PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN UD. MEBEL WETA DI PASURUAN

(1)

i

PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN UD. MEBEL WETA DI PASURUAN

S K R I P S I

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Diajukan Oleh : Fatimatuz Zahroh NIM: 201110160311276

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN UD. MEBEL WETA DI PASURUAN

S K R I P S I

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh : Fatimatuz Zahroh NIM: 201110160311276

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

x

Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Fatimatuz Zahroh NIM : 201110160311276 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang Dengan ini Menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa :

1. Tugas Akhir dengan Judul “ Pengaruh Kedisiplinan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan UD. Mebel Weta Di Pasuruan” Adalah hasil karya saya, dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam tuga akhir ini dapat dilakukan unsur-unsur PLAGIASI saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN. Serta diproses sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.


(11)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN UD. MEBEL WETA DI PASURUAN.

Adapun maksud dari penulis SKRIPSI Ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan untuk memenuhi salah persyaratan mencapai Derajad Sarjana Ekonomi. Melalui kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Marsudi, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Dra. Titiek Ambarwati, M.M dan Ibu Dra. Siti Nurhasanah, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

5. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang. 6. Bapak Pimpinan UD. Mebel Weta yaitu H. Abu Amar tempat Peneliti

melakukan penelitian. Serta semua karyawan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian dan membantu proses pengambilan data yang dibutuhkan saat penulisan Skripsi.

7. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dorongan, doa dan semangatnya. Dan dengan sabar mendengarkan keluh kesah penulis. Kalian tidak akan pernah terganti oleh apapun.

8. Sahabat-sahabat yang ada di Malang Retno, Ida, Mery, Giton, Kotren, Hulk, Maky, Panca, Alip, Alpian, PM atas semangat, dukungan dan semangatnya kepada penulis.


(12)

iv

9. Adikku di rumah yang selalu memberiku semangat dan Mas Nanang yang selalu mendukungku, memberikan aku keceriaan, semangat kepada penulis.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, April 2015


(13)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK (INDONESIA) ... i

ABSTRACT (INGGRIS) ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... 10

B. Landasan Teori ... 11

1. Kinerja Karyawan ... 11

2. Kedisiplinan Kerja ... 16

C. Hubungan Kedisiplinan Kerja dengan Kinerja Karyawan ... 23

D. Kerangka Konseptual ... 25

E. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 28

B. Jenis Penelitian ... 28


(14)

vi

D. Populasi Dan Sampel ... 32

E. Jenis Dan Sumber Data ... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ... 34

G. Teknik Pengukuran Variabel ... 35

H. Pengujian Intrumen ... 36

1. Uji Validitas Data ... 36

2. Uji Reliabilitas Data ... 37

I. Teknik Analisis Data ... 38

1. Rentang Skala ... 38

2. Regresi Linier Sederhana ... 39

3. Uji Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Perusahaan ... 42

1. Gambaran Umum Perusahaan ... 42

2. Visi Dan Misi Perusahaan ... 44

3. Lokasi Penelitian ... 44

4. Tahapan Proses Produksi ... 45

5. Data Mesin ... 46

6. Data Produksi ... 47

7. Organisasi dan Personalia ... 48

8. Struktur Organisasi ... 50

9. Sistem Penggajian ... 53

10. Fasilitas Kesejahteraan Karyawan ... 54

B. Karateristik Responden ... 54

1. Karakteristik Berdasarkan Usia ... 54

2. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan ... 55

3. Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja ... 56

4. Karakteristik Berdasarkan Status ... 57

C. Hasil Uji Instrumen ... 57


(15)

vii

D. Hasil Analisis Data ... 59

1. Kinerja Karyawan ... 60

2. Kedisiplinan Kerja ... 63

E. Analisa Regresi Sederhana ... 66

F. Hasil Pengujian Hipotesis ... 68

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA


(16)

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Data Produksi ... 3

2. Tabel 1.2 Data Jam Kerja Karyawan ... 5

3. Tabel 1.3 Data Absensi Karyawan ... 6

4. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 10

5. Tabel 3.1 Variabel, Indikator dan Item ... 31

6. Tabel 3.2 Jumlah Sampel ... 33

7. Tabel 3.3 Rentang Skala ... 39

8. Tabel 4.1 Macam-macam Produk yang Dihasilkan ... 48

9. Tabel 4.2 Jumlah sampel yang diambil ... 49

10. Tabel 4.3 Jam Kerja Karyawan ... 50

11. Tabel 4.4 Karateristik Responden Berdasarkan Usia ... 55

12. Tabel 4.5 Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .. 55

13. Tabel 4.7 Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 56

14. Tabel 4.8 Karateristik Responden Berdasarkan Status ... 57

15. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Data ... 59

16. Tabel 4.10 Hasil Analisis Data Kinerja Karyawan ... 60

17. Tabel 4.11 Hasil Analisis Data Kedisiplinan Kerja ... 63


(17)

ix

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 26 2. Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 51 3. Gambar 4.2 Kurva Uji t ... 68


(18)

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Lembar kuisioner

2. Lampiran 2 Hasil jawaban responden 3. Lampiran 3 Data Frekuensi

4. Lampiran 4 Hasil Uji Validitas 5. Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas 6. Lampiran 6 Hasil Regresi


(19)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia; Edisi Revisi, PT. Bumi Askara, Jakarta.

Kusnadi, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Mandar Maju, Bandung. Mangkunegara, A Prabu., 2001.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan;

Refika Aditama Bandung.

Mangkunegara, A Prabu., 2006. Evaluasi Kinerja SDM, PT. Refika Aditama, Bandung.

Mangkunegara, A Prabu., 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mathis, Robert L., dan Jackson John H., 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Salemba Emban Patria, Jakarta.

Mathis, Robert L., dan John H., 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Salemba Emban Patria, Jakarta

Abidin, Fudin Z., 2013. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pada PT. Rekatama Putra Gegana Bandung.

Liswanti, 2012. Pengaruh faktor kedisiplinan terhadap kinerja pegawai dapur kota, skripsi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Reza, Regina A., 2010. Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Santosa Prakarsas Banjarnegara. Riduwan, 2008, Belajar Mudah Penelitian; Alfabeta, Bandung

Suherman A,. 2013. Pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada perusahaan PT. Abadi Makmur.

Sutrisno, Edy, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia;Edisii Pertama, Kencana,Jakarta.

Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Bisnis; Cetakan ke-4 Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Bisnis; Cetakan ke-4 Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2012, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Alfabeta, Bandung.


(20)

xii

Umar Husain 2003. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wirawan, 2009, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia,Salemba Empat, Jakarta. Bangun Wilson. 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia,Erlangga,Bandung.


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi salah satunya ditandai dengan semakin berkembangnya dunia usaha di segala bidang. Semua tindakan yang diambil dalam setiap kegiatan ditentukan oleh manusia yang menjadi anggota perusahaan. Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang potensial baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan.

Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai.

Menurut Bangun (2012:231) Kinerja (performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan(job requirement). Suatu pekerjaan mempunyai syarat tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut juga standar pekerjaan. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi.


(22)

2

Kinerja pada dasarnya adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk pelayanan kualitas yang disajikan. Seorang karyawan dikatakan memiliki kinerja yang tinggi, jika beban kerja yang ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi dari pada yang ditetapkan perusahaan. Tuntutan-tuntutan yang tidak mampu dikendalikan oleh setiap karyawan ini akan menimbulkan ketegangan dalam diri karyawan dan jika tidak dapat diatasi maka karyawan tersebut akan mengalami penurunan semangat keja dan kedisiplinan kerja.

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kinerja adalah kedisiplinan. Menurut Hasibuan (2007:193) kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting kerena semakin baik kedisiplinan karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa kedisiplinan karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Untuk mencapai kinerja yang tinggi pimpinan perusahaan harus memperhatikan kedisiplinan kerja karyawan.

Beberapa peneliti telah menguji pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan, antara lain Abidin (2013) tentang, “Pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja pada PT. Rekatama Putra Gegana Bandung” disimpulkan bahwa adanya pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Rekatama Putra Gegana Bandung.

Keterkaitan antara kedisiplinan kerja dengan kinerja pegawai menurut Kusnadi (2002:267). Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah karyawan yang memiliki kedisiplinan yang tinggi dan emosional yang baik sehingga


(23)

3

karyawan akan mendapatkan kenyamanan kepuasan dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk itu kedisiplinan harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan evisiensi. Tanpa adanya kedisiplinan yang baik, jangan harap akan dapat diwujudkan adanya sosok pemimpin atau karyawan ideal sebagaimana yang diharapkan oleh perusahaan.

Sistem kerja di UD. Mebel weta dibagi menjadi beberapa bagian dan dibentuk tim kerja sesuai dengan tugasnya masing-masing karyawan. Untuk itu memerlukan kerja sama antar karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Permasalahan yang masih sering terjadi yaitu banyak karyawan yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan memebankan pekerjaannya pada karyawan lainnya. Contohnya pekerjaan yang harusnya dikerjakan lima orang karyawan dikerjakan tiga orang akhirnya memperlambat penyelesaian pekerjaan dan tidak bisa mencapai target perusahaan. Penurunan kinerja karyawan dapat dilihat pada data produksi perusahaan dapat di lihat tabel 1.1 dibawah ini:

Tabel 1.1

Data produksi UD. Mebel Weta tahun 2014

Bulan Target (unit) Realisasi (unit) Selisih Persentase kerusakan (%)

Januari 850 837 13 1,5%

Febuari 850 844 6 0,7

Maret 850 828 22 2,5%

April 850 830 20 2,3%

Mei 850 846 4 0,4

Juni 850 829 21 2,4%

Juli 850 833 17 2%

Agustus 850 831 19 2,2%

September 850 829 21 2,4%

Oktober 850 825 25 2,9%

November 850 824 26 3%

Desember 850 835 15 1,7%


(24)

4

Dari tebel 1.1 tersebut dapat diketahui bahwa produksi pada perusahaan ini masih belum tercapai. Dari 12 bulan di tahun 2014 hanya bulan febuari dan mei yang tercapai karena tingkat kerusakan dibawah 1%. Atasan perusahaan menargetkan bahwa standart kerusakan yang ditolelir tidak boleh lebih dari 1%. Jadi, tingkat realisasi tersebut mengindikasikan penurunan kinerja. Berdasarkan hasil wawancara tentang kerusakan produk seperti kursi ada yang patah karena pemasangan paku yang kurang pas, lemnya kurang sehingga bisa menyebabkan kursi jadi berlubang dan ukuran kursinya tidak seimbang. Hal ini mengakibatkan penurunan kualitas produk, kerugian pada perusahaan dan keterlambatan pengiriman barang karena kursi harus diperbaiki lagi dan lama proses perbaikan kursi tergantung seberapa parah kerusakannya. Maka dari itu perusahaan perlu menerapkan kedisiplinan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Salah satu indikator yang digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan adalah kedisiplinan waktu kerja.

Karyawan yang kurang disiplin akan sulit meningkatkan kinerjanya dan tidak mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan. Begitupun yang terjadi pada karyawan UD. Mebel Weta kurangnya kedisiplinan waktu kerja yang dimiliki oleh setiap karyawan sehingga pencapaian kinerja yang diharapkan kurang maksimal. Secara umum apabila dilihat dari tingkat kedisiplinan karyawan dan kesadaran karyawan akan ketepatan waktu baik datang, jam istirahat maupun pulang kerja selama ini telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat di buktikan dengan rendahnya kedisiplinan karyawan UD. Mebel Weta bisa di lihat di tabel 1.2 dari contoh 61 sampel karyawan berikut ini:


(25)

5

Tabel 1.2

Data Jam Kerja karyawan UD. Mebel Weta

Bagian Jumlah

Karyawan

Jumlah Karyawan yang Terlambat Jam Masuk Kerja Jam Istirahat Kerja Jam Pulang Kerja

Hari Hari Hari

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Pemotongan Kayu dan Pembuatan Rangka

11 3 1 4 3 4 3 5 2 3

2. Pengukiran 9 2 2 1 5 3 3 3 2 2

3. Penghalusan 17 7 1 2 4 3 5 5 1 3

4. Pengecatan 7 2 3 3 3 3 1 2 4 2

5. Pendisainan 12 3 2 2 4 2 2 6 3 4

6. Pemasaran 5 2 2 2 1 1 1 2 1 2

Jumlah 61 19 11 14 20 16 15 23 13 16

Sumber:UD. Mebel Weta

Berdasarkan tabel 1.2 dari 61 jumlah sampel yang diambil mulai hari pertama sampai dengan hari ketiga menunjukkan bahwa masih banyak karyawan yang datang terlambat, belum waktunya jam istirahat sudah istirahat dan pulang kerja lebih awal dari jam kerja yang sudah di tentukan. Hasil tersebut juga membuktikan bahwa para karyawan memiliki tanggung jawab yang besar atas pekerjaannya sehingga mereka tidak akan meninggalkan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka.

Salah satu syarat agar kedisiplinan dapat ditumbuhkan dalam lingkungan kerja ialah, adanya pembagian kerja yang tuntas sampai kepada pegawai atau petugas yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan sadar apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan selesai, seperti apa hasil kerja yang disyaratkan, dan kepada siapa mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan itu. Adapun peraraturan perusahaan yang sering tidak


(26)

6

diperhatikan karyawan. Contohnya dilarang merokok ditempat yang dekat dengan bahan-bahan kimia mudah terbakar dan pemakaian perlatan kerja saat bekerja seperti memakai masker dan sarung tangan. Kondisi tersebut secara tidak langsung tidak terlepas dari usaha perusahaan untuk menciptakan kedisiplinan kerja karyawan. Untuk itu kedisiplinan harus ditumbuh kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan evisiensi.

Bentuk – bentuk peraturan kerja dalam rangka peningkatan kedisiplinan kerja yaitu para karyawan tidak boleh atau dilarang meninggalkan pekerjaan pada jam kerja kecuali jam istirahat dan ada izin dari pimpinan atau bagian yang terkait. Tanda-tanda larangan yang di tempel di masing-masing ruangan seperti larangan merokok di tempat yang dekat bahan kimia dan pemakaian peralatan kerja. Melalui penerapan peraturan yang tegas dalam rangka untuk menciptakan kedisiplinan kerja karyawan tersebut maka para karyawan berusaha secara maksimal dalam bekerja di perusahaan. Tanpa adanya pelaksanaan absensi harian yang memadai di perusahaan UD. Mebel Weta membuat lemahnya pengawasan terhadap kehadiran karyawan. Tingginya absensi karyawan pada bulan agustus sampai dengan bulan desember yang dapat dilihat pada tabel 1.3 absensi dibawah ini:

Tabel 1.3

Daftar Absensi Karyawan UD. Mebel WetaTahun 2014 Bulan Karyawan

yang Hadir

Absensi

Jumlah

Sakit Izin Alpha

Agustus 154 1 1 2 4

September 149 2 2 5 9

Oktober 145 3 3 7 13

November 142 2 5 9 16

Desember 139 3 5 11 19


(27)

