Efisiensi termal langsung dipengaruhi oleh proses pencampuran antara udara dan bahan bakar. Efisiensi dapat didefinisikan sebagai perbandingan energi yang
digunakan terhadap energi yang terkandung dalam bahan bakar
.
Sebagai perbandingan, Sunandar, 2010 telah melakukan percobaan pengukuran efisiensi termal beberapa jenis minyak nabati dengan menggunakan 3 jenis
kompor. Efisiensi termal minyak nabati dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Efisiensi termal minyak nabati Sunandar, 2010.
Jenis Kompor Efisiensi Termal
Minyak Tanah
Minyak Kelapa
Minyak Kacang
Tanah Minyak
Bintaro Minyak
Jelantah Minyak
Jarak Pagar
Konvensional 37,9
- -
- -
- Kompor
Termodifikasi pemindah
panas 41,2
- -
- -
- Kompor
Termodifikasi kolom
pendek 44,5
25,6 17,3
19,7 18,4
24,5
G. Gasifikasi
Gasifikasi adalah proses yang berbeda dengan proses pembakaran maupun proses pembentukan biogas. Perbedaan gasifikasi dengan pembakaran terletak pada jumlah
oksigen yang digunakan dalam proses, serta produk yang dihasilkan. Pada proses pembakaran menggunakan oksigen yang melebihi kebutuhan stokiometrik, selain itu
produk yang dihasilkan berupa energi panas dan gas yang tidak terbakar. Sedangkan pada proses pembentukan biogas, proses yang terjadi adalah proses biologis seperti
proses anaerobik.
Sementara itu, proses gasifikasi sangat bergantung pada reaksi kimia yang terjadi pada temperatur di atas 700
o
C, untuk beberapa temperatur, rasio antara produk dari karbondioksida CO
2
dan hidrogen H
2
dan produk dari karbon monoksida CO dan air H
2
O yang mempengaruhi nilai dari konstanta kesetimbangan air-gas K
p
.
1.
Pengertian Gasifikasi.
Gasifikasi adalah proses pengubahan materi yang mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi, maupun biomassa ke dalam bentuk karbon monoksida dan
hidrogen dengan mereaksikan bahan baku yang digunakan ke dalam bentuk gas yang lebih mudah dibakar, sehingga hanya menyisakan abu dan sisa-sisa material yang
tidak terbakar.
2.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Gasifikasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses gasifikasi adalah : 1. Kandungan energi bahan reaktor yang digunakan
Bahan reaktor dengan kandungan energi yang tinggi akan memberikan pembakaran gas yang lebih baik.
2. Kandungan air dari bahan reaktor yang digunakan. Bahan reaktor dengan tingkat kelembaban yang lebih rendah akan lebih
mudah digasifikasi dari pada bahan reaktor dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi.
3. Distribusi ukuran bahan reaktor Distribusi ukuran bahan reaktor yang tidak seragam akan menyebabkan bahan
reaktor yang digunakan lebih sulit terkarbonisasi karena pembakaran yang tidak merata, dan mempengaruhi proses gasifikasi.