Prarancangan pabrik Diphenylamine dari konversi fase uap aniline kapasitas 60.000 ton/tahun
PRARANCANGAN PABRIK DIPHENYLAMINE
DARI KONVERSI FASE UAP ANILINE
KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN
(Tugas Khusus Perancangan Menara Distilasi 301 (DC-301))
Oleh
MU’ARIF LUKMANA
(Skripsi)
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
Sarjana Teknik
Pada
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK DIPHENYLAMINE
DARI KONVERSI UAP ANILINE
KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN
(Tugas Khusus Perancangan Menara Distilasi 301 (DC-301))
Oleh
MU’ARIF LUKMANA
Pabrik Diphenylamine berbahan baku aniline, akan didirikan di
Palembang, Sumatera Selatan. Pabrik ini berdiri dengan mempertimbangkan
ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja yang
mudah didapatkan, dan kondisi lingkungan.
Pabrik direncanakan memproduksi diphenylamine sebanyak 60.000
ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang
digunakan adalah aniline sebanyak 23.844,7881 kg/jam.
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik diphenylamine berupa: pengadaan
air, pengadaan udara instrument, pengadaan fluida pemanas, dan pengadaan
listrik.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur
organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 198 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment
(FCI)
= Rp 676.295.503.343,48
Working Capital Investment
(WCI)
= Rp 119.346.265.295,91
Total Capital Investment
(TCI)
= Rp 795.641.768.639,39
Break Even Point
(BEP)
= 44,13 %
Shut Down Point
(SDP)
= 29,27 %
Pay Out Time before taxes
(POT)b
= 1,75 years
Pay Out Time after taxes
(POT)a
= 2,1 years
Return on Investment before taxes
(ROI)b
= 40,23 %
Return on Investment after taxes
(ROI)a
= 32,18 %
Discounted cash flow
(DCF)
= 41 %
Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik
diphenylamine ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang
menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.
ABSTRACT
PRADESIGN OF DIPHENYLAMINE PLANT
FROM CONVERSION OF VAPOR ANILINE
CAPACITY 60.000 TONS/YEAR
(Design Distilatioan Column (DC-301))
by
MU’ARIF LUKMANA
A plant to produce diphenylamine from aniline is planned to be located at
Palembang, South Sumatera. The plant is established by considering availability
of raw materials, transportation facilities, readily available labor, and
environmental conditions.
Capacity of the plant is 60.000 tons/year operating 24 hours/day and 330
working days/ year. The plant required 23.844,7881 kg/hr aniline.
The utilities are supply the water, supply the air instrument, supply the hot
fluid, and supply the electric.
Quantity of labor is around 198 people. The plant is managed as a Limited
Liability Company (PT), which is organized in the form of line and staff structure.
From analysis of the plant economy is obtained:
Fixed Capital Investment
(FCI)
= Rp 676.295.503.343,48
Working Capital Investment
(WCI)
= Rp 119.346.265.295,91
Total Capital Investment
(TCI)
= Rp 795.641.768.639,39
Break Even Point
(BEP)
= 44,13 %
Shut Down Point
(SDP)
= 29,27 %
Pay Out Time before taxes
(POT)b
= 1,75 years
Pay Out Time after taxes
(POT)a
= 2,1 years
Return on Investment before taxes
(ROI)b
= 40,23 %
Return on Investment after taxes
(ROI)a
= 32,18 %
Discounted cash flow
(DCF)
= 41 %
By considering above the summary, it is suitable study further the maltose
plant since plant is profitable and has good prospects.
.r:Ju1 Skripsi
\ama Mahasiswa
\o.
Pokok Mahasiswa
Jurusan
Fakultas
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Labuhan Maringgai, pada tanggal 15
Januari 1991, sebagai putra sulung dari dua bersaudara, dari
pasangan Bapak Ma’mun, SE, dan Ibu Atiah Erniati.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD
Negeri 3 Braja Sakti pada tahun 2003, Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Way jepara pada tahun 2006, dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Way Jepara pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Mahasiswa
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjalani masa perkuliahan,
penulis aktif dalam beberapa organisasi kemahasiswaan yaitu Himpunan
Mahasiswa Teknik Kimia (Himatemia) FT Unila sebagai Staf Kaderisasi periode
2010-2011 dan Sekretaris Departemen Riset dan Edukasi periode 2011-2012.
Pada
tahun
2013,
penulis
melakukan
Kerja
Praktek
di
PT.
Semen
Baturaja,Baturaja , Sumatera Selatan, dengan tugas khusus “Evaluasi Kinerja
Vertical Roller Mill”. Selain itu, penulis melakukan penelitian pada tahun 20142015 dengan judul “Sintesis Lignoselulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
Menjadi Gula Pereduksi Menggunakan Enzim Xilanase Dan Selulase Secara
Bersamaan”.
Sebuah Karya
Kupersembahkan dengan sepenuh hati untuk :
Allah SWT, berkat Rahmat dan Ridho-Nya aku dapat
menyelesaikan karyaku ini
Kedua Orang Tuaku sebagai pengganti atas pengorbanan yang
sudah tak terhitung jumlahnya, terima kasih atas do’a, kasih
sayang dan pengorbanannya selama ini
Keluargaku, terima kasih atas do’a, bantuan dan
dukungannya selama ini
Sahabat-Sahabatku, Terima kasih telah menjadi bagian
hidupku selama berada di Perantauan ini. Semua cerita hidup
ini, semua akan ku simpan selamanya. Semoga suatu saat
nanti kita bersua kembali dengan kisah-kisah kesuksesan kita
Civitas Akademisi Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung, Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
Semoga karya ini kelak berguna di kemudian hari
Moto
“ Sesungguhnnya Jika Kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambahkan Nikmat kepadamu, dan jika kamu
mengingkari Nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku
sangat Pedih”.
(Qs. Ibrahim : 7)
“Tidak ada hasil yang mengkhianati Proses”
”Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan)
tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain”
(Qs. Al-Insyirah : 6-7)
”Semua itu akan indah pada waktunya”
”Talk less do more”
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak kenikmatan dan segalanya yang membuat penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Prarancangan Pabrik Diphenylamine
dari Konversi Fase Uap Aniline Kapasitas 60.000 ton/tahun” dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan moral
maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Suharno, B.Sc., M.S., M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Lampung.
2.
Bapak Ir. Azhar, M.T., sebagai Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung dan Dosen Pembimbing Akademik atas semua perhatiannya selama
berada di kampus.
3.
Ibu Panca Nugrahini F., S.T., M.T., sebagai Dosen Pembimbing 1, atas segala
ilmu, kesabaran, saran, dan kritiknya dalam pengerjaan tugas akhir.
4.
Bapak Heri Rustamaji, S.T., M. Eng., sebagai Dosen Pembimbing 2, atas
segala ilmu, kesabaran, saran, dan kritiknya dalam pengerjaan tugas akhir.
5.
Seluruh Dosen dan Staf Teknik Kimia Universitas Lampung yang telah
banyak memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan membantu kelancaran
dalam pengerjaan tugas akhir.
6.
Kedua orang tua dan adikku atas segala doa, motivasi, dan kesabaran yang
telah diberikan selama ini.
7.
Yulia Astriana selaku partner Tugas Akhir, yang menjadi teman diskusi dan
berbagi serta motivasinya selama penyelesaian tugas akhir.
8.
Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 yang telah memberikan banyak
cerita suka dan duka selama perkuliahan.
9.
Novio Dinisa Putri , yang memberi semangat, motivasi dan doanya.
10. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir
ini.
Bandar Lampung, 27 Oktober 2015
Penulis,
Mu’arif Lukmana
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxi
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2.Kegunaan Produk ................................................................................. 2
1.3.Ketersediaan Bahan Baku .................................................................... 2
1.4.Kapasitas Rancangan ............................................................................ 2
1.5.Lokasi Pabrik........................................................................................ 5
II. DESKRIPSI PROSES
2.1.Proses-Proses Reaksi Pembuatan Diphenylamine ............................... 8
2.2.Tinjauan Termodinamika ..................................................................... 11
2.3.Tinjauan Ekonomi ................................................................................ 16
2.4.Pemilihan Proses .................................................................................. 21
2.5.Uraian Proses ........................................................................................ 22
III. SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
3.1.Spesifikasi Bahan Baku........................................................................ 24
3.2.Spesifikasi Pengotor (nitrobenzene) .................................................... 25
3.3.Spesifikasi Produk................................................................................ 25
IV.NERACA MASSA DAN ENERGI
4.1.Neraca Massa ...................................................................................... 27
4.2.Neraca Energi ....................................................................................... 32
V. SPESIFIKASI PERALATAN
5.1.Peralatan Proses ................................................................................... 38
5.2.Peralatan Utilitas .................................................................................. 61
VI. UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
6.1.Unit Pendukung Proses ........................................................................ 86
6.1.1. Unit Penyedia Air ..................................................................... 86
6.1.2. Unit Penyedia Udara Instrument .............................................. 96
6.1.3. Unit Penyedia Fluida Pemanas ................................................. 96
6.1.4. Unit Penyedia Listrik ................................................................ 97
6.2.Pengolahan Limbah .............................................................................. 98
6.3.Laboratorium ........................................................................................ 99
6.4.Instrumentasi Dan Pengendalian Proses .............................................. 103
VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK
7.1.Lokasi Pabrik ....................................................................................... 107
7.2.Tata Letak Pabrik ................................................................................. 110
7.3.Prakiraan Areal Lingkungan ................................................................ 111
xiv
VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
8.1.Bentuk Perusahaan ............................................................................... 116
8.2.Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 119
8.3.Tugas dan Wewenang .......................................................................... 122
8.4.Status Karyawan dan Sistem Penggajian ............................................. 130
8.5.Pembagian Jam Kerja Karyawan ......................................................... 131
8.6.Penggolongan Jabatan dan Jumlah Karyawan ..................................... 134
8.7.Kesejahteraan Karyawan ...................................................................... 141
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
9.1.Investasi................................................................................................ 144
9.2.Evaluasi Ekonomi ................................................................................ 148
9.3.Angsuran Pinjaman .............................................................................. 150
9.4.Discounted Cash Flow ......................................................................... 151
X. SIMPULAN DAN SARAN
10.1.Simpulan ............................................................................................ 153
10.2.Saran ................................................................................................... 154
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI
LAMPIRAN C SPESIFIKASI PERALATAN
LAMPIRAN D UTILITAS
LAMPIRAN E INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
LAMPIRAN F TUGAS KHUSUS
xv
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1.
