Implementasi Evaluasi Pembelajaran di Sekolah Alam (Studi Kasus di SD School of Universe Parung)

IMPLEMENTASI EVALUASI PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH ALAM
(Studi Kasus di SD School of Universe Parung)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:
WELVY REDASURYANI
NIM 109018200051

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

ABSTRAK
Welvy Redasuryani. (109018200051). Implementasi Evaluasi Pembelajaran di
Sekolah Alam (Studi Kasus di SD School of Universe Parung. Skripsi ini telah
diuji di bawah bimbingan Dr. Fauzan, MA. Jurusan Kependidikan Islam. Program

Studi Manajemen Pendidikan. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.
Evaluasi menjadi bagian yang penting dan tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran. Jika pembelajaran berfungsi sebagai pendukung dalam pengembangan
potensi peserta didik, maka evaluasi berfungsi sebagai penyedia informasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang berjalan. Tanpa
kehadiran evaluasi, sulit untuk menemukan informasi mengenai kekurangan dan
kelebihan dari kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung dan tidak akan
mungkin dapat mengambil sikap dan tindakan kearah selanjutnya dalam proses
pembelajaran. Fokus penelitian ini adalah pada Implementasi Evaluasi Pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)Perencanaan evaluasi pembelajaran
(2)Pelaksanaan evaluasi pembelajaran (3)Monitoring Pelaksanaan Evaluasi
Pembelajaran (4)Pengolahan Data Evaluasi Pembelajaran (5)Pelaporan Hasil
Evaluasi Pembelajaran (6)Penggunaan Hasil Evaluasi Pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan di SD School of Universe Parung. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian kualitatif. Data yang terkumpul kemudian dianalisis.
Adapun proses pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu
metode observasi, dokumentasi, dan metode wawancara guna melengkapi data
penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, implementasi evaluasi pembelajaran di

sekolah alam yang dilakukan di SD School of Universe Parung sudah terlaksana
dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dari proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, pengolahan, pelaporan
serta penggunaan hasil evaluasi pembelajaran yang telah berjalan dengan baik
walaupun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kendala. Dengan begitu
diharapkan guru dapat lebih baik lagi dalam melaksanaakan setiap tahap dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di kelas.
Kata Kunci: evaluasi, pembelajaran, sekolah alam

i

ABSTRACT
Evaluation is an important part of learning activities. If the learning has a function as
a support in the development of potential learners, the evaluation function is as a
provider of information to assess the success of teaching and learning processes that
are running. Without the evaluation, it is difficult to find information about the
advantages and disadvantages of teaching and learning activities that are ongoing and
will not likely be able to take actions towards further learning. The focus of this study
is on the implementation of evaluation of learning. This study aims to determine: (1)
planning of evaluation of learning (2) implementation of evaluation of learning (3)

implementation of monitoring of evaluation of learning (4) data processing of
evaluation of Learning (5) reporting results of evaluation of learning (6) usage of
evaluation of learning.
This study was conducted in elementary school (SD) of School of Universe Parung.
This study is a qualitative research. Data collected and analyzed using several
methods namely observation, documentation, and interview methods in order to
complete the research data.
The results showed that the implementation of the evaluation of learning in
elementary School of the Universe Parung has done pretty well. It can be seen from
the learning process performed by the teacher from the process of planning,
implementation, monitoring, processing, reporting and usage of the results of the
evaluation of learning that has worked well in practice although there are still some
obstacles. In this way the teachers are expected to be better in doing every stage in the
implementation of the evaluation of learning in the classroom.
Keywords: evaluation, learning, natural school

ii

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat kemudahan dan kekuatan untuk menyelesaikan
skripsi ini, dengan judul “Implementasi Evaluasi Pembelajaran di Sekolah Alam
(Studi Kasus di School of Universe Parung).” Shalawat serta salam selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, seorang suri tauladan yang mulia dan beserta
keluarga, sahabat, serta umatnya yang setia kepada ajarannya hingga akhir zaman.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan dalam
rangka menyelesaikan studi pada jenjang Strata satu (S1) Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari
bahwa selesainya skripsi ini berkat dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada:
1. Ibu Nurlena Rifa’i, M. A, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ary, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Manajemen
Pendidikan UIN Syarif Hidaytullah Jakarta.
3. Bapak Fauzan, MA, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan
waktu di tengah kesibukan beliau dengan ikhlas dan sabar untuk memberikan

arahan dan bimbingan selama penulis menyelesaikan penelitian dan penulisan
skripsi.
4. Seluruh dosen dan staff Program Studi Manajemen Pendidikan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan hingga
akhirnya skripsi ini selesai.

iii

5. Kedua orang tua tercinta, Achmad Mansur dan Daswani, yang selalu
memberikan dukungan moril dan materil, yang juga mencurahkan kasih
sayang serta doa untuk putrinya sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di
perguruan tinggi. ”Papa & Mama ini hadiah kecilku untuk kalian, maaf jika
terlalu lama menunggu”
6. Ibu Yuni Atik, S. TP, Kepala Sekolah SDS School of Universe Parung, yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SDS
School of Universe Parung serta meluangkan waktu ditengah kesibukannya
untuk memberikan informasi yang dibutuhkan penulis.
7. Bapak Yoki dan Ibu Dias guru kelas IV SDS School of Universe Parung,
memberikan izin penulis melaksanakan penelitian dikelasnya dan telah
meluangkan waktu untuk memberikan informasi selama penulis melakukan

penelitian
8. Para Pengurus dan Guru dan anak-anak SD Kelas 3 yang telah memfasiltasi
penulis dalam melakukan penelitian dan bersedia menjadi narasumber penulis
hingga selesai.
9. Uniku tersayang, Nevilia Sahendina, yang selalu memberi semangat dengan
nanya kapan wisuda.
10. Sahabat-sahabatku tersayang, Siti Shofwatunida, Neni Heriani, Nitta Yuliana,
Helmi Hermawan dan M. Irfai Muslim yang selalu bersama dalam suka dan
duka, canda dan tawa, selalu memberikan semangat, yang selalu ku rindu.
Aku bersyukur memiliki sahat seperti kalian. ”Akhirnya aku menyusul kalian”
11. Kakak Kamal Fuadi, yang telah banyak memberi arahan dan membantu dalam
pengerjaan skripsi ini ditengah kesibukannya, serta selalu memberi semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Senior di Manajemen Pendidikan, Kak Ari dan Kak Isti yang telah
memberikan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

iv

13. Rekan-rekan Manajemen Pendidikan B angkatan 2009 yang telah banyak
memberikan kenangan selama 4 tahun kuliah bersama. Semoga silahturahmi

kita tetap terjaga hingga akhir hayat.

Semoga Allah membalas jasa kalian dan semoga skripsi ini
bermanfaat

dan

menjadi

sumbangan

pemikiran

bagi

pihak

yang

membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan diharapkan dapat

tercapai, Aamiin.

Jakarta, 10 Maret 2015

Welvy Redasuryani

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .................................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah........................................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian Penelitian ...................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................................. 8
A. Evaluasi Pembelajaran ...................................................................................................... 8
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran .............................................................................. 8
2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran .............................................................. 12
3. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran ..................................................................... 15
4. Tahap-Tahap Evaluasi Pembelajaran .............................................................................. 16
5. Ranah dan Teknik Penilaian Hasil Belajar ..................................................................... 18
a. Ranah Kognitif ........................................................................................................ 18
b. Ranah Afektif ........................................................................................................... 24
c. Ranah Psikomotorik ............................................................................................... 26
B. Penelitian yang Relevan ................................................................................................. 29
C. Kerangka Berfikir ............................................................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................. 31
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................................... 31
B. Metode Penelitian ........................................................................................................... 31


vi

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................ 32
D. Teknik Analisis Data ..................................................................................................... 33
E. Pemeriksaan Keabsahan Data ....................................................................................... 34
F. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................................................... 38
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Evaluasi Pembelajaran SD School of Universe
Parung ............................................................................................................................. 38
1. Perencanaan Evaluasi Pembelajaran .................................................................... 39
2. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran .................................................................... 48
3. Monitoring Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran ................................................ 53
4. Pengolahan Data Evaluasi Pembelajaran ............................................................. 54
5. Pelaporan Hasil Evaluasi Pembelajaran ................................................................ 59
6. Penggunaan Hasil Evaluasi Pembelajaran ............................................................ 59
B. Pembahasan Hasil Temuan ........................................................................................... 60
1. Perencanaan Evaluasi Pembelajaran ..................................................................... 61
2. Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran ..................................................................... 62

3. Monitoring Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran ................................................ 65
4. Pengolahan Data ...................................................................................................... 65
5. Pelaporan Hasil ........................................................................................................ 66
C. Keterbatasan Penelitian .................................................................................................... 66

BAB V PENUTUP ........................................................................................................................... 67
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 67
B. Saran ................................................................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 69
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 71

vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara
2. Hasil Wawancara
3. Semester Plan
4. Daily Activity Plan
5. Akhlaq Curriculum Scopes of Learning
6. Student Anecdotal Recording Sheet
7. Activity of The Week
8. Berita Acara KBM Fasilitator
9. Log Book Sheet
10. Lembar Observasi Akhlak
11. Lembar Observasi Diskusi
12. Lembar Observasi Drama
13. Lembar Observasi Presentasi
14. Lembar Observasi Project
15. Lembar Inteview
16. Contoh Pengolahan Nilai Raport Narasi yang diubah menjadi angka
17. Olah nilai raport
18. Contoh kriteria ketuntasan Minimum
19. Raport Narasi
20. Contoh Worksheet
21. Contoh Ulangan Umum Semester
22. Pedoman dan Hasil Observasi Kegiatan Evaluasi Pembelajaran kelas IV SDS
School of Universe Parung
23. Foto Observasi Kegiatan Evaluasi Pembelajaran
24. Surat Izin Penelitian
25. Surat Keterangan telah melakukan penelitian
26. Daftar Uji Referensi

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian di SD School of Universe
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

ix

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah telah membuktikan bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek
yang tidak dapat dikesampingan dalam kehidupan. Kontribusi pendidikan sampai
saat ini masih terus dinanti, karena bidang tersebut dipandang mampu mengangkat
harkat dan martabat sebuah negara yakni dengan mencetak sumber daya manusia
yang mempunyai kemampuan dalam menjawab tantangan kehidupan. Oleh karena
itu, pendidikan nampaknya akan menjadi topik yang terus menerus dibicarakan
dalam berbagai kesempatan, khususnya bagi pemerintah sebagai pihak yang
mengemban amanat untuk mencerdaskan seluruh warga negaranya.
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa
“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

1

2

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.” 1
Pengertian yang terkandung dalam Undang-undang tersebut setidaknya
menggambarkan tugas dari sebuah pendidikan yakni melalui proses pembelajaran
tidak lain berusaha menumbuhkan minat belajar dan mengembangkan potensi
yang dimiliki peserta didik sehingga mereka diharapkan mampu membaca realitas
sosial dan melahirkan solusi-solusi atas segala masalah kehidupan.
Kegiatan pembelajaran seharusnya diupayakan dengan mengoptimalkan
fungsi dari tiap komponen pembelajaran sehingga visi, misi, dan tujuan yang
dicita-citakan dapat direalisasikan melalui kegiatan yang ada. Dalam setiap
pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran
yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu
patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang
dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik.
Untuk mengetahui sejauhmana keberhasilah pembelajaran tersebut, maka
dibutuhkanlah evaluasi pembelajaran di dalamnya. Kegiatan evaluasi sebenarnya
merupakan aspek krusial bagi sebuah lembaga pendidikan (sekolah). Dengan
dilakukan evaluasi diharapkan tersedia informasi mengenai tingkat keberhasilan
yang telah dicapai sehingga diketahui faktor kekurangannya dan dapat diambil
langkah-langkah perbaikannya. Sebagai komponen kurikulum, evaluasi bukan saja
dapat memberikan informasi mengenai tingkat pencapaian keberhasilan belajar
siswa, tetapi juga dapat memberikan informasi mengenai komponen kurikulum
lainnya. Artinya melalui kegiatan evaluasi, komponen-komponen lainnya dapat
dikaji dan diketahui hubungannya dalam sistem kurikulum.
Dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003 pasal 58 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa “evaluasi merupakan kegiatan
1

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1

3

pemantauan dan penilaian terhadap proses serta hasil kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkesinambungan, berkala,
menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional
pendidikan”.2
Secara prinsipil evaluasi merupakan suatu kegiatan penilaian yang bertujuan
untuk mengukur tingkat efektifitas kegiatan dalam mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karenanya, kegiatan evaluasi harus dilaksanakan melalui
perencanaan, pengumpulan informasi, pelaporan, dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar siswa.3
Evaluasi menjadi bagian sangat penting dan tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.

Jika

pembelajaran

berfungsi

sebagai

pendukung

dalam

pengembangan potensi peserta didik, maka evaluasi berfungsi sebagai penyedia
informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang
berjalan. Tanpa kehadiran evaluasi, sulit untuk menemukan informasi mengenai
kekurangan dan kelebihan dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Dengan
begitu tidak mungkin dapat mengambil sikap dan tindakan kearah selanjutnya
dalam pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan inti bahasan evaluasi yang
kegiatannya dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar.4
Ketika suatu proses pendidikan dilaksanakan oleh sekolah dan ketika guru
mengambil sebagian dari tugas orangtua dalam mendidik maka pada waktu itu
pekerjaan evaluasi sudah hadir.5 Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya
kualitas pembelajaran dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat
2

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 58 ayat 1 dan 2,

h. 16
3

Mansur Muslich, KTSP: Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2008), h. 80.
4

Sukardi, Evaluasi Pendidikan:Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),
Cet. 3, h. 5.
5

Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 2. h. 3.

4

mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah
menjadi lebih baik ke depannya.
Namun sayangnya dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di sekolah
kurang berjalan dengan baik, yang disebabkan oleh berbagai faktor. Kesalahan
yang sering terjadi diantara para guru adalah bahwa evaluasi hanya dilakukan pada
saat-saat tertentu, seperti pada akhir unit, pertengahan, dan/atau akhir suatu
program pengajaran. Akibatnya yang terjadi adalah minimnya informasi tentang
para siswa sehingga menyebabkan banyaknya perlakuan prediksi guru menjadi
bias dalam menentukan posisi mereka dalam kegiatan kelasnya.6
Selain itu salah satu faktor lainnya ialah teknik evaluasi yang sering
dilakukan oleh guru yang hanya mengunakan teknik tes tertulis. Dengan begitu
pemberian nilai untuk hasil evaluasi pembelajaran terhadap siswa hanya
didapatkan dari penilaian aspek kognitif saja, padahal pada setiap pembelajaran
memiliki karakteristik yang berbeda-beda di dalamnya, ada yang lebih
menekankan pada aspek pengetahuan, ada yang lebih menekankan pada aspek
keterampilan dan ada yang lebih menekankan pada aspek sikap. Sedangkan ruang
lingkup penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuanm dan keterampilan yang dilakukan berimbang sehingga dapat
digunakan untuk menentukan posisi relative setiap peserta didik terhadap standar
yang telah ditetapkan.7 Hal ini disebabkan oleh guru yang pada umumnya
mengunakan teknik tes dalam proses evaluasinya, sedangkan dalam evaluasi
pembelajaran penilaian tidak hanya diambil dari tes saja namun juga dari non
tesnya. Dengan begitu, diharapkan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhannya, diperlukan
pengarahan dan pengawasan dari Kepala Sekolah.
6
7

Sukardi, op. cit., h.2.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan, h. 3

5

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan bahwa evaluasi
pembelajaran yang dilakukan di salah satu sekolah alam yaitu School of Universe
Parung memiliki ke khasan. School of Universe didirikan pada tahun 2004 oleh
Lendo Novo dengan visi mendampingi setiap anak manusia untuk menjadi
"pemimpin" di muka bumi dan memberi "rahmat" bagi sekalian alam. School of
Universe memberikan kabar gembira tentang "metode-metode pendidikan baru",
"moral bersama", "nilai-nilai kehidupan baru" dan yang paling penting adalah
pola-pola "perilaku yang baru", serta memberikan peringatan tentang "perdamaian,
keamanan, kesejahteraan dan kelangsungan "alam semesta".
Terletak di Parung-Bogor School of Universe membuka kelas untuk siswa
Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah. Sekolah yang
berdiri di atas tanah seluas 9330 m2 ini bernuansa alam yang didominasi dengan
pepohonan dan tumbuh-tumbuhan ada juga kolam buatan di dalamnya, hal sesuai
dengan konsep sekolah yang diusung yaitu sekolah alam. School of Universe
menawarkan lingkungan belajar yang positif, aktif (active learning) untuk anakanak di dalam tahun-tahun penting perkembangan mereka. Pendekatan yang
digunakan dititik beratkan pada pembelajaran keterampilan hidup (life skill)
praktis yang luas, yaitu: bisnis, teknologi informasi dan komunikasi, apresiasi pada
konservasi lingkungan, konsisten pada nilai-nilai demokrasi dan toleransi
beragama, hubungan yang harmonis dengan orang lain, serta pengembangan
kreativitas dan logika.
Dengan kekhasan konsep yang diusung oleh sekolah ini, dengan begitu
dalam evaluasi pembelajaran di sekolah ini juga memiliki kekhasan tersendiri yang
berbeda dengan sekolah pada umumnya. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan di
sekolah pada umumnya penilaiannya diambil dari tiga aspek yaitu aspek akhlak,
aspek logika dan aspek kepemimpinan. Dalam pelaksanaannya, evaluasi
pembelajaran telah dirancang oleh guru dengan mengunakan berbagai teknik
penilaian. Hal ini membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut evaluasi

6

pembelajaran yang dilakukan di sekolah alam dan menuangkannya dalam sebuah
karya ilmiah yang berjudul “Implementasi Evaluasi Pembelajaran di Sekolah
Alam (Studi Kasus di SD School of Universe Parung)”.

B. Identifikasi Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :
1. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran belum dilaksanakan secara baik.
2. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran belum sesuai dengan standar penilaian
pendidikan.
3. Pemahaman guru terhadap teknik evaluasi pembelajaran masih kurang.
4. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran belum memperhatikan tiga ranah yaitu
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
5. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran di sekolah alam.

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan permasalahan yang akan diteliti, maka peneliti
akan memfokuskan penelitian pada “Implementasi Evaluasi Pembelajaran di Sekolah
Alam”.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu ”Bagaimana Implementasi Evaluasi
Pembelajaran di SD School of Universe Parung?”

7

E. Tujuan Penelitian
“Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi evaluasi
pembelajaran di SD School of Universe Parung”.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yaitu:
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
peneliti tentang implementasi evaluasi pembelajaran di sekolah alam.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan atau sebagai bahan
pertimbangan dalam implementasi evaluasi pembelajaran oleh guru di sekolah.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Evaluasi Pembelajaran
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi atau biasanya juga dikenal dengan istilah penilaian, merupakan
salah satu faktor penting dalam pembelajaran, posisinya dapat disetarakan dengan
penetapan tujuan dalam proses pembelajaran.1 Evaluasi sendiri berasal dari kata
evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut diserap ke dalam perbendaharaan istilah
bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit
penyesuaian lafal Indonesia menjadi ”evaluasi”.2
Menurut Suchman, evaluasi sebagai proses menentukan hasil yang telah
dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya
tujuan.3 Definisi lain dikemukakan oleh Kourilski. Menurutnya evaluasi adalah

1

Ahmad Sofyan. dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), Cet. h. 1.
2

Suharsimi Arikunto Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta:

Bumi Aksara), Cet. 4 h. 1.
3

Ibid., h. 2.

8

9

tindakan tentang penetapan derajat penguasaan atribut tertentu oleh individu atau
kelompok.4
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya
terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan.5
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah
suatu proses yang sengaja direncanakan untuk mengumpulkan informasi tentang
berbagai yang berkaitan dengan sesuatu yang dikerjakan, yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil sebuah keputusan.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan
aktivitas yang paling utama. Ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan
banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif. Kegiatan pembelajaran pada umumnya dilaksanakan secara formal di
sekolah, di mana dalam kegiatan pembelajaran tersebut terdapat guru sebagai
pengajar dan siswa yang menerima pengajaran yang didukung dengan sumber
belajar yang ada.
Menurut Oemar Hamalik, pembelajaran adalah suatu kombinasi tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur
yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.6
Menurut Eveline dan Hartini, pembelajaran merupakan usaha yang
dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah
4
5

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), Cet. 4, h. 145.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 57 ayat (1)
6

57.

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), Cet. 9, h.

10

ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya
terkendali dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang.7
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek,
yaitu belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar
berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.8
Selain yang dikemukan oleh para ahli pendidikan di atas, dalam UndangUndang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga tercantum
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi, pembelajaran merupakan suatu proses
belajar yang terjadi, karena adanya interaksi antara guru dan peserta didik guna
mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas peserta didik dalam upaya
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah suatu kegiatan interaksi antara guru dan peserta didik secara terencana dan
terarah dalam melakukan segala aktivitas belajar dan mengajar dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang ada guna meningkatkan potensi peserta didik
agar dapat tercapai tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Dalam hal
ini guru berperan penting, guna merangsang kemampuan dan kreativitas peserta
didik guna peningkatan pengetahuan peserta didik itu sendiri.
Dengan demikian dari pengertian evaluasi dan pembelajaran di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa evaluasi pembelajaran adalah penilaian suatu proses
yang terencana, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian,
penjaminan dan penetapan kualitas pembelajaran terhadap berbagai komponen
dalam pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai
bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran.
7

Eveline Siregar & Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2010), Cet. 1, h.13.
8

Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012),

Cet. 1, h. 11.

11

Secara sistematik, evaluasi pembelajaran yang mencakup komponen input,
yakni perilaku awal (entry behavior) siswa, komponen input instrumental yakni
kemampuan

profesional

guru/tenaga

kependidikan,

komponen

kurikulum

(program studi, metode, media), komponen administratif (alat, waktu, dana):
komponen prose ialah prosedur pelaksanaan pembelajaran: komponen output ialah
hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran.9 Dalam hal
ini perhatian hanya ditujukan pada evaluasi terhadap komponen proses dan hasil
belajar.
Evaluasi atau penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini
mengisyaratkan objek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. 10 Penilaian hasil
pembelajaran dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan
penyusun laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.11
Objek penilaiannya sendiri mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukan tingkat kemampuan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan penilaian proses belajar siswa adalah upaya memberi nilai
terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam
mencapai tujuan-tujuan pengajaran.12 Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana
keefektifan dan efisiensinya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan
9

Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), cet. 14, h.

171.
10

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar-Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2010), cet. 15, h. 3.
11

Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Bandung:

Rajawali Pers, 2011), cet. 3, h. 13.
12

Ibid., h. 3.

12

tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan sebab keduanya merupakan hasil akibat dari
proses.
Penilaian hasil belajar pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk
mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada peserta didik. Pada
umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk: (1) peserta
didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas
perilaku yang diinginkan; (2) mereka mendapatkan bahwa perilaku yang
diinginkan itu telah meningkatkan baik setahap atau dua tahap sehingga timbul
lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang
diinginkan.13
Penilaian hasil belajar dapat dilakukan dengan pemberian tugas individu atau
kelompok, ulangan harian, sesuai dengan materi yang selesai dibahas, maupun
pada tahap akhir yang biasanya dilaksanakan ujian akhir sekolah. Seluruh
penilaian dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar
peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk
memperbaiki proses pembelajaran, dan menentukan kenaikan kelas bagi setiap
peserta didik. Dengan adanya pemberian tugas tersebut dapat membantu guru
untuk dapat mengetahui sejauh mana kompetensi yang sudah dimiliki siswa,
sehingga dapat memudahkan guru untuk dapat menyusun strategi untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan.

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi memiliki tujuan yang didasarkan pada keperluan pengambilan
keputusan, masyarakat, pemberi dana, pelaksana, akademik dan sangat ditentukan

13

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan

Kepala Sekolah, (Jakarta; PT. Bumi Aksara, 2009), cet. 2, h. 208.

