ANALISA DIMENSI DAN TULANGAN PELAT LANTAI PADA RUKO R1-GABUNG NO.18, 20, 26, 28, 30, 32 DAN 36 BANGUNAN CITRALAND BAGYA CITY MEDAN.

ANALISA DIMENSI DAN TULANGAN PELAT LANTAI
PADA RUKO R1-GABUNG NO.18, 20, 26, 28, 30, 32 DAN 36
BANGUNAN CITRALAND BAGYA CITY MEDAN

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh
Gelar Ahli Madya
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

WIDYA DESNI SITORUS
5133210030

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
WIDYA DESNI SITORUS. NIM 5133210030, “Analisa Dimensi dan Tulangan Pelat
Lantai pada Ruko R1- Gabung No. 18, 20, 26, 28, 30, 32 dan 36 Bangunan Citraland

Bagya City Medan”. Dibimbing oleh: SUTRISNO, ST., MT. Medan: Fakultas

Teknik, Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Prodi D-3 Teknik Sipil,
Universitas Negeri Medan, 2016.
Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui besaran dimensi dan tulangan pelat
lantai pada suatu konstruksi bangunan. Pelat lantai adalah komponen struktur bangunan
yang memiliki dimensi tertentu untuk menyalurkan beban mati dan beban hidup di
atasnya untuk disalurkan kepada penopangnya. Dalam merencanakan pelat lantai sebuah
bangunan diperlukan data- data beban yang akan dipikul oleh struktur tersebut, sehingga
struktur yang direncanakan mampu memikul beban dan gaya- gaya yang bekerja. Dengan
perencanaan yang matang diharapkan akan dihasilkan dimensi dan tulangan pelat lantai
yang ekonomis dan aman dimana terhindar dari lendutan dan retak yang berarti, sehingga
dapat merusak fungsi struktur itu sendiri.
Bangunan yang ditinjau adalah Ruko R1- Gabung No. 18, 20, 26, 28, 30, 32 dan 36
Citraland Bagya City Medan. Bangunan ini terdiri atas tujuh ruko gandeng berlantai
empat dengan ketinggian mencapai 15,17 m yang berlokasi di Jln. Boulevard Barat Raya
Kav 01 Medan. Perencanaan dimensi dan tulangan pada bangunan ruko ini meliputi pelat
satu arah dan pelat dua arah dengan variasi ukuran yang berbeda- beda. Analisis
dilakukan dengan ‘metode amplop’ sesuai dengan buku Kusuma Gideon (Dasar- Dasar
Perencanaan Beton Bertulang).

Hasil analisa dimensi dan tulangan pada bangunan ruko ini adalah: a) dimensi/ tebal
pelat pada pelat atap 100 mm, sedangkan pada pelat lantai 4, 3 dan 2 adalah 120 mm; b)
tulangan yang digunakan pada pelat lantai ini adalah besi polos 8 dengan jarak
bervariasi pada setiap momen yang dianalisis yang terdapat pada tabel hasil analisis dan
gambar penulangan pelat lantai.
Kata kunci: pelat lantai, dimensi, tulangan

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulisan danpenyusunan Tugas Akhir (TA) ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Adapun judul dari Tugas Akhir ini adalah Analisa Dimensi dan Tulangan
Pelat Lantai pada Ruko R1- Gabung No. 18, 20, 26, 28, 30, 32dan 36
Bangunan Citraland Bagya City Medan. Tugas Akhir (TA) ini merupakan
salah satu syarat guna untuk menyelesaikan studi pada program studi D3 Teknik
Sipil Universitas Negeri Medan.
Dalam proses penyusunan Tugas Akhir (TA) ini, banyak bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik materil, dukungan dan informasi. Oleh karena
itu, ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya diucapkan kepada:
1.


Sutrisno, ST., MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir (TA) yang telah
membantu membimbing, mengarahkan dan memberi dorongan hingga tugas
akhir ini dapat terwujud.

2.

Prof. Dr. Harun Sitompul., M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.

3.

Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan.

4.

Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan dan sekaligus Dosen Penguji.


i

5.

Irma Novrianty Nasution, ST., M.Ds selaku Ketua Program Studi D3 Teknik
Sipil.

6.

Drs. Toyama Sitompul selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) yang
selalu memberikan dukungan dan semangat.

7.

Syahreza Alvan, ST., M.Si dan Edo Barlian, ST., MT selaku Dosen Penguji
Tugas Akhir (TA).

8.

Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

9.

Ayah (T Sitorus), Ibuku (E Samosir) tersayang, keenam saudaraku (Aprianto,
Agustina, Septian, Realita, Rinaldi dan Raymart) serta sepupuku tercinta
(Ramona dan Selina) dan Birgit (Aunty) yang selalu mendoakan dan
memberikan semangat kepadaku dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

10. Sahabat sipil tersayang Indri Simanjuntak, Delima Siregar, Clara Siringoringo, Sarah Aritonang, Caroline Pinem dan sahabat sipil lain.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu segala saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir (TA) ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Medan,

Juli 2016

Widya Desni Sitorus
NIM. 5133210030


ii

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A.

Latar Belakang ................................................................................. 1

B.

Identifikasi Masalah ......................................................................... 5


C.

Batasan Masalah .............................................................................. 5

D.

Rumusan Masalah ............................................................................ 6

E.

Tujuan Penulisan.............................................................................. 6

F.

Manfaat Penulisan............................................................................ 7

G.

Metodologi ....................................................................................... 7


BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8
A.

Uraian Umum .................................................................................. 8

B.

Pengertian dan Fungsi Pelat Lantai ................................................. 8

C.

Jenis- Jenis Pelat Lantai ................................................................... 10

D.

Pembebanan pada Pelat Lantai ........................................................ 12

E.


Faktor Kekuatan .............................................................................. 15

F.

Penutup beton bertulang .................................................................. 16

G.

Perencanaan Desain Pelat Lantai ..................................................... 16

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 27
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 68
A.

Kesimpulan .................................................................................... 68

B.

Saran .............................................................................................. 69


DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 70
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1

Pelat Satu Arah .................................................................................. 10

Gambar 2

Pelat Dua Arah .................................................................................. 11

Gambar 3

Diagram alir perhitungan tulangan pelat ........................................... 17

Gambar 4

Bentang teoritis pelat lantai ............................................................... 18


Gambar 5

Denah lokasi bangunan ..................................................................... 27

Gambar 6

Denah pelat lantai atap ...................................................................... 28

Gambar 7

Denah pelat lantai empat ................................................................... 29

Gambar 8

Denah pelat lantai tiga ....................................................................... 30

Gambar 9

Denah pelat lantai dua ....................................................................... 31

Gambar 10 Pelat satu arah yang ditinjau............................................................. 32
Gambar 11 Pelat dua arah yang ditinjau ............................................................. 34
Gambar 12 Denah penulangan dak atap ............................................................. 64
Gambar 13 Denah penulangan pelat lantai empat............................................... 65
Gambar 14 Denah penulangan pelat lantai tiga .................................................. 66
Gambar 15 Denahpenulangan pelat lantai dua.................................................... 67

DAFTAR TABEL
Tabel 1

Beban mati pada bangunan ................................................................... 13

Tabel 2

Beban hidup pada lantai bangunan ....................................................... 14

Tabel 3

Tebal minimum penutup beton ............................................................. 16

Tabel 4

Tebal minimum balok atau pelat satu arah ........................................... 19

Tabel 5

Momen per meter lebar ‘metode amplop’............................................. 22

Tabel 6

Tulangan minimum yang disyaratkan ................................................... 24

Tabel 7

Analisis tulangan dak atap kasus pelat dua arah ................................... 54

Tabel 8

Analisis tulangan pelat lantai 4 kasus satu arah .................................... 55

Tabel 9

Analisis tulangan pelat lantai 4 kasus dua arah..................................... 56

Tabel 10 Analisis tulangan pelat lantai 3 dan 2 kasus satu arah .......................... 59
Tabel 11 Analisis tulangan pelat lantai 3 dan 2 kasus dua arah ........................... 60

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Pengajuan Judul dan Pembimbing Tugas Akhir (TA)
Lampiran 2 Surat Penugasan Dosen Pembimbing Tugas Akhir (TA)
Lampiran 3 Surat Penelitian/ Observasi Tugas Akhir (TA)
Lampiran 4 Data Gambar Proyek (Shop Drawing)
Lampiran 5 Lembar Asistensi Tugas Akhir (TA)
Lampiran 6 Lembar Revisi Tugas Akhir (TA)

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua
bagian utama dari bangunan, yaitu bagian struktur dan nonstruktur. Bagian
struktur ialah bagian bangunan yang ikut memikul beban yaitu meliputi
pondasi, balok, kolom, pelat dan sebagainya. Bagian nonstruktur adalah
bagian bangunan yang tidak ikut memikul beban, yaitu meliputi dinding,
plafond dan lain sebagainya. Semua bagian tersebut harus didesain
sedemikian rupa agar tidak terjadi kegagalan bangunan.
Demikian juga halnya dengan pelat lantai yang merupakan bagian
struktur yang sangat penting. Pelat adalah elemen horizontal struktur yang
mendukung beban mati maupun beban hidup dan menyalurkannya ke
rangka vertikal dari sistem struktur. Pelat beton bertulang ini sangat kaku
dan arahnya horizontal, sehingga pada bangunan gedung, pelat ini berfungsi
sebagai diafragma untuk mendukung ketegaran balok portal.
Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil, baik
sebagai lantai bangunan, lantai atap, lantai jembatan maupun lantai
dermaga. Beban yang bekerja pada pelat umumnya diperhitungkan terhadap
beban gravitasi (beban mati dan/ atau beban hidup). Beban tersebut
mengakibatkan terjadi momen lentur. Oleh karena itu pelat juga
direncanakan terhadapbebanlentur. Bila beban yang dipikul pelat lantai

1

2

melampaui kapasitas lenturnya, maka pelat tersebut akan mengalami
keruntuhan.
Beban yang bekerja pada struktur, baik yang berupa beban gravitasi
(berarah vertikal) maupun beban-beban lain, seperti beban angin (dapat
berarah horizontal), atau juga beban karena susut dan beban karena
perubahan temperatur, menyebabkan adanya lentur dan deformasi pada
elemen struktur. Apabila bebannya bertambah, maka pada pelat terjadi
deformasi dan regangan tambahan yang mengakibatkan timbulnya
(bertambahnya) retak lentur disepanjang bentang pelat. Karena itulah
perencana harus mendesain penampang elemen pelat lantai sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi retak yang berlebihan pada saat beban bekerja, dan
masih mempunyai keamanan yang cukup dan kekuatan cadangan untuk
menahan beban dan tegangan tanpa mengalami keruntuhan.
Masalah utama yang dihadapi dalam perencanaan pelat lantai adalah
lendutan. Masalah ini dapat disebabkan antara lain karena penggunaan
bahan/ material yang kurang baik pada saat pemasangan tulangan, seperti
penggunaan tulangan yang telah mengalami korosi/ perkaratan, sehingga
dapat mengurangi kekuatan beton bertulang. Keadaan ini menyebabkan
pelat tidak sanggup memikul beban yang bekerja, sehingga timbulnya
lendutan pada pelat lantai yang dimulai pada retak- retak serabut pada
permukaan pelat lantai. Seiring dengan berjalannya waktu dapat
menyebabkan keruntuhan pada bangunan.

3

Selain itu, penyebab timbulnya lendutan dapat disebabkan oleh
perencanaan dimensi dan tulangan. Pada dasarnya perencanaan yang baik
adalah pelat lantai apakah cukup kuat menahan beban atau tidak. Karena di
dalam perencanaan tersebut akan didapat berapa ketebalan dan jarak
minimum pelat yang dapat digunakan atau yang masih dapat ditolerin. Bila
perhitungan keliru atau mengalami kesalahan dapat menyebabkan
perbedaan dimensi dan penulangan dari hasil perhitungan dengan dimensi
dan tulangan yang seharusnya dipasangan di lapangan.
Adapun data- data perencanaan yang diperlukan dalam analisa
dimensi dan tulangan pada pelat lantai antara lain: tinggi bangunan, fungsi
bangunan, mutu beton (f’c), mutu baja (fy), beban- beban yang bekerja,
asumsi kecepatan angina dna sebagainya. Dalam perncanaan yang perlu
dipertimbangkan tidak hanya pembebanan saja, tetapi juga jenis perletakan
dan jenis penghubung di tempat tumpuan. Kekakuan hubungan natara pelat
lantai dan tumpuan akan menetukan besar momen lentur yang akan terjadi
pada pelat lantai.
Syarat- syarat teknis dan ekonomis yang harus dipenuhi dalam
perhitunagn desain pelat lantai antara lain: pelat harus memiliki kekuatan
yang cukup untuk memikul beban kerja yang bekerja diatasnya, pelat lantai
harus memiliki massa yang cukup untuk dapat meredam gema suara,
porositas pelat lantai serta isolasi terhadap temperatur.

4

Pelat lantai harus memiliki kualitas yang baik sedemikian rupa,
sehingga setelah umur pemakaian yang panajng tidak kehilangan kekuatan.
Maka perencanaan dimensi dan tulangan pelat lantai sangat penting dan
diharapkan dapat menghindari kesalahan yang tidak diharapkan sehingga
pelat lantai memenuhi syarat- syarat yang telah ditetapkan baik secara
ekonomis maupun terhadap keamanan penggunaannya.
Kesalahan dalam perencanaan pelat lantai sangat mempengaruhi
struktur lainnya, karena setiap elemen struktur saling berhubungan satu
sama lain. Kegagalan dalam perencanaan dapat mengakibatkan keruntuhan,
retak maupun lendutan pada pelat lantai. Agar dapat menghindari kesalahn
yang tidak diharapkan dan memenuhi syarat- syarat yang telah ditetapkan
baik secara ekonomis maupun terhadap keamanan penggunaannya, perlu
dilakukan perencanaan dimensi dan tulangan pada pelat lantai suatu
bangunan.
Untuk itu penulis tertarik mengambil judul: Analisa Dimensi dan
Tulangan Pelat Lantai pada Ruko R1- Gabung No. 18, 20, 26, 28, 30, 32
dan 36 Bangunan Citraland Bagya City Medan.

5

B.

Identifikasi Masalah
Permasalahan umum yang dihadapi pada struktur pelat lantai adalah
timbulnya retak dan lendutan pada pelat lantai. Masalah ini dapat
menyebabkan keruntuhan pada struktur bangunan karena seluruh komponen
bangunan saling berkaitan satu sama lain. Retak maupun lendutan yang
terjadi ini dapat diidentifikasi melalui faktor- faktor antara lain:
1.

Material yang kurang baik seperti penggunaan tulangan yang telah
mengalami korosi sehingga tidak menyatu dengan campuran beton.
Sehingga mengurangi kekuatan pelat lantai untuk menopang beban
yang bekerja pada bangunan.

2.

Perencanaan dimensi dan tulangan pada pelat lantai yang kurang tepat
sehingga tidak dapat menahan gaya lintang, deformasi akibat lendutan
serta gaya geser.

C.

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah
tentang perencanaan dimensi dan tulangan pelat lantai pada struktur
bangunan. Bangunan yang ditinjau adalah Ruko R1- Gabung No. 18, 20, 26,
28, 30, 32 dan 36 Bangunan Citraland Bagya City Medan yang berlokasi di
Jl. Boulevard Barat Raya Kav 01 Medan.

6

D.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1.

Bagaimana merencanakan besar dimensi pelat lantai pada Ruko R1Gabung No. 18, 20, 26, 28, 30, 32 dan 36 Bangunan Citraland Bagya
City Medan?

2.

Bagaimana merencanakan besar tulangan pelat lantai pada Ruko R1Gabung No. 18, 20, 26, 28, 30, 32 dan 36 Bangunan Citraland Bagya
City Medan?

3.

Bagaimana gambar penulangan pelat lantai pada Ruko R1- Gabung No.
18, 20, 26, 28, 30, 32 dan 36 Bangunan Citraland Bagya City Medan?

E.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1.

Merencanakan besar dimensi pelat lantai pada Ruko R1- Gabung No.
18, 20, 26, 28, 30, 32 dan 36 Bangunan Citraland Bagya City Medan.

2.

Merencanakan besar tulangan pelat lantai pada Ruko R1- Gabung No.
18, 20, 26, 28, 30, 32 dan 36 Bangunan Citraland Bagya City Medan.

3.

