PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA MATERI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN
METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS X SMA PADA MATERI REAKSI
REDUKSI DAN OKSIDASI
Oleh :
Romarta Gultom
NIM 4113131064
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasihNya karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dengan Media Peta Konsep Terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar
Siswa Kelas X SMA pada Materi Reaksi Reduksi dan Oksidasi”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada : Bapak Rektor Prof.Dr.Syawal Gultom,M.Pd beserta civitas
akademik Universitas Negeri Medan. Penulis mengucapkanterima kasih kepada
Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada Ibu Dr. Ida Duma Riris,M.Si, Prof.Dr.Retno Dwi
Suyanti,M.Si dan Bapak Drs.Bajoka Nainggolan,MS
yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.Anna
Juniar,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Agus Kembaren,S.Si.,M.Si, sebagai ketua Jurusan
Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si ssebagai ketua Prodi Jurusan Kimia dan
kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga
kepada Bapak Drs.Manaor Harianja selaku
Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Onanrunggu dan Ibu Rislawati Sitinjak, S.Pd selaku guru Kimia dan kepada
siswa/i SMA Negeri 1 Onanrunggu kelas X yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaa penelitian.
v
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat
Ayahanda tercinta Pandapotan Gultom, Ibunda tercinta Runggulan Samosir yang
senantiasa berdoa dan memberikan motivasi yang luar biasa baik itu berupa
dukungan tenaga, moril maupun material kepada penulis. Terimakasih juga
penulis sampaikan kepada adik–adik tersayang Martina Gultom, Lidwina Gultom,
Batua Gultom, Maria Gultom, Rion Papilon Gultom, Paula Lumsa Nipa Gultom
beserta keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu sekali lagi
penulis ucapkan terimakasih.
Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para
sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini yakni
Rumondang Sihombing, Rohana Sianturi, Yusni, Susi (Kimia Dik’B 2011) yang
selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia Unimed. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PPL (Patris, Masita, Elly, Ida ,
Relisda), Staff dan teman-teman yang bekerja di PT. Nielsen Indonesia (k’Ruki,
k’Ita, k’Mei, Riva,Hotma), kakak/abang
dan adik-adikyang selalu memberi
motivasi (k’Yuslela, k’Lasty, b’Willy, Rika, k’Mery). Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat terkasih (k’Beta, Haryanto)
yang turut membantu dan memberi motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman satu bimbingan yang
selalu saling mendukung dan memotivasi(Hanna Fadillah, Jusmasari,Lina,
Julianti)
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2015
Penulis,
Romarta Gultom
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Langsung
19
Tabel 2.2 Aturan-Aturan Dalam Penentuan Bilangan Oksidasi
33
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
39
Tabel 3.2. Indikator kemampuan Metakognisi
46
Tabel 3.3 Skala Koefisien Korelasi
49
Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-Rata Pre-Test Dan Post-Test
52
Tabel 4.2. Hasil Perolehan Gain Rata-Rata Eksperimen Dan Kontrol
53
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pre-Test Dan Post-Test
55
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pre-Test Dan Post-Test
56
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis
56
Tabel 4.6. Analisis Korelasi
57
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
66
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
67
Lampiran 3. Analisis Masalah Untuk Kelas Eksperimen
90
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa
97
Lampiran 5. Kunci Jawaban LKS
102
Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
106
Lampiran 7. Instrumen Penelitian
122
Lampiran 8. Instrument Monitoring Diri Metakognisi
130
Lampiran 9. Instrumen Penelitian Setelah Divalidasi
133
Lampiran 10. Media Peta Konsep
139
Lampiran 11. Perhitungan Validasi Tes
141
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
145
Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Tiap Soal
148
Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Soal
151
Lampiran 15. Rekapitulasi Analisis Instrumen
153
Lampiran 16. Tabulasi Data Nilai Siswa
154
Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians
155
Lampiran 18. Perhitungan Uji Normalitas
156
Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas
162
Lampiran 20. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
165
Lampiran 21. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
169
Lampiran 22. Pengujian Hipotesis
170
Lampiran 23. Lembar Nilai Kemampuan Metakognitif Siswa
172
Lampiran 24. Uji Analisis Korelasi
174
Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
177
xi
Lampiran 26. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
178
Lampiran 27. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
179
Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
180
Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian
181
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
43
Gambar 4.1. Diagram Hasil Rata-rata Pre-test dan Post-test Sampel
53
Gambar 4.2. Diagram Hasil Rata-rata Gain Sampel
54
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
5
1.3. Batasan Masalah
5
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.6. Definisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakikat Belajar Mengajar
8
2.2 Hakekat Pembelajaran Kimia
9
2.3. Hasil Belajar
10
2.4 Strategi Pembelajaran
11
