17 penyakit,  seperti  borok  krom  pada  kuku  dan  tulang  jari.  Akibat  lain  yang
sering ditemukan adalah terjadinya iritasi pada paru-paru yang pada akhirnya akan menyebabkan polip hingga kanker ATSDR, 2008.
Dalam  industri  penyamakan  kulit,  hanya  sekitar  15  garam  krom yang  akan  terikat  efektif  pada  kulit  yang  disamak,  sisanya  dibuang  sebagai
limbah.  Logam  ini  merupakan  salah  satu  parameter  dalam  baku  mutu  air limbah industri penyamakan kulit. Nilai baku mutu krom total menurut Kep.
Men. Neg. LH No. KEP-51MENLH101995 tentang baku mutu limbah cair bagi  kegiatan  industri  adalah  0,6  mgL  air  limbah  diakses  dari
https:www.kelair.bppt.go.id .  Dalam  penelitian  ini  digunakan  limbah
penyamakan  kulit  yang  mengandung  logam  krom  kemudian  diadsorpsi menggunakan adsorben kulit salak agar memenuhi baku mutu.
7. Spektroskopi Serapan Atom SSA
Peristiwa  serapan  atom  pertama  kali  diamati  oleh  Fraunhofer, kemudian  pada  tahun  1955  prinsip  serapan  atom  diterapkan  dalam  bidang
analisis.  Prinsip  penentuan  pada  metode  ini    didasarkan  pada  penyerapan energi  radiasi  oleh  atom-atom  netral  pada  keadaan  dasar,  dengan  panjang
gelombang  tertentu  yang  menyebabkan  terektsitasi  dalam  berbagai  tingkat energi. Keadaan eksitasi ini tidak stabil dan kembali ke tingkat dasar dengan
melepaskan  sebagian  atau  seluruh  energi  dalam  bentuk  radiasi.  Sumber radiasi yang digunakan dalam SSA adalah lampu katoda cekung Beaty dan
Kerber, 1993.
18 Gambar 3. Ilustrasi Skema Prinsip Kerja SSA
Keterangan : A : sistem nyala
C : sistem pengabut D : monokromator
E : detektor F : sistem read out
Lampu  katoda  cekung  sebagai  sumber  radiasi  yang  dapat memancarkan spektrum atom dari unsur yang akan ditentukan. Sistem nyala
yang digunakan dalam SSA berfungsi untuk mengubah sampel yang berupa padatan atau cairan menjadi bentuk uap atomnya. Komposisi nyala asetilen-
udara  sangat  baik  digunakan  untuk  berbagai  macam  unsur,  termasuk kromium. Dalam SSA, fungsi monokromator adalah untuk memisahkan garis
resonansi dari semua garis yang dipancarkan oleh sumber radiasi. Intensitas radiasi yang datang akan diubah menjadi arus listrik dalam detektor. Setelah
itu, sistem read out akan mencatat hasil pengukuran. Nilai  absorbansi  pada  metode  spektroskopi  linier  dengan  nilai
konsentrasi pada analit. Hal ini sesuai dengan Hukum Beer. A = abc......................................................................................
3 Keterangan :
A = Absorbansi
a = koefisien absorpsi
A B
C D
E F
19 b
= panjang jalannya sinar c
= konsentrasi
Gambar 4. Kurva Hubungan Konsentrasi dan Absorbansi sumber: Beaty dan Kerber, 1993
Kurva di atas menggambarkan hubungan konsentrasi dengan absorbansi berdasarkan  hukum  Beer.  Kalibrasi  akan  menghasilkan  garis  lurus,  namun
pada peningkatan konsentrasi dan absorbansi, akan menghasilkan kurva yang melengkung dan menyebabkan deviasi. Melalui kurva kalibrasi, maka dapat
ditentukan konsentrasi larutan yang tidak diketahui Beaty dan Kerber, 1993.
8. Spektroskopi Inframerah Fourier Transform Infrared