Pelaksanaan Percobaan Bacterial leaf blight resistance and productivity performance of rice on single and mixture planting

Samonte 2008. Banyak dilaporkan bahwa penggunaan varietas campuran mampu menurunkan intensitas penyakit Mundt Leonard 1986; Mahmood et al. 1991; Finckh Mundt 1992; Mundt 2002; Ning et al. 2012. Penggunaan varietas campuran mampu menurunkan intensitas penyakit diduga karena inokulum menjadi lemah, percampuran merupakan hambatan fisik bagi patogen dan percampuran akan menginduksi resistensi pada genotipe yang rentan Ning et al. 2012. Garret Mundt 1999 mempostulatkan bahwa semakin luas diversitas ketahanan yang dimiliki oleh tanaman inang, akan menghambat kemampuan adaptasi patogen terhadap gen ketahanan. Ohtsuki Sasaki 2006 menyatakan bahwa dengan mencampur genotipe yang rentan dan tahan akan mendorong strain patogen berkompetisi untuk mencari inang yang kompatibel. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa penanaman genotipe campuran dengan berbagai latar belakang ketahanan terhadap HDB mampu menunda kemunculan pertama HDB, mengurangi kejadian, intensitas dan AUDPC penyakit HDB. Bahan Dan Metode 1. Materi percobaan Perlakuan yang digunakan dalam percobaan adalah 17 genotipe padi sawah berupa genotipe tunggal, campuran dua genotipe dan campuran tiga genotipe dengan latar belakang ketahanan terhadap HDB beragam Tabel 1. Materi percobaan berasal dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi BB Padi dan Institut Pertanian Bogor IPB.

2. Pelaksanaan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok RAK dengan 17 perlakuan dan 3 ulangan. Percobaan dilakukan di lahan petani di Kabupaten Majalengka Jawa Barat dan di Kabupaten Pacitan Jawa Timur selama dua musim tanam berturut-turut. Generasi pertama ditanam bertepatan dengan Musim Kemarau II 2011 MK II bulan Juni - September 2011 dan generasi kedua ditanam bertepatan dengan Musim Hujan 20112012 MH bulan Nopember 2011 – Maret 2012. Luas petak percobaan 6.84 m 2 petak bersih 5.78 m 2 . Benih disemai dan pindah tanam bibit dilakukan pada 14 hari setelah semai hss. Penanaman 2 bibit per lubang tanam dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Pupuk diberikan sesuai kebutuhan tanaman berdasarkan hasil analisis tanah menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah PUTS. Pengujian sampel tanah dilakukan sebelum pengolahan tanah. Perawatan lain yaitu penyiangan, pengaturan air dan pengendalian hama. Pengamatan penyakit dimulai pada saat tanaman memasuki masa primordia Djatmiko Fatichin 2009 sampai dengan menjelang panen dengan interval  14 hari sekali terhadap 15 rumpun sampel per plot. Luas area luka setiap rumpun sampel dicatat dan diskoring sesuai standar SES IRRI 1996 yaitu : Skala 1 : 1 – 5 Skala 3 : 6 – 12 Skala 5 : 13 – 25 Skala 7 : 26 – 50 Skala 9 : 51 – 100 Tabel 1 Materi genetik yang digunakan dalam percobaan Ketahanan terhadap strain Xoo Sumber Kode Genotipe III IV VIII G1 Inpari 6 Jete tahan tahan tahan BB Padi G2 Inpari 13 agak rentan agak rentan agak rentan BB Padi G3 Ciherang tahan tahan - BB Padi G4 IPB 98-F-5-1-1 tahan agak rentan agak rentan IPB G5 IPB 97-F-13-1-1 agak tahan - - IPB G6 IPB 102-F-92-1-1 tahan agak rentan agak rentan IPB G7 IPB 107- F-60-1-1 tahan agak tahan agak rentan IPB G8 Maros+Ciherang tahan+tahan tahan - BB Padi G9 Maros+Cigeulis tahan tahan - BB Padi G10 Ciherang+Cigeulis tahan tahan+tahan - BB Padi G11 Inpari 6 Jete+Inpari 13 tahan + agak rentan tahan + agak rentan tahan + agak rentan BB Padi G12 Inpari 6 Jete+Ciherang tahan+tahan tahan+tahan tahan BB Padi G13 Maros+Ciherang+Cigeulis tahan+tahan tahan+tahan - BB Padi G14 IPB 117-F-7-2+IPB 97-F-13- 1-1 agak tahan +agak tahan IPB G15 IPB 107-F-60+IPB 102-F- 90-2-1 tahan+rentan IPB G16 IPB 117-F-7-2+IPB 97-F-13 +IPB 98-F-5-1-1-1 agak tahan +agak tahan +tahan agak rentan agak rentan IPB G17 IPB 102-F-92-1-1+IPB 107- F-60-1-1 +IPB 102-F-90-2-1 tahan+tahan+ rentan agak rentan+agak tahan agak rentan+agak rentan IPB

3. Analisis data