PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA PADA MATERI PARAGRAF ARGUMENTASI BERBASIS MASALAH DI SMA NEGERI 1 LAHEWA.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun
secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar bersifat
sistematis artinya disusun secara urut sehingga memudahkan siswa belajar. Di
samping itu, bahan ajar juga bersifat unik dan spesifik. Unik maksudnya bahan
ajar hanya digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam proses pembelajaran
tertentu, dan spesifik artinya isi bahan ajar dirancang sedemikian rupa hanya
untuk mencapai kompetensi dari sasaran tertentu.
Proses pembuatan bahan ajar, guru memiliki peran yang yang penting
dalam menghasilkan dan mengembangkan bahan ajar yang baik. Dalam PP nomor
19 Tahun 2005 Pasal 20, menyatakan bahwa guru diharapkan mengembangkan
materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Permendiknas nomor 41
tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang
perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan
pendidikan untuk mengembangkan RPP. Salah satu elemen dalam RPP adalah

sumber belajar. Dengan demikian, guru diharapkan mampu mengembangkan
sumber belajar dan salah satunya bahan ajar.
Beberapa alasan lain perlu dilakukan pengembangan bahan ajar adalah
didasarkan pada ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik
sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus
1

2

memperhatikan

tuntutan

kurikulum,

artinya

bahan

belajar


yang

akan

dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) telah ditetapkan oleh
pemerintah, namun bagaimana strategi untuk mencapainya serta apa saja bahan
ajar yang hendak digunakan merupakan kewenangan penuh dari pendidik sebagai
tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut sebagai pengembang kurikulum
termasuk di dalamnya memiliki kemampuan dalam mengembangkan bahan ajar
sendiri. Hal tersebut didukung dalam lampiran Permendiknas Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai
pendidik profesional diharapkan memliki kemampuan mengembangkan bahan
ajar sesuai dengan mekanisme yang ada dengan memperhatikan karakteristik dan
lingkungan sosial peserta didik.
Pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar terdapat empat keterampailan berbahasa, salah satu keterampilan yang
harus dikuasai siswa, yaitu menulis. Menulis adalah suatu proses kegiatan pikiran
manusia yang hendak mengungkapkan sesuatu kepada orang lain dalam bentuk

tulisan. Kegiatan menulis tidak bisa lepas dari tiga keterampilan berbahasa
lainnya, yakni menyimak, berbicara, dan membaca. Akan tetapi, menulis
bukanlah hal yang mudah dilakukan. Nurgiyantoro (2013:422) menyatakan bahwa
dibanding tiga kompetensi lainnya, kompetensi menulis secara umum lebih sulit
dikuasai oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan. Hal itu disebabkan
kompetensi menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan
unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan.

3

Dalam setiap kegiatan menulis terdapat tujuan yang hendak dicapai. Salah
satunya adalah memberitahu mengenai sesuatu berupa arahan agar dapat
dilakukan oleh orang lain dengan baik dan benar. Tujuan tersebut mengacu pada
kegiatan menulis paragraf argumentasi yang terdapat dalam kurikulum untuk
jenjang SMA. Indikator dari kompetensi dasar menulis paragraf argumentasi
adalah siswa mampu menentukan topik-topik pendapat yang akan dikembangkan
menjadi paragaf, menyusun kerangka, mengembangkan kerangka, serta mampu
menyunting paragraf argumentasi yang ditulis. Pemilihan kompetensi dasar
tersebut didasarkan pada perlunya penguasaan keterampilan menulis paragraf
argumentasi bagi siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan melalui wawancara dengan
guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Lahewa, dapat diketahui bahwa masih
kurangnya kemampuan siswa dalam menguasai materi pembalajaran paragraf
argumentasi, padahal untuk dapat mencapai kompetensi yang diharapkan siswa
harus mampu menguasai materi. Hal ini diketahui dari hasil pemerolehan siswa
yakni nilai rata-rata siswa menulis paragraf argumentasi adalah 63 dengan
ketuntasan hanya 60% siswa yang mampu menulis paragraf argumentasi dengan
baik dan benar. Siswa yang lain masih mengalami kesulitan dalam menulis
paragraf argumentasi. Siswa sering merasa kesulitan dalam menuangkan ide atau
gagasan menjadi sebuah bentuk tulisan. Hal ini disebabkan oleh faktor dalam diri
siswa seperti sikap malas dalam menulis, serta faktor yang berasal dari luar seperti
kurangnya pembinaan kemampuan menulis baik dari orang tua maupun guru,
kurangnya materi atau bahan untuk menulis, dan kurangnya latihan. Namun,

4

permasalahan ini juga bukan hanya disebabkan oleh ketidakmampuan siswa
semata tetapi juga disebabkan masih kurangnya kemampuan guru untuk
merancang proses pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar secara
mandiri dan efektif. Kurangnya kreativitas dan inovasi guru dalam menentukan

dan menyusun bahan ajar yang tepat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
kegiatan pembelajaran, padahal pengembangan profesionalisme guru perlu
dilakukan melalui daya kreasinya untuk menciptakan pembelajaran yang baik.
Hambatan utama yang dihadapi dalam proses belajar mengajar adalah
kurangnya sumber belajar berupa bahan ajar bahasa Indonesia yang disediakan
oleh perpustakaan sekolah. Bahkan buku paket yang tersedia tidak sesuai dengan
jumlah siswa karena sejumlah buku hilang dan rusak sehingga siswa merasa
sangat kesulitan dalam mencari informasi terkait dalam materi paragraf
argumentasi, bahkan dalm buku teks tersebut hanya menyajikan materi dasar
tentang menulis paragraf argumentasi, sehingga siswa kurang mampu berlatih
sendiri dalam meningkatkan keterampilan menulis paragraf argumentasi.
Misalnya buku yang berjudul kompeten berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas X
pengarang Mafrukhi dkk, penerbit Erlangga tahun 2007. Buku tersebut merupakan
satu-satunya sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran yang
memuat kompetensi menulis paragraf argumentasi. Akan tetapi, buku tersebut
tidak mencukupi kebutuhan akan pengembangan kemampuan menulis paragraf
argumentasi siswa. Buku tersebut hanya menjelaskan tujuan paragraf argumentasi
dan disajikan contoh paragraf argumentasi. Kemudian siswa langsung disuruh
menulis paragraf argumentasi. Hal itu tentu kurang membekali siswa dalam


5

memahami menulis paragraf argumentasi. Oleh karena itu, diperlukan bahan ajar
yang mampu menuntun siswa dalam berlatih menulis paragraf argumentasi.
Berikut contoh bagian isi dari buku yang memuat materi paragraf argumentasi.

Gambar 1.1 Bahan ajar untuk materi paragraf argumentasi
Gambar di atas merupakan salah satu contoh bagian dari buku ajar yang
digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Bagian tersebut hanya
menjelaskan sekilas tentang cara menulis paragraf argumentasi. Hal tersebut
menjadikan pemahaman siswa tentang materi paragraf argumentasi kurang.
Dalam memahami materi seharusnya definisi paragraf argumentasi, penjelasan
langkah-langkah menulis paragraf argumentasi, syarat paragraf argumentasi, serta
cara menyusun kerangka paragraf argumentasi.
Untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan bagi siswa, maka
diperlukan kemampuan guru untuk mengembangkan pencapaian kompetensi itu
dengan tepat. Salah satunya adalah mengembangkan/menyusun bahan ajar untuk
membantu agar siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar dalam rangka mencapai

6


kompetensi dasar tersebut. Pengembangan bahan ajar dalam bentuk modul dapat
membantu siswa belajar secara mandiri tanpa arahan dari seorang guru, sehingga
dapat mengambil hikmat dari pelajaran yang dilaksanakan. Modul memiliki
manfaat yang dapat memberikan hasil belajar yang baik melalui latihan dan
evaluasi sebagai alat pengukur kemampuan siswa, dan kesalahannya dapat segera
diperbaiki. Pembuatan modul yang inovatif dibutuhkan cara penyusunan yang
dapat mengembangan modul menjadi menarik dan menyenangkan sehingga
memotivasi siswa untuk belajar dan menumbuhkan minat belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan bahan
ajar berbentuk modul terkait keterampilan menulis paragraf argumentasi berbasis
masalah. Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini, bahwa siswa
akan belajar dengan baik jika lingkungan belajar diciptakan secara alamiah. Selain
itu, pembelajaran akan bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang
dipelajarinya dalam kehidupan nyata. Untuk itulah, diperlukan pendekatan yang
sesuai untuk mencapai tujuan belajar itu. Pembelajaran berbasis masalah
merupakan suatu pendekatan yang karakteristiknya memenuhi harapan tersebut.
Pembelajaran

berbasis


masalah

merupakan

sebuah

pendekatan

pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta
didik untuk belajar. Dalam proses pembelajaran kelas yang menerapkan
pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk
memecahkan masalah dunia nyata. Sehingga penggunaan model pembelajaran
berbasis masalah diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi

7

dan keaktifan berdiskusi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sesuai dengan
pendapat Tan (dalam Rusman 2014:229), mengatakan,
Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam

pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa
benar-benar dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau
tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan,
mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berfikirnya
secara berkesinambungan.
Rusman (2014:245) menjelaskan melalui pendekatan pembelajaran
berbasis

masalah

siswa

mempresentasikan

gagasannya,

siswa

terlatih


merefleksikan persepsinya, mengargumentasikan dan mengkomunikasikan ke
pihak lain sehingga guru pun memahami proses berpikir siswa dan guru dapat
membimbing serta mengintervensikan ide baru berupa konsep dan prinsip.
Dengan demikian, pembelajaran berlangsung sesuai dengan kemampuan siswa,
sehingga interaksi antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa menjadi
terkondisi dan terkendali.
Keunggulan pendekatan pembelajaran berbasis masalah ini sudah banyak
dibuktikan dalam beberapa penelitian. Penelitian Lathiifah (2015) tentang
Pengembangan bahan ajar materi aturan pencacahan menggunakan pembelajaran
berbasis masalah di SMA bahwa dalam penelitian ini dikategorikan valid dan
praktis sesuai dengan karakteristik pembelajaran berbasis masalah dan kurikulum
2013 dan berdasarkan proses pengembangan diperoleh bahwa bahan ajar yang
telah dikembangkan memiliki efek potensial terhadap kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati dan
Amarlita (2013) pengembangan bahan ajar berbasis masalah pada mata pelajaran
kimia SMA kelas X dalam materi hidrokarbon, menunjukkan bahwa rata-rata nilai

8

hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar berbasis masalah adalah 83,5

sedangkan siswa yang tidak mengalami pembelajaran yang menggunakan bahan
ajar berbasis masalah adalah 70,0. Berdasarkan nilai tersebut dapat dilihat bahwa
rata-rata nilai hasil belajar siswa setelah mengalami

pembelajaran dengan

menggunakan bahan ajar berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
yang diperoleh siswa sebelum mengalami pembelajaran yang menggunakan bahan
ajar berbasis masalah. Ketuntasan belajar siswa yang menggunakan bahan ajar
PBL adalah 100%, atau tidak satu pun siswa yang tidak tuntas belajar. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat memberikan hasil yang
efektif dalam proses pembelajaran.
Masalah yang dijadikan sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan
siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat memberi pengalaman-pengalaman
belajar yang beragam pada siswa seperti kerja sama dan interaksi dalam
kelompok, di samping pengalaman belajar yang berhubungan dengan pemecahan
masalah seperti memahami masalah, mengidentifikasi masalah, merancang
kegiatan pemecahan masalah, mengumpulkan informasi dari berbagai rujukan,
menginterpretasikan jawaban masalah, membuat simpulan, mempresentasikan,
berdiskusi, dan membuat laporan. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran berbasis masalah dapat memberikan pengalaman yang kaya kepada
siswa. Dengan kata lain, pengambangan bahan ajar berbasis masalah dapat
meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari sehingga
diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam kondisi nyata pada kehidupan
sehari-hari.

9

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan penelitian dengan
memanfaatkan bahan ajar sebagai sumber belajar siswa yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir dengan memperkaya masalah-masalah nyata
dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan memiliki pengetahuan dan
kemampuan menulis paragraf argumentasi. Maka, peneliti tertarik melakukan
penelitian yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Pada
Materi Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah Di SMA Negeri 1 Lahewa.”

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
(1) Kurangnya kemampuan siswa dalam menguasai materi pembalajaran
paragraf argumentasi, (2) Siswa sering merasa kesulitan dalam menuangkan ide
atau gagasan menjadi sebuah bentuk tulisan disebabkan oleh faktor dalam diri
siswa seperti sikap malas dalam menulis, serta faktor yang berasal dari luar seperti
kurangnya pembinaan kemampuan menulis baik dari orang tua maupun guru,
kurangnya materi atau bahan untuk menulis, dan kurangnya latihan, (3)
Kurangnya kreativitas dan inovasi guru dalam menentukan dan menyusun bahan
ajar yang tepat, (4) Kurangnya sumber belajar berupa bahan ajar bahasa Indonesia
yang disediakan oleh perpustakaan sekolah. Buku yang tersedia tidak sesuai
dengan jumlah siswa karena adanya sejumlah buku yang hilang dan rusak
sehingga siswa merasa sangat kesulitan dalam mencari informasi terkait dalam
materi paragraf argumentasi, (5) buku berjudul kompeten berbahasa Indonesia

10

untuk SMA Kelas X pengarang Mafrukhi dkk, penerbit Erlangga tahun 2007
merupakan satu-satunya sumber belajar yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Akan tetapi, buku tersebut tidak mencukupi kebutuhan akan
pengembangan pengetahuan dan kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa,
(6) diperlukan pengembangan bahan ajar yang mampu menuntun siswa dalam
berlatih menulis paragraf argumentasi.

1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan peneliti serta
keluasan ruang lingkup permasalahan, agar penelitian terfokus maka diberi
batasan, yaitu
1.

Penelitian ini dibatasi pada pengembangan produk bahan ajar materi paragraf
argumentasi berbasis masalah di SMA Negeri 1 Lahewa.

2.

Penelitian pengembangan ini dilakukan hanya sampai pada tahap uji coba
lapangan terbatas.

3.

Bahan ajar yang telah di kembangkan divalidasi oleh ahli materi dan ahli
desain pembalajaran.

4.

Bahan ajar yang telah dikembangkan dinilai oleh guru bahasa Indonesia
untuk mengetahui kelayakan bahan ajar.

11

1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1.

Bagaimana kelayakan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis
masalah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lahewa?

2.

Bagaimana bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah yang
dikembangkan setelah perbaikan?

3.

Bagaimana keefektifan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis
masalah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lahewa?

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.

Mendeskripsikan kelayakan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis
masalah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lahewa.

2.

Mendeskripsikan bahan ajar menulis paragraf argumentasi berbasis masalah
yang dikembangkan setelah perbaikan.

3.

Mendeskripsikan keefektifan bahan ajar menulis paragraf argumentasi
berbasis masalah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lahewa.

1.6 Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis hasil penelitian ini adalah untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan penambah khasanah dalam menulis paragraf argumentasi. Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan penelitian pendidikan di

12

Indonesia, khususnya pada bidang penelitian pengembangan, serta sebagai bahan

informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan pembelajaran yang sesuai
dengan mata pelajaran bahasa Indonesia agar dapat meningkatkan pelayanan dan
pengajaran dalam proses pembelajaran yang lebih baik kepada peserta didik.
2.

Manfaat Praktis

a.

Bagi guru sebagai referensi dalam menggunakan bahan ajar yang sesuai
untuk mendukung kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa
Indonesia dan modul juga menjadi acuan dalam menyajikan dan memberikan
materi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

b.

Bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menulis
paragraf argumentasi agar siswa memperoleh tujuan dan hasil pembelajaran
yang baik dan dapat mempermudah memahami materi serta dapat menguasai
kompetensi yang diajarkan kegiatan pembelajaran dengan sebaik-baiknya

c.

Bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi siswanya secara individu maupun
keseluruhan, sehingga meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah
tersebut agar menjadi lebih baik.

ABSTRAK
Viktor Risman Zega. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia pada
Materi Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah Di SMA Negeri 1 Lahewa.
Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pola bahan ajar menulis
paragraf argumentasi berbasis masalah, (2) kelayakan bahan ajar menulis paragraf
argumentasi berbasis masalah, (3) keefektifan bahan ajar menulis paragraf
argumentasi berbasis masalah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lahewa. Jenis
penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan berdasarkan model
pengembangan Borg and Gall. Subjek uji coba terdiri dari ahli materi, ahli desain,
guru bahasa Indonesia, siswa SMA Negeri 1 Lahewa pada uji coba perorangan
terdiri dari 3 siswa, 9 siswa pada uji coba kelompok kecil, dan 32 siswa pada uji
coba kelompok lapangan terbatas. Data tentang kualitas produk pengembangan ini
dikumpulkan melalui angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi
ahli materi meliputi kelayakan isi dengan rata-rata 82,35 pada kriteria sangat baik,
kelayakan penyajian dengan rata-rata 86,54% pada kriteria sangat baik, aspek
bahasa dengan rata-rata 90,38% pada kriteria sangat baik, (2) validasi ahli desain
dengan rata-rata 85,00% pada kriteria sangat baik, (3) uji coba perorangan dengan
rata-rata 82,87% dengan kriteria sangat baik, (4) uji coba kelompok kecil dengan
rata-rata 91,20% dengan kriteria sangat baik, dan (5) uji kelompok lapangan
terbatas dengan rata-rata 95,10% dengan kriteria sangat baik, (6) keefektifan
bahan ajar dengan presentasi 74,22% dengan kriteria baik. Dengan demikian,
bahan ajar paragraf argumentasi berbasis masalah yang telah dikembangkan layak
untuk digunakan dalam proses pembelajaran sebagai sumber belajar.

Kata Kunci : Bahan Ajar, Berbasis Masalah

i

ABSTRACT
Viktor Risman Zega. Development of Instructional Materials of Indonesian
to Argumentative Paragraph based on Problem Content at SMA Negeri 1
Lahewa. Thesis. Post Graduate Program, State University of Medan. 2016.
This study aims to determine: (1) the pattern of teaching materials of
writing Argumentative paragraph based on Problem Content, (2) the feasibility of
teaching materials of writing Argumentative paragraph based on Problem
Content, (3) the effectiveness of teaching materialsof writing Argumentative
paragraph based on Problem Content for students of X grade at SMA Negeri 1
Lahewa. Kind of this research is a research and development based on the model
of Borg and Gall. Subject trials consist of subject experts, design experts,
Indonesian teachers, students of SMA Negeri 1 Lahewa on individual testing
consisted of three students, 9 students in small group trial, and 32 students in the
confined field group trials. Data of the quality of product development is collected
through questionnaires. The results showed that: (1) validation of the content
experts include the feasibility of content with an average of 82.35 in very good
criteria, eligibility presentation with an average of 86.54% in the very well
criteria, aspects of language with an average of 90.38 % in the very well criteria,
(2) validation of design experts with an average of 85.00% in the very well
criteria, (3) individual testing with an average of 82.87% with a very good criteria,
(4) the trial of small group with an average of 91.20% with a very good criteria,
and (5) a limited field test groups with an average of 95.10% with a very good
criteria, (6) the effectiveness of instructional materials with a presentation by
74.22% with good criteria , Thus, the Instructional Materials of Argumentative
Paragraph based on Problem Content that have been developed is proper to use in
the learning process as a learning resource.

Keywords: Instructional Materials, Based on Problem

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
anugerah dan kasih-Nya sehingga tesis saya yang berjudul "Pengembangan
Bahan Ajar Bahasa Indonesia pada Materi Paragraf Argumentasi Berbasis
Masalah Di SMA Negeri 1 Lahewa” dapat diselesaikan. Tesis ini disusun
dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr.
Tiur Asi Siburian, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I dan kepada Ibu Dr.
Mahriyuni, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih juga
kepada Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd., Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D.,
dan Bapak Dr. H. Muhizar Muchtar, M.S., selaku narasumber yang telah banyak
memberikan saran-saran demi penyempurnaan tesis ini.
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta pada pejabat di jajaran civitas akademika Unimed.

2.

Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan beserta para Asisten Direktur, beserta semua staf
yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.

iii

3.

Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., selaku ketua Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Bapak Dr. Abdurrahman Adisahputra, M.Hum.,
selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan seluruh
Bapak Ibu dosen yang telah memberikan motivasi serta membekali penulis
dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

4.

Bapak Kornelius Zalukhu, selaku plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Nias Utara yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di
SMA Negeri 1 Lahewa.

5.

Bapak Berkati Baeha, S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Lahewa telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA
Negeri 1 Lahewa.

6.

Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A., Ph.D., Bapak Prof. Dr. Paningkat
Siburian, M.Pd., Bapak Dr. M. Oky Fardian Gafari, S.Sos., M.Hum., dan
Bapak Yasiduhu Daeli, S.Pd., selaku validator yang telah mengoreksi,
menilai, dan memberikan saran perbaikan terhadap bahan ajar yang penulis
susun.

7.

Teristimewa kepada orang tua tercinta Yuniaro Zega, S.Pd., dan Yurlima
Harefa yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik, menyekolah, serta
memberikan semangat dan doa kepada penulis.

8.

Abang Yanus Trisusanto Zega, ST., dan adek-adek Anna Tassia Charlina
Zega, A.Md.Keb., Nurtitian Sari Zega, Esther Purnamasari Zega, dan Febri
Yanto Wijaya Zega yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi, dan
doa dalam menyelesaikan tesis ini.

iv

9.

Sahabat seperjuangan Harry Syahputra Gultom, Fitri Ayu Meihardian, Wita
Dwi Payana, Sahri Nova Yoga, M.Pd., serta seluruh rekan-rekan mahasiswa
Pascasarjana angkatan II reguler A Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan saudara Binahati Waruwu, M.Pd., (Mahasiswa S3 Unimed)
yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah
memberikan bantuan baik materil maupun moril kepada penulis.
Kirannya seluruh perhatian, kebaikan, dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis menjadi amal kebajikan dan menjadi kemuliaan bagi Tuhan Yang
Maha Esa. Akhir kata, penulis menyampaikan semoga tesis ini dapat bermanfaat
dan menambah khasanah berpikir bagi pembaca.

Medan,

Agustus 2016

Penulis,

Viktor Risman Zega

v

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR ISTILAH .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 9
1.3 Batasan Masalah ....................................................................... 10
1.4 Rumusan Masalah ..................................................................... 11
1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................... 11
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 13
2.1 Bahan Ajar ................................................................................ 13
2.1.1 Fungsi Bahan Ajar ........................................................... 14
2.1.2 Jenis Bahan Ajar .............................................................. 17
2.1.3 Penyusunan Bahan Ajar ................................................... 19
2.2 Modul ....................................................................................... 22
2.2.1 Penulisan Modul .............................................................. 23
2.2.1 Tujuan Penulisan Modul .................................................. 28
2.2.3 Karakteristik Modul ......................................................... 29
2.5 Pembelajaran Berbasis Masalah ................................................ 30
2.5.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis
Masalah ............................................................................ 33
2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah .............................................................. 34
2.6 Paragraf Argumentasi ................................................................ 36
2.6.1 Ciri-ciri Paragraf Argumentasi ......................................... 38
2.6.2 Komponen dalam Paragraf Argumentasi .......................... 39
2.6.3 Penulisan Paragraf Argumentasi ....................................... 40
2.7 Penelitian yang Relevan ............................................................ 42
2.8 Kerangka Berpikir ..................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 46
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 46