7

Tabel absensi 1.3 di atas dapat dilihat bahwa selama lima bulan terjadi peningkatan jumlah karyawan yang absen kerja tiap bulannya. Absensi dalam perusahaan merupakan masalah karena absensi berarti kerugian akibat terhambatnya penyelesaian pekerjaan dan penurunan kinerja. Apabila di kaitkan dengan pencapaian kinerja karyawan maka ditunjukkan dengan produksi perusahaan tiap bulan yang tidak sesuai dengan target perusahaan. Kondisi tersebut juga dapat dikaitkan dengan adanya usaha perusahaan dalam rangka peningkatan kedisiplinan kerja karyawan. Namun kondisi yang lain juga tidak terlepas dari pengaruh lain, dimana keberhasilan karyawan dalam bekerja dipengaruhi oleh kondisi dan elemen-elemen yang terdapat diperusahaan secara keseluruhan.

Berdasarkan permasalahan di atas maka akan dilakukan penelitian dengan judul PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN UD. MEBEL WETA DI PASURUAN.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana kinerja karyawan UD. Mebel Weta ?

2. Bagaimana kedisiplinan kerja karyawan UD. Mebel Weta ?

3. Apakah ada pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan UD. Mebel Weta ?


(28)

8

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan agar pokok permasalahan yang di teliti tidak melebar dari fokus dan tujuan penelitian maka objek penelitian adalah 61 orang karyawan perusahaan dari 158 orang karyawan UD. Mebel Weta yaitu tentang pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan. Menurut Bangun (2012:231) Kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan. Sedangkan Hasibuan (2007:194) menyatakan kedisiplinan adalah karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendiskripsikan kinerja karyawan UD. Mebel Weta.

2. Untuk mendiskripsikan kedisiplinan kerja karyawan UD. Mebel Weta. 3. Untuk menguji pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan

UD. Mebel Weta.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi UD. Mebel Weta

Diharapkan dapat menjadi masukan dan dapat membantu dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan


(29)

9

kedisiplinan kerja karyawan khususnya pada UD. Mebel Weta yang terletak di Ds. Keboncandi Kec. Gondangwetan - Pasuruan.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat bermanfaat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh khususnya pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja kayawan.

3. Bagi Pihak Lain

Dapat dijadikan bahan perbandingan atau acuan dalam penelitian mengenai masalah pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan.


(1)

Dari tebel 1.1 tersebut dapat diketahui bahwa produksi pada perusahaan

ini masih belum tercapai. Dari 12 bulan di tahun 2014 hanya bulan febuari dan

mei yang tercapai karena tingkat kerusakan dibawah 1%. Atasan perusahaan

menargetkan bahwa standart kerusakan yang ditolelir tidak boleh lebih dari

1%. Jadi, tingkat realisasi tersebut mengindikasikan penurunan kinerja.

Berdasarkan hasil wawancara tentang kerusakan produk seperti kursi ada yang

patah karena pemasangan paku yang kurang pas, lemnya kurang sehingga bisa

menyebabkan kursi jadi berlubang dan ukuran kursinya tidak seimbang. Hal

ini mengakibatkan penurunan kualitas produk, kerugian pada perusahaan dan

keterlambatan pengiriman barang karena kursi harus diperbaiki lagi dan lama

proses perbaikan kursi tergantung seberapa parah kerusakannya. Maka dari itu

perusahaan perlu menerapkan kedisiplinan untuk meningkatkan kinerja

karyawan. Salah satu indikator yang digunakan untuk meningkatkan

kedisiplinan kerja karyawan adalah kedisiplinan waktu kerja.

Karyawan yang kurang disiplin akan sulit meningkatkan kinerjanya dan

tidak mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan. Begitupun yang terjadi

pada karyawan UD. Mebel Weta kurangnya kedisiplinan waktu kerja yang

dimiliki oleh setiap karyawan sehingga pencapaian kinerja yang diharapkan

kurang maksimal. Secara umum apabila dilihat dari tingkat kedisiplinan

karyawan dan kesadaran karyawan akan ketepatan waktu baik datang, jam

istirahat maupun pulang kerja selama ini telah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku dan dapat di buktikan dengan rendahnya kedisiplinan karyawan UD.