Halaman
Data Impor Diphenylamine di Indonesia ...............................................
3
2.1. .. Harga ΔH°f Masing-Masing Komponen ................................................
11
2.2. Harga ΔH°f Masing-Masing Komponen .................................................
12
2.3. Harga ΔH°f Masing-Masing Komponen .................................................
13
2.4. Harga ΔH°g Masing-Masing Komponen ................................................
14
2.5. Harga ΔH°g Masing-Masing Komponen ................................................
14
2.6. Harga ΔH°g Masing-Masing Komponen ................................................
15
2.7.
Harga Bahan Baku dan Produk..............................................................
16
2.8. Perbandingan dari Beberapa Proses Pembuatan Diphenylamine ..........
21
4.1. Neraca Massa Mixing Point-101 (MP-101) ...........................................
27
4.2. Neraca Massa Knock Out Drum-101 (KD-101) .....................................
28
4.3. Neraca Massa Reaktor-201 (RE-201).....................................................
28
4.4. Neraca Massa Separator Drum-301 (SD-301) ........................................
29
4.5. Neraca Massa Menara Distilasi-301 (DC-301) ......................................
29
4.6. Neraca Massa Kondensor-302 (CD-302) ...............................................
30
4.7. Neraca Massa Reboiler-301 (RB-301) ...................................................
30
4.8. Neraca Massa Kondensor-303 (CD-303) ...............................................
31
4.9. Neraca Massa Drum Flaker-301 (FL-301) .............................................
31
4.10. . Neraca energi MP-101 ............................................................................
32
4.11. . Neraca Energi VP-101 ............................................................................
33
4.12. . Neraca Energi KD-101 ...........................................................................
33
4.13. . Neraca Energi CP-101 ............................................................................
33
4.14. . Neraca Energi HE-101 ............................................................................
34
4.15. . Neraca Energi RE-201 ............................................................................
34
4.16. . Neraca Energi CD-301 ...........................................................................
34
4.17. . Neraca Energi SD-301 ............................................................................
35
4.18. . Neraca Energi EV-301 ............................................................................
35
4.19. . Neraca Energi DC-301 ...........................................................................
35
4.20. . Neraca Energi CO-301 ...........................................................................
36
4.21. . Neraca Energi FL-301 ............................................................................
36
4.22. . Neraca Energi CP-301 ............................................................................
36
4.23. . Neraca Energi CD-303 ...........................................................................
37
5.1. Spesifikasi Tangki Aniline (ST-101) ......................................................
38
5.2. Spesifikasi Pompa (PP-101) ...................................................................
39
5.3. Spesifikasi Vaporizer (VP-101)..............................................................
40
5.4. Spesifikasi Knock Out Drum (KO-101) .................................................
41
5.5. Spesifikasi Kompresor (CP-101) ............................................................
42
5.6. Spesifikasi Heater (HE-101) ...................................................................
43
5.7. Spesifikasi Blower (BW-101).................................................................
44
5.8. Spesifikasi Reaktor-201 (RE-201)..........................................................
44
5.9. Spesifikasi Condensor (CD-301) ............................................................
45
xvii
5.10. . Spesifikasi Separator drum (SD-301) .....................................................
46
5.11. Spesifikasi Pompa (PP-301) ...................................................................
47
5.12. Spesifikasi Kompresor-301 (CP-301).....................................................
47
5.13. Spesifikasi Pompa (PP– 302)..................................................................
48
5.14. Spesifikasi Condenser (CD-302) ............................................................
49
5.15. Spesifikasi Expander Valve - 301 (EV-301) ..........................................
50
5.16. Spesifikasi Menara Distilasi (DC-301)...................................................
51
5.17. . Spesifikasi Condensor (CD-303) ............................................................
52
5.18. . Spesifikasi Accumulator (AC-301) ........................................................
53
5.19. Spesifikasi Pompa (PP-304) ...................................................................
53
5.20. Spesifikasi Pompa (PP-305) ...................................................................
54
5.21. Spesifikasi Reboiler (RB-301)................................................................
55
5.22. Spesifikasi Pompa (PP-306) ...................................................................
56
5.23. Spesifikasi Cooler (CO-301) ..................................................................
57
5.24. Spesifikasi Pompa (PP-307) ...................................................................
58
5.25. Spesifikasi Drum Flaker (DF-301) .........................................................
57
5.26. Spesifikasi Screw Conveyor (SC-301) ...................................................
59
5.27. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-301) ......................................................
59
5.28. Spesifikasi Warehouse (WH-401) ..........................................................
60
5.29. Spesifikasi Storage Tank Amoniak (ST-401) .........................................
60
5.30. Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS–101) ..................................................
61
5.31. Spesifikasi Clarifier (CL–101) ...............................................................
61
5.32. Spesifikasi Sand Filter (SF-101) ............................................................
62
5.33. Spesifikasi Cooling Tower (CT-101) .....................................................
63
xviii
5.34. Spesifikasi Filtered Water Tank (ST-404) .............................................
64
5.35. Spesifikasi Tangki Alum (ST-401).........................................................
65
5.36. Spesifikasi Tangki Klorin (ST-402) .......................................................
66
5.37. Spesifikasi Tangki NaOH (ST-403) .......................................................
67
5.38. Spesifikasi Tangki Dispersant (ST-405) .................................................
68
5.39. Spesifikasi Tangki Inhibitor (ST-406) ....................................................
69
5.40. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 401) ...................................................
70
5.41. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 402) ...................................................
71
5.42. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 403) ...................................................
72
5.43. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 404) ...................................................
73
5.44. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 405) ...................................................
74
5.45. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 406) ...................................................
75
5.46. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 407) ...................................................
76
5.47. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 408) ...................................................
77
5.48. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 409) ...................................................
78
5.49. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 410) ...................................................
79
5.50. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 411) ...................................................
80
5.51. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 412) ...................................................
81
5.52. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 413) ...................................................
82
5.53. Spesifikasi Compressor (CP-401) ..........................................................
83
5.54. Spesifikasi Air Filter (AF-401) ...............................................................
83
5.55. Spesifikasi Air Dryer (AD-401) .............................................................
84
5.56. Spesifikasi Furnace (FU-401) .................................................................
84
5.57. Spesifikasi Blower Furnace (BF-401) ....................................................
85
xix
6.1. Kebutuhan Air Untuk Umum .................................................................
87
6.2. Kebutuhan Air Untuk Air Pendingan .....................................................
88
6.3. Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian .................... 105
6.4. Pengendalian VariabeL Utama Proses.................................................... 106
7.1. Perincian Luas Area Pabrik Diphenylamine........................................... 111
8.1. Jadwal Kerja Masing-Masing Regu........................................................ 133
8.2. Perincian Tingkat Pendidikan ................................................................. 134
8.3. Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat ................................................ 137
8.4. Perincian Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan ................................. 138
9.1. Fix Capital Investment ............................................................................ 145
9.2. Manufacturing Cost ................................................................................ 146
9.3. General Expanses ................................................................................... 147
9.4. Hasil Uji Kelayakan Ekonomi ................................................................ 152
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1. Kebutuhan Diphenylamine di Indonesia ...................................................
3
6.1. Diagram Alir Pengolahan air ....................................................................
92
7.1. Peta Sumatera Selatan ............................................................................... 112
7.2. Lokasi Pabrik .......................................................................................... 113
7.3. Tata Letak Pabrik dan Fasilitas Pendukung ............................................ 114
7.4. Tata Letak Alat Proses ............................................................................. 115
8.1. Struktur Organisasi Perusahaan .............................................................. 121
9.1. Grafik Analisis Eknomi .......................................................................... 150
9.2. Kurva Cumulative Cash Flow Metode DCF ........................................... 151
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan dibidang industri kimia di Indonesia semakin pesat
perkembangannya. Hal ini dibuktikan dengan telah didirikannya beberapa
pabrik kimia di Indonesia. Kegiatan pengembangan industri kimia di
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam
memenuhi kebutuhan dalam negeri akan bahan kimia dan juga sekaligus
ikut memecahkan masalah ketenagakerjaan.
Diphenylamine (DPA) atau N- phenylbenzenamine adalah salah satu bahan
kimia yang harus didatangkan dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Hal ini dikarenakan Indonesia belum memiliki pabrik yang
memproduksi diphenylamine. Berdirinya pabrik diphenylamine di Indonesia
diharapkan
akan
mengurangi
ketergantungan
terhadap
Impor
diphenylamine. Selain itu dapat memacu pertumbuhan industri hilir yang
berhubungan atau menggunakan produk diphenylamine, dan untuk
membuka lapangan kerja baru.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
2
1.2. Kegunaan Produk
Diphenylamine
merupakan
turunan
diarylamines
yang
banyak
dikomersialkan secara signifikan. Pemanfaatan diphenylamine dalam dunia
industri antara lain:
Stabilizer serta antioksidan untuk karet dan minyak pelumas,
Inhibitor polimerisasi,
Intermediet dye, warna fotografi, dan obat.
