PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR) SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE PROJECT

BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN KELAS XI TKR

SMK N 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif

Oleh

RIZKI KURNIAWAN

NIM. 5103122034

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

RIZKI KURNIAWAN, NIM. 5103122034. Penerapan Model Pembelajaran Tipe

Project Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Diklat Sistem Bahan Bakar Bensin Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi,

Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata diklat Sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam melalui model Pembelajaran Berbasis Project. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 32 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan tes hasil belajar dan lembar observasi. Berdasarkan evaluasi hasil belajar dan aktivitas belajar pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan pada siklus I nilai pada pelaksanaan posttest meningkat menjadi 70,72. Kemudian setelah dilakukan tindakan perbaikan model pembelajaran berbasis project pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata posttest siswa, nilai rata-rata posttest meningkat menjadi 84,0. Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 19 orang siswa (59,38%) dinyatakan tuntas dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II sebanyak 26 orang siswa (81,25%) yang dinyatakan telah tuntas, sedangkan 6 orang siswa (18,75%) belum tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan jumlah skor 40,8 siswa tergolong kurang aktif dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II diperoleh jumlah skor 47,2 siswa tergolong aktif. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Project dapat meningkatkan hasil belajar pada mata diklat Sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam T.A 2015/2016.

Kata Kunci: Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar Bensin, Penelitian Tindakan Kelas, Model Pembelajaran Project Based Learning


(6)

ii

ABSTRACT

RIZKI KURNIAWAN, NIM. 5103122034. Aplication of Project Based Learning

To Improve Learning Outcomes Gasoline Fuel System In Class XI Engineering Program Automotive State SMK 1 Lubuk Pakam T.A 2015/2016. Thesis, Faculty

Of Engineering , University of Medan, 2016.

This research aims to improve learning outcomes subjeck Gasoline Fuel System in class XI Engineering Program Automotive State SMK 1 Lubuk Pakam through Project Based Learning. This research is a classroom action research conducted in the first semester of the academic year 2015/2016 the number of students 32. This research was conducted in two cycles, each sycles consisting of two meetings. Each cycles consists of stages of planning (planning), action (acting). Observations (observating) and reflection (reflecting). The technique of collecting data through observation and achievement test. Based on teh evaluation learning outcomes and learning activities. Based evaluation process and results in each learning is based on success criteria that have been established in this study, it was fount in the firstcycle the average value of postest on implementation increased to 70,72. Then, after the corrective action project based learning model in the second cycle an increase in the average value posttest students, the average value increased to 84,0 posttest. Likewise with mastery learning student the fist cycle were 19 student (59,38%) declared complete and corrective action after the second cycle a total 26 student (81,25%) stated have been completed, while 6 student (18,75%) was not finished. Result of observation of student activitity in the first cicle with an number score 40,8 of the student less active, and after the second cycle corrective action gained an number score 47,2 of student classified as active. Thus the results of this study concluded that the implementation of project based learning can improve learning outcomes Gasoline Fuel System subjects in Class XI Engineering Program Automotive State SMK 1 Lubuk Pakam T.A 2015/2016.

Keywords: Learning Outcomes Gasoline Fuel System, Classroom Action Research, Project Based Learning


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Karunia dan Rahmat-Nya yang selalu melindungi dan memberikan yang terbaik bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Kependidikan (S1) di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan. Khususnya Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Project Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar Bensin Kelas XI SMK N 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016.”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, arahan, dan saran yang diberikan hingga penyelesaian Skripsi ini dapat berjalan dengan lancar. Ucapan terima kasih ditujukan kepada:

1. Ibunda Annita Yusrawati, S.Pd dan Ayahanda Syafruddin Hutasuhut, Kakakku Enni Fitriani Hutasuhut, S.AP serta adik-adikku Reni Handayani, Yusuf Ansyari Hutasuhut dan Dian Syahruddin Hutasuhut, yang tiada henti-hentinya memberikan motivasi kepada penulis selama menempuh pendidikan

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd dan Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan


(8)

iv

4. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

5. Bapak Drs. Hidir Efendi, MPd. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis 6. Bapak ibu dosen di lingkungan civitas akademika Jurusan Teknik Mesin

yang dengan kesabaran dan ketauladanannya membimbing dan mendidik penulis

7. Istriku Siti Fatimah S. Pd, terimakasih atas do’a dan dukungannya

8. Rekan-rekan seperjuangan Saipul Anwar Nasution, S.Pd, Muhammad Alinopanto Ginting, S.Pd, Muhammad Fajar Ashary, S.Pd, Syarief Saadillah Lubis, S.Pd, Mohe Tambunan dan seluruh rekan-rekan di Pendidikan Teknik Otomotif angkatan 2010

Demikian penulisan Skripsi ini penulis perbuat. Penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dengan rendah hati untuk perbaikan dikemudian hari. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2016 Penulis,

Rizki Kurniawan NIM. 5103122034


(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teori ... 11

1. Pengertian Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar Bensin ... 11

a. Pengertian Hasil Belajar ... 11

b. Sistem Bahan Bakar Bensin ... 13

c. Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar Bensin ... 13

2. Aktifitas Belajar ... 14

3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 17

a. Model Pembelajaran ... 17

b. Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 18

c. Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning .. 20

d. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ... 22

e. Teori yang Mendukung Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 25


(10)

vi

C. Penelitian yang Relevan ... 28

D. Hipotesis... 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 30

B. Jenis Penelitian ... 30

C. Subjek Penelitian ... 30

D. Objek Penelitian ... 30

E. Defenisi Operasional Variabel ... 31

F. Prosedur Penelitian ... 32

G. Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 36

1. Data dan Sumber Data ... 36

2. Teknik Pengumpulan Data ... 37

H. Teknik Analisis Data ... 39

1. Analisis Tes Tertulis ... 39

2. Nilai Akhir ... 40

3. Analisis Lembar Proyek Siswa ... 40

4. Reduksi Data ... 40

5. Penarikan Kesimpulan ... 41

I. Indikator Keberhasilan ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 42

1. Hasil Tes Belajar ... 43

2. Hasil Observasi Penilaian Proyek ... 48

B. Pembahasan ... 50

1. Siklus I ... 50

2. Siklus II ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Mata Diklat Sistem Bahan Bakar Bensin Kelas XI TKR SMK N 1 Lubuk Pakam T.A 2012-2013,

2013-2014, 2014-2015. ... 4

Tabel 2. Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek ... 24

Tabel 3. Rancangan Penelitian ... 33

Tabel 4. Lembar Observasi Penilaian Proyek ... 38

Tabel 5. Perkembangan ketuntasan belajar siswa pada siklus I ... 43

Tabel 6. Persentasi ketuntasan belajar siswa pada siklus I ... 44

Tabel 7. Perkembangan ketuntasan belajar siswa pada siklus II ... 45

Tabel 8. Persentasi ketuntasan belajar siswa pada siklus II ... 45

Tabel 9. Perkembangan ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II .... 46

Tabel 10. Tingkat ketuntasan klasikal hasil belajar siswa siklus I ... 48

Tabel 11. Tingkat ketuntasan klasikal hasil belajar siswa siklus II ... 48

Tabel 12. Perolehan skor siswa pada observasi hasil belajar siswa ... 49


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Suharsimi Arikunto ... 32

Gambar 2. Diagram ketuntasan belajar siswa pada siklus I ... 43

Gambar 3. Diagram persentasi ketuntasan belajar siswa pada siklus I ... 44

Gambar 4. Diagram ketuntasan belajar siswa pada siklus II ... 45

Gambar 5. Diagram persentasi ketuntasan belajar siswa pada siklus II ... 46

Gambar 6. Diagram ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II ... 47

Gambar 7. Diagram persentasi ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II ... 47

Gambar 8. Diagram perolehan skor siswa pada observasi hasil belajar siswa... 49

Gambar 9. Diagram perolehan rata-rata nilai siswa pada observasi hasil belajar siswa ... 49


(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 3 Soal Pre Test

Lampiran 4 Kegiatan Belajar Siklus I

Lampiran 5 Lembar Kerja (Job Sheet) Siklus I

Lampiran 6 Lembar Observasi Penilaian Proyek Siklus I Lampiran 7 Soal Post Test Siklus I

Lampiran 8 Daftar Nilai Pos Test Siklus I Lampiran 9 Silabus

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 11 Kegiatan Belajar Siklus II

Lampiran 12 Lembar Kerja (Job Sheet) Siklus II

Lampiran 13 Lembar Observasi Penilaian Proyek Siklus II Lampiran 14 Soal Post Test Siklus II

Lampiran 15 Daftar Nilai Pos Test Siklus II Lampiran 16 Surat Penugasan Dosen Lampiran 17 Surat Izin Observasi

Lampiran 18 Surat Telah Melakukan Observasi Lampiran 19 Surat Izin Penelitian


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani). Pendididkan juga berarti lembaga yang bertanggungjawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.”

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990).


(15)

2

Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan adalah :

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab

3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan

4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien

Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu

bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan


(16)

3

mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih

Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan pembenahan di sekolah baik dari segi metode pembelajaran maupun dukungan sarana prasarana penunjang sehingga diharapkan siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode yang sama dari waktu ke waktu cenderung membuat siswa merasa bosan dalam mengikuti proses balajar mengajar. Dimana metode yang umum dilakukan adalah metode ekspositori, pada metode ekspositori ini proses pembelajaran lebih berpusat pada guru sebagai pentransfer ilmu dan siswa sebagai penerima ilmu sehingga siswa tidak berperan aktif dalam proses pembelajaran dan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh oleh siswa.

Sedangkan fasilitas pendukung dalam melakukan pelajaran praktek juga dipandang tidak cukup memadai, hal ini bisa dilihat pada saat proses belajar praktek dimana pada saat belajar praktek siswa dibagi dalam beberapa kelompok, akan tetapi pembagian kelompok ini dipandang tidak efektif karena dengan fasilitas alat praktek mesin yang bisa dipergunakan hanya 3 buah mesin (enjin)


(17)

4

sedangkan jumlah siswa ada 30 yang dibagi kedalam 6 kelompok. Hal ini menyebabkan tidak semua siswa bisa aktif dalam praktek dan beberapa siswa lain hanya bisa melihat saja ketika pembelajaran praktek berlangsung. Banyaknya siswa membuat guru sedikit kesulitan dalam mengawasi siswa dan mengatur waktu dalam praktik. Dengan kondisi ini beberapa siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran sistem bahan bakar bensin sehingga saat ujian banyak siswa yang tidak tuntas. Hal ini dibuktikan dari perolehan hasil belajar siswa pada akhir semester dimana banyak siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Dari hasil wawancara yang dilakukan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada semester ganjil tahun ajaran 2014-2015 dengan Guru mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin mengatakan bahwa dari data nilai rata-rata hasil ujian Sistem Bahan Bakar Bensin di kelas XI akhir semester I tahun ajaran 2012-2013, 2013-2014, 2014-2015 masih kurang sesuai dengan yang diharapkan. Masih banyak nilai siswa yang belum mencapai standart Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dimana KKM untuk pelajaran produktif adalah 75.

Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Mata Diklat Sistem Bahan Bakar Bensin Kelas XI TKR SMK N 1 Lubuk Pakam T.A 2012-2013, 2013-2014, 2014-2015.

Tahun Ajaran Kelas Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

2012-2013

XI TKR 1

< 75 17 53,12

75-79 7 21,88

80-89 6 18,75

≥ 90 2 6,25

Jumlah 32 100

XI TKR 2 < 75 16 50


(18)

5

80-89 4 12,50

≥ 90 3 9,38

Jumlah 32 100

2013-2014

XI TKR 1

< 75 18 58,07

75-79 7 22,58

80-89 6 19,35

≥ 90 0 0

Jumlah 31 100

XI TKR 2

< 75 16 53,33

75-79 11 36,67

80-89 3 10

≥ 90 0 0

Jumlah 30 100

2014-2015

XI TKR 1

< 75 16 50

75-79 9 28,12

80-89 5 15,63

≥ 90 2 6,25

Jumlah 32 100

XI TKR 2

< 75 16 50

75-79 8 25

80-89 8 25

≥ 90 0 0

Jumlah 32 100

Sumber: Daftar Kumpulan Nilai (DKN) dari guru mata diklat Sistem Bahan Bakar Bensin

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut diupayakan suatu cara agar proses pembelajaran yang disajikan guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran baru bagi siswa. Pembenahan dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan adalah penerapan pembelajaran yang kreatif, kolaboratif, kontekstual dan terampil dalam pembelajaran, sehingga siswa termotivasi untuk memahami dan menguasai pelajaran dan menerapkannya dalam


(19)

6

kehidupan sehari-hari. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL).

Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan cara pembelajaran

secara konstruktif untuk pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata dan relevan bagi kehidupannya. Pembelajaran ini dirancang dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah dan langsung mengaplikasikannya dalam bentuk proyek yang akan dihasilkan. Pembelajaran berbasis proyek menggunakan permasalahan kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.

Project Based Learning merupakan hasil adaptasi dari model Problem Based Learning. Perbedaannya terletak pada objek, jika dalam problem based learning pembelajar lebih didorong dalam kegiatan yang memerlukan perumusan

masalah, pengumpulan data, dan analisis data, maka dalam project based learning pembelajar lebih didorong pada kegiatan desain, merumuskan tindakan, merancang tindakan, mengkalkulasi kemungkinan tiap tindakan, melaksanakan pekerjaan/tindakan, dan mengevaluasi hasil. Model pembelajaran ini dipelopori oleh John Dewey. John Dewey telah mengemukakan bahwa belajar bergantung pada pengalaman, minat siswa, dan topik yang terintegrasi/saling terkait satu


(20)

7

sama lain. Oleh karena itu belajar harus bersifat aktif, melibatkan siswa secara langsung, dan pembelajaran yang berpusat pada siswa. (Waras Khamdi, 2007).

