PERANANYAYASANPERGURUAN TAMAN ISLAM (RAUDHATULISLAMIYAH (RIS)) TERHADAPPENDIDIKANPADAMASAKOLONIALBELANDA DI KOTA TEBINGTINGGI (1935-1942).

PerananYayasanPerguruan Taman Islam (RaudhatulIslamiyah
(RIS)) TerhadapPendidikanPadaMasaKolonialBelanda
di Kota TebingTinggi (1935-1942)

Skripsi
DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperoleh
GelarSarjanaPendidikan

Oleh :
HARYATI TOGATOROP
NIM. 3123321017

Jurusan Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan
2016

ABSTRAK


Haryati Togatorop, NIM.3123321017 “Peranan Yayasan Perguruan Taman
Islam (Raudhautul Islamiyah (RIS)) terhadap pendidikan Pada Masa
Kolonial Belanda di Kota Tebing Tinggi (1935 -1942), Skripsi: Jurusan
Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1). sejarah berdirinya Yayasan
Perguruan Taman Islam (Raudhautul Islamiyah (RIS)) dan (2). mengetahui
peranan Yayasan Perguruan Taman Islam (Raudhautul Islamiyah (RIS)) terhadap
pendidikan pada masa kolonial Belanda di kota Tebing Tinggi. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian Deskriptif – kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan studi pustaka (library research) dengan menggunakan buku, Arsip,
dan dokumen yang terkait dengan objek penelitian dan study lapangan (fild
research) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap mantan
murid perguruan pada masa pemerintahan kolonial Belanda, guru – guru lama
serta keturunan pendiri Yayasan Perguruan Taman Islam, tahapan penelitian ini
dimulai dari Heurisik, dengan mengumpulkan sumber, melakukan kritik sumber
(Verifikasi), menginterpretasi (analisis) dan menuangkannya kedalam tulisan
(Historiografi). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa
sejarah berdirinya Yayasan perguruan taman Islam dilatarbelakangi oleh
keinginan untuk mendidik anak – anak melalui penggajaran agama oleh Ibrahim
Arsjad, Perguruan Taman Islam ini berawal dari sebuah surau atau langgar

sebagai tempat pengajian yang di selenggarakan oleh Tuan guru Hasyim di
kampung Bulian pada tahun 1933 dan pada 1935 Ibrhim Arjad mendirikan
Yayasan perguruan Taman Islam di Jl. Rao sebagai lanjutan dari pengajian yang
di selenggarakan tuan guru Hasyim, Peranan Yayasan Perguruan Taman Islam
(Raudhautul Islamiah (RIS)) ini dapat diketahui dari keadaan murid yang pernah
belajar di Perguruan Taman Islam yang didorong oleh orang tua untuk belajar
Agama Islam, guru yang mengajar yang sebagaian besar adalah murid – murid
yang pernah belajar di Yayasan Perguruan Taman Islam, sarana yang digunakan
masih sangat sederhana jika dilihat dari kurikulum yang digunakan Yasayasan
Perguruan Taman Islam (RIS) menggunakan kurikulum berbasis agama Islam .
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tebing Tinggi Kota, kotamadya Tebing
Tinggi. Yayasan ini telah berdiri sejak zaman kolonial Belanda yang masih
bertahan sampai sekarang dan masih memberikan peranannya dalam dunia
pendidikan bagi masyarakat di Tebing Tinggi.

Kata Kunci: Sejarah, murid, guru, sarana, serta kurikulum

i

KATA PENGANTAR

Pertama sekali peneliti mengucapkan puji syukur kepada Tuhan atas kasih
dan karuniaNya serta segala berkat yang setiap hari diberikan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan segala hal yang dihadapi di
lapangan, peneliti menyadari bahwa bukan karena kemampuan peneliti semata,
namun karena pertolongan dari banyak pihak yang terkait. Adapun penulisan
skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Medan.
Skripsi ini berjudul “ Peranan Yayasan Perguruan Taman Islam
(Raudhautul Islamiyah (RIS)) terhadap pendidikan pada masa kolonial Belanda
tahun 1935 - 1942”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik moril,
waktu maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini. Teristimewa penulis menyampaikan segala syukur dan terimakasih atas
dukungan yang di berikan oleh orang tua saya T. Togatorop dan B. Saragih
dengan kasih yang tanpa syarat yang diberikan telah mendukung penulis
menyelesaikan skripsi ini, Secara khusus juga penulis mengucapkan terimakasih
setulusnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan (UNIMED) .


