IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN GRESIK (Studi tentang Pembangunan Tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI
KABUPATEN GRESIK
(Studi tentang Pembangunan Tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah
Kabupaten Gresik)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:
Muhammad Ismail Marzuki
08230026

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

SURAT PERNYATAAN


Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Judul Skripsi

: Muhammad Ismail Marzuki
: 08230026
: Ilmu Pemerintahan
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
: Implementasi kebijakan pembangunan infrastruktur di Kabupaten
Gresik (Studi tentang Pembangunan Tanggul di Desa Bungah
Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik)

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Malang, 04-Februari- 2015

Penulis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, ni’mat dan taufiknya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Penyelesaian penelitian ini memerlukan pencurahan tenaga dan pikiran, oleh
sebab itu diharapkan hasilnya akan banyak memberikan konstribusi, manfaat dan
informasi baru tentang kebijakan pembangunan infrastruktur dalam rangka
membangun wawasan berfikir dibidang sosial dan upaya meningkatkan kebijakan
pelayanan publik yang lebih baik.
Penelitian yang kami lakukan ini berjudul “Implementasi kebijakan
pembangunan infrastruktur di Kabupaten Gresik (Studi tentang Pembangunan
Tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik)”. Secara sadar
kami mengakui, bahwa penelitian ini masih terdapat kekurangan terutama karena
penelitian sifatnya kasuistik, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak dapat

digeneralisasi secara umum. Untuk itu, penelitian lebih lanjut sebagai
pengembangan fokus penelitian ini sangat diperlukan.
Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung
terhadap penelitian ini. Mudah-mudahan amal baiknya diterima disisi Allah SWT
sebagai amal shaleh, Amiin. Secara khusus kami sampaikan kepada :
1. Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga kami
dapat menyelesaikan perkuliahan sekaligus penulisan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si, kepada beliau kami sampaikan terima
kasih dan rasa simpati saya atas motivasi dan bimbingannya dalam
penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Drs. Jainuri, M.Si, kepada beliau juga kami sampaikan banyak
terimakasi atas pengorbanan dan waktu yang diberikan dalam proses
bimbingan skripsi.
4. Bapak Drs. Krishno Hadi, MA,. selaku penguji terimakasi atas masukan
dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini
5. Ibu Hevi Kurnia Hardini, M.A.Gov,. selaku penguji juga kami sampaikan
terimakasi atas masukan yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini
6. Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah Malang,

tempat dimana kami dapat saling berbagi, berdiskusi bersama.
Akhirnya kami tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya selama
perkuliahan ini terutama terhadap kekurangan yang ada dalam penelitian ini.
Kami tetap berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan
penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat, Amiin.

Malang, 04-Februari- 2015
Penyusun

Muhammad Ismail Marzuki

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan............................................................................................. i
Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii
Lembar Pernyataan.............................................................................................. iii
Lembar Persembahan .......................................................................................... iv
Kata pengantar .................................................................................................... v
Abstraksi ............................................................................................................. vi
Daftar Isi.............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 5
E. Definisi Konsep .............................................................................................. 6
F. Definisi Operasional ....................................................................................... 7
G. Metode Penelitian........................................................................................... 8
1. Jenis Penelitian......................................................................................... 8
2. Sumber Data............................................................................................. 9
3. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 10
4. Subyek Penelitian..................................................................................... 11
5. Lokasi Penelitian. ..................................................................................... 12
6. Teknik Analisis Data................................................................................ 12

BAB II KAJIAN TEORI
A. Implementasi Kebijakan................................................................................. 15
1. Konsep Implementasi Kebijakan................................................................ 15
2. Pendekatan Implementasi Kebijakan ......................................................... 16
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan ................... 25

B. Pembangunan Infrastruktur ........................................................................... 29
1. Pengertian pembangunan ........................................................................... 29
2. Pendekatan Terhadap pembangunan .......................................................... 30
3. Kebijakan Pemerintah Desa dalam Pembangunan Infrastruktur Desa ....... 31
4. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur .................................................... 33
C. Teori Pembangunan ....................................................................................... 36
BAB III. DESKRIPSI WILAYAH
A. Potensi Wilayah.............................................................................................. 39
1. Deskripsi Wilayah Desa Bungah ................................................................ 39
2. Keadaan Daerah ......................................................................................... 40
3. Kondisi SDM Perangkat Desa .................................................................... 43
BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Implementasi Kebijakan Program Pembangunan Tanggul di Desa Bungah
Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik ........................................................... 45
1. Penggalangan dan Penggunaan APBD untuk Pembangunan Tanggul ...... 45
2. Peran Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Tanggul .......................... 50
3. Fasilitasi Forum Rembuk Desa oleh Pemerintah Daerah ........................... 54
4. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan tanggul ................................. 58

B. Kendala Pemerintah Daerah dalam Implementasi Pembangunan Tanggul ... 61

1. Pembebasan Lahan ..................................................................................... 61
2. Kesadaran Masyarakat ............................................................................... 65
3. SDM Masyarakat ........................................................................................ 68
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................... 72
B. Saran ............................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, 2002. Sosiologi, Skematika dan Terapan. Penerbit, Bumi Aksara
Ardani, Tristiadi A. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang: Bayumedia
B.N.Marbun. Proses Pembangunan Desa Menyongsong Tahun 2000. Penerbit,
Erlangga, Jakarta
Bardac, Eugene, 1977, The Implementation Game : Massacchussetts, The Mit
Press
Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Dwiyanto, Agus, 1999, Evaluasi Program dan Kebijaksanaan Pemerintah,
Pelatihan dan Teknik Manajemen Kebijakan Publik, Angkatan II, UGM,

Yogyakarta
Dunn, N. William, 2000, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, dalam Muhadjir
Darwin (Penyunting), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
George

III
Edward
1980,
implemeting
public
policy,.
http://mulyono.staff.uns.ac.id/2009/05/28/model-implementasi-kebijakangeorge-edward-iii/

Jan Timbergea, 1987. Rencana Pembangunan, Jakarta
Kartasasmita, Ginanjar.1996. Pembangunan Untuk Rakyat. PT. Pustaka Cidesindo
Jakarta
Marbun. Proses Pembangunan Desa Menyongsong Tahun 2000. Penerbit,
Erlangga, Jakarta
Martin, Lawrence L dan Kettner, M Peter, 1996, Measuring The Peformance of
Human Service Programs, International Educational and Professional

Publisher Thousand Oaks, London New Delhi, California
Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa data Kualitatif . UI-Pers
Jakarta
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung

PP 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Putra, Fadillah, 2001, Paradigma Kritis dalam Studi Kebijakan Publik, Pustaka
Pelajar Offset, Yogyakarta
Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 –2014
Sabatier, Paul and Daniel, Mazmanian, 1986, Top Down and Buttom Up
Approach to Implementation Research, in Journal of Public Policy
Saiman, dkk. 2004. Pengantar Pembangunan. UMM Press
Salusu J, 1998, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Nonprofit, PT. Grasindo, Jakarta
Siagian, Sondang. 1988. Administrasi Pembangunan. Gunung Agung. Jakarta
Soehartono, Irawan. 2002. Metode penelitian sosial. Bandung
Sholichin Abdul, Wahab S. 2005. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke
Implementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi 2, cetakan 5. Bumi Aksara.

Jakarta
Soul M. Kattz, terjemahan Tjahya Supriatna, 2000. Organisasi dan Koordinasi
Pembangunan, Jakarta.
Tim dosen bahasa Indonesia UMM, 2003. Bahasa Indonesia untuk karangan
ilmiah, UMM Press, Malang
Thompson, Artur A Jr and Stricland III. AJ, 1992, Strategic Management Concept
and Causes, Boston : Irwin
Van Meter, Donald S and Carl, E Van Horn, 1975, The Policy Implementation
Proceess A Conceptual Framework in Administration and Society,
Volume, 6 No. 4, Sage, Baverly Hills

