6
1.6. Sistematika Laporan Magang
Penulisan laporan magang mengenai “Sistem Pengendalian Intern Akuntansi
Pengeluaran Kas pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat
“ ini terdiri atas lima bab, yang sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan. Pada bab ini menerangkan latar belakang judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, rencana bentuk kegiatan magang, metode
penelitian, dan sistematika laporan. BAB II
: Landasan Teori. Dalam bab ini menguraikan tentang pengertian pengendalian internal, tujuan sistem pengendalian internal, unsur-unsur
pengendalian internal, prinsip-prinsip pengendalian internal, hubungan sistem akuntansi dengan pengendalian internal, prosedur akuntansi
pengeluaran kas, serta aktivitas pengendalian kas. BAB III : Gambaran Umum Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat. Dalam bab ini menguraikan tentang sejarah Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dasar hukum
berdirinya, visi dan misi, sasaran dan arah kebijakan, tugas pokok dan fungsi, serta struktur organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Provinsi Sumatera Barat. BAB IV : Pembahasan Hasil Kegiatan Magang. Dalam bab ini memuat
pembahasan mengenai Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Akuntansi Pengeluaran Kas pada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Provinsi Sumatera Barat. BAB V : Penutup. Bab ini memuat kesimpulan dari seluruh hasil dan pembahasan
yang dikemukakan sebelumnya serta saran-saran.
7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Internal dalam pengertian COSO menurut Sunarto 2003:122 :
“Suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris manajemen personil satuan usaha lainnya yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan memadai tentang
pencapaian tujuan. ”
Dengan adanya
sistem pengendalian
internal, manajemen
dapat mengungkapkan penyimpangan yang akan mengakibatkan terjadinya kerugian dari
suatu perusahaan tersebut, sehingga segera dapat diambil tindakan perbaikan pengawas intern, dimana perbaikan itu tergantung kepada yang melaksanakan.
Pengawasan internal sangat penting dalam perkembangan operasi perusahaan, karena masalah-masalah yang timbul sangat kompleks. Pengawasan internal yang
baik dan memadai sangat diperlukan sesuai dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan dunia usaha. Istilah pengawasan internal pun mengalami
perkembangan tidak hanya untuk mengawasi kecermatan dan pembukuan, tetapi mempunyai arti luas yaitu meliputi seluruh organisasi perusahaan. Menurut Boynton,
Jhonson, Kell 2003:373 : “Pengawasan adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh
dewan direksi, manajemen dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan
dalam kategori berikut : keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan efektivitas dan efisiensi operasi.
2.2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal