum mempelajari gitar klasik. Begitu pun terdapat beberapa anggota yang memiliki dasar keterampilan dalam gitar klasik dan merasakan adanya pengaruh yang baik ketika memulai belajar dan memainkan gitar elektrik.
Relevansi kurikulum perguruan tinggi dan paradigma yang berkembang di masyarakat telah mengindikasikan adanya kesenjangan yang menurut peneliti layak untuk dikaji melalui sebuah penelitian yang akan mengungkapkan sejauh mana manfaat dan pengaruh teknik gitar klasik ketika diaplikasikan dalam permainan gitar elektrik. Begitu pun di kalangan pecinta instrumen gitar ini seringkali terlontar pertanyaan mengenai ada atau tidaknya manfaat dan pengaruh permainan gitar klasik terhadap kompetensi bermain gitar elektrik, yang mana tidak mudah menemukan jawaban pasti untuk pertanyaan tersebut, karenanya peneliti merasa perlu untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam mengenai fenomena tersebut dan memilih “KOMPETENSI BERMAIN GITAR ELEKTRIK ANGGOTA KOMUNITAS RUMAH GITAR MAHASISWA UPI DIVISI GITAR KLASIK” sebagai judul penelitian.
(22)
5
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
(23)
6
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah kompetensi bermain gitar elektrik anggota komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI divisi gitar klasik.
Untuk dapat menjawab rumusan masalah di atas, maka dibuatlah pertanyaan penelitian yang kemudian peneliti fokuskan lagi menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan penguasaan teknik penjarian tangan kiri gitar klasik dengan kemampuan penjarian tangan kiri gitar elektrik pada anggota komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI divisi gitar klasik?
2. Bagaimana hubungan penguasaan teknik penjarian tangan kanan gitar klasik dengan kemampuan penjarian tangan kanan gitar elektrik pada anggota komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI divisi gitar klasik?
3. Bagaimana proses latihan komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI divisi gitar klasik?
1.3. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah diatas, peneliti juga membatasi tujuan yang akan dicapai dan membaginya menjadi beberapa poin sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi sejauh mana kompetensi bermain gitar elektrik anggota komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI divisi gitar klasik.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan penguasaan teknik penjarian tangan kiri gitar klasik dengan kemampuan penjarian tangan kiri gitar elektrik pada anggota komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI divisi gitar klasik.
b. Untuk mengetahui hubungan penguasaan teknik penjarian tangan kanan gitar klasik dengan kemampuan penjarian tangan kanan gitar elektrik pada anggota komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI divisi gitar klasik.
c. Untuk mengetahui proses latihan komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI divisi gitar klasik.
(24)
7
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
1.4. Manfaat Penelitian
Sebuah penelitian tidak hanya dilakukan demi mencapai suatu tujuan tertentu saja, tapi jauh lebih penting adalah dapat memberi manfaat. Begitu pun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi seluruh pihak terkait, diantaranya:
1. Bagi peneliti: Merupakan sebuah pengalaman empiris serta memberikan pengetahuan mengenai sejauh mana teknik gitar klasik dapat berpengaruh terhadap kompetensi bermain gitar elektrik pada anggota komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI divisi gitar klasik.
2. Bagi subjek yang diteliti: Dapat memberikan kontribusi berupa stimulus, saran dan masukan kepada pihak yang diteliti guna meningkatkan kualitas dalam bermain gitar baik dalam bermain gitar klasik maupun dalam gitar elektrik, serta menemukan siasat agar kemampuan gitar klasik tersebut dapat bermanfaat ketika diaplikasikan untuk mengajarkan gitar elektrik. 1.5. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahpahaman penggunaan kata dalam penelitian, maka peneliti perlu untuk melakukan batasan istilah sebagai berikut:
1. Kompetensi: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008, kompeten adalah 1. Cakap mengetahui, 2. Berwenang; berkuasa menentukan sesuatu. Sedangkan kompetensi adalah kewenangan untuk menentukan sesuatu. Dalam penelitian ini kompetensi lebih diartikan sebagai keahlian, atau kemampuan. 2. Gitar elektrik: Instrumen gitar yang dilengkapi oleh komponen elektromagnetik untuk kebutuhan suara yang lebih besar, karena itu gitar elektrik harus dihubungkan dengan amplifier (pengeras suara) agar bunyinya dapat terdengar.
3. Rumah Gitar Mahasiswa: Salah satu UMB (Unit Minat dan Bakat) di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Seni Musik Departemen Pendidikan Musik UPI Bandung. Komunitas ini memiliki beberapa divisi diantaranya, divisi gitar elektrik, divisi gitar klasik, dan divisi gitar bass, hanya saja komunitas ini lebih didominasi oleh divisi gitar klasik.
(25)
8
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
1.6. Asumsi
Masyarakat memiliki pandangan bahwa banyak gitaris elektrik handal dan ternama di dunia ternyata memiliki dasar keterampilan yang baik dalam bermain gitar klasik, sehingga hal tersebut telah menimbulkan paradigma di masyarakat bahwa teknik pada gitar klasik berpengaruh baik terhadap kompetensi bermain gitar elektrik, begitupun peneliti berasumsi bahwa anggota komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI divisi gitar klasik memiliki kompetensi yang baik dalam bermain gitar elektrik.
(26)
42
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Jika pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai relevansi teori dengan penelitian ini, maka pada bab 3 ini akan dibahas mengenai kajian metodologi penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini. Bab 3 ini meliputi metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Metode penelitian menjelaskan metode dan pendekatan apa yang digunakan dalam penelitian ini, lokasi dan subjek penelitian memaparkan pemilihan lokasi dan subjek ketika melakukan penelitian ini disertai dengan argumentasi mengapa lokasi dan subjek tersebut yang dipilih. Instrumen penelitian membahas berbagai pedoman yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data pada penelitian ini. Teknik pengumpulan data berisi tentang bagaimana peneliti melakukan pengumpulan data dari lapangan dan teknik pengolahan data berisi tentang bagaimana data dan informasi yang telah didapat di lapangan diolah menjadi suatu teks yang terstruktur dalam laporan penelitian ini.