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2010–2030, bahwa


untuk

mengarahkan pembangunan di Kabupaten Gresik dengan memanfaatkan ruang
wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan
berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
pertahanan keamanan, perlu disusun Rencana Tata Ruang Wilayah. Dalam hal ini,
fokus utama yang menjadi prioritas dalam pembangunan di daerah adalah usaha
usaha untuk mencapai perbaikan ekonomi dan cara berpikir masyarakat yang
tidak terbatas pada, golongan elit saja, melainkan secara menyeluruh dan merata
sampai lapisan masyarakat lapisan terbawah.1
Pemerintah daerah harus mampu menggali seluruh potensi yang
dimilikinya untuk kemudian dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat. Rencana
penggalian sumber-sumber keuangan dan mengelola keuangan yang diperoleh
tersebut untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
daerah yang dituangkan dalam Anggaran dan Belanja Desa. Pembangunan
merupakan rangkaian dari suatu perubahan yang secara sadar diarahkan kepada
keadaan yang lebih baik daripada sebelumnya. Pemerintah Desa memiliki peranan
penting dalam menentukan pembangunan di daerahnya.

1

Abdulsyani, 2002. Sosiologi, Skematika dan Terapan. Penerbit, Bumi Aksara. Hal 207

2

Pembangunan desa dilakukan berdasarkan 3 azas, yaitu:2 Pertama. Azas
pembangunan integral ialah pembangunan yang seimbang dari semua segi-segi
masyarakat desa, sehingga menjamin perkembangan yang selaras dan yang tidak
berat sebesar. Kedua. Yang dimaksud dengan azas kekuatan sendiri ialah bahwa
tiap-tiap usaha pertama-tama harus didasarkan pada kekuatan atau kemampuan
desa sendiri, dengan tidak menunggu-nunggu pemberian dari pemerintah. Ketiga.
Azas permufakatan bersama diartikan bahwa usaha pembangunan harus
dilaksanakan dalam lapangan-lapangan yang benar-benar dirasakan sebagai
kebutuhan oleh anggota-anggota masyarakat desa yang bersangkutan.
Secara empiris pembangunan desa berdasarkan 3 azas tersebut masih
belum terimplementasi secara maksimal di Desa Bungah Kecamatan Bungah
Kabupaten Gresik, seperti rencana pembangunan tanggul yang masih rapuh akibat
luapan Bengawan Solo di Kabupaten Gresik terjadi hampir setiap tahun.
Masyarakat Desa Bungah itu menganggap banjir sebagai bencana "langganan"
tahunan. Meski kerap terjadi, Pemerintah Kabupaten Gresik hingga saat ini belum
juga berhasil mengatasi penyebab banjir di Gresik. Akibatnya jebolnya tanggul di
Kecamatan Bungah menyebabkan banjir merendam 229 rumah di 13 desa, 219 ha
areal pertanian, dan 166 ha tambak bandeng dan udang. Di Kecamatan Bungah,
pemkab telah berupaya mengatasi banjir dengan merelokasi 70 rumah warga yang
hidup di bantaran Bengawan solo, dengan pembuatan tanggul sepanjang dua
kilometer, namun sampai saat ini, belum ada kesepakatan soal harga ganti rugi. 3

2

B.N.Marbun. Proses Pembangunan Desa Menyongsong Tahun 2000. Penerbit, Erlangga, Jakarta
Lambannya pembangunan tanggul sebabkan banjir di Gresik.
http://beritadaerah.com/artikel.php?pg=artikel_jawa&id=7923&sub=Artikel&page=7, diakses 13
Januari 2014

3

3

Permasalahan ini terkait dengan kekuatan atau kemampuan desa sendiri
dalam pembangunan desa, yang tentunya membutuhkan peran dan strategi
Pemerintah Desa dalam meningkatkan infrastruktur desa. Untuk pencapaian
tujuan pembangunan tentunya ada permasalahan yang harus diatasi atau dicarikan
solusinya. Masalah pembangunan secara umum adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan kemampuan pembangunan pemerintah untuk mencurahkan dana
yang lebih besar untuk membangun sarana dan prasarana.
2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah terbelakang.
3. Masalah dalam menghadapi tantangan globalisasi.
4. Sulitnya menarik investasi swasta sebagai sumber dan pemacu pertumbuhan ke
wilayah pedesaan.4
Pembangunan yang dilaksanakan di ruang lingkup lebih kecil seperti di
wilayah pedesaan juga akan menghadapi masalah dan tantangan. Sebagaimana
dijelaskan oleh Kartasasmita bahwa masalah pembangunan di pedesaan adalah
sebagai berikut:
1. Lemahnya keterkaitan kegiatan ekonomi antara perkotaan dan pedesaan.
2. Keterbatasan