2.5 Model Pembelajaran Inkuiri
12
2.5.1 Pengertian Model Inkuiri Terbimbing
13
2.5.2 Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri
15
2.5.3 Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri
17
2.6. Direct Intruction (Pengajaran Langsung)
18
vii
2.6.1. Langkah-Langkah Direct Intruction
19
2.6.2. Kelebihan dan Kekurangan Direct Intruction
19
2.7. Ketrampilan Metakognitif
21
2.7.1 Ketrampilan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran IPA
23
2.7.2 Ketrampilan Pengambilan Keputusan dalam Pembelajaran IPA
24
2.7.3 Ketrampilan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran IPA
24
2.7.4 Ketrampilan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran IPA
25
2.8. Peta konsep
26
2.9. Reaksi Reduksi dan Oksidasi
28
2.9.1 Perkembangan Konsep Oksidasi dan Reduksi
28
2.9.2 Bilangan Oksidasi
32
2.9.3 Reaksi Redoks
34
2.10 Kerangka Berpikir
35
2.11 Hipotesis Penelitian
36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
38
3.2. Populasi dan Sampel
38
3.3. Variabel Penelitian
38
3.4. Rancangan Penelitian
39
3.5. Instrumen Penelitian
40
3.5.1. Validitas Tes
40
3.5.2. Reliabilitas Tes
41
3.5.3 Tingkat Kesukaran
41
3.5.4 Daya Beda
42
3.6. Prosedur Penelitian
43
3.7. Tehnik Analisis Data
45
3.7.1 Instrumen Non Tes
45
3.7.2. Uji Normalitas
46
3.7.3. Uji Homogenitas
47
3.7.4. Uji Hipotesis
47
viii
3.7.5. Uji Korelasi
48
3.7.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
50
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
50
4.1.1.1. Validitas Tes
50
4.1.1.2. Realibilitas Tes
51
4.1.1.3. Taraf Kesukaran Soal
51
4.1.1.4. Daya Pembeda Soal
51
4.2. Analisa Data Hasil Penelitian
51
4.2.1. Data instrumen Non-tes (Angket Kemampuan Metakognitif)
51
4.2.2. Data Instrumen Tes Hasil Penelitian
52
4.2.2.1. Menghitung Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest
52
4.2.2.2. Peningkatan Hasil Belajar
53
4.2.2.3. Uji Normalitas
54
4.2.2.4. Uji Homogenitas
55
4.2.2.5. Uji Hipotesis
56
4.2.2.6. Uji Analisis Korelasi
57
4.3. Pembahasan
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
62
5.2 Saran
62
DAFTAR PUSTAKA
63
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan saluran yang dapat mengungkapkan gagasan dan
nilai-nilai baru, memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat
dan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Perkembangan dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami
perubahan seiring dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia
yang berkulitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu permasalahan yang
dihadapi oleh bangsa kita adalah masih rendahnya kualitas pendidikan pada setiap
jenjang. Lee (2010) menyatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan adalah melalui pengadaan materi pelajaran yang bermutu.
Kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyan apa, mengapa, dan bagaimana
gejala-gejala alam; khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan
sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran
kimia di SMA melibatkan keterampilan dan penalaran. Ilmu kimia merupakan
produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori, prinsip, hukum) temuan
saintis dan proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, dalam pembelajaran kimia harus
memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk (Nasution,
2014). Karakteristik dari konsep-konsep ilmu kimia yang abstrak menyebabkan
kimia sulit untuk dipelajari dan membutuhkan kemampuan berpikir tinggi untuk
memahaminya.
Pada proses pembelajaran, siswa tidak di dorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir tetapi siswa diarahkan hanya menghafal informasi tanpa
2
memahami aplikasinya pada kehidupan sehari-hari .Pada saat mengajar kimia
biasanya guru menggunakan metode ceramah dan pendekatan yang kurang
memperhatikan minat dan kemampuan peserta didik dalam mempelajari kimia.
Hal ini membuat situasi sangat membosankan. Sehingga proses pembelajaran
yang dilakukan guru monoton dan kurang bervariasi dalam proses pembelajaran
(Nasution, 2014). Rendahnya hasil belajar kimia siswa karena kurangnya minat
siswa dalam belajar. Kurangnya kemampuan metakognitif juga berdampak pada
pemikiran siswa yang kurang sistematis atau kurang runtut. Hal ini dapat
menyebabkan siswa sulit dalam memahami konsep-konsep kimia yang abstrak,
yang berakibat pada rendahnya hasil belajar kimia. Metakognisi tergolong
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang melibatkan pengaturan aktif yang lebih
tinggi daripada sekedar proses-proses kognitif yang belajar dan metakognisi
diketahui berhubungan dengan kecerdasan yang digunakan dalam belajar (Amnah,
2014).
Berdasarkan survey yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Onanrunggu
Samosir, diperoleh data berupa nilai rata-rata raport semester ganjil kelas X tahun
pelajaran 2012/2013 untuk mata pelajaran kimia dengan KKM 6,50 adalah
sebesar 7,64 dan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) mata pelajaran kimia tiga
tahun terakhir 8,28 (TA 2009/2010), 8,11 (TA 2010/2011) dan 8,62 (TA
2011/2012)
(Publikasi
Sekolah).
Kemementrian
Pendidikan
Nasional
(Kemdiknas) mengumumkan bahwa dari 1522.162 peserta UN, sebanyak 154.079
diantaranya dinyatakan tidak lulus dan harus mengikuti ujian ulangan/susulan.
Berdasarkan data-data diatas rendahnya hasil belajar siswa serta menurunnya
jumlah peserta yang lulus UN sebenarnya tidak hanya disebabkan dari faktor
siswa saja tetapi dapat juga disebabkan karena proses pembelajaran yang tidak
berpihak kepada siswa. Pembelajaran dimana siswa bertindak pasif dan guru yang
berperan dominan (teacher centered) kerap kali berujung pada penolakan siswa
untuk mengikuti pelajaran.
Salah satu metode pembelajaran yang mengedepankan siswa aktif adalah
metode inkuiri. Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang langkahnya
3
siswa merumuskan masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan
menganalisis data sampai mengambil keputusan sendiri. Siswa benar-benar
ditempatkan sebagai subjek yang belajar (Nugroho, 2012). Pada proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa diajak
mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan dan siswa
dituntut untuk mengungkapkan masalah secara beralasan yang dapat dilakukan
dengan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban terhadap masalah yang
diberikan. Adanya kemampuan berpikir siswa mampu menyerap informasi untuk
menambah pengetahuan yang dirasa menunjang kegiatan yang dilakukan seperti
observasi atau eksperimen. Penggunaan model inkuri terbimbing dapat mengubah
cara pembelajaran di kelas yang umumnya didominasi aktivitas guru menjadi
pembelajaran yang didominasi aktivitas siswa. Perubahan cara belajar ini
memungkinkan siswa untuk dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis
dan bekerja atas inisiatifnya sendiri (Nasution, 2014).
Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri telah
dilakukan
sebelumnya
dan
memberi
hasil
yang
baik.
Siswa
dapat
mengekspresikan keinginan mereka mengenai isi ilmu dalam gagasan pelajaran
ilmu yang ideal. Lebih dari setengah (56%) dari siswa ingin isi ilmu yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan 62% siswa mengatakan bahwa isi
ilmu harus bermanfaat bagi masyarakat dan masalah-masalah kehidupan seharihari memotivasi dan menginspirasi siswa untuk belajar ilmu (Trna, 2012).
Peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran Inkuiri terbimbing
menggunakan macromedia flash player di kelas eksperimen sebesar 73 % dan
pembelajaran konvensional di kelas kontrol sebesar 68 % pokok bahasan struktur
atom. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar siswa adalah 5% (Nasution,
2014). Selain itu hasil belajar afektif siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri
terbimbing disertai keterampilan metakognitif lebih tinggi (x =75,12) daripada
siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing saja (x =70,46). Hasil belajar
psikomotorik siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing disertai
keterampilan metakognitif lebih tinggi (x = 89,30) daripada siswa yang
dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing saja (x =83,09) (Wulansari, 2013). Nilai
4
hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan inkuiri berbasis praktikum
mengalami peningkatan dan 38% dari peserta siswa mengatakan bahwa nilai ujian
mereka di kelas disebutkan meningkat dan diikuti oleh kenaikan rasa ingin tahu
tentang ilmu pengetahuan (24%) dan pembelajaran siswa bagaimana membuat
karya ilmiah dengan (17%) (Akinoglu, 2008). Selanjutnya, hasil penelitian
menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan logika menggunakan metode
pengajaran inkuiri terbimbing memiliki skor prestasi lebih baik daripada siswa
yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional (Matthew,
2013)
Penerapan penilaian penugasan melalui penyusunan peta konsep efektif
ditinjau dari pemahaman konsep kimia materi hukum dasar kimia untuk siswa
kelas X di SMA Negeri 1 Pakem dan SMA Negeri 1 Wonosari serta materi
kesetimbangan kimia untuk kelas IX SMA Negeri 5 Yogyakarta (Sutiman, 2012).
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep
pada materi ikatan kimia dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X2 SMA
Negeri I Telaga. Hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II, hal ini
dapat ditunjukan pada hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 80,09 %. Dan pada
siklus II mencapai 85,79 % (Ismail, 2013). Siswa yang diajarkan menggunakan
inkuiri dengan peta konsep memberikan hasil yang baik pada pembelajaran
(Abdelraheem, 2006).
Oleh karena itu, mengingat pentingnya penggunaan model dan media
dalam pembelajaran maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Media Peta
Konsep Terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar Siswa Kelas
X SMA Pada Materi Reaksi Reduksi dan Oksidasi”
5
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi permasalahan berikut :
1. Pemahaman siswa yang rendah terhadap konsep yang diajarkan
2. Penyajian materi yang rumit, kurang menarik, monoton dan
membosankan
3. Kurang tepatnya penggunaan model dan media pembelajaran yang
dibelajarkan pada bidang studi kimia
4. Kurang diperhatikannya kemampuan metakognitif setiap siswa
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya tentang penggunaan metode Inkuiri
Terbimbing
dengan media peta konsep dalam pengajaran Reaksi Reduksi
Oksidasi di kelas X dan hasil belajar siswa serta hubungan antara kemampuan
metakognitif terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Onanrunggu.
1.4.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing menggunakan media peta konsep
lebih tinggi
dibandingan hasil belajar siswa pada model pembelajaran direct
intruction kelas X SMA pada materi reaksi reduksi dan oksidasi?
2. Apakah ada korelasi kemampuan metakognitif terhadap hasil belajar
siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dengan media peta konsep?
6
1.5. Tujuan penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dilakukan
adalah:
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan media peta konsep
lebih tinggi dibandingan hasil belajar siswa pada model pembelajaran
direct intruction kelas X SMA
pada materi reaksi reduksi dan
oksidasi
2. Untuk mengetahui bagaimana korelasi kemampuan metakognitif
terhadap hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dengan media peta konsep
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1) Bagi guru
Sebagai pertimbangan bagi para guru dalam memilih model pembelajaran
yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar
2) Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa serta meningkatkan
minat belajar siswa
3) Bagi guru bidang studi lain
Sebagai bahan rujukan suatu strategi pembelajaran, yang dapat diterapkan
pada bidang studi yang lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
4) Bagi peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman
dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru
5) Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
7
1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran
yang berupaya untuk menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada siswa,
sehingga siswa lebih banyak belajar sendiri dan mampu mengembangkan
kreativitasnya dalam memecahkan masalah (Sanjaya, 2011)
2. Peta konsep adalah media pembelajaran tentang reaksi reduksi dan
oksidasi yang disusun untuk membantu proses belajar mengajar dan
merupakan suatu ilustrasi grafis yang konkrit yang dapat menunjukkan
bagaimana suatu konsep dapat berhubungan atau terkait dengan konsepkonsep lain yang termasuk kategori yang sama (Trianto, 2011).
3. Ketrampilan Metakognitif adalah kemampuan yang dimiliki siswa untuk
menilai kesukaran sesuatu masalah; kemampuan untuk mengamati tingkat
pemahaman dirinya; kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk
mencapai tujuan; dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri dalam
pembelajaran reaksi reduksi dan oksidasi (Nur’aeni, 2006)
4. Hasil belajar adalah adanya peningkatan atau penurunan nilai post-test
siswa yang merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang
meliputi bidang kognitif (Suprijono, 2010)
5. Pengajaran langsung (Direct Intruction) merupakan suatu model
pengajaran yang bersifat berpusat pada guru. Model ini dirancang khusus
untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan denan pengetahuan
deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu : seperti menghafal rumus,
informasi faktual) dan pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang
bagaimana melakukan sesuatu) yang terstuktur dengan baik yang dapat
diajarkan dengan pola kegiatan bertahap (Milfayetty, 2014)
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1.
Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan media peta konsep lebih tinggi daripada
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran direct
intruction
2.
Dari perhitungan korelasi ( hubungan antara kemampuan metakognitif
dengan peningkatan hasil belajar siswa) menunjukkan adanya korelasi positif,
yang berarti ada hubungan antara kemampuan metakognitif dengan
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan media peta konsep.
5.2.
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di
atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1.
Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan menggunakan media peta konsep dalam salah satu
upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa
2.
Bagi mahasiswa yang lain atau peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran inkuiri terbimbing, agar
lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga
dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdelraheem,Yousif dan Asan,Askin,(2006), The Effectiveness of Inkuiri-Based
Technology Enhanced Collaborative Learning Environment, International
Journal of Technology in Teaching and Learning, 2(2), 65-87.
Akinoglu,Orhan,(2008),
Assessment
Of
The
Inkuiri-Based
Project
Implementation Process In Science Education Upon Students’ Points Of
Views, International Journal of Instruction Vol.1, No.1 ISSN: 1694-609X
Anni, C.T,( 2005), Psikologi Belajar, UPTMKK UNNES, Semarang
Amnah,S,(2014), Profil Kesadaran Dan Strategi Metakognisi Mahasiswa Baru
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Islam Riau Pekanbaru Jurnal Pendidikan IPA FMIPA UNNES, Semarang
Arief,dkk, (1993), Media Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Djamarah,S.B., dan Zain,A.,(2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Ismail,dkk,(2013),Meningkatkan
Hasil
Belajar
Ikatan
Kimia
Dengan
Menerapkan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Pada Siswa Kelas X di
SMA Negeri I Telaga, Jurnal Entropi, Volume VIII, Nomor 1,
Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D. dan Nyquist, J., (2010), How to Write a
Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a
Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1):
57-59.
Matthew,Bakke.M dan Kenneth,Igharo.O.,(2013),
A Study On The Effects Of
Guided Inkuiri Teaching Method On Students Achievement In Logic,
International Researchers Volume No.2 Issue No.1
Nasution,Asrina,(2014),Perbedaan
Media
Handout
dan
Media
Scramble
Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia
UNIMED, Medan
64
Nasution,Nurhamidah,(2014),
Terbimbing
Pengaruh
Menggunakan
Penerapan
Macromedia
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran
Flash
Player
Inkuiri
Untuk
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom,
Jurnal Pendidikan Kimia UNIMED, Medan
Ningsih,dkk,(2013), Kimia SMA/MA Kelas X, Bailmu,Jakarta
Nur’aeni,dkk,(2006), Penggunaan Instrumen Monitoring Diri Metakognisi Untuk
Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menerapkan Strategi Pemecahan
Masalah Matematika, Jurnal FMIPA UPI,Bandung
Hasibuan,Nurasyiah(2013) Tesis Pengaruh Motivasi dan Kreatifitas Serta
Keaktifan Belajar yang Dihasilkan Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Hasil Belajar Kimia, Tesis Kimia Unimed, Medan
Romiandi,(2014),Penerapan
Model
Pembelajaran
Inkuiri
pada
Materi
Hidrokarbon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA, Skripsi
Pendidikan Kimia UNIMED, Medan
Seputrawan,Adi, (2010), Penggunaan Media Peta Konsep untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII di SMP Negeri
25 Pekan Baru, Skripsi S-1
FKIP Universitas Islam, Pekan Baru
Silitonga, P.M, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED,
Medan.
Silitonga, P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
UNIMED, Medan.
Silvia, (2011), Pengaruh Macromedia Flash Pembelajaran Pendekatan PBL
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Struktur Atom,
Skripsi S-1 FMIPA UNIMED, Medan.
Suprijono, Agus, (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Sutiman, dkk, (2012), Penerapan Penilaian Berbasis Kelas Melalui Penyusunan
Peta Konsep untuk Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Konsep
Kimia Siswa SMA, Jurnal Pendidikan Kimia UNY, Yogyakarta
Tambunan, M.M., dan Simanjuntak, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar,
FMIPA UNIMED, Medan
65
Trianto,(2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Prenada
Media, Jakarta
Trna,dkk,(2012), Implementation Of Inkuiri-Based Science Education In Science
Teacher Training, Journal Of Educational And Instructional Studies In
The World Vol:2 Issue: 4 Article: 23 ISSN: 2146-7463
Yamin,Martinis,(2013),Strategi & Metode Dalam Model Pembelajaran,GP Press
Group, Jakarta
DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN
METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS X SMA PADA MATERI REAKSI
REDUKSI DAN OKSIDASI
Oleh :
Romarta Gultom
NIM 4113131064
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasihNya karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dengan Media Peta Konsep Terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar
Siswa Kelas X SMA pada Materi Reaksi Reduksi dan Oksidasi”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada : Bapak Rektor Prof.Dr.Syawal Gultom,M.Pd beserta civitas
akademik Universitas Negeri Medan. Penulis mengucapkanterima kasih kepada
Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada Ibu Dr. Ida Duma Riris,M.Si, Prof.Dr.Retno Dwi
Suyanti,M.Si dan Bapak Drs.Bajoka Nainggolan,MS
yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.Anna
Juniar,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Agus Kembaren,S.Si.,M.Si, sebagai ketua Jurusan
Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si ssebagai ketua Prodi Jurusan Kimia dan
kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga
kepada Bapak Drs.Manaor Harianja selaku
Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Onanrunggu dan Ibu Rislawati Sitinjak, S.Pd selaku guru Kimia dan kepada
siswa/i SMA Negeri 1 Onanrunggu kelas X yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaa penelitian.
v
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat
Ayahanda tercinta Pandapotan Gultom, Ibunda tercinta Runggulan Samosir yang
senantiasa berdoa dan memberikan motivasi yang luar biasa baik itu berupa
dukungan tenaga, moril maupun material kepada penulis. Terimakasih juga
penulis sampaikan kepada adik–adik tersayang Martina Gultom, Lidwina Gultom,
Batua Gultom, Maria Gultom, Rion Papilon Gultom, Paula Lumsa Nipa Gultom
beserta keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu sekali lagi
penulis ucapkan terimakasih.
Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para
sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini yakni
Rumondang Sihombing, Rohana Sianturi, Yusni, Susi (Kimia Dik’B 2011) yang
selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia Unimed. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PPL (Patris, Masita, Elly, Ida ,
Relisda), Staff dan teman-teman yang bekerja di PT. Nielsen Indonesia (k’Ruki,
k’Ita, k’Mei, Riva,Hotma), kakak/abang
dan adik-adikyang selalu memberi
motivasi (k’Yuslela, k’Lasty, b’Willy, Rika, k’Mery). Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat terkasih (k’Beta, Haryanto)
yang turut membantu dan memberi motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman satu bimbingan yang
selalu saling mendukung dan memotivasi(Hanna Fadillah, Jusmasari,Lina,
Julianti)
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2015
Penulis,
Romarta Gultom
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Langsung
19
Tabel 2.2 Aturan-Aturan Dalam Penentuan Bilangan Oksidasi
33
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
39
Tabel 3.2. Indikator kemampuan Metakognisi
46
Tabel 3.3 Skala Koefisien Korelasi
49
Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-Rata Pre-Test Dan Post-Test
52
Tabel 4.2. Hasil Perolehan Gain Rata-Rata Eksperimen Dan Kontrol
53
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pre-Test Dan Post-Test
55
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pre-Test Dan Post-Test
56
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis
56
Tabel 4.6. Analisis Korelasi
57
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
66
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
67
Lampiran 3. Analisis Masalah Untuk Kelas Eksperimen
90
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa
97
Lampiran 5. Kunci Jawaban LKS
102
Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
106
Lampiran 7. Instrumen Penelitian
122
Lampiran 8. Instrument Monitoring Diri Metakognisi
130
Lampiran 9. Instrumen Penelitian Setelah Divalidasi
133
Lampiran 10. Media Peta Konsep
139
Lampiran 11. Perhitungan Validasi Tes
141
Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
145
Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Tiap Soal
148
Lampiran 14. Perhitungan Reliabilitas Soal
151
Lampiran 15. Rekapitulasi Analisis Instrumen
153
Lampiran 16. Tabulasi Data Nilai Siswa
154
Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians
155
Lampiran 18. Perhitungan Uji Normalitas
156
Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas
162
Lampiran 20. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
165
Lampiran 21. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
169
Lampiran 22. Pengujian Hipotesis
170
Lampiran 23. Lembar Nilai Kemampuan Metakognitif Siswa
172
Lampiran 24. Uji Analisis Korelasi
174
Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
177
xi
Lampiran 26. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
178
Lampiran 27. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
179
Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
180
Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian
181
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
43
Gambar 4.1. Diagram Hasil Rata-rata Pre-test dan Post-test Sampel
53
Gambar 4.2. Diagram Hasil Rata-rata Gain Sampel
54
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
5
1.3. Batasan Masalah
5
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
6
1.6. Manfaat Penelitian
6
1.6. Definisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakikat Belajar Mengajar
8
2.2 Hakekat Pembelajaran Kimia
9
2.3. Hasil Belajar
10
2.4 Strategi Pembelajaran
11
2.5 Model Pembelajaran Inkuiri
12
2.5.1 Pengertian Model Inkuiri Terbimbing
13
2.5.2 Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri
15
2.5.3 Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri
17
2.6. Direct Intruction (Pengajaran Langsung)
18
vii
2.6.1. Langkah-Langkah Direct Intruction
19
2.6.2. Kelebihan dan Kekurangan Direct Intruction
19
2.7. Ketrampilan Metakognitif
21
2.7.1 Ketrampilan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran IPA
23
2.7.2 Ketrampilan Pengambilan Keputusan dalam Pembelajaran IPA
24
2.7.3 Ketrampilan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran IPA
24
2.7.4 Ketrampilan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran IPA
25
2.8. Peta konsep
26
2.9. Reaksi Reduksi dan Oksidasi
28
2.9.1 Perkembangan Konsep Oksidasi dan Reduksi
28
2.9.2 Bilangan Oksidasi
32
2.9.3 Reaksi Redoks
34
2.10 Kerangka Berpikir
35
2.11 Hipotesis Penelitian
36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
38
3.2. Populasi dan Sampel
38
3.3. Variabel Penelitian
38
3.4. Rancangan Penelitian
39
3.5. Instrumen Penelitian
40
3.5.1. Validitas Tes
40
3.5.2. Reliabilitas Tes
41
3.5.3 Tingkat Kesukaran
41
3.5.4 Daya Beda
42
3.6. Prosedur Penelitian
43
3.7. Tehnik Analisis Data
45
3.7.1 Instrumen Non Tes
45
3.7.2. Uji Normalitas
46
3.7.3. Uji Homogenitas
47
3.7.4. Uji Hipotesis
47
viii
3.7.5. Uji Korelasi
48
3.7.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
50
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
50
4.1.1.1. Validitas Tes
50
4.1.1.2. Realibilitas Tes
51
4.1.1.3. Taraf Kesukaran Soal
51
4.1.1.4. Daya Pembeda Soal
51
4.2. Analisa Data Hasil Penelitian
51
4.2.1. Data instrumen Non-tes (Angket Kemampuan Metakognitif)
51
4.2.2. Data Instrumen Tes Hasil Penelitian
52
4.2.2.1. Menghitung Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest
52
4.2.2.2. Peningkatan Hasil Belajar
53
4.2.2.3. Uji Normalitas
54
4.2.2.4. Uji Homogenitas
55
4.2.2.5. Uji Hipotesis
56
4.2.2.6. Uji Analisis Korelasi
57
4.3. Pembahasan
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
62
5.2 Saran
62
DAFTAR PUSTAKA
63
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan saluran yang dapat mengungkapkan gagasan dan
nilai-nilai baru, memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat
dan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Perkembangan dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami
perubahan seiring dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia
yang berkulitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu permasalahan yang
dihadapi oleh bangsa kita adalah masih rendahnya kualitas pendidikan pada setiap
jenjang. Lee (2010) menyatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan adalah melalui pengadaan materi pelajaran yang bermutu.
Kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan
eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyan apa, mengapa, dan bagaimana
gejala-gejala alam; khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan
sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran
kimia di SMA melibatkan keterampilan dan penalaran. Ilmu kimia merupakan
produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori, prinsip, hukum) temuan
saintis dan proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, dalam pembelajaran kimia harus
memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk (Nasution,
2014). Karakteristik dari konsep-konsep ilmu kimia yang abstrak menyebabkan
kimia sulit untuk dipelajari dan membutuhkan kemampuan berpikir tinggi untuk
memahaminya.
Pada proses pembelajaran, siswa tidak di dorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir tetapi siswa diarahkan hanya menghafal informasi tanpa
2
memahami aplikasinya pada kehidupan sehari-hari .Pada saat mengajar kimia
biasanya guru menggunakan metode ceramah dan pendekatan yang kurang
memperhatikan minat dan kemampuan peserta didik dalam mempelajari kimia.
Hal ini membuat situasi sangat membosankan. Sehingga proses pembelajaran
yang dilakukan guru monoton dan kurang bervariasi dalam proses pembelajaran
(Nasution, 2014). Rendahnya hasil belajar kimia siswa karena kurangnya minat
siswa dalam belajar. Kurangnya kemampuan metakognitif juga berdampak pada
pemikiran siswa yang kurang sistematis atau kurang runtut. Hal ini dapat
menyebabkan siswa sulit dalam memahami konsep-konsep kimia yang abstrak,
yang berakibat pada rendahnya hasil belajar kimia. Metakognisi tergolong
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang melibatkan pengaturan aktif yang lebih
tinggi daripada sekedar proses-proses kognitif yang belajar dan metakognisi
diketahui berhubungan dengan kecerdasan yang digunakan dalam belajar (Amnah,
2014).
Berdasarkan survey yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Onanrunggu
Samosir, diperoleh data berupa nilai rata-rata raport semester ganjil kelas X tahun
pelajaran 2012/2013 untuk mata pelajaran kimia dengan KKM 6,50 adalah
sebesar 7,64 dan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) mata pelajaran kimia tiga
tahun terakhir 8,28 (TA 2009/2010), 8,11 (TA 2010/2011) dan 8,62 (TA
2011/2012)
(Publikasi
Sekolah).
Kemementrian
Pendidikan
Nasional
(Kemdiknas) mengumumkan bahwa dari 1522.162 peserta UN, sebanyak 154.079
diantaranya dinyatakan tidak lulus dan harus mengikuti ujian ulangan/susulan.
Berdasarkan data-data diatas rendahnya hasil belajar siswa serta menurunnya
jumlah peserta yang lulus UN sebenarnya tidak hanya disebabkan dari faktor
siswa saja tetapi dapat juga disebabkan karena proses pembelajaran yang tidak
berpihak kepada siswa. Pembelajaran dimana siswa bertindak pasif dan guru yang
berperan dominan (teacher centered) kerap kali berujung pada penolakan siswa
untuk mengikuti pelajaran.
