TAP.COM - PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN - UNIVERSITAS ... 498 839 1 SM
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Hasil Penelitian Bidang Sumber Daya Manusia
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(STUDI PADA KARYAWAN MAJALAH MOTHER AND BABY)
Oleh : Tri Wartono
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres kerja (X) dan kinerja
karyawan (Y) pada Majalah MotherAnd Baby, dan apakah terdapat pengaruh yang signifikan
antara stres kerja terhadap kinerja karyawan pada Majalah Mother And Baby.
Penarikan sampel menggunakan metode sampel jenuh yaitu dengan memilih langsung
semua karyawan sebanyak 35 orang. Sedangkan metode pengumpulan data metode yang
digunakan ialah dengan menggunakan Kuisioner (Survei) kepada seluruh pegawai Majalah
Mother And Baby Jakarta. Metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data
adalah Uji Korelasi Product Moment, Uji Korelasi, dan Uji Signifikansi Koeficient Korelasi
(Uji t).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan yang
sangat kuat atau positif antara stres kerja terhadap kinerja karyawan yang ditunjukan dengan
koefisien korelasi sebesar 0,880 dan koefisien determinasi 77,44%. Hal ini berarti stres kerja
mempengaruhi kinerja sebesar 77,44% sisanya sebesar 22,56% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain. Setelah dilakukan uji signifikansi didapat hasil 10,643 maka Ho ditolak dan Ha
diterima artinya terdapat pengaruh signifikan antara stres kerja terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Stres Kerja; Kinerja Karyawan
1.
ditempat kerja yang semakin beragam dan
PENDAHULUAN
Stres di tempat kerja merupakan
terkadang bertentangan satu dengan yang
hal yang hampir setiap hari dialami oleh
lain,masalah keluarga,beban kerja yang
para pekerja dikota besar. Masyarakat
berlebihan dan masih banyak tantangan
dikota-kota besar seperti Jakarta sebagian
lainnya yang membuat stress menjadi
besar merupakan urbanis dan industrialis
suatu faktor yang hampir tidak mungkin
yang selalu disibukan dengan deadline
untuk dihindari.
penyelesaian
Karyawan
berbagai
tugas,
sering
tuntutan
dengan
memenuhi apa yang menjadi tuntutan
perusahaan
pekerjaan. Ketidak jelasan apa yang
dihadapkan
masalah
dalam
peran
sehingga sangat tidak mungkin untuk
menjadi
terkena
dapat
kekurangan waktu untuk menyele-saikan
diartikan sebagai tekanan yang dirasakan
tugas, tidak ada dukungan fasilitas untuk
karyawan karena tugas-tugas pekerjaan
menjalankan pekerjaan, tugas-tugas yang
tidak dapat mereka penuhi. Artinya, stres
saling bertentangan, merupakan contoh
muncul saat karyawan tidak mampu
pemicu stres.
stres.
Stres
pekerjaan
41
tanggung
jawab
pekerjaan,
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Stres kerja adalah suatu kondisi
tinggi.
ketegangan yang mencipta-kan adanya
ketidakseim-bangan fisik dan psikis, yang
2. TINJAUAN PUSTAKA
mempengaruhi emosi, proses berfikir dan
2.1 Pengertian Manajemen
kondisi seorang karyawan, dalam hal ini
tekanan
tersebut
disebabkan
Pembahasan mengenai manajemen
oleh
tentunya tidak lepas dari manajemen
lingkungan pekerjaan tempat karyawan
secara umum. Untuk itu perlu diketahui
tersebut bekerja (Veithzal, 2004 : 516).
pengertian manajemen yang telah banyak
Sedangkaan menurut Robbins (2003 :376)
dikemukakan
adalah suatu kondisi dinamika
memandang sudut tertentu. Oleh karena itu
yang
oleh
para
ahli
dengan
didalamnya seorang individu dihadapkan
menjadi
dengan suatu peluang, kendala, atau
mempelajari
tuntutan yang berkaitan dengan apa yang
berbagai terobosan agar tujuan organisasi
diinginkan dan hasilnya dipersepsikan
dapat tercapai.
sebagai suatu yang tidak pasti.
tugas
manajemen
dan
untuk
mengembangkan
Menurut Netisemito (2006: 11)
Ada dua kategori penyebab stres
mendefinisikan
manajemen
sebagai
yaitu on the job dan off the job. Menurut
berikut “ manajemen adalah suatu ilmu
Handoko. Hani T (2001 : 201), penyebab-
dan seni untuk mencapai tujuan melalui
penyebab stres “On The Job” antara lain
kegiatan orang lain. Manajemen dipandang
adalah sebagai berikut : (1) Beban kerja
sebagai seni karena dalam mencapai tujuan
yang berlebihan; (2) Tekanan atau desakan
organisasi,
waktu; (3)
Supervisi yang buruk; (4)
tergantung pada kemampuannya untuk
Konflik antar pribadi / kelompok; (5)
mempengaruhi orang-orang yang menjadi
Iklim kerja yang tidak nyaman; dan (6)
bawahannya”.
Pengembangan
dapat
karir.
penyebab-penyebab
stres
Sedangkan
“Off
The
seorang
Dari
diambil
manajemen
dapat
pemimpin
sangat
pendapat
tersebut
kesimpulan
bahwa
dilaksanakan
bila
Job”antara lain : Kekhawatiran finansial;
pencapaian tujuan tidak hanya dilakukan
(2) Masalah keluarga; (3) Masalah fisik;
oleh satu orang melainkan lebih dari satu
(4)
orang.
Masalah
perkawinan;
dan
(5)
Perubahan yang terjadi ditempat tinggal.
2.2 Pengertian
Dengan demikian perusahaan harus
Manajemen
Sumber
Daya Manusia
mampu meminimalisir stres kerja pada
Manajemen sumber daya manusia
karyawan, agar kinerja karyawan semakin
adalah suatu yang khusus mempelajari
42
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
hubungan dan peranan manusia dalam
yang khusus mempelajari hubungan dan
organisasi perusahaan. Manajemen sumber
peranan
daya manusia adalah ilmu dan seni
perusahaan. Unsur manajemen sumber
mengatur hubungan dan peranan tenaga
daya manusia adalah manusia sebagai
kerja agar efektif dan efisien membantu
tenaga kerjanya. Dengan demikian, fokus
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan
yang dipelajari manajemen sumber daya
dan masyarakat. (Hasibuan 2003:10).
manusia
Manajemen sumber daya manusia
manusia
ini
dalam
hanyalah
organisasi
masalah
yang
berhubungan dengan tenaga kerja manusia.
merupakan suatu bidang dari manajemen
tercapainya
2.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya
tujuan
perusahaan,
karyawan dan masyarakat.
Manusia
Pengendalian
Manajemen sumber daya manusia
(Controlling)
adalah
pada hakekatnya merupakan serangkaian
fungsi manajerial yang berpengaruh
dari
dengan pengaturan kegiatan agar sesuai
fungsi
manajerial
dan
Adapun
fungsi-fungsi
operasional.
fungsi
dengan
rencana
personalia
dimaksud adalah sebagai berikut:
sebelumnya
2.3.1 Fungsi manajerial
berdasarkan analisis terhadap sasaran
Perencanaan
(Planning)
telah
yang
dirumuskan
dasar organisasi.
adalah
penentuan program personalia yang
2.3.2 Fungsi Operasional
membantu tercapainya sasaran yang
Pengadaan tenaga kerja (Recruitment)
telah disusun.
Pengadaan adalah usaha memperoleh
Pengorganisasian (Organizing) adalah
jenis dan jumlah yang tepat dari
kegiatan untuk mengorganisaasi semua
personalia
karyawan
menyelesaikan sasaran perusahaan.
dengan
pembagian
delegasi
kerja,
menetapkan
pengaruh
wewenang,
diperlukan
untuk
Pengembangan (Development)
kerja,
integrasi
yang
Pengembangan
dan
adalah
peningkatan
koordinasi dalam bagan perusahaan.
keterampilan melalui pelatihan
Pengarahan (Directing) adalah kegiatan
diperlukan untuk prestasi kerja yang
mengarahkan semua karyawan agar
tepat.
bekerjasama
Kompensasi (Compensation)
dalam
membantu
43
yang
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Kompensasi adalah pemberian balas
Integrasi
jasa yang memadai dan layak kepada
menghasilkan suatu keselarasan yang
karyawan untuk sumbangan mereka
layak atas kepentingan perorangan,
kepada tujuan perusahaan.
masyarakat dan perusahaan.
Integrasi (Integration)
Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk
Pemberhentian
memelihara
pengaruh kerja dan mengem-balikan
untuk
meningkatkan
merupakan
kondisi fisik, mental dan loyalitas, agar
karyawan
karyawan mau bekerjasama.
masyarakat.
adalah
kepada
usaha
untuk
pemutusan
lingkungan
Pemutusan pengaruh kerja (Separation)
2.4
2.4.2 Hubungan Stres Dan Kinerja
STRES KERJA
2.4.1 Pengertian Stres Kerja
Bagaimana hubungan antara stres dengan
Menurut Handoko. T (2001: 200) “stres
kinerja karyawan?hubungan antara stres
adalah sutu kondisi ketegangan yang
dengan
mempengaruhi emosi, proses berfikir,
digambarkan dengan kurva berbentu U
dan kondisi seseorang”.
terbalik (inverted U). Pada tingkat stres
Menurut Spielberger, Charles D. (2003;6)
yang rendah kinerja karyawan rendah.
menyebutkan
adalah
Pada kondisi ini karyawan tidak memiliki
tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai
tantangan dan muncul kebosanan karena
seseorang, misalnya obyek-obyek dalam
understimulation. Seiring dengan kenaikan
lingkungan atau suatu stimulus yang
stres sampai pada suatu titik optimal, maka
secara objektif adalah berbahaya”. Stress
akan menghasilkan kinerja yang baik.
juga
tekanan,
Kondisi ini disebut tingkat stres yang
ketegangan atau gangguan yang tidak
optimal. Pada tingkat stres yang optimal
menyenangkan yang berasal dari luar diri
ini
seseorang.
inovatif,antusiasme,
bias
bahwa”
diartikan
stress
sebagai
Jadi untuk dapat mendefinisikan stres
kinerja
akan
karyawan
mencipatakan
dan
dapat
ide-ide
yang
output
yang
konstruktif.
secara tepat, haruslah dilihat dari kasus
Pada timgkat strres yang snagat tinggi
perkasus yang terjadi pada penderitanya.
kinerja karyawan juga rendah.Pada kondisi
Dengan demikian, penanganan terhadap
ini terjadi penurunan kinerja. Tingkat stres
stres dapat dipilih yang paling sesuai dan
yang
tepat berdasarkan keadaan penderitanya.
karyawan dalam kondisi tertekan, karena
44
berlebihan
akan
menyebabkan
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
tidak mampu lagi mengatasi tugas yang
terlalu berat.
2.5 KINERJA
Pertanggung jawaban, apabila standard
2.5.1
dan sasaran digunakan sebagai alat
Pengertian Kinerja
Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang
pengukur pertanggung jawaban, maka
dicapai seseorang atau kelompok orang
dasar untuk pengambilan keputusan
sesuai dengan wewenang/tanggung jawab
kenaikan gaji atau upah, promosi dan
masing-masing karyawan selama periode
penugasan khusus, dan sebagainya
tertentu.
perlu
adalah
pada
karyawan yang bersangkutan.
Sebuah
melakukan
perusahaan
penilaian
kinerja
kualitas
hasil
pekerjaan
karyawannya.
Pengembangan,
Kusriyanto, dalam Mangkunegara (2005:
sasaran digunakan sebagai alat untuk
9),
keperluan
pengembangan,
perbandingan hasil yang dicapai dengan
mengacu
pada
peran serta tenaga kerja persatuan waktu
diperlukan
(lazimnya per jam)”. Selanjutnya menurut
melaksanakan
Faustino
Dukungan itu dapat berupa pelatihan,
mendefenisikan
Cadosa
“kinerja
Gomes
sebagai
dalam
Mangkunegara (2005: 9), mengatakan
jika
standard
hal
dukungan
itu
yang
karyawan
pekerjaan
dan
dalam
mereka.
bimbingan atau bantuan lainnya.
bahwa defenisi kerja karyawan sebagai:
Unsur-unsur
“Ungkapan seperti output, efisiensi serta
penilaian kinerja karyawan
efektifitas sering dihubungkan dengan
(Hasibuan,2002:59) adalah sebagai berikut
produktifitas”.
:
2.5.2 Tujuan Penilaian Kinerja
Prestasi, penilaian hasil kerja baik kualitas
Adapun tujuan penilain kinerja menurut
maupun kuantitas yang dapat dihasilkan
(Dharma,2001:150) adalah sebagai berikut
karyawan
yang digunakan dalam
menurut
:
Kedisiplinan, penilaian disiplin dalam
jaannya sehingga dapat bekerja lebih
mematuhi peraturan-peraturan yang
berdaya guna dan berhasil guna
ada dan melakukan pekerjaan sesuai
Bekerja sama, penilaian kesediaan
intruksi yang diberikan kepadanya.
karyawan berparti-sipasi dan bekerja
Kreatifitas,
sama dengan karyawan lain secara
karyawan
penilaian
dalam
kemam-puan
mengembangkan
vertikal
kreatifitas untuk menyelesaikan peker-
45
atau
horizontal
didalam
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
maupun
diluar
sehingga
hasil
merupakan salah satu jenis penelitian yang
pekerjaannya lebih baik.
Kecakapan,
penilaian
menyatukan
elraskan
masuk kedalam metode deskritif kuantitatif.
dan
bermacam
terlibat
Dimana
data
yang
diperoleh
melalui
melam-macam
wawancara akan dianalisa secara kualitatif
elemen
yang
yang akan disajikan dalam bentuk deskriptif,
menyusun
sedangkan data angket (kuistioner) akan
situasi
dianalisa secara kuantitatif. Dalam penelitian
dalam
kebijaksanaan
dalam
dalam
manajemen.
data merupakan penggambaran variable yang
Tanggung jawab, penilaian kesediaan
diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian
karyawan
mempertanggung
hipotesis. Benar tidaknya data tergantung dari
jawabkan kebijaksanaannya, pekn hasil
baik tidaknya instrument pengumpulan data.
kerjanya,sarana dan
Pengujian instrument ini biasanya terdiri dari
dalam
prasarana
yang
digunakan serta perilaku pekerjaanya.
uji validitas dan reabilitas. Untuk itu metode
analisis data baik secara kuantitatif maupun
kualitatif yang telah diperoleh tersebut diolah
3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian
melalui beberapa pengujian yaitu keabsahan,
ini adalah studi kasus dengan mempelajari
tingkat kepercayaan, pengaruh variable Y
secara rinci permasalahan yang terjadi
serta untuk melihat tingkat signifikan.
dengan tinjauan teoritis yang ada. Studi kasus
3.1 Uji
Validitas
(Uji
dipergunakan untuk mendapatkan data itu
Kebenaran,
Kesahihan)
valid
atau
dapat
digunakan
untuk
Menurut Sugiyono (2004:138) uji
mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas adalah untuk mengetahui tingkat
validitas
kevalidan dari instrument kuistioner yang
mengkorelasi setiap skor indikator dengan
digunakan dalam pengumpulan data. Uji
total skor indicator variable, kemudian
validitas dalam penelitian ini adalah untuk
hasil korelasi dibandingkan dengan nilai
mengetahui
tingkat
kritis pada taraf signifikan 5%. Suatu
keandalan, keabsahan (kebenaran) dari
instrument dikatakan validapabila mampu
kuisioner (angket) dan untuk mengetahui
mengukur apa yang diinginkan dan tinggi
sejauh mana ketepatan dan kecermatan
rendahnya
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
menunjukkan sejauh mana data yang
ukurnya.
valid
terkumpul
yang
gambaran tentang variable yang dimaksud.
berarti
dan
Instrument
menunjukan
menguji
dikatakan
alat
ukur
46
diperoleh
dengan
validitas
tidak
cara
instrument
menyimpang
dari
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Dengan demikian instrument yang benar-
hendak
diukur.
benar tepat untuk mengukur apa yang
Untuk menguji validitas data ini mengunakan rumus yaitu product moment (Sugiyono,
2010:182) :
n ∑XiXt − ∑Xi . ∑Xt
Γ=
− ∑
∑
.
∑
− ∑
Suatu kuisioner dinyatakan valid apabila nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan ( Γ )
lebih besar dari pada nilai
dengan taraf siginifikan 5%.. Dari 11 item pernyatan untuk
variabel Stress kerja (X) dan 10 item pernyataan untuk variabel kinerja karyawan (Y) semua
dinyatakan valid.
3.2 Uji Reliabilitas (Uji Kepercayaan)
Menurut
Sugiyono
digunakan sebai alat ukur yang konsisten.
(2011:130)
Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang
reliabilitas adalah serangkaian pengukuran
menunjukkan
atau serangkaian alat ukur yang memiliki
pengukuran dapat dipercaya.suatu data
konsistensi
dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih
bila
pengukuran
yang
sejauh
mana
hasil
dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan
peneliti
secara berulang. Masing-masing vafiabel
menghasilkan
baik untuk mengukur Stress kerja dan
peneliti sama dalam waktu yang berbeda
untuk mengukur kinerja karyaewan telah
menghasilkan data yang sama, dengan
dinyatakan
taraf signifikan 5%.
reliable,
sehingga
dapat
dalam
objek
data
yang
yang
sama,
sama
atau
3.3 Koefisien korelasi (Uji Pengaruh
nilai pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja
variabel X Terhadap variabel Y)
adalah koefisien korelasi Pearson dengan
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
rumus:
Stres Kerja terhadap Kinerja, koefisien
korelasi yang digunakan untuk mengukur
:
Γ =
n ∑XY − ∑X . ∑Y
∑
− ∑
Dimana :
47
.
∑
− ∑
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Γ
= Koefisien korelasi antara X dan Y
N = Jumlah responden
X = Variabel Bebas (Stres Kerja)
Y = Variabel Terikat (Kinerja Karyawan)
dipersoalkan. Untuk menguji hipotesis
3.4 Uji Hipotesis (Uji t)
Suatu
pengujian
hipotesa
adalah
mengguna-kan data yang dikumpulkan,
prosedur yang memungkinkan keputusan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
dibuat, yaitu keputusan untuk menolak
yang berarti antara variabel x dan variabel
atau tidak menolak hipotesa yang sedang
y dengan rumus :
=
r√n − 2
√ −2
Dimana :
n = jumlah responden
t = t hitung
r = koefisien korelasi
Setelah didapat nilai thitung lakukan
terdapat hubungan antara variabel x dan
perbandingan antara t hitung dengan t tabel ,
variabel y, sedangkan jika t hitung lebih
jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka
kecil dari t tabel,maka Ha ditolak dan Ho
Ha diterima dan Ho ditolak artinya
diterima.
4. PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Tabulasi Jawaban Responden
Tabel 4.1
Tabulasi Jawaban Responden atas Indikator Stres Kerja
No.
1.
Indikator
Saya merasa pekerjaan yang dibebankan
terlalu banyak
48
SS
S
R
TS
STS
11
22
1
0
1
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
2.
Target perusahaan dan tuntutan tugas terlalu
tinggi sehingga memberatkan tugas-tugas saya
4
10
6
8
7
3.
Jam kerja diluar jam kerja normal (lembur)
memberatkan bagi saya
13
19
1
1
1
4.
Dalam bekerja saya selalu dikejar waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan baik
9
12
6
6
2
5.
Saya merasa kepercayaan atasan dan rekan
sekerja sangat rendah
13
17
4
1
0
6.
Saya merasa keputusan yang diambil atasan
terkadang memberatkan
4
17
8
4
2
7.
Tugas dan sasaran pekerjaan yang saya
jalankan tidak jelas
4
9
10
7
5
8.
Saya merasa hubungan komunikasi antara
atasan dengan rekan sekerja tidak efektif
9
19
4
2
1
2
10
9
11
3
12
11
11
1
0
11
20
2
2
0
92
166
62
43
22
9.
10.
11.
Perusahaan menuntut lebih dari kemampuan
yang saya miliki tanpa fasilitas yang memadai
Jika saya mengharapkan promosi,saya akan
mendapatkannya diperusahaan lain dan bukan
diperusahaan ini
Saya merasa tidak mengalami peningkatan
karir dalam bekerja diperusahaan ini
Jumlah
Tabel Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Stres kerja (X)
Sumber : Data olahan kuesioner, 2014
Dapat diketahui jumlah seluruh hasil pernyataan = 92 + 166 + 62 + 43 + 22 = 385 dengan
perhitungan presentase sebagai berikut :
SS
=
S
=
R
=
TS
=
STS
=
92
385
166
385
62
385
43
385
22
385
x100 % = 23,89%
x100 % = 43,11%
x100 % = 16,10%
x100 % = 11,16 %
x100 % = 5,71%
49
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Dari keterangan data presentase stres kerja
(S) sebanyak 166 (43,11%), ragu-ragu (R)
pada karyawan Majalah Mother And Baby
sebanyak
yang
penulis
sebanyak 43 (11,16%) dan sangat tidak
menyimpulkan adanya pengaruh stres
setuju sebanyak 22 (5,71%). Dan dapat
kerja yang didasarkan pada hasil variabel
disimpulkan bahwa tingkat stres kerja
stres kerja yang dijawab oleh dengan
yang tinggi dapat dilihat dari sub variabel
11pernyataan
jawaban setuju sebanyak 166 respon-den
berjumlah
35
yang
orang,
menjawab
sangat
62 (16,10%), tidak setuju
atau (43,11%).
setuju (SS) sebanyak 92 (23,89%), setuju
Tabel 4.2
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Indikator
Saya merasa Jumlah hasil kerja memenuhi
tuntutan yang diharapkan
Saya Mampu mengatasi kendala-kendala
dalam bekerja
Saya bekerja sudah sesuai dengan yang
diterapkan organisasi
Pengalaman akan menghasilkan kinerja
yang lebih baik
Mempunyai kemampuan
untukmenyelesaikan pekerjaan yang lebih
berat daripada yang telah saya selesaikan
sehari-hari
Saya bersedia melaksanakan tugas
tambahan disamping tugas pokok seharihari
Jarang melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan pekerjaan
Tidak suka menunda-nunda pekerjaan yang
harus diselesaikan
Selalu datang dan pulang kerja sesuai
dengan peraturan jam kerja yang ada
Selalu menggunakan waktu kerja untuk
menyelesaikan pekerjaan bukan untuk
bersantai-santai
Jumlah
SS
S
R
TS STS
11
22
1
0
1
5
9
6
8
7
13
19
1
1
1
13 14
3
3
2
14 17
3
1
0
3
15
12
4
1
12
11
9
2
1
6
13
11
5
0
5
13
10
6
1
13
19
3
0
0
95
152 59
30
14
Sumber : Data olahan kuesioner, 2014
Dapat diketahui jumlah seluruh hasil pernyataan adalah = 95 + 152 + 59 + 30 + 14 = 350
50
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
dengan perhitungan presentase sebagai berikut :
SS
=
S
=
R
=
TS
=
STS
=
95
350
152
350
59
350
30
350
14
350
x100 % = 27,14%
x100 % = 43,42%
x100 % = 16,83%
x100 % = 8,57%
x100 % = 4%
Dari keterangan data presentase kinerja
sebanyak
karyawan Majalah Mother And Baby yang
sebanyak 30 (8,57%) dan sangat tidak
berjumlah 35 orang mendapat respon yang
setuju sebanyak 14 orang (4%). Dan dapat
baik, hal ini berdasarkan hasil jawaban
disimpulkan
seluruh karyawan dengan 10 pernyataan
karyawan
yang
variabel
menjawab
sebanyak
95
sebanyak 152
sangat
setuju
(27,14%),
setuju
(SS)
(S)
59
(16,85%), tidak setuju
bahwa
tingkat
kinerja
tinggi dapat dilihat dari sub
jawaban
responden
setuju
sebanyak 152 (43,42%).
(43,42%), ragu-ragu (R)
4.2 Analisis Koefisien Korelasi
Setelah seluruh instrumen yang digunakan peneliti dilakukan pengujian validitas dan
reliabilitas dan dinyatakan valid dan reliabel, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
koefisien korelasi. Analisis koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur keeratan
hubungan (korelasi) antara dua variabel, yaitu variabel stres kerja terhadap variabel kinerja
karyawan. Perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
rxy =
rxy =
rxy =
[n∑ x
n ∑ xy − (∑ x)(∑ y )
2
][
− ( ∑ x ) 2 n ∑ y 2 − (∑ y ) 2
]
35.54816 − (1418)(1334)
[(35.58384) − (1418) ] [(35.51662) − (1334) ]
2
2
1918560 − 1891612
(2043440 − 2010742)(1808170 − 1779556)
51
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
rxy =
rxy =
26948
32716.28614
26948
936135624
26948
rxy =
30596,33350
rxy = 0,880
Berdasarkan analisis dengan menggunakan
signifikan
antara stres kerja terhadap
rumus koefisien korelasi product moment
kinerja karyawan pada Majalah Mother
hasil yang didapat yaitu rxy = 0,880 yang
And Baby. Dan stres kerja bersifat positif
berarti terdapat hubungan yang sangat kuat
karena
dan tentu ada pengaruh yang sangat
semakin baik kinerja karyawan.
semakin
tinggi
tingkat
stres
R2 = (0,880)2 x 100%
R2 = 0,7744 x 100%
R2 = 77,44%
4.3 Analisis Koefisien Determinasi
Setelah mengukur hubungan antara
variabel Stres Kerja terhadap variabel
Kinerja dengan menggunakan koefisien
Berdasarkan
hasil
penghitungan
korelasi product moment, maka langkah
koefisien
selanjutnya
koefisien
maka stres kerja memiliki pengaruh
determinasi untuk mengukur seberapa
terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar
besar kontribusi variabel Stres Kerja (X)
77,44% dan sisanya sebesar 22,56%
terhadap variabel Kinerja(Y). Perhitungan
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
yaitu
mencari
determinasi
adalah
77,44%,
yang digunakan adalah sebagai berikut :
R2 = r2 x 100%
Signifikan
4.4 Uji Signifikan Koefisien Korelasi
Antara
Stres
Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Majalah
Selanjutnya untuk mengetahui apakah
Mother And Baby.
stres kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan maka
Ha: Terdapat pengaruh Yang Signifikan
perlu dilakukan uji signifikasi korelasi
Antara Stres kerja Terhadap Kinerja
dengan menggunakan uji t, maka hipotesis
Karyawan Majala Mother And Baby.
dalam penelitian ini adalah :
H0 :
Tidak
terdapat
pengaruh Yanng
Dengan derajat kesamaan (dk) = n-2 = 35
52
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
– 2 = 33 dan α = 5% (0,05)., maka didapat
t=
hasil dari table 5%, 33 = 2,030.
5,055215128
0,474973683
t=
Kriteria pengujian :
-Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha
10,643
Berdasarkan hasil kaidah hipotesis
diterima.
yang didapat yaitu thitung = 10,643 dan ttabel
-Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan
= 2,030, thitung (10,643) > ttabel (2,030),
Ha ditolak.
dengan demikian kriteria penguji yang
t=
t=
dapat diterima ialah thitung > > ttabel, Maka
1− r2
Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
0,880 35 − 2
hipotesis yang diterima ialah
1 − 0,880 2
t=
t=
r n−2
terdapat
pengaruh yang signifikan antara stres kerja
0,880 33
terhadap kinerja karyawan pada Majalah
1 − 0,7744
Mother And Baby.
0,880.5,744562646
0,2256
5.1.2
Kinerja karyawan pada Majalah
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Mother And Baby berdasarkan hasil
5.1 Kesimpulan
penelitian
dapat
disimpulkan
bahwa
Berdasarkan hasil analisa penelitian
kinerja karyawan Majalah Mother And
terhadap hasil yang telah dilakukan maka
Baby sudah dilaksanakan dengan baik. Hal
ditarik
bahan
ini dapat dilihat berdasarkan jawaban sub
dalam
variabel
masukan
kesimpulan
dan
sebagai
pertimbangan
jumlah
hasil
kerja
yang
kaitannya Pengaruh stres kerja terhadap
diharapkan sudah sesuai dengan tuntutan
kinerja karyawan Majalah Mother And
perusahaan jawaban sub variabel setuju
Baby adalah sebagai berikut :
sebesar 59,87%.
5.1.1
5.13 Pengaruh
Tingkat stres kerja karyawan pada
majalah Mother And Baby adalah tinggi
stres
kerja
terhadap
kinerja karyawan.
yaitu 59,78% dan dilihat dari sub
Dari analisis yang telah peneliti lakukan
variabel-varibel jawaban responden yaitu
mengenai pengaruh stres kerja terhadap
jawaban setuju sebesar 43,11%. Dan
kinerja
Beban kerja terlalu banyak menyebabkan
sebagai berikut:
menjadi stres hal ini dapat dilihat dari
Korelasi,
jawaban
didapat korelasi antara stres kerja dengan
sub
variabel
setuju
sebesar
59,86%.
karyawan
dari
dapat
analisis
disimpulkan
korelasi
(rxy)
kinerja karyawan sebesar 0.880. Hal ini
53
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang
signifikan antara stres kerja terhadap
sangat kuat antara stres kerja dengan
kinerja karyawan pada Majalah Mother
kinerja
kerja
And Baby.
berpengaruh positif karena semakin tinggi
Koefisien
tingkat stres kerja semakin baik kinerja
koefisien determinasi didapat hasil 77,44%
karyawan. Dan dari uji signifikan hipotesis
. Artinya stres kerja karyawan yang tinggi
Nilai thitung > ttabel (10,643 > 2,030), maka
mempengaruhi kinerja karyawan sebesar
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
77,44%
Ha diterima sehingga hipotesis yang
dipengaruhioleh faktor lain.
karyawan.
diterima ialah
Dan
stres
Determinasi,
dan
Dari
sisanya
analisis
22,56%
terdapat pengaruh yang
karyawan melalui konseling; c) Tidak
bersikap memihak dan bijaksana dalam
5.2 Saran
Dalam usaha meningkatkan kinerja
memecahkan masalah; d) Mengadakan
karyawan pada Majalah Mother And Baby
refreshing setiap tahunnya agar karyawan
maka perusahaan :
merasa
5.2.1
Mengatasi
dilingkungan
stres
yang
perusahaan
ada
fresh
untuk
meningkatkan
kinerjanya.
untuk
5.2.2
Menciptakan hubungan yang baik
mengurangi turn over pada karyawan
antar karyawan agar tercipta kerjasama
dengan beban kerja yang berat dan
sebagai
melebihi kemampuan, serta tidakadanya
memberikan beban kerja tambahan yang
jenjang karis dengan cara : a) Mengadakan
berlebihan,,
komunikasi dua arah agar terciptanya
sehingga mempunyai jam kerja yang
komunikasi yang efektif; b) Meluangkan
flesibel
waktu
untuk
mendengarkan
keluhan
54
teamwork.
Dengan
tidak
berorientasi pada output
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Managemenet,
DAFTAR PUSTAKA
A.A
Anwar
Prabu
Mangkunegara,
Penelitian”.
Management,
PT
“Prosedur
Rineka
:
Mondy R Wayne. Human Resources
Aditama, 2005.
Suharismi.
Edition
Erlangga, 2008
Evaluasi Kinerja SDM . PT Rafika
Arikunto,
Tenth
Tenth
Edition
:
Erlangga, 2008.
Cipta,
Phil,
Jakarta, 2010.
Wibowo.
Manajemen
Kinerja.
Jakarta Rajawali Pers, 2010.
As’ad, Moh. Psikologi Industri : Edisi
Siagian P Sondang. Manajemen Sumber
keempat. Yogyakarta : Liberty,2001.
Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi
Gaffar, Hulaifah. Pengaruh Stres Kerja
Aksara, 2008.
Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan
PT Bank Mandiri, Tbk
Kantor
(Pendekatan kuantitatif, Kualitatif,
Wilayah
Skripsi.
dan R& D) : Bandung : Alfabeta,
X
Makassar.
Makassar,2012.
2008
Gitosudormo, Indriyo dan Nyoman Sudita.
Sugiyono.
Metode
Penelitian
Bisnis
Perilaku Keorganisasian. Cetakan
(Pendekatan kuantitatif, Kualitatif,
Pertama. Yogyakarta : PT BPFE,
dan R& D) : Bandung : Alfabeta,
2000.
2010.
Handoko, T Tani. Manajemen Personalia
dan
Sumber
Daya
Sunyoto,
Manusia.
Perilaku
Organisasional,
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,
CAPS,
Jakarta,2013.
2001.
Hasibuan,
Danang.
Sunyoto, Danang. Manajemen Sumber
Malayu
S.P.
Manajemen
Daya Manusia, CAPS, Jakarta, 2012.
Sumber Daya Manusia . Jakarta : PT
Rivai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya
Aksara, 2001.
Manusia untuk perusahaan. Jakarta.
Hawari,D.Manajemen
Depresi.
Stres,Cemas dan
Cetakan
kedua.
Raja Grafindo. 2004.
Balai
Robbins, Sthepen. P. Perilaku Organisasi.
Penerbit FKUI, Jakarta, 2001.
Jilid
Hermita. Pengaruh Stres Kerja Terhadap
Pangkep.
Mondy.
Skripsi.
Indeks
Kerja Terhadap Prsestasi Kerja
Karyawan Pada PT.
Human
PT.
Tampubolon, Irma. S. M. Pengaruh Stres
Makassar, 2011.
Mondy,
Jakarta.
Kelompok Gramedia. 2003.
Kinerja Karyawan PT. SemenTonasa
(Persero)
II.
Resources
Pabrik Es
Puter. Skripsi.Jakarta.2009
55
Hasil Penelitian Bidang Sumber Daya Manusia
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(STUDI PADA KARYAWAN MAJALAH MOTHER AND BABY)
Oleh : Tri Wartono
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres kerja (X) dan kinerja
karyawan (Y) pada Majalah MotherAnd Baby, dan apakah terdapat pengaruh yang signifikan
antara stres kerja terhadap kinerja karyawan pada Majalah Mother And Baby.
Penarikan sampel menggunakan metode sampel jenuh yaitu dengan memilih langsung
semua karyawan sebanyak 35 orang. Sedangkan metode pengumpulan data metode yang
digunakan ialah dengan menggunakan Kuisioner (Survei) kepada seluruh pegawai Majalah
Mother And Baby Jakarta. Metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data
adalah Uji Korelasi Product Moment, Uji Korelasi, dan Uji Signifikansi Koeficient Korelasi
(Uji t).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan yang
sangat kuat atau positif antara stres kerja terhadap kinerja karyawan yang ditunjukan dengan
koefisien korelasi sebesar 0,880 dan koefisien determinasi 77,44%. Hal ini berarti stres kerja
mempengaruhi kinerja sebesar 77,44% sisanya sebesar 22,56% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain. Setelah dilakukan uji signifikansi didapat hasil 10,643 maka Ho ditolak dan Ha
diterima artinya terdapat pengaruh signifikan antara stres kerja terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Stres Kerja; Kinerja Karyawan
1.
ditempat kerja yang semakin beragam dan
PENDAHULUAN
Stres di tempat kerja merupakan
terkadang bertentangan satu dengan yang
hal yang hampir setiap hari dialami oleh
lain,masalah keluarga,beban kerja yang
para pekerja dikota besar. Masyarakat
berlebihan dan masih banyak tantangan
dikota-kota besar seperti Jakarta sebagian
lainnya yang membuat stress menjadi
besar merupakan urbanis dan industrialis
suatu faktor yang hampir tidak mungkin
yang selalu disibukan dengan deadline
untuk dihindari.
penyelesaian
Karyawan
berbagai
tugas,
sering
tuntutan
dengan
memenuhi apa yang menjadi tuntutan
perusahaan
pekerjaan. Ketidak jelasan apa yang
dihadapkan
masalah
dalam
peran
sehingga sangat tidak mungkin untuk
menjadi
terkena
dapat
kekurangan waktu untuk menyele-saikan
diartikan sebagai tekanan yang dirasakan
tugas, tidak ada dukungan fasilitas untuk
karyawan karena tugas-tugas pekerjaan
menjalankan pekerjaan, tugas-tugas yang
tidak dapat mereka penuhi. Artinya, stres
saling bertentangan, merupakan contoh
muncul saat karyawan tidak mampu
pemicu stres.
stres.
Stres
pekerjaan
41
tanggung
jawab
pekerjaan,
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Stres kerja adalah suatu kondisi
tinggi.
ketegangan yang mencipta-kan adanya
ketidakseim-bangan fisik dan psikis, yang
2. TINJAUAN PUSTAKA
mempengaruhi emosi, proses berfikir dan
2.1 Pengertian Manajemen
kondisi seorang karyawan, dalam hal ini
tekanan
tersebut
disebabkan
Pembahasan mengenai manajemen
oleh
tentunya tidak lepas dari manajemen
lingkungan pekerjaan tempat karyawan
secara umum. Untuk itu perlu diketahui
tersebut bekerja (Veithzal, 2004 : 516).
pengertian manajemen yang telah banyak
Sedangkaan menurut Robbins (2003 :376)
dikemukakan
adalah suatu kondisi dinamika
memandang sudut tertentu. Oleh karena itu
yang
oleh
para
ahli
dengan
didalamnya seorang individu dihadapkan
menjadi
dengan suatu peluang, kendala, atau
mempelajari
tuntutan yang berkaitan dengan apa yang
berbagai terobosan agar tujuan organisasi
diinginkan dan hasilnya dipersepsikan
dapat tercapai.
sebagai suatu yang tidak pasti.
tugas
manajemen
dan
untuk
mengembangkan
Menurut Netisemito (2006: 11)
Ada dua kategori penyebab stres
mendefinisikan
manajemen
sebagai
yaitu on the job dan off the job. Menurut
berikut “ manajemen adalah suatu ilmu
Handoko. Hani T (2001 : 201), penyebab-
dan seni untuk mencapai tujuan melalui
penyebab stres “On The Job” antara lain
kegiatan orang lain. Manajemen dipandang
adalah sebagai berikut : (1) Beban kerja
sebagai seni karena dalam mencapai tujuan
yang berlebihan; (2) Tekanan atau desakan
organisasi,
waktu; (3)
Supervisi yang buruk; (4)
tergantung pada kemampuannya untuk
Konflik antar pribadi / kelompok; (5)
mempengaruhi orang-orang yang menjadi
Iklim kerja yang tidak nyaman; dan (6)
bawahannya”.
Pengembangan
dapat
karir.
penyebab-penyebab
stres
Sedangkan
“Off
The
seorang
Dari
diambil
manajemen
dapat
pemimpin
sangat
pendapat
tersebut
kesimpulan
bahwa
dilaksanakan
bila
Job”antara lain : Kekhawatiran finansial;
pencapaian tujuan tidak hanya dilakukan
(2) Masalah keluarga; (3) Masalah fisik;
oleh satu orang melainkan lebih dari satu
(4)
orang.
Masalah
perkawinan;
dan
(5)
Perubahan yang terjadi ditempat tinggal.
2.2 Pengertian
Dengan demikian perusahaan harus
Manajemen
Sumber
Daya Manusia
mampu meminimalisir stres kerja pada
Manajemen sumber daya manusia
karyawan, agar kinerja karyawan semakin
adalah suatu yang khusus mempelajari
42
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
hubungan dan peranan manusia dalam
yang khusus mempelajari hubungan dan
organisasi perusahaan. Manajemen sumber
peranan
daya manusia adalah ilmu dan seni
perusahaan. Unsur manajemen sumber
mengatur hubungan dan peranan tenaga
daya manusia adalah manusia sebagai
kerja agar efektif dan efisien membantu
tenaga kerjanya. Dengan demikian, fokus
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan
yang dipelajari manajemen sumber daya
dan masyarakat. (Hasibuan 2003:10).
manusia
Manajemen sumber daya manusia
manusia
ini
dalam
hanyalah
organisasi
masalah
yang
berhubungan dengan tenaga kerja manusia.
merupakan suatu bidang dari manajemen
tercapainya
2.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya
tujuan
perusahaan,
karyawan dan masyarakat.
Manusia
Pengendalian
Manajemen sumber daya manusia
(Controlling)
adalah
pada hakekatnya merupakan serangkaian
fungsi manajerial yang berpengaruh
dari
dengan pengaturan kegiatan agar sesuai
fungsi
manajerial
dan
Adapun
fungsi-fungsi
operasional.
fungsi
dengan
rencana
personalia
dimaksud adalah sebagai berikut:
sebelumnya
2.3.1 Fungsi manajerial
berdasarkan analisis terhadap sasaran
Perencanaan
(Planning)
telah
yang
dirumuskan
dasar organisasi.
adalah
penentuan program personalia yang
2.3.2 Fungsi Operasional
membantu tercapainya sasaran yang
Pengadaan tenaga kerja (Recruitment)
telah disusun.
Pengadaan adalah usaha memperoleh
Pengorganisasian (Organizing) adalah
jenis dan jumlah yang tepat dari
kegiatan untuk mengorganisaasi semua
personalia
karyawan
menyelesaikan sasaran perusahaan.
dengan
pembagian
delegasi
kerja,
menetapkan
pengaruh
wewenang,
diperlukan
untuk
Pengembangan (Development)
kerja,
integrasi
yang
Pengembangan
dan
adalah
peningkatan
koordinasi dalam bagan perusahaan.
keterampilan melalui pelatihan
Pengarahan (Directing) adalah kegiatan
diperlukan untuk prestasi kerja yang
mengarahkan semua karyawan agar
tepat.
bekerjasama
Kompensasi (Compensation)
dalam
membantu
43
yang
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Kompensasi adalah pemberian balas
Integrasi
jasa yang memadai dan layak kepada
menghasilkan suatu keselarasan yang
karyawan untuk sumbangan mereka
layak atas kepentingan perorangan,
kepada tujuan perusahaan.
masyarakat dan perusahaan.
Integrasi (Integration)
Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk
Pemberhentian
memelihara
pengaruh kerja dan mengem-balikan
untuk
meningkatkan
merupakan
kondisi fisik, mental dan loyalitas, agar
karyawan
karyawan mau bekerjasama.
masyarakat.
adalah
kepada
usaha
untuk
pemutusan
lingkungan
Pemutusan pengaruh kerja (Separation)
2.4
2.4.2 Hubungan Stres Dan Kinerja
STRES KERJA
2.4.1 Pengertian Stres Kerja
Bagaimana hubungan antara stres dengan
Menurut Handoko. T (2001: 200) “stres
kinerja karyawan?hubungan antara stres
adalah sutu kondisi ketegangan yang
dengan
mempengaruhi emosi, proses berfikir,
digambarkan dengan kurva berbentu U
dan kondisi seseorang”.
terbalik (inverted U). Pada tingkat stres
Menurut Spielberger, Charles D. (2003;6)
yang rendah kinerja karyawan rendah.
menyebutkan
adalah
Pada kondisi ini karyawan tidak memiliki
tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai
tantangan dan muncul kebosanan karena
seseorang, misalnya obyek-obyek dalam
understimulation. Seiring dengan kenaikan
lingkungan atau suatu stimulus yang
stres sampai pada suatu titik optimal, maka
secara objektif adalah berbahaya”. Stress
akan menghasilkan kinerja yang baik.
juga
tekanan,
Kondisi ini disebut tingkat stres yang
ketegangan atau gangguan yang tidak
optimal. Pada tingkat stres yang optimal
menyenangkan yang berasal dari luar diri
ini
seseorang.
inovatif,antusiasme,
bias
bahwa”
diartikan
stress
sebagai
Jadi untuk dapat mendefinisikan stres
kinerja
akan
karyawan
mencipatakan
dan
dapat
ide-ide
yang
output
yang
konstruktif.
secara tepat, haruslah dilihat dari kasus
Pada timgkat strres yang snagat tinggi
perkasus yang terjadi pada penderitanya.
kinerja karyawan juga rendah.Pada kondisi
Dengan demikian, penanganan terhadap
ini terjadi penurunan kinerja. Tingkat stres
stres dapat dipilih yang paling sesuai dan
yang
tepat berdasarkan keadaan penderitanya.
karyawan dalam kondisi tertekan, karena
44
berlebihan
akan
menyebabkan
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
tidak mampu lagi mengatasi tugas yang
terlalu berat.
2.5 KINERJA
Pertanggung jawaban, apabila standard
2.5.1
dan sasaran digunakan sebagai alat
Pengertian Kinerja
Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang
pengukur pertanggung jawaban, maka
dicapai seseorang atau kelompok orang
dasar untuk pengambilan keputusan
sesuai dengan wewenang/tanggung jawab
kenaikan gaji atau upah, promosi dan
masing-masing karyawan selama periode
penugasan khusus, dan sebagainya
tertentu.
perlu
adalah
pada
karyawan yang bersangkutan.
Sebuah
melakukan
perusahaan
penilaian
kinerja
kualitas
hasil
pekerjaan
karyawannya.
Pengembangan,
Kusriyanto, dalam Mangkunegara (2005:
sasaran digunakan sebagai alat untuk
9),
keperluan
pengembangan,
perbandingan hasil yang dicapai dengan
mengacu
pada
peran serta tenaga kerja persatuan waktu
diperlukan
(lazimnya per jam)”. Selanjutnya menurut
melaksanakan
Faustino
Dukungan itu dapat berupa pelatihan,
mendefenisikan
Cadosa
“kinerja
Gomes
sebagai
dalam
Mangkunegara (2005: 9), mengatakan
jika
standard
hal
dukungan
itu
yang
karyawan
pekerjaan
dan
dalam
mereka.
bimbingan atau bantuan lainnya.
bahwa defenisi kerja karyawan sebagai:
Unsur-unsur
“Ungkapan seperti output, efisiensi serta
penilaian kinerja karyawan
efektifitas sering dihubungkan dengan
(Hasibuan,2002:59) adalah sebagai berikut
produktifitas”.
:
2.5.2 Tujuan Penilaian Kinerja
Prestasi, penilaian hasil kerja baik kualitas
Adapun tujuan penilain kinerja menurut
maupun kuantitas yang dapat dihasilkan
(Dharma,2001:150) adalah sebagai berikut
karyawan
yang digunakan dalam
menurut
:
Kedisiplinan, penilaian disiplin dalam
jaannya sehingga dapat bekerja lebih
mematuhi peraturan-peraturan yang
berdaya guna dan berhasil guna
ada dan melakukan pekerjaan sesuai
Bekerja sama, penilaian kesediaan
intruksi yang diberikan kepadanya.
karyawan berparti-sipasi dan bekerja
Kreatifitas,
sama dengan karyawan lain secara
karyawan
penilaian
dalam
kemam-puan
mengembangkan
vertikal
kreatifitas untuk menyelesaikan peker-
45
atau
horizontal
didalam
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
maupun
diluar
sehingga
hasil
merupakan salah satu jenis penelitian yang
pekerjaannya lebih baik.
Kecakapan,
penilaian
menyatukan
elraskan
masuk kedalam metode deskritif kuantitatif.
dan
bermacam
terlibat
Dimana
data
yang
diperoleh
melalui
melam-macam
wawancara akan dianalisa secara kualitatif
elemen
yang
yang akan disajikan dalam bentuk deskriptif,
menyusun
sedangkan data angket (kuistioner) akan
situasi
dianalisa secara kuantitatif. Dalam penelitian
dalam
kebijaksanaan
dalam
dalam
manajemen.
data merupakan penggambaran variable yang
Tanggung jawab, penilaian kesediaan
diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian
karyawan
mempertanggung
hipotesis. Benar tidaknya data tergantung dari
jawabkan kebijaksanaannya, pekn hasil
baik tidaknya instrument pengumpulan data.
kerjanya,sarana dan
Pengujian instrument ini biasanya terdiri dari
dalam
prasarana
yang
digunakan serta perilaku pekerjaanya.
uji validitas dan reabilitas. Untuk itu metode
analisis data baik secara kuantitatif maupun
kualitatif yang telah diperoleh tersebut diolah
3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian
melalui beberapa pengujian yaitu keabsahan,
ini adalah studi kasus dengan mempelajari
tingkat kepercayaan, pengaruh variable Y
secara rinci permasalahan yang terjadi
serta untuk melihat tingkat signifikan.
dengan tinjauan teoritis yang ada. Studi kasus
3.1 Uji
Validitas
(Uji
dipergunakan untuk mendapatkan data itu
Kebenaran,
Kesahihan)
valid
atau
dapat
digunakan
untuk
Menurut Sugiyono (2004:138) uji
mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
validitas adalah untuk mengetahui tingkat
validitas
kevalidan dari instrument kuistioner yang
mengkorelasi setiap skor indikator dengan
digunakan dalam pengumpulan data. Uji
total skor indicator variable, kemudian
validitas dalam penelitian ini adalah untuk
hasil korelasi dibandingkan dengan nilai
mengetahui
tingkat
kritis pada taraf signifikan 5%. Suatu
keandalan, keabsahan (kebenaran) dari
instrument dikatakan validapabila mampu
kuisioner (angket) dan untuk mengetahui
mengukur apa yang diinginkan dan tinggi
sejauh mana ketepatan dan kecermatan
rendahnya
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
menunjukkan sejauh mana data yang
ukurnya.
valid
terkumpul
yang
gambaran tentang variable yang dimaksud.
berarti
dan
Instrument
menunjukan
menguji
dikatakan
alat
ukur
46
diperoleh
dengan
validitas
tidak
cara
instrument
menyimpang
dari
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Dengan demikian instrument yang benar-
hendak
diukur.
benar tepat untuk mengukur apa yang
Untuk menguji validitas data ini mengunakan rumus yaitu product moment (Sugiyono,
2010:182) :
n ∑XiXt − ∑Xi . ∑Xt
Γ=
− ∑
∑
.
∑
− ∑
Suatu kuisioner dinyatakan valid apabila nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan ( Γ )
lebih besar dari pada nilai
dengan taraf siginifikan 5%.. Dari 11 item pernyatan untuk
variabel Stress kerja (X) dan 10 item pernyataan untuk variabel kinerja karyawan (Y) semua
dinyatakan valid.
3.2 Uji Reliabilitas (Uji Kepercayaan)
Menurut
Sugiyono
digunakan sebai alat ukur yang konsisten.
