PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERINGRASI INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI.

(1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA MADRASAH ALIYAH PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh

SUFITRI HANAWATI

NIM. 8136142021

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Sufitri Hanawati, NIM 813142021, Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Teringrasi Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Madrasah Aliyah Pada Materi Reaksi Reduksi-Oksidasi, Tesis. Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana pengaruh model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing pada problem based learning terhadap hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah (2) Pengaruh model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing pada problem based learning terhadap tingkat kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah (3) Interaksi antara model pembelajaran tingkat kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing dengan materi reaksi reduksi oksidasi.

Populasi penelitian ini adalah seluruh Madrasah Aliyah kelas X pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Sampel yang di ambil secara sampling purposive yaitu siswa MAN Pematang Bandar Kabupaten Simalungun (masing-masing kelas eksperimen 1 sebanyak 35 siswa dan eksperimen 2 sebanyak 36 siswa) dengan jumlah sampel 71 siswa. Masing-masing dari kedua kelas tersebut diberi perlakuan berupa model yang berbeda. Selanjutnya kelas yang diberi perlakuan berupa model pembelajaran Problem Based Learning disebut kelas eksperimen 1, kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning Teringrasi Inkuiri Terbimbing disebut kelas eksperimen 2. Instrumen tes yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, sedangkan instrument angket digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan komukatif pada kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2. Teknik analisis data menggunakan Two Way Anava dengan SPSS 19 for Windows pada taraf signifikasi a = 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing pada problem based learning terhadap hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada materi reaksi reduksi oksidasi.(2) Terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing pada problem based learning terhadap tingkat kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah. (3) Interaksi antara model pembelajaran tingkat kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing.

Kata Kunci: Problem Based Learning, Problem Based Learning Teringrasi Inkuiri Terbimbing, Berpikir Kritis


(6)

iii ABSTRACT

Sufitri Hanawati, NIM 813142021, Application of Problem Based Learning Integrated Guided Inquiry Learning To Improve Student Results Madrasah Aliyah to Content Reduction-Oxidation Reactions, Thesis. Study Program of Chemistry, State University of Medan, 2015.

This study aims to determine: (1) How does the teaching model of problem based learning integrated guided inquiry on problem based learning on learning outcomes of chemistry students Madrasah Aliyah (2) Effect of learning model problem based learning integrated guided inquiry on problem based learning on the level of creativity in affect the chemistry student learning outcomes Madrasah Aliyah (3) The interaction between learning model with the creativity level chemistry student learning outcomes Madrasah Aliyah in problem based learning materials integrated with guided inquiry oxidation reduction reaction.

The study population was all Madrasah Aliyah class X in the second semester of the academic year 2014/2015. Samples were taken by purposive sampling that students MAN Causeway Bandar Simalungun (each class of 35 students experiment 1 and experiment 2 a total of 36 students) with a sample of 71 students. Each of the two classes are treated in the form of different models. The next classes are treated in the form of Problem Based Learning model of learning called experimental class 1, class treated learning model Problem Based Learning teringrasi Guided Inquiry called experimental class 2. The test instrument used to collect data from students in the experimental class 1 and class experiment 2, while the questionnaire instrument used to collect data on class ability komukatif experiment 1 and experiment 2. Analysis using Two Way Anova with SPSS 19 for Windows on a level of significance α = 0.05.

The results showed that (1) There is the influence of the learning model problem based learning integrated guided inquiry on problem based learning on learning outcomes of chemistry students Madrasah Aliyah on a material reduction reaction of oxidation. (2) There is the influence of the learning model problem based learning integrated guided inquiry on problem based learning on the level of creativity in influencing student learning outcomes chemistry Madrasah Aliyah. (3) The interaction between learning model with the creativity level chemistry student learning outcomes Madrasah Aliyah in problem based learning integrated guided inquiry.

Keywords : Problem Based Learning, Problem Based Learning Integrated Guided Inquiry, Critical Thinking


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik sesuai waktu yang direncanakan. Tesis yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Madrasah Aliyah Pada Materi Reduksi Oksidasi”, disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S. dan Bapak Eddiyanto, Ph. D sebagai dosen pembimbing tesis yang telah banyak memberi bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai terselesaikannya tesis ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Prof. Ramlan Silaban, M.Si. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc. dan Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si yang telah member masukkan dan saran-saran bagi penulis, dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh Staf Pegawai Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs Rizal Pulungan sebagai Kepala, guru dan pegawai Madrasah Aliyah Negeri Pematang Bandar Kabupaten Simalungun yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian.

Terima kasih kepada ibu Nur Dewi Maharani Damanik, M.A yang telah member izin dan motivasi kepada penulis untuk melanjutkan studi ke Pascasarjana dan terima kasih tak terhingga kepada seluruh rekan guru dan pegawai di MTs Al Khairiyah Bangun yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan studi ini.


(8)

v

Terima kasih teristimewa kepada Ayahanda (Alm) M. Hanafiah Siagian dan Ibunda (Alm) R.A. Soedarminah, Kakanda Sri Rahayu, Abangda Joko Tri Hadi Putro, Suami tercinta Rahmad Muliono, S.P dan anak-anak yang disayangi Aditya Nurul Hayati, Abdillah Hussein, Abdullah Hadi Fathin dan Afifa Hani Kharijah beserta seluruh keluarga yang telah member do’a, kasih sayang, dan pengorbanan, dan perjuangan baik secara moril dan materi.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih buat sahabat yang telah memberikan do’a dan semangat, dan inspirasi, rekan-rekan mahasiswa program studi pendidikan kimia angkatan XXIII yang telah memberi bantuan sehingga tesis ini dapat terselesaikan khususya kepada Dewi, Hamela Sitompul, Anita dan Elisabet. Terima kepada seluruh sahabat dan rekan-rekan penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas setiap do’a dan motivasi yang diberikan selama ini.

Kiranya Allah SWT dapat memberikan balasan kebaikan yang telah saudara semuanya berikan kepada penulis dan semoga kita selalu dalam lindungan-Nya. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Medan, Agustus 2015


(9)

DAFTAR ISI

Hal

Lembar Pengesahan…………..……….. i

Abstract………. ii

Abstrak……… iii

Kata Pengantar……….. iv

Daftar Isi………. vi

Daftar Tabel ………...………... ix

Daftar Gambar …………...………... x

Daftar Lampiran……….…… xi

Bab I Pendahuluan……… 1

1.1. Latar Belakang……..………. 1

1.2. Identifikasi Masalah……… 7

1.3. Batasan Masalah………. 7

1.4. Rumusan Masalah……….……… 8

1.5. Tujuan Penelitian……… ………... 9

1.6. Manfaat Penelitian……… 9

Bab II Kajian Pustaka……… 11

2.1. Hakekat Belajar……….. 11

2.2. Pembelajaran kognitif………...…..…… 12

2.2.1. Perkembangan Kognitif Piaget……… 14

2.2.2. Teori Pemprosesan Gagne………. 15

2.3. Pembelajaran Inkuiri……….……… 15

2.3.1. Inkuiri Terbimbing (guided inquiry approach)……… 20

2.3.2. Inkuiri Bebas (free inquiry approach)……….. 21

2.3.3. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan ( modified free inquiry approach).. 22

2.4. Model Problem Based Learning………… ………...…..… 24

2.5. Model Problem Based Learning(PBL) Terintegrasi Guided Inquary (GI)……….… 25


(10)

vii

Bab III Metode Penelitian………. 29

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian……… 29

3.2. Populasi dan Sampel………..………... 29

3.3. Desain Penelitian….……….………… 30

3.4. Metode Penelitian..………...………..….. 30

3.5. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian………. 31

3.6. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian……… 33

3.6.1. Teknik Pengumpulan Data………..………..…… 33

3.6.2. Instrumen Penelitian……… 33

3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian……….………..…….…… 34

3.7.1. Uji Validasi Test……….………. 34

3.7.2. Reabilitas Test………..……….. 34

3.7.3. Indeks Kesukaran……… 35

3.7.4. Daya Pembeda……… 36

3.8. Teknik Analisis Data……….. 36

3.8.1 Analisis Data Deskriptif……… 36

3.8.2. Analisis secara Inferensial………..….. 37

3.9. Pengujian Hipotesis……….….. 39

Bab IV Hasil dan Pmbahasan……….. 39

4.1 Hasil Penelitian……… 39

4.1.1 Deskripsi Data……….. 39

4.1.2 Analisis Instrumen Penelitian……… 39

4.1.3 Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia dan Karakter Siswa………. 40

4.2. Nilai Karakter……… 42

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian………. 44

4.3.1 Perbedaan Hasil Belajar Kimia ………..………. 45

4.4 Pengujian Hipotesis……… 47

4.4.1 Hipotesis Pertama……… 48

4.4.2 Hipotesis Kedua……….. 50

4.4.3 Hipotesis Ketiga……… 51


(11)

4.6. Keterbatasan Penelitian……… 53

Bab V Kesimpulandan Saran……… 55

5.1 Kesimpulan……… 55

5.2 Saran……… 55

DAFTAR PUSTAKA……….. 56


(12)

ix

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing... 22

Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning... 25

Tabel 2.3. Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing... ... 25

Tabel 3.1. Desain Penelitian... 31

Tabel 4.1. Data Nilai Pretest Siswa... 41

Tabel 4.2. Data Nilai Posttest Siswa... 41

Tabel 4.3. Data Karakter Berdasarkan Model Pembelajaran Problem Based Learning... 42

Tabel 4.4. Data Karakter Berdasarkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing ... 42

Tabel 4.5 Tabel Uji Normalitas……….………. 46

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Berdasarkan Hasil Evaluasi Belajar (Pretest Dan Posttest) Pada Mata Pelajaran Kimia ……… 46

Tabel 4.7 Hasil Uji Anova Model Pembelajaran Dan Tingkat Kemampuan Kreativitas Siswa ………. 47

Tabel 4.8 Hasil Rata-Rata Gain Berdasarkan Hasil Evaluasi (Model Problem Based Learning Dan Model Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing ……… 48

Tabel 4.9 Hasil Analisis Hipotesis Problem Based Learning………. 51

Tabel 4.10 Hasil Analisis Hipotesis Problem Based Learning Terintegrasi Inkuiri Terbimbing………. 52


(13)

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 3.1. Bagan alur pelaksanaan penelitian penerapan pembelajaran

problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing untuk mengembangkan pengetahuan siswa pada materi reaksi

reduksi – oksidasi (redoks)……….……… 33 Gambar 4.1 Pengaruh Model Pembelajaran Pembelajaran Problem Based Learning

Terintegrasi Inkuiri Terbimbing pada Pembelajaran Problem Based

Learning Terhadap Nilai Rata-Rata Pretest dan Postest……… 45 Gambar 4.2 Pengaruh Model Pembelajaran Pembelajaran Problem Based Learning

Terintegrasi Inkuiri Terbimbing pada Pembelajaran Problem Based


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia ...61

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 1 ...63

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 2 ...77

Lampiran 4. Materi Ajar ...84

Lampiran 5 Lembar pengamatan ...91

Lampiran 6 Angket sikap ...93

Lampiran 7. Tabel obsevasi siswa ...95

Lampiran 8 Kisi-kisi hasil belajar kimia peserta didik pada materi reaksi redoks ...97

Lampiran 9. Instrumen penelitian ...98

Lampiran 10. Kunci jawaban ...99

Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...100

Lampiran 12. Data hasil belajar siswa dalam bentuk gain ternormalisasi ...114

Lampiran 13. Data hasil belajar siswa dalam bentuk gain ternormalisasi ...115

Lampiran 14. Data hasil belajar siswa dalam bentuk gain ternormalisasi ...116

Lampiran 15. Data hasil belajar siswa dalam bentuk gain ternormalisasi ...117

Lampiran 16. Validitas ...118

Lampiran 17. Reabilitas ...119

Lampiran 18. Daya beda dan Tingkat Kesukaran soal ...121


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pendidikan manusia yang berkualitas adalah manusia yang bisa bersaing di dalam arti yang baik. Di dalam persaingan diperlukan kualitas individu sehingga hasil karya yang dihasilkan dapat berkompetisi yang berarti mendorong ke arah kualitas yang semakin lama semakin meningkat. Kualitas yang baik dan terus meningkat hanya dapat diciptakan oleh manusia-manusia yang mempunyai kemampuan berkompetensi. Kemampuan untuk berkompetisi oleh pendidikan yang kondusif bagi lahirnya pribadi yang kompetitif. (Tilaar, 2004)

Peningkatan dan kesetimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan merupakan implimentasi kurikulum memiliki kompetensi kelulusan dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas. Memahami menerapkan dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan minatnya untuk memecahkan masalah. Kurikulum menghilangkan kreativitas guru karena buku disiapkan, pelatihan dirancang menggunakan buku itu, dan guru menggunakannya untuk mengajar (Diknas 2012)

Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, menalar, mencoba, mencipta, dan mengomunikasikan. Karakter siswa dapat


(16)

2

dibentuk dari dunia pendidikan bila pendidik melakukan dengan baik. Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi (dari low order thinking menuju high order thinking). Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba. Model pembelajaran problem based learning dan problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. (Diknas 2012)

Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun ilmu pengetahuan alam, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan ilmu pengetahuan alam. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia


(17)

3

sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.(Silalahi, 2010)

Kemampuan dasar ilmiah sesungguhnya merupakan perluasan dari metode ilmiah, yang diartikan sebagai scientific inquiry yang diterapkan dalam tindakan dalam pelajaran kimia maupun dalam kehidupan. Mata pelajaran kimia sesuai dengan kurikulum yang ada dalam mengolah, menalar dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarannya secara mandiri, bertindak secara effektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan. Untuk mencapai kemampuan kompetensi dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada kompetensi inti.

Kenyataan menunjukkan bahwa banyak siswa menganggap kimia merupakan mata pelajaran yang sulit dipelajari, sehingga sudah terlebih dahulu kurang mampu untuk mempelajarinya. Hal ini disebabkan oleh penyajian guru terhadap materi yang kurang inovatif, tidak menarik, membosankan, sulit dan menakutkan sehingga siswa kurang menguasai konsep dasar pelajaran yang diikutinya sehingga tidak menarik bagi siswa. Rendahnya hasil belajar kimia dikarenakan pembelajaran yang kurang mendukung pemahaman siswa. Metode pembelajaran cenderung monoton dan kurang bervariasi sehingga pembelajaran kimia yang diterapkan tidak menarik bagi siswa. Guru cenderung menggunakan pendekatan pembelajaran yang didominasi oleh guru proses pembelajaran dan


(18)

4

siswa tanpa melibatkan secara aktif untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah dalam materi pembelajaran.

Pembelajaran kimia SMA/MA terutama pelajaran reaksi oksidasi lebih menekankan pada aspek perhitungan kimia dan persamaan reaksi. Siswa tidak mampu menunjukkan antara fakta pengamatan secara makroskopis dengan apa yang terjadi secara mikroskopis dan kaitannya dengan berbagai notasi dan simbol kimia. Simbol dan notasi kimia hanya bermakna sampai pada tataran kajian secara matematika tanpa pernah mampu dikaitkan gejala kimia sebenarnya.

Faktor dominan menentukan keberhasilan proses belajar adalah mengenal dan memahami bahwa individu adalah unik dalam gaya belajar yang berbeda satu dengan lainnya. Gaya belajar juga menjadi variabel yang perlu dipertimbangkan bagi seorang guru dalam mengembangkan kualitas belajar mengajar. Guru bisa menyesuaikan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dalam mengelola pembelajaran yang akan digunakan dalam mengelola pembelajaran dengan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.

Untuk menanggulangi permasalahan maka perlu diterapkan satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa untuk dapat belajar kimia dengan baik adalah menggunakan model pembelajaran inquiry learning. Pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquary) yaitu suatu model pembelajaran dimana siswa hanya mendapat petunjuk-petunjuk seperlunya, umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat membimbing, kemudian siswa bekerja intensif dari guru. Kompetensi tersebut diperlukan paradigma baru dalam belajar kimia, yaitu memberikan sejumlah pengalaman kepada siswa untuk


(19)

5

menguasai kimia dan membimbing mereka untuk menggunakan pengetahuan kimia tersebut.

Pendekatan POGIL (Process Oriented Guided Inquary Learning) merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan mengajar konten dan keterampilan proses secara bersamaan. POGIL menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses interaktif berpikir, mendiskusikan ide-ide pemahaman dasar dan berlatih keterampilan , yang mencerminkan tentang kemajuan dan penilaian kinerja (Moog et. All., 2009). POGIL merupakan metode mengajar yang didasarkan pada prinsip konstruktivitas memungkinkan siswa untuk belajar melalui interaksi kelompok dan pemecahan masalah. POGIL berbasis menggunakan latihan terstruktur. Latihan kelompok siswa hadir dengan masalah dan panduan mereka melalui langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan masalah.

Menurut Wardoyo (2013) bahwa pembelajaran konstruktivisme yang memiliki pandangan konsep bahwa dalam membangun pengetahuan atau kemampuan baru dibutuhkan suatu proses konstruksi yang dibangun oleh peserta didik. Pembelajaran konstruktivisme dapat dilaksanakan dengan menerapkan beberapa metode pembelajaran. Model-model pembelajran yang diterapkan dalam pelaksanaan pembalajaran konstruktivisme tentunya merupakan model yang didalamnya terdapat memuat atau mempersentasikan karakteristik pembelajaran konstruktivis. Salah satu model pembelajaran tersebut yaitu Problem Based Learning

Model Problem Based Learning atau pembelajaran berdasarkan masalah merupakan model pembelajaran yang didesain menyelesaikan masalah yang


(20)

6

disajikan. Menurut Arends (2008) Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada peserta didik, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. PBL membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan menyelesaikan masalah. Kemampuan dasar bekerja ilmiah terdiri atas kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Model Problem Based Learning dalam pembelajarannya dapat dilakukan melalui pemberian pengalaman dalam bentuk kegiatan mandiri atau kelompok kecil.

Penggunaan metode dan media pembelajaran yang bervariasi dalam model membuat siswa lebih tertarik dan membangkitkan rasa ingin tahu sehingga siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Hal tersebut membuat guru lebih mudah mengorganisir siswa di dalam pembelajaran, mudah mengarahkan siswa untuk melaksanakan tugas yang diberikan, dan pada akhirnya hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat dari biasanya. Umumnya di sekolah menengah atas telah memiliki fasilitas yang memadai tersedianya sarana komputer lengkap dengan jaringan internet(Harri, 2013).

Mewujudkan tujuan dari kurikulum , maka harus dilakukan perubahan dalam model pembelajaran di kelas, sehingga siswa yang tidak aktif menjadi aktif dan guru sebagai fasilitator. Model pembelajaran Problem Based Learning dan Guided Inquary) untuk meningkatkan kreatifitas siswa. Adapun Judul penelitian ini adalah ” Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Terintergrasi Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Madrasah Aliyah Pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi.


(21)

7

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran kimia . 2. Meningkatkan kualitas pembelajaran kimia dengan mengembangkan

kreatifitas siswa.

3. Mengembangkan karakter dan kreatifitas siswa dengan model problem

based leaning dan problem based leaning terintegrasi inkuiri terbimbing.

4. Pengaruh dari penerapan pembelajaran problem based leaning terhadap pengembangan kreativitas belajar siswa Madrasah Aliyah.

5. Pengaruh dari penerapan pembelajaran problem based leaning terintegrasi inkuiri terbimbing dengan metode pembelajaran terhadap kreativitas belajar siswa Madrasah Aliyah.

6. Apakah ada interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran yang diterapkan dengan kreativitas belajar siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa Madrasah Aliyah

.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, masalah yang diteliti dibatasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang diteliti adalah pembelajaran yang menerapkan problem based learning dan problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing pada materi reaksi reduksi oksidasi. Aspek yang di ukur adalah aspek


(22)

8

kognitif Bloom yang meliputi pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan Evaluasi (C6)

2. Kreativitas dibatasi pada tiga aspek karakter berpikir kritis yaitu kemampuan siswa dalam memecahkan masalah diberikan. Berpikir kreatif adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah. Rasa ingin tahu merupakan karakter setiap manusia yang ingin mengetahui hal baru dan akan dikembangkan.

3. Kemampuan yang akan diteliti dibatasi pada kemampuan kognitif siswa dalam memahami dan menyelesaikan soal-soal materi reduksi oksidasi . Kemampuan ini mencerminkan sejauh mana siswa dapat memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah dan mampu menyelesaikan soal-soal dengan hasil yang meningkat.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mendapat model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran problem based learning terintergrasi inkuiri terbimbing terhadap siswa Madrasah Aliyah pada materi reaksi reduksi oksidasi 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan pengaruh model pembelajaran

Problem Based Learning dan problem based learning terintergrasi inkuiri terbimbing terhadap kreativitas siswa Madrasah Aliyah ?


(23)

9

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi inkuiri terbimbing dengan tingkat kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar kimia pada materi reaksi reduksi oksidasi ?

1.5. Tujuan Penelitian

Secara operasional, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara empiris tentang:

1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing pada problem based learning terhadap hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada materi reaksi reduksi oksidasi. 2. Pengaruh model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri

terbimbing pada problem based learning terhadap tingkat kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada materi reaksi reduksi oksidasi.

3. Interaksi antara model pembelajaran tingkat kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing dengan materi reaksi reduksi oksidasi.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai:

1. Masukan bagi guru-guru kimia tentang pemanfaatan model pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas hasil belajar

2. Masukkan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.


(24)

10

3. Menambah khasanah data ilmiah dalam bidang pembelajaran kimia 4. Menambahkan wawasan dan keterampilan bagi peneliti dalam kegiatan


(25)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing pada problem based learning terhadap hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada materi reduksi oksidasi.

2. Terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing pada problem based learning terhadap tingkat kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada materi reduksi oksidasi.

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran tingkat kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing dengan materi reduksi oksidasi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikansaran sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa madrasah kelas X 2. Melalui media komputer dengan baik dan tepat memberikan ketertarikan

siswa terhadap minat belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa madrasah dalam belajar kimia.


(26)

56

3. Model pembelajaran merupakan sarana alternative yang dapat menyampaikan informasi yang bertujuan instruksional dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa madrasah menjadi lebih baik di dalam kelas.

4. Peneliti menyarankan untuk penelitian berikut untuk mengembangkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan dalam meningkatkan hasil belajar serta minat siswa dalam belajar kimia.


(27)

57

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin R., (2003), Teori Belajar dan Pembelajaran, Uhamka Press, Jakarta Arends, R. I., (2008), Learning To Teach- Belajar Untuk Mengajar, Edisi

Ketujuh Buku satu, The McGraw-Hill Company, New York.

David C., Mary P. W., Matthew C.,and Clarissa D., (2010)Teaching the Process of Science: Faculty Perceptions and, an Effective Methodology, Department of Biology, University of Washington, Seattle, WA 98195; and Scientific Inquiry, Vol. 9, 524–535,The Evergreen State College, Olympia, WA, 98505 , United State America

Departemen Pendidikan Nasional (2012), Pedoman Penyusunan Silabus

Kurikulum, Dirjen Pendidikan Dasar Menengah, Jakarta

Deanna M. Cullen, (2012), JCE Chemical Education Xchange: X Marks the Spot for Finding Quality Chemistry Education Resources, Journal of Chemical Education, Michigan 49461 United States

Engkoswara, (2007), Pendidikan Berbasis Unggul Lokal, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan , Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP – UPI, Imtima, Bandung

Erik, M. and Derrik, H., (2010) Using POGIL Techniques in an information Literacy Curriculum, Wake Forest Univerisity Winston Salem, NC 27106, USA


(28)

58

Francis L. Macrina, (2011), Teaching Authorship and Publication Practices in the Biomedical and Life Sciences, Sci Eng Ethics 17:341–354.

Harry F., (2013), Efektifitas Model Problem-Based Learning dan Media Animasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan non Elektrolit”, Unimed Medan.

Herliyandu S., (2014), Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Kolaboratif Untuk Pengajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Semester, Unimed Medan

H.A.R. Tilaar, (2004), Paradigma Baru Pendidikan Nasional, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Harahap, A. Yazid, (2014), Efektifitas Strategi Pembelajan Menulis Dengan Menggunakan Multimedia Presentasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Aktifitas Siswa, Unimed, Medan

Herdian, (2010), Model Pembelajaran Inkuiri,

http://www.rume.org/crume2007/papers/cochran-mayer-mullins.pdf

Gerald Choon-Huat Koh, The effects of problem-based learning during medical school on physician competency: a systematic review, Block MD3, 16 Medical Dr., Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore, Singapore 117597; fax 65 6779-1489; cofkohch@nus.edu.sg Matthew J. C.* and Victor P. Claassen,(2013) An Alternative Method for

Measuring Plant Available Water in Inorganic Amendments, University of California


(29)

59

Nuryani Y. R., (2005), Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Pendidikan Sains, UPI Bandung.

Nasution, Rosyani, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning

Tipe STAD dengan Media Chemskect pada materi Hidrokarbon terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa Madrasah Aliyah, Unimed Medan R. A. Yaacob dkk (2012)., Achieving Excellence Through Information Literacy

As Part Of Innovative Curriculum, Journal of Arts Science & Commerce ISSN 2229-4686

Rajeev S. M. , (2012), Does Space Matter ? Impact of Classroom Space On Student Learning in an Organic-first Curriculum, Minnesota 55904, United States

Retno D.S., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Edisi Pertama Yogyakarta

Rita C. R., (2000), The Legacy of Robert M. Gagne, Wayne State Univesity, New York

Scholotter, Nicolas E., (2013), A Statistic Curriculum for the Undergraduate Chemistry Mayor, J. Chem. Educ. 90, 51-55

Silalahi, Albinus , 2010, Peran Praktikum Dalam Pembentukan Kompetensi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Unimed Medan

Sriadi, dkk,(2013), Model sistem Informasi Laboratorium berbasis Multimedia, Unimed, Medan

Sukardi, (2005), Metodologi Penelitian Pendidikan”, Bumi Aksara, Yogyakarta Taufik Pasiak, (2008), Brain-Based Teaching, Mizan Media Utama, Bandung..


(30)

60

Trianto, (2012), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Tim Pengembang UPI, 2011, Kurikulum dan Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Uno, Hamzah B., Koni, Satria, (2013), Assessment Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Vijayakumar S. and Piramanayagam S., (2007), E-Learning as a new tool in bioinformatics teaching, DBT Bioinformatics Facility, Department of Bioinformatics, Bharathiar University, Coimbatore 641046, TamilNadu, India


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing pada problem based learning terhadap hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada materi reduksi oksidasi.

2. Terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing pada problem based learning terhadap tingkat kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada materi reduksi oksidasi.

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran tingkat kreativitas dengan hasil belajar kimia siswa Madrasah Aliyah pada problem based learning terintegrasi inkuiri terbimbing dengan materi reduksi oksidasi.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikansaran sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa madrasah kelas X 2. Melalui media komputer dengan baik dan tepat memberikan ketertarikan

siswa terhadap minat belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa madrasah dalam belajar kimia.


(2)

3. Model pembelajaran merupakan sarana alternative yang dapat menyampaikan informasi yang bertujuan instruksional dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa madrasah menjadi lebih baik di dalam kelas.

4. Peneliti menyarankan untuk penelitian berikut untuk mengembangkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan dalam meningkatkan hasil belajar serta minat siswa dalam belajar kimia.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin R., (2003), Teori Belajar dan Pembelajaran, Uhamka Press, Jakarta Arends, R. I., (2008), Learning To Teach- Belajar Untuk Mengajar, Edisi

Ketujuh Buku satu, The McGraw-Hill Company, New York.