SDM

yang

berkualitas

di

daerah

pedesaan

sehingga

menyebabkan rendahnya produktivitas dan kemampuan masyarakat untuk
berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.
3. Kurangnya sarana dan prasarana perhubungan di daerah pedesaan, khususnya
yang menghubungkan suatu kawasan miskin dengan kawasan yang lebih
maju.5
4

Kartasasmita, Ginanjar.1996. Pembangunan Untuk Rakyat. PT. Pustaka Cidesindo
Jakarta.hlm:337

4

Perencanaan pembangunan daerah merupakan pekerjaan yang sangat
penting, karena dengan perencanaan kita bisa membaca dan merencana mau
dibawa kemana daerah kedepannya, dengan tetap memperhatikan potensi dan
sumber daya yang dimiliki. PP 8 Tahun 2008 mendefinisikan pembangunan
daerah

adalah

pemanfaatan

sumber

daya

yang

dimiliki

untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan,
berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.6 Jadi
Perencanaan Pembangunan Daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan
yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
Urgensi penelitian ini adalah, bahwa perencanaan pembangunan
pembangunan tanggul yang masih rapuh akibat luapan Bengawan Solo di
Kabupaten Gresik harus memperhatikan adanya sinkronisasi, koordinasi dan
integrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, karena capaian tujuan
pembangunan daerah harus bersifat mendukung pencapaian tujuan pembangunan
secara nasional. Dengan demikian perencanaan pembangunan harus berpedoman
pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

5

Ibid;386
PP 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
6

5

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi kebijakan pembangunan tanggul di Desa Bungah
Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik?
2. Apa yang menjadi kendala Pemerintah Daerah dalam implementasi
kebijakan pembangunan tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah
Kabupaten Gresik?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi kebijakan
pembangunan tanggul di Desa Bungah Kecamatan Bungah Kabupaten
Gresik.
2. Untuk mendeskripsikan kendala Pemerintah Daerah dalam implementasi
kebijakan pembangunan tanggul di Desa Bungah Kabupaten Gresik.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
a. Memberikan tambahan wawasan/pengetahuan bagi peneliti sendiri dan
pembaca tentang pengembangan pembangunan daerah, khususnya
pembangunan tanggul yang masih rapuh akibat luapan Bengawan Solo.
b. Memberikan sumbangan referensi bagi penelitian-penelitian yang akan
datang yang berkaitan dengan pengembangan pembangunan daerah.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan rekomendasi perbaikan kinerja Pemerintah Daerah,
khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik dalam pembangunan

6

daerah

dan

pengembangan

potensi

daerah

dalam

pelaksanaanya

menggunakan strategi pembangunan sebagai pendekatan utamanya.
E. Definisi Konseptual
1. Implementasi Kebijakan
Implementasi Kebijakan merupakan pelaksana keputusan dasar yang biasanya
dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah atau
keputusan yang penting. 7
Implementasi dalam hal ini terfokus pada tindakan atau perilaku para pejabat
dan instansi dalam upaya untuk penanggulangan gangguan, jadi implementasi
juga merupakan proses memahami berdasarkan fakta terjadi sesudah suatu
program dinyatakan berlaku atau dirumuskan yakni berupa kejadian atau
kegiatan yang timbul sesudah disahkannya aturan tersebut, baik dalam usaha
pengadministrasian maupun untuk menimbulkan dampak atau akibat nyata
pada masyarakat sehingga pada umumnya implementasi dilakukan oleh
individu, pejabat atau kelompok Pemerintah/swasta yang diarakan pada
pencapaian tujuan yang telah digariskan dalam keputusan tersebut. Salah satu
implementasi kebijakan dalam hal ini yaitu implementasi program kebijakan
pembangunan, dimana merupakan merupakan susunan rencana kerja yang
dirancang secara sistematis.
2. Pembangunan Tanggul
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20042009 dijelaskan tentang konsep pembangunan infrastruktur yang merupakan
7

Sholichin Abdul, Wahab S. 2005. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Implementasi
Kebijaksanaan Negara. Edisi 2, cetakan 5. Bumi Aksara. Jakarta. Hlm: 2