ii

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs.Yushar Tanjung, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah
4. Bapak Syahrul Nizar, S.Hum, M.A, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Sejarah.
5. Bapak Pristi Suhendro, S.Hum, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktu dan tenaga bahkan pemikirannya untuk
memberikan bimbingan, arahan, sejak awal sampai selesainya penulisan
skripsi ini, saya mengucapkan dengan segela hormat dan tulus hati
mengucapkan terimakasih atas bimbinban yang telah peneliti peroleh.
6. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) dan
selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan masukan
serta saran-saran terhadap Skripsi penulis agar Skripsi ini lebih baik lagi.
7. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran terhadap Skripsi penulis serta menolong
penulis untuk tetap semangat menyelesaikan Skripsi ini.

8. Ibu Dr. Hidayat, M.Si, selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah
memberikan masukan dan saran kepada penulis agar Skripsi ini lebih baik
lagi.
9. Bapak dan Ibu Staf Pengajar di Jurusan Pendidikan Sejarah, yang telah
memberikan bekal ilmu yang sangat berlimpah bagi penulis selama belajar

iii

10. Terkhusus juga peneliti mengucapkan terimaksih yang sebesar – besarnya
untuk ibu Dra. Flores Tanjung, M.A yang telah memberikan saran dan
dukungan bagi penulis di Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed.
11. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih keluarga peneliti, Bapak T.
Togatorop dan Ibu B. Saragih. Terimakasih selama ini memberikan
dukungan dengan tulus, dan memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menempuh perkuliahan serta selalu mendoakan dan memberi
semangat. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada kakak tersayang
M. Junita Togatorop dan adik – adik tercinta Deddy Muliadi Togatorop
dan Deasy martauli Togatorop atas dukungan sehingga skripsi ini dapat
saya selesaikan.
12. Bapak Julkarni yang telah mendukung penelitian ini dan mberikan sumber

– sumber yang penulis perlukan.
13. Kepada bapak Budiman Islamil yang telah memberikan saran dan
dukungan yang tulus kepada peneliti.
14. Bapak dan Ibu Narasumber yang telah memberikan banyak Informasi
kepada penulis sehingga penulis mendapatkan data-data yang diperlukan,
Bapak Zulfikar, Khamarudin Pulungan dan Buk Hamidah.
15. Teman-teman terbaikku Ekstensi 2012 yang tidak dapat peneliti sebutkan
satu persatu selalu memberikan kesan dan pesan luar biasa. Teman-teman
seperjuangan PPLT SMK Negeri Karya Serdang Lubuk Pakam yang
selalu memberi semangat dan kenangan kebersamaan kita selama tiga
bulan tinggal dalam satu atap yang sama tidak akan terlupakan.

iv

16. Teman-teman pelayanan di UKMKP UP FIS, untuk koordinasi Joyful
(Gembira, Resky, Rahel, Okberima, Samuel, Pardiman, Endang dan
rejeky) terimakasi untuk doa- doaknya, terkhusus juga kepada K’ Debora
yang selalu mendukung dan tempat sharing peneliti.
17. Adik – adik kelompok yang mendukung dengan sepenuh hati (sious small
group : Rahotni, camellia, Irma, Febri, Erwindo, Sartika, dan Dodor untuk

Sahabat Small Group : Anita dan Firda).
18. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan perkuliahan ini.
Penulis sangat menyadari masih sangat banyak kekurangan dari segi isi
maupun dari tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan
skripsi ini. Harapan yang terbesar bagi penulis skripsi ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat terkhusus dunia pendidikan yang ingin belajar dari sejarah
pendidikan.

Medan, 08 Agustus 2016
Penulis

Haryati Togatorop
NIM. 3123321017

v

DAFTAR ISI


Abstrak................................................................................................................i
Kata Pengantar……………………………………………………………..….ii
Daftar Tabel…………………………………………………………………...iii
Daftar Isi............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latarbelakang……………………………………………………………1
1.2.Identifikasi Masalah…………………………………………………......5
1.3.Pembatasan masalah……………………………………………………..6
1.4.Rumusan Masalah……………………………………………………….6
1.5.Tujuan Penelitian………………………………………………………...6
1.6.Manfaat penelitian……………………………………………………....7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.Kajian Pustaka………………………………...……………….………...8
2.2.Kerangka Teori
2.2.1. Teori Pendidikan…….……………………………..…………...10
2.3. Kerangka konsep
2.3.1. Peranan Yayasan Perguruan Taman Islam/ Raudhautul Islamiyah
(RIS)…………………………………………………...………………..14
2.3.2. Pendidikan pada masa colonial Belanda……………………..….15

2.3.3. Kurikulum pendidikan…………………………………………..17
2.3.4. Konsep Saran ................................................................................18
2.3.5. Konsep Guru .................................................................................18
2.3.6. Konsep Murid ...............................................................................19
2.4.Kerangka Berpikir……………………..………..……………………….24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Metode Penelitian……………………………………………………....22
3.2.Lokasi Penelitian……………………………………………………..…23
3.3.Sumber Data…………………………………………………………....24

vi

3.4.Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..…25
3.5.Teknik Analisa Data……………………………………………..……..25

BAB IV PEMBAHASAN
4.1.Gambaran Umum Kota Tebing Tinggi…………………………………27
4.1.1. Letak Geografis Tebing Tinggi...……………………………….27
4.1.2. Pendidikan……………………………...………………………31
4.2.Tebing Tinggi Pada Masa Kolonial Belanda

4.2.1. Kondisi sosial………………………………………..………….33
4.2.2. Kondisi Politik……………………………………..……………37
4.2.3. Kondisi Pendidikan…………………………..…………………40
4.3.Sejarah Berdirinya Yayasan Perguruan Taman Islam (Raudhautul
Islamiyah (RIS)……………………………………………………...….43
4.4.Peran Yayasan Perguruan Taman Islam/ Raudhautul Islamiayah (RIS)
terhadap pendidika………………………………………. ................ ….54
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan……………………………………………………………..74
5.2.Saran…………………………………………………………………....76
Daftar Pustaka…………………………………………………………………77
Lampiran

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 :Luas Wilayah Kelurahan di Kota Tebing Tinggi……………………....…28
Tebel 2 : Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta di kota Tebing Tinggi menurut Tinggkat
Pendidikan…………………………………………………………………31

Tebel 3 : Penduduk Afdeling Deli dan Serdang, 1930……………………….…….35
Tabel 4 : Jumlah Penduduk Rata – Rata Persekolah…………………………….…42

vi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Pendidikan sudah dimulai sejak adanya manusia. Manusia yang ingin mencapai
tingkat kemajuan harus menempuh pendidikan, baik pendidikan formal maupun non
formal. Namun tingkat kemajuan dan kebutuhan manusia setiap zaman tidaklah sama.
Hal inilah yang menyebabkan pendidikan bersifat Dinamis sesuai dengan
perkembangan zaman. Demikian halnya di Sumatra Timur, Sebelum mengenal
pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat “magis religius” yang
diajarkan oleh seorang guru (Datu).
Kedatangan Kolonial Belanda di Sumatra Timur yang ditandai dengan dibukanya
perkebunan tembakau di Sumatera timur yang dipelopori oleh J.Neinhuys pada tahun
1963, mengubah bentuk Pendidikan “magis religious” menjadi pendidikan yang
lebih modern dengan ilmu pengetahuan.
Pada masa kolonial Belanda Kota Tebing Tinggi menjadi salah satu wilayah
administrasi dari residen Sumtara Timur, Hamit mengatakan dalam bukunya bahwa
Kota Tebing Tinggi adalah bagian dari wilayah Sumatra Timur. (Hamit, 2006 : 423):
“…wilayah Sumatera Timur adalah wilayah bekas “residency The
eastcoast of sumatara yang sekarang meliputi kabupaten langkat, kab. Deli