1.3. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku utama dalam memproduksi diphenylamine adalah anilin.
Katalis yang digunakan adalah alumina aktif (Al2O3). Kebutuhan bahan
baku dan katalis masih harus diimpor dari luar negeri. Anilin dapat
diperoleh dari Gulf Export dengan harga $1,1/kg. Sedangkan katalis dapat
diperoleh dari Gongyi Beishankau Hongchang Factory dengan harga
$0,7/kg.
1.4. Kapasitas Rancangan
Untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri, diphenylamine masih diimpor
dari berbagai negara karena hingga saat ini di Indonesia belum terdapat
pabrik yang memproduksi diphenylamine. Berdasarkan U.S. International
Trade Commissions’s Synthetic Organic Chemicals, Production, and Sales,
ada 3 pabrik di dunia yang menghasilkan diphenylamine yaitu Rubicon, Inc,
Aristech Chemical Corp., dan Uniroyal Chemical Co. Indonesia sendiri
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
3
mengimpor diphenylamine dari Korea, Taiwan, Kanada, India, Jepang,
Cina, dan Jerman (BPS, 2013).
Tabel. 1.1. Data Impor Diphenylamine Indonesia
No
Tahun
Impor (ton/tahun)
1
2007
3.269,5
2
2008
3.616,6
3
2009
4.484,3
4
2010
7.412
5
2011
7.762.7
6
2012
13.904,2
7
2013
14.078,6
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013
Data Impor Diphenylamine
Kebutuhan Impor (ton/tahun)
15000
12000
9000
y = 2010x - 4E+06
6000
3000
0
2007
2008
2009
2010
Tahun
2011
2012
2013
Gambar 1.1. Grafik kebutuhan (impor) diphenylamine Indonesia.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
4
Untuk menghitung kebutuhan impor diphenylamine tahun berikutnya maka
menggunakan persamaan garis lurus :
y = ax + b
Keterangan :
y = kebutuhan impor diphenylamine, ton/tahun
x = tahun keb = intercept
a = gradien garis miring
Diperoleh persamaan garis lurus: y = 2010 x - 4E+06 (ton/tahun)
Dari persamaan di atas diketahui bahwa kebutuhan impor diphenylamine di
Indonesia pada tahun 2019 adalah :
y = (2010 x 2019) – 400000
y = 58.190 ton/tahun
1. Ketersediaan bahan baku.
Bahan baku produksi diphenylamine adalah anilin dengan bantuan katalis
Alumina Aktif (Al2O3). Anilin diperoleh dari Gulf Export dan katalis
diperoleh dari Gongyi Beishankau Hongchang Factory.
2. Kapasitas pabrik yang sudah ada
Di Indonesia belum terdapat pabrik diphenylamine, sehinga pabrik ini
sangat layak untuk didirikan.
Dengan memperhatikan kedua hal di atas, maka dalam perancangan pabrik
diphenylamine ini dipilih kapasitas 60.000 ton/tahun dengan pertimbangan
antara lain:
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
5
a. Prediksi kebutuhan dalam negeri akan diphenylamine pada tahun 2020
adalah sebesar 58.190 ton sehingga kebutuhan dalam negeri terpenuhi.
b. Dari aspek bahan baku, kebutuhan akan aniline dan Al2O3 dapat
tercukupi dengan baik.
c. Dapat merangsang berdirinya industri-industri kimia yang menggunakan
bahan baku diphenylamine.
d. Dapat memperluas lapangan kerja.
1.5. Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu
pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik
yang akan didirikan. Pertimbangan pemilihan lokasi pada umumnya sebagai
berikut:
1. Bahan baku
Bahan baku merupakan faktor penting dalam penentuan lokasi pabrik.
Pabrik sebaiknya didirikan di lokasi dekat dengan sumber bahan baku.
Dalam perancangan pabrik diphenylamine ini, bahan baku yang diimpor
dari luar negeri menentukan lokasi pabrik yang harus dekat dengan
pelabuhan. Hal ini bertujuan untuk menghemat biaya transportasi
pengadaan bahan baku dan menjaga ketersediaan bahan baku yang
berkesinambungan.
2. Pemasaran
Pemasaran produk diphenylamine untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri yang tersebar di daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan daerah
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
6
lain di Indonesia. Oleh karena itu, pabrik berada di lokasi yang mudah
dijangkau untuk memasarkan produk.
3. Utilitas
Air, tenaga listrik, dan bahan bakar adalah faktor penunjang yang paling
penting. Air berguna untuk proses, sarana utilitas, dan keperluan
domestik. Air diperoleh dari perairan disekitar lokasi pabrik. Sedangkan,
sumber pembangkit listrik utama untuk pabrik adalah PT PLN. Stand by
generator diesel yang bahan bakarnya diperoleh dari PT Pertamina
digunakan sebagai sumber listrik cadangan.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga
kerja tidak begitu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan
menengah atau kejuruan dapat diambil dari daerah sekitar pabrik.
Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain.
5. Transportasi
Sarana transportasi yang diperlukan adalah jalan raya dan pelabuhan.
Lokasi pabrik harus dekat dengan sarana transportasi tersebut untuk
memudahkan pengangkutan bahan baku dan produk.
6. Perijinan
Lokasi pabrik merupakan kawasan industri yang ditetapkan pemerintah
dan berada dalam teritorial Negara Indonesia sehingga secara geografis
pendirian pabrik di kawasan tersebut tidak bertentangan dengan
kebijakan pemerintah.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
7
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dipilihlah lokasi
pabrik untuk mendirikan pabrik diphenylamine ini berada di Terusan Jalan
Mayor Zen, Palembang, Sumatera Selatan.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2013, Statistic Indonesia, www.bps.go.id, Indonesia
Brownell. L.E. and Young.E.H., 1959, Process Equipment Design 3ed, John Wiley
& Sons, New York.
Coulson. J.M. and Ricardson.J.F., 1983, Chemical Engineering vol 6, Pergamon
Press Inc, New York.
Fogler. A.H.Scott, 1999, Elements of Chemical Reaction Engineering, Prentice
Hall International Inc, New Jersey.
Geankoplis. Christie.J., 1993, Transport Processes and unit Operation 3th ed,
Allyn & Bacon Inc, New Jersey.
Himmeblau. David., 1996, Basic Principles and Calculation in Chemical
Engineering, Prentice Hall Inc, New Jersey.
Kern. D.Q., 1983, Process Heat Transfer, McGraw-Hill Book Company, New
York.
Kirk, R.E and Othmer, D.F., 2006, “Encyclopedia of Chemical Technologi”, 4nd
ed., vol. 17., John Wiley and Sons Inc., New York.
Ludwig, Ernest. 1994. Applied Process Design For Chemical and Petrochemical
Plants-3rd ed. Gulf Publishing Company, Houston
Mc Cabe. W.L. and Smith.J.C., 1985, Operasi Teknik Kimia, Erlangga, Jakarta.
Megyesy. E.F., 1983, Pressure Vessel Handbook, Pressure Vessel Handbook
Publishing Inc, USA.
Perry. R.H. and Green.D., 1997, Perry’s Chemical Engineer Handbook 7th ed,
McGraw-Hill Book Company, New York.
Peter. M.S. and Timmerhause. K.D., 1991, Plant Design an Economic for
Chemical Engineering 3ed, McGraww-Hill Book Company, New York.
Powell, S.T., 1954, “Water Conditioning for Industry”, McGraw Hill Book
Company, New York.
Smith, Robin. 2005. Chemical Process Design and Integration. John Willey &
Sons Inc, USA
Smith. J.M. and Van Ness.H.C., 1975, Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics 3ed, McGraww-Hill Inc, New York.
Ulmann, 2007. “Ulmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry”. VCH
Verlagsgesell Scahft, Wanheim, Germany.
Ulrich. G.D., 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics. John Wiley & Sons Inc, New York.
Wallas. S.M., 1988, Chemical Process Equipment, Butterworth Publishers,
Stoneham USA.
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, Mc Graw Hill Book Co., New
York
Tim Operasi IB Pusri.
US. Patent. 3,118,944
US. Patent. 3,071,619
US. Patent.4,480,127
www.alibaba.com, Maret 2015
www.che.com, Accesed februari 2015
www.depkeu.go.id, Accesed April 2015
www.fdas.sumsel.org, Accesed Maret 2015
www.icis.com, Accesed Maret 2015
www.matches.com, Accesed Maret 2015
www.sciencelab.com
A-1
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Perhitungan neraca massa berdasarkan kapasitas produksi yang telah ditetapkan.
Kapasitas produksi diphenylamine
: 60.000 ton/tahun
Operasi
: 330 hari /tahun, 24 jam/hari
Proses
: kontinyu
Basis
: 1 jam
Satuan
: kg
Bahan baku utama adalah Aniline yang mempunyai kemurnian sebagai berikut:
1. C6H5NH2
= 99,9%-b
2. C6H5NO2
= 0,1%-b
(Kirk Orthmer, 4th ed.)
Katalis yang digunakan adalah Activated Alumina (US Patents 3,118,944).
Spesifikasi katalis adalah sebagai berikut:
1. Bentuk
: Silinder
2. Ukuran
: 1/8 in x 1/8 in
3. Bulk density
: 650 kg/m3
4. Partical density : 1200 kg/m3
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-2
Produk utama yang dihasilkan adalah Diphenylamine yang mempunyai
kemurnian sebagai berikut:
1. (C6H5)2NH
: ≥ 99% berat
2. C6H5NH2
: max 1% berat
Tabel A.1. Data berat molekul masing-masing komponen
Komponen
Rumus Kimia
Berat Molekul (kg/kmol)
Titik Didih(oK)
Amoniak
NH3
17,031
239,65
Aniline
C6H5NH2
93,129
457,60
Nitrobenzene
C6H5NO2
123,113
483,95
Diphenylamine
(C6H5)2NH
169,227
575,15
Sumber :Yaws, Handbook of Chemical Compound Data for Process Safety
Diketahui kapasitas produksi sebesar 60.000 ton/tahun, maka produksi per jam
adalah 60.000
kg 1tahun 1 hari
ton
x 1000
x
x
tahun
ton 330 hari 24 jam
= 7.575,76 kg/jam
= 44,77 kmol/jam
Untuk menentukan jumlah bahan baku perjam yang digunakan untuk
memproduksi produk sebesar 7.575,76 kg/jam, maka digunakan perhitungan basis
yaitu sebesar 100 kmol/jam umpan total anilin masuk ke reaktor.
Secara umum, persamaan neraca massa adalah sebagai berikut :
{Massa masuk} – {Massa keluar} + {Massa teregenerasi} – {Massa terbentuk} =
{Akumulasi massa} (Himmelblau, 1996 : 144).
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-3
A.2 Perhitungan neraca massa
Perhitungan neraca massa adalah sebagai berikut.
1. Reaktor-201 (R-201)
Fungsi Alat
= Tempat terjadi reaksi pembentukan
Diphenylamine((C6H5)2NH)
= 500oC dan 7,5 atm
Kondisi Operasi
(US Patent 3,118,944;Addis et al.)
Basis massa masuk anilin
= 100 kmol/jam
Konversi anilin
= 35 % (Kirk Orthmer, 4th ed.)
Katalis yang digunakan
= Activated Alumina/Aluminium Oxide
(Al2O3) (Kirk Orthmer, 4th ed.)
F7
RE-201
F6
Gambar A.1.Reaktor-201 (RE-201)
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-4
Mekanisme reaksi pembentukan diphenylamine (C6H5)2NH:
2C6H5NH2(g)
(C6H5)2NH(g)+ NH3(g)
Konversi terhadap anilin (C6H5NH2) = 35% = 0,35
Kecepatan reaksi: rA = k.CA...................................................................(A.1)
dengan :
rA
= kecepatan reaksi (kmol/kgkat.m3.j)
CA
= konsentrasi aniline (kmol/m3)
12804.5 1
.........................................(A.2)
k 6.07866 x10 6 exp
T
kg. j
(US Patent 3.118.944)
Tinjauan elemen volume dalam RE-201:
FAo
FA
W+ΔW
W
ΔW
Gambar A.2. Elemen volume Packed Bed Reactor
a. Neraca massa reaksi dalam elemen volum untuk reactor fixed bed
In – out + generation = accumulation
FA | − FA |
FA | +∆ −FA |
∆
(-rA) =
dFA
(-rA) =
�
+∆
+ −rA ΔW
=0
= (-rA)
d
�
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-5
=
−rA
�
Dimana:
�
...............................................................................(A.3)
(-rA)
= k CAo (1-x)
CAo
=
�
� �
� �
............................................(A.4)
.............................................................(A.5)
��
b. Neraca panas reaksi dalam elemen volum untuk reactor fixed bed
n
n
dE sys
F
H
i
i =
dT
i 1
Q - Ws + Fi 0 H- i 0
i 1
Karena kondisi operasi adiabatis dan tidak ada akumulasi energi serta
kerja agitator, maka:
n
n
i 1
i 1
Fi 0 H i 0 Fi H i 0
n
n
dFi
dH i
H
Fi
0
i
dW
dW
i 1
i 1
n
n
H (r ) F Cp
i 1
i
i
A
i 1
i
i
dT
0
dW
dT (H Rx )(rA )
n
dW
FiCpi
i 1
.............................................................(A.6)
Persamaan reaksi yang terjadi dapat dilustrasikan sebagai berikut:
2A
B+C
Karena hanya A yang masuk:
(H Rx )(rA )
dT
dW FAo (CpA xCp)
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-6
(rA ) (H CpdT )
dT
Ac.b.dZ
FAo (CpA xCp)
dT (rA ) (H CpdT ) Ac.b
dZ
FAo (CpA xCp)
..................................(A.7)
c. Penurunan tekanan (Pressure Drop)
Penurunan tekanan di dalam reactor fixed bed dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan Ergun (Walas, 1956) sebagai berikut:
1 1501
P
G
1,75 G
gc DP 3
z
DP
1 1501
G
dP
1,75 G
dz gc DP 3
DP
...........................(A.8)
Dengan demikian terdapat tiga persamaan differensial yaitu
�
�
; ; dan .
Ketiga persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan Metode Runge-Kutta
orde 4.
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan kondisi awal masuk reaktor pada z = 0 dan m:x,T, P, Δz
2. Dihitung harga panas reaksi dan kecepatan reaksi.
3. Dihitung harga-harga
dx
= f1 (x, T, P, z)
dz
dT
= f2 (x, T, P, z)
dz
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-7
dP
= f3 (x, T, P, z)
dz
Untuk inkremen Δz:
a. J1
= f1 (zo; xo; To; Po). Δz
K1
= f2 (zo; xo; To; Po). Δz
L1
= f3 (zo; xo; To; Po). Δz
b. J2
= f1 (zo+Δz/2; xo+J1/2 ; To+K1/2; Po+L1/2). Δz
K2
= f2 (zo+Δz/2; xo+J1/2 ; To+K1/2; Po+L1/2). Δz
L2
= f3 (zo+Δz/2; xo+J1/2 ; To+K1/2; Po+L1/2). Δz
c. J3
= f1 (zo+Δz/2; xo+J2/2 ; To+K2/2 ; Po+L2/2). Δz
K3
= f2 (zo+Δz/2; xo+J2/2 ; To+K2/2 ; Po+L2/2). Δz
L3
= f3 (zo+Δz/2; xo+J2/2 ; To+K2/2 ; Po+L2/2). Δz
d. J4
= f1 (zo+Δz; xo+J3 ; To+K3; Po+L3). Δz
K4
= f2 (zo+Δz; xo+J3 ; To+K3; Po+L3). Δz
L4
= f3 (zo+Δz; xo+J3 ; To+K3; Po+L3). Δz
e. Δx
= 1/6 (J1 + 2.J2 + 2.J3 + J4)
ΔT = 1/6 (K1 + 2.K2 + 2.K3 + K4)
ΔP
= 1/6 (L1 + 2.L2 + 2.L3 + L4)
f. z
= zo + Δz
x
= xo+ Δx
T
= To + ΔT
P
= Po - ΔP
Untuk mendapatkan harga x, T dan P pada interval selanjutnya dilakukan
dengan cara yang sama.
4. Perhitungan dilanjutkan sampai konversi yang dikehendaki.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-8
Diperoleh:
Z (m)
X (Konversi)
T (K)
P (atm)
0
0,00%
748,15
8,1000
0,1
0,92%
748,82
8,0848
0,2
1,85%
749,48
8,0695
0,3
2,78%
750,15
8,0542
0,4
3,71%
750,83
8,0388
0,5
4,64%
751,50
8,0234
0,6
5,58%
752,17
8,0079
0,7
6,52%
752,85
7,9924
0,8
7,46%
753,53
7,9769
0,9
8,41%
754,21
7,9613
1
9,35%
754,89
7,9457
1,1
10,30%
755,57
7,9300
1,2
11,25%
756,26
7,9143
1,3
12,20%
756,94
7,8985
1,4
13,15%
757,62
7,8827
1,5
14,10%
758,31
7,8668
1,6
15,06%
759,00
7,8509
1,7
16,02%
759,69
7,8350
1,8
16,97%
760,37
7,8190
1,9
17,93%
761,06
7,8029
2
18,89%
761,75
7,7868
2,1
19,85%
762,44
7,7707
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-9
2,2
20,81%
763,13
7,7545
2,3
21,76%
763,82
7,7383
2,4
22,72%
764,50
7,7220
2,5
23,68%
765,19
7,7056
2,6
24,64%
765,88
7,6892
2,7
25,60%
766,57
7,6728
2,8
26,55%
767,25
7,6563
2,9
27,51%
767,94
7,6398
3
28,46%
768,62
7,6232
3,1
29,41%
769,31
7,6066
3,2
30,36%
769,99
7,5899
3,3
31,31%
770,67
7,5731
3,4
32,26%
771,35
7,5563
3,5
33,20%
772,02
7,5395
3,6
34,14%
772,70
7,5226
3,7
35,08%
773,37
7,5056
3,8
36,02%
774,04
7,4886
3,9
36,95%
774,71
7,4716
4
37,88%
775,37
7,4545
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh konversi 35,08 % pada tinggi 3,7
meter dan suhu 773,37oK.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-10
Basis perhitungan = 100 kmol/jam C6H5NH2, umpan total masuk reaktor
Mol C6H5NH2bereaksi = mol umpan x konversi = 35 kmol/jam
Mol C6H5NH2sisa = mol umpan – mol bereaksi = 65 kmol/jam
Mol (C6H5)2NH terbentuk = x mol C6H5NH2bereaksi = 17,5 kmol/jam
Mol NH3terbentuk= x mol C6H5NH2bereaksi = 17,5 kmol/jam
Massa C6H5NH2masuk reaktor = 100 kmol/jam x 93,129 kg/kmol
x 99,9% = 9.312,9 kg/jam
Massa C6H5NH2sisa = 65 kmol/jam x 93,129 kg/kmol = 6.053,39 kg/jam
Massa (C6H5)2NH terbentuk = 17,5 kmol/jam x 169,227 kg/kmol
= 2.961,47 kg/jam
Massa NH3terbentuk = 17,5 kmol/jam x 17,031 kg/kmol
= 298,04 kg/jam
Kemurnian bahan baku:
C6H5NH2 = 99,9% dan C6H5NO2 = 0,1%
C6H5NO2 dalam umpan C6H5NH2=
, %
x 100 kmol/jam
99,9%
x 123,113 kg/kmol= 9,3222 kg/jam
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-11
Tabel A.2. Neraca Massa Reaktor-201 (R-201)
Masuk
Teregenerasi
Terbentuk
Keluar
(kg/jam)
(kg/jam)
(kg/jam)
(kg/jam)
C6H5NH2
9.312,9000
3.259,5150
-
6.053,3850
C6H5NO2
9,3222
-
-
9,3222
(C6H5)2NH
-
-
2.961,4725
2.961,4725
NH3
-
-
298,0425
298,0425
Total
9.322,2222
3.259,5150
3.259,5150
9.322,2222
Komponen
Jadi neraca massa pada reaktor yaitu :
{Massa masuk} – {Massa keluar} + {Massa tergenerasi}
– {Massa terbentuk} = {Akumulasi massa}
[{9.325,222} – {3.259,515} – {3.259,515} – {9.325,222}]kg/jam = 0
kg/jam
2. Kondensor Parsial - 301 (CD-301)& Separator Drum – 301 (SD -301)
Fungsi Alat = Menurunkan suhu dan mengembunkan hasil keluaran
reaktor yaitu condensable gas {C6H5NH2; C6H5NO2; dan
(C6H5)2NH} dan selanjutnya memisahkan non-condensable
gas dari cairan keluaran CD-301 (memisahkan fraksi berat
dan fraksi ringan)
Kondisi Operasi
: 193,31 oC dan 7,5 atm
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-12
F8
Air Pendingin
CD-301
F9
Air Pendingin
Gambar A.2. CD-301
F10
F9
SD-301
F11
Gambar A.3. Separator Drum-301 (SD-301)
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-13
Komponen
BM (kg/kmol)
Massa Masuk (kg/jam)
C6H5NH2
93,129
6.053,3850
C6H5NO2
123,113
9,3222
(C6H5)2NH
169,227
2.961,4725
NH3
17,031
298,0425
Total
9.322,2222
Perhitungan neraca massa di WHB menggunakan vapor-liquid equilibrium
(Ludwig, 1994)
Adapun langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut:
1. Mengeset temperatur dan tekanan. Temperatur kondensor parsial berada
pada temperatur bubble point dan temperatur dew point. Didesain
temperatur keluaran CD-301 tidak jauh dari temperatur bubble point
feed pada Menara Distilasi-301 (MD-301).
Tbubble = Ʃ xi = Ʃ
�
�
Tdew = Ʃ yi = Ʃ Ki.xi
2. Membuat persamaan neraca massa
Ft Xi = Vt yi + L xi
.......(i)
3. Menentukan F serta menghitung jumlah dan komposisi dari V dan L
Ft = F + Vs
.......(ii)
dimana:
Ft
: mol masuk total
F
: mol masuk
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-14
Vs : mol non-condensable gas
Dari Henry’s Law yaitu Ki =
Ft Xi = Vt yi + L
Vt = V + Vs
�
�
.......(iii)
�
�
maka pers. (i) menjadi:
.......(iv)
dimana:
Vt : mol uap total
V
: mol uap keluar
Vs : mol non-condensable gas
4. Dari persamaan (iii) diperoleh:
yi =
yi =
�
� +
−
�
, dimana Ft = Vt + L maka yi =
�
��
�
−
�
�
� − +
�
.......(v)
�
5. Menentukan V, L, yi, dan xi
Mengasumsikan V untuk selanjutnya ditrial-error
Menghitung L
Dik. F = V+ L maka
L = F- V
.......(vi)
Menghitung nilai Ki pada temperatur dan tekanan total
Dari Henry’s Law diketahui bahwa Ki =
�
pi∗
Data tekanan uap komponen dinyatakan dengan persamaan Antoine:
ln pi*
dimana:
=A-
�+
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-15
pi*
= mmHg
T
= Kelvin
A, B, C
= konstanta
Harga A, B, dan C dari Reid, R.C., 1977:
Komponen
A
B
C
NH₃
16,9481 2.132,50
-32,98
C6H5NH2
16,6748 3.857,52
-73,15
C6H5NO2
16,1484 4.032,66
-71,81
(C6H5)2NH 18,0646 5.995,89
-50,00
Jika F = V + L maka persamaan neraca massa komponen tanpa mol
non-condensable gas adalah
F Xi = V yi + L xi
yi=
F
+
i
��
Ʃ V yi= Ʃ
.......(vii)
.......(viii)
F i
+
.......(ix)
��
dimana Ʃ yi = 1
maka V= Ʃ
F i
+
.......(x)
��
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-16
Diketahui laju alir umpan total yang masuk ke Kondensor Parsial.
BM
Massa
(kg/kmol)
(kg/jam)
NH3
17,031
298,0425
17,5000
0,1749
C6H5NH2
93,129
6.053,3850
65,0000
0,6495
C6H5NO2
123,113
9,3222
0,0757
0,0008
(C6H5)2NH
169,227
2.961,4725
17,5000
0,1749
9.322,2222
100,0757
1
Komponen
Fraksi mol
Mol (kmol/jam)
Total
umpan
Dari langkah-langkah perhitungan yang telah dilakukan diperoleh:
1. Tcond pada P = 7,5 atm
Tbubble = 84,89oC = 358,04 K
pi∗
Komponen
pi*
NH3
42,7126
5,7027
0,9972
C6H5NH2
0,0302
0,0040
0,0026
C6H5NO2
0,0103
0,0014
0,0000
(C6H5)2NH
0,0003
0,0000
0,0000
Total
Ki =
�
yi
0,9998
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-17
Tdew = 331,92oC = 605,07 K
pi∗
Komponen
pi*
NH3
725,7764
96,9006
0,0018
C6H5NH2
16,2722
2,1725
0,2990
C6H5NO2
7,0487
0,9411
0,0008
(C6H5)2NH
1,8763
0,2505
0,6980
Ki =
�
xi
Total
0,9996
Tbubble< Tcond< Tdew
Didesain Tcond = 193,31ᵒC
2. Neraca Massa Total dan Komponen pada Kondensor Parsial
Komposisi umpan masuk Kondensor Parsial tanpa non-condensable
gas.
BM
Massa
Mol
Fraksi mol
(kg/kmol)
(kg/jam)
(kmol/jam)
umpan
C6H5NH2
93,129
6.053,385
65,0000
0,7872
C6H5NO2
123,113
9,3222
0,0758
0,0009
(C6H5)2NH
169,227
2.961,4725
17,5000
0,2119
9.024,1797
82,5757
1,0000
Komponen
Total
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-18
Fraksi Mol Vapor dan Liquid Keluaran Kondensor Parsial
Komponen
pi*
Ki =
�
pi∗
V
yi
xi
(kmol/jam)
C6H5NH2
1,2630
0,1686
0,0004
0,1327
0,7872
C6H5NO2
0,4949
0,0661
0,0000
0,0001
0,0009
(C6H5)2NH
0,0515
0,0069
0,0000
0,0015
0,2119
0,1343
1,0000
Total
yNH3 = 1- Ʃyi = 0,8657
Tabel A.3. Neraca Massa Kondensor Parsial-301 (CD-301)
Massa
Mol
Massa
Mol
Masuk
Masuk
Masuk
Masuk
(kg/jam)
(kmol/jam)
(kg/jam)
(kmol/jam)
NH3
298,0425
17,5000
298,0425
17,5000
C6H5NH
DARI KONVERSI FASE UAP ANILINE
KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN
(Tugas Khusus Perancangan Menara Distilasi 301 (DC-301))
Oleh
MU’ARIF LUKMANA
(Skripsi)
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
Sarjana Teknik
Pada
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK DIPHENYLAMINE
DARI KONVERSI UAP ANILINE
KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN
(Tugas Khusus Perancangan Menara Distilasi 301 (DC-301))
Oleh
MU’ARIF LUKMANA
Pabrik Diphenylamine berbahan baku aniline, akan didirikan di
Palembang, Sumatera Selatan. Pabrik ini berdiri dengan mempertimbangkan
ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja yang
mudah didapatkan, dan kondisi lingkungan.
Pabrik direncanakan memproduksi diphenylamine sebanyak 60.000
ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang
digunakan adalah aniline sebanyak 23.844,7881 kg/jam.
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik diphenylamine berupa: pengadaan
air, pengadaan udara instrument, pengadaan fluida pemanas, dan pengadaan
listrik.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur
organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 198 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment
(FCI)
= Rp 676.295.503.343,48
Working Capital Investment
(WCI)
= Rp 119.346.265.295,91
Total Capital Investment
(TCI)
= Rp 795.641.768.639,39
Break Even Point
(BEP)
= 44,13 %
Shut Down Point
(SDP)
= 29,27 %
Pay Out Time before taxes
(POT)b
= 1,75 years
Pay Out Time after taxes
(POT)a
= 2,1 years
Return on Investment before taxes
(ROI)b
= 40,23 %
Return on Investment after taxes
(ROI)a
= 32,18 %
Discounted cash flow
(DCF)
= 41 %
Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik
diphenylamine ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang
menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.
ABSTRACT
PRADESIGN OF DIPHENYLAMINE PLANT
FROM CONVERSION OF VAPOR ANILINE
CAPACITY 60.000 TONS/YEAR
(Design Distilatioan Column (DC-301))
by
MU’ARIF LUKMANA
A plant to produce diphenylamine from aniline is planned to be located at
Palembang, South Sumatera. The plant is established by considering availability
of raw materials, transportation facilities, readily available labor, and
environmental conditions.