7

bagian integral dari pembangunan nasional. Infrastruktur merupakan roda
penggerak pertumbuhan ekonomi. Sejak lama infrastruktur diyakini merupakan
pemicu pembangunan suatu kawasan. Dapat dikatakan bahwa disparitas
kesejahteraan antar kawasan juga dapat diidentifikasi dari kesenjangan
infrastruktur yang terjadi di antaranya. Ke depan pendekatan pembangunan
infrastruktur berbasis wilayah semakin penting untuk diperhatikan.
Berkurangnya kualitas dan pelayanan dan tertundanya pembangunan
infrastruktur menghambat laju pembangunan. Rehabilitasi dan pembangunan
kembali berbagai infrastruktur yang rusak, serta peningkatan kapasitas dan
fasilitas baru akan menyerap biaya yang sangat besar, tentunya hal ini tidak
dapat dipikul oleh pemerintah sendiri. Untuk itu, mencari solusi inovatif guna
menanggulangi masalah perawatan dan perbaikan infrastruktur (tanggul) yang
rusak merupakan masalah yang mendesak untuk diselesaikan. Karena rencana
pembangunan tanggul selama ini yang masih rapuh akibat luapan Bengawan
Solo di Kabupaten Gresik khususnya di Desa Bungah terjadi hampir setiap
tahun dilanda banjir.
F. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal
yang didefinisikan dapat diamati.8 Dengan demikian definisi operasional
merupakan penetapan dari indikator yang akan di pelajari dan di analisis, sehingga
nantinya dapat di peroleh gambaran yang jelas. Definisi oprasional dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
8

Tim dosen bahasa Indonesia UMM, 2003. Bahasa Indonesia untuk karangan ilmiah, UMM
Press, Malang, Halaman 207

8

1. Implementasi kebijakan program pembangunan tanggul di Desa Bungah
Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik.
a. Penggalangan dan penggunaan APBD untuk pembangunan tanggul
sebagai sarana fisik desa.
b. Peran Pemerintah Daerah dalam pembangunan tanggul
c. Fasilitasi forum rembuk desa oleh Pemerintah Daerah
d. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan tanggul.
2. Kendala Pemerintah Daerah dalam implementasi pembangunan tanggul.
a. Pembebasan lahan
b. Kesadaran masyarakat
c. SDM masyarakat
d. Pendanaan
G. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan alasan agar
dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti. Metode
deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti berdasarkan faktafakta yang ada, sehingga tujuan dari metode deskriptif adalah untuk
menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaram
tentang gejala sosial. 9
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
alasan bahwa dalam penelitian ini berupaya menggali data, yaitu data berupa

9

Soehartono, Irawan. 2002. Metode penelitian sosial. Bandung: hlm:35

9

pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli. Metodologi kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati10.
Kemudian responden bersama peneliti memberikan penafsiran, sehingga dapat
memunculkan suatu temuan atau mengembangkan temuan dan memberikan
informasi tentang implementasi kebijakan program dalam pembangunan daerah,
khususnya pembangunan tanggul yang masih rapuh akibat luapan Bengawan
Solo.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah salah satu sumber data yang diperoleh secara langsung
peneliti dari nara sumber yang dapat dipercaya dalam memberikan
informasi yang berkaitan dengan judul peneliti. Data primer dalam
penelitian ini seperti orang (informan) yang terlibat langsung didalamnya,
yaitu Kepala Dinas PU, Kepala Desa Bungah dan Masyarakat Desa Bungah.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer.
Data sekunder tersebut adalah dokumen-dokumen resmi, koran-koran
maupun internet atau televisi, perundang-undangan yang berhubungan dan
berkaitan dengan penelitian ini serta masyarakat umum yang juga menjadi
bagian penting dalam penelitian ini.