13

oleh pandangan filosofis mengenai evaluasi.14 Tujuan dari evaluasi sendiri untuk
menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama yang berkenaan dengan nilai dan
arti. Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994) dinyatakan bahwa tujuan
penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk perbaikan dan
peningkatan kegiatan belajar sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan
pelaksanaan kegiatan belajar.15
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan
efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi,
metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri.
Sedangkan tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi
pembelajaran itu sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan,
evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi
program komprehensif.16
Sejalan dengan tujuan evaluasi di atas, evaluasi yang dilakukan di sekolah
juga memiliki banyak fungsi, di antaranya adalah:
a. Formatif
Evaluasi yang dilaksanakan di tengah program pembelajaran digunakan
sebagai umpan balik, baik peserta didik maupun pendidik. Berdasarkan
hasil tes, pendidik dapat mengetahui kelemahan/kekurang peserta didik
dan dari situ dapat dilakukan perbaikan.
b. Sumatif
Tes sumatif dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar biasanya dilakukan
pada akhir program pengajaran, misalnya pada akhir kwartal, akhir
semester atau akhir tahun ajaran. Dengan begitu dapat ditentukan naik
atau tidaknya, lulus atau tidaknya peserta didik.
c. Selektif

14

Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, (Bandung: Rosdakarya, 2009), cet. 2, h. 32.

15

Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012),

cet. 1, h. 63
16

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Subdit Kelembagaan Direktorat Pendidikan

Tinggi Islam, 2012), h. 22.

14

Dengan fasilitas yang terbatas, maka evaluasi dapat dipakai untuk
menyeleksi masukan (input) guna disesuaikan dengan ruangan, tempat
duduk atau fasilitas lain yang tersedia.
d. Diagnostik
Evaluasi dapat pula untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan subyek
didik. Prosesnya dapat dilakukan pada permulaan kegiatan belajar
mengajar (KBM), selama berlangsung ataupun pada akhir KBM. Dengan
diketahuinya kesulitan-kesulitan subyek didik maka program perbaikan
dapat dilakukan sebagai titik berangkat suatu pengajaran yang akan
dimulai.
e. Motivasi
Apabila subyek didik tahu bahwa dalam KBM yang siswa jalani tidak
dilakukan evaluasi maka akibatnya sudah dapat dibayangkan peserta
didik tidak enggan untuk belajar. Dengan demikian keinginan balajar
peserta didik diharapkan meningkat. 17
Selain kelima fungsi di atas asep Jihad dan Abdul Haris menyatakan masih
ada fungsi-fungsi lain dari evaluasi program pembelajaran, antara lain18:
a. Laporan untuk orang tua dan siswa
Penilaian yang diselenggarakan sekolah perlu adanya laporan baik
untuk orangtua, lembaga maupun guru itu sendiri. Bagi siswa penilaian
mempunyai kegunaan antara lain:
1) Dapat mengetahui apakah ia sudah menguasai bahan yang diberikan
oleh guru
2) Dapat mengetahui bagian mana yang belum dikuasai sehingga
dapat mempelajari seefektif mungkin
3) Dapat menjadi penguatan bagi siswa yang sudah menguasai dan
mendorong untuk lebih giat lagi
b. Laporan untuk sekolah
Selain laporan yang dibuat untuk orang tua dan siswa guru harus
juga membuat laporan untuk sekolah. Sekolah sebagai lembaga yang
bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses pembelajaran.
Dalam operasionalnya pelaporan untuk sekolah lebih berorientasi
dalam membangun penguatan peserta didik dalam:
1) Mengadakan remedial
2) Mengadakan pengayaan
17

Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012),

cet. 1, h. 56.
18

Ibid., h. 58.

15

3) Perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru
4) Penilaian kinerja guru oleh kepala sekolah
c. Laporan untuk masyarakat
Laporan kegiatan pembelajaran pada masyarakat merupakan hal
yang penting karena dapat meyakinkan upaya-upaya yang telah dilakukan
sekolah dalam meningkatkan pembelajaran. Kepercayaan pada
masyarakat sangat diharapkan sehingga partisipasi masyarakat untuk
bersama-sama memajukan sekolah dapat dilakukan secara bersama-sama.
3. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi.
Betapa pun baiknya prosedur evaluasi diikuti dan sempurnanya teknik evaluasi
diterapkan, apabila tidak dipadukan dengan prinsip-prinsip penunjangnya maka
hasil evaluasi akan kurang dari yang diharapkan. Prinsip-prinsip penilaian
dalam pembelajaran baik penilaian berkelanjutan penilaian akhir hendaknya
dikembangkan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Menyeluruh
Penguasaaan kompetensi/kemampuan dalam mata pelajaran hendaknya
menyeluruh, baik menyangkut standar kompetensi, kemampuan dasar serta
keseluruhan indikator ketercapaian, baik menyangkut domain kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap, perilaku dan nilai), serta psikomotor
(keterampilan), maupun menyangkut evaluasi proses dan hasil belajar.
b. Berkelanjutan
Di samping menyeluruh, penilaian hendaknya dilakukan secara
berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna
mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar
siswa sebagai dampak langsung (dampak instruksional/pembelajaran)
maupun dampak tidak langsung (dampak pengiring/nurturan effect) dari
proses pembeajaran.
c. Berorientasi Pada Indikator Ketercapaian
Sistem penilaian dalam pembelajaran harus mengacu pada indikator
ketercapaian yang sudah ditetapkan berdasarkan kemampuan
dasar/kemampuan minimal dan standar kompetensinya. Dengan demikian
hasil penilaian akan memberikan gambaran mengenai sampai seberapa
indikator kamampuan dasar dalam suatu mata pelajaran telah dikuasai oleh
siswa.
d. Sesuai Dengan Pengalaman Belajar
Sistem penilaian dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan pengalaman
belajarnya. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas

16

problem-solving maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) maupun produk/hasil melakukan problem-solving.19
4. Tahap-Tahap Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pada dasarnya ialah suatu proses yang sistematis. Artinya,
ditempuh tahap-tahap dan setiap tahap mengandung langkah yang jelas apa
yang harus dilakukan penilai. Tahap evaluasi yang perlu dilalui seorang penilai
meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring, pengolahan data, dan
pelaporan hasil evaluasi, dan pemanfaatan hasil evaluasi.20
1) Perencanaan Evaluasi
Pada setiap kegiatan kependidikan pastinya selalu diawali dengan
perencanaan. Tahap perencanaan ini sangatlah penting, karena pada
dasarnya di tahap ini menentukan apa dan bagaimana evaluasi harus
dilakukan nantinya. Artinya, diperlukan rencana yang jelas mengenai
kegiatan evaluasi termasuk alat dan sarana yang diperlukan. Perencanaan
evaluasi pembelajaran menurut Zainal Arifin dapat ditinjau dari dua
pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan program evaluasi. Suatu program minimal terdiri atas tiga
dimensi, yaitu input, proses, dan output. Di sini evaluator harus menyusun
proposal, karena melakukan evaluasi sama halnya melakukan penelitian.
b. Pendekatan hasil belajar. Pendekatan ini dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu domain hasil belajar, proses dan hasil belajar, dan kompentesi.21
2) Pelaksanaan Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara melaksanakan suatu evaluasi
sesuai dengan perencanaan evaluasi, baik menggunakan tes maupun non-tes.
Tujuan pelaksanaan evaluasi adalah untuk mengumpulkan data dan
19

Asep Jihad dan Abdul Haris, op. cit., h. 63.

20

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: PT Rosdakarya, 2013), Cet. 5, h. 90.

21

Ibid., h. 90.

17

informasi yang akurat mengenai keseluruhan aspek kepribadian dan prestasi
masing-masing peserta didik agar dapat dilakukan tindak lanjut kedepannya.
3) Monitoring Pelaksanaan Evaluasi
Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan evaluasi
pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan evaluasi yang telah
ditetapkan atau belum. Tujuannya adalah untuk mencegah hal-hal yang
negatif dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan evaluasi.
4) Pengolahan data
Setelah semua data dikumpulkan, baik secara langsung maupun tidak
langsung, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data. Pengolahan data
hasil belajar dimaksudkan untuk mengubah data mentah hasil tes atau non
tes menjadi masak yang siap ditafsirkan. Penafsiran data masak tersebut
antara lain untuk menentukan posisi siswa dibandingkan dengan siswa-siswa
lainnya dalam kelompok atau kelasnya, dan untuk menentukan batas
kelulusan berdasarkan kriteria yang ditentukan.
5) Pelaporan hasil evaluasi
Semua hasil evaluasi harus dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan,
seperti orang tua/wali, kepala sekolah, pengawas, pemerintah, mitra sekolah,
dan peserta didik itu sendiri sebagai bentuk akuntabilitas publik. Hal ini
dimaksudkan agar semua pihak dapat mengetahui pencapai proses proses
pembelajaran dan perkembangan peserta didik.
6) Penggunaan hasil evaluasi
Tahap terakhir dari prosedur evaluasi adalah penggunaan atau pemanfaatan
hasil evaluasi. Salah satu penggunaan hasil evaluasi adalah laporan. Laporan
dimaksudkan untuk memberikan feedback kepada semua pihak yang terlibat
dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung.

18

5. Ranah dan Teknik Penilaian Hasil Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instuksional, menggunakan klasikasi hasil, belajar dari
Beyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Pelaksanaan evaluasi dengan
berpegang kepada prinsip-prinsip yang ada dapat menggunakan berbagai teknik.
Teknik-teknik itu adakalanya berupaya mengumpulkan data obyektif dari
siswa dan adakalanya dari pandangan orang luar (masyarakat) terhadap
perencanaan pembelajaran di sekolah. Keduanya haruslah menjadi dasar
pertimbangan dalam melakukan evaluasi. Karena bagaimana pun proses
pendidikan itu dampaknya akan dirasakan bukan semata-mata oleh siswa itu
sendiri, namun juga oleh masyarakat yang akan menerima dan memakai lulusan
sekolah.22
Teknik evaluasi yaitu suatu cara atau prosedur memperoleh data dan
keterangan yang berguna sebagai bahan evaluasi. Pelaksanaan teknik untuk semua
kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.

a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan
keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.23 Berikut uraian
keenam aspek tersebut:

22

Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2009), h.

23

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar-Mengajar, (Bandung: PT Remaja

167.

Rosdakarya Offset, 2010), cet. 15, h. 22.

19

1) Tipe Hasil Belajar Pengetahuan
Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang
paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil
belajar berikutnya. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan ini akan digali
pada saat diperlukan melalui bentuk mengingat atau mengenal kembali.24
Tipe hasil belajar ini mengasah pengetahuan hafalan siswa berkaitan dengan
pemahaman siswa nantinya. Hal ini berlaku bagi semua bidang ilmu, baik
matematika, pengetahuan alam, ilmu sosial, maupun bahasa.
Dilihat dari segi bentuknya, tes yang paling banyak dipakai untuk
mengungkapkan aspek pengetahuan adalah tipe melengkapi, tipe isian, dan
tipe benar-salah. Karena lebih mudah menyusunnya, orang banyak memilih
tipe benar-salah.
2) Tipe Hasil Belajar Pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan adalah
pemahaman. Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat
lebih tinggi dari pada pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa
pengetahuan tidak perlu ditanyakan sebab, untuk dapat memahami perlu
terlebih dahulu mengetahui atau mengenal.
Karakteristik soal-soal pemahaman sangat mudah dikenal. Misalnya,
mengungkapkan tema, topik, atau masalh yang sama dengan yang pernah
dipelajari atau diajarkan, tetapi materinya berbeda.25

3) Tipe Hasil Belajar Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau
situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, rumus, hukum,
24
25

Ibid, cet. 15, h. 23.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar-Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2010), cet. 15, h. 25.

20

prinsip, generalisasi dan pedoman atau petunjuk teknis. Menerapkan
abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Suatu situasi akan tetap
dilihat sebagai situasi baru bila terjadi proses pemecahan masalah.26
Dengan

aplikasi

dapat

diketahuai

kesanggupan

siswa

dalam

menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, metode-metode, prinsipprinsip, rumusan-rumusan, teori-teori dan sebagainya dalam situasi yang
baru dan kongkret. Pengukuran kemampuan ini umumnya menggunakan
pendekatan pemecahan masalah (problem solving) dan melalui pendekatan
ini siswa dihadapkan pada suatu masalah yang perlu dipecahkan dengan
menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya.27

4) Tipe Hasil Belajar Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur
atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan susunannya. Analisis merupakan suatu kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan
dari ketiga tipe hasil belajar sebelumnya. Dengan kemampuan analisis
diharapkan siswa mempunyai pemahaman yang komprehensif tentang
sesuatu dan dapat memilah atau memecahnya menjadi bagian-bagian yang
terpadu baik dalam hal prosesnya, cara bekerjanya, maupun dalam hal
sistematikanya. Bila kecakapan analisis telah dikuasai siswa maka siswa
akan dapat mengaplikasikannya pada situasi baru secara kreatif.28
Kemampuan analisis ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok,
yaitu analisis unsur, analisis hubungan dan analisis prinsip-prinsip yang
terorganisasi.29

26
27

Ibid, cet. 15, h. 25.
Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), cet. 1 h.

44.
28
29

Nana Sudjana, op. cit., cet. 15, h. 27.
Sudaryono, op. cit., cet. 1 h. 45.

21

5) Tipe Hasil Belajar Sintesis
Penyatuan

unsur-unsur

atau

bagian-bagian

kedalam

bentuk

menyeluruh disebut sintesis. Berpikir berdasar pengetahuan hafalan, berpikir
pemahaman, berpikir aplikasi, dan berpikir analisis dapat dipandang sebagai
berpikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah daipada berpikir devergen.
Dalam berpikir konvergen, pemecahan masalah atau jawabannya akan
mudah diketahui berdasarkan yang sudah dikenalnya. Berpikir sintesis
adalah berpikir divergen. Berpikir sintesis merupakan sarana untuk dapat
mengembangkan berpikir kreatif.
Dalam hal ini sintesi merupakan kemampuan berpikir yang merupakan
kebaliak kemampuan analisis: mencakup kemampuan untuk membentuk
suatu kesatuan atau pola yang baru, yang dinyatakan dengan membuat suatu
rencana, yang menuntut adanya kriteria untuk menemukan pola dan struktur
organisasi yang dimaksud.30

6) Tipe Hasil Belajar Evaluasi
Evaluasi merupakan jenjang berpikir yang paling tinggi dalam ranah
kognitif ini, yang merupakan kemampuan seseorang untuk membuat
pertimbangan terhadap suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberap