3 Faktor Lahirnya Filsafat di Yunani

3 Faktor Lahirnya Filsafat di Yunani
Gaosur Rohim Sunday,
Comments

February

16,

2014 11

Suatu pandangan dunia dan umumnya suatu
pandangan teoritis tidak pernah melayang-layang
di udara. Setiap pemikiran teoritis mempunyai
hubungan erat dengan lingkungan dimana
pemikiran itu dijalankan. Ini benar juga bagi
permulaan
pemikian teoritis,
yaitu lahirnya
filsafat di Yunani pada abad ke-6 S.M. Agar tidak
ada salah faham, di sini harus ditambahkan bahwa
bagi seorang Yunani, filsafat tidak merupakan

suatu ilmu di samping ilmu-ilmu lain, tetapi
meliputi segala pengetahuan ilmiah.

Tanah
Yunani
adalah
tempat
persemaian
dimana pemikiran ilmiah mulai tumbuh (Kees
Bertens ). Kiranya sudah jelas bahwa lahirnya
filsafat dan ilmu pengetahuan di Yunani tidak dapat

dimengerti tanpa sekedar mengetahui sedikit
kebudayaan Yunani. Dalam hal ini kita akan
mencoba
melukiskan
beberapa
ciri
khas
kebudayaan

Yunani
yang
merupakan
latar
belakang bagi lahirnya filsafat di negeri itu.
Nama "filsafat" dan "filsuf" berasal dari kata-kata
Yunani philosophia dan philosophos.
Menurut bentuk kata, seorang philo-sophos adalah
seorang "pecinta kebijaksanaan".
Ada tradisi kuno yang mengatakan bahwa nama
"filsuf" (philosophos) untuk pertama kalinya dalam
sejarah
dipakai/dipergunakan
olehPYTHAGORAS [2], Tetapi kesaksian sejarah
mengenai kehidupan dan aktivitas Pythagoras
demikian tercampur dengan legenda-legenda,
sehingga seringkali kebenaran tidak dapat
dibedakan dari reka-rekaan saja.

Demikian

juga
mengenai
hikayat
yang
mengisahkan bahwa nama "filsuf" ditemukan oleh
Pythagoras. Yang pasti ialah bahwa dalam
kalangan SOCRATES (470-399
S.M.)
dan PLATO (427-347 S.M.), nama "filsafat" dan
"filsuf" sudah lazim dipakai. Dalam dialog Plato

yang
berjudul Phaidros,
misalnya,
kita
membaca: "Nama 'orang bijaksana' terlalu luhur
untuk memanggil seorang manusia, dan lebih
cocok
untuk
Tuhan.

Lebih
baik
ia
dipanggil philosophos, pecinta kebijaksanaan.
Nama ini lebih berpatutan dengan makhluk insani".

Perkataan Plato ini juga serentak menunjukkan
suatu aspek penting dari istilah philosophia.
Menurut
pandangan
Yunani,
seorang
yang
mempunyai kebijaksanaan sebagai milik definitif,
sudah melampaui kemampuan insani. Orang yang
demikian itu sudah melangkahi batas-batas yang
ditentukan untuk nasibnya sebagai manusia.

Memiliki kebijaksanaan berarti mencapai suatu
status adimanusiawi.[3] Itu

sama
saja
dengan hybris(rasa sombong) yang selalu ditakuti
dan dihindari orang-orang Yunani. Manusia harus
menghormati batas-batas yang berlaku bagi status
insaninya. Karena ia manusia, dan bukan Tuhan, ia
harus puas dengan mengasihi kebijaksanaan.
Kebijaksanaan tidak akan pernah menjadi milik
manusia secara komplit dan definitif. Karena
alasan-alasan itulah orang-orang Yunani lebih

memilih nama "filsafat" (philosophia) dan "filsuf"
(philosophos).

Bukan karena nama filsafat berasal dari bahasa
Yunani, tetapi isi konsep yang ditunjukkan dengan
nama ini merupakan suatu penemuan Yunani yang
khas. Pada abad ke-6 S.M., telah terjadi apa yang
sudah pernah dinamakan sebagai peristiwa ajaib
Yunani (The Greek Miracle).[4] Lahirnya filsafat di

tempat itu dan waktu itu, memang dapat disebut
sebagai peristiwa ajaib, karena tidak mungkin
memberi
alasan-alasan
yang
menerangkan
kejadian itu secara memuaskan. Namun demikian,
ada beberapa faktor yang sudah mendahului dan
seakan-akan
sudah
mempersiapkan lahirnya
filsafat
di
Yunani.
Ketiga
faktor
itu
adalah mitologi, sastra
Yunani,
dan ilmu

pengetahuan.

1. Mitologi
Pertama-tama, pada bangsa Yunani, seperti juga
pada bangsa-bangsa sekitarnya, terdapat suatu
mitologi yang kaya serta luas. Nah, mitologi ini

dapat dianggap sebagai perintis yang mendahului
filsafat, karena mite-mite sudah merupakan
percobaan untuk dimengerti. Mite-mite ini sudah
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang hidup dalam hati manusia: Di mana dunia
kita? Dari mana kejadian-kejadian dalam alam?
Apa sebab matahari terbit, lalu terbenam lagi?

Melalui mite-kite ini, manusia mencari kejelasan
tentang asal usul alam semesta dan tentang
kejadian-kejadian yang berlangsung di dalamnya.
Mite yang pertama, yang mencari kejelasan
tentang asal usul alam semesta sendiri biasanya

disebut mite
kosmogonis.
Sedangkan
mite
yeng kedua, yang yang mencari kejelasan tentang
asal usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam
semesta disebut mite kosmologis.

Yang khusus pada bangsa Yunani ialah bahwa
mereka mengadakan beberapa usaha untuk
menyusun mite-mite yeng diceritakan oleh rakyat
menjadi suatu keseluruhan yang sistematis. Dalam
usaha itu sudah tampaklah sifat rasional bangsa
Yunani. Karena dengan mencari keseluruhan yang
sistematis, mereka sudah menyatakan keinginan

untuk mengerti hubungan mite-mite satu sama
lain, dan menyingkirkan mite yang tidak dapat
dicocokkan dengan mite lain. Salah satu usaha
serupa itu adalah syair HESIODOS (-) yang

berjudul Theogonia.

Kumpulan
mite-mite
lainnya
ada
dalam
lingkungan Orfisme, suatu aliran religius yang
konon
katanya
didirikan
oleh
penyair ORPHEUS (-). Dan juga di sini bisa
dikatakan bahwa kumpulan mite-mite yang
dikarang
oleh PHEREKYDES (-)
dari
Syros. ARISTOTELES (-) menamai orang-orang
seperti
Hesiodos

dan
Pherekydes
dengan
gelar theologoi (teolog-teolog) dan membedakan
mereka dengan filsuf-filsuf sebelumnya.

2. Sastra Yunani
Kesusasteraan Yunani juga dianggap sebagai
persiapan yang mempengaruhi lahirnya filsafat di
Yunani, asal saja kita memakai kata itu dalam arti
seluas-luasnya, sehingga meliputi juga amsalamsal,
teka-teki,
dongeng-dongeng,
dan

sebagainya. Kedua karya puisi HOMEROS (-) yang
masing-masing
berjudul Iliasdan Odyssea,
mempunyai kedudukan yang sangat istimewa
dalam kesusasteraan Yunani. Syair-syair ini lama

juga digunakan sebagai semacam buku pendidikan
untuk rakyat Yunani.

Dalam dialog Plato yang berjudul Politeia, Plato
mengatakan bahwa Homeros telah mendidik
seluruhHellas.[5] Peranan syair-syair Homeros dalam
kebudayaan Yunani kuno dapat dibandingkan
dengan peranan wayang dalam kebudayaan Jawa
dulu.[6] Kareana puisi Homeros pun banyak
digemari oleh rakyat Yunani, untuk mengisi waktu
luang, dan memang mempunyai nilai edukatif.

Banyak berabad-abad lamanya terdapat penyanyipenyanyi (rhapsodes) yang bepergian dari satu
kota ke kota lain dalam seluruh dunia Yunani untuk
mendeklamasikan syair-syair Homeros itu. Para
filsuf Yunani seringkali menyebut Homeros, biarpun
mereka juga sering mengemukakan kritik atas
puisinya,
terlebihXENOPHANES (-)
dan PLATO (427-347 S.M.). Aristoteles mengutip
Homeros di samping filsuf-filsuf lainnya, terutama

dalam hal Metafisika, seakan-akan ia ingin
menggolongkan Homeros pada filsuf-filsuf itu.

3. Ilmu Pengetahuan
Akhirnya, sebagai faktor ketiga, yang dianggap
sebagai faktor lahirnya filsafat di Yunani, ialah ilmu
pengetahuan yang pada waktu itu sudah ada di
Timur Kuno. Bangsa Yunani tentu berhutang budi
kepada bangsa-bangsa lain dalam menerima
beberapa unsur ilmu pengetahuan dari mereka.