Mebel Weta bisa di lihat di tabel 1.2 dari contoh 61 sampel karyawan berikut


(2)

Tabel 1.2

Data Jam Kerja karyawan UD. Mebel Weta

Bagian Jumlah

Karyawan

Jumlah Karyawan yang Terlambat Jam Masuk Kerja Jam Istirahat Kerja Jam Pulang Kerja

Hari Hari Hari

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Pemotongan Kayu dan Pembuatan Rangka

11 3 1 4 3 4 3 5 2 3

2. Pengukiran 9 2 2 1 5 3 3 3 2 2

3. Penghalusan 17 7 1 2 4 3 5 5 1 3

4. Pengecatan 7 2 3 3 3 3 1 2 4 2

5. Pendisainan 12 3 2 2 4 2 2 6 3 4

6. Pemasaran 5 2 2 2 1 1 1 2 1 2

Jumlah 61 19 11 14 20 16 15 23 13 16

Sumber:UD. Mebel Weta

Berdasarkan tabel 1.2 dari 61 jumlah sampel yang diambil mulai hari

pertama sampai dengan hari ketiga menunjukkan bahwa masih banyak

karyawan yang datang terlambat, belum waktunya jam istirahat sudah istirahat

dan pulang kerja lebih awal dari jam kerja yang sudah di tentukan. Hasil

tersebut juga membuktikan bahwa para karyawan memiliki tanggung jawab

yang besar atas pekerjaannya sehingga mereka tidak akan meninggalkan

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka.

Salah satu syarat agar kedisiplinan dapat ditumbuhkan dalam lingkungan

kerja ialah, adanya pembagian kerja yang tuntas sampai kepada pegawai atau

petugas yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan sadar apa

tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan selesai,

seperti apa hasil kerja yang disyaratkan, dan kepada siapa mempertanggung


(3)

diperhatikan karyawan. Contohnya dilarang merokok ditempat yang dekat

dengan bahan-bahan kimia mudah terbakar dan pemakaian perlatan kerja saat

bekerja seperti memakai masker dan sarung tangan. Kondisi tersebut secara

tidak langsung tidak terlepas dari usaha perusahaan untuk menciptakan

kedisiplinan kerja karyawan. Untuk itu kedisiplinan harus ditumbuh

kembangkan agar tumbuh pula ketertiban dan evisiensi.

Bentuk – bentuk peraturan kerja dalam rangka peningkatan kedisiplinan

kerja yaitu para karyawan tidak boleh atau dilarang meninggalkan pekerjaan

pada jam kerja kecuali jam istirahat dan ada izin dari pimpinan atau bagian

yang terkait. Tanda-tanda larangan yang di tempel di masing-masing ruangan

seperti larangan merokok di tempat yang dekat bahan kimia dan pemakaian

peralatan kerja. Melalui penerapan peraturan yang tegas dalam rangka untuk

menciptakan kedisiplinan kerja karyawan tersebut maka para karyawan

berusaha secara maksimal dalam bekerja di perusahaan. Tanpa adanya

pelaksanaan absensi harian yang memadai di perusahaan UD. Mebel Weta

membuat lemahnya pengawasan terhadap kehadiran karyawan. Tingginya

absensi karyawan pada bulan agustus sampai dengan bulan desember yang

dapat dilihat pada tabel 1.3 absensi dibawah ini:

Tabel 1.3

Daftar Absensi Karyawan UD. Mebel WetaTahun 2014 Bulan Karyawan

yang Hadir

Absensi

Jumlah

Sakit Izin Alpha

Agustus 154 1 1 2 4

September 149 2 2 5 9

Oktober 145 3 3 7 13

November 142 2 5 9 16

Desember 139 3 5 11 19


(4)

Tabel absensi 1.3 di atas dapat dilihat bahwa selama lima bulan terjadi

peningkatan jumlah karyawan yang absen kerja tiap bulannya. Absensi dalam

perusahaan merupakan masalah karena absensi berarti kerugian akibat

terhambatnya penyelesaian pekerjaan dan penurunan kinerja. Apabila di

kaitkan dengan pencapaian kinerja karyawan maka ditunjukkan dengan

produksi perusahaan tiap bulan yang tidak sesuai dengan target perusahaan.

Kondisi tersebut juga dapat dikaitkan dengan adanya usaha perusahaan dalam

rangka peningkatan kedisiplinan kerja karyawan. Namun kondisi yang lain

juga tidak terlepas dari pengaruh lain, dimana keberhasilan karyawan dalam

bekerja dipengaruhi oleh kondisi dan elemen-elemen yang terdapat

diperusahaan secara keseluruhan.

Berdasarkan permasalahan di atas maka akan dilakukan penelitian

dengan judul PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN UD. MEBEL WETA DI PASURUAN.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana kinerja karyawan UD. Mebel Weta ?

2. Bagaimana kedisiplinan kerja karyawan UD. Mebel Weta ?

3. Apakah ada pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan UD.


(5)

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan agar pokok

permasalahan yang di teliti tidak melebar dari fokus dan tujuan penelitian

maka objek penelitian adalah 61 orang karyawan perusahaan dari 158 orang

karyawan UD. Mebel Weta yaitu tentang pengaruh kedisiplinan kerja terhadap

kinerja karyawan. Menurut Bangun (2012:231) Kinerja adalah hasil pekerjaan

yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan.

Sedangkan Hasibuan (2007:194) menyatakan kedisiplinan adalah karyawan

selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan

dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial

yang berlaku.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendiskripsikan kinerja karyawan UD. Mebel Weta.

2. Untuk mendiskripsikan kedisiplinan kerja karyawan UD. Mebel Weta.

3. Untuk menguji pengaruh kedisiplinan kerja terhadap kinerja karyawan

UD. Mebel Weta.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi UD. Mebel Weta

Diharapkan dapat menjadi masukan dan dapat membantu dalam


(6)

kedisiplinan kerja karyawan khususnya pada UD. Mebel Weta yang

terletak di Ds. Keboncandi Kec. Gondangwetan - Pasuruan.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat bermanfaat menambah wawasan dan pengetahuan serta

dapat menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh khususnya pengaruh

kedisiplinan kerja terhadap kinerja kayawan.

3. Bagi Pihak Lain

Dapat dijadikan bahan perbandingan atau acuan dalam penelitian


Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN UD. MEBEL FADHILA

5 49 26

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UD. TERINGAS DI LAMONGAN

1 11 31

PENGARUH ABSENSI, MOTIVASI, KEDISIPLINAN, LINGKUNGAN KERJA, KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Absensi, Motivasi, Kedisiplinan, Lingkungan Kerja, Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada CV.Yhuen Garment Boyolali.

0 4 11

PENGARUH ABSENSI, MOTIVASI, KEDISIPLINAN, LINGKUNGAN KERJA, KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Absensi, Motivasi, Kedisiplinan, Lingkungan Kerja, Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada CV.Yhuen Garment Boyolali.

0 2 12

PENGARUH KEDISIPLINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. BFI, TBK. Sragen.

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR BALAI Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kedisiplinan Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawa

0 4 15

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA Pengaruh Kedisiplinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja.

0 5 13

TAP.COM - PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI ... - E-JOURNAL WIDYA 61 193 1 PB

0 0 7

TAP.COM - PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN - UNIVERSITAS ... 498 839 1 SM

0 2 15

TAP.COM - PENGARUH STRES KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN ... 572 2285 1 PB

0 4 17