10

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya, hlm:12

10

3. Teknik Pengumpulan Data
Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai
masalah yang menjadi obyek penelitian, maka diperlukan alat pengambilan data
sesuai permasalahan yang diteliti, sebab kualitas data ditentukan oleh alat
pengumpulan data. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengumpulkan atau
memperoleh data yang ada dilapangan secara akurat dan sesuai dengan fakta yang
ada dilapangan, agar dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian
ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data
histories.11 Selain itu, dikatakan juga bahwa dokumentasi juga dapat
dikategorikan peneliti sebagai sumber data sekundar atau pendukung.
b. Observasi
Observasi adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data yang dilakukan
secara sistematis, dengan prosedur yang standart. Observasi diarahkan pada
kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul,
dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.12
c. Wawancara (interview)
Wawancara adalah pembicaraan dengan maksud tertentu. Pembicaraan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan
dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud
11

Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
12
Ardani, Tristiadi A. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang: Bayumedia

11

mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba, antara
lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan,
motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekontruksi
kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada
masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas
informasi yang diperoleh orang lain, baik manusia maupun bukan manusia
(triangulasi); dan memverifikasi mengubah dan memperluas konstruksi
yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecek data. Dengan adanya
wawancara ini diharapkan tidak terjadi perbedaan pengertian antara peneliti
dengan responden, serta digunakan untuk memperoleh data dari subyek
peneliti secara langsung.13
Dalam peneliti ini wawancara hanya diajukan pertanyaan-pertanyaan secara
bebas dan leluasa tanpa terkait dengan susunan pertanyaan yang telah
disiapkan sebelumnya. Tetapi tetap fokus pada pokok masalah yaitu
implementasi kebijakan program dalam program pembangunan tanggul.
Keadaan demikian ini memungkinkan wawancara berlangsung secara luwes,
dan terbuka, sehingga dapat diperoleh informasi lebih lengkap dan
pembicara tidak terlalu terpaku dan pada akhirnya menjemukan.
4. Subyek Penelitian
Peneliti telah menetapkan para informan penelitian yang dipandang dapat
memberikan pengalaman yang seluas-luasnya terutama berhubungan dengan
Implementasi kebijakan program dalam program pembangunan tanggul, adalah:

13

Ibid: 186

12

a. Kepala Dinas Pekerjaan Umum
b. Kepala Desa Bungah
c. Masyarakat Desa Bungah (5 orang)
5. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Bungah Kecamatan Bungah
Kabupaten Gresik, dengan pertimbangan kemudahan akses informasi data dan
subyek utama penelitian dilakukan. Selain itu juga merupakan tempat di mana
peniliti mendapatkan sumber informasi serta data-data yang di perlukan oleh
peneliti untuk menunjang penelitian yang dilakukan.
6. Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain. 14 Tahapan analisis data kualitatif sebagai berikut:
a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar
sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
b. Mengumpulkan, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan
membuat indeksnya.
c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
mencari dan menemukan pola dan hubungan, serta temuan-temuan umum.15

14

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Hlm.248.
15
Ibid.

13

Dari

definisi

tersebut

dapatlah

kita

pahami

bahwa

ada

yang

mengemukakan proses, ada pula yang menjelaskan tentang komponen-komponen
yang perlu ada dalam sesuatu analisis data

16

. Adapun analisis data yang

digunakan adalah metode data deskriptif kualitatif meliputi empat komponen:
1) Pengumpulan data,
2) Reduksi data,
3) Penyajian data,
4) Penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Seperti pada konsep analisa data kualitatif tersebut dapat terlihat pada
diagram berikut ini:
Gambar 1
Komponen analisa data model interaktif
Pengumpulan
data

Reduksi
Data

Penyajian
data

Kesimpulan-kesimpulan
Penarikan/verifikasi

Sumber: Sumber: Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa data Kualitatif .
UI-Pers Jakarta

16

Ibid.

14

Keterangan :
a). Pengumpulan data yaitu data pertama atau data mentah yang dikumpulkan
dalam suatu penelitian.
b). Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek,
membuat fokus, membuang hal yang tidak penting, dan mengatur data
sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi data
berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung.
c). Penyajian data adalah menyusun informasi dengan cara tertentu sehingga
memungkinkan penarikan kesimpulan atau pengambilan data ini membantu
untuk memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah pada analisa atau
tindakan lebih lanjut berdasarkan pemahaman.
d). Kesimpulan-kesimpulan atau verifikasi adalah sebagai langkah terakhir yang
meliputi pemberian makna data yang telah disederhanakan dan disajikan
kedalam penyajian data dengan cara logis dan metodologi konfigurasi yang
memungkinkan untuk diprediksi hubungan sebab akibat melalui hukum
empiris.