23 dengan baik. Proses pelatihan dan pembelajaran mendapatkan perhatian khusus
karena pengawasan, monitoring pada kegiatan utama ini dilakukan baik harian, atau bulanan, bahkan pelatih melakukan pertemuan 2 minggu sekali dengan
tujuan untuk saling berbagi dalam mengoptimalkan pembelajaran dan pelatihan.
C. Kerangka Berpikir
Ekstrakurikuler futsal merupakan organisasi olahraga di sekolah yang memiliki fungsi: a Meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif,
dan psikomotor. b mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan manusia seutuhnya menuju yang positif. c Dapat mengetahui,
mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya. Prestasi ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 4
Yogyakarta sangat luar biasa, namun dengan adanya dukungan penuh dari pihak sekolah dan komite sekolah, pemberian
reward
kepada pemain berprestasi serta pembiayaan anggaran kebutuhan ekstrakurikuler futsal tidaklah cukup untuk
mendapatkan prestasi yang luar biasa ini, pastinya ada berbagai hal yang mempengaruhi seperti visi dan misi, pelatihan yang diberikan, kualitas bakat
dari para siswa, pemberian motivasi serta penerapan fungsi manajemennya. Untuk mencapai tujuan sebuah organisasi olahraga diperlukan manajemen
yang baik, sesuai dengan fungsi-fungsi yang ada. Mengingat ekstrakurikuler futsal adalah sebuah organisasi yang sederhana dan termasuk organisasi yang
anggota-anggotanya mempunyai kecenderungan kegemaran yang sama, maka fungsi yang digunakan 1
planning
perencanaan, 2
organizing
pengorganisasian, 3
actuating
penggerakan, 4
controlling
pengawasan.
24 Penerapan manajemen yang baik di ekstrakurikuler SMA Negeri 4
Yogyakarta diharapkan dapat membantu para pengelola atau pembina ekstrakurikuler futsal dan pelatih khususnya SMA, SMK, dan MA untuk
mengadopsi fungsi manajemen yang dianggap baik untuk kemajuan ekstrakurikuler futsal, sehingga nantinya sekolah dapat memberikan prestasi di
gelaran akbar event pertandingan futsal di Yogyakarta seperti Putih Abu-Abu Futsal dan Hydro Coco Futsal
Tournament Regional
Yogyakarta.
25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitan ini adalah penelitian deskriptif, yang ingin mengetahui manajemen ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 4 Yogyakarta. Penelitian deskriptif
kualitatif adalah suatu penelitian yang jawabannya masih sukar ditebak dan bertujuan menggambarkan keadaan suatu status atau fenomena yang diteliti
sehingga penelitian tidak merumuskan hipotesis Suharsimi Arikunto, 2006:78. Penelitian deskriptif ini mempunyai maksud untuk mengetahui dan
menemukan informasi sebanyak-banyaknya dan memberikan gambaran tentang manajemen ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 4 Yogyakarta. Teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instumen dalam penelitian ini adalah menggunakan panduan wawancara, panduan observasi,
dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
natural setting,
sumber data primer, dan teknik pengumpulan datanya lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti mengadakan observasi terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu atau organisasi ekstrakurikuler futsal SMA Negeri 4 Yogyakarta data diperoleh dengan mengamati keadaan nyata kondisi
kegiatan-kegiatan, peneliti juga melakukan wawancara terhadap subjek.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian