Resonansi R-L-C
Andi Riska Fitria Pebriyanti San, Muh.Ali Resky, Sri Merdekawati J
Fisika 2012
Abstrak
Praktikum “Resonansi Rangkaian RLC Seri” ini dilakukan 3 kali pengambilan data dengan nilai resistor
yang berbeda- beda yaitu 15 Ω, 56 Ω dan 100 Ω. Praktikum ini memiliki tujuan yaitu 1 menyelidiki
pengaruh perubahan frekuensi sumber terhadap karakteristik rangkaian RLC seri, berbedanya nilai frekuensi yang digunakan menyebabkan nilai tegangan ikut berubah, semakin tinggi nilai frekuensinya
maka semakin besar pula nilai teganganya hingga mencapai frekuensi resonansi yang menyebabkan menurunnya nilai tegangan 2 menginterpretasikan kurva respon frekuensi rangkaian RLC seri, yaitu
grafik hubungan antara kuat arus dengan frekuensi yang dipengaruhi oleh perubahan nilai resistor yang digunakan. Semakin kecil resistansi maka semakin sempit lengkungan grafik dan semakin besar
resistansi maka semakin luas lengkungan grafik yang diperoleh. 3 menentukan frekuensi resonansi dan faktor kualitas rangkaian RLC seri dan parallel,
dengan nilai resistor 15 Ω, 56 Ω dan 100 Ω maka berturut turut nilai frekuensi resonansi dan factor kualitas yaitu 15600 Hz, 15600 Hz, 15200 Hz dan
13, 4,88 , 3,8. Kata kunci:
Rangkaian RLC, frekuensi resonansi , faktor kualitas, resistansi, kapasitansi dan induktansi.
1. Metode Dasar
Rangkaian R – L – C adalah
suatu rangkaian listrik yang terdiri atas komponen resistor R, induktor L, dan
kapasitor C yang disusun secara seri atau paralel. Konfigurasi ini membentuk
suatu sistem
osilator harmonik.
Rangkaian R – L – C sering disebut
rangkaian penala tuner dan rangkaian resonansi
Tim elektronika
dasar, 2013:18.
Rangkaian R – L – C banyak
digunakan dalam perangkat-perangkat osilator harmonik dan pesawat radio
penerima. Rangkaian R – L – C berfungsi
untuk memilih suatu rentang frekuensi yang cukup sempit dari spektrum total
gelombang radio yang sangat lebar Tim elektronika dasar, 2013:18-19
Tinjau sebuah sebuah rangkaian yang terdiri atas hambatan R, induktansi
L dan kapasitor C yang terhubung secara seri dan dihubungkan dengan sebuah
sumber tegangan yang berubah terhadap waktu v
s
t seperti pada Gambar 1. Arus
Z V
I
S
, dengan V
S
adalah tegangan rms kompleks sumber.
Abdul haris, dkk, 2008:85
Dalam rangkaian seri RLC impedansi
total rangkaian
dapat dituliskan sebagai berikut:
Z
tot
= R + j X
L
– X
C
1.1 Dari hubungan ini akan terlihat bahwa
reaktansi induktif dan kapasitif selalu akan saling mengurangi. Bila kedua
komponen ini sama besar, maka akan saling meniadakan, dan dikatakan bahwa
rangkaian dalam keadaan resonansi. Resonansinya adalah resonansi seri. Tim
elektronika dasar, 2013:19 Keadaan resonansi dicapai pada
saat X
L
= X
C
maka Z
tot
= R merupakan Z
min
, sehingga akan diperoleh arus atau tegangan yang maksimum pada suatu
harga frekuensi :
C L
o
1
1.2
atau 1
2
o
f L C
1.3
Yang disebut frekuensi resonansi Tim elektronika dasar, 2013:19
adalah frekuensi resonansi,
yaitu C
L
o
1
. Akibatnya :
� � = � �
Besaran ini dikenal sebagai factor kualitas dinyatakan dengan Q Abdul
haris, dkk, 2008:85 Pada waktu resonansi, sangat mungkin
terjadi bahwa tegangan pada L atau pada C lebih besar dari tegangan sumbernya.
Pembesaran tegangan pada L atau pada C pada saat resonansi ini didefinisikan
sebagai faktor kualitas Q. Makin besar nilai
Q, makin
sempit lengkung
resonansinya, dan berarti makin tinggi
kualitas resonansinya. Q berasal dari
kata “quality” Tim elektronika dasar, 2013:19
2. Identifikasi Variabel