PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Pengaruh Dana Alokasi Umum (PAD), Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2002-2010.

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN
ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
TERHADAP BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
TAHUN 2002-2010

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:
DENOK SETYORINI
B 200 090 127

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI
DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP
BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2002-2010


DENOK SETYORINI
B 200 090 127
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dan pertumbuhan Ekonomi terhadap Belanja Pemerintah Daerah
pada kabupaten klaten tahun 2002-2010. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk
mengetahui berapa besar (1) pengaruh DAU terhadap BD, (2) pengaruh PAD
terhadap BD dan (3) Pertumbuhan Ekonomi terhadap (BD).
Penelitian ini menggunakan penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini
adalah data Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan
Ekonomi dan Belanja Daerah. Data yang bersumber pada laporan APBD
kabupaten klaten. Metode pengumpulan data adalah teknik dokumentasi, yang
diperoleh data arsip dan buku-buku literatur yang diterbitkan oleh instansi.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) stastistik
Deskriptif, (2) uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas, (3) Analisis Regresi Linier
Berganda,(4) Pengujian hipotesis yang terdiri dari koefisien R 2, Uji t dan Uji F.
Hasil analisis linier berganda menunjukkan bahwa PAD berpengaruh
terhadap BD sedangkan DAU dan PE tidak pengaruh terhadap BD. Hal ini

ditunjukkan nilai t statistik PAD sebesar 5.962 dengan tarif signifikan sebesar
0.002. nilai statistik DAU sebesar 2.292 dengan tarif signifikan sebesar 0,070 dan
nilai t statistik PE sebesar 1.507 dengan tarif signifikan 0,192.
Kata kunci: Dana Alokasi Umum (DAU), PendapatanAsli Daerah (PAD),

Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Daerah.

A. PENDAHULUAN
Perkembangan daerah di indonesia semakin pesat, seiring dengan
adanya era baru

dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi

fiskal. Salah satu ketetapan MPR yaitu Tap MPR No. XV/MPR/1998
tentang penyelenggaraan otonomi daerah, pengaturan, pembagian, dan
pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah dalam rangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia merupakan landasan hukum bagi yang dikeluarkannya UU No.
22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan UU No. 25 tahun 1999
tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai dasar

penyelenggaraan otonomi daerah.
Menurut Darwanto dan Yustikasari ( 2007)

Anggaran daerah

merupakan rencana keuangan yang menjadi dasar pelaksanaan pelayanan
publik. Di indonesia, dokumen anggaran daerah disebut Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik provinsi maupun kabupaten
dan kota. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan alat dalam
menentukan pendapatan dan pengeluaran, implementasi dari perencanaan
pembangunan yang telah ditetapkan sebelumnya, otorisasi pengeluaran,
sumber pengembangan ukuran-ukuran standar untuk evaluasi kinerja, alat
untuk memobilisasi pengawai dan alat koordinasi bagi semua aktivitas dari
berbagai unit kerja.
Berlakunya

undang-undang

no.33


tahun

2004

tentang

perimbangan dan keuangan pusat dan daerah, membawa perubahan yang
mendasar pada sistem dan mekanisme pengelolaan pemerintah daerah.
UU ini menegaskan bahwa pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah,
pemerintah pusat akan menstranfer dana perimbangan kepada pemerintah
daerah. Dana perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umun (DAU), Dana
Alokasi Khusus (DAK), dan bagian daerah dari hasil pajak pusat.
Disamping dana perimbangan tersebut, pemerintah daerah juga memiliki
sumber pendanaan sendiri berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD),
pinjaman daerah maupun lain-lain penerimaan daerah yang sah.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH DANA ALOKASI UMUM
(DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH PADA

KABUPATEN KLATEN TAHUN 2002-2010.

B. LANDASAN TEORI
1. Anggaran Daerah
Menurut Darwanto dan Yustikasari, 2007) Anggaran daerah
merupakan rencana keuangan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan
pelayanan publik. Di indonesia, dokumen anggaran daerah disebut
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik untuk propinsi
maupun kabupaten dan kota.
Proses

penyusunan

APBD

pada

dasarnya

bertujuan


menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber daya yang
tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai kebijakan
pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan
anggaran secara baik. Oleh karena itu, pengaturan penyusunan anggaran
merupakan hal penting agar dapat berfungsi sebagaimana diharapkan,
yaitu (1) dalam konteks kebijakan, anggaran memberikan arah
kebijakan perekonomian dan menggambarkan secara tegas penggunaan
sumber daya yang dimiliki masyarakat; (2) fungsi utama anggaran
adalah mencapai keseimbangan ekonomi makro dalam perekonomian;
(3) anggaran menjadi sarana sekaligus pengendali untuk mengurangi
ketimpangan dan kesenjangan dalam berbagai hal di suatu negara.

2. Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari APBN yang
dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah untuk membiayai kebutuhan pembelanjaan. Adapun cara untuk

menghitung dana alokasi umum menurut ketentuan adalah sebagai
berikut:

a. Dana Alokasi Umum (DAU) ditetapkan sekurang-kurangnya 25%
dari penerimaan dalam negeri yang ditetapkan oleh APBN.
b. Dana Alokasi Umum (DAU) untuk daerah provinsi dan untuk
daerah kabupaten/kota ditetapkan masing-masing 10% dan 90%
dari dana alokasi umum sebagaimana ditetapkan diatas.
c. Dana Alokasi Umum (DAU) untuk suatu daerah kabupaten/kota
tertentu ditetapkan berdasarkan perkalian jumlah dana alokasi
umum untuk daerah kabupaten/kota yang ditetapkan APBN dengan
porsi daerah kabupaten/kota yang bersangkutan
d. Porsi daerah kabupaten/kota sebagaimana yang dimaksud diatas
merupakan proporsi daerah kabupaten/kota diseluruh Indonesia.

3. Pendapatan Asli Daerah
Menurut Darise (2007;43) berpendapat bahwa Pendapatan Asli
Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Sebagaimana diatur dalam pasal 6 Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004, sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri
dari:
a. Pajak

b. Retribusi Daerah
c. Hasil Pengelolaan kekayaan yang di pisahkan
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

4. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi menurut Kuznets adalah kenaikan
kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk
menyediakan barang ekonomi kepada penduduk. Kenaikan kapasitas itu

sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau
penyesuaian-penyesuaian teknologi. Institutioanal (kelembagaan) dan
ideologi terhadap keadaan yang ada (Tadora; 2000)

5. Belanja Daerah
Belanja daerah meliputi semua pengeluran uang dari Rekening
Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana, yang merupakan
kewajiban daerah dalam satu anggaran satu tahun yang tidak akan
diperoleh pembayaran kembali oleh daerah. pasal 26 dan 27 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan
keuangan daerah tidak merinci klasifikasi belanja menurut urusan

wajib, urusan pilihan, dan klasifikasi belanja menurut urusan organisasi,
fungsi, program kegiatan serta jenis belanja.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 = Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap Belanja Daerah.
H2 = Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Belenja Daerah.
H3 = Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh terhadap Belanja Daerah.
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif
kuantitatif.

Dimana

Penelitian

yang

dilakukan

tanpa


membuat

perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Populasi
dalam penelitian ini adalah data Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli
Daerah, Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Daerah di Kabupaten Klaten.
Sampel dalam penelitian ini adalah data Dana Alokasi Umum, Pendapatan
Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Daerah pada tahun 20022010.
Dalam penelitian ini metode analisis datanya menggunakan metode
regresi linier berganda. Regresi linier dapat dirumuskan sebagi berikut:
Y = α + β1 DAU + β2 PAD + β3 PDRB + ε

Dimana:
Y

= Belanja Daerah

α

= Konstanta


β1, β2, β3

= Koefisien regresi

DAU

= Dana Alokasi Umum

PAD

= Pendapatan Asli Daerah

PDRB

= Pertumbuhan Ekonomi

ε

= error term
Dalam melakukan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu

dilakukan pengujian:
1) Statistik Deskriptif
Pengujian statistik deskriptif bertujuan agar dapat dilihat profit
dari data penelitian tersebut dengan hubungan yang ada antar
variabel yang digunakan dalam penelitian.
2) Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dapat disebut
sebagai berikut:
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas

memiliki tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Uji statistik yang dapat digunakan normalitas
residual adalah uji statistik non-parametrik. Kolmogorov-smirnov
jika tingkat signifikan > 0,05 maka data adalah normal (Ghozali,
2006).
2) Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas (variabel
independen). (Ghozali,2006).
3) Uji Heterokedastisitas
Tujuan heteroskedastisitas adalah untuk menguji sebuah
model regresi apakah ada ketidaksamaan varians dan residual dan

satu pengamatan ke pengamatan lain yang lain. Jika varians dan
residual dan satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan apabila varians berbeda
disebut Heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menguji dengan
menggunakan uji Glesjer. Asumsi utama uji Glesjer yaitu dengan
melakukan variabel independen terhadap residual. (Ghozali,
2009).
4) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). (Ghozali, 2011: 110).
3) Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi linier berganda
Regresi linier berganda digunakan untuk melihat pengaruh
seluruh variabel tersebut secara serempak.
b. Koefisien Determinasi
Nilai koefisien Determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berat kemampuan variabel-variabel
independen menjelaskan variasi

variabel dependen amat

terbatas. (Ghozali, 2006).
c. Uji Signifikan Parameter Individual (uji Stastistik t)
Uji statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).
d. Uji Simultan (uji F)
Uji f dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
secara bersama-sama (simultan) variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilihat dari profitabitas

value dibandingkan dengan tarif signifikansi 0,05. (Ghozali,

2005).

D. HASIL PENELITIAN
Hipotesis yang diterima dalam penelitian ini hanya H2 yang berarti
bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah yang berpengaruh positif terhadap
belanja daerah. H1 dan H3 ditolak karena variabel Dana Alokasi Umum
dan Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh positif terhadap belanja
daerah.
a. Dana Alokasi umum berpengaruh positif terhadap belanja daerah
(Ditolak)
Berdasarkan pengujian statistik untuk Dana Alokasi Umum
diperoleh dari nilai signifikan sebesar 0,070. Nilai signifikan lebih
besar dari 0,05, maka tidak ada pengaruh antara Dana Alokasi Umum
terhadap belanja daerah. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
pertama yang menyatakan “ Dana Alokasi Umum berpengaruh
terhadap belanja daerah” tidak terbukti kebenarannya.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Syukriy dan Abdullah dan Halim (2003)
membuktikan bahwa nilai DAU berpengaruh signifikan terhadap nilai
Belanja Daerah, baik dengan maupun tanpa lag.
b. Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif terhadap belanja daerah
(Diterima)
Berdasarkan pengujian statistik untuk Pendapatan Asli Daerah
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi jauh lebih
kecil dari 0,05, maka ada pengaruh antara Pendapatan Asli Daerah
terhadap Belanja Daerah. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua
yang menyatakan “Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap
belanja Daerah” terbukti kebenaranya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Syukriy Abdullah dan Abdul Halim membuktikan

bahwa PAD berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daea Mutiara
dan Akbar (2008), yang membuktikan bahwa nilai PAD berpengaruh
terhadap besarnya nilai Belanja Daerah.
c. Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif terhadap belanja daerah
(Ditolak).
Berdasarkan

pengujian

statistik

untuk

Pertumbuhan

Ekonomi diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,192. Nilai signifikansi
jauh lebih besar dari 0,05, maka tidak ada pengaruh antara
Pertumbuhan

Ekonomi

terhadap

Belanja

Daerah.

Hal

ini

menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan “Pertumbuhan
Ekonomi berpengaruh terhadap belanja Daerah” tidak terbukti
kebenarannya
Hasil

penelitian

ini

tidak

sesuai

dengan

penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Darwanto dan Yulia Yustikasari
(2007) menunjukkan bahwa pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Pengalokasian Belanja Daerah. Mulia Adirfa
(2009)

menyatakan

PDRB

berpengaruh

signifikan

terhadap

Pengalokasian Anggaran Belanja Daerah. Priyo (2006) membuktikan
bahwa pertumbuhan Ekonomi berpengaruh signifikan terhadap
Belanja Modal dan Belanja Daerah.

E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
diperoleh hasil sebagai berikut:
a. DAU tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah di
kabupaten klaten. Hal ini terbukti dengan hasil uji t DAU diperoleh
dari hasil signifikan sebesar 0,070 ( p = 0,070 > 0,05). Artinya
Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap Belanja Daerah “tidak
terbukti

kebenarannya”

hal

ini

disebabkan

bahwa

setiap

peningkatan anggaran belanja daerah belum tentu dipengaruhi
DAU.
b. PAD berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah di kabupaten
klaten. Hal ini terbukti dari hasil uji t untuk Pendapatan Asli
Daerah yang diperoleh dari nilai signifikan sebesar 0,002 ( p =
0,002 < 0,05). Artinya Pendapatan Asli Daerah berpengaruh
terhadap Belanja Daerah “ terbukti kebenarannya”.
c. Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap
Belanja Daerah di Kabupaten Klaten. Hal ini terbukti dari hasil uji
t untuk Pertumbuhan Ekonomi yang diperoleh dari nilai signifikan
sebesar 0,192 (p = 0,192 > 0,05). Artinya Pertumbuhan Ekonomi
berpengaruh

terhadap

Belanja

Daerah



tidak

terbukti

kebenarannya” hal ini disebabkan oleh perkembangan data belanja
daerah mengalami penurunan, tetapi sebaliknya pertumbuhan
ekonomi justru mengalami peningkatan.

2. Saran
Dengan

adanya

berbagai

keterbatasan-keterbatasan

dalam

penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
a. Bagi peneliti selanjutnya dapat memperluas atau menambah sampel
penelitian
b. Penelitian berikutnya sebaiknya menambah variabel atau faktorfaktor lain yang mempengaruhi belanja daerah.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Syukriy dan Abdul Halim. 2003. “ Pengaruh Dana Alokasi
Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja
Pemerintah Daerah: studi kasus Jabupaten/Kota di Jawa dan Bali.
Boediono. 1999. “ Teori Pertumbuhan Ekonomi”. BPFE. Yogjakarta.
Darise, Nurlan. 2007 “Pengelolaan Keuangan Daerah ”. Jakarta: PT.
Indeks.

Gujarat, Damodar. 2003. “Ekonomitrika Dasar”. Jakarta: Erlangga.
Halim, Abdul. 2007. “ Akuntansi Keuangan Daerah”. Salemba Empat.
Jakarta.
Halim, Abul. 2004. “ Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Pemerintah Daerah:
Studi kasus Kabupaten/kota jawa dan Bali. Jakarta.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. “Metodologi Penelitian
Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen”. Yogjakarta: Bagian Penerbitan
Fakultas Ekonmi, UGM.
Imam, Ghozali. 2005. “ Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah”.
Yogjakarta: Penerbit Andi. Salemba Empat.
Imam Ghozali. 2006. “ Aplikasi Analisis Multivariate dengan program
spss”. Universitas diponegoro.
Maimunah Mutiara. 2003. “Flypaper effect pada Dana Alokosi Umum
(DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah
pada kabupaten dan kota di pulau Sumatra.
Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan
Yogjakarta: Penerbit Andi.

Daerah .

Kuncoro haryo. 2007.” Fenomena Flypaper Effect pada Kinerja Kinerja
keuangan Pemerintah Daerah Kota dan kabupaten di Indonesia
SNAX.
Prakoso,Kesit Bambang. 2004. “ Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum
dan Pendapatan Asli Daerah terhadap prediksi belanja Daerah di
wilayah provinsi Jawa Tengah dan DIY JAAL”, vol.8
Yulia Yustikasari, Darwanto. 2007. “ Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap
Pengalokasian Anggaran Belanja Modal. SNA X
Yuwono, Sony, dkk. 2008. “Memahami APBD ( Panduan Pengelolaan
Keuangan Daerah). Edisi Pertama. Malang. Bayumedia pusblihing.
Republik Indonesia, undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 34 tentang Perubahan UU
No. 18 tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Daerah.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Antara Keuangan Pusat dan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah.
Simanjuntak. Oloan. 2003. Hukum Pajak. Nomensen Press. Medan
Sekaran, Uma. 2006. Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis”. Edisi Dua.
Jakarta: Salemba Empat.
www.bps.go.id/klaten.
www.dep.keu.djpk.go.id.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Barat

3 56 90

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (PAD), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP Pengaruh Dana Alokasi Umum (PAD), Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2002-2010.

0 1 14