Menggambarkan penulangan pelat lantai pada Ruko R1- Gabung No.
18, 20, 26, 28, 30, 32 dan 36 Bangunan Citraland Bagya City.

7

F.

Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1.

Sebagai masukan dalam menganalisa struktur pelat lantai pada
bangunan bertingkat khususnya bangunan ruko.

2.

Menambah wawasan dan pengetahuan di dalam menganalisa struktur
pelat lantai pada bangunan bertingkat.

G.

Metodologi
Adapun metode analisa perhitungan yang digunakan dalam penulisan tugas
akhir ini adalah sebagai berikut:
1.

Studi lapangan untuk meninjau Bangunan Ruko Citraland Bagya City.

2.

Studi pustaka untuk memperoleh teori- teori serta data pendukung yang
dihimpun dari berbagai literatur yang berhubungan dengan struktur
yang dianalisa.

3.

Mengolah data gambar (bestaat) mengenai elemen struktur yang
dianalisa.

BAB IV
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dimensi dan tulangan pelat pada Ruko R1- Gabung
No. 18, 20, 26, 28, 30, 32, 36 Bangunan Citraland Bagya City Medan
diperoleh data- data sebagai berikut:
1.

Dimensi/ tebal pelat lantai pada Ruko R1- Gabung No. 18, 20, 26, 28,
30, 32, 36 Bangunan Citraland Bagya City Medan telah sesuai dengan
syarat SNI. Adapun tebal pelat yang digunakan adalah:
Pelat lantai atap = 100 mm
Pelat lantai 4, 3 dan 2 = 120 mm

2.

Tulangan yang digunakan pada perencanaan pelat lantai pada Ruko R1Bangunan Citraland Bagya City Medan berdasarkan perhitungan
tulangan terpasang adalah:
-

Pada ruko no. 18 dan 36 lantai 2,3 dan 4, digunakan tulangan
lapangan

8- 200 mm dan tulangan tumpuan

atap digunakan tulangan lapangan

8- 100 mm. Lantai

8- 125 mm dan tulangan

tumpuan 8- 250 mm.
-

Pada ruko no. 20, 26, 28, 30 dan 32 lantai 2,3 dan 4, digunakan
tulangan lapangan 8- 200 mm dan tulangan tumpuan 8- 100 mm.
Lantai atap digunakan tulangan lapangan 8- 150 mm dan tulangan
8- 75 mm dan 8- 225 mm.

68

69

3.

Pada penggambaran tulangan digunakan tabel hasil perhitungan sebagai
pedoman penggambaran. Pada gambar dijelaskan tulangan pada
tumpuan dan lapangan sesuai dengan hasil perhitungan.

B.

Saran
Adapun saran dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan
hasil

perhitungan

yang

akurat,

sebaiknya

menggunakan

software

perhitungan seperti program Microsoft Excel. Karena selain perhitungan
yang dihasilkan lebih akurat, program ini juga lebih cepat dan menghemat
waktu dibandingkan alat hitung manual lainnya. Tentu saja ketelitian dalam
penggunaan program ini sangatlah penting pada dasarnya.

70

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum. 1972. Pengendalian dan Pelaksanaan Konstruksi.
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Peraturan Muatan Indonesia (PMI). Jakarta:
Badan Penerbit Pekerjaan Umum
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Gramedia
Utama
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. 1971. Peraturan Beton Bertulang
Indonesia (PBI). Jakarta: Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan
Gideon, Kusuma. 1993. Dasar – Dasar Perencanaan Beton Bertulang. Jakarta:
Erlangga
McCormac, Jack. 2002. Desain Beton Bertulang – Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta:
Erlangga
Mosley, W.H dan J.H Bungey. 1989. Perencanaan Beton Bertulang. Jakarta:
Erlangga
Schodek, L. Daniel. 1991. Struktur. Bandung: Refika Aditama
Winter, Georgia dan Arthur H. Nilson. 1993. Perencanaan Struktur Beton
Bertulang. Bandung: Pradnya Paramita
PPI 1983 Pasal 3.1 dan 3.2. Peraturan Pembebanan Gedung
SKSNI T-15-1991-03. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang
SNI 03-1727-1989. Tata Cara Pembebanan Rumah dan Gedung
SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perencanaan Beton untuk Bangunan Gedung