Efek Peltier Efek Thomson

6 Tegangan yang dihasilkan ini sebanding dengan perbedaan temperatur diantara dua junction . Semakin besar perbedaan temperatur, semakin besar tegangan diantara junction . Timbul perbedaan kerapatan pembawa muatan akan menimbulkan difusi elektron dari daerah rapatan muatan yang tinggi ke daerah rapatan muatan yang rendah dan temperatur tinggi ke temperatur rendah. Hal ini disebabkan karena kepadatan elektron dari material logam yang berbeda. Inilah yang menyebabkan arus mengalir berlawanan dan menimbulkan tegangan EMF yang disebut dengan fenomena thermoelectric . Tetapi jika junction pada material ini dialiri dengan temperatur yang sama, maka difusi elektron pada junction juga sama. Karena arus berlawanan dan bernilai sama maka jumlah arusnya adalah nol. Gambar 2.2. Skema Efek Seebeck

2.1.2. Efek Peltier

Efek Peltier adalah kebalikan dari efek Seebeck dimana arus listrik akan menghasilkan perbedaan temperatur panas dan dingin pada junction dari dua material logam yang berbeda. Ditemukan pada tahun 1834 oleh fisikawan Perancis, Jean Charles Peltier Athanase berdasarkan inspirasi dari penemuan efek Seebeck. Ia mengalirkan arus listrik melalui rangkaian dua logam yang tidak sejenis dan mendapati penurunan temperatur pada salah satu junction sementara pada ujung yang lain mengalami pengingkatan temperatur. 7 Gambar 2.3. Skema Efek Peltier Ketika arus listrik mengalir melalui junction dari dua material logam yang berbeda A dan B, panas akan dipindahkan dari sisi dingin dan diserap pada sisi panas. Panas peltier Ǭ yang diserap atau perpindahan panas pada junction setiap waktu adalah : Ǭ = ∏ AB �. . . . . . . . . Ǭ = ∏ B − ∏ A �. . . . . . . . . Dimana : ∏ = Koefisien Peltier WA I = Arus Listrik ampere Ǭ = Perpindahan Panas watt

2.1.3. Efek Thomson

Selanjutnya Wiliam Thomson fisikawan asal Inggris Raya menyelidiki lebih lanjut termoelektrisitas dan menemukan efek ketiga dari termoelektrik, efek Thomson. Sebuah konduktor kecuali superkonduktor yang dialiri arus listrik dan perbedaan temperatur nya terjaga dapat melepaskan atau menyerap panas di sepanjang konduktor tersebut. Atau bisa dikatakan bahwa terdapat penyerapan atau pelepasan panas bolak- balik dalam konduktor homogen yang terkena perbedaan panas dan perbedaan arus listrik secara simultan. Dalam material logam seperti seng dan tembaga, jika dia lebih bersuhu panas pada pontensial yang lebih tinggi dan bersuhu dingin pada ujung potensial yang lebih rendah, ketika arus bergerak dari ujung panas ke ujung dingin, arus bergerak dari 8 potensial rendah ke potensial tinggi, sehingga ada emisi panas. Hal ini disebut efek Thomson positif. Sedangkan efek Thomson negatif dalam logam seperti kobalt, nikel dan besi yang memiliki ujung dingin pada potensial yang lebih tinggi dan ujung panas pada potensial yang lebih rendah, ketika arus bergerak dari ujung panas ke ujung dingin, arus bergerak dari potensial rendah ke potensial tinggi. Koefisien Thomson ditunjukan pada persamaan berikut : = Ǭ � � . . . . . . . . . Dimana : = Koefisien Thomson VK ΔT = Beda temperatur K I = Arus Listrik ampere Ǭ = Panas Peltier watt Dengan Ǭ adalah jumlah perpindahan panas yang diserap oleh konduktor ketika arus listrik mengalir ke arah suhu yang lebih tinggi. Hubungan koefisien Thomson dengan Seebeck sebagai berikut : = � � . . . . . . . . . Dimana : = Koefisien Thomson VK S = Koefisien Seebeck voltK T = Temperatur mutlak K Jadi termoelektrik intinya ada dua hal yaitu yang pertama adanya dua material logam dengan properti yang berbeda, satu dengan pembawa muatan negatif dan logam lain pembawa muatan positif. Dan yang kedua adanya perbedaan temperatur di antara kedua junction material logam yang tidak sejenis, sehingga dapat terjadi aliran listrik.

2.2. Elemen Termoelektrik

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Modul Termoelektrik Generator untuk Mengisi Baterei Ponsel

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Modul Termoelektrik Generator untuk Mengisi Baterei Ponsel T1 612008012 BAB I

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Modul Termoelektrik Generator untuk Mengisi Baterei Ponsel T1 612008012 BAB IV

1 3 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Modul Termoelektrik Generator untuk Mengisi Baterei Ponsel T1 612008012 BAB V

1 5 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Modul Termoelektrik Generator untuk Mengisi Baterei Ponsel

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Modul Praktikumcurrent Feedback Operational Amplifier T1 612009002 BAB II

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengintegrasikan Framework Jena, Netbeans Platform untuk Merancang Aplikasi RDF Generator T1 672008266 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Modul untuk Mengurangi Miskonsepsi Bilangan Berpangkat T1 202008036 BAB II

0 0 19

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Destilasi Menggunakan Tenaga Surya T1 BAB II

0 0 12

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Galery Foto Event UKSW T1 BAB II

0 0 4