Apabila hasil signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi Apabila hasil signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak

c. Membandingkan F hitung dengan F tabel Nilai F hitung dapat dicari dengan rumus Gujarati, 1999: dimana: R2 = Koefisien Determinasi K = Banyaknya koefisien regresi N = Banyaknya Observasi 1. Bila F hitung F tabel , variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Bila F hitung F tabel , variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. d. Berdasarkan Probabilitas Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05 e. Menentukan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien ini menunjukkan seberapa besar variabel independen pada model yang digunakan mampu menjelaskan variabel dependennya. - Koefisien Determinasi R2 Koefisien determinansi R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus Gujarati, 1999: Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 satu berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. - Uji- t Uji t digunakan untuk membuktikan hipotesis ke dua yakni ada pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t juga digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh pertumbuhan laba dan kelancaran usaha terhadap Abnormal Return Sahanm sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu uji t ini digunakan untuk menguji hipotesis. Langkah – langkah pengujian yang dilakukan adalah dengan pengujian dua arah, sebagai berikut Gujarati 1999: a. Merumuskan hipotesis Ha Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen Abnormal Return Saham secara parsial. b. Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 0,05 c. Membandingkan t hitung dengan t tabel , Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka Ha diterima. Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus Gujarati, 1999: 1. Bila –t tabel -t hitung dan t hitung t tabel , variabel bebas independen secara individu tak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Bila t hitung t tabel dan –t hitung -t tabel , variabel bebas independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. d. Berdasarkan probabilitas Ha akan diterima jika nilai probabilitasny a kurang dari 0,05 α e. Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Pengaruh Rasio Modal Saham terhadap Return Saham Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009.

1 39 105

PENGARUH MONEY SUPPLY, KURS RUPIAH, RETURN MARKET DAN HARGA MINYAK DUNIA TERHADAP RETURN SAHAM SUB-SEKTOR OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2010-2012

0 4 58

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013).

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013).

0 1 9

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013).

0 3 18

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM : Studi Kasus pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

1 1 48

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS DAN LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2012.

1 1 20

PENGARUH PERUBAHAN HARGA MINYAK DUNIA, KURS DAN INFLASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA BADAN USAHA PERTAMBANGAN YANG LISTING DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA) TAHUN 2011–2015.

0 0 9

PENGARUH HARGA MINYAK DUNIA, HARGA EMAS DAN HARGA BATUBARA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 – 2012.

0 0 13