daerah sehingga daerah tersebut dapat maju dan berkembang. Oleh karena itu Kabupaten Lampung Timur sebagai daerah otonom harus bisa memacu partisipasi
masyarakatnya dengan membangun sarana dan prasarana yang baik, hal ini sangat berpengaruh bagi tingginya mobilitas dan produktivitas masyarakat daerah
Tabel 6 Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Timur tahun 2001-2010
Tahun total
2001 874,169
2002 896,500
2003 901,835
2004 909,385
2005 919,017
2006 929,234
2007 937,300
2008 947,193
2009 957,479
2010 951,639
Sumber: BPS Kabupaten Lampung Timur
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasrkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab IV, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara statistik bahwa secara bersama-sama variabel kapasitas Pendapatan
Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum memiliki pengaruh dan signifikan terhadap Produk Domestik Bruto PDRB di Kabupaten Lampung Timur.
2. Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik
Regional Bruto di Kabupaten Lampung Timur. 3.
Pemerintah daerah memperlihatkan perilaku yang tidak mengupayakan maksimalisasi PAD, dan terlalu bergantung pada bantuan berupa transfer dari
pemerintah pusat seperti Dana Alokasi Umum sehingga pemerintah daerah merasa lebih mudah untuk memaksimalkan DAU daripada menempuh cara
untuk memaksimalkan PAD, seharusnya pemerintah daerah mulai untuk mengupayakan dan mencari cara memaksimalkan potensi daerahnya yang
akan berdampak pada meningkatnya PAD. Cara ini harus dilakukan karena tidak mungkin selamanya pemerintah daerah akan selalu bergantung pada
transfer pemerintah pusat.
B. Saran
Setelah melakukan serangkaian pengujian dan pembahasan mengenai keterkaitan Produk Domestik Regional Bruto, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi
Umum Berikut ini diajukan beberapa saran yang berkaitan dengan tulisan ini yaitu:
1. Hendaknya Pemerintah Daerah memahami bahwa Dana Alokasi Umum
DAU hanya sebagai pemicu kemandirian suatu daerah sebagai langkah awal keberhasilan otonomi, sehingga dengan dana tersebut diharapkan
Pemerintah Daerah mampu mengoptimalkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah PAD dan menurunkan DAU dari pemerintah.
2. Pemerintah daerah juga perlu meningkatkan peningkatan pendapatan asli
daerah meliputi: 1 intensifikasi dan ekstensifikasi pungutan daerah dalam bentuk retribusi atau pajak; 2 eksplorasi sumber daya alam; dan 3 skema
pembentukan kapital atau investasi daerah melalui penggalangan dana atau menarik investor.
3. Pemerintah daerah hendaknya menciptakan iklim investasi yang baik agar
minat para investor baik domestik maupun asing untuk berinvestasi di Kabupaten Lampung Timur dan meningkatkan kesempatan kerja untuk
masyarakat demi terciptanya ekonomi yang baik di Kabupaten Lampung Timur. Dengan demikian PDRB akan meningkat sehingga kesejahteraan
masyarakat akan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Afri Hidayat, 2009. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Posisi Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Sumatera Utara. Tidak diterbitkan
Anis setiawati, Analisis Pengaruh PAD,DAU,DAK Dan Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kemiskinan Dan Pengangguran;
Pendekatan Analisis Jalur, jurnal akuntansi dan keuangan Indonesia, tidak diterbitkan.
Anjar Setiawan, 2010.
Pengaruh Dana Alokasi Umum DAU Dan Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap Belanja Daerah Studi Kasus Pada Provinsi
Jawa Tengah, skripsi strata 1 UNDIP : Semarang. tidak diterbitkan.
Ari Budiarjo, 2003. Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB dan Inslasi Terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan pada Kabupaten dan Kota Di
Propinsi jawa Tengah. Tesis Pasca Sarjana UNDIP : tidak diterbitkan
Askam Tuasikal,2008. Pengaruh Dau, Dak, Pad, Dan Pdrb Terhadap Belanja Modal Pemerintah Daerah KabupatenKota Di Indonesia,
JURNAL TELAAH RISET AKUNTANSI
Badan Pusat Statistik, Kabupaten Lampung Timur tahun 2001-2010 Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta
Damodar Gujarati, 1995. Ekonometrika Dasar, terjemahan Sumarno Zain,
Erlangga : Jakarta
Dispenda, Kabupaten Lampung Timur tahun 2001-2010 Farah marta Yofrita, 2011. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli
Daerah, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal. Skripsi strata 1 UNDIP : Semarang
F.X Yuwono Prawirosetoto, 2002. Desentralisasi Fiskal Di Indonesia, Jurnal
ekonomi dam Bisnis, No 2, Vol 2, FE Universitas Atmajaya : Jakarta
Guritno Mangkuabroto, 1993. Ekonomi Publik, PBFE UOM, Yogyakarta J Kaloh,
2002. Mencari Bentuk Otonomi Daerah, Rineka Cipta : Jakarta Indra Rindu Datuk, 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Asli Daerah PAD Di Makasar Tahun 1999-2009, Skripsi strata 1 UNHAS : Makasar
Jamaludin Ahmad, 1990. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Daerah; kasus di Aceh, Batam, dan daerah khusus Ibu Kota. disertasi
doktor UGM : Yogyakarta
Josef Riwu, 1988, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. PT.
Raja Grafindo Persada: Jakarta
J Supratno, 1983. Ekonometrika, Buku Satu. LPFE UI, Jakarta Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung. 2012. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi. Lampung.
La Mente,2010. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Dalam Menunjang Pelaksanaan
Otonomi Daerah Di Kota Makassar, Jurnal Economic Resources Lilies setiawati dan yohana kus suparwati,2012. Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi, Dau, Dak, Pad, Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Dengan Pengalokasian Belanja Modal Sebagai Variable Intervening,
tidak diterbitkan.
Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Purbayu Budi Santosa dan Retno Puji Rahayu.Analisis Pendapatan Asli Daerah PAD Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Upaya
Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Kabupaten Kediri. Jurnal dinamika pembangunan : tidak diterbitkan
Pungky Ardhani,2011. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap
Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Studi Pada Pemerintah KabupatenKota Di Jawa Tengah, skripsi strata 1 UNDIP : Semarang
Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125.