Salah satu metode pembelajaran yang mengedepankan siswa aktif adalah
metode inkuiri. Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang langkahnya
3
siswa merumuskan masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan
menganalisis data sampai mengambil keputusan sendiri. Siswa benar-benar
ditempatkan sebagai subjek yang belajar (Nugroho, 2012). Pada proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa diajak
mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan dan siswa
dituntut untuk mengungkapkan masalah secara beralasan yang dapat dilakukan
dengan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban terhadap masalah yang
diberikan. Adanya kemampuan berpikir siswa mampu menyerap informasi untuk
menambah pengetahuan yang dirasa menunjang kegiatan yang dilakukan seperti
observasi atau eksperimen. Penggunaan model inkuri terbimbing dapat mengubah
cara pembelajaran di kelas yang umumnya didominasi aktivitas guru menjadi
pembelajaran yang didominasi aktivitas siswa. Perubahan cara belajar ini
memungkinkan siswa untuk dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis
dan bekerja atas inisiatifnya sendiri (Nasution, 2014).
Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri telah
dilakukan
sebelumnya
dan
memberi
hasil
yang
baik.
Siswa
dapat
mengekspresikan keinginan mereka mengenai isi ilmu dalam gagasan pelajaran
ilmu yang ideal. Lebih dari setengah (56%) dari siswa ingin isi ilmu yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan 62% siswa mengatakan bahwa isi
ilmu harus bermanfaat bagi masyarakat dan masalah-masalah kehidupan seharihari memotivasi dan menginspirasi siswa untuk belajar ilmu (Trna, 2012).
Peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran Inkuiri terbimbing
menggunakan macromedia flash player di kelas eksperimen sebesar 73 % dan
pembelajaran konvensional di kelas kontrol sebesar 68 % pokok bahasan struktur
atom. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar siswa adalah 5% (Nasution,
2014). Selain itu hasil belajar afektif siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri
terbimbing disertai keterampilan metakognitif lebih tinggi (x =75,12) daripada
siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing saja (x =70,46). Hasil belajar
psikomotorik siswa yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing disertai
keterampilan metakognitif lebih tinggi (x = 89,30) daripada siswa yang
dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing saja (x =83,09) (Wulansari, 2013). Nilai
4
hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan inkuiri berbasis praktikum
mengalami peningkatan dan 38% dari peserta siswa mengatakan bahwa nilai ujian
mereka di kelas disebutkan meningkat dan diikuti oleh kenaikan rasa ingin tahu
tentang ilmu pengetahuan (24%) dan pembelajaran siswa bagaimana membuat
karya ilmiah dengan (17%) (Akinoglu, 2008). Selanjutnya, hasil penelitian
menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan logika menggunakan metode
pengajaran inkuiri terbimbing memiliki skor prestasi lebih baik daripada siswa
yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional (Matthew,
2013)
Penerapan penilaian penugasan melalui penyusunan peta konsep efektif
ditinjau dari pemahaman konsep kimia materi hukum dasar kimia untuk siswa
kelas X di SMA Negeri 1 Pakem dan SMA Negeri 1 Wonosari serta materi
kesetimbangan kimia untuk kelas IX SMA Negeri 5 Yogyakarta (Sutiman, 2012).
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep
pada materi ikatan kimia dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X2 SMA
Negeri I Telaga. Hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II, hal ini
dapat ditunjukan pada hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 80,09 %. Dan pada
siklus II mencapai 85,79 % (Ismail, 2013). Siswa yang diajarkan menggunakan
inkuiri dengan peta konsep memberikan hasil yang baik pada pembelajaran
(Abdelraheem, 2006).
Oleh karena itu, mengingat pentingnya penggunaan model dan media
dalam pembelajaran maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Media Peta
Konsep Terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar Siswa Kelas
X SMA Pada Materi Reaksi Reduksi dan Oksidasi”
5
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi permasalahan berikut :
1. Pemahaman siswa yang rendah terhadap konsep yang diajarkan
2. Penyajian materi yang rumit, kurang menarik, monoton dan
membosankan
3. Kurang tepatnya penggunaan model dan media pembelajaran yang
dibelajarkan pada bidang studi kimia
4. Kurang diperhatikannya kemampuan metakognitif setiap siswa
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya tentang penggunaan metode Inkuiri
Terbimbing
dengan media peta konsep dalam pengajaran Reaksi Reduksi
Oksidasi di kelas X dan hasil belajar siswa serta hubungan antara kemampuan
metakognitif terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Onanrunggu.
1.4.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing menggunakan media peta konsep
lebih tinggi
dibandingan hasil belajar siswa pada model pembelajaran direct
intruction kelas X SMA pada materi reaksi reduksi dan oksidasi?
2. Apakah ada korelasi kemampuan metakognitif terhadap hasil belajar
siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dengan media peta konsep?
6
1.5. Tujuan penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dilakukan
adalah:
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan media peta konsep
lebih tinggi dibandingan hasil belajar siswa pada model pembelajaran
direct intruction kelas X SMA
pada materi reaksi reduksi dan
oksidasi
2. Untuk mengetahui bagaimana korelasi kemampuan metakognitif
terhadap hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dengan media peta konsep
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1) Bagi guru
Sebagai pertimbangan bagi para guru dalam memilih model pembelajaran
yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar
2) Bagi siswa
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa serta meningkatkan
minat belajar siswa
3) Bagi guru bidang studi lain
Sebagai bahan rujukan suatu strategi pembelajaran, yang dapat diterapkan
pada bidang studi yang lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
4) Bagi peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman
dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru
5) Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
7
1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran
yang berupaya untuk menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada siswa,
sehingga siswa lebih banyak belajar sendiri dan mampu mengembangkan
kreativitasnya dalam memecahkan masalah (Sanjaya, 2011)
2. Peta konsep adalah media pembelajaran tentang reaksi reduksi dan
oksidasi yang disusun untuk membantu proses belajar mengajar dan
merupakan suatu ilustrasi grafis yang konkrit yang dapat menunjukkan
bagaimana suatu konsep dapat berhubungan atau terkait dengan konsepkonsep lain yang termasuk kategori yang sama (Trianto, 2011).