Demikian juga ilmu ukur dan ilmu hitung, yang
sebagian berasal dari Mesir. Dan Babylonia pasti
ada pengaruhnya dalam ilmu astronomi di negeri
Yunani. Namun, andil dari bangsa-bangsa lain
dalam perkembangan ilmu pengetahuan Yunani
tidak boleh dilebih-lebihkan.[7] Bangsa Yunani telah
mengolah unsur-unsur tersebut yang tidak pernah
disangka-sangka oleh bangsa Mesir dan Babylonia.
Baru pada bangsa Yunani, ilmu pengetahuan bisa
mendapat corak yang benar-benar ilmiah.

Sampai saat itu ilmu pengetahuan hanya
dijalankan
dalam
konteks
praktis. HERODOTOS (-), sejarawan Yunani yang
sudah ternama sejak abad ke-5 S.M., menceritakan
bahwa ilmu ukur memang berkembang di Mesir,
karena di sana tiap tahun dirasakan keperluan
untuk mengukur kembali tanah setelah banjir
sungai Nil. Tidak mustahil jika Herodotos benar
dengan pendapatnya itu.

Kalau begitu, gema asal usulnya masih kedengaran
dalam nama yang dipakai orang Yunani untuk
menunjukkan
ilmu
itu: geometria (pengukuran
tanah).
Tetapi
pada
orang
Yunani,
ilmu
pengetahuan tidak dijalankan dalam suatu konteks
praktis saja. Mereka mulai mempelajari ilmu
pengetahuan dengan tidak "mencari untung" atau
"tanpa pamrih" (disinterestedly).

Di negeri Yunani; ilmu pasti, astronomi, dan ilmu
pengetahuan, pada umumnya mulai diprakekkan
demi ilmu pengetahuan itu sendiri, bukan demi
keuntungan
yang
letaknya
di
luar
ilmu
pengetahuan itu. Kita tidak boleh melupakan
bahwa orang Yunani hidup dalam kemasyarakatan

yang sama sekali berbeda dengan lingkungan
sosial dimana orang Timur Kuno hidup. Perbedaan
ini mempunyai konsekuensi yang cukup besar
untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Pada
bangsa-bangsa
Timur
Kuno,
ilmu
pengetahuan dipraktekkan dalam istana-istana,
atas perintah dan di bawah pengawasan raja-raja.
Tetapi orang Yunani, pada abad ke-6 S.M. hidup
dalam polis selaku orang merdeka, yang akan kita
bahas di lain kesempatan. Baru bentuk sosial
beginilah yang menciptakan suasana serasi
dimana ilmu pengetahuan dapat berkembang
dengan
semestinya.

Demikian yang dapat kami rangkum mengenai 3
Faktor Lahirnya Filsafat di Yunani. Semoga ada
manfaatnya serta dapat menambah wawasan kita.
Jika Anda ingin menambahkan atau sekedar
mengoreksi, silahkan tuangkan di kotak komentar.
Kritik dan saran yang bersifat membangun,
senantiasa kami terima dengan tangan terbuka.

1. Kees Bertens, Sejarah Filsafat Yunani: Dari
Thales Ke Aristoteles (Yogyakarta: Kanisius, 1989),
hlm.
13.
2. Ibid.
3. Ibid.,
hlm.
14.
4. Ibid.
5. Hellas adalah nama lain untuk negeri Yunani,
sedangkan nama Hellen berarti seorang Yunani.
6.
Bertens, loc.
cit.
7.
Bertens, op.
cit.,
hlm.
16.

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke
Google+ Bagikan ke Digg
Tulisan Terkait :
 3 Faktor Lahirnya Filsafat di Yunani
 Tentang Mitos dan Logos (Ikhtisar)

Dalam Label: Masa Yunani Kuno, Sejarah Filsafat
Yunani
11 COMMENTS:
1.

Anonymous12:01 AM GMT+7
arti filsafat itu apa?
Reply
Replies
1.
Gaosur Rohim9:37 PM GMT+7
Silahkan cari dalam arsip blog ini sobat!!!
Reply
2.
Anonymous9:11 PM GMT+7
Keren gan
Reply
Replies
1.
Gaosur Rohim10:56 PM GMT+7
Kenapa
harus
pakai
Anonim,
kawan?
Kalo belum punya akun google, daftar aja! Gratis
kok....
Terima kasih atas apresiasinya!

Reply
3.
Anonymous1:13 PM GMT+7
di jaman yg serba edan sprti skrg ini filsafat utk
apa ? tlng jlaskan.
Reply
Replies
1.
Gaosur Rohim9:04 PM GMT+7
Buat bungkus nasi goreng aja,
Ya, namanya juga zaman edan.

Mas/Mbak!!!!

Reply
4.
wandhe fadilah5:09 PM GMT+7
hahahaha,, kereenn , ilmu yg msih d pljri dijmn
skrg :D
Reply
Replies
1.

Gaosur Rohim4:54 PM GMT+7
Terima kasih...
Reply
5.
Aldi Gamesoftku5:33 PM GMT+7
Artikelnya
sangat
bermanfaat
bro
:D
Kunjungi
Balik
ya
Download Game , Software , PC , Laptop ,
Komputer
Notebook , Gratis , Singel Link , No Adf.ly
Reply
Replies
1.
Gaosur Rohim4:57 PM GMT+7
Terima
Insya Allah...
Reply
6.
sherlina halim7:05 PM GMT+7

kasih!

Pengen
Ayo
Buktikan
Real

yang
kunjungi

lebih
seru
...
www.asianbet77.com
sendiri
..

Play

=

Real

Money

- Bonus Promo Red Card pertandingan manapun .
Bonus
Mixparlay
.
Bonus
Tangkasnet
setiap
hari
.
- New Produk Sabung Ayam ( minimal bet sangat
ringan
)
.
- Referal 5 + 1 % ( seumur hidup ) .
Cash
Back
up
to
10
%
.
- Bonus Royalty Rewards setiap bulan .
untuk Informasi lebih
kami
YM
:
EMAIL
:
WHATSAPP
:
WECHAT
SMS
CENTER
PIN
BB
:

jelasnya silahkan hubungi CS
:
op1_asianbet77@yahoo.com
asianbet77@yahoo.com
+63
905
213
7234
:
asianbet_77
:
+63
905
209
8162
2B4BB06A
/
28339A41

Salam
http://asianbet77.com/

Admin

,

Reply
Komentar, kritik dan saran yang bersifat
membangun senantiasa kami terima dengan
tangan
terbuka.
Komentar Anda akan dianggap SPAM jika:
Menyematkan
Link
Aktif
Mengandung
dan/atau
Menyerang
SARA
Mengandung
Pornografi
Tidak ada CAPTCHA dan Moderasi Komentar di sini.
newer postolder posthome
ENTRI POPULER


4 Macam Sumber Pengetahuan
Baik logika deduktif maupun induktif , dalam
proses penalarannya tentu menggunakan premispremis
yang
berupa
pengetahuan
yang
dianggapn...


Sarana Berpikir Ilmiah

Untuk melakukan kegiatan ilmiah dengan baik,
diperlukan sarana berpikir. Tersedianya sarana
tersebut memungkinkan dilakukannya penelaaha...


Struktur Pengetahuan Ilmiah (Bag. 1)
Pengetahuan yang diproses berdasarkan metode
ilmiah merupakan pengetahuan yang "memenuhi
syarat-syarat keilmuan", dan dengan d...


3 Faktor Lahirnya Filsafat di Yunani
Suatu pandangan dunia dan umumnya suatu
pandangan teoritis tidak pernah melayang-layang
di udara. Setiap pemikiran teoritis mempunyai...


Mindset dan Sifat Analitik, Ciri Utama Penalaran?
Penalaran ilmiah pada hakikatnya merupakan
"gabungan" dari penalaran deduktif dan induktif ,
dimana penalaran deduktif leb...


Teori "Kriteria" Kebenaran
Berpikir merupakan salah satu kegiatan untuk
menemukan pengetahuan yang benar berdasarkan
kriteria kebenaran . Apa yang disebut benar ba...


Apa itu Penalaran?
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam
menarik suatu kesimpulan ( natijah ) yang berupa
pengetahuan. Penalaran menghasilkan pen...


Tentang Mitos dan Logos (Ikhtisar)
Komunitas Filsafat - Pada tulisan sebelumnya
sudah dikatakan bahwa mitologi merupakan faktor
yang mendahului filsafat dan "seol...



Apa Hakikat dan Kegunaan Ilmu?
Salah satu sendi masyarakat modern adalah ilmu
dan teknologi. Kaum ilmuwan tidak boleh picik dan
menganggap ilmu dan teknologi itu alpha...


Sekelumit Biografi Plato
Plato ( Ο Πλάτων ) adalah merupakan salah satu
dari beberapa filsuf kelahiran Yunani . Selain
Socrates dan Aristoteles, ia juga termasu...

Copyright © 2008 - 2014 Komunitas Filsafat™.
TOS - Disclaimer - Privacy
Policy - Sitemap
XML - DMCA - All Rights Reserved.
Hak Paten Template pada Creating
Modifikasi
oleh Gaosur
Didukung oleh Blogger™.

Website Rohim.