54 Disetiap Afdeling Perkebunan Goalpara terdapat satu “pos pucuk”
tempat pengumpulan pucuk yang telah dipetik. Hasil pemetikan dimasukkan kedalam karung-karung plastic dengan anyaman jarang untuk memudahkan
proses pengangkutan ke pabrik. Bila semua pucuk telah terkumpul, selanjutnya pucuk diangkut ke pabrik dengan menggunakan truk.
2. Analisa petikan dan analisa pucuk
Di Perkebunan Goalpara, analisa petik dan analisa pucuk dilakukan setiap hari. Analisa petik bertujuan untuk mengetahui kondisi pucuk yang
tiba di pabrik, apakah sesuai dengan standar yang ditentukan. Contoh pucuk diambil secara acak sebanyak 100 gram, dipisah-pisahkan menurut jenis
petikan, ditimbang dan dihitung persentasenya terhadap berat contoh. Analisa pucuk dilakukan untuk memisahkan pucuk yang baik dari
pucuk yang rusak tanpa melihat kasar atau halusnya petikan. Petugas analisa pucuk melakukan analisa pucuk mengacu pada standar kualitas pucuk
medium minimal 60 bobot per bobot.
B. Peralatan Pengolahan
1. Withering trough palung pelayuan Withering trough digunakan untuk melayukan pucuk basah agar
mudah digulung. Di Perkebunan Goalpara terdapat 64 unit withering trough dengan kapasitas 39.000 kgunit. Tinggi withering trough dari
lantai 1 meter. Sepertiga bagian atasnya adalah tempat pelayuan pucuk, sedangkan
dua pertiga bagian bawahnya berupa terowongan untuk mengalirkan
B.
55 udara. Antara kedua bagian tersebut dipisahkan oleh alas hamparan berupa
anyaman kawat yang dilapisi oleh bahan “kassion cloth”.
2. Alat penggilingan, penggulungan dan oksidasi enzimatis Penggulungan bertujuan untuk mencampur zat-zat yang terdapat
dalam daun sehingga memungkinkan terjadinya fermentasi. Untuk menggulung dan menggiling pucuk, digunakan alat Press Cap Roller
PCR, Open Top Roller OTR dan Rotorvane RV. Diperkebunan Goalpara terdapat 5 unit Press Cap Roller PCR, 6 unit Open Top Roller
OTR, 2 unit Rotorvane 15” dan 2 unit Rotorvane 8”. Alat yang digunakan dalam proses sortasi basah di Perkebunan
Goalpara adalah Double Indian Ball-breaker Natsortir DIBN yang berfungsi sebagai mesin pengayak. Tujuan dari pengayakan adalah untuk
memisahkan fraksi pucuk sesuai dengan ukuran yang dikehendaki, mengurangi gumpalan pucuk dari gulungan dan menurunkan suhu pucuk
memar. Jumlah alat DIBN yang tersedia di Perkebunan Goalpara adalah 3 unit dengan kapasitas masing-masing 1500 kg.
Dalam proses oksidasi enzimatis fermentasi, alat yang digunakan adalah loyangbaki fermentasi yang terbuat dari aluminium. Untuk
menjaga kelembaban udara selama proses fermentasi berlangsung, dipasang alat “Air Humidifier”. Didalam ruang fermentasi ini juga
dilengkapi dengan alat pengukur kelembaban udara dan jam untuk pedoman waktu dan thermometer untuk mengukur suhu hamparan bubuk
teh yang difermentasi.
56 3. Alat pengering
Tujuan pengeringan adalah untuk menurunkan kadar air dalam pucuk teh dan juga untuk menghentikan proses fermentasi. Alat pengering
yang digunakan di Perkebunan Goalpara adalah Two Stage Dryer 6 ft yang berjumlah 4 unit dengan kapasitas 250 kgunit.
4. Alat sortasi kering Teh kering yang dihasilkan oleh alat pengering masih terdiri dari
campuran beberapa jenis mutu. Untuk memisahkan jenis mutu the ke dalam kelompok-kelompok mutu tertentu dilakukan sortasi kering.
Alat yang digunakan dalam proses sortasi kering di Perkebunan Goalpara, adalah
2 unit “Midleton Double Trays” yang digunakan untuk memisahkan bubuk teh berdasarkan perbedaan ukuran,
4 unit “vibro” untuk memisahkan tulang daun dan serat 1 unit “Theewan” yang digunakan untuk memisahkan jenis teh
berdasarkan berat jenis 2 unit “Indian sortir”, digunakan untuk memisahkan jenis teh
berdasarkan bentuk dan ukuran fraksi-fraksi melalui mesh-mesh tertentu.
2 unit “Tea cutter” atau “drukkrol”, digunakan untuk mengecilkan ukuran teh
5. Alat pengemasan Alat pengemasan yang ada di Perkebunan Goalpara terdiri alat
pengepak teh tea packer, pencampur teh tea bulker dan peti miring.
57
C. Proses Pengolahan