Pengukuran kadar oksigen terlarut DO juga dilakukan untuk proses degradasi senyawa organik di dalam air yang meskipun tidak memberikan dampak secara
fisiologis ke dalam tubuh manusia, tetapi dibutuhkan oleh biota akuatik. Kadar kebutuhan okigen biokimia BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan
oleh mikroorganisme dalam lingkungan air untuk mendegradasi limbah organik di dalam air menjadi karbondioksida dan air. Sedangkan, kadar kebutuhan oksigen
terlarut kimia COD adalah oksigen yang diperlukan agar limbah yang ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi
secara biologis maupun yang sulit didegradasi. Penurunan kadar DO secara drastis merupakan salah satu indikator terjadinya eutrofikasi di perairan.
Eutrofikasi yang berakibat pada fenomena blooming algae dapat menurunkan kadar oksigen dalam air. Oksigen diperlukan untuk mendekomposisi biomasa
bahan organik yang mati. Rendahnya konsentrasi oksigen terlarut apalagi sampai batas nol akan menyebabkan ikan dan fauna lainnya tidak bisa hidup
dengan baik dan mati. Selain menekan oksigen terlarut proses dekomposisi tersebut juga menghasilkan gas beracun seperti NH
3
dan H
2
S yang pada konsentrasi tertentu dapat membahayakan fauna air.
c. Parameter Biologis
Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan buangan dari
kegiatan industri yang dibuang ke air lingkungan, baik sungai, danau maupun laut. Jika bahan buangan yang harus didegradasi cukup banyak, berarti
mikroorganisme akan ikut berkembang biak. Pada pengembang-biakan
mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa mikroba patogen ikut berkembang pula.
C. Fosfat
1.
Keberadaan Fosfat di Lingkungan
Fosfor merupakan unsur utama yang digunakan oleh semua organisme untuk
pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme
Hutagalung et al, 1997. Menurut Berner dan Berner 1996, fosfor merupakan agen biologis yang paling aktif pada semua makronutrien, berarti rasio fosfat yang
tersimpan dalam energi biomassa sangatlah tinggi. Fosfor juga memegang peranan penting sebagai pembawa sifat gen yaitu pada DNA Deoxyribonucleic
Acid dan RNA Ribonucleic Acid. Sedangkan, di alam unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya, melainkan dalam bentuk senyawa
anorganik yang terlarut ortofosfat dan polifosfat dan senyawa organik yang berupa partikulat Schlesinger, 1991. Senyawa fosfor membentuk kompleks
dengan ion besi dan kalsium pada kondisi aerob, tidak larut dalam air, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik.
Di alam, bentuk fosfor dapat mengalami perubahan terus menerus akibat proses dekomposisi bentuk organik dan bentuk anorganiknya akibat pengaruh mikroba.
Semua bentuk polifosfat akan terhidrolisis menjadi ortofosfat. Perubahan ini bergantung pada suhu, pH, dan jumlah bakteri yang terkandung di dalam air.
Ortofosfat yang merupakan produk ionisasi dari asam polifosfat adalah bentuk fosfor yang paling sederhana di perairan. Ortofosfat merupakan bentuk fosfor