Sampel Dan Teknik Sampling

23

F. Analisis Data

Data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa statistik karena data yang dikumpulkan berupa angka-angka. Kata statistik telah digunakan untuk membatasi cara- cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, meringkas dan menyajikan data penyelidikan. Lebih lanjut statistik merupakan cara mengolah data tersebut dan menarik kesimpulan yang teliti dan keputusan-keputusan yang logis dari pengolahan data tersebut Sutrisno Hadi, 2000 : 1. Untuk mengetahui Perbandingan grab start dan swing start terhadap hasil luncuran maka akan dilakukan penghitungan nilai rata-rata,uji normalitas, uji Homogenitas dan analisis uji t hitung.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian yang diperoleh mempunyai distribusi atau sebaran normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas ini adalah menggunakan uji liliefors. Langkah pengujiannya mengikuti produser sudjana 2005 : 466 yaitu: 1. Pengamatan X1,X2,....Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2,.....Zn dengan menggunakan rumus Z i = dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel 2. Untuk bilangan baku ini dengan menggunakna daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang FZi=P Z ≤ Zi 24 Selanjutnya dihitung proporsi Z1,Z2,....Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S Zi maka 3. Hitung selisih FZi – SZi kemudian tentukan harga mutlaknya. 4. Ambil harga paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut. Setelah harga terbesar L o , nilai hasil perhitungan tersebut dibandingankan dengan nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan taraf signifikan 0,05. jika L o L tabel : normal, dan jika L tabel L o : tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua kelompok sampel memiliki varian yang homogen atau tidak. Menurut sudjana 2002 : 250 untuk pengujian homogenitas digunakan rumus sebagai berikut: Varians dinyatakan homogen apabila Ho diterima F hit F tabel , dan varians dinyatakan tidak homogen apabila Ha diterima F hit F tabel , dimana distribusi F yang digunakan mempunyai dk pembilang = n 1 - 1 dan dk penyebut =n 2 -1.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA DADA PADA ATLET PUTRA BERPRESTASI KLUB RENANG METAL SC METRO TAHUN 2013

1 22 66

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG HOPS DAN FRONT CONE HOPS TERHADAP KEMAMPUAN GRAB START PADA RENANG

0 26 89

PERBEDAAN HASIL LATIHAN GRAB START DAN ARM SWING START TERHADAP KEMAMPUAN RENANG GAYA CRAWL SISWA EKSTRAKURIKULER SMK NU BANDAR KABUPATEN BATANG TAHUN 2010

2 201 62

PENGARUH LATIHAN SQUAT TERHADAP JAUHNYA LONCATAN GRAB START PADA ATLET PUTRA KU III KLUB SPECTRUM KOTA SEMARANG TAHUN 2014

3 31 79

PERBANDINGAN TEKNIK TRACK START DAN GRAB START TERHADAP HASIL TOLAKAN PADA OLAHRAGA RENANG DI UKM AQUATIK UPI.

1 6 28

(ABSTRAK) PERBEDAAN HASIL LATIHAN GRAB START DAN ARM SWING START TERHADAP KEMAMPUAN RENANG GAYA CRAWL SISWA EKSTRAKURIKULER SMK NU BANDAR KABUPATEN BATANG TAHUN 2010.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA START RENANG GAYA GRAB PADA ATLET PUTRI SPECTRUM SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

(ABSTRAK) HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LUNCURAN START RENANG GAYA PUNGGUNG PADA ATLET RENANG TCS SEMARANG TAHUN 2007.

0 0 2

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LUNCURAN START RENANG GAYA PUNGGUNG PADA ATLET RENANG TCS SEMARANG TAHUN 2007.

0 2 85

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA GRAB START RENANG PADA ATLET PUTRA TIRTA TARUNA YOGYAKARTA TAHUN 2015.

0 1 40