Di dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, siswa menjadi terdorong lebih aktif di dalam belajar mereka, instruktur berposisi di belakang dan siswa berinisiatif, instruktur memberi kemudahan dan mengevaluasi proyek baik kebermaknaannya maupun penerapannya untuk kehidupan mereka sehari-hari. Produk yang dibuat siswa selama proyek memberikan hasil yang secara otentik dapat diukur oleh guru atau instruktur di dalam pembelajarannya. Oleh karena itu, di dalam pembelajaran berbasis proyek, guru atau instruktur tidak lebih aktif dan melatih secara langsung, akan tetapi instruktur menjadi pendamping, fasilitator, dan memahami pikiran siswa.

Berdasarkan uraian di atas kiranya perlu diadakan penelitian pada sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dengan menggunakan model pembelajaran berbasis Proyek (Project Based Learning). Konsep inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe Project

Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar Bensin SMK N 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan diatas, maka dapat diidentifikasi pokok-pokok permasalahannya sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada pelajaran sistem bahan bakar bensin?


(21)

8

2. Usaha-usaha apakah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar sistem bahan bakar bensin?

3. Apakah penggunaan metode pengajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar sistem bahan bakar bensin?

4. Apakah dengan penerapan model pembelajaran tipe project based learning dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran sistem bahan bakar bensin?

5. Apakah dengan penerapan model pembelajaran tipe project based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sistem bahan bakar bensin?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas dan mengarahkan pembahasan pada suatu masalah, maka peneliti membatasi masalah pada:

1. Hasil belajar siswa dibatasi pada kompetensi dasar memeriksa saluran bahan bakar bensin mengikuti servis manual dan membongkar dan memeriksa karburator sesuai standart operasional prosedur (SOP).

2. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran Tipe Project Based Learning

3. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016


(22)

9

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran tipe Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK N1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016 dengan penerapan model pembelajaran tipe Project Based Learning.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa, diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Guru, sebagai bahan pertimbangan serta salah satu alternatif dalam memecahkan beberapa masalah yang dihadapi pada pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin.

3. Bagi Guru bidang studi lain, sebagai bahan rujukan dalam memvariasikan strategi pembelajaran, untuk diterapkan pada bidang studi lain sehingga terjadi peningkatan kualitas pembelajaran.


(23)

10

4. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan, wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi sebagai calon guru, serta sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini.


(24)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan analisis data penelitian, penerapan model pembelajaran Project

Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar

Bensin, dimana peningkatan diperoleh setelah siklus II dilaksanakan.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dalam hal penguasaan melakukan perawatan sistem bahan bakar bensin dengan menerapkan model pembelajaran Project

Based Learning sebanyak 19 siswa (59,38%) pada siklus I menjadi 26 siswa

(81,25%) yang tuntas pada siklus II.

3. Persentase perolehan nilai pada siklus II sebesar 81,25% telah tercapai batas tuntas indikator yang ditetapkan yaitu secara klasikal 75% siswa memperoleh nilai ≥75.

4. Berdasarkan hasil observasi penilaian proyek siswapada proses pembelajaran Project Based Learning (PjBL) menunjukkan bahwa pengerjaan tugas proyek siswa meningkat dari 74,16% pada siklus I menjadi 85,82% pada siklus II.


(25)

58

B. Saran Penelitian

Berdasrkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sistem bahan bakar bensin, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada siswa, salah satunya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

2. Guru diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada akhir pembelajaran, sehingga kesulitan yang mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin.

3. Siswa harus lebih aktif lagi di dalam kelas baik dalam hal bertanya maupun diskusi kelompok agar dapat meningkatkan hasil belajar.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini sebagai bahan rujukan dengan media pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif media pembelajaran.


(26)

59

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2014). Konstruktivisme. Diakses pada 16 September 2015 dari http://mettaadnyana.blogspot.com/2014/06/.

Anonim. (2014). Pembelajaran Berbasis Proyek. Diakses pada 16 September

2015 dari

(https://docs.google.com/document/d/1noKMTmfQyofqEX461Wb2g5TP7Y9GW TPuBWR3lkSiw2U/edit).

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Bumi Aksara.

Asep Jihad dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Bintoro. (2013). Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan. Jakarta: Kemendikbud. Djamarah dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran

Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

I Kadek Muliastawan, dkk (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Proyek Terhadap Pemahaman Konsep dan Keterampilan Memperbaiki Sistem Transmisi Di SMK. Abstrak Tesis magister PPs UPG, Singaraja.

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Kosasih, E. (2014). Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum

2013. Bandung: Yrama Widya

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo sPersada. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Sumiati dan Asra. (2013). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Thomas. (2013). Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek.diakses pada 16 September 2015 dari http://lumajang-elektro.blogspot.com/2013/05/:


(27)

60

Waras Khamdi. (2007). Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk

Peningkatan Mutu Pembelajaran. Diakses pada 16 September 2015 dari

http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-proyek-model-potensial-untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/


(1)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran tipe Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK N1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016 dengan penerapan model pembelajaran tipe Project Based Learning.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa, diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Guru, sebagai bahan pertimbangan serta salah satu alternatif dalam memecahkan beberapa masalah yang dihadapi pada pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin.

3. Bagi Guru bidang studi lain, sebagai bahan rujukan dalam memvariasikan strategi pembelajaran, untuk diterapkan pada bidang studi lain sehingga terjadi peningkatan kualitas pembelajaran.


(2)

4. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan, wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi sebagai calon guru, serta sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini.


(3)

57 A. Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan analisis data penelitian, penerapan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar Bensin, dimana peningkatan diperoleh setelah siklus II dilaksanakan.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dalam hal penguasaan melakukan perawatan sistem bahan bakar bensin dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning sebanyak 19 siswa (59,38%) pada siklus I menjadi 26 siswa (81,25%) yang tuntas pada siklus II.

3. Persentase perolehan nilai pada siklus II sebesar 81,25% telah tercapai batas tuntas indikator yang ditetapkan yaitu secara klasikal 75% siswa memperoleh nilai ≥75.

4. Berdasarkan hasil observasi penilaian proyek siswapada proses pembelajaran Project Based Learning (PjBL) menunjukkan bahwa pengerjaan tugas proyek siswa meningkat dari 74,16% pada siklus I menjadi 85,82% pada siklus II.


(4)

B. Saran Penelitian

Berdasrkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sistem bahan bakar bensin, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada siswa, salah satunya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

2. Guru diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada akhir pembelajaran, sehingga kesulitan yang mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin.

3. Siswa harus lebih aktif lagi di dalam kelas baik dalam hal bertanya maupun diskusi kelompok agar dapat meningkatkan hasil belajar.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini sebagai bahan rujukan dengan media pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif media pembelajaran.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2014). Konstruktivisme. Diakses pada 16 September 2015 dari http://mettaadnyana.blogspot.com/2014/06/.

Anonim. (2014). Pembelajaran Berbasis Proyek. Diakses pada 16 September

2015 dari

(https://docs.google.com/document/d/1noKMTmfQyofqEX461Wb2g5TP7Y9GW TPuBWR3lkSiw2U/edit).

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Bumi Aksara.

Asep Jihad dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Bintoro. (2013). Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan. Jakarta: Kemendikbud. Djamarah dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

I Kadek Muliastawan, dkk (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman Konsep dan Keterampilan Memperbaiki Sistem Transmisi Di SMK. Abstrak Tesis magister PPs UPG, Singaraja. Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Kosasih, E. (2014). Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo sPersada. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Sumiati dan Asra. (2013). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Thomas. (2013). Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek.diakses pada 16 September 2015 dari http://lumajang-elektro.blogspot.com/2013/05/:


(6)

Waras Khamdi. (2007). Pembelajaran Berbasis Proyek: Model Potensial untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran. Diakses pada 16 September 2015 dari


Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

IMPLEMENTASI METODE PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS X3 SMAN 1 BONDOWOSO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014

0 10 21

STUDI PERBANDINGAN SIKAP SOSIAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 5 92

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI DI MAN 1 KOTA MAGELANG TAHUN AJARAN 2015

0 6 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SD Tri Utami

0 0 12

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE PADA SISWA KELAS X PEMASARAN SMK BINA BANGSA SEDONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 11

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TYPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL TENTANG MEMAHAMI KONSEP-KONSEP DASAR ELEKTRONIKA DI KELAS X EA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI

0 1 13

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TYPE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR TENTANG KONSEP SISTEM OPERASI DI KELAS X TI B SMK NEGERI 2 BOGOR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014-2015

0 0 12

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 5 108

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SEMESTER GENAP UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 201520

0 1 13