PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INKUIRI LEARNING) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SUB MATERI SISTEM SIRKULASI KELAS XI IPA MAS PPMDH MEDAN TP 2015/2016.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRI LEARNING) DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM
BASED LEARNING) PADA SUB MATERI SISTEM SIRKULASI
KELAS XI IPA MAS PPMDH TPI MEDAN T.P. 2015/2016

Oleh:
Quratun A’yuni
NIM. 4111141017
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di Kuala Simpang pada tanggal 03 April 1993. Ayah
bernama Nasib Abdurrahman dan ibu bernama Lindawati Penulis merupakan anak
ke enam dari delapan bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk Sekolah Dasar
Negeri 03 Kuala Simpang dan lulus pada tahun 2005. Penulis melanjutkan studi di
Madrasah Tsanawiyah Swasta Darul Hikmah Tpi Medan dari tahun 2005, lulus
pada tahun 2008 dan melanjutkan studi ke Madrasah Aliyah Swasta Darul
Hikmah Tpi Medan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima
di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengtahuaan Alam di
Universitas Negeri Medan melalui jalur Undangan.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRI LEARNING) DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PADA SUB MATERI SISTEM SIRKULASI KELAS XI IPA
MAS PPMDH TPI MEDAN T.P. 2015/2016
QURATUN A’YUNI (NIM: 4111141017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa
dengan menggunakan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah

pada sub materi pokok sistem sirkulasi manusia di kelas XI IPA MAS PPMDH
TPI Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian eksperimen semu. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua
kelas yaitu kelas XI IPA1 menggunakan model inkuiri dan kelas XI IPA2
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, masing-masing kelas
berjumlah 27 siswa. Hasil analisis data menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa
menggunakan model inkuiri ( ̅) =72,5926 dengan nilai standar deviasi (SD) =
9,061 lebih baik dari rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah ( ̅) = 67,6296 dengan nilai standar deviasi (SD) =
7,8649. Hasil hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05
diperoleh thitung > ttabel (2,1550 > 2,008) sehingga dalam penelitian ini hipotesis
nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H a) diterima, dengan demikian
diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model inkuiri (Inquiry Learning) dan model pembelajaran berbasis
masalah pada sub materi pokok sistem sirkulasi manusia di kelas XI IPA MAS
PPMDH TPI Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
Kata kunci: hasil belajar, model inkuiri, model pembelajaran berbasis masalah,
sistem sirkulasi manusia.

THECOMPARISON OF STUDENT ACHIEVMENT LEARNING TAUGHT BY INQUIRY

LEARNING MODEL AND PROBLEM BASED LEARNING ON SUBJECT
MATTER OF HUMANSIRCULATION SYSTEM IN CLASS XI SAINS
MAS PPMDH TPI MEDAN ACADEMIC YEAR 2015/2016

QURATUN A’YUNI (NIM: 4111141017)
ABSTRACT
This research aims to determine the differences in learning outcomes biology
students using of inquiry learning model and problem based learning model on
matter circulation system of human in class XI IPA MAS PPMDH TPI Medan
academic year 2015/2016. The research method used was quasi experimental
research. The sample in this study consisted of two class, namely class XI IPA1
using model inquiry learning and class XI IPA2 using model problem based
learning, each class numbered 27 students. The analysis results of the data shows
the average results of student learning using model inquiry learning ( ̅) = 72,5926
with a standard deviation (SD) = 9,061 better than the average results of student
learning using model problem based learning ( ̅) = 67,6296 with a standard
deviation (SD) = 7,8649. Hypothesis testing using t-test and confidence level of α
= 0,05 obtained ttest > ttable (2,155> 2,008) which means in this study rejected null
hypothesis (H0) and the alternative hypothesis (H1) is accepted, this it is
concluded that there is a difference in student learning outcomes using model

inquiry learning and model problem based learning on matter circulation system
of human in class XI IPA MAS PPMDH TPI Medan academic year 2015/2016.
Key words: circulation system of human, learning outcomes, inquiry learning
model, problem based learning model.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala
berkah dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang diajarkan
dengan Menggunakan Model Inkuiri (Inquiry Learning) dan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada Materi Sistem Sirkulasi di
Kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Bapak Drs. Muhammad Yusuf Nasution, M.Si sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis
sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi. Ucapan terima

kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar.M.S, M.Sc, Bapak
Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd, dan Bapak Wasis Wuyung Wisnu Brata, S.Pd,
M.Pd sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang membimbing dan memotivasi penulis selama masa perkuliahan.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd sebagai
ketua jurusan biologi dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan yang sudah membantu penulis. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Chadijah Abdullah Latif Purba, Lc, MA. selaku kepala Sekolah
PPMDH TPI Medan dan Ibu Ira Suhartina Perdana, S.Pd selaku guru bidang studi
biologi yang telah banyak membantu penulis selama penelitian. Teristimewa
penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda, ibunda, sanak keluarga, dan
teman-teman yang telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan baik
materil maupun spiritual.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun demi kebaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi
dunia pendidikan.

Medan, 26 Januari 2016

QURATUN A’YUNI
NIM.4111141017

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar tabel
Daftar Lampiran


i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.latar belakang masalah
1.2. Identifikasi masalah
1.3.Batasan masalah
1.4. Rumusan masalah
1.5. Tujuan penelitian
1.6. Manfaat penelitian

1
4
5

5
5
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. kerangka teoritis
2.1.1. Hasil belajar
2.1.2. Model pembelajaran
2.1.3. Model pembelajaran inkuiri
2.1.3.1. Pengertian pembelajaran inkuiri
2.1.3.2. Langkah-langkah pembelajaran inkuiri
2.1.3.3. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran inkuiri
2.1.4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.2. Karakteristik pembelajaran berbasis masalah
2.1.4.3. Tujuan Pembelajaran berbasis masalah
2.1.4.4. Langkah-lanngkah Pembelajaran berbasis masalah
2.1.4.5. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran berbasis masalah
2.1.5. Materi (Sistem sirkulasi)
2.2.kerangka konseptual

2.3. Hipotesis penelitian

7
7
8
11
11
12
13
13
13
14
16
17
17
18
32
33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Tempat dan waktu penelitian
3.2.populasi dan sampel peneitian
3.2.1.populasi
3.2.2. sampel
3.3. variable penelitian
3.4. Rancangan penelitian
3.5. prosedur penelitian
3.6. Teknik pengambilan data
3.7. Instrumen penelitian

34
34
34
34
35
35
36
37
38


3.8. Uji coba instrument
3.8.1. Validitas tes
3.8.2. Reabilitas
3.8.3. Tarap kesukaran tes
3.8.4. Daya pembeda
3.9. Teknik analisis data
3.9.1. Uji normalitas
3.9.2. Uji homogenitas
3.9.3. Hasil belajar
3.9.3. Analisis data hasil belajar siswa
3.9.4. Hipotesis

39
39
40
41
41
42
43
44
44
44
45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Belajar
4.2 Uji Prasyarat Analisis Data
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Homogenitas
4.3 Pengujian Hipotesis
4.4 Pembahasan

46
46
47
47
48
48
49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

52
52

DAFTAR PUSTAKA

53

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Keberagaman pendekatan PBM/PBL
Gambar 2.2. Plasma darah
Gambar 2.3. Sel-sel darah
Gambar 2.4. Sel-sel darah merah
Gambar 2.5 Pembagian sel darah putih
Gambar 2.6 Skema pembekuan darah
Gambar 2.7 Struktur jantung
Gambar 2.8 Serangan jantung
Gambar 2.9. Skema peredaran darah
Gambar 3.1. Skema prosedur penelitian

16
20
20
21
21
23
24
25
26
37

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran inkuiri
Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah
Tabel 3.1 Desain penelitian post-test only design
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal berdasarkan indicator
Tabel 3.4 Klasifikasi indeks reabilitas soal
Tabel 3.5 Indeks Kesukaran
Tabel 3.6 Klasifikasi indeks daya beda soal

12
17
35
38
40
41
42

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Lampiran 3 LKS (Lembar Aktivitas Siswa)
Lampiran 4 Instrumen Penelitian
Lampiran 5 Kunci Jawaban
Lampiran 6 Lembar Jawaban siswa
Lampiran 7 Tabel Uji Coba Instrumen Penelitian
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes
Lampiran 9 Perhitungan Reabilitas Tes
Lampiran 10 Perhitungan Taraf Kesukaran Soal
Lampiran 11 Tabel Daya Beda Soal
Lampiran 12 Perhitungan Daya Beda Soal
Lampiran 13 Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi
Lampiran 14 Uji Normalitas Data Penelitian
Lampiran 15 Uji Homogenitas Data Penelitian
Lampiran 16 Pengujian Hipotesis
Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 18 Tabel Harga Kritik dari r Product Moment
Lampiran 19 Daftar Tabel Nilai Krisis untuk Uji Liliefors
Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas dibawah Kurva Normal
Lampiran 21 Daftar Nilai Persentil Distribusi F
Lampiran 22 Daftar Nilai Presentil Distribusi t

35
36
64
66
75
77
83
84
86
87
88
89
91
92
95
97
99
101
102
103
104
106

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang

paling pokok dalam

keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Mutu pendidikan tidak hanya
diketahui melalui prestasi belajar yang dimiliki siswa saja, melainkan dari
keseluruhan pencapaian siswa di bidang pengetahuan, sikap dan keterampilan
sedangkan prestasi hanya menekankan aspek pengetahuan saja.
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk melihat segala
sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.
Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai
kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan
proses perkembangan siswa (Slameto, 2010).
Keberhasilan belajar biologi dapat diukur dari keberhasilan siswa yang
mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari
tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar siswa. Semakin
tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi maka semakin tinggi pula
tingkat keberhasilan pembelajaran siswa.
Dari hasil observasi yaitu melalui wawancara dengan ibu Ira Suhartina
Perdana, S.Pd selaku guru bidang study biologi di kelas X IPA MAS PPMDH TPI
Medan mengatakan keprihatinannya terhadap hasil belajar anak didiknya. Adapun
masalah mendasar yang dirasakan dan dikeluhkan oleh guru tersebut adalah
rendahnya hasil belajar dan kurangnya partisipasi siswa pada pembelajaran
biologi karna pembelajaran selalu berpusat pada guru (teacher center approach)
bukan berpusat pada siswa (student center approach).
Hal ini menyebabkan kemampuan siswa dalam menjawab test biologi
yang diberikan guru pada umumnya tidak didasari dengan pemahaman dan hasil

test evaluasi yang dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang tidak memenuhi nilai
diatas 73 mencapai 62 % yang terdapat dalam daftar nilai siswa dari guru biologi
yang mengajar. Guru juga jarang menggunakan variasi model dan metode
mengajar.

Model

pembelajaran

yang

umum

digunakan

adalah

model

pembelajaran konvensional. Strategi belajar mengajar yang digunakan guru juga
cenderung monoton (ceramah, tanya jawab dan penugasan). Fasilitas seperti
laboratorium dan infokus sudah tersedia namun karena keterbatasan kondisi dan
guru juga sangat jarang mengajak siswa bereksperimen dan berdiskusi sehingga
jarang digunakan. Selain itu, hasil belajar siswa terhadap biologi juga masih
rendah.
Adapun untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) didasarkan pada
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 yaitu 2,67 atau jika dituliskan dengan huruf
B- dan jika dituliskan dalam bentuk nilai 73. Selain itu siswa kurang berminat
dalam belajar biologi dan aktivitas belajarnya juga masih rendah.
Pemilihan model pembelajaran merupakan salah satu bagian yang
penting untuk mengatasi permasalahan di atas adalah penggunaan strategi
mengajar. Pemilihan strategi pembelajaran yang menarik dan dapat memicu siswa
untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dimana peserta
didik diajak turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga
melibatkan fisik. Salah satu model pembelajaran aktif yang dapat mengatasi
masalah tersebut adalah menggunakan model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry
Learning) dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).
Model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning) dan model pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) sama-sama merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning) sering juga
dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu heuriskein
yang berarti saya menemukan. Sedangkan model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) merupakan rangkaian pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyelesaian masalah. Namun, antara model pembelajaran inkuiri

(Inquiry Learning) dan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada jenis masalah
serta tujuan yang ingin dicapai.
Masalah pada model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning) adalah
masalah yang bersifat tertutup. Artinya jawaban atas masalah itu sudah pasti,
namun guru tidak langsung menyatakannya kepada siswa. Tujuan yang ingin
dicapai adalah menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa tentang jawaban dari
suatu masalah. Sedangkan, masalah pada model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) adalah masalah yang bersifat terbuka. Artinya jawaban
dari masalah tersebut belum pasti. Dengan demikian, model pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning) memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap
untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) ini adalah kemampuan
siswa untuk berfikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan
alternative pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam
rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Penggunaan model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning) sudah pernah
diujicobakan oleh Siagian (2012) pada Materi Pencemaran Lingkungan di kelas
X IPA SMA N 14 Medan. T.A. 2011/2012 peningkatan nilai rata-rata sebesar
4,12. Pada kelas yang diujicobakan dengan menggunakan metode konvensional
peningkatan nilai antara pre-test dan post-tes adalah sebesar 3,31. Sedangkan,
untuk model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang
pernah diujicobakan oleh rukmana (2013) di SMA N 1 Natar Lampung Selatan di
dapatkan bahwa nilai pre-test rata-rata kelas eksperimen adalah peningkatan nilai
rata-rata adalah sebesar 42% dan untuk kelas kontrol dengan menggunakan
metode diskusi peningkatan nilai rata-rata untuk kelas control adalah sebesar
26,62%.
Dengan model Pembelajaran inkuiri (Inquiry learning) dan pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) diperkirakan mampu mendukung
peningkatan kreativitas siswa yaitu mengembangkan kemampuan siswa dalam

