Tinjauan Tentang Pekerja Anak Di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi
TINJAUAN TENTANG PEKERJA ANAK DI STASIUN
KERETA API TEBING TINGGI
TESIS
Oleh :
TUTI ATIKA
037024049 / SP
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2006
Tuti Atika : Tinjauan Tentang Pekerja Anak Di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi, 2006
USU Repository © 2007
ABSTRAKSI
As does with other towns in Indonesia, Tebing Tingggi phenomenon worker of child which
these days social problema TO BE which enough complex. Children world which ought to enjoy
with pleasant atmosphere that is playing at and learn, but because some factor cause this children
have to also work to shoulder economic burden which ought to represent its family responsibility in
this case old fellow. For that children work any kind of which can yield money so that can fulfill its
requirement which progressively materialist urban area. One of the conducted by work type is
children as hawker of food. High Town Tebing Tinggi give opportunity to children to act the the
work because High Bank town have railway station representing station of transit to train of other
majors.
In crowded High Railway station Tebing Tinggi always at certain hours, among group
enlivening it is child hawker of food. As for Informant in this research counted 20 people. As for
this research is to comprehend and get picture regarding the problem of phenomenon worker of
child in High Bank and how activity world which in experiencing of. Data collecting conducted by
applying 2 way of that is with free interview and observation
Result of research indicate that family background which condition of its economic
social lower, representing one of the factor which motivating child to work. All worker of child old
age 10 until 18 year have to work from morning until nighttime with production which is not
adequate compared to its office hours. Some of they have [do] not go to school conducted
interview the broken them of school because do not ad the expense of. Adapaun of [is reason of
them work is to assist the expense of school, lightening burden
Tuti Atika : Tinjauan Tentang Pekerja Anak Di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi, 2006
USU Repository © 2007
.1!
ABSTRAKSI
Seperti halnya dengan kota-kota lain di Indonesia, Tebing Tinggi juga tidak terlepas
dari fenomena pekerja anak yang dewasa ini menajadi problems sosial yang cukup kompleks.
Dunia anak-anak yang seharusnya dinikmati dengan suasana yang menyenangkan yaitu bermain
dan belajar, namun karena beberapa faktor menyebabkan anak-anak ini hams juga bekerja memikul
beban ekonomi yang seharusnya merupakan tanggung jawab keluarganya dalam hal ini orang tua.
Untuk itu anak-anak melakukan pekerjaan apa saja yang bisa menghasilkan uang agar dapat
memenuhi kebutuhannya yang semakin materialis di daerah perkotaan. Salah satu jenis pekerjaan
yang dilakukan anak-anak adalah sebagai penjaja makanan. Kota Tebing Tinggi memberikan
kesempatan kepada anak-anak untuk melakoni pekerjaan tersebut karena kota Tebing
Tinggi mempunyai stasiun kereta api yang merupakan stasiun transit bagi kereta api dari jurusan
lain.
Di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi selalu ramai pada jam-jam tertentu, diantara kelompok
yang meramaikannya adalah anak penjaja makanan. Adapun Informan dalam penelitian ini
sebanyak 20 orang. Adapun penelitian ini adalah untuk memahami dan mendapatkan gambaran
mengenai masalah fenomena pekerja anak di Tebing Tinggi dan bagaimana dunia kerja yang di
jalaninya. Pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan 2 Cara yaitu dengan observasi
dan wawancara bebas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang keluarga yang kondisi sosial
ekonominya rendah, merupakan salah satu faktor yang memotivasi anak untuk bekerja. Para
pekerja anak bennnur 10 sampai 18 tahun harus bekerja dari pagi sampai malam hari dengan
penghasilan yang tidak memadai dibandingkan dengan jam kerjanya. Sebagian dari mereka sudah
tidak bersekolah lagi.Berdasarkan wawancara yang dilakukan bahwa mereka putus sekolah karena
tidak ada biaya. Adapaun alasan mereka bekerja adalah untuk membantu biaya sekolah, meringankan
beban ekonomi orang tua, dan karena sudah tidak bersekolah lagi. Didalam beraktifitas mereka
terkadang menerima hal-hal yang tidak simpatik, misalnya makian, bentakan dari penumpang.
Pekerjaan mereka sebenarnya penuh persaingan dan penuh dengan resiko-resiko antara lain
jatuh dari kereta api. Dan hal yang pasti keberadaan pekerja anak sesungguhnya mempunyai
dampak negatif yaitu dari segi sosial emosi dan fisik.
