9
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analis Kimia
Pengertian Analis menurut Kamus bahasa Indonesia adalah Ahli ilmu kimia yang bekerja di laboratorium menjalankan penyelidikan dan sebagainya.
Sedangkan kimia sendiri menurut kamus bahasa Indonesia adalah ilmu tentang susunan, sifat, dan reaksi suatu unsur atau zat Anonim, 2012.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia analis kimia adalah penentuan komponen kimia suatu senyawa yang dilakukan dengan pemisahan dan
pengukuran atas contoh yang mewakili Anonim, 2012.
B. Klasifikasi Bahan Kimia
Berdasarkan sifatnya, bahan kimia berbahaya dapat diklasifikasikan atas : 1.
Bahan Kimia Pengoksidasi Oxidizing Substances Bahan kimia pengoksidasi, yang juga dikenal sebagai bahan
kimia oksidator adalah bahan kimia yang kaya akan oksigen. Dalam penguraiannya atau reaksinya dengan senyawa lain, zat-zat ini akan
melepaskan oksigen yang dikandungnya. Huruf kode: O . Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9. contohnya: natrium
nitritnitrat, kalium klorat, kalium permanganate, kaporit, asam sendawa, alkena, alkilbenzena dan sebagainya Sumardjo, 2006:284.
9
10
2. Bahan Kimia yang Mudah Meledak Explosive Substances
Bahan kimia mudah meledak adalah bahan kimia yang mempunyai sifat reaktif dan mudah meledak. Bahan kimia ini tidak
stabil dan sangat peka terhadap pengaruh goncangan, tekanan, atau pukulan. Bahan ini juga dapat meledak walaupun tanpa dicampur
dengan bahan-bahan kimia lain. Huruf kode: E. Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3. contohnya: kalium klorat,
TrinitrotaluenTNT, natrium nitrat, gas bertekanan tinggi, campuran belerang, karbon dan kalium klorat Sumardjo, 2006:285.
3. Bahan Kimia Beracun Toxic
Bahan kimia beracun adalah bahan kimia yang apabila masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau
kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut ingestion, atau
kontak dengan kulit. Huruf kode: T. Frase-R untuk bahan beracun :
R23, R24 dan R25. contohnya: C0
2
, CI
2
, benzena, Kloroform, sianida dan sebagainya Sumardjo, 2006:285.
4. Bahan Kimia Karsinogenik
Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi,
melalui mulut dan kontak dengan kulit. Frase-R untuk bahan karsinogenik : R45 dan R40. Contoh : Vinil klorida,benzidin, nitroso
fenol, difenil, asbestos, o-toluidin, metiliodida, hidrazin klorida,
10
11
hidrazin bromide, akrilonitril, hidrazin sulfat, benzene, anilin, dikloro benzidin, karbon tetraklorida, 4-aminofenol, nitro naftalena, 4-nitro
difenil, nitrosoamin, 4-dimetilamino, klorometil benzene, 2-naftil amina, benzil klorida Sumardjo, 2006:286.
5. Bahan kimia Irritant Menyebabkan Iritasi
Bahan dan formulasi yang tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Huruf kode : Xi. Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41. Contoh :
a. Bahan kimia iritan bentuk cair :
1 Asam mineral: asam nitrat, asam sulfat, asam
klorida, asam fluoride, asam fosfat. 2
Asam organik: asam format, asam asetat, asam monokloro asetat, asam trikloro asetat, asam
kresilat. 3
Pelarut organik: karbon disulfide, ter batubara, petroleum, hidrokarbon terklorinasi, beberapa
ester dan keton, terpentin, basa kuat, kalium
hidroksida, natrium hidroksida.
b. Bahan bentuk padat kimia iritan
1 Alkali kaustik: alkali sulfide, natrium hidroksida,
natrium karbonat, natrium silikat, kalium karbonat,
11
12
ammonium karbonat, barium hidroksida, barium karbonat, trinatrium fosfat.
2 Logam-logam : natrium, kalium, fosfor, stibium,
arsen, kromium. 3
Garam-garam: kupri sulfat, kupri sianida, garam- garam merkuri, garam-garam arsen, garam-garam
stibium, perak nitrat, zink klorida. c.
Bahan kimia iritan bentuk gas: 1
Senyawa anorganik: asam klorida, asam sulfat, asam fluoride, amoniak, sulfur monoklorida, tinil klorida,
sulfuril klorida, belerang dioksida, klor, brom, iod, fosfor triklorida, arsen triklorida, ozon, nitrogen
dioksida. 2
Senyawa organik: fosgen, akrolein, dimetilsulfat, dikloroetilsulfida, kloropikrin, etilklorosulfonat,
diklorometileter, xilil bromide, metilklorosulfonat Sumardjo, 2006:287.
6. Bahan Kimia Korosif Corrosive
Bahan kimia korosif adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat
diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam pH 2 dan basa pH11,5, Huruf kode: C. Frase-R untuk bahan korosif :
R34 dan R35. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam
12
13
mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH 2 Sumardjo, 2006:288.
7. Bahan Kimia yang Mudah Terbakar Inflammable Substances
Bahan mudah terbakar terdiri dari bahan amat sangat mudah terbakar extremely flammable substances, dan bahan sangat mudah
terbakar highly flammable substances. Bahan dapat terbakar flammable substances.
a. Extremely flammable amat sangat mudah terbakar
Bahan kimia likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah di bawah 0
o
C dan titik didih rendah dengan titik didih awal di bawah +35
o
C. Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran
bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Huruf kode:F+. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar :
R12. Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter cairan dan propane gas.
b. Highly flammable sangat mudah terbakar
Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah di bawah +21
o
C. Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah
pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi
dan akhirnya terbakar. Huruf kode: F. Frase-R untuk bahan
13
14
sangat mudah terbakar : R11. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering
digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering. c.
Flammable mudah terbakar Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala
antara +21
o
C dan +55
o
C dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar flammable. Huruf kode: tidak ada. Frase-R untuk
bahan mudah terbakar : R10. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya minyak terpentin Sumardjo, 2006:289.
8. Bahan Kimia Radioaktif
Secara umum, bahaya radiasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bahaya radiasi eksternal sumber radiasi berada diluar
tubuh dan bahaya radiasi internal sumber radiasi berada didalam tubuh. Kedua bahaya radiasi ini ditanggulangi dengan cara yang
berbeda, yaitu: a.
Bahaya radiasi eksternal dapat ditanggulangi dengan mengatur waktu semakin singkat, semakin baik, mengatur jarak
semakin jauh, semakin baik, atau memasang perisai radiasi diantara sumber radiasi dan tubuh, dengan melakukan
pengaturan tersebut, dosis radiasi yang diterima oleh orang yang menangani zat radioaktif dapat ditekan serendah mungkin.
b. Bahaya radiasi internal dapat ditanggulangi dengan mencegah
masuknya zat radioaktif ke dalam tubuh melalui hidung, mulut,
14
15
dan luka terbuka pada kulit. Jadi, bila tugas kita adalah menangani zat radioaktif yang bebentuk gas, serbuk, atau
cairan, kita harus mengusahakan untuk tidak makanminum, merokok ditempat kerja dan menggunakann pakaian kerja
khusus. Selain itu, kita perlu membuat pengaturan ventilasi ruangan yang baik,serta membuat dan mengikuti prosedur kerja
yang baik dan ketat untuk mencegah tersebarnya kontaminasi ke tempat lain yang bersih Sumardjo, 2006:291.
C. Bahan Kimia yang Sering Digunakan di Laboratorium Maupun