berpikir secara kritis dan kreatif. Dalam model pembelajaran ini siswa
menemukan dan mengkonstruksi sendiri sehingga akan mendorong siswa
berkreativitas menemukan konsep-konsep atau ide-ide baru dalam biologi yang
belum pernah diketahui sebelumnya. Selain itu juga memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada siswa untuk dapat menggunakan kemampuan
bernalarnya dan membiasakan untuk senantiasa berpikir kreatif. Konsep-konsep
yang didapat oleh siswa dari hasil penemuannya sendiri akan lebih bermakna dan
pemahaman siswa terhadap konsep tersebut akan meningkat. Oleh karena itu
sudah seharusnya guru menempatkan kreativitas sebagai salah satu tujuan
pembelajaran.
Mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin
mengkaji dan melakukan suatu penelitian dengan judul “Perbandingan Hasil
Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri
(Inquiry Learning) dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) pada Sub Materi Sistem Sirkulasi Di Kelas XI IPA MAS
PPMDH TPI Medan T.A. 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dalam pembelajaran materi sistem
sirkulasi manusia dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1)

Strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak bervariasi cenderung
monoton.

2)

Proses pembelajaran lebih cenderung terpusat pada guru (teacher center).

3)

Hasil belajar siswa yang masih rendah dan kurang partisipasi siswa dalam
proses belajar mengajar.

4)

Hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM (75).

1.3.Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah penelitian di atas, maka dalam penelitian ini
masalah dibatasi pada penerapan model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)
dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk mengetahui
perbandingan hasil belajar biologi siswa di Kelas XI IPA MAS PPMDH TPI
Medan T.P. 2015/2016.

1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah di atas,
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah

dengan

hasil

belajar

siswa

yang

diajar

dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning) pada materi
sistem sirkulasi di kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan T.P.
2015/2016?
2) Bagaimanakah

dengan

hasil

belajar

siswa

yang

diajar

dengan

menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) pada materi sistem sirkulasi di kelas XI IPA MAS PPMDH TPI
Medan T.P. 2015/2016 ?
3) Apakah ada perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan
model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning) dan Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) pada materi sistem sirkulasi di kelas
XI IPA MAS PPMDH TPI Medan T.P. 2015/2016?

1.5.Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di muka, secara umum penelitian
ini ditujukan untuk melakukan perbaikan pembelajaran biologi di kelas XI MAS
PPMDH TPI Medan yang berkontribusi pada keaktifan siswa dalam belajara dan
hasil belajar. Secara khusus penelitian ini ditujukaan untuk:
1) Untuk menguji hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajara
Inkuiri (Inquiry Learning) pada materi sistem sirkulasi di kelas XI IPA
MAS PPMDH TPI Medan T.P. 2015/2016.

2) Untuk menguji hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada materi
sistem sirkulasi di kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan T.P.
2015/2016.
3) Untuk menguji perbandingan hasil belajar sisw yang diajarkan
menggunakan model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning) dan
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada materi
sistem sirkulasi di kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan T.P.
2015/2016.
4)

1.6. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi guru, memberikan masukan dan pertimbangan untuk menerapkan
model pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar.
2. Bagi siswa, model pembelajaran inkuiri (Inquiri Learning) dan
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) sebagai bahan
pengalaman belajar siswa yang dapat meningkatkan hasil dan melatih
siswa berperan aktif selama proses pembelajaran biologi siswa.
3. Bagi penulis, model pembelajaran inkuiri (Inquiri Learning) dan
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) sebagai bahan
untuk pembaca atau peneliti lain untuk ditindak lanjuti.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Dengan menggunakan Model Inkuiri (Learning Inquiry) hasil belajar
siswa dalam pembelajaran sistem sirkulasi di kelas XI IPA dengan nilai
rata-rata 72,5926 termasuk dalam kategori sedang dan standart deviasi
sebesar 9.061.
2. Dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) hasil belajar siswa dalam pembelajaran sistem sirkulasi
di kelas XI IPA dengan di peroleh nilai rata-rata 67,6296 termasuk dalam
kategori sedang dan standart deviasi sebesar 7,8649.
3. Ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning)
dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
pada materi sistem sirkulasi kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan tahun
pembelajaran 2015/2016

5.2 Saran
1. Agar guru biologi MAS PPMDH TPI berkenan untuk menggunakan model
pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah dalam
mengajar sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan informasi
bagi para pembaca sehubungan dengan mekanisme penerapan model
pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah.
3. Untuk penelitian yang serupa dengan ini, peranan guru dalam proses belajar
mengajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran
berbasis masalah sangat diperlukan, walaupun kedua model ini bersifat
student centered, hal ini dikarenakan agar kegiatan pembelajaran tetap
terkontrol dan berjalan dengan kodunsif.