Capacity of the plant is 60.000 tons/year operating 24 hours/day and 330
working days/ year. The plant required 23.844,7881 kg/hr aniline.
The utilities are supply the water, supply the air instrument, supply the hot
fluid, and supply the electric.
Quantity of labor is around 198 people. The plant is managed as a Limited
Liability Company (PT), which is organized in the form of line and staff structure.
From analysis of the plant economy is obtained:
Fixed Capital Investment
(FCI)
= Rp 676.295.503.343,48
Working Capital Investment
(WCI)
= Rp 119.346.265.295,91
Total Capital Investment
(TCI)
= Rp 795.641.768.639,39
Break Even Point
(BEP)
= 44,13 %
Shut Down Point
(SDP)
= 29,27 %
Pay Out Time before taxes
(POT)b
= 1,75 years
Pay Out Time after taxes
(POT)a
= 2,1 years
Return on Investment before taxes
(ROI)b
= 40,23 %
Return on Investment after taxes
(ROI)a
= 32,18 %
Discounted cash flow
(DCF)
= 41 %
By considering above the summary, it is suitable study further the maltose
plant since plant is profitable and has good prospects.
.r:Ju1 Skripsi
\ama Mahasiswa
\o.
Pokok Mahasiswa
Jurusan
Fakultas
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Labuhan Maringgai, pada tanggal 15
Januari 1991, sebagai putra sulung dari dua bersaudara, dari
pasangan Bapak Ma’mun, SE, dan Ibu Atiah Erniati.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD
Negeri 3 Braja Sakti pada tahun 2003, Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Way jepara pada tahun 2006, dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Way Jepara pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Mahasiswa
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjalani masa perkuliahan,
penulis aktif dalam beberapa organisasi kemahasiswaan yaitu Himpunan
Mahasiswa Teknik Kimia (Himatemia) FT Unila sebagai Staf Kaderisasi periode
2010-2011 dan Sekretaris Departemen Riset dan Edukasi periode 2011-2012.
Pada
tahun
2013,
penulis
melakukan
Kerja
Praktek
di
PT.
Semen
Baturaja,Baturaja , Sumatera Selatan, dengan tugas khusus “Evaluasi Kinerja
Vertical Roller Mill”. Selain itu, penulis melakukan penelitian pada tahun 20142015 dengan judul “Sintesis Lignoselulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
Menjadi Gula Pereduksi Menggunakan Enzim Xilanase Dan Selulase Secara
Bersamaan”.
Sebuah Karya
Kupersembahkan dengan sepenuh hati untuk :
Allah SWT, berkat Rahmat dan Ridho-Nya aku dapat
menyelesaikan karyaku ini
Kedua Orang Tuaku sebagai pengganti atas pengorbanan yang
sudah tak terhitung jumlahnya, terima kasih atas do’a, kasih
sayang dan pengorbanannya selama ini
Keluargaku, terima kasih atas do’a, bantuan dan
dukungannya selama ini
Sahabat-Sahabatku, Terima kasih telah menjadi bagian
hidupku selama berada di Perantauan ini. Semua cerita hidup
ini, semua akan ku simpan selamanya. Semoga suatu saat
nanti kita bersua kembali dengan kisah-kisah kesuksesan kita
Civitas Akademisi Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung, Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
Semoga karya ini kelak berguna di kemudian hari
Moto
“ Sesungguhnnya Jika Kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambahkan Nikmat kepadamu, dan jika kamu
mengingkari Nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku
sangat Pedih”.
(Qs. Ibrahim : 7)
“Tidak ada hasil yang mengkhianati Proses”
”Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan)
tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain”
(Qs. Al-Insyirah : 6-7)
”Semua itu akan indah pada waktunya”
”Talk less do more”
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak kenikmatan dan segalanya yang membuat penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Prarancangan Pabrik Diphenylamine
dari Konversi Fase Uap Aniline Kapasitas 60.000 ton/tahun” dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan moral
maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Suharno, B.Sc., M.S., M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Lampung.
2.
Bapak Ir. Azhar, M.T., sebagai Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung dan Dosen Pembimbing Akademik atas semua perhatiannya selama
berada di kampus.
3.
Ibu Panca Nugrahini F., S.T., M.T., sebagai Dosen Pembimbing 1, atas segala
ilmu, kesabaran, saran, dan kritiknya dalam pengerjaan tugas akhir.
4.
Bapak Heri Rustamaji, S.T., M. Eng., sebagai Dosen Pembimbing 2, atas
segala ilmu, kesabaran, saran, dan kritiknya dalam pengerjaan tugas akhir.
5.
Seluruh Dosen dan Staf Teknik Kimia Universitas Lampung yang telah
banyak memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan membantu kelancaran
dalam pengerjaan tugas akhir.
6.
Kedua orang tua dan adikku atas segala doa, motivasi, dan kesabaran yang
telah diberikan selama ini.
7.
Yulia Astriana selaku partner Tugas Akhir, yang menjadi teman diskusi dan
berbagi serta motivasinya selama penyelesaian tugas akhir.
8.
Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 yang telah memberikan banyak
cerita suka dan duka selama perkuliahan.
9.
Novio Dinisa Putri , yang memberi semangat, motivasi dan doanya.
10. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir
ini.
Bandar Lampung, 27 Oktober 2015
Penulis,
Mu’arif Lukmana
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxi
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2.Kegunaan Produk ................................................................................. 2
1.3.Ketersediaan Bahan Baku .................................................................... 2
1.4.Kapasitas Rancangan ............................................................................ 2
1.5.Lokasi Pabrik........................................................................................ 5
II. DESKRIPSI PROSES
2.1.Proses-Proses Reaksi Pembuatan Diphenylamine ............................... 8
2.2.Tinjauan Termodinamika ..................................................................... 11
2.3.Tinjauan Ekonomi ................................................................................ 16
2.4.Pemilihan Proses .................................................................................. 21
2.5.Uraian Proses ........................................................................................ 22
III. SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
3.1.Spesifikasi Bahan Baku........................................................................ 24
3.2.Spesifikasi Pengotor (nitrobenzene) .................................................... 25
3.3.Spesifikasi Produk................................................................................ 25
IV.NERACA MASSA DAN ENERGI
4.1.Neraca Massa ...................................................................................... 27
4.2.Neraca Energi ....................................................................................... 32
V. SPESIFIKASI PERALATAN
5.1.Peralatan Proses ................................................................................... 38
5.2.Peralatan Utilitas .................................................................................. 61
VI. UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
6.1.Unit Pendukung Proses ........................................................................ 86
6.1.1. Unit Penyedia Air ..................................................................... 86
6.1.2. Unit Penyedia Udara Instrument .............................................. 96
6.1.3. Unit Penyedia Fluida Pemanas ................................................. 96
6.1.4. Unit Penyedia Listrik ................................................................ 97
6.2.Pengolahan Limbah .............................................................................. 98
6.3.Laboratorium ........................................................................................ 99
6.4.Instrumentasi Dan Pengendalian Proses .............................................. 103
VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK
7.1.Lokasi Pabrik ....................................................................................... 107
7.2.Tata Letak Pabrik ................................................................................. 110
7.3.Prakiraan Areal Lingkungan ................................................................ 111
xiv
VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
8.1.Bentuk Perusahaan ............................................................................... 116
8.2.Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 119
8.3.Tugas dan Wewenang .......................................................................... 122
8.4.Status Karyawan dan Sistem Penggajian ............................................. 130
8.5.Pembagian Jam Kerja Karyawan ......................................................... 131
8.6.Penggolongan Jabatan dan Jumlah Karyawan ..................................... 134
8.7.Kesejahteraan Karyawan ...................................................................... 141
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
9.1.Investasi................................................................................................ 144
9.2.Evaluasi Ekonomi ................................................................................ 148
9.3.Angsuran Pinjaman .............................................................................. 150
9.4.Discounted Cash Flow ......................................................................... 151
X. SIMPULAN DAN SARAN
10.1.Simpulan ............................................................................................ 153
10.2.Saran ................................................................................................... 154
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI
LAMPIRAN C SPESIFIKASI PERALATAN
LAMPIRAN D UTILITAS
LAMPIRAN E INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
LAMPIRAN F TUGAS KHUSUS
xv
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1.
Halaman
Data Impor Diphenylamine di Indonesia ...............................................
3
2.1. .. Harga ΔH°f Masing-Masing Komponen ................................................
11
2.2. Harga ΔH°f Masing-Masing Komponen .................................................
12
2.3. Harga ΔH°f Masing-Masing Komponen .................................................
13
2.4. Harga ΔH°g Masing-Masing Komponen ................................................
14
2.5. Harga ΔH°g Masing-Masing Komponen ................................................
14
2.6. Harga ΔH°g Masing-Masing Komponen ................................................
15
2.7.
Harga Bahan Baku dan Produk..............................................................
16
2.8. Perbandingan dari Beberapa Proses Pembuatan Diphenylamine ..........
21
4.1. Neraca Massa Mixing Point-101 (MP-101) ...........................................
27
4.2. Neraca Massa Knock Out Drum-101 (KD-101) .....................................
28
4.3. Neraca Massa Reaktor-201 (RE-201).....................................................
28
4.4. Neraca Massa Separator Drum-301 (SD-301) ........................................
29
4.5. Neraca Massa Menara Distilasi-301 (DC-301) ......................................
29
4.6. Neraca Massa Kondensor-302 (CD-302) ...............................................
30
4.7. Neraca Massa Reboiler-301 (RB-301) ...................................................
30
4.8. Neraca Massa Kondensor-303 (CD-303) ...............................................
31
4.9. Neraca Massa Drum Flaker-301 (FL-301) .............................................
31
4.10. . Neraca energi MP-101 ............................................................................
32
4.11. . Neraca Energi VP-101 ............................................................................
33
4.12. . Neraca Energi KD-101 ...........................................................................
33
4.13. . Neraca Energi CP-101 ............................................................................
33
4.14. . Neraca Energi HE-101 ............................................................................
34
4.15. . Neraca Energi RE-201 ............................................................................
34
4.16. . Neraca Energi CD-301 ...........................................................................
34
4.17. . Neraca Energi SD-301 ............................................................................
35
4.18. . Neraca Energi EV-301 ............................................................................
35
4.19. . Neraca Energi DC-301 ...........................................................................
35
4.20. . Neraca Energi CO-301 ...........................................................................
36
4.21. . Neraca Energi FL-301 ............................................................................
36
4.22. . Neraca Energi CP-301 ............................................................................
36
4.23. . Neraca Energi CD-303 ...........................................................................
37
5.1. Spesifikasi Tangki Aniline (ST-101) ......................................................
38
5.2. Spesifikasi Pompa (PP-101) ...................................................................
39
5.3. Spesifikasi Vaporizer (VP-101)..............................................................
40
5.4. Spesifikasi Knock Out Drum (KO-101) .................................................
41
5.5. Spesifikasi Kompresor (CP-101) ............................................................
42
5.6. Spesifikasi Heater (HE-101) ...................................................................
43
5.7. Spesifikasi Blower (BW-101).................................................................
44
5.8. Spesifikasi Reaktor-201 (RE-201)..........................................................
44
5.9. Spesifikasi Condensor (CD-301) ............................................................
45
xvii
5.10. . Spesifikasi Separator drum (SD-301) .....................................................
46
5.11. Spesifikasi Pompa (PP-301) ...................................................................
47
5.12. Spesifikasi Kompresor-301 (CP-301).....................................................
47
5.13. Spesifikasi Pompa (PP– 302)..................................................................
48
5.14. Spesifikasi Condenser (CD-302) ............................................................
49
5.15. Spesifikasi Expander Valve - 301 (EV-301) ..........................................
50
5.16. Spesifikasi Menara Distilasi (DC-301)...................................................
51
5.17. . Spesifikasi Condensor (CD-303) ............................................................
52
5.18. . Spesifikasi Accumulator (AC-301) ........................................................
53
5.19. Spesifikasi Pompa (PP-304) ...................................................................
53
5.20. Spesifikasi Pompa (PP-305) ...................................................................
54
5.21. Spesifikasi Reboiler (RB-301)................................................................
55
5.22. Spesifikasi Pompa (PP-306) ...................................................................
56
5.23. Spesifikasi Cooler (CO-301) ..................................................................
57
5.24. Spesifikasi Pompa (PP-307) ...................................................................
58
5.25. Spesifikasi Drum Flaker (DF-301) .........................................................
57
5.26. Spesifikasi Screw Conveyor (SC-301) ...................................................
59
5.27. Spesifikasi Belt Conveyor (BC-301) ......................................................
59
5.28. Spesifikasi Warehouse (WH-401) ..........................................................
60
5.29. Spesifikasi Storage Tank Amoniak (ST-401) .........................................
60
5.30. Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS–101) ..................................................
61
5.31. Spesifikasi Clarifier (CL–101) ...............................................................
61
5.32. Spesifikasi Sand Filter (SF-101) ............................................................
62
5.33. Spesifikasi Cooling Tower (CT-101) .....................................................
63
xviii
5.34. Spesifikasi Filtered Water Tank (ST-404) .............................................
64
5.35. Spesifikasi Tangki Alum (ST-401).........................................................
65
5.36. Spesifikasi Tangki Klorin (ST-402) .......................................................
66
5.37. Spesifikasi Tangki NaOH (ST-403) .......................................................
67
5.38. Spesifikasi Tangki Dispersant (ST-405) .................................................
68
5.39. Spesifikasi Tangki Inhibitor (ST-406) ....................................................
69
5.40. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 401) ...................................................
70
5.41. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 402) ...................................................
71
5.42. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 403) ...................................................
72
5.43. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 404) ...................................................
73
5.44. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 405) ...................................................
74
5.45. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 406) ...................................................
75
5.46. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 407) ...................................................
76
5.47. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 408) ...................................................
77
5.48. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 409) ...................................................
78
5.49. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 410) ...................................................
79
5.50. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 411) ...................................................
80
5.51. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 412) ...................................................
81
5.52. Spesifikasi Pompa Utilitas (PU – 413) ...................................................
82
5.53. Spesifikasi Compressor (CP-401) ..........................................................
83
5.54. Spesifikasi Air Filter (AF-401) ...............................................................
83
5.55. Spesifikasi Air Dryer (AD-401) .............................................................
84
5.56. Spesifikasi Furnace (FU-401) .................................................................
84
5.57. Spesifikasi Blower Furnace (BF-401) ....................................................
85
xix
6.1. Kebutuhan Air Untuk Umum .................................................................
87
6.2. Kebutuhan Air Untuk Air Pendingan .....................................................
88
6.3. Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian .................... 105
6.4. Pengendalian VariabeL Utama Proses.................................................... 106
7.1. Perincian Luas Area Pabrik Diphenylamine........................................... 111
8.1. Jadwal Kerja Masing-Masing Regu........................................................ 133
8.2. Perincian Tingkat Pendidikan ................................................................. 134
8.3. Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat ................................................ 137
8.4. Perincian Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan ................................. 138
9.1. Fix Capital Investment ............................................................................ 145
9.2. Manufacturing Cost ................................................................................ 146
9.3. General Expanses ................................................................................... 147
9.4. Hasil Uji Kelayakan Ekonomi ................................................................ 152
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1. Kebutuhan Diphenylamine di Indonesia ...................................................
3
6.1. Diagram Alir Pengolahan air ....................................................................
92
7.1. Peta Sumatera Selatan ............................................................................... 112
7.2. Lokasi Pabrik .......................................................................................... 113
7.3. Tata Letak Pabrik dan Fasilitas Pendukung ............................................ 114
7.4. Tata Letak Alat Proses ............................................................................. 115
8.1. Struktur Organisasi Perusahaan .............................................................. 121
9.1. Grafik Analisis Eknomi .......................................................................... 150
9.2. Kurva Cumulative Cash Flow Metode DCF ........................................... 151
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan dibidang industri kimia di Indonesia semakin pesat
perkembangannya. Hal ini dibuktikan dengan telah didirikannya beberapa
pabrik kimia di Indonesia. Kegiatan pengembangan industri kimia di
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam
memenuhi kebutuhan dalam negeri akan bahan kimia dan juga sekaligus
ikut memecahkan masalah ketenagakerjaan.
Diphenylamine (DPA) atau N- phenylbenzenamine adalah salah satu bahan
kimia yang harus didatangkan dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Hal ini dikarenakan Indonesia belum memiliki pabrik yang
memproduksi diphenylamine. Berdirinya pabrik diphenylamine di Indonesia
diharapkan
akan
mengurangi
ketergantungan
terhadap
Impor
diphenylamine. Selain itu dapat memacu pertumbuhan industri hilir yang
berhubungan atau menggunakan produk diphenylamine, dan untuk
membuka lapangan kerja baru.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
2
1.2. Kegunaan Produk
Diphenylamine
merupakan
turunan
diarylamines
yang
banyak
dikomersialkan secara signifikan. Pemanfaatan diphenylamine dalam dunia
industri antara lain:
Stabilizer serta antioksidan untuk karet dan minyak pelumas,
Inhibitor polimerisasi,
Intermediet dye, warna fotografi, dan obat.
1.3. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku utama dalam memproduksi diphenylamine adalah anilin.
Katalis yang digunakan adalah alumina aktif (Al2O3). Kebutuhan bahan
baku dan katalis masih harus diimpor dari luar negeri. Anilin dapat
diperoleh dari Gulf Export dengan harga $1,1/kg. Sedangkan katalis dapat
diperoleh dari Gongyi Beishankau Hongchang Factory dengan harga
$0,7/kg.
1.4. Kapasitas Rancangan
Untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri, diphenylamine masih diimpor
dari berbagai negara karena hingga saat ini di Indonesia belum terdapat
pabrik yang memproduksi diphenylamine. Berdasarkan U.S. International
Trade Commissions’s Synthetic Organic Chemicals, Production, and Sales,
ada 3 pabrik di dunia yang menghasilkan diphenylamine yaitu Rubicon, Inc,
Aristech Chemical Corp., dan Uniroyal Chemical Co. Indonesia sendiri
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
3
mengimpor diphenylamine dari Korea, Taiwan, Kanada, India, Jepang,
Cina, dan Jerman (BPS, 2013).
Tabel. 1.1. Data Impor Diphenylamine Indonesia
No
Tahun
Impor (ton/tahun)
1
2007
3.269,5
2
2008
3.616,6
3
2009
4.484,3
4
2010
7.412
5
2011
7.762.7
6
2012
13.904,2
7
2013
14.078,6
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013
Data Impor Diphenylamine
Kebutuhan Impor (ton/tahun)
15000
12000
9000
y = 2010x - 4E+06
6000
3000
0
2007
2008
2009
2010
Tahun
2011
2012
2013
Gambar 1.1. Grafik kebutuhan (impor) diphenylamine Indonesia.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
4
Untuk menghitung kebutuhan impor diphenylamine tahun berikutnya maka
menggunakan persamaan garis lurus :
y = ax + b
Keterangan :
y = kebutuhan impor diphenylamine, ton/tahun
x = tahun keb = intercept
a = gradien garis miring
Diperoleh persamaan garis lurus: y = 2010 x - 4E+06 (ton/tahun)
Dari persamaan di atas diketahui bahwa kebutuhan impor diphenylamine di
Indonesia pada tahun 2019 adalah :
y = (2010 x 2019) – 400000
y = 58.190 ton/tahun
1. Ketersediaan bahan baku.
Bahan baku produksi diphenylamine adalah anilin dengan bantuan katalis
Alumina Aktif (Al2O3). Anilin diperoleh dari Gulf Export dan katalis
diperoleh dari Gongyi Beishankau Hongchang Factory.