3. Ketrampilan Metakognitif adalah kemampuan yang dimiliki siswa untuk
menilai kesukaran sesuatu masalah; kemampuan untuk mengamati tingkat
pemahaman dirinya; kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk
mencapai tujuan; dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri dalam
pembelajaran reaksi reduksi dan oksidasi (Nur’aeni, 2006)
4. Hasil belajar adalah adanya peningkatan atau penurunan nilai post-test
siswa yang merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang
meliputi bidang kognitif (Suprijono, 2010)
5. Pengajaran langsung (Direct Intruction) merupakan suatu model
pengajaran yang bersifat berpusat pada guru. Model ini dirancang khusus
untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan denan pengetahuan
deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu : seperti menghafal rumus,
informasi faktual) dan pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang
bagaimana melakukan sesuatu) yang terstuktur dengan baik yang dapat
diajarkan dengan pola kegiatan bertahap (Milfayetty, 2014)
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1.
Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan media peta konsep lebih tinggi daripada
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran direct
intruction
2.
Dari perhitungan korelasi ( hubungan antara kemampuan metakognitif
dengan peningkatan hasil belajar siswa) menunjukkan adanya korelasi positif,
yang berarti ada hubungan antara kemampuan metakognitif dengan
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan media peta konsep.
5.2.
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di
atas maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1.
Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan menggunakan media peta konsep dalam salah satu
upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa
2.
Bagi mahasiswa yang lain atau peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran inkuiri terbimbing, agar
lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga
dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdelraheem,Yousif dan Asan,Askin,(2006), The Effectiveness of Inkuiri-Based
Technology Enhanced Collaborative Learning Environment, International
Journal of Technology in Teaching and Learning, 2(2), 65-87.
Akinoglu,Orhan,(2008),
Assessment
Of
The
Inkuiri-Based
Project
Implementation Process In Science Education Upon Students’ Points Of
Views, International Journal of Instruction Vol.1, No.1 ISSN: 1694-609X
Anni, C.T,( 2005), Psikologi Belajar, UPTMKK UNNES, Semarang
Amnah,S,(2014), Profil Kesadaran Dan Strategi Metakognisi Mahasiswa Baru
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Islam Riau Pekanbaru Jurnal Pendidikan IPA FMIPA UNNES, Semarang
Arief,dkk, (1993), Media Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Djamarah,S.B., dan Zain,A.,(2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Ismail,dkk,(2013),Meningkatkan
Hasil
Belajar
Ikatan
Kimia
Dengan
Menerapkan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Pada Siswa Kelas X di
SMA Negeri I Telaga, Jurnal Entropi, Volume VIII, Nomor 1,
Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D. dan Nyquist, J., (2010), How to Write a
Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a
Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1):
57-59.
Matthew,Bakke.M dan Kenneth,Igharo.O.,(2013),
A Study On The Effects Of
Guided Inkuiri Teaching Method On Students Achievement In Logic,
International Researchers Volume No.2 Issue No.1
Nasution,Asrina,(2014),Perbedaan
Media
Handout
dan
Media
Scramble
Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia
UNIMED, Medan
64
Nasution,Nurhamidah,(2014),
Terbimbing
Pengaruh
Menggunakan
Penerapan
Macromedia
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran
Flash
Player
Inkuiri
Untuk
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom,
Jurnal Pendidikan Kimia UNIMED, Medan
Ningsih,dkk,(2013), Kimia SMA/MA Kelas X, Bailmu,Jakarta
Nur’aeni,dkk,(2006), Penggunaan Instrumen Monitoring Diri Metakognisi Untuk
Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menerapkan Strategi Pemecahan
Masalah Matematika, Jurnal FMIPA UPI,Bandung
Hasibuan,Nurasyiah(2013) Tesis Pengaruh Motivasi dan Kreatifitas Serta
Keaktifan Belajar yang Dihasilkan Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Hasil Belajar Kimia, Tesis Kimia Unimed, Medan
Romiandi,(2014),Penerapan
Model
Pembelajaran
Inkuiri
pada
Materi
Hidrokarbon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA, Skripsi
Pendidikan Kimia UNIMED, Medan
Seputrawan,Adi, (2010), Penggunaan Media Peta Konsep untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII di SMP Negeri
25 Pekan Baru, Skripsi S-1
FKIP Universitas Islam, Pekan Baru
Silitonga, P.M, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED,
Medan.
Silitonga, P.M, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
UNIMED, Medan.
Silvia, (2011), Pengaruh Macromedia Flash Pembelajaran Pendekatan PBL
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Struktur Atom,
Skripsi S-1 FMIPA UNIMED, Medan.
Suprijono, Agus, (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Sutiman, dkk, (2012), Penerapan Penilaian Berbasis Kelas Melalui Penyusunan
Peta Konsep untuk Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Konsep
Kimia Siswa SMA, Jurnal Pendidikan Kimia UNY, Yogyakarta
Tambunan, M.M., dan Simanjuntak, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar,
FMIPA UNIMED, Medan
65
Trianto,(2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Prenada
Media, Jakarta
Trna,dkk,(2012), Implementation Of Inkuiri-Based Science Education In Science
Teacher Training, Journal Of Educational And Instructional Studies In
The World Vol:2 Issue: 4 Article: 23 ISSN: 2146-7463
Yamin,Martinis,(2013),Strategi & Metode Dalam Model Pembelajaran,GP Press
Group, Jakarta