Entity Relationship Diagram ERD

41 2. Normal kedua 2NF atau Second Normal Form Relasi berada pada normal kedua jika relasi tersebut merupakan normal satu dan atribut bukan merupakan kunci tergantung penuh pada kunci primer. 3. Normal ketiga 3NF atau Three Normal Form Relasi berada pada normal ketiga jika relasi tersebut merupakan normal kedua dan atribut bukan kunci tidak tergantung secara transitif pada kunci primer. 4. BCNF Boyce Cood Normal Form Relasi berada pada BCNF jika dan hanya jika faktor penentunya adalah kunci kandidat dan relasi tersebut merupakan normal ketiga.

2.14 Pemodelan Data

Pemodelan sistem memainkan peranan yang penting dalam pengembangan sistem. Pemodelan data kadang-kadang disebut pemodelan database karena model data kadang-kadang diimplementasikan sebagai sebuah database. Pemodelan data dapat digambarkan dengan ERD Entity Relationship Diagram.

2.14.1 Entity Relationship Diagram ERD

Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol. [12] Elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut: 1. Entity Entitas 42 Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu : orang, benda, lokasi kejadian terdapat unsur waktu didalamnya. Gambar 2.7 Simbol Entitas 2. Relationship Relasi Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Realationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehinga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Gambar 2.8 Simbol Relasi 3. Atribut Seacara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship. Gambar 2.9 Simbol Atribut 4. Kardinalitas Entitas Atribut 43 Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas yang lainnya. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan yang terjadi dari entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lainnya dan begitu juga sebaliknya. Macam-macam kardinalitas relasi, yaitu : a. One to one Relationship Tingkat hubungann satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya. Gambar 2.10 One to One Relationship [6] b. One to many Relationship Tingkat hubungan satu ke banyak adalah untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Gambar 2.11 One to Many Relationship A B 1 1 A B 1 N 44 c. Many To One Relationship Untuk banyak kejadian pada entitas yang pertama hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Gambar 2.12 cMany to One Relationship [6] d. Many to many Relationship Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua. Gambar 2.13 Many to Many Relationship[6] 5. Key Kunci Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik dalam suatu entitas. Key memiliki beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya masing- masing, yaitu primary key kunci utama, foreign key kunci tamu. A B N 1 A B N N 45

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisa sistem dilakukan untuk memperoleh definisi pemasalahan dan penggambaran yang tepat dari apa yang akan dilakukan sistem. Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui seluk beluk sistem yang akan diteliti.

3.1.1 Analisis Masalah

Setelah melakukan analisa, ditemukan suatu masalah yang membuat sulit berkembangnya perusahaan. Permasalahan tersebut, yaitu : 1. Kesulitan dalam melakukan transaksi untuk pelanggan yang berada di luar kota. 2. Media promosi yang kurang untuk mendapatkan pelanggan baru. 3. Data produk belum dikelola dengan baik untuk dipasarkan kepada pelanggan.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Dari analisis kebutuhan sistem yang dilakukan maka kebutuhan outlet Koren Denim dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Sistem yang dapat membantu outlet memperluas daerah pemasaran dan meningkatkan penjualan produk.