pembelian dua rangkap .pertama diberikan pada manager dan kedua disimpan sebagai arsip laporan pembelian.
4.1.2.1 Flow Map
Flow Map merupakan gambaran hubungan antar entity yang terlihatberupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagan alir dokumen
merupakan bagan alir yang menunjukan arus laporan-laporan dan formulir. Penulis mencoba menggambarkan urutan proses yang sedang berjalan
kedalam bentuk flow map yang disajikan pada gambar 4.1
Flow map yang sedang berjalan
Bag Gudang Bag Pembelian
Supplier Manager
Bengkel
BPS BPS
Data suku cadang
Cek stok suku
cadang stok
BKB Buat
BKB BKB
SPP
BKB SPP
Buat OP OP
Verifikasi OP
OP telah diverifikasi
OP telah diverifikasi
OP telah diverifikasi
SJ FP
FP Buat
lap.pem belian
Lap. pembayaran
Lap. pembelian
Lap. pembelian
OP
A,Lp SJ
Catat BTB
BTB
Buat lap.persed
iaan stok sk cadang
Lap. Suku cadang
Lap.persediaan stok sk cadang
A.P Lap.persediaan
stok sk cadang Update
stock sk cadang
A.S
Buat SPP
tersedia Tidak
tersedia Membuat
SJ dan FP
OP telah diverifikasi
A,op
Data suku cadang
Data suku cadang
Cek pembelian sk cadang
sesuai buat
daftar sk cadang
tdk lengkap
Tdk sesuai
Data sk cadang tdk
sesuai Data sk
cadang tdk sesuai
BPS BPS
Keterangan A.S : Arsip Suku cadang
A.P : Arsip laporan persediaan stok suku cadang A.LP : Arsip laporan pembelian
A.OP : Arsip Orde pembelian
Data sk cadang tdk
sesuai
Gambar 4.1 Flowmap pengadaan suku cadang Yang Sedang Berjalan
4.1.2.2 Diagram konteks
Diagram Konteks merupakan suatu diagram alir yang menggambarkan arus data pada suatu sistem yang bertujuan untuk menggambarkan sistem
Pengolahan data secara garis besar atau keseluruhan. Diagram konteks ini dirancang untuk mengetahui masukan dan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem.
Dari Sistem Informasi Pengadaan Suku cadang Armada tangki yang berjalan dimana entitas luar sistem yaitu Bengkel, manager dan Supplier. Sedangkan
entitas interal sistem yaitu bagian gudang dan pembelian. Data yang menjadi masukan dalam sistem informasi tersebut yaitu data permintaan suku cadang, data
keluar suku cadang, data order pembelian diverifikasi, data order pembelian yang akan diverifikasi, laporan persediaan suku cadang, laporan pembayaran, data
pengiriman suku cadang, data transaksi pembayaran yang. Untuk lebih jelasnya penulis menyajikannya dalam bentuk Diagram Konteks pada gambar 4.2
SI Pengadaan suku cadang amada tangki
di PT.Pertamina
Bengkel Manager
Supplier Data Order Pembelian verifikasi
Data keluar suku cadang Data permintaan suku cadang
Lap.Persediaan stok suku cadang Lap. Pembelian
Data Order Pembelian verifikasi Data Order Pembelian
Data pengiriman suku cadang Data transaksi pembayaran
Gambar 4.2 Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan
4.1.2.3 Data Flow Diagram
DFD Data Flow Diagram merupakan diagram alir yang dipresentasikan dengan lambang-lambang tertentu. Dengan adanya DFD maka penulisan suatu
program akan menjadi lebih mudah dalam pelaksanaannya, karena menggunakan lambang-lambang yang bersifat standar yang ditetapkan secara umum dalam
penulisan desain. Penulisan DFD ini bertujuan untuk menggambarkan sistem informasi pengadaan suku cadang yang sedang berjalan di PT.Pertamina.
4.1.2.3.1 DFD level 0 yang sedang berjalan
Pada DFD level 0 ini akan menjelaskan tentang proses – proses yang
terdapat pada diagram konteks. Proses yang terdapat pada level 0 ini adalah proses 1.0 persediaan suku cadang, proses 2.0 pembelian suku cadang dan proses 3.0
membuat laporan. Untuk lebih jelasnya penulis menyajikan dalam bentuk gambar 4.3
Bengkel 1.0
Persediaan suku cadang
Berita permintaan suku cadang
Data suku cadang Data suku cadang
2.0 pembelian suku
cadang Data suku cadang
3.0 Membuat
laporan Faktur pembayaran
Bukti terima barang Manager
Lap. Persediaan Lap. pembelian
Supplier Surat jalan
Faktur pembayaran Order pembelian
Gambar 4.3 DFD level 0 Sistem Informasi pengadaan suku cadang armada tangki Yang Sedang Berjalan
4.1.2.3.2 DFD level 1 proses 1 yang sedang berjalan
Pada DFD level 1 proses 1 yaitu proses 1.1 cek stok persediaan suku cadang, proses 1.2 membuat surat permintaan pembelian dan proses 1.3 membuat
bukti keluar barang. Berikut ini gambar 4.4 sebagai berikut.