1

serdang, Kab. Binjai, kota medan, kota Tebing Tinggi, kabupaten Asahan,
kota Tanjung Balai, kab. Labuhan Batu di pesisir selat malaka dan di
pedalamannya terdapat kabupaten karo dan kabupaten simalungun…”
Perkembangan pendidikan pada masa kolonial Belanda semakin terlihat sejak
sistem tanam paksa yang diterapkan Kolonial Belanda. Praktek Taman paksa
mengundang banyak komentar dari pihak humanis di Belanda, untuk memperhatikan
kesejahtraan orang - orang pribumi yang mengalami penderitaan akibat eksploitasi
tanah jajahan. Salah satu tokoh pencetus politik balas budi ini adaah Van Deventer
melalui artikelnya yang berjudul “Hutang Budi”. Politik balas budi (politik Ethis)
menerapkan tiga slogan, yaitu : “Irigasi, Edukasi, dan Emigrasi”.
Edukasi (pendidikan) dari politik etis yang diterapkan Kolonial Belanda
memberikan kesempatan kepada pribumi untuk memperoleh pendidikan dengan
adanya kemunculan sekolah – sekolah. Sekolah desa yang terkenal di Sumatra timur
pada permulaan abad ke-20 ialah Volkschool yang terdapat di Penyabungan dan
Vervolgaschool yang terdapat di Medan.
Setelah kemunculan kedua sekolah tersebut maka pendirian sekolah – sekolah di
Sumatra Timur semakin meningkat dengan didirikannya sekolah untuk bumi putra
seperti Hollandsch Inlandschce School yang terdapat di Medan, Binjai, Perbaungan,
Tanjung Balai, pematang siantar, dan Tebing Tinggi. Sekolah selanjutnya ialah
Europese Lagere School di Pematang siantar. Hal ini dikatakan oleh Sanusi, (1981 :
48)

2

“sekolah – sekolah desa yang dikenal di Sumatra Utara pada permulaan abad
ke-20 ialah Volkschool dan Vervolgaschool. Setelah Sekolah- sekolah tersebut
kemudian didirikan pula standart school dan Hollandsch Inlandsche School.
Ini adalah untuk penduduk Bumi putra”.
Namun disisi lain, Pendidikan yang diberikan oleh pihak pemerintah tidak dapat
diharapkan sebagai sarana untuk mencerdaskan semua kalangan masyarakat. Karena
Politik etis yang di terapkan adalah cara untuk mengeksploitasi tanah jajahan dengan
skala besar. Pendidikan yang diberikan oleh pihak kolonial Belanda bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja murah di perkebunan. Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa pendidikan Barat telah menginspirasi pribumi untuk bangkit dan
melakukan perlawanan dengan cara modern.
Kebutuhan yang besar akan pendidikan menyebabkan lahirnya tokoh – tokoh
terdidik yang bergerak dibidang pendidikan. Di awal abad ke-20, telah tumbuh
sekolah – sekolah yang bersendikan kebangsaan di kota Tebing Tinggi salah satu
diantaranya ialah Yayasan Perguruan Taman Islam (Raudhatul Islamiyah (RIS)),
pendidikan ini dikelola oleh kaum pribumi dengan menentukan kurikulum yang di
gunakan, sarana yang harus disediakan, dan keadaan tenaga pengajar yang terbatas
serta menjangkau murid – murid tanpa campur tangan kolonial Belanda secara
langsung. Hal ini dikatakan oleh Sanusi dalam bukunya Sanusi, (1981 : 55) “ sekitar
tahun – tahun 1930 tumbuh sekolah – sekolah yang bersendikan kebangsaan di
Medan dan sekitarnya”.

3

Peningkatan jumlah siswa juga menjadi faktor lahirnya sekolah – sekolah swasta
yang di bentuk oleh pribumi, “ketidakseimbangan antara persediaan tempat belajar
dengan permintaan atau kebutuhan masuk sekolah dapat diatasi dengan pendirian
sekolah – sekolah swasta, antara lain yang dibuka oleh Zending, misi,
Muhammadiyah, taman siswa dan lain- lain” (Kartodirjdo, 1999 : 79). Dengan kata
lain, sekolah – sekolah swasta memiliki peran yang sangat besar terhadap pendidikan
pada masa kolonial Belanda.
Pertumbuhan sekolah swasta tidak dapat dipisahkan dari tokoh penggagasnya,
salah satu penggagas lahirnya sekolah swasta di kota Tebing Tinggi ialah Ibrahim
Arsyad, Ibrahim Arsyad adalah seorang ulama yang mendirikan dan memimpin
sebuah perguruan Taman Islam (Raudhatul Islamiyah (RIS)) pada tahun 1935. Hal
ini dituliskan dalam majalah SINERGI (2012 :33) “Beliau seorang penggagas dan
pendiri sekolah Raudhatul Islamiah (RIS) era tahun 1935”.
Pendidikan akan mengubah kehidupan dan pemikiran masyarakat, dan menjadi
sebuah dinamit bagi penindasan, Pendidikan yang ditawarkan oleh Ibrahim Arsyad
sebagai pendiri yayasan perguruan Taman Islam menjadi salah satu cara untuk
mencerdaskan masyarakat

dengan pendidikan agama Islam. Sebuah pendidikan

tidak dapat dipisahkan dari komponen yang terkait didalamnya.
Diawal pendiriannya Yayasan perguruan Taman Islam (Raudhatul Islamiyah
(RIS)) memiliki murid – murid yang menuntut ilmu bahkan guru – guru yang
memberikan ilmunya bagi murid dengan menggunakan kurikulum yang menjadi

4

landasan sekolah serta sarana yang digunakan, keempat komponen ini manjadi bagian
yang tidak dapat di lepasakan dari sebuah sekolah hingga saat ini. Sekarang Yayasan
Perguruan taman Islam (Raudhatul Islamiyah (RIS)) sudah berdiri selama 80 tahun
sejak didirikan pada tahun 1935 di kota Tebing Tinggi masih mengembangkan
peranannya di bidang pendidikan di Tebing Tinggi. Sekolah ini Menjadi sekolah
tertua kedua setelah Taman siswa (1929) di kota Tebing Tinggi yang masih
dioperasionalkan hingga saat ini, haruslah didokumentasikan dalam penulisan sejarah
lokal (Historiografi Sumatra Utara) khususnya dalam sejarah pendidikan. Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti melakukan penelitian dengan judul “Peranan Yayasan
Perguruah Raudhatul Islamiyah (Raudhatul Islamiyah (RIS)) Terhadap pendidikan
pada masa Kolonial Belanda di Kota Tebing Tinggi (1935-1942)”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu:
1. Pendidikan Pada masa Kolonial Belanda di Sumatra Timur.
2. Sejarah terbentuknya Yayasan Perguruan Taman Islam (Raudhautul
Islmiyah (RIS)) di kota Tebing Tinggi.
3. Peranan Yayasan perguruan Taman Islam (Raudhatul Islamiyah (RIS))
dalam pendidikan pada masa pemerintahan Belanda di Kota Tebing
Tinggi.

5

1.3. Pembatasan Masalah.
Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian, maka peneliti membatasi masalah
penelitian. Dalam hal ini peneliti membatasi masalah penelitian pada “Peranan
yayasan perguruan Raudhatul Islamiyah (Raudhatul Islamiyah (RIS)) Terhadap
pendidikan pada masa Kolonial Belanda di Kota Tebing Tinggi (1935-1942).
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adaah:
1. Bagaimana

Sejarah

Terbentuknya

Yayasan

perguruan

Raudhatul

Islamiyah (Raudhatul Islamiyah (RIS)) dikota Tebing Tinggi?
2. Bagaiaman peranan Yayasan Perguruan Raudhatul Islamiyah (Raudhatul
Islamiyah (RIS)) terhadap pendidikan pada masa Kolonial Belanda di kota
Tebing Tinggi?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah Terbentuknya Yayasan perguruan Raudhatul
Islamiyah (Raudhatul Islamiyah (RIS)) dikota Tebing Tinggi.

6

2. Untuk mengetahui

peranan Yayasan Perguruan Raudhatul Islamiyah

(Raudhatul Islamiyah (RIS)) terhadap pendidikan pada masa Kolonial
Belanda di kota Tebing Tinggi.
1.6. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian yang ingin di
peroleh sesudah melakukan penelitian ini adalah.
1. Untuk menambah wawasan maupun pengetahuan peneliti mengenai peran
sekolah Raudhatul Islamiyah terhadap pendidikan pada masa Kolonial
Belanda.
2. Supaya masyarakat luas khususnya masyarakat kota Tebing Tinggi
mengetahui bahwa kota Tebing Tinggi menyimpan warisan sejarah yang
tak ternilai kususnya dalam dunia pendidikan.
3. Sebagai pertimbangan bagi peneliti lainnya yang akan meneliti masalah
yang sama.
4. Untuk menambah bahan pembelajaran bagi civitas Akademisi Universitas
Negri Medan.
5. Menambah wawasan kepada pembaca mengenai peranan Raudhatul
Islamiyah dalam perlawanan terhadap kolonial Belanda di kota Tebing
Tinggi.

7

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah di lakukan maka penulis dapat menyimbulkan
bahwa:
1. Sejarah Yayasan Perguruan Taman Islam (Raudhautul Islamiah (RIS))
berasal dari sebuah pengajian yang diselenggarakan oleh tuan guru
Hasyim di sebuah Surau atau Langgra pada tahun 1933 di Kampung
Bulian, langgar ini bernama Al Iqtadail Diniyah. Pada tahun 1935
kegiatan pengajian ini berkembang dan menjadi sebuah lembaga
pendidikan yang didirikan oleh Ibrahim Arsjad seorang tokoh ulama di
Tebing Tinggi yang juga aktif menyiarkan ajaran agama Islam
(berdakwah) di sekitar Tebing Tinggi, lembaga pendidikan ini juga di
kelola oleh adik kandung Ibrahim yaitu Zainuddin Arsjad, lembaga
pendidikan ini didirikan dengan nama Al Muadzal jahiriyah. Pada tahun
1938 atas permintaan dari Zainuddin Arsjad

Yayasan perguruan ini

berganti nama menjadi Raudhautul Islamiyah (RIS), faktor pendirian
yayasan perguruan ini adalah untuk mendidik masyarakat Tebing Tinggi

74

ilmu Agama (Islam) sehingga anak – anak memiliki karakter berdasarkan
nilai – nilai keagamaan.
2. Yayasan perguruan Taman Islam (Raudhautul Islamiyah (RIS)) yang
telah berdiri sejak Zaman Kolonial Belanda ini telah berperan mendidik
anak – anak mulai usia 6 sampai 9 tahun, tidak hanya dengan pendidikan
agama namun juga dengan pendidikan umum seperti membaca dan
berhitung, Perguruan Taman Islam ini juga berperan dalam menciptakan
tenaga pengajar dengan memilih murid – murid kepercayaan dan cakap
mengajar. Murid – murid yang belajar di Yayasan perguruan Taman
Islam berasal dari masyarakat umum dari Tebing Tinggi, para siswa ini
juga dapat di sebut Santri kolongan, yang saat proses belajar di mulai para
siswa datang ke sekolah dan setelah selesai siswa pulang kerumahnya
masing – masing. peran Raudhautu Islamiah dalam pendidikan juga
terihat dari keadaan guru – guru yang pada masa itu tidak di gaji atau
dengan kata lain mengajr dengan ke iklasan hati untuk mendidik siswa
yang mau belajar dan sarana

yang di gunakan sangat sederhana,

kurikulum yang di gunakan di sekolah ini adaah kurikulum agama Islam
dengan mata pelajaran – mata pelajaran yang lazim digunakan oleh
madrasah dan pesantren pada masa itu yaitu, hadist, Tauhid, membaca Al
Quran, , bahasa Arab, menghitung dan membaca.

75

B. Saran
Atas penelitian yang telah dilakukan, maka peneiti menyarankan

:

1. Kepada para pendidik (Guru) untuk belajar dari sejarah pendidikan yang
telah terjadi baik local maupun nasional, hingga dapat mengambil pelajaran
– pelajaran positif dan menghindari kesalahan yang telah di lakukan oleh
pihak – pihak yang terkait dalam sejarah pendidikan.
2. Kepada semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, pendidikan yang
di berikan haruslah menjadi wadah untuk mencerdaskan anak bangsa tidak
hanya mengajarkan materi namun juga mendidik anak dengan nilai – nilai
keagamaan, hingga tercipta sumber daya manuasi yang berkarakter.
3. Kepada pemerintah agar dapat melestarikan sekolah – sekolah yang sudah
lama berdiri baik negri maupun swasta untuk memberikan dukungan berupa
bantuan dana dan sebagainya.
4.

Ada begitu banyak kekuarang dalam penelitian yang telah dilakukakan
hingga penyususnannya skripsi ini untuk itu penulis mengharapkan untuk
memberikan yang terbaik lagi apabila mengangkat objek penelitian yang
sama.

76

DAFTAR PUSTAKA

Comite Van Ontvangst conferentie.1941. Conferentie Al-Ittihadiah Ke I.Medan
Damanik, Idrus Hood DKK. 1978.kertas kerja mengenai pokok – pokok pikiran
sekitar hari penetapan Berdirinya Kotamadya Daerah Yk.II Tebing
Tinggi.Tebing Tinggi.
Dhofler, Zamakhayari.2008.Tradisi pesantren.Jakarta;PT. Bumi Aksara
Gottschalk, Louis.2008.Mengerti Sejarah.Jakarta: Universitas Indonesia
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta ; Bumi Kasara
Hamit,Rrogayah A dkk. 2006. Kesultanan melayu. Kuala lumpur. ; Dawama sdn.Bhd
Kartodirdjo, Sartono. 1999.pengantar sejarah Indonesia Baru : sejarah pergerakan
Nasional.Jakarta : PT. Gramedia.
Koentjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta; RINKA CIPTA
Majalah IDEAL, 1973 No. 4.Sekolah-Sekolah Miskin dengan Jiwa Besar. medio
Mudyahardjo, Redja.2014.Pengantar Pendidikan.Jakarta; Rajawali Press
Nasution, S.2008.Asas –Asas Kurikulum. Jakarta; BUMI AKSARA
------------.2011. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: BUMI AKSARA
Nasution, Fahrizal.Tebing Tinggi Tempo Doeloe.Medan;MITRA
Pruba, O.H.S, dkk.1998.Migrasi Batak Toba Diluar Tapanul Utara Suatau
Deskripsi.Medan :MONORA

77

Rahmansyah. 2012. Sekolah Raudhautul Islamiyah (RIS) Tebing Tinggi; perlawanan
berbasis dakwah; SINERGI.
Pemerintahan Provinsi Daerah Tingkat I Sumatra Utara.1995.Sejarah Perkembangan
Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatra Utara.Medan :Pemdasu
Sagala, Syaiful.2012.Konsep San Makna Pembelajaran.Bandung; ALFABETA
Sanusi, 1981. Sejarah Pendidikan Daerah Sumatra Utara.Medan:Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Suparno, A. Suhaenah.1995.Pengajar Sejarah.Jakarta; cv. Dwi Jaya Karya
Seeley, Levi. 2015.History Of Edcation.Yogyakarta; Indo Literasi
Sjamsuddin. Helius.2007. Metodologi Sejarah.Yogyakarta ; Ombak
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi sebagai suatu pengantar. Jakarta ;Rajawali pers
Steenbrink, Karel. A. 1986.Pesantren Madrasah Sekolah.Jakarta:LP3ES
Stoler, Ann Laura.2005.Kapilalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan
Sumatra.Yogyakarta; KARSA
Yunus, H. Mahmud.1995.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta; Mutiara
Sumber Widya.

78