vi

3.2
3.3
3.4
3.5

Populasi dan Sampel Penelitian .................................................
Jenis Penelitian ........................................................................
Definisi Operasional ..................................................................
Prosedur Penelitian ...................................................................
3.5.1 Model Pengembangan Bahan Ajar ....................................
3.5.2 Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia ..................
3.5.3 Standarisasi Bahan Ajar yang Dikembangkan ..................
3.5.4 Uji coba Bahan Ajar yang Dikembangkan ........................
3.6 Instrumen Pengumpulan Data ....................................................
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
4.1 Hasil Penelitian .........................................................................
4.1.1 Deskripsi Produk Awal .....................................................
4.2 Penyajian Data Hasil Penelitian Pengembangan ........................
4.2.1 Data Hasil Validasi Tim Ahli Materi .................................
4.2.2 Data Hasil Validasi Tim Ahli Desain ................................
4.2.3 Hasil Penilaian Modul oleh Guru Bahasa Indonesia ..........
4.2.4 Hasil Respon Modul Uji Coba Perorangan ......................
4.2.5 Hasil Respon Modul Uji Coba Kelompok Kecil ..............
4.2.6 Hasil Respon Modul Uji Coba Kelompok Lapangan
Terbatas ............................................................................
4.3 Analisis Data Produk .................................................................
4.3.1 Analisis Data Hasil Penilaian oleh Ahli Materi..................
4.3.2 Analisis Data Hasil Penilaian oleh Ahli Materi..................
4.3.3 Analisis Data Penilaian dari Guru ....................................
4.3.4 Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan .........................
4.3.5 Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil .................
4.3.6 Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas .............
4.4 Revisi Produk ............................................................................
4.4.1 Revisi Pertama ..................................................................
4.4.2 Revisi Kedua.....................................................................
4.4.3 Revisi Ketiga ...................................................................
4.4.4 Revisi Keempat ................................................................
4.4.5 Revisi Kelima ...................................................................
4.5 Hasil Penelitian Uji Efektivitas Produk .....................................
4.5.1 Deskripsi Data Penelitian ..................................................
4.5.1.1 Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar Sebelum
Menggunakan Bahan Ajar Paragraf Argumentasi
Berbasis Masalah..........................................................
4.5.1.2 Deskripsi Data Pretes Hasil Belajar Sesudah
Menggunakan Bahan Ajar Paragraf Argumentasi
Berbasis Masalah..........................................................

vii

46
46
47
48
49
51
51
51
52
54
56
56
56
57
58
61
63
65
66
67
69
69
74
76
76
78
79
81
81
82
82
82
82
83
84

84

86

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 87
4.7 Keterbatasan Penelitian ............................................................. 90
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 91
5.1 Simpulan ................................................................................... 91
5.2 Implikasi ................................................................................... 92
5.3 Saran ......................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA . ...................................................................................... 94
LAMPIRAN ..................................................................................................... 97

viii

DAFTAR ISTILAH

Behaviour

: tingkah laku

Computer mediated instruction

: Pengajaran yang dimediasi komputer

Computer based multimedia

: Multimedia berbasis komputer

Computer based tutorial

: Tutorial berbasis komputer

Critical Learning outcomes

: Hasil pembelajaran kritis

Film strips

: Film bingkai dimana satu paket berisi
beberapa film bingkai yang terpisah satu
sama lain

Handout

: Selebaran yang dibagikan oleh guru kepada
siswa berisi tentang bagian materi pelajaran

Kompetensi dasar

: Kompetensi
keterampilan,

yang
dan

terdiri

atas

sikap,

pengetahuan

yang

bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik.
Leaflet

: Lembaran

kertas

berukuran

kecil

mengandung pesan tercetak untuk disebarkan
kepada umum sebagai informasi
Lembar kerja

: Lembaran yang berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik

non-verbal

: Pesan disampaikan tidak menggunakan katakata

verbal

: Proses penyampaian pesan dengan cara
tertulis

Multimedia player

: Pemutar multimedia

Overhead transparencies

: Lembaran plastik bening yang bersifat
tembus pandang atau tembus cahaya

Peer teaching

: Menyampaikan materi ajar melalui rekan
atau bantuan teman sendiri

ix

PBM

: Pendekatan pembelajaran yang menyajikan
masalah kontektual

Research and development

: Penelitian dan pengembangan

Slide

: Media visual yang diproyeksikan melalui alat
yang disebut dengan Proyektor Slide

Standar kompetensi lulusan

: suatu ukuran kompetensi yang harus dicapai
peserta didik setelah mengikuti suatu proses
dalam satuan pendidikan tertentu

Video conferencing

: Konferensi atau pertemuan melalui video

Video tape player

: Pemutar rekaman video

Wallchart

: Bahan

cetak,

biasanya

berupa

bagan

siklus/proses atau grafik yang bermakna
menunjukkan posisi tertentu
Work sheet

: Lembar kerja

x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Berbasis Masalah ...............................
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Validasi dan Penilaian Ahli Materi
Pembelajaran .................................................................................
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Validasi dan Penilaian Ahli Media
Pembelajaran .................................................................................
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa ...............................................
Tabel 3.4 Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi dengan Jenis Skala
Likert Beserta Skornya ..................................................................
Tabel 3.5 Persentase Kriteria Kesesuaian Indikator pada Modul Paragraf
Argumentasi Berbasis Masalah yang telah dikembangkan ............
Tabel 4.1 Data Analisis Kebutuhan ...............................................................
Tabel 4.2 Penilaian Ahli Materi Bahan Ajar Berbasis Masalah untuk
Kelayakan Isi .................................................................................
Tabel 4.3 Penilaian Ahli Materi Bahan Ajar Berbasis Masalah untuk
Kelayakan Penyajian .....................................................................
Tabel 4.4 Penilaian Ahli Materi Modul Berbasis Masalah untuk Aspek
Bahasa ...........................................................................................
Tabel 4.5 Saran dari Validator Ahli Materi .....................................................
Tabel 4.6 Skor Penilaian Ahli Media Pembelajaran Modul Paragraf
Argumentasi Berbasis Masalah .......................................................
Tabel 4.7 Saran dari Validator Ahli Desain ....................................................
Tabel 4.8 Data Tanggapan Guru Bahasa Indonesia terhadap Modul Paragraf
Argumentasi Berbasis Masalah .......................................................
Tabel 4.9 Data Respon Siswa dari Uji Coba Perorangan (3 siswa) terhadap
Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah ..............................
Tabel 4.10 Data Respon Siswa dari Uji Coba Kelompok Kecil (9 siswa)
terhadap Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah................
Tabel 4.11 Data Respon Siswa dari Uji Coba Kelompok Lapangan Terbatas
(32 siswa) terhadap Modul Paragraf Argumentasi Berbasis
Masalah ..........................................................................................
Tabel 4.12 Persentase Penilaian dari Ahli Materi terhadap Kelayakan Isi .........
Tabel 4.13 Persentase Penilaian dari Ahli Materi terhadap Kelayakan
Penyajian ........................................................................................
Tabel 4.14 Persentase Penilaian dari Ahli Materi terhadap Penilaian Bahasa ....
Tabel 4.15 Persentase Penilaian dari Ahli Desain .............................................
Tabel 4.16 Persentase Perolehan Skor Uji Coba Perorangan terhadap Modul
Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah .........................................

xi

34
53
53
54
54
55
56
58
59
60
60
61
63
64
65
66

68
70
72
73
75
77

Tabel 4.17 Persentase Perolehan Skor Uji Coba Kelompok Kecil terhadap
Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah ..............................
Tabel 4.18 Persentase Perolehan Skor Uji Coba Lapangan Terbatas
terhadap Modul Paragraf Argumentasi Berbasis Masalah................
Tabel 4.19 Rekapitulasi Data Hasil Belajar pretes dan postes pada Materi
Paragraf Argumentasi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Lahewa .....
Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Hasil Belajar Paragraf
Argumentasi Sebelum Menggunakan Bahan Ajar ..........................
Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Hasil Belajar Paragraf
Argumentasi Sesudah Menggunakan Bahan Ajar ...........................

xii

78
80
83
84
86

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1
Gambar 3.2
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9

Bahan Ajar untuk Materi Paragraf Argumentasi ........................... 5
Langkah-langkah Penelitian Pengembangan ............................... 50
Persentase rata-rata pada kelayakan Isi Materi Modul
Paragraf Agumentasi Berbasis Masalah ...................................... 71
Persentase Rata-rata pada Kelayakan Penyajian Modul
Paragraf Agumentasi Berbasis Masalah ...................................... 72
Persentase Rata-rata pada Penilaian Bahasa Materi Modul
Paragraf Agumentasi Berbasis Masalah ...................................... 74
Persentase Rata-rata pada Kelayakan Desain Modul Paragraf
Agumentasi Berbasis Masalah ................................................... 75
Persentase Uji Coba Perorangan terhadap Modul Paragraf
Agumentasi Berbasis Masalah ................................................... 77
Persentase Uji Coba Kelompok Kecil terhadap Modul
Paragraf Agumentasi Berbasis Masalah ..................................... 79
Persentase Uji Coba lapangan Terbatas terhadap Modul
Paragraf Agumentasi Berbasis Masalah ..................................... 80
Histogram Frekuensi Nilai Pretes Hasil Belajar Paragraf
Argumentasi Sebelum Menggunakan Bahan Ajar ...................... 85
Histogram Frekuensi Nilai Pretes Hasil Belajar Paragraf
Argumentasi Sesudah Menggunakan Bahan Ajar ...................... 87

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.
2.
3.
4.
5.

Lembar Validasi Oleh Ahli Materi ............................................. 97
Lembar Validasi Oleh Ahli Desain ........................................... 102
Lembar Tanggapan Guru Terhadap Modul ............................... 108
Angket Respon Siswa .............................................................. 110
Hasil Validasi Bahan Ajar Paragraf Argumentasi Berbasis
Masalah Oleh Ahli Materi ........................................................ 112
6. Hasil Validasi Bahan Ajar Paragraf Argumentasi Berbasis
Masalah Oleh Ahli Desain........................................................ 115
7. Hasil Penilaian Modul Paragraf Argumentasi Berbasis
Masalah Oleh Guru .................................................................. 117
8. Data Hasil Respon Siswa Terhadap Modul Paragraf
Argumentasi Berbasis Masalah Uji Perorangan (3 Orang) ....... 119
9. Data Hasil Respon Siswa Terhadap Modul Paragraf
Argumentasi Berbasis Masalah Uji Coba Lapangan Terbatas
(32 Siswa) ............................................................................... 123
10. Dokumentasi Penelitian ........................................................... 126

xiv

94

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad S & Hendri. 2015. Mudah Menguasai Bahasa Indonesia. Bandung:
Yrama Widya.
Belawati, T. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. Panduan
Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas. Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Fatikhah dan Izzati. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika
Bermuatan Emotion Quotient Pada Pokok Bahasan Himpunan. Junal
EduMa Vol. 4 (2):46-61.
Gani, Ramlan A. 2014. Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Referensi.
Haryati, dkk. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Keterampilan Berbahasa
Indonesia untuk Siswa SMA Kelas X. Tekno-Pedagogi. Vol 3 (2): 3541.
Hikmat & Solihati. 2013. Bahasa Indonesia (Untuk Mahasiswa S1 &
Pascasarjana, Guru, Dosen, Praktisi, dan Umum). Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Kosasih, E. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan kesusastraan Cermat
Berbahasa Indonesia. Bandung: CV. Yrama Widya.
Lubis, dkk. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
Berbantuan Peta Pikiran Pada Materi Menulis Makalah Siswa Kelas
XI SMA/MA. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran. Februari
2015 Volume 2 (1): 16-28.

94

95

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengambangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
Nurwanti, dkk. 2015. Pengembangan Modul Bahasa Indonesia Berbasis Life
Skills untuk Kelas X SMK Di Kota Metro. J-Simbol (Bahasa, Sastra,
dan Pembelajarannya. 2015 (1): 1-10.
Panjaitan, Berkat. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Pada Materi Suhu
dan Kalor Berbasis Inkuiri Di SMA Primbana Medan. Tesis, Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. 2007. Jakarta: Depdiknas
PP nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2005.
Jakarta. Depdiknas.
Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Prosesuntuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. 2007. Jakarta: Badan Standar
Nasional Pendidikan.
Prastowo, Andi. 2012. Pengembangan Sumber Belajar. Yogyakarta: Pedagogia.
Pujawan, dkk. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Teks Anekdot dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Peserta Didik Kelas X SMA
Negeri 2 Semarapura. Jurnal Penelitian Pascasarjana Undiksha.
Volume 3 (1): 1-12.
Purwanto, dkk. 2007. Pengembangan Modul. Departemen Pendidikan Nasional;
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan.
Roselina. 2014. Pengembangan Modul Pembelajaran Menulis Puisi Berdasarkan
Pendekatan Stilistik untuk Siswa SMA. LINGUA, Jurnal Bahasa dan
Sastra. Volume 15 (1): 44-53.
Rumsan. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Edisi Kedua. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

96

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sirait, Jeliana V. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Pada Materi Fluida
Dinamis Berbasis Scientific Inquiri Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development/R&D). Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyanto. 2012. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional.
Yogyakarta: Multi Pressindo.
Tampubolon. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri Pada
Materi Fluida Statis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tesis,
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.