(2011:130)
Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang
reliabilitas adalah serangkaian pengukuran
menunjukkan
atau serangkaian alat ukur yang memiliki
pengukuran dapat dipercaya.suatu data
konsistensi
dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih
bila
pengukuran
yang
sejauh
mana
hasil
dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan
peneliti
secara berulang. Masing-masing vafiabel
menghasilkan
baik untuk mengukur Stress kerja dan
peneliti sama dalam waktu yang berbeda
untuk mengukur kinerja karyaewan telah
menghasilkan data yang sama, dengan
dinyatakan
taraf signifikan 5%.
reliable,
sehingga
dapat
dalam
objek
data
yang
yang
sama,
sama
atau
3.3 Koefisien korelasi (Uji Pengaruh
nilai pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja
variabel X Terhadap variabel Y)
adalah koefisien korelasi Pearson dengan
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
rumus:
Stres Kerja terhadap Kinerja, koefisien
korelasi yang digunakan untuk mengukur
:
Γ =
n ∑XY − ∑X . ∑Y
∑
− ∑
Dimana :
47
.
∑
− ∑
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Γ
= Koefisien korelasi antara X dan Y
N = Jumlah responden
X = Variabel Bebas (Stres Kerja)
Y = Variabel Terikat (Kinerja Karyawan)
dipersoalkan. Untuk menguji hipotesis
3.4 Uji Hipotesis (Uji t)
Suatu
pengujian
hipotesa
adalah
mengguna-kan data yang dikumpulkan,
prosedur yang memungkinkan keputusan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
dibuat, yaitu keputusan untuk menolak
yang berarti antara variabel x dan variabel
atau tidak menolak hipotesa yang sedang
y dengan rumus :
=
r√n − 2
√ −2
Dimana :
n = jumlah responden
t = t hitung
r = koefisien korelasi
Setelah didapat nilai thitung lakukan
terdapat hubungan antara variabel x dan
perbandingan antara t hitung dengan t tabel ,
variabel y, sedangkan jika t hitung lebih
jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka
kecil dari t tabel,maka Ha ditolak dan Ho
Ha diterima dan Ho ditolak artinya
diterima.
4. PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Tabulasi Jawaban Responden
Tabel 4.1
Tabulasi Jawaban Responden atas Indikator Stres Kerja
No.
1.
Indikator
Saya merasa pekerjaan yang dibebankan
terlalu banyak
48
SS
S
R
TS
STS
11
22
1
0
1
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
2.
Target perusahaan dan tuntutan tugas terlalu
tinggi sehingga memberatkan tugas-tugas saya
4
10
6
8
7
3.
Jam kerja diluar jam kerja normal (lembur)
memberatkan bagi saya
13
19
1
1
1
4.
Dalam bekerja saya selalu dikejar waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan baik
9
12
6
6
2
5.
Saya merasa kepercayaan atasan dan rekan
sekerja sangat rendah
13
17
4
1
0
6.
Saya merasa keputusan yang diambil atasan
terkadang memberatkan
4
17
8
4
2
7.
Tugas dan sasaran pekerjaan yang saya
jalankan tidak jelas
4
9
10
7
5
8.
Saya merasa hubungan komunikasi antara
atasan dengan rekan sekerja tidak efektif
9
19
4
2
1
2
10
9
11
3
12
11
11
1
0
11
20
2
2
0
92
166
62
43
22
9.
10.
11.
Perusahaan menuntut lebih dari kemampuan
yang saya miliki tanpa fasilitas yang memadai
Jika saya mengharapkan promosi,saya akan
mendapatkannya diperusahaan lain dan bukan
diperusahaan ini
Saya merasa tidak mengalami peningkatan
karir dalam bekerja diperusahaan ini
Jumlah
Tabel Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Stres kerja (X)
Sumber : Data olahan kuesioner, 2014
Dapat diketahui jumlah seluruh hasil pernyataan = 92 + 166 + 62 + 43 + 22 = 385 dengan
perhitungan presentase sebagai berikut :
SS
=
S
=
R
=
TS
=
STS
=
92
385
166
385
62
385
43
385
22
385
x100 % = 23,89%
x100 % = 43,11%
x100 % = 16,10%
x100 % = 11,16 %
x100 % = 5,71%
49
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Dari keterangan data presentase stres kerja
(S) sebanyak 166 (43,11%), ragu-ragu (R)
pada karyawan Majalah Mother And Baby
sebanyak
yang
penulis
sebanyak 43 (11,16%) dan sangat tidak
menyimpulkan adanya pengaruh stres
setuju sebanyak 22 (5,71%). Dan dapat
kerja yang didasarkan pada hasil variabel
disimpulkan bahwa tingkat stres kerja
stres kerja yang dijawab oleh dengan
yang tinggi dapat dilihat dari sub variabel
11pernyataan
jawaban setuju sebanyak 166 respon-den
berjumlah
35
yang
orang,
menjawab
sangat
62 (16,10%), tidak setuju
atau (43,11%).
setuju (SS) sebanyak 92 (23,89%), setuju
Tabel 4.2
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Indikator
Saya merasa Jumlah hasil kerja memenuhi
tuntutan yang diharapkan
Saya Mampu mengatasi kendala-kendala
dalam bekerja
Saya bekerja sudah sesuai dengan yang
diterapkan organisasi
Pengalaman akan menghasilkan kinerja
yang lebih baik
Mempunyai kemampuan
untukmenyelesaikan pekerjaan yang lebih
berat daripada yang telah saya selesaikan
sehari-hari
Saya bersedia melaksanakan tugas
tambahan disamping tugas pokok seharihari
Jarang melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan pekerjaan
Tidak suka menunda-nunda pekerjaan yang
harus diselesaikan
Selalu datang dan pulang kerja sesuai
dengan peraturan jam kerja yang ada
Selalu menggunakan waktu kerja untuk
menyelesaikan pekerjaan bukan untuk
bersantai-santai
Jumlah
SS
S
R
TS STS
11
22
1
0
1
5
9
6
8
7
13
19
1
1
1
13 14
3
3
2
14 17
3
1
0
3
15
12
4
1
12
11
9
2
1
6
13
11
5
0
5
13
10
6
1
13
19
3
0
0
95
152 59
30
14
Sumber : Data olahan kuesioner, 2014
Dapat diketahui jumlah seluruh hasil pernyataan adalah = 95 + 152 + 59 + 30 + 14 = 350
50
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
dengan perhitungan presentase sebagai berikut :
SS
=
S
=
R
=
TS
=
STS
=
95
350
152
350
59
350
30
350
14
350
x100 % = 27,14%
x100 % = 43,42%
x100 % = 16,83%
x100 % = 8,57%
x100 % = 4%
Dari keterangan data presentase kinerja
sebanyak
karyawan Majalah Mother And Baby yang
sebanyak 30 (8,57%) dan sangat tidak
berjumlah 35 orang mendapat respon yang
setuju sebanyak 14 orang (4%). Dan dapat
baik, hal ini berdasarkan hasil jawaban
disimpulkan
seluruh karyawan dengan 10 pernyataan
karyawan
yang
variabel
menjawab
sebanyak
95
sebanyak 152
sangat
setuju
(27,14%),
setuju
(SS)
(S)
59
(16,85%), tidak setuju
bahwa
tingkat
kinerja
tinggi dapat dilihat dari sub
jawaban
responden
setuju
sebanyak 152 (43,42%).
(43,42%), ragu-ragu (R)
4.2 Analisis Koefisien Korelasi
Setelah seluruh instrumen yang digunakan peneliti dilakukan pengujian validitas dan
reliabilitas dan dinyatakan valid dan reliabel, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
koefisien korelasi. Analisis koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur keeratan
hubungan (korelasi) antara dua variabel, yaitu variabel stres kerja terhadap variabel kinerja
karyawan. Perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
rxy =
rxy =
rxy =
[n∑ x
n ∑ xy − (∑ x)(∑ y )
2
][
− ( ∑ x ) 2 n ∑ y 2 − (∑ y ) 2
]
35.54816 − (1418)(1334)
[(35.58384) − (1418) ] [(35.51662) − (1334) ]
2
2
1918560 − 1891612
(2043440 − 2010742)(1808170 − 1779556)
51
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
rxy =
rxy =
26948
32716.28614
26948
936135624
26948
rxy =
30596,33350
rxy = 0,880
Berdasarkan analisis dengan menggunakan
signifikan
antara stres kerja terhadap
rumus koefisien korelasi product moment
kinerja karyawan pada Majalah Mother
hasil yang didapat yaitu rxy = 0,880 yang
And Baby. Dan stres kerja bersifat positif
berarti terdapat hubungan yang sangat kuat
karena
dan tentu ada pengaruh yang sangat
semakin baik kinerja karyawan.
semakin
tinggi
tingkat
stres
R2 = (0,880)2 x 100%
R2 = 0,7744 x 100%
R2 = 77,44%
4.3 Analisis Koefisien Determinasi
Setelah mengukur hubungan antara
variabel Stres Kerja terhadap variabel
Kinerja dengan menggunakan koefisien
Berdasarkan
hasil
penghitungan
korelasi product moment, maka langkah
koefisien
selanjutnya
koefisien
maka stres kerja memiliki pengaruh
determinasi untuk mengukur seberapa
terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar
besar kontribusi variabel Stres Kerja (X)
77,44% dan sisanya sebesar 22,56%
terhadap variabel Kinerja(Y). Perhitungan
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
yaitu
mencari
determinasi
adalah
77,44%,
yang digunakan adalah sebagai berikut :
R2 = r2 x 100%
Signifikan
4.4 Uji Signifikan Koefisien Korelasi
Antara
Stres
Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Majalah
Selanjutnya untuk mengetahui apakah
Mother And Baby.
stres kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan maka
Ha: Terdapat pengaruh Yang Signifikan
perlu dilakukan uji signifikasi korelasi
Antara Stres kerja Terhadap Kinerja
dengan menggunakan uji t, maka hipotesis
Karyawan Majala Mother And Baby.
dalam penelitian ini adalah :
H0 :
Tidak
terdapat
pengaruh Yanng
Dengan derajat kesamaan (dk) = n-2 = 35
52
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
– 2 = 33 dan α = 5% (0,05)., maka didapat
t=
hasil dari table 5%, 33 = 2,030.
5,055215128
0,474973683
t=
Kriteria pengujian :
-Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha
10,643
Berdasarkan hasil kaidah hipotesis
diterima.
yang didapat yaitu thitung = 10,643 dan ttabel
-Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan
= 2,030, thitung (10,643) > ttabel (2,030),
Ha ditolak.
dengan demikian kriteria penguji yang
t=
t=
dapat diterima ialah thitung > > ttabel, Maka
1− r2
Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
0,880 35 − 2
hipotesis yang diterima ialah
1 − 0,880 2
t=
t=
r n−2
terdapat
pengaruh yang signifikan antara stres kerja
0,880 33
terhadap kinerja karyawan pada Majalah
1 − 0,7744
Mother And Baby.
0,880.5,744562646
0,2256
5.1.2
Kinerja karyawan pada Majalah
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Mother And Baby berdasarkan hasil
5.1 Kesimpulan
penelitian
dapat
disimpulkan
bahwa
Berdasarkan hasil analisa penelitian
kinerja karyawan Majalah Mother And
terhadap hasil yang telah dilakukan maka
Baby sudah dilaksanakan dengan baik. Hal
ditarik
bahan
ini dapat dilihat berdasarkan jawaban sub
dalam
variabel
masukan
kesimpulan
dan
sebagai
pertimbangan
jumlah
hasil
kerja
yang
kaitannya Pengaruh stres kerja terhadap
diharapkan sudah sesuai dengan tuntutan
kinerja karyawan Majalah Mother And
perusahaan jawaban sub variabel setuju
Baby adalah sebagai berikut :
sebesar 59,87%.
5.1.1
5.13 Pengaruh
Tingkat stres kerja karyawan pada
majalah Mother And Baby adalah tinggi
stres
kerja
terhadap
kinerja karyawan.
yaitu 59,78% dan dilihat dari sub
Dari analisis yang telah peneliti lakukan
variabel-varibel jawaban responden yaitu
mengenai pengaruh stres kerja terhadap
jawaban setuju sebesar 43,11%. Dan
kinerja
Beban kerja terlalu banyak menyebabkan
sebagai berikut:
menjadi stres hal ini dapat dilihat dari
Korelasi,
jawaban
didapat korelasi antara stres kerja dengan
sub
variabel
setuju
sebesar
59,86%.
karyawan
dari
dapat
analisis
disimpulkan
korelasi
(rxy)
kinerja karyawan sebesar 0.880. Hal ini
53
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang
signifikan antara stres kerja terhadap
sangat kuat antara stres kerja dengan
kinerja karyawan pada Majalah Mother
kinerja
kerja
And Baby.
berpengaruh positif karena semakin tinggi
Koefisien
tingkat stres kerja semakin baik kinerja
koefisien determinasi didapat hasil 77,44%
karyawan. Dan dari uji signifikan hipotesis
. Artinya stres kerja karyawan yang tinggi
Nilai thitung > ttabel (10,643 > 2,030), maka
mempengaruhi kinerja karyawan sebesar
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
77,44%
Ha diterima sehingga hipotesis yang
dipengaruhioleh faktor lain.
karyawan.
diterima ialah
Dan
stres
Determinasi,
dan
Dari
sisanya
analisis
22,56%
terdapat pengaruh yang
karyawan melalui konseling; c) Tidak
bersikap memihak dan bijaksana dalam
5.2 Saran
Dalam usaha meningkatkan kinerja
memecahkan masalah; d) Mengadakan
karyawan pada Majalah Mother And Baby
refreshing setiap tahunnya agar karyawan
maka perusahaan :
merasa
5.2.1
Mengatasi
dilingkungan
stres
yang
perusahaan
ada
fresh
untuk
meningkatkan
kinerjanya.
untuk
5.2.2
Menciptakan hubungan yang baik
mengurangi turn over pada karyawan
antar karyawan agar tercipta kerjasama
dengan beban kerja yang berat dan
sebagai
melebihi kemampuan, serta tidakadanya
memberikan beban kerja tambahan yang
jenjang karis dengan cara : a) Mengadakan
berlebihan,,
komunikasi dua arah agar terciptanya
sehingga mempunyai jam kerja yang
komunikasi yang efektif; b) Meluangkan
flesibel
waktu
untuk
mendengarkan
keluhan
54
teamwork.
Dengan
tidak
berorientasi pada output
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.2, April 2017
Managemenet,
DAFTAR PUSTAKA
A.A
Anwar
Prabu
Mangkunegara,
Penelitian”.
Management,
PT
“Prosedur
Rineka
:
Mondy R Wayne. Human Resources
Aditama, 2005.
Suharismi.
Edition
Erlangga, 2008
Evaluasi Kinerja SDM . PT Rafika
Arikunto,
Tenth
Tenth
Edition
:
Erlangga, 2008.
Cipta,
Phil,
Jakarta, 2010.
Wibowo.
Manajemen
Kinerja.
Jakarta Rajawali Pers, 2010.
As’ad, Moh. Psikologi Industri : Edisi
Siagian P Sondang. Manajemen Sumber
keempat. Yogyakarta : Liberty,2001.
Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi
Gaffar, Hulaifah. Pengaruh Stres Kerja
Aksara, 2008.
Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan
PT Bank Mandiri, Tbk
Kantor
(Pendekatan kuantitatif, Kualitatif,
Wilayah
Skripsi.
dan R& D) : Bandung : Alfabeta,
X
Makassar.
Makassar,2012.
2008
Gitosudormo, Indriyo dan Nyoman Sudita.
Sugiyono.
Metode
Penelitian
Bisnis
Perilaku Keorganisasian. Cetakan
(Pendekatan kuantitatif, Kualitatif,
Pertama. Yogyakarta : PT BPFE,
dan R& D) : Bandung : Alfabeta,
2000.
2010.
Handoko, T Tani. Manajemen Personalia
dan
Sumber
Daya
Sunyoto,
Manusia.
Perilaku
Organisasional,
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,
CAPS,
Jakarta,2013.
2001.
Hasibuan,
Danang.
Sunyoto, Danang. Manajemen Sumber
Malayu
S.P.
Manajemen
Daya Manusia, CAPS, Jakarta, 2012.
Sumber Daya Manusia . Jakarta : PT
Rivai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya
Aksara, 2001.
Manusia untuk perusahaan. Jakarta.
Hawari,D.Manajemen
Depresi.
Stres,Cemas dan
Cetakan
kedua.
Raja Grafindo. 2004.
Balai
Robbins, Sthepen. P. Perilaku Organisasi.
Penerbit FKUI, Jakarta, 2001.
Jilid
Hermita. Pengaruh Stres Kerja Terhadap
Pangkep.
Mondy.
Skripsi.
Indeks
Kerja Terhadap Prsestasi Kerja
Karyawan Pada PT.
Human
PT.
Tampubolon, Irma. S. M. Pengaruh Stres
Makassar, 2011.
Mondy,
Jakarta.
Kelompok Gramedia. 2003.
Kinerja Karyawan PT. SemenTonasa
(Persero)
II.
Resources
Pabrik Es
Puter. Skripsi.Jakarta.2009
55