Penyiapan Inokulum Isolasi Identifikasi dengan Postulat Koch

b. Penyiapan Inokulum Isolasi

Keberadaan X. oryzae pv. oryzae pada sampel benih padi asal Sukamandi menunjukkan pada IR-64 sebesar 80 dan pada Ciherang 60. Keberadaan bakteri X. oryzae pv. oryzae pada benih terdapat pada bagian luar kulit benih dan pada bagian dalam benih. Bakteri yang berada di luar benih akan hilang seiring dengan sterilisasi dan pencucian benih sebelum isolasi, sehingga X. oryzae pv. oryzae hasil isolasi benar-benar berasal dari dalam benih. Pencucian benih dan perendaman dengan NaOCl 1 ketika akan dilakukan isolasi selain untuk menjamin isolat yang didapat berasal dari bagian dalam benih juga berfungsi untuk sterilisasi kontaminan di permukaan benih. Kontaminan di permukaan benih dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi cendawan pada media ketika dilakukan isolasi yang akan mengganggu pengamatan. Pengamatan hasil isolasi sebaiknya dilakukan pada hari ke 1 – 4 untuk menghindari munculnya cendawan kontaminan.

c. Identifikasi dengan Postulat Koch

Gejala penyakit yang timbul pada tanaman sehat stadia bibit 14 hari setelah semai yang diinokulasi dengan isolat murni hasil isolasi dari benih varietas IR-64 dan Ciherang menunjukkan gejala HDB. Gejala penyakit HDB pada tingkat bibit adalah gejala kresek, dimulai dari ujung daun terpotong yang akan menunjukkan gejala seperti terendam air green water-soaked pada minggu pertama setelah inokulasi, selanjutnya ujung daun akan layu dan menguning pada minggu kedua setelah inokulasi, pada minggu ketiga daun akan menggulung seperti gejala tanaman yang mengalami kekeringan IRRI, 2008. Gejala serangan X. oryzae pv. oryzae yang diinokulasikan pada tanaman stadia bibit meningkat setiap minggunya, pada minggu ketiga setelah inokulasi gejala penyakit akan terlihat jelas. Pada minggu ketiga setelah inokulasi area daun yang terserang menunjukkan nilai DLA yang tertinggi yaitu pada IR-64 sebesar 62.64 dan pada Ciherang 40.7 Gambar 3. 62.64 20.04 40.70 22.75 7.94 6.78 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 1 2 3 Minggu Setelah Inokulasi D L A IR-64 Ciherang Gambar 3. Peningkatan nilai disease leaf area pada uji Postulat Koch varietas IR-64 dan Ciherang.

d. Identifikasi dengan Pewarnaan Gram

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perlakuan pada Benih Padi (Oryza sativa Linn.) yang Terinfeksi Xanthomonas oryzae pv. oryzae terhadap Pertumbuhan Tanaman dan Hasil Padi di Rumah Kaca.

4 20 66

Peningkatan Mutu Benih Padi Melalui Pelleting Menggunakan Bakteri Probiotik Untuk Menekan Xanthomonas Oryzae Pv Oryzae

1 8 39

Perakitan Teknik Pengendalian Xanthomonas oryzae Terbawa Benih Padi

0 7 6

Xanthomonas oryzae pv. oryzae bakteri penyebab hawar daun pada padi: isolasi, karakterisasi, dan telaah mutagenesis dengan transposon

0 4 8

Perlakuan Benih dan Perendaman Akar Bibit dengan Agens Hayati untuk Mengendalikan Serangan Xanthomonas oryzae pv. oryzae serta Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Padi di Rumah Kaca

0 2 35

Mutagenesis dengan Transposon pada Xanthomonas oryzae pv. oryzae Penyebab Hawar Daun Padi

0 2 22

Keefektifan Bakteri Endofit sebagai Agens Hayati terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) pada Padi

0 4 37

Penapisan Bakteri Filosfer Penghasil Senyawa Bioaktif Anti Xanthomonas oryzae pv. oryzae Penyebab Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Padi

0 4 35

Isolasi dan Identifikasi Bakteri Filosfer Padi Antagonis Xanthomonas oryzae pv. oryzae Penyebab Hawar Daun Bakteri Tanaman Padi (Oryza sativa).

0 1 4

Pengaruh Perlakuan Benih secara Hayati pada Benih Padi Terinfeksi Xanthomonas oryzae pv. oryzae terhadap Mutu Benih dan Pertumbuhan Bibit The Effects of Biological Seed Treatments Applied on Xanthomonas oryzae pv. oryzae Infected Rice Seeds on Seed Qualit

0 0 7