B. Awal Mula Lahirnya Filsafat
Sepintas jika dilihat dari akar katanya, bisa ditebak kalau “filsafat” berasal dari
peradaban Yunani. Namun sejatinya bukan orang Yunani yang merintis pemikiran filsafat di dunia. Ternyata di negeri-negeri lain, seperti Mesir, Cina dan India sudah lama
mempunyai tradisi filsafat semasa atau sebelum orang Yunani kuno, walau mereka tidak mempergunakan kata philosophia untuk maksud yang sama.
6
Sekarang beralih kepada awal mula lahirnya filsafat, menurut Prof K. Bartens, ada setidaknya tiga faktor yang
mendahului dan seakan- akan mempersiapkan lahirnya “filsafat” di Yunani:
1. Di Yunani terdapat mitologi yang kaya dan tersebar luas. Mitologi ini bisa dianggap sebagai perintis yang mendahului filsafat. Bangsa Yunani telah
mengadakan usaha untuk menyusun mitos-mitos yang beredar di masyarakatnya menjadi suatu bangunan yang sistematis. Dalam usaha-usaha itu sudah tampak sifat
rasional bangsa Yunani.
7
2. Peran sastra Yunani dalam bentuk syair-syair yang digunakan untuk buku pendidikan bagi masyarakat Yunani. Misalnya peranan syair Homeros yang
digemari masyarakat Yunani untuk dibaca dalam rangka mengisi waktu luang. Syair ini mengandung nilai edukasi.
8
3. Faktor ilmu pengetahuan yang berkembang pesat di Yunani. Bangsa Yunani berutang budi kepada bangsa lain, misalnya Mesir untuk ilmu ukur dan ilmu hitung,
serta ilmu astronomi yang dipengaruhi oleh bangsa Babylonia.
9
Para filosof Yunani di masa awal kemunculan filsafat rata-rata punya latar belakang sebagai ahli matematika, astronomi, ilmu bumi, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya.
Karena itu, para filosof Yunani yang merintis “filsafat” disebut sebagai filosof-filosof
alam. Mereka berfikir tentang alam: apa hakekatnya, bagaimana kemunculannya dan apakah sifat-sifatnya yang paling hakiki. Dengan demikian, filsafat yang pertama lahir
adalah filsafat alam.
10
Secara umum tema-temo pokok filsafat di Yunani mencakup tiga hal:
6
Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, surabaya: PT Bina ilmu, hal 81
7
K.Bertens, Sejarah Filsafat Yunani: Dari Thales ke Aristoteles, Jogjakarta: Kanisius, 1999, hal 19
8
Ibid, hal 20
9
Ibid, hal 20
10
Jan Hendrik, Op, cit, hal 20
1. Permasalahan tentang asas arkhe dan hukum logos alam semesta. 2. Tema-tema yang berkaitan dengan paham Aletheia ketidaksembunyian, seperti
“ada”, “kebenaran”, dan “pengetahuan sejati” 3. Pertanyaan tentang kodrat manusia dan penentuan tindakan etisnya: “yang baik”
dan “keutamaan” arete.
11
Dalam perjalanannya ketika ditinggal mati para filosof-filosofnya seperti Socrates, Plato hingga Aristoteles, kajian filsafat menjadi meredup. Sekitar tahun 529 M kaisar
Justinian memutuskan untuk menutup seluruh universitas dan sekolah yang mempelajari filsafat di Athena dan aleksandria. Sikap raja lebih dikarenakan pengaruh doktrin geraja
yang tidak suka akan suasana pemikiran dan ilmu yang bebas. Mulai dari sisi, cahaya obor ilmu dan filsafat padam oleh kekaisaran romawi yang memeluk agama Kristen.
12
C. Manfaat Belajar Filsafat