1. Industri Kecil Pengolahan pangan, antara lain meliputi industri
pengolahan hasil tanaman pangan dan peternakan. 2.
Industri Kecil Sandang dan Kulit, antara lain industri pertenunan, industri batik, industri pakaian jadi, dan industri barang-barang dari
kulit. 3.
Industri Kecil Kimia dan Serat, antara lain industri pertenunan, industri batik, industri pakaian jadi, dan industri barang-barang dari kulit.
4. Industri Barang logam, Alat angkut dan jasa, meliputi industri
komponen karet, industri vulkanisir ban, dan industri peti kemas kayu. 5.
Industri kerajinan dan umum, meliputi industri anyam-anyaman, industri kerajinan ukiran dan industri permata.
II.2. Pengembangan Usaha Kecil Menengah
Syaukat 2002 mengatakan bahwa pengembangan usaha kecil menengah
dan koperasi tergantung pada beberapa faktor, antara lain : 1.
Kemampuan usaha kecil, menengah dan koperasi dijadikan kekuatan utama pengembangan ekonomi berbasis lokal yang mengandalkan endogenous
resources di KotaKabupaten.
2. Kemampuan usaha kecil, menengah dan koperasi dalam meningkatan
produktivitas, efisiensi dan daya saing. 3.
Menghasilkan produk yang bermutu dan berorientasi pasar domestik maupun ekspor.
4. Berbasis bahan baku domestik.
5. Substitusi impor.
Syaukat 2002 mengatakan bahwa langkah-langkah operasional
pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi adalah : 1.
Tahap pertama : a.
Penumbuhan iklim usaha kondusif. b.
Kebijakan persaingan sehat dan pengurangan distorsi pasar. c.
Kebijakan ekonomi yang memberikan peluang bagi usaha kecil, menengah, dan koperasi untuk mengurangi beban biaya yang tidak
berhubungan dengan proses produksi. d.
Kebijakan penumbuhan kemitraan dengan prinsip saling memerlukan, memperkuat dan saling menguntungkan.
2. Tahap kedua : 1.
Dukungan penguatan. 2.
Peningkatan mutu SDM usaha kecil, menengah dan koperasi. 3.
Peningkatan penguasaan teknologi. 4.
Peningkatan penguasaan informasi. 5.
Peningkatan penguasaan modal. 6.
Peningkatan penguasaan pasar. 7.
Perbaikan organisasi dan manajemen. 8.
Pencadangan tempat usaha. 9.
Pencadangan bidang-bidang usaha. Faktor-faktor yang menjadi penyebab tingginya kemampuan untuk
bertahan bagi industi kecil dalam menghadapi krisis Haryadi, 1998
adalah : 1.
Jenis produksi yang dihasilkan memang benar-benar kebutuhan masyarakat. 2.
Bahan baku yang mendukung aktivitas industri didatangkan dari luar atau daerah desa sekitar industri beroperasi.
3. Industri kecil merupakan usaha yang padat karya dan bukan padat modal.
4. Tidak menggunakan material impor, baik sebagai bahan baku maupun
sebagai bahan pendukung bagi industri kecil tersebut. Menurut Haryadi 1998
, ada lima aspek yang berkaitan erat dengan perkembangan usaha kecil, yaitu aspek pemasaran, produksi, ketenagakerjaan,
kewirausahaan dan akses kepada pelayanan. Dalam hal ini pemasaran, tujuan dan orientasi pasar penting bagi perkembangan suatu usaha. Tujuan dan
orientasi pasar akan menentukan pilihan-pilihan strategi adaptasi yang akan diambil dalam mengatasi kendala-kendala yang akan dihadapi khususnya yang
berkaitan dengan struktur pasar bahan baku produk. Pengembangan usaha kecil
Haryadi, 1998 meliputi :
1. Menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya usaha
kecil. 2.
Mewujudkan usaha kecil menjadi usaha yang efisien, sehat dan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, sehingga mampu menjadi kekuatan
ekonomi rakyat dan dapat memberikan sumbangan yang besar bagi pembangunan ekonomi nasional.
3. Mendorong usaha kecil agar dapat berperan maksimal dalam penyerapan
tenaga kerja dan sumber pendapatan.
4. Menciptakan bentuk-bentuk kerjasama yang dapat memperkuat kedudukan
usaha kecil dalam kompetisi di tingkat nasional maupun internasional.
II.3. Konsep dan Strategi Pemasaran