Tuti Atika : Tinjauan Tentang Pekerja Anak Di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi, 2006
USU Repository © 2007
KERETA API TEBING TINGGI
TESIS
Oleh :
TUTI ATIKA
037024049 / SP
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2006
Tuti Atika : Tinjauan Tentang Pekerja Anak Di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi, 2006
USU Repository © 2007
ABSTRAKSI
As does with other towns in Indonesia, Tebing Tingggi phenomenon worker of child which
these days social problema TO BE which enough complex. Children world which ought to enjoy
with pleasant atmosphere that is playing at and learn, but because some factor cause this children
have to also work to shoulder economic burden which ought to represent its family responsibility in
this case old fellow. For that children work any kind of which can yield money so that can fulfill its
requirement which progressively materialist urban area. One of the conducted by work type is
children as hawker of food. High Town Tebing Tinggi give opportunity to children to act the the
work because High Bank town have railway station representing station of transit to train of other
majors.
In crowded High Railway station Tebing Tinggi always at certain hours, among group
enlivening it is child hawker of food. As for Informant in this research counted 20 people. As for
this research is to comprehend and get picture regarding the problem of phenomenon worker of
child in High Bank and how activity world which in experiencing of. Data collecting conducted by
applying 2 way of that is with free interview and observation
Result of research indicate that family background which condition of its economic
social lower, representing one of the factor which motivating child to work. All worker of child old
age 10 until 18 year have to work from morning until nighttime with production which is not
adequate compared to its office hours. Some of they have [do] not go to school conducted
interview the broken them of school because do not ad the expense of. Adapaun of [is reason of
them work is to assist the expense of school, lightening burden
Tuti Atika : Tinjauan Tentang Pekerja Anak Di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi, 2006
USU Repository © 2007
.1!
ABSTRAKSI
Seperti halnya dengan kota-kota lain di Indonesia, Tebing Tinggi juga tidak terlepas
dari fenomena pekerja anak yang dewasa ini menajadi problems sosial yang cukup kompleks.
Dunia anak-anak yang seharusnya dinikmati dengan suasana yang menyenangkan yaitu bermain
dan belajar, namun karena beberapa faktor menyebabkan anak-anak ini hams juga bekerja memikul
beban ekonomi yang seharusnya merupakan tanggung jawab keluarganya dalam hal ini orang tua.
Untuk itu anak-anak melakukan pekerjaan apa saja yang bisa menghasilkan uang agar dapat
memenuhi kebutuhannya yang semakin materialis di daerah perkotaan. Salah satu jenis pekerjaan
yang dilakukan anak-anak adalah sebagai penjaja makanan. Kota Tebing Tinggi memberikan
kesempatan kepada anak-anak untuk melakoni pekerjaan tersebut karena kota Tebing
Tinggi mempunyai stasiun kereta api yang merupakan stasiun transit bagi kereta api dari jurusan
lain.
Di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi selalu ramai pada jam-jam tertentu, diantara kelompok
yang meramaikannya adalah anak penjaja makanan. Adapun Informan dalam penelitian ini
sebanyak 20 orang. Adapun penelitian ini adalah untuk memahami dan mendapatkan gambaran
mengenai masalah fenomena pekerja anak di Tebing Tinggi dan bagaimana dunia kerja yang di
jalaninya. Pengumpulan data dilakukan dengan menerapkan 2 Cara yaitu dengan observasi
dan wawancara bebas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang keluarga yang kondisi sosial
ekonominya rendah, merupakan salah satu faktor yang memotivasi anak untuk bekerja. Para
pekerja anak bennnur 10 sampai 18 tahun harus bekerja dari pagi sampai malam hari dengan
penghasilan yang tidak memadai dibandingkan dengan jam kerjanya. Sebagian dari mereka sudah
tidak bersekolah lagi.Berdasarkan wawancara yang dilakukan bahwa mereka putus sekolah karena
tidak ada biaya. Adapaun alasan mereka bekerja adalah untuk membantu biaya sekolah, meringankan
beban ekonomi orang tua, dan karena sudah tidak bersekolah lagi. Didalam beraktifitas mereka
terkadang menerima hal-hal yang tidak simpatik, misalnya makian, bentakan dari penumpang.
Pekerjaan mereka sebenarnya penuh persaingan dan penuh dengan resiko-resiko antara lain
jatuh dari kereta api. Dan hal yang pasti keberadaan pekerja anak sesungguhnya mempunyai
dampak negatif yaitu dari segi sosial emosi dan fisik.
Tuti Atika : Tinjauan Tentang Pekerja Anak Di Stasiun Kereta Api Tebing Tinggi, 2006
USU Repository © 2007