lahan tegalan dan pekarangan di Desa Ngadipiro Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah perbedaan antara berbagai sistem penggunaan lahan di Desa Ngadipiro Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri mengakibatkan perbedaan
kualitas tanah? 2. Indikator apa yang paling erat hubungannya dengan Indeks Kualitas Tanah
pada berbagai sistem penggunaan lahan di Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri?
3. Bagaimana persepsi masyarakat mengenai pengelolaan lahan yang dilakukan di Desa Ngadipiro Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perbedaan kualitas tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan di Desa Ngadipiro Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri
2. Mengetahui indikator kualitas tanah yang paling erat hubungannya dengan Indeks Kualitas Tanah di Desa Ngadipiro, Kecamatan Nguntoronadi,
Wonogiri. 3. Mengetahui persepsi masyarakat mengenai manfaat pengelolaan lahan
yang dilakukan di Desa Ngadipiro Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri. 4. Menyusun saran pola pengelolaan lahan pada berbagai sistem penggunaan
lahan berdasarkan data kualitas tanah yang diperoleh.
D. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dari penelitian ini disajikan pada Gambar 1.1. Pada Gambar 1.1 menerangkan bahwa sistem penggunaan lahan yang berbeda di desa
Ngadipiro, seperti pohon monokultur, campuran pohon dengan tanaman semusim, dan pohon campuran akan berpengaruh terhadap biomasa pohon, basal
area, guguran seresah, ketebalan seresah, serta kualitas seresah. Penutupan vegetasi dan masukan seresah akan berpengaruh terhadap ketahanan tanah dari
tetesan air hujan, dan karakteristik fisik, kimia dan biologi tanah. Tutupan lahan
yang semakin terbuka akan menyebabkan tingkat degradasi tanah bertambah. Tanah yang terdegradasi pada umumnya kualitasnya rendah.
Degradasi tanah dapat dicirikan oleh menurunnya kapasitas tanah untuk fungsi produksi dan konservasi. Adanya persepsi masyarakat mengenai
pengelolaan lahan yang dilakukan oleh petani dapat berpengaruh terhadap laju degradasi tanah.
Pengelolaan lahan sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat terhadap kualitas tanah. Tanah yang berkualitas baik akan menjamin keberlanjutan fungsi
tanah, baik fungsi produksi maupun fungsi ekologi. Kualitas tanah ditentukan berdasarkan Indeks Kualitas Tanah menggunakan minimum data set dari
berbagai indikator fisik, kimia dan biologi tanah. Penentuan Indeks Kualitas tanah suatu lahan akan berguna untuk penyusunan arah pengelolaan lahan yang
berkelanjutan.
Gambar 1.1 Bagan alir kualitas tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan
Pohon Monokultur Pohon campuran
Pohon Tanaman semusim
Biomasa Pohon
Basal Area Ketebalan
seresah Masukan
seresah gugur : daun, ranting,
bunga, buah Kualitas
seresah : CN ratio
Sifat fisika : Porositas,
kemantapan agregat, BV
Sifat kimia : pH, N total, P
tersedia, K tersedia
Sifat biologi : C organik,
respirasi
Indeks Kualitas Tanah
Arahan pe nge lolaan lahan yang
be rke lanjutan
Sistem Penggunaan Lahan : Tegalan Pekarangan
Persepsi masyarakat Pengelolaan lahan
Degradasi Tanah
E. Manfaat Penelitian