b Cepat berkembang c Bisa disertai anemia
d Menghilang lebih dari 2 minggu e Ada faktor resiko
f Dasar: proses patologis Sarwono et al, 1994
2.6 Diagnosis
2.6.1 Anamnesis
aRiwayat kehamilan dengan komplikasiobat-obatan, ibu DM, gawat janin, malnutrisi intrauterine, infeksi intranatal
bRiwayat persalinan dengan tindakankomplikasi cRiwayat ikterusterapi sinartransfusi tukar pada bayi sebelumnya
dRiwayat inkompatibilitas darah eRiwayat keluarga yang menderita anemia, pembesaran hepar dan limpaEtika et al,
2006.
2.6.2 Pemeriksaan fisik
Secara klinis, ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau setelah beberapa hari. Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang cukup.
Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan yang kurang, terutama pada neonatus yang berkulit gelap. Penilaian
ikterus akan lebih sulit lagi apabila penderita sedang mendapatkan terapi sinarEtika et al, 2006.
Salah satu cara memeriksa derajat kuning pada neonatus secara klinis, mudah dan sederhana adalah dengan penilaian menurut Kramer1969. Caranya
dengan jari telunjuk ditekankan pada tempat-tempat yang tulangnya menonjol seperti tulang hidung,dada,lutut dan lain-lain. Tempat yang ditekan akan tampak pucat atau
kuning. Penilaian kadar bilirubin pada masing-masing tempat tersebut disesuaikan dengan tabel yang telah diperkirakan kadar bilirubinnyaMansjoer et al, 2007.
Derajat Ikterus pada Neonatus menurut Kramer Zona Bagian tubuh yang kuning Rata-rata serum bilirubin
indirek 1 Kepala dan leher 100
2 Pusat-leher 150 3 Pusat-paha 200
4 Lengan+Tungkai 250 5 Tangan+Kaki 250
Tabel 2.1 Derajat ikterus pada neonatus menurut Kramer
Sumber:Arif Mansjoer.Kapita Selekta Kedokteran jilid 2,edisi ш Media Aesculapius FK UI.2007:504
Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat
dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebutEtika et al, 2006.
2.6.3 Pemeriksaan laboratorium