Bengkel 1.1
Cek stok persediaan suku
cadang 1.2
Buat surat permintaan
permbelian 1.3
Buat bukti keluar barang
Bag.pembelian Data permintaan suku cadang
Data suku cadang tdk tersedia
Data surat permintaan pembelian Data suku cadang
Data barang keluar Arsip Suku cadang
Data suku cadang
Gambar 4.4 DFD level 1 proses 1 Yang Sedang Berjalan
4.1.2.3.3 DFD level 1 proses 2 yang sedang berjalan
Pada DFD level 1 proses 2 adalah proses 2.1 membuat order pembelian, proses 2.2 membuat laporan pembayaran, proses 2.3 cek kelengkapan suku
cadang, proses 2.4 buat daftar tidak lengkap, proses 2.5 bukti terima suku cadang, proses 2.6 update stok suku cadang. Berikut ini gambar 4.5 sebagai berikut.
Arsip OP verifikasi 2.1
Membuat order pembelian
Arsip suku cadang Manager
OP verifikasi Daftar Order Pembelian
OP yg diverifikasi
Order Pembelian verifikasi
supplier 2.2
Buat lap.pembelian
2.3 Cek kelengkapan
suku cadang 2.4
Buat daftar tidak lengkap
2.5 Buat bukti terima
suku cadang 2.6
Update stok suku cadang
Surat jalan Tidak sesuai
sesuai Bukti terima barang
Faktur pembelian
Data suku cadang Lap. permbelian
Gambar 4.5 DFD level 1 proses 2 Yang Sedang Berjalan
4.1.2.3.4 DFD level 1 proses 3 yang sedang berjalan
Pada DFD level 1 proses 3 adalah proses 3.1 membuat laporan stock suku cadang dan proses 3.2 membuat laporan pembayaran
Arsip persediaan suku cadang
3.1 membuat laporan
stock suku cadang Manager
3.2 Membuat lapoaran
pembayaran Arsip laporan
pembelian Data suku cadang
Data pembelian Laporan persediaan stok suku cadang
Laporan pembelian
Gambar 4.6 DFD level 1 proses 3 Yang Sedang Berjalan
4.1.3 Evaluasi sistem yang sedang berjalan
Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan, sistem yang berjalan pada saat ini memiliki beberapa permasalahan diantaranya
sebagai berikut
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan dan Solusinya Permasalahan
Solusi Keterlambatan
proses penerimaan
barang, proses pendokumentasian dan proses pembuatan laporan suku cadang
yang mengakibatkan terhambatnya
kegiatan operasional perusahaan.
Membangun sistem
secara terkomputerisasi untuk memudahkan
proses persediaan
barang pada
perusahaan
Didalam melakukan update barang sering mengalami kesalahan yang
mengakibatkan ketidak sesuai dengan keadaan jumlah stok suku cadang dan
tidak adanya pembatasan stok minimal suku cadang yang berdampak pada
proses pemesanana kepada supplier tidak menentu.
Sistem yang
terintegrasi dapat
memudahakan proses pencarian dan pengubahan data barang dan stok
barang.
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan dan Solusinya lanjutan
Permasalahan Solusi
Dokumen penting yang harus di berikan kepada manager sangat
rentan hilang atau rusak karna masih berupa arsip pembukuan
Dengan membangun sistem yang dibuat
berbasis komputerisasi
dengan menggunakan
aplikasi database maka pembuatan laporan
dapat dilakukan secara otomatis serta
dapat meminimalisir
kesalahan yang mungkin terjadi
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan penulis buat. Pada tahapan ini sangat penting karena dapat
menentukan baik tidaknya sistem baru yang akan penulis buat tersebut. Tahapan ini berisikan tentang penggambaran Diagram Alir Flow Map, Diagram Konteks
Context Diagram, DFD Data Flow Diagram, Kamus Data Data Dictionary, ERD Entity Relational Diagram, dan Normalisasi yang berorientasi pada proses
dan data dari sistem informasi yang akan penulis usulkan.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan produk yang mampu :
1. Meningkatkan efektifitas kecepatan dan keakuratan informasi yang dihasilkan dan efesiensi mengurangi biaya operasional dalam
pengolahan data administrasi. 2. Memperoleh keakuratan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Memperkecil presentase kerusakan hilang atau hancur data. 4. Penyesuaian terhadap perkembangan jaman dengan penerapan sistem
teknologi informsi.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem informasi pengadaan suku cadang armada tangki yang akan dibuat mulai dari pengolahan data persediaan suku cadang dan laporan-laporan lainnya
secara otomatis dan terintegrasi serta menggunakan basis data yang berguna bagi penyimpanan data dengan jumlah data relatif banyak. Sehingga dapat
mempermudah penyimpanan, pencarian, pengubahan serta penghapusan data. Dalam penerapannya sistem informasi ini mengunakan konsep client server,
adanya hubungan antara bagian gudang, bagian pembelian dan manager. Yang membedakan dari semua bagian ini yaitu hak akses, karena dari setiap masing
– masing bagian mempunya hak akses yang berbeda beda sesuai dengan kebijakan
masing – masing bagian.