PEMUDA ISLAM DAN PENELITIAN SEBAGAI BENT

PEMUDA ISLAM DAN PENELITAN SEBAGAI BENTUK EKSISTENSI
ISLAM DI BIDANG PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNTUK
MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL
Pemuda adalah generasi yang memiliki kemampuan kreatif dan produktif
karena pada masa ini pemuda berada dalam kondisi yang baik dan semangat
terutama apabila diarahkan kepada kebaikan dan pembaharuan. Ide dan gagasan
inovatif banyak dihasilkan oleh golongan pemuda sebagai wujud untuk
meningkatkan kualitas dan perbaikan di lingkungan sekitar. Inovasi tersebut
tentunya memiliki manfaat yang dapat digunakan oleh masyarakat sekitar.
Pemuda merupakan generasi penerus bangsa, generasi yang siap untuk
mengisi bangsa dengan pembaharuan yang positif dan berguna. Pemuda identik
dengan perubahan, penolakan, dan penegakan keadilan. Ketiga cakupan ini
menuntut agar bangsa ini menjadi lebih baik dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Disinilah yang menjadi kekuatan pemuda sebagai agen perubahan.
Pemuda juga dituntut untuk berperan aktif dan terlibat langsung kepada
masyarakat sebagai bukti implementasi ilmu yang didapat selama ini. Peran aktif
yang dilakukan membuktikan bahwa pemuda memiliki rasa peduli, peka, dan
turut serta bergotong royong.
Tokoh – tokoh pemuda dari dalam negeri dari sebelum merdeka hingga
sekarang banyak contohnya dan patut ditiru. Seperti pada saat proklamasi
kemerdekaan, peran pemudalah yang menuntuk Soekarno untuk segera

memproklamasikan bangsa ini. Peristiwa Sumpah Pemuda juga sebagai
momentum persatuan pemuda Indonesia. Berbagai pelanggaran di tanah air
dikritisi oleh pemuda dengan berbagai macam tindakan. Masih banyak peran

pemuda yang dilakukan guna mencapai suatu keadilan dan kebenaran dari bangsa
ini. Pemuda pada jaman dulu berjuang dengan tenaga fisik melalui perang dan
pemberontakan. Di jaman sekarang pemuda melakukan perjuangan melalui
pemikiran kritis dan intelektual. Fisik tentu juga dilakukan akan tetapi pada era
sekarang perjuangan lebih bersifat kepada pemikiran yang rasional dan terarah.
Kemampuan berpikir secara terbuka dan “melek” terhadap permasalahan itulah
yang diperlukan guna menyelesaikan berbagai kendala yang ada di masyarakat.
Tokoh – tokoh pemuda muslim mengajarkan tentang kegigihan dalam
berperang, pandai mengatur strategi, dan dibidang keilmuan yang semakin
berkembang. Pemuda muslim seperti Muhammad Al Fatih yang masih berusia 22
tahun mampu menaklukan Konstantinopel, Usamain bin Zaid pada usia 18 tahun
telah memimpin pasukan yang anggotanya adalah sahabat Rasulullah,
Abdurrahman An Nashir saat berusia 21 tahun menjadikan Andalusia berada pada
masa puncak, dan beberapa tokoh pemuda lain yang berkontribusi besar pada
masanya. Mereka merupakan sedikit contoh pemuda muslim yang berjuang dan
berjaya di bidang yang dimilikinya.

Menilik ke masa sekarang, kecanggihan teknologi yang menjadi dampak
positif dari globalisasi dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan menuntut
pemuda untuk sadar bahwa untuk tanggap dan aktif terhadap perubahan.
Perubahan yang ada dapat menjadi positif dan negatif tergantung dari tindakan
apa yang dilakukan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan seharusnya
mendorong pemuda muslim untuk mengembangkan minat, bakat, dan
kemampuan sebagai upaya meningkatkan dan mengeksistensikan pemuda
muslim. Bukan maksud untuk menyombongkan diri akan tetapi menunjukkan

kepada dunia bahwa pemuda muslim adalah pemuda yang cerdas di bidang ilmu
pengetahuan dan berakhlaq mulia.
Ilmu pengetahuan yang maju dan berkembang cepat ini menuntut pemuda
muslim untuk turut ambil bagian dari fenomena ini. Pemuda muslim yang kreatif
dan paham terhadap masalah disekitar akan menyiapkan berbagai solusi dari
permasalahan lingkungan yang ada. Pemuda identik dengan gagasan “gila” yang
bermanfaat bagi lingkungan sekitar, pemuda muslim pun juga memiliki pemikiran
yang lebih bagus dan berpikiran maju. Gagasan atau inovasi tersebut dapat
dilakukan dengan penelitian. Penelitian di berbagai ranah seperti sains, sosial,
budaya, teknologi, lingkungan, dan masih banyak lagi. Penelitian menjadi
kegiatan yang urgent melihat berbagai masalah di lingkungan sekitar yang dapat

dilakukan dengan penelitian. Tingkat penelitian pemuda muslim saat ini masih
dikatakan sedikit apabila dibandingkan dengan pemuda lainnya. Dari journal
penelitian dari Indonesia yang juga didominasi oleh pemuda muslim masih
tergolong jauh dengan negara seperti Eropa.
Kemampuan ilmu pengetahuan pada masa kejayaan Islam berkembang
pula pemuda muslim yang banyak melakukan penelitian terutama di bidang sains.
Pemuda muslim yang banyak melakukan penelitian dan pengembangan ini
banyak ditiru oleh ilmuwan Eropa dan negara lainnya yang bukan muslim.
Bahkan beberapa ilmuwan non muslim tersebut belajar langsung kepada orang
muslim. Adanya ilmuwan yang belajar kepada ilmuwan muslim tersebut
menandakan bahwa pemuda muslim memiliki kemampuan intelktual yang tinggi
dan berkompeten. Buku – buku hasil penelitian juga sudah diterjemahkan ke

dalam beberapa bahasa dan dijadikan acuan untuk penelitian selajutnya yang lebih
dalam dan berkembang.
Pemuda muslim sudah saatnya lebih mengembangkan ilmu pengetahuan
dan meningkatkan penelitian di bidang yang sedang ditekuni sekarang sesuai
pasion dan kemampuan. Penelitian dapat menjadi kebangkitan ilmu pengetahuan
bagi pemuda muslim karena hasil penelitian tersebut dapat digunakan bagi
kepentingan umat tidak hanya untuk orang Islam saja tetapi juga yang lainnya.

Penelitian sudah seharusnya mengakar dan tertanam dalam setiap jiwa pemuda
muslim, meninjau pada masa lalu pemuda – pemuda muslim melahirkan banyak
sekali teori, pemikiran, bukti ilmiah, pengobatan, dan hasil penelitian lain.
Ilmuwan muslim yang berkontribusi besar terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan antara lain Ibnu Sina yang dikenal sebagai Bapak Pengobatan
Modern yang banyak menghasilkan karya di bidang pengobatan, Al Jahiz
ilmuwan muslim pertama yang mencetuskan teori evolusi, Ibnu Ismail Al Jazari
yang mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang
kemudian dikenal sebagai mesin robot, serta masih banyak ilmuwan muslim muda
yang berjasa terhadap perkembangan pengetahuan, kesehatan, lingkungan, dan
teknologi.
Jiwa semangat untuk meneliti dapat diajarkan sejak kecil. Melalui
pendidikan semua dapat tercakup seiring berkembangnya ilmu yang didapat.
Pendidikan dan penelitian adalah selaras dan sejalur. Pendidikan menunjang
penelitian agar tercapai hasil dan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi.
Pendidikan yang dilakukan di lembaga formal mulai jenjang TK, SD, SMP, SMA,
hingga perguruan tinggi setidaknya mampu melahirkan generasi pemuda muslim

yang menghasilkan karya untuk kepentingan dan kebermanfaatan bagi
masyarakat. Pendidik berperan penting dalam menumbuhkan jiwa meneliti dan

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Pendampingan dan
pembinaan yang intensif dapat menciptakan rasa urgensi bahwa berkarya adalah
salah satu bagian untuk berkontribusi bagi negara.
Pentingnya meneliti digunakan sebagai bentuk peningkatan intelektual
pemuda untuk terus berkarya mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat dan
dibutuhkan

masyarakat.

Solusi

dari

hasil

penelitian

menjadi

tersebut


dipublikasikan untuk umum sehingga dapat diakses dan diambil manfaatnya bagi
pembaca. Peningkatan penelitian merupakan salah satu cara untuk menghadapi
persaingan global yang pesat dan menumbuhkan kembali pemuda muslim yang
unggul di bidang ilmu pengetahuan. Penelitian akan memberi dampak positif
lainnya yaitu meningkatnya rasa syukur kepada Allah dan memahami ayat –
ayatNya, keimanan dalam jiwa pemuda muslim akan semakin bertambah dan
semakin mentadaburi kebesaranNya.