Tujuan Laporan Kerja Praktek Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung

Masalah yang sering terjadi dalam pelaksanaan penyitaan oleh jurusita pajak adalah kebanyakan alamat wajib pajak yang dituju tidak ditemukan, objek yang disita ternyata nilainya tidak sebanding dengan utang pajak yang dimiliki, dan jurusita pajak tidak diperbolehkan oleh wajib pajak untuk memasuki rumah atau tempat dimana terdapat barang-barang yang akan disita. Oleh karena itu, bertitik tolak dari uraian diatas maka penulis membahas mengenai “Tinjauan Atas Pelaksanaan Penyitaan Oleh Juru Sita Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying ”

1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek

Kerja praktek ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengumpulkan data informasi mengenai pelaksanaan penyitaan oleh juru sita pajak terhadap wajib pajak orang pribadi akibat utang pajak. Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan penyitaan yang dilakukan oleh juru sita pajak terhadap hartakewajiban wajib pajak orang pribadi maupun badan pada KPP Pratama Bandung Cibeunying 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh juru sita pajak JSP dalam melaksanakan prosedur penyitaan pada KPP Pratama Bandung Cibeunying 3. Untuk mengetahui upaya dalam menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapi oleh jurusita pajak pada KPP Pratama Bandung Cibeunying

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

1.3.1 Kegunaan Praktis

1. Semakin ditingkatkan penyuluhan kepada wajib pajak tentang dampak dari telat membayar pajak bagi negara sehingga wajib pajak memiliki kesadaran dan membayar pajak tepat waktu . 2. Membangun komunikasi yang baik antara jurusita dan wajib pajak agar wajib pajak dibimbing dengan baik. Apabila wajib pajak mengalami kendala dalam membayar pajak, jurusita dapat memberi solusi atas kendalanya 1.3.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis a. Menambah wawasan dan Pengetahuan serta mengetahui bagaimana situasi dunia kerja yang sebenarnya b. Memotivasi penulis untuk mengembangkan daya fikir, kreatif dan inovatif dalam mencermati dunia kerja c. Dapat membandingkan antara teori yang diterima selama perkuliahan dengan dunia kerja yang sebenarnya 2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying a. Sebagai salah satu bentuk partisipasi untuk ikut memajukan dunia pendidikan b. Dalam rangka peran serta perusahaan untuk membantu peningkatan kualitas sumber daya manusia dan tenaga kerja c. Sebagai bahan informasi yang berguna untuk dijadikan referensi dalam melakukan perbaikan-perbaikan dan meningkatkan kualitas 3. Bagi Pembaca Pihak Lain a. Hasil kerja praktek ini kiranya dapat digunakan sebagai bahan referensi atau bahan bacaan bagi para penulis lainnya. b. Dapat menjalin kerjasama dengan instansi c. Institusi pendidikan memperoleh masukan untuk pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying , Jl. Purnawarman No 21 Bandung

1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Adapun waktu pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan oleh penulis pada bulan 27 Juli 2015 sampai dengan 27 Agustus 2015. setiap hari Senin sampai dengan hari Jum’at dari jam 08.00 sd 16.00 WIB. Tabel 1.1 Jadwal Penelitian No Kegiatan Juli 2015 Agustus 2015 September 2015 Oktober 2015 November 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan 1 Pra Survei : a. Persiapan Judul b. Persiapan teori c. Mencari Perusahaan d. Kerja Praktek 2 Laporan KP: a. Penulisan KP b. Bimbingan KP c. Revisi KP 3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan Data 5 Laporan 8 BAB I I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung

Cibeunying Sejarah pajak semula berasal dari Negara Perancis pada jaman pemerintahan Napoleon Bonaparte, yang pada jamannya beliau terkenal dengan nama “Cope Napoleon”. Pada masa itu Negara Belanda dijajah oleh Negara Perancis. Sistem pajak yang diterapkan Perancis kepada Belanda diterapkan pula oleh Belanda kepada Indonesia pada saat Belanda menjajah Indonesia, yang pada saat itu dikenal dengan “Oor Logs-Overgangs Blasting” Pajak Penghasilan. Pada mulanya pemungutan pajak dilaksanakan oleh suatu badan yang bernama De Inspektie Van Vinancien yang bertugas mengatasi masalah pemungutan pajak yang dilaksanakan secara paksa kepada semua rakyat. Hal itulah yang dilakukan berdasarkan Undang-Undang yang berlaku pada masa itu. Konsep pajak itu kemudian dibuat pada tahun 1942 di Australia disaat Indonesia masih diduduki tentara Jepang. Pada masa pemerintahan Jepang yaitu tanggal 9 Maret 1942, De Inspektie Van Vinancien diganti oleh suatu badan yang bernama Zeinbu. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, maka Zeinbu diganti menjadi Inspeksi Keuangan. Dengan perkembangan jaman dan bertambahnya penduduk serta berkembangnya tingkat ekonomi masyarakat, Inspeksi Keuangan Bandung berubah namanya menjadi Inspeksi Pajak Bandung. Dengan daerah wewenangnya meliputi daerah swatantra Tingkat II Kota Praja Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis yang berkedudukan di Jalan Asia Afrika No.114 Bandung. Sementara Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang yang berkedudukan di Karawang. Sejak berlakunya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-48KMK.011998 tanggal 19 Januari 1998, maka di Bandung dibagi atas tiga kantor inspeksi pajak, yakni :  Kantor Inspeksi Pajak Bandung Timur  Kantor Inspeksi Pajak Bandung Tengah  Kantor Inspeksi Pajak Bandung Barat Dengan keluarnya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 94KMK.011994 tanggal 29 Maret 1994, tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pajak, yaitu :  Kantor Pelayanan Pajak Bandung Timur diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Bandung Karees,  Kantor Pelayanan Pajak Bandung Barat diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Bandung Tegallega,  Kantor Pelayanan Pajak Bandung Tengah diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cibeunying,  Serta penambahan satu Kantor Pelayanan Pajak Bandung Bojonagara yang merupakan pecahan dari Kantor Pelayanan Pajak Bandung Tengah. Dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 443KMK.012001. Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cibeunying dipecah menjadi dua kantor pelayanan pajak yaitu Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cibeunying dan Kantor Pelayanan Pajak Bandung Cicadas. Sejak bulan Agustus 2007, KPP Bandung Cibeunying dimodernisasi dan namanya berubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bandung Cibeunying. KPP Pratama Bandung Cibeunying terletak di Jalan Purnawarman No. 19-21 Bandung. Adapun wilayah kerja KPP Pratama Bandung Cibeunying terdiri dari 6 kecamatan dan 26 Kelurahan yang berada dalam pengawasan 4 Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon, yaitu meliputi : 1. Kecamatan Cidadap 2. Kecamatan Coblong 3. Kecamatan Bandung Wetan 4. Kecamatan Sumur Bandung 5. Kecamatan Cibeunying Kaler 6. Kecamatan Cibeunying Kidul

2.2 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung