maupun biaya untuk persiapan panen. Adapun peta persebaran keluarga merantau dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 5.5 Peta Persebaran Keluarga Merantau RT. 26
Sumber: diolah dari Quantum Geography Information System
Dari gambar di atas, rumah yang berwarna merah merupakan rumah yang salah satu anggota keluarganya melakukan kegiatan merantau. Pada RT 26 terdapat di 12
rumah warga yang anggota keluarganya merantau untuk bekerja, yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Sedangkan pada RT 27 dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 5.6 Peta Persebaran Keluarga Merantau RT. 27
Sumber:diolah dari Quantum Geography Information System
Dari gambar peta persebaran keluarga yang merantau RT 27 terdapat 11 rumah yang terdiri dari anggota keluarganya merantau, terdapat 16 orang laki-laki dan 2
orang perempuan. Sebagian dari mereka masih mempunyai hubungan saudara, sehingga ketika ingin merantau mereka biasanya mencari informasi dari saudara
mereka yang telah pernah melakukan kebiasaan ini. Adapun data nama anggota keluarga yang merantau dapat dilihat pada tabel dibawah ini:.
Tabel 5.9 Data Anggota Keluarga Merantau
No. Nama
L P Umur
RT Tempat Merantau
1. Suprapto
L 40 th
26 Surabaya, Kuli bangunan
2. Lani
L 32 th
26 Kalimantan, penambang emas
3. Bambang Hermawan
L 27 th
26 Kalimantan, penambang emas
4. Tumari
L 32 th
26 Kalimantan, penambang emas
5. Raji
L 57 th
26 Kalimantan, penambang emas
6. Nurkholis
L 52 th
26 Kalimantan, penambang emas
7. Munita
L 30 th
26 Kalimantan, penambang emas
8. Adi Faisol
L 32 th
26 Jember.
9. Darmawan
L 58 tgh
26 Kalimantan, penambang emas
10. Jaenal
L 43 th
26 Kalimantan, penambang emas
11. Suroso
L 41 th
26 Kalimantan, penambang emas
12. Muhroji
L 33 th
26 Kalimantan, penambang emas
13. Hadi Susanto
L 32 th
26 Surabaya, kuli bangunan
14. Nyamin
L 55 th
26 Surabaya, kuli bangunan
15. Agus
L 28 th
26 Kalimantan, penambang emas
16. Subroto
L 42 th
26 Kalimantan, penambang emas
17. Purwanto
L 19 th
26 Kalimantan, penambang emas
18. Misenan
L 35 th
26 Kalimantan, penambang emas
19. Eli Ermawati
P 27 th
26 Malaysia
20. Ahmad Riyanto
L 19 th
27 Kalimantan, penambang emas
21. Binti
P 20 th
27 Malaysia
22. Tri susuilo
L 21 th
27 Kalimantan, penambang emas
23. Rusdiono
L 40 th
27 Riau
24. Supriyadi
L 35 th
27 Kalimantan, penambang emas
25. Sutrisno
L 31 th
27 Bali
26. Heru septiawan
L 21 th
27 Tulungagung
27. Sudarmaji
L 34 th
27 Malaysia
28. Handoko
L 19 th
27 Kalimantan, penambang emas
29. Pujianto
L 36 th
27 Kalimantan, penambang emas
30. Budi Riyanto
L 34 th
27 Kalimantan, penambang emas
31. Wanari
L 38 th
27 Kalimantan, penambang emas
32. Suyanto
L 33 th
27 Kalimantan, penambang emas
33. Suryadi
L 34 th
27 Kalimantan, penambang emas
34. Hariyanti
P 27 th
27 Hongkong
35. Suparno
L 39 th
27 Kalimantan, penambang emas
Sumber: diolah dari hasil wawancara dengan keluarga Muyoto 41 th, pada tanggal 13 Januari 2017, pukul 10.45 di kediaman Muyoto
Mayoritas dari kepala keluarga dan anak laki-laki yang melakukan merantau, sebagian besar mereka bekerja di Kalimantan untuk menambang emas. Kegiatan ini
dilakukan menjelang pra panen singkong, namun sebagian dari mereka juga merantau ke luar negeri seperti Hongkong dan Malaysia. Kebiasaan ini sudah menjadi rutinitas
kepala keluarga RT 26 dan 27, sedangkan untuk kegiatan kaum wanita mereka melakukan kegiatan disela-sela suami mereka merantau mereka juga melakukan
kegiatan pengeringan hasil panen padi, agar dapat digunakan untuk persiapan konsumsi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
144
BAB VI DINAMIKA PROSES PERUBAHAN
Proses Pendampingan untuk Memperkuat Ekonomi Petani
A. Dinamika Pengorganisiran
1. Inkulturasi Bersama Masyarakat
Sebuah pemberdayaan masyarakat diperlukan langkah-langkah untuk bisa mendapatkan sebuah kepercayaan dengan mereka, sehingga dalam proses selanjutnya
akan lebih mudah karena masyarakat bisa bersama-sama untuk belajar dalam memahami kondisi sosial. Langkah awal yang diambil yaitu inkulturasi, rasa terbuka
masyarakat kepada pendamping diperlukan agar data-data atau informasi-informasi yang terjadi di lapangan dapat distrukturkan dengan teori menjadi suatu informasi
baru yang akan bermanfaat bagi kedua pihak proses adaptasi dengan budaya masyarakat yang menjadi subjek pemberdayaan. Pada proses ini, pendamping mulai
melakukannya pada hari kamis tanggal 26 Oktober 2016 pukul 08.00 yaitu dengan menuju kerumah Suroto sebagai kepala desa untuk meminta perijinan dalam tempat
yang akan digunakan sebagai basecamp dengan memperkenalkan diri sebagai mahasiswa yang akan belajar bersama masyarakat di Desa Depok. Setelah
mendapatkan untuk tinggal di salah satu rumah warga yang berada di Dusun Soko sebagai basecamp
136
, pada keesokan harinya pendamping mulai membangun
136
Tempat tinggal sementara
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kepercayaan bersama ma rumah yang berada disek
Selain melakukan b kegiatan rutin yang di
dilakukan pada setiap R budaya-budaya maupun
kerjakan. Pada hari Kam yasinan yang dilakukan
Pe
Pada kegiatan yasi biasanya berkumpul, d
memperkenalkan diri d bersama mereka. Setela
137
Bertamu ke rumah warga
masyarakat sekitar dengan cara melakukan sowan sekitar basecamp.
n bertamu ke rumah-rumah warga, pendamping ju dilakukan oleh masyarakat seperti pengajian y
p RT, sebagai salah satu cara untuk lebih mengena upun rutinitas kegiatan keagamaan yang selama
Kamis tanggal 27 Oktober 2016 pendamping meng n di RT 3 Dusun Soko.
Gambar. 6.1 Pendamping Mengikuti Kegiatan Yasinan
Sumber: Dokumen Peneliti
asinan masyarakat dari kalangan bapak-bapak d , dan pada moment itu pendamping dipersil
dan menjelaskan apa tujuan kegiatan yang aka elah mereka memahami kegiatan yang akan di
a
an
137
ke rumah-
juga mengikuti yasinan yang
enal mereka dan ma ini mereka
ngikuti rutinitas
k dan ibu-ibu ini silahkan untuk
akan dilakukan dilakukan oleh
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pendamping ini akan membantu mereka, sehingga dengan sangat senang hati merka menyambut kehadiran pendamping yang akan melakukan proses belajar bersama
masyarakat. Selain akan memeberikan tambahan pengetahuan, masyarakat juga merasa mempunyai saudara baru dari kota. Pernyataan yang telah diungkapkan oleh
masyarakat membuat pendamping semakin termotivasi agar bisa segera melakukan kegiatan belajar secara partisipatif bersama mereka. Pada kegiatan itu, mulai terdapat
informasi-informasi baru yang diperoleh oleh pendamping tentang bagaimana karakteristik masyarakat Desa Depok dan pekerjaan mereka. Informasi ini menjadi
satu langkah yang membantu pendamping dalam memahami perekonomian masyarakat Desa Depok. Kemudian salah satu dari warga yang berprofesi sebagai
kepala Dusun Soko memberikan saran agar hari Senin bisa hadir di balai desa untuk mengikuti kegiatan rutinitas desa yaitu arisan perangkat desa yang bertepatan
kegiatan Musrenbagdes, pendamping dengan senang hati untuk menghadirinya sebagai langkah untuk meluaskan skala inkulturasi kepada masyarakat Desa Depok.
Pada hari Senin tanggal 31 Oktober 2016 pukul 08.00 pendamping menuju balai Desa Depok, sepanjang perjalanan menuju lokasi pendamping melihat kondisi
jalanan desa yang sangat curam. Sebagai salah satu desa yang termasuk mempunyai wilayah dengan jalanan yang paling sulit diantara desa-desa lain di Kecamatan
Bendungan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Mengikuti Kegiatan De
Setelah sampai di berlangsung dan Suroto
pendamping agar masu pendamping dipersilah
memberikan perkenala menyangkut profesi mer
yang ada di Desa Dep memberikan jawaban
Kemudian pendamping memerlukan kontirbusi m
perubahan sosial yang le Beberapa dari wa
hanya sedikit, selain itu Gambar 6.2
tan Desa Sebagai Cara Mencari Data Awal Menge
Sumber :Dokumen Peneliti
di Balai Desa Depok, kegiatan Musrenba oto sebagai kepala desa memberikan penyam
suk ke dalam ruangan. Pada akhir kegiatan M ahkan untuk maju dan memperkenalkan di
alan, pendamping memberikan sebuah perta ereka. Masyarakat yang merupakan perwakilan d
Depok dan perangkat desa serentak dengan waj n bahwa masyarakat Desa Depok bekerja se
g memaparkan tentang proses belajar bersama m busi masyarakat secara aktif untuk bisa melakukan pr
lebih baik. warga menceritakan bahwa penghasilan dari se
tu tanaman yang digunakan oleh mereka ini mayor 147
genai Desa
nbagdes sedang mbutan kepada
Musrenbagdes, diri. Setelah
rtanyaan yang n dari setaip RT
ajah tersenyum sebagai petani.
masyarakat ini n proses menuju
seorang petani yoritas singkong
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
yang notabennya murah jika dijual di pasaran. Selain itu jagung juga termasuk tanaman yang dikelola mereka, namun jumlahnya masih kalah jika dibandingkan
dengan singkong. Selain itu mereka juga memaparkan bahwa jika ada bantuan dari luar agar bisa diberikan pada keluarga yang tidak mampu, kemudian pendamping
memberikan penjalasan lagi bahwa kedatangannya bukan untuk memberikan bantuan secara materi amupun apapun namun harapannya ingin memberikan dampak yang
positif meskipun tidak sebesar yang mereka inginkan. Pada akhir penjelasanya, pendamping meminta agar diberikan ijin untuk bisa
melakukan diskusi di setiap dusun yang ada di Desa Depok, dan dengan senang hati masyarakat mempersilahkan pendamping untuk melakukan langkah-langkah
selanjutnya dalam mengenal mereka dan memahami kondisi ekonomi mereka khususnya pada sektor pertanian.
2. Langkah Assessment
Langkah selanjutnya adalah assesment yaitu proses untuk pendekatan kemasyarakat untuk mendapatkan data-data awal sebagai langkah yang akan diambil
ketahap selanjutnya. Setelah mendapatkan ijin dari masyarakat untuk menjelajahi wilayah desa mereka, pendamping mulai mempercepat langkah untuk assessment ke
setiap dusun. Dengan memanfaatkan undangan pendamping ingin mengumpulkan informasi
dari masyarakat secara partisipatif. Peserta sebagai perwakilan dari setiap RT yang ada Desa Depok maupun tokoh agama dan tokoh masyarakat, agar mendapatkan
informasi yang lengkap bagaimana keadaan masyarakat di setiap RT.