David C., Mary P. W., Matthew C.,and Clarissa D., (2010)Teaching the Process of Science: Faculty Perceptions and, an Effective Methodology, Department of Biology, University of Washington, Seattle, WA 98195; and Scientific Inquiry, Vol. 9, 524–535,The Evergreen State College, Olympia, WA, 98505 , United State America

Departemen Pendidikan Nasional (2012), Pedoman Penyusunan Silabus

Kurikulum, Dirjen Pendidikan Dasar Menengah, Jakarta

Deanna M. Cullen, (2012), JCE Chemical Education Xchange: X Marks the Spot for Finding Quality Chemistry Education Resources, Journal of Chemical Education, Michigan 49461 United States

Engkoswara, (2007), Pendidikan Berbasis Unggul Lokal, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan , Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP – UPI, Imtima, Bandung

Erik, M. and Derrik, H., (2010) Using POGIL Techniques in an information Literacy Curriculum, Wake Forest Univerisity Winston Salem, NC 27106, USA


(4)

Francis L. Macrina, (2011), Teaching Authorship and Publication Practices in the Biomedical and Life Sciences, Sci Eng Ethics 17:341–354.

Harry F., (2013), Efektifitas Model Problem-Based Learning dan Media Animasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan non Elektrolit”, Unimed Medan.

Herliyandu S., (2014), Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Kolaboratif Untuk Pengajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Semester, Unimed Medan

H.A.R. Tilaar, (2004), Paradigma Baru Pendidikan Nasional, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Harahap, A. Yazid, (2014), Efektifitas Strategi Pembelajan Menulis Dengan Menggunakan Multimedia Presentasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Aktifitas Siswa, Unimed, Medan

Herdian, (2010), Model Pembelajaran Inkuiri,

http://www.rume.org/crume2007/papers/cochran-mayer-mullins.pdf

Gerald Choon-Huat Koh, The effects of problem-based learning during medical school on physician competency: a systematic review, Block MD3, 16 Medical Dr., Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore, Singapore 117597; fax 65 6779-1489; cofkohch@nus.edu.sg Matthew J. C.* and Victor P. Claassen,(2013) An Alternative Method for

Measuring Plant Available Water in Inorganic Amendments, University of California


(5)

Nuryani Y. R., (2005), Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Pendidikan Sains, UPI Bandung.

Nasution, Rosyani, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning

Tipe STAD dengan Media Chemskect pada materi Hidrokarbon terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa Madrasah Aliyah, Unimed Medan R. A. Yaacob dkk (2012)., Achieving Excellence Through Information Literacy

As Part Of Innovative Curriculum, Journal of Arts Science & Commerce ISSN 2229-4686

Rajeev S. M. , (2012), Does Space Matter ? Impact of Classroom Space On Student Learning in an Organic-first Curriculum, Minnesota 55904, United States

Retno D.S., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Edisi Pertama Yogyakarta

Rita C. R., (2000), The Legacy of Robert M. Gagne, Wayne State Univesity, New York

Scholotter, Nicolas E., (2013), A Statistic Curriculum for the Undergraduate Chemistry Mayor, J. Chem. Educ. 90, 51-55

Silalahi, Albinus , 2010, Peran Praktikum Dalam Pembentukan Kompetensi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Unimed Medan

Sriadi, dkk,(2013), Model sistem Informasi Laboratorium berbasis Multimedia, Unimed, Medan

Sukardi, (2005), Metodologi Penelitian Pendidikan”, Bumi Aksara, Yogyakarta Taufik Pasiak, (2008), Brain-Based Teaching, Mizan Media Utama, Bandung..


(6)

Trianto, (2012), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Tim Pengembang UPI, 2011, Kurikulum dan Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Uno, Hamzah B., Koni, Satria, (2013), Assessment Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Vijayakumar S. and Piramanayagam S., (2007), E-Learning as a new tool in bioinformatics teaching, DBT Bioinformatics Facility, Department of Bioinformatics, Bharathiar University, Coimbatore 641046, TamilNadu, India