Sistematika Penulisan Pengertian tentang Tindak Pidana atau Strafbaar Feit

b. Yuridis adalah menurut hukum; secara hukum; dari segi hukum B.N.Marbun, 2006: 327 c. Kebebasan adalah sesuatu secara umum dimasukan dalam konsep dari filosofi politik dan mengenali kondisi dimana individu memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan keinginannya. http:id.wikipedia.orgwikiKebebasan d. Pembelaan terpaksa adalah perbuatan pelaku memenuhi rumusan suatu tindak pidana, namun karena syarat-syarat yang ditentukan dalam dalam Pasal 49 KUHP tersebut maka perbuatan tersebut dianggap tidak melawan hukum. http:fristianhumalanggionline.wordpress.com20080526alasan- penghapus-pidana

E. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dalam skripsi ini adalah suatu uraian mengenai penulisan secara teratur dan terperinci yang diatur sesuai pembabakan sehingga penulisan ini dapat memberikan gambar yang utuh dan keseluruhan materi skripsi ini. Tiap bab dalam penulisan skripsi ini saling berkaitan satu sama lain. Penulisan dalam skripsi ini terdiri dari 5 bab yaitu:

I. PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pendahuluan yang memuat tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, konseptual dan sistematika penulisan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan teguran pustaka yang berisikan tentang kebebasan seseorang dalam melakukan pembelaan terpaksa menurut Pasal 49 KUHP. Uraian bab ini lebih bersifat teoritis yang nantinya akan digunakan sebagai bahan studi antara teori yang berlaku dengan kenyataan yang ada. III.METODE PENELITIAN Merupakan bab yang menjelaskan mengenai langkah yang akan digunakan dalam pendekatan masalah, sumber dan jenis data, pengumpulan dan pengelolaan data serta analisis data.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan hasil penelitian dan pembahasan terhadap masalah dalam penulisan ini yang akan menjelaskan apakah yang menjadi batas-batas dan syarat- syarat kebebasan seseorang dalam melakukan pembelaan terpaksa menurut Pasal 49 KUHP dan kebebasan seseorang dalam melakukan pembelaan terpaksa menurut Pasal 49 KUHP menjadi suatu upaya pembelaan yang sah.

V. PENUTUP

Merupakan bab penutup dari penulisan skripsi yang berisikan secara singkat hasil pembahasan dan penelitian dan beberapa saran serta implikasi dari penulisan sehubungan dengan masalah yang dibahas dan memuat lampiran yang berhubungan dengan penulisan.

II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian tentang Tindak Pidana atau Strafbaar Feit

Pembentuk Undang-undang telah menggunakan kata “Strafbaar Feit” untuk menyebutkan kata “Tindak Pidana” di dalam KUHP. Selain itu terdapat beberapa istilah tindak pidana yaitu sebagai berikut : 1. Delik delict, 2. Peristiwa pidana E.Utrecht, 3. Perbuatan pidana Moeljatno, 4. Perbuatan-perbuatan yang dapat dihukum, 5. Hal yang diancam dengan hukum, 6. Perbuatan-perbuatan yang diancam oleh hukum, 7. Tindak pidana Sudarto dan diikuti oleh pembentuk undang-undang sampai sekarang. Tri Andrisman, 2009: 69 Tindak pidana atau Strafbaar Feit merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana yuridis normatif. Kejahatan atau perbuatan jahat dalam arti yuridis normatif adalah perbuatan seperti yang terwujud in-abstracto dalam peraturan pidana. Sedangkan kejahatan dalam arti kriminologis adalah perbuatan yang menyalahi norma yang hidup di masyarakat secara konkrit. Mengenai pengertian tindak pidana beberapa sarjana memberikan pengertian yang berbeda sebagai berikut: a. Pompe Memberikan pengertian tindak pidana menjadi 2 dua definisi, yaitu: 1. Definisi menurut teori adalah suatu pelanggaran terhadap norma, yang dilakukan karena kesalahan si pelanggar dan diancam dengan pidana untuk mempertahankan tata hukum dan menyelamatkan kesejateraan umum. 2. Definisi menurut hukum positif adalah suatu kejadianfeit yang oleh peraturan undang-undang dirumuskan sebagai perbuatan yang dapat dihukum. dalam Bambang Poernomo, 1981 : 86. b. Simons Tindak pidana adalah “ kelakuanhandeling yang diancam dengan pidana, yang bersifat melawan hukum, yang berhubungan dengan kesalahan dan dilakukan oleh orang yang mampu bertanggung-jawab “ dalam Moeljatno, 1987: 56. c. Moeljatno Perbuatan pidana tindak pidana adalah “perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi barangsiapa melanggar larangan tersebut” Moeljatno, 1987 : 54. d. Wirjono Prodjodikoro Tindak pidana adalah “suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan hukuman pidana”. Wirjono Prodjodikoro, 1986: 55 Berdasarkan pengertian tindak pidana yang dikemukakan oleh para pakar di atas, dapat diketahui bahwa pada tataran teoritis tidak ada kesatuan pendapat diantara para pakar hukum dalam memberikan definisi tentang tindak pidana.

B. Unsur-unsur Tindak Pidana atau Strafbaar Feit