3.1. Metode Penelitian
Inti dari penelitian ini sebetulnya untuk mengetahui bagaimana pengaruh teknik gitar klasik terhadap kemampuan bermain gitar elektrik dalam satu populasi, maka pada umumnya penelitian semacam ini akan menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Namun peneliti menginginkan penelitian ini tidak hanya melihat hasil melalui angka-angka statistik, tetapi melihat bagaimana prosesnya lalu dideskripsikan, sehingga temuan dari penelitian ini juga dapat dideskripsikan kedalam kalimat-kalimat yang kemudian dapat dianalisis lalu disimpulkan hingga berguna dan dikembangkan di kemudian hari. Maka dari itu penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analitik melalui pendekatan kualitatif. Menurut Sukmadinata:
Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah
(27)
43
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. (2005, hlm. 72).
Pendekatan kualitatif itu sendiri bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis suatu fenomena yang terjadi. Sesuai dengan tujuan peneliti, pendekatan kualitatif dirasa cocok dengan penelitan ini, khususnya metode ini digunakan untuk mengkaji masalah yang sedang terjadi ketika penelitian dilakukan, maka berikutnya, peneliti mengumpulkan data serta informasi sebanyak-banyaknya, lalu semua data dan informasi yang telah didapat di lapangan tersebut kemudian disusun secara sistematis dan diolah lalu dideskripsikan.
3.2. Lokasi dan Subjek Penelitian 3.2.1.Lokasi Penelitian
Peneliti memilih lokasi penelitian mengenai Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar Mahasiswa UPI Divisi Gitar Klasik ini di Kampus FPBS UPI yang berada di jalan Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung, lebih tepatnya peneliti melakukan observasi di gedung lama FPBS UPI. Terdapat 2 alasan mengapa peneliti memilih lokasi ini untuk melakukan penelitian, pertama karena komunitas RGM sering melakukan latihan rutin di sekitar gedung FPBS lama tersebut dan gedung tersebut menjadi pusat aktivitas kegiatan mahasiswa Departemen Pendidikan Musik. Kedua, karena lokasi ini dekat dengan tempat tinggal peneliti yang mana hal ini memberikan keuntungan bagi peneliti sehingga peneliti dapat berinteraksi dengan mudah dengan anggota komunitas RGM ini tanpa terkendala waktu dan jarak.
(28)
44
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Gambar 3.1 Lokasi penelitian (Sumber : Dokumentasi pribadi) 3.2.2.Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang anggota komunitas RGM divisi gitar klasik yang juga berstatus sebagai mahasiswa Departemen Pendidikan Musik. Peneliti memilih dua orang ini sebagai subjek penelitian karena dua orang tersebut merupakan anggota baru dalam komunitas RGM, yang juga baru melakukan kontrak pada mata kuliah instrumen pilihan wajib gitar, serta memiliki kompetensi bermain gitar elektrik. Dengan begitu peneliti dapat melihat perkembangan kemampuan subjek dari awal bergabung RGM hingga masa penelitian berakhir. Selain itu peneliti hanya memilih subjek yang melakukan kontrak mata kuliah instrumen pilihan wajib gitar, karena pada umumnya anggota RGM pengontrak gitar memiliki tuntutan lebih besar dalam berlatih gitar klasik daripada anggota RGM yang tidak mengontrak mata kuliah instrumen pilihan wajib gitar, sehingga anggota RGM tersebut lebih tekun dan serius berlatih daripada yang lainnya karena adanya rasa tanggung jawab individu dalam proses latihan yang dijalaninya.
(29)
45
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
3.3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian, oleh karena itu sebelum melakukan penelitian dan terjun ke lapangan, peneliti terlebih dahulu membuat instrumen penelitian yang digunakan sebagai acuan peneliti ketika berada di lokasi penelitian. Terdapat dua jenis instrumen penelitian yang dipersiapkan, yaitu pedoman observasi dan pedoman wawancara.
3.3.1.Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan ketika peneliti melakukan kegiatan observasi ke lokasi penelitian, tujuannya agar data yang didapat akurat dan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini. Observasi dilakukan sebanyak tujuh kali, yang mana pedoman observasi dibutuhkan pada saat observasi ke-2 hingga observasi terakhir. Dalam observasi itu sendiri, peneliti menggunakan dua buah pedoman observasi.
3.3.1.1. Pedoman Observasi Proses Latihan
Dalam pedoman observasi ini peneliti membatasi beberapa aspek yang diamati selama observasi proses latihan, diantaranya yaitu:
1) Tahapan proses latihan komunitas RGM UPI Divisi Gitar Klasik. 2) Materi kegiatan latihan rutin komunitas RGM UPI Divisi Gitar Klasik. 3) Strategi dalam proses latihan komunitas UPI Divisi Gitar Klasik.
Batasan-batasan tersebut kemudian diimplementasikan ke dalam bentuk tabel dengan tujuan agar peneliti lebih mudah mengorganisir data-data yang dibutuhkan di lapangan.
(30)
46
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Observasi ke- : ... Tanggal : ...
NO. ASPEK YANG DIAMATI HASIL PENGAMATAN Ket.
1 Tahapan Latihan Dilakukan Tidak Dilakukan
A Warming Up
B Tuning Dawai
C Fingering
D Membaca Notasi
2 Materi Latihan Sulit Sedang Mudah
A Tingkat kesulitan teknik B Tingkat kesulitan posisi C Tingkat kesulitan fingering D Tingkat kesulitan Notasi
3 Strategi Latihan Ya Tidak
A Membaca per bagian B Membaca per session C Membaca individual D Apakah ada pembimbing?
Tabel 3.1 Pedoman observasi proses latihan (Sumber : Dokumentasi pribadi)
3.3.1.2. Pedoman Observasi Kemampuan Individu
Pedoman observasi kemampuan individu digunakan pada saat melakukan observasi kedua dan observasi akhir. Pada observasi kedua peneliti melakukan pre-test sebagai data acuan dalam melihat kompetensi awal subjek ketika proses latihan RGM baru berlangsung dan dialami oleh subjek. Lalu observasi terakhir dianggap sebagai post-test karena pada waktu tersebut peneliti melihat kompetensi yang dimiliki oleh subjek sebagai hasil dari proses latihan subjek selama bergabung di RGM. Baik pada masa pre-test maupun post-test subjek penelitian akan diminta memainkan gitar elektrik. Dalam hal ini peneliti membutuhkan satu buah instrumen yang sama untuk menilai kompetensi subjek penelitian tersebut. Oleh karena itu, peneliti membuat tabel pedoman observasi kemampuan individu yang kemudian akan menghasilkan data penting dalam penelitian ini. Berikut ini merupakan lembar observasi yang digunakan dalam menilai kompetensi subjek penelitian:
(31)
47
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Nama : ... Tanggal Observasi : ...
ASPEK YANG DIAMATI
PENILAIAN
Ket. *(PRE-TEST / POST-TEST)
No Kompetensi yang Dimiliki pada Gitar Elektrik SB B C K
1 Tangan Kiri
A Scale
B Arpeggio
C Slur
D Barre
2 Tangan Kanan
A Picking
B Finger picking C Sweep Arpeggio
D Strumming
Ket : SB = Sangat Baik C = Cukup * : Coret yang tidak perlu
B = Baik K = Kurang
Tabel 3.2 Pedoman observasi kemampuan individu (Sumber : Dokumentasi pribadi)
3.3.2.Pedoman Wawancara
Agar kegiatan wawancara tidak menyimpang dan dapat memenuhi kebutuhan data-data dalam penelitian ini, maka pedoman wawancara diperlukan. Dalam penelitian ini peneliti penyediakan dua buah pedoman wawancara yang masing-masing digunakan untuk dasar acuan wawancara kepada pembimbing komunitas RGM, serta dua orang anggota RGM divisi gitar klasik sebagai subjek penelitian, sedangkan wawancara terhadap Ketua RGM tidak menggunakan pedoman wawancara karena lebih bersifat informal dan tidak terlalu berkaitan langsung dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
3.3.2.1. Pedoman Wawancara untuk Pembimbing RGM
Dalam pelaksanaan wawancara terhadap pembimbing RGM, pedoman wawancara digunakan sebagai batasan serta acuan dalam menarik informasi, sehingga dibuat menjadi beberapa butir pertanyaan yang diantaranya membahas seputar tahapan latihan, metode latihan, penerapan teori musik pada proses latihan
(32)
48
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
RGM, serta keterkaitan antara teknik gitar klasik dan gitar elektrik. Rincian butir pertanyaan tersebut akan dipaparkan pada bab IV.
(33)
49
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
3.3.2.2. Pedoman Wawancara untuk Subjek Penelitian.
Subjek penelitian yang terdiri dari dua orang anggota komunitas RGM divisi gitar klasik diberikan beberapa butir pertanyaan yang berkaitan dengan materi serta data-data lain yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga berkaitan dengan pengalaman pendidikan gitar, serta pengaruh teknik gitar klasik itu sendiri terhadap kemampuan bermain gitar elektrik yang dirasakan setiap subjek penelitian berdasarkan pengalamannya masing-masing. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dipaparkan pada bab IV bersamaan dengan data observasi dan hasil wawancara dengan pihak terkait. 3.4. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat lima teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi, wawancara dan studi literatur, studi dokumentasi, dan pengalaman pribadi peneliti selaku mahasiswa anggota RGM dan mahasiswa Departemen Pendidikan Musik. Hal tersebut dilakukan agar peneliti mendapatkan data yang akurat yang bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian.
3.4.1.Observasi
Tinjauan langsung ke lokasi penelitian dibutuhkan guna mendapatkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Maka observasi pun dilakukan ketika kegiatan sedang terjadi.
Pada dasarnya peneliti merupakan anggota dari komunitas RGM, sehingga di samping pelaksanaan observasi, peneliti hampir setiap minggu hadir dan mengikuti proses latihan RGM sesuai dengan jadwal latihan rutin komunitas RGM. Begitu pun dengan kegiatan observasi tersebut, peneliti melaksanakan observasi besamaan dengan jadwal latihan rutin RGM tersebut dan dilakukan sejak awal bulan Agustus tahun 2014.
Dalam penelitian ini, walaupun peneliti sudah tidak asing dengan proses latihan di RGM ini, namun pada masa observasi peneliti tidak menempatkan diri sebagai anggota RGM, oleh karena itu peneliti berusaha bersikap objektif dengan melihat dan mengamati kembali secara langsung proses latihan anggota RGM
(34)
50
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
divisi gitar klasik guna mendapatkan gambaran dari perspektif peneliti, mengenai latihan rutin yang dilakukan komunitas RGM divisi gitar klasik.
3.4.1.1. Observasi Awal
Observasi awal dilakukan pada hari Rabu di minggu kedua bulan Agustus, tepatnya tanggal 13 Agustus 2014. Pada waktu tersebut peneliti melakukan diskusi dengan ketua RGM, yaitu Billy S.M. membahas seputar penelitian yang dimaksud dan juga membahas tentang kegiatan komunitas RGM. Selain itu, peneliti juga mencari informasi tentang adanya anggota baru RGM yang juga mengkontrak mata kuliah instrumen pilihan wajib gitar serta mampu bermain gitar elektrik sebagai kriteria yang dipilih peneliti dalam menentukan subjek penelitian, lalu peneliti menentukan subjek penelitian pada saat itu juga.
Gambar 3.2 Wawancara dengan ketua RGM pada saat observasi awal (Sumber : Dokumentasi pribadi)
3.4.1.2. Observasi Kemampuan Individu (Pre-Test)
Observasi kemampuan individu ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Agustus 2014. Pada observasi pre-test ini, peneliti melakukan tes terhadap subjek penelitian yang telah dipilih, serta melakukan pengamatan terhadap masing-masing subjek penelitian yang sudah dipilih berdasarkan wawancara dengan ketua RGM pada saat observasi awal. Peneliti juga melakukan semacam tes sederhana kepada dua orang subjek penelitian dengan meminta subjek penelitian memainkan beberapa teknik dalam gitar elektrik, lalu peneliti menggunakan pedoman
(35)
51
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
observasi kemampuan individu (pre-test) dalam melakukan pencatatan data-data yang didapat dari subjek penelitian.
3.4.1.3. Observasi Proses Latihan
Observasi proses latihan dilakukan sebanyak empat kali, dilakukan setiap hari Rabu di minggu pertama setiap bulannya, dimulai dari tanggal 3 September 2014, lalu hari Rabu tanggal 1 Oktober 2014, hari rabu tanggal 5 November 2014, serta hari Rabu tanggal 3 Desember 2014. Pada observasi proses latihan ini, peneliti melakukan pengamatan sekaligus mencatat data-data yang didapat melalui pedoman observasi proses latihan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tentunya pedoman observasi proses latihan tersebut selalu digunakan selama empat kali observasi proses latihan ini, sehingga peneliti mendapat empat kali jumlah data proses latihan melalui satu pedoman observasi yang sama, hal ini dilakukan dengan harapan peneliti dapat mudah melihat dan menguraikan konsistensi dari setiap latihan, dan peneliti dapat membandingkan data hasil yang diperoleh dari setiap latihan tersebut satu sama lain.
3.4.1.4. Observasi Kemampuan Individu (Post-Test)
Observasi kemampuan individu post-test hari Rabu tanggal 28 Januari 2015. Observasi post-test ini dilakukan guna melihat kemampuan subjek penelitian setelah melakukan proses latihan rutin di komunitas RGM. Aspek yang diamati pada observasi post-test ini tentunya sama derngan aspek yang diamati ketika melakukan observasi pre-test beberapa bulan sebelumnya, karena keduanya menggunakan satu pedoman observasi yang sama.
3.4.2.Wawancara
Wawancara dilakukan secara terstruktur, artinya peneliti menyusun terlebih dahulu setiap poin permasalahan yang dirasa perlu untuk dijadikan bahan wawancara pada responden. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada saat observasi proses latihan dan observasi kemampuan individu.
(36)
52
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
3.4.2.1. Wawancara dengan Pembimbing Komunitas RGM
Wawancara ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 September 2014 yaitu bersamaan dengan hari pertama observasi proses latihan, wawancara ini dilakukan di gedung FPBS lama dengan pembimbing komunitas RGM yaitu Edrik Jonathan S.Pd. Pertanyaan yang diajukan seputar proses kegiatan latihan rutin divisi gitar klasik RGM, serta seputar teknik, tahapan dan metode pembelajaran gitar klasik di RGM UPI divisi gitar klasik.
3.4.2.2. Wawancara dengan Subjek Penelitian
Wawancara kedua ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 28 Januari 2015. Wawancara dilakukan di ruang combo FPBS lama UPI dan wawancara ini dikhususkan kepada setiap subjek penelitian secara personal. Materi dalam wawancara ini membahas seputar bagaimana proses belajar subjek dalam instrumen gitar klasik dan instrumen gitar elektrik, serta manfaat dan hasil yang diperoleh melalui proses pembelajaran gitar klasik, khususnya terhadap kompetensi gitar elektrik.
3.4.3.Studi Literatur
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengkaji data baik berdasarkan sumber-sumber tertulis maupun audio visual, hal ini dimaksudkan untuk memperkuat objek penelitian dan menjadi sumber informasi penting pada penelitian ini. Referensi teknik studi literatur ini didapat dari berbagai sumber seperti buku, majalah, jurnal, karya ilmiah, internet, forum, dsb.
3.4.4.Studi Dokumentasi
Peneliti tidak mengabaikan teknik dokumentasi, karena selain dapat digunakan sebagai bukti observasi peneliti, dokumentasi juga efektif untuk membantu peneliti dalam mengingat berlangsungnya kegiatan dan peristiwa saat penelitian. Terlebih dokumentasi multimedia berupa data audio dan visual akan dibutuhkan untuk mentranskrip proses wawancara subjek penelitian selama berlangsungnya kegiatan observasi. Karena itu peneliti menggunakan media
(37)
53
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Smartphone dalam mendokumentasikan peristiwa sealama kegiatan observasi berlangsung.
3.4.5.Observasi Partisipan
Peneliti juga memiliki pengalaman pribadi selaku anggota RGM yang juga menempuh pendidikan musik di Departemen Pendidikan Musik, serta pemahaman peneliti dalam memainkan gitar, baik gitar klasik maupun gitar elektrik, yang didapat dari perkuliahan, otodidak, serta diskusi-diskusi dalam komunitas RGM. Pengalaman tersebut juga bermanfaat dalam pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
3.5. Teknik Pengolahan Data
Dalam metode deskriptif analitik, pengolahan data dapat dilakukan sebelum observasi, ketika observasi sampai sesudah observasi, hingga semua data terkumpul, data tersebut dapat berupa catatan, data audio, maupun data visual. Walaupun begitu, dalam penelitian kualitatif analisis data lebih difokuskan pada saat kegiatan observasi dan pengumpulan data. Termasuk ketika wawancara, peneliti melakukan analisis pada setiap jawaban yang didapat dari narasumber. Pengolahan dan analisis data dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, lalu pengambilan kesimpulan dan verifikasi data. 3.5.1.Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum data-data yang dibutuhkan dan mengabaikan data yang kurang diperlukan dalam penelitian dari seluruh data yang telah diperoleh. Hal ini perlu dilakukan agar pembahasan dalam penelitian ini dapat terfokus serta membantu peneliti mempermudah pengolahan data berikutnya. Khususnya dalam penelitian ini data difokuskan kepada tiga orang anggota komunitas RGM divisi gitar klasik.
3.5.2.Penyajian Data
Setelah reduksi data, maka dilanjutkan dengan penyajian data. Penyajian data dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang telah direduksi, data tersebut berasal dari observasi, wawancara maupun studi dokumentasi.
(38)
54
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Selanjutnya data-data yang saling berhubungan dikelompokan menjadi kelompok data baru. Dalam penelitian kualitatif data disajikan kedalam teks-teks yang bersifat deskriptif sehingga kemudian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan pengelompokan data yang telah disajikan itu.
3.5.3.Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data
Langkah terakhir dalam penelitian adalah pengambilan kesimpulan berdasarkan data-data yang telah dianalisis serta direduksi dan disajikan tersebut. Selanjutnya data-data tersebut dapat dipelajari kembali dan dibawa ke lapangan. Dengan begitu kesimpulan tersebut dapat saja bersifat sementara apabila tidak didukung oleh bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun apabila data tersebut telah didukung bukti-bukti yang ada pada saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan tersebut bersifat valid. 3.6. Prosedur Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian tentunya diperlukan prosedur atau tahapan-tahapan yang tepat, sehingga kegiatan penelitian dapat berjalan lancar, efektif, dan terencana. Oleh karena itu, penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, serta penyusunan laporan. 3.6.1.Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian diawali dengan membuat konsep penelitian, lalu menentukan lokasi dan objek penelitian, setelah itu menentukan judul penelitian serta membuat dan mengajukan proposal penelitian setelah mendapat persetujuan dari pihak-pihak terkait.
3.6.1.1. Observasi Awal
Peneliti menemui ketua RGM pada hari Rabu 13 Agustus 2014 sebagai bentuk observasi awal, lalu melakukan wawancara singkat mengenai kegiatan latihan rutin anggota RGM divisi gitar klasik, open recruitment, serta memahami sekilas proses latihan rutin RGM yang berlokasi di gedung FPBS lama tersebut.
(39)
55
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
3.6.1.2. Merumuskan Masalah
Dalam penelitian, rumusan masalah sangat penting. Peneliti dapat merumuskan masalah setelah melakukan studi pendahuluan dan menemukan kasus atau kesenjangan. Sehingga dengan adanya rumusan masalah, maka pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dapat lebih terfokus. 3.6.1.3. Merumuskan Asumsi
Sebelum pelaksanaan penelitian berlangsung, peneliti juga merumuskan asumsi atau anggapan yang bersifat sementara dimana pada akhir penelitian ini akan sesuai dengan hasil penelitian ini.
3.6.1.4. Memilih Paradigma Penelitian
Sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini, maka peneliti menentukan paradigma penelitian yang sejalan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini, serta cocok dan berkaitan dengan penelitian ini, yaitu paradigma kualitatif. Sehingga dari awal penelitian sampai akhir penelitian, peneliti konsisten melakukan pengumpulan dan pengolahan data berdasarkan paradigma kualitatif untuk mendapatkan hasil penelitian.
3.6.2.Pelaksanaan Penelitian
Setelah peneliti melakukan persiapan penelitian dan observasi awal, baru peneliti dapat melaksanakan kegiatan penelitian yang di antaranya dilakukan berbagai tahapan yang dipaparkan pada sub poin berikut ini.
3.6.2.1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan observasi lapangan, wawancara, studi literatur, studi dokumentasi, serta melalui pengalaman pribadi. Dalam pelaksanaanya, peneliti menggunakan dua macam instrumen penelitian guna memperoleh data pada saat observasi ke lapangan, hal ini membantu proses penelitian observasi dan wawancara yang dilakukan berjalan lancar serta efisien. Dalam observasi, peneliti menyediakan dua buah pedoman observasi yang masing-masing digunakan peneliti untuk observasi lapangan di waktu yang berbeda. Begitu juga dengan
(40)
56
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
observasi wawancara, peneliti menyediakan dua buah pedoman wawancara yang ditujukan untuk dua narasumber yang berbeda pula.
Pengumpulan data pada masa observasi dilakukan melalui observasi kemampuan individu (pre-test), setelah itu peneliti melakukan observasi proses latihan selama empat bulan, hingga sampai pada observasi tahap terakhir, yaitu peneliti melakukan observasi kemampuan individu (post-test).
3.6.2.2. Analisis Data
Analisis Data dilakukan mulai dari sebelum hingga sesudah penelitian berlangsung, hal ini dilakukan guna peneliti memperoleh data yang runut dan terperinci. Kemudian data-data yang telah diperoleh di lapangan diproses dengan berbagai tahapan, yaitu melalu reduksi data atau merangkum data-data penting, lalu display data atau penyajian data yang telah dirangkum pada proses sebelumnya hingga tahapan terakhir dari analisis data yaitu pengambilan kesimpulan dan verifikasi data yang yang mana dalam tahapan ini kesimpulan dari penelitian dapat dibuat lalu diverifikasi kembali dengan data yang valid, agar kesimpulan dari penelitian bersifat kredibel.
3.6.2.3. Studi Literatur
Sebelum melakukan penyusunan proposal penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan studi literatur, yang kemudian terus digunakan hingga proses penyusunan laporan penelitian selesai.
3.6.2.4. Penyusunan Laporan Penelitian
Dalam penyusunan laporan penelitian ini, peneliti tidak menyusun laporan setelah mendapat seluruh data-data yang dibutuhkan, tetapi melakukan penyusunan laporan dari awal sebelum pelaksanaan penelitian itu sendiri, guna mempersingkat waktu dan pendalaman kajian literatur. Setelah data-data penelitian didapat peneliti memilih, lalu merangkai serta mengungkapkan kembali data-data yang didapat dari hasil penelitian di lapangan maupun data-data penelitian yang bersumber dari luar lapangan. Selain itu dalam laporan penelitian
(41)
57
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
juga dipaparkan data-data hasil penelitian serta dokumentasi selama proses kegiatan penelitian berlangsung.
(42)
107
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab sebelumnya telah dipaparkan analisis dan pembahasan berdasarkan berbagai temuan dalam penelitian ini. Maka bab ini memaparkan kesimpulan dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya secara singkat berdasarkan beberapa aspek pokok yaitu latar belakang, tujuan, temuan dan pembahasan. Kesimpulan akan dipaparkan pada bagian simpulan, lalu rekomendasi atau beberapa saran untuk penelitian berikutnya akan dipaparkan pada bagian rekomendasi
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kompetensi bermain gitar elektrik anggota komunitas RGM UPI divisi gitar klasik, peneliti dapat melihat bahwa secara keseluruhan penguasaan teknik-teknik pada penjarian gitar klasik baik teknik tangan kiri maupun teknik tangan kanan berpengaruh baik teknik-teknik pada gitar elektrik baik teknik tangan kiri maupun teknik tangan kanan, lalu proses latihan RGM meliputi empat tahapan yaitu Warming up (peregangan), tuning (stem), fingering, dan juga membaca notasi. Dengan begitu, baik aspek kognitif dan psikomotorik terdapat dalam proses latihan RGM.
Namun dalam beberapa aspek teknik tangan kanan pada gitar klasik tidak mempengaruhi teknik tangan kanan pada gitar elektrik, salah satunya teknik apoyando terhadap teknik picking. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan mendasar mengenai kedua teknik tersebut yang mana apoyando menggunakan jari, sedangkan picking pada umumnyua menggunakan tools bernama plektrum. Namun bagaimanapun individu yang mahir bermain gitar klasik belum belum tentu mahir memainkan gitar elektrik, kecuali individu tersebut memiliki niat dan motivasi untuk mempelajari gitar elektrik. Dalam hal ini teknik-teknik pada gitar klasik hanya berfungsi untuk mengatur tahapan dan tata cara berlatih, mendisiplinkan posisi jari dan tangan secara keseluruhan, lalu melatih kekuatan jari dalam menekan senar pada fretboard, serta melatih kelenturan jari-jari. Dalam RGM sendiri, ketika berlatih setiap anggota tidak diperkenankan untuk
(43)
108
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
memaklumi kebiasaan yang salah, sehingga selalu ada perbaikan-perbaikan yang harus segera dilakukan ketika mengidentifikasi suatu kebiasaan yang salah, misalnya dalam hal memainkan posisi.
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa anggota RGM memiliki kompetensi yang baik dalam bermain gitar elektrik setelah melakukan proses kegiatan latihan rutin dalam komunitas RGM selama kurang lebih empat bulan.
5.2. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, peneliti merumuskan beberapa rekomendasi berupa pertimbangan-pertimbangan dan saran yang ditujukan untuk berbagai pihak. Adapun rekomendasi tersebut diantaranya adalah:
1. Bagi Peneliti Selanjutanya
Diperlukan pemaparan teori lebih lanjut yang juga lebih relevan dengan penelitian semacam ini, mengingat penelitian yang berkenaan dengan pengaruh gitar klasik terhadap gitar elektrik ini sulit ditemukan. Disamping itu, masalah mengenai penerapan teknik petikan tirando pada gitar klasik terhadap teknik finger picking gitar elektrik dapat menjadi suatu tema penelitian yang menarik dan sangat berguna bagi perkembangan teknik gitar di kemudian hari.
2. Bagi Komunitas RGM
Perlu adanya klasifikasi terhadap anggota baru, karena pada kenyataannya seluruh anggota baru memiliki berbagai level kemampuan yang berbeda. Sebaiknya RGM juga membuat dan menerapkan sanksi tegas terhadap beberapa anggota yang memiliki komitmen rendah dalam bergabung dan mengikuti proses latihan rutin RGM.
3. Bagi Subjek yang diteliti
Setelah melihat kompetensi subjek dalam bermain gitar elektrik, serta proses latihan yang ditempuh pada gitar klasik, diharapkan subjek dapat melakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap teknik-teknik yang terdapat pada gitar elektrik, serta lebih menata kembali pola latihan agar latihan yang dilakukan dapat berjalan efektif.
(44)
109
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
DAFTAR PUSTAKA
Banoe, Pono. (2003). KAMUS MUSIK. Yogyakarta: Kanisius
Caldeira, Guillherme. (2009). THE ARRANGEMENTS OF ROLAND DYENS AND SÉRGIO ASSAD: INNOVATIONS IN ADAPTING JAZZ STANDARDS AND JAZZ-INFLUENCED POPULAR WORKS TO THE SOLO CLASSICAL GUITAR. Tesis pada The University of Arizona: Tidak Diterbitkan.
Chappel, John. (2007) BLUES GUITAR FOR DUMMIES. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
Djamaris, Justy St. (2003). KAMUS INGGRIS - INDONESIA. Citra Harta Prima Fischer, Peter. (2000). Rock Guitar Secrets. Germany: Ama Verlag.
FLYING WITH IBANEZ INDONESIAN GUITAR CHALLENGE 2014 – YQIN
BEE.MP4. [Online]. Tersedia:
http://youtube.com/videoplayback?Si68DZdj2GN2Ob5R [14 Agustus 2014] French, Richard Mark. (2012) TECHNOLOGY OF THE GUITAR. New York:
Springer
Guy, Paul. (2007). A BRIEF HISTORY OF THE GUITAR [Online]. Tersedia: http://www.guyguitars.com/eng/handbook/BriefHistory.html [27 November 2013]
Kennedy, Michael. (1988). THE OXFORD DICTIONARY OF MUSIC. New York: Oxford University Press
Krenz, Steve. (2010). Gibson’s Learn and Master Guitar. Nashville: Legacy Learning System, Inc.
Linggono, I. Budi. (2008). Seni Musik Non Klasik untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
(45)
110
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
LoveToKnow corp. (2010). Andres Segovia’s Facts [Online]. Tersedia: http://biography.yourdictionary.com/andres-segovia. [17 September 2014] Lunn, Robert Allan. (2010). Extended Techniques for the Classical Guitar: A
Guide for Composers. Disertasi pada The Ohio State University: Tidak diterbitkan.
Marcus, Eric Kef Li. (2006). Wikibooks: Guitar [Online]. Tersedia: http://en.wikibooks.org/wiki/Guitar. [27 November 2013]
Muttaqin, Moh. (2008). Seni Musik Klasik untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Noad, Frederick. (2012). THE COMPLETE IDIOT’S GUIDE TO PLAYING THE GUITAR. New York: Alpha
Nusantara, Henri. (2012). Bahan Ajar Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib Gitar I. Bandung. CV Bintang WarliArtika.
Phillips, M dan Chappell. (2009). Classical Guitar For Dummies. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
Phillips, M dan Chappell. (2009). Guitar Exercises for Dummies. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
Qodratillah, Meity Taqdir. (2008). KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. Jakarta: Balai Pustaka
Randel, Don Michael. (2003). The Harvard Dictionary of Music. Cambridge: The Belknap Press of Harvard University Press.
(46)
111
Nanda Ahya Halim, 2015
Kompetensi Bermain Gitar Elektrik Anggota Komunitas Rumah Gitar MahasiswaUpi Divisi Gitar Klasik
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu
Roos, Gerrit Lukas. (2009). The Development Of Right Hand Guitar Technique With Reference To Sound Production. Disertasi pada University Of Pretoria: Tidak diterbitkan.
Russell Davenport, Andrew. (2008). Paganini’s 24 Caprices Opus 1: A Transcription for Electric Guitar an Analysis and Development of The Techniques Required to Perform Them. Tesis pada Massey University: Tidak diterbitkan.
Sarwono, Jonathan. (2006). METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Yogyakarta: Graha Ilmu
Setiawan, Budi Rahman. (2009). IMPLIKASI PEMBELAJARAN ANGKLUNG TERHADAP PERKEMBANGAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN KANAK-KANAK ISLAM BINTANG CERIA BANDUNG Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Shearer, Aaron. (1963). Classical Guitar Technique. New York. Franco Colombo, Inc.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
(1)
juga dipaparkan data-data hasil penelitian serta dokumentasi selama proses kegiatan penelitian berlangsung.
(2)
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab sebelumnya telah dipaparkan analisis dan pembahasan berdasarkan berbagai temuan dalam penelitian ini. Maka bab ini memaparkan kesimpulan dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya secara singkat berdasarkan beberapa aspek pokok yaitu latar belakang, tujuan, temuan dan pembahasan. Kesimpulan akan dipaparkan pada bagian simpulan, lalu rekomendasi atau beberapa saran untuk penelitian berikutnya akan dipaparkan pada bagian rekomendasi
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kompetensi bermain gitar elektrik anggota komunitas RGM UPI divisi gitar klasik, peneliti dapat melihat bahwa secara keseluruhan penguasaan teknik-teknik pada penjarian gitar klasik baik teknik tangan kiri maupun teknik tangan kanan berpengaruh baik teknik-teknik pada gitar elektrik baik teknik tangan kiri maupun teknik tangan kanan, lalu proses latihan RGM meliputi empat tahapan yaitu Warming up (peregangan), tuning (stem), fingering, dan juga membaca notasi. Dengan begitu, baik aspek kognitif dan psikomotorik terdapat dalam proses latihan RGM.
Namun dalam beberapa aspek teknik tangan kanan pada gitar klasik tidak mempengaruhi teknik tangan kanan pada gitar elektrik, salah satunya teknik apoyando terhadap teknik picking. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan mendasar mengenai kedua teknik tersebut yang mana apoyando menggunakan jari, sedangkan picking pada umumnyua menggunakan tools bernama plektrum. Namun bagaimanapun individu yang mahir bermain gitar klasik belum belum tentu mahir memainkan gitar elektrik, kecuali individu tersebut memiliki niat dan motivasi untuk mempelajari gitar elektrik. Dalam hal ini teknik-teknik pada gitar klasik hanya berfungsi untuk mengatur tahapan dan tata cara berlatih, mendisiplinkan posisi jari dan tangan secara keseluruhan, lalu melatih kekuatan jari dalam menekan senar pada fretboard, serta melatih kelenturan jari-jari. Dalam RGM sendiri, ketika berlatih setiap anggota tidak diperkenankan untuk
(3)
memaklumi kebiasaan yang salah, sehingga selalu ada perbaikan-perbaikan yang harus segera dilakukan ketika mengidentifikasi suatu kebiasaan yang salah, misalnya dalam hal memainkan posisi.
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa anggota RGM memiliki kompetensi yang baik dalam bermain gitar elektrik setelah melakukan proses kegiatan latihan rutin dalam komunitas RGM selama kurang lebih empat bulan.
5.2. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, peneliti merumuskan beberapa rekomendasi berupa pertimbangan-pertimbangan dan saran yang ditujukan untuk berbagai pihak. Adapun rekomendasi tersebut diantaranya adalah:
1. Bagi Peneliti Selanjutanya
Diperlukan pemaparan teori lebih lanjut yang juga lebih relevan dengan penelitian semacam ini, mengingat penelitian yang berkenaan dengan pengaruh gitar klasik terhadap gitar elektrik ini sulit ditemukan. Disamping itu, masalah mengenai penerapan teknik petikan tirando pada gitar klasik terhadap teknik finger picking gitar elektrik dapat menjadi suatu tema penelitian yang menarik dan sangat berguna bagi perkembangan teknik gitar di kemudian hari.
2. Bagi Komunitas RGM
Perlu adanya klasifikasi terhadap anggota baru, karena pada kenyataannya seluruh anggota baru memiliki berbagai level kemampuan yang berbeda. Sebaiknya RGM juga membuat dan menerapkan sanksi tegas terhadap beberapa anggota yang memiliki komitmen rendah dalam bergabung dan mengikuti proses latihan rutin RGM.
3. Bagi Subjek yang diteliti
Setelah melihat kompetensi subjek dalam bermain gitar elektrik, serta proses latihan yang ditempuh pada gitar klasik, diharapkan subjek dapat melakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap teknik-teknik yang terdapat pada gitar elektrik, serta lebih menata kembali pola latihan agar latihan yang dilakukan dapat berjalan efektif.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Banoe, Pono. (2003). KAMUS MUSIK. Yogyakarta: Kanisius
Caldeira, Guillherme. (2009). THE ARRANGEMENTS OF ROLAND DYENS
AND SÉRGIO ASSAD: INNOVATIONS IN ADAPTING JAZZ STANDARDS AND JAZZ-INFLUENCED POPULAR WORKS TO THE SOLO CLASSICAL GUITAR. Tesis pada The University of Arizona: Tidak
Diterbitkan.
Chappel, John. (2007) BLUES GUITAR FOR DUMMIES. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
Djamaris, Justy St. (2003). KAMUS INGGRIS - INDONESIA. Citra Harta Prima
Fischer, Peter. (2000). Rock Guitar Secrets. Germany: Ama Verlag.
FLYING WITH IBANEZ INDONESIAN GUITAR CHALLENGE 2014 – YQIN
BEE.MP4. [Online]. Tersedia:
http://youtube.com/videoplayback?Si68DZdj2GN2Ob5R [14 Agustus 2014]
French, Richard Mark. (2012) TECHNOLOGY OF THE GUITAR. New York: Springer
Guy, Paul. (2007). A BRIEF HISTORY OF THE GUITAR [Online]. Tersedia:
http://www.guyguitars.com/eng/handbook/BriefHistory.html [27 November
2013]
Kennedy, Michael. (1988). THE OXFORD DICTIONARY OF MUSIC. New York: Oxford University Press
Krenz, Steve. (2010). Gibson’s Learn and Master Guitar. Nashville: Legacy
Learning System, Inc.
Linggono, I. Budi. (2008). Seni Musik Non Klasik untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
(5)
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
LoveToKnow corp. (2010). Andres Segovia’s Facts [Online]. Tersedia:
http://biography.yourdictionary.com/andres-segovia. [17 September 2014]
Lunn, Robert Allan. (2010). Extended Techniques for the Classical Guitar: A
Guide for Composers. Disertasi pada The Ohio State University: Tidak
diterbitkan.
Marcus, Eric Kef Li. (2006). Wikibooks: Guitar [Online]. Tersedia:
http://en.wikibooks.org/wiki/Guitar. [27 November 2013]
Muttaqin, Moh. (2008). Seni Musik Klasik untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Noad, Frederick. (2012). THE COMPLETE IDIOT’S GUIDE TO PLAYING THE
GUITAR. New York: Alpha
Nusantara, Henri. (2012). Bahan Ajar Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib Gitar
I. Bandung. CV Bintang WarliArtika.
Phillips, M dan Chappell. (2009). Classical Guitar For Dummies. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
Phillips, M dan Chappell. (2009). Guitar Exercises for Dummies. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
Qodratillah, Meity Taqdir. (2008). KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA. Jakarta: Balai Pustaka
Randel, Don Michael. (2003). The Harvard Dictionary of Music. Cambridge: The Belknap Press of Harvard University Press.
(6)
Roos, Gerrit Lukas. (2009). The Development Of Right Hand Guitar Technique
With Reference To Sound Production. Disertasi pada University Of Pretoria:
Tidak diterbitkan.
Russell Davenport, Andrew. (2008). Paganini’s 24 Caprices Opus 1: A Transcription for Electric Guitar an Analysis and Development of The Techniques Required to Perform Them. Tesis pada Massey University:
Tidak diterbitkan.
Sarwono, Jonathan. (2006). METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF Yogyakarta: Graha Ilmu
Setiawan, Budi Rahman. (2009). IMPLIKASI PEMBELAJARAN ANGKLUNG
TERHADAP PERKEMBANGAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN KANAK-KANAK ISLAM BINTANG CERIA BANDUNG Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung:
Tidak diterbitkan.
Shearer, Aaron. (1963). Classical Guitar Technique. New York. Franco Colombo, Inc.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Bandung: PT Remaja Rosdakarya