2. Kapasitas pabrik yang sudah ada
Di Indonesia belum terdapat pabrik diphenylamine, sehinga pabrik ini
sangat layak untuk didirikan.
Dengan memperhatikan kedua hal di atas, maka dalam perancangan pabrik
diphenylamine ini dipilih kapasitas 60.000 ton/tahun dengan pertimbangan
antara lain:
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
5
a. Prediksi kebutuhan dalam negeri akan diphenylamine pada tahun 2020
adalah sebesar 58.190 ton sehingga kebutuhan dalam negeri terpenuhi.
b. Dari aspek bahan baku, kebutuhan akan aniline dan Al2O3 dapat
tercukupi dengan baik.
c. Dapat merangsang berdirinya industri-industri kimia yang menggunakan
bahan baku diphenylamine.
d. Dapat memperluas lapangan kerja.
1.5. Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu
pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik
yang akan didirikan. Pertimbangan pemilihan lokasi pada umumnya sebagai
berikut:
1. Bahan baku
Bahan baku merupakan faktor penting dalam penentuan lokasi pabrik.
Pabrik sebaiknya didirikan di lokasi dekat dengan sumber bahan baku.
Dalam perancangan pabrik diphenylamine ini, bahan baku yang diimpor
dari luar negeri menentukan lokasi pabrik yang harus dekat dengan
pelabuhan. Hal ini bertujuan untuk menghemat biaya transportasi
pengadaan bahan baku dan menjaga ketersediaan bahan baku yang
berkesinambungan.
2. Pemasaran
Pemasaran produk diphenylamine untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri yang tersebar di daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan daerah
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
6
lain di Indonesia. Oleh karena itu, pabrik berada di lokasi yang mudah
dijangkau untuk memasarkan produk.
3. Utilitas
Air, tenaga listrik, dan bahan bakar adalah faktor penunjang yang paling
penting. Air berguna untuk proses, sarana utilitas, dan keperluan
domestik. Air diperoleh dari perairan disekitar lokasi pabrik. Sedangkan,
sumber pembangkit listrik utama untuk pabrik adalah PT PLN. Stand by
generator diesel yang bahan bakarnya diperoleh dari PT Pertamina
digunakan sebagai sumber listrik cadangan.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga
kerja tidak begitu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan
menengah atau kejuruan dapat diambil dari daerah sekitar pabrik.
Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain.
5. Transportasi
Sarana transportasi yang diperlukan adalah jalan raya dan pelabuhan.
Lokasi pabrik harus dekat dengan sarana transportasi tersebut untuk
memudahkan pengangkutan bahan baku dan produk.
6. Perijinan
Lokasi pabrik merupakan kawasan industri yang ditetapkan pemerintah
dan berada dalam teritorial Negara Indonesia sehingga secara geografis
pendirian pabrik di kawasan tersebut tidak bertentangan dengan
kebijakan pemerintah.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
7
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dipilihlah lokasi
pabrik untuk mendirikan pabrik diphenylamine ini berada di Terusan Jalan
Mayor Zen, Palembang, Sumatera Selatan.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2013, Statistic Indonesia, www.bps.go.id, Indonesia
Brownell. L.E. and Young.E.H., 1959, Process Equipment Design 3ed, John Wiley
& Sons, New York.
Coulson. J.M. and Ricardson.J.F., 1983, Chemical Engineering vol 6, Pergamon
Press Inc, New York.
Fogler. A.H.Scott, 1999, Elements of Chemical Reaction Engineering, Prentice
Hall International Inc, New Jersey.
Geankoplis. Christie.J., 1993, Transport Processes and unit Operation 3th ed,
Allyn & Bacon Inc, New Jersey.
Himmeblau. David., 1996, Basic Principles and Calculation in Chemical
Engineering, Prentice Hall Inc, New Jersey.
Kern. D.Q., 1983, Process Heat Transfer, McGraw-Hill Book Company, New
York.
Kirk, R.E and Othmer, D.F., 2006, “Encyclopedia of Chemical Technologi”, 4nd
ed., vol. 17., John Wiley and Sons Inc., New York.
Ludwig, Ernest. 1994. Applied Process Design For Chemical and Petrochemical
Plants-3rd ed. Gulf Publishing Company, Houston
Mc Cabe. W.L. and Smith.J.C., 1985, Operasi Teknik Kimia, Erlangga, Jakarta.
Megyesy. E.F., 1983, Pressure Vessel Handbook, Pressure Vessel Handbook
Publishing Inc, USA.
Perry. R.H. and Green.D., 1997, Perry’s Chemical Engineer Handbook 7th ed,
McGraw-Hill Book Company, New York.
Peter. M.S. and Timmerhause. K.D., 1991, Plant Design an Economic for
Chemical Engineering 3ed, McGraww-Hill Book Company, New York.
Powell, S.T., 1954, “Water Conditioning for Industry”, McGraw Hill Book
Company, New York.
Smith, Robin. 2005. Chemical Process Design and Integration. John Willey &
Sons Inc, USA
Smith. J.M. and Van Ness.H.C., 1975, Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics 3ed, McGraww-Hill Inc, New York.
Ulmann, 2007. “Ulmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry”. VCH
Verlagsgesell Scahft, Wanheim, Germany.
Ulrich. G.D., 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics. John Wiley & Sons Inc, New York.
Wallas. S.M., 1988, Chemical Process Equipment, Butterworth Publishers,
Stoneham USA.
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, Mc Graw Hill Book Co., New
York
Tim Operasi IB Pusri.
US. Patent. 3,118,944
US. Patent. 3,071,619
US. Patent.4,480,127
www.alibaba.com, Maret 2015
www.che.com, Accesed februari 2015
www.depkeu.go.id, Accesed April 2015
www.fdas.sumsel.org, Accesed Maret 2015
www.icis.com, Accesed Maret 2015
www.matches.com, Accesed Maret 2015
www.sciencelab.com
A-1
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Perhitungan neraca massa berdasarkan kapasitas produksi yang telah ditetapkan.
Kapasitas produksi diphenylamine
: 60.000 ton/tahun
Operasi
: 330 hari /tahun, 24 jam/hari
Proses
: kontinyu
Basis
: 1 jam
Satuan
: kg
Bahan baku utama adalah Aniline yang mempunyai kemurnian sebagai berikut:
1. C6H5NH2
= 99,9%-b
2. C6H5NO2
= 0,1%-b
(Kirk Orthmer, 4th ed.)
Katalis yang digunakan adalah Activated Alumina (US Patents 3,118,944).
Spesifikasi katalis adalah sebagai berikut:
1. Bentuk
: Silinder
2. Ukuran
: 1/8 in x 1/8 in
3. Bulk density
: 650 kg/m3
4. Partical density : 1200 kg/m3
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-2
Produk utama yang dihasilkan adalah Diphenylamine yang mempunyai
kemurnian sebagai berikut:
1. (C6H5)2NH
: ≥ 99% berat
2. C6H5NH2
: max 1% berat
Tabel A.1. Data berat molekul masing-masing komponen
Komponen
Rumus Kimia
Berat Molekul (kg/kmol)
Titik Didih(oK)
Amoniak
NH3
17,031
239,65
Aniline
C6H5NH2
93,129
457,60
Nitrobenzene
C6H5NO2
123,113
483,95
Diphenylamine
(C6H5)2NH
169,227
575,15
Sumber :Yaws, Handbook of Chemical Compound Data for Process Safety
Diketahui kapasitas produksi sebesar 60.000 ton/tahun, maka produksi per jam
adalah 60.000
kg 1tahun 1 hari
ton
x 1000
x
x
tahun
ton 330 hari 24 jam
= 7.575,76 kg/jam
= 44,77 kmol/jam
Untuk menentukan jumlah bahan baku perjam yang digunakan untuk
memproduksi produk sebesar 7.575,76 kg/jam, maka digunakan perhitungan basis
yaitu sebesar 100 kmol/jam umpan total anilin masuk ke reaktor.
Secara umum, persamaan neraca massa adalah sebagai berikut :
{Massa masuk} – {Massa keluar} + {Massa teregenerasi} – {Massa terbentuk} =
{Akumulasi massa} (Himmelblau, 1996 : 144).
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-3
A.2 Perhitungan neraca massa
Perhitungan neraca massa adalah sebagai berikut.
1. Reaktor-201 (R-201)
Fungsi Alat
= Tempat terjadi reaksi pembentukan
Diphenylamine((C6H5)2NH)
= 500oC dan 7,5 atm
Kondisi Operasi
(US Patent 3,118,944;Addis et al.)
Basis massa masuk anilin
= 100 kmol/jam
Konversi anilin
= 35 % (Kirk Orthmer, 4th ed.)
Katalis yang digunakan
= Activated Alumina/Aluminium Oxide
(Al2O3) (Kirk Orthmer, 4th ed.)
F7
RE-201
F6
Gambar A.1.Reaktor-201 (RE-201)
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-4
Mekanisme reaksi pembentukan diphenylamine (C6H5)2NH:
2C6H5NH2(g)
(C6H5)2NH(g)+ NH3(g)
Konversi terhadap anilin (C6H5NH2) = 35% = 0,35
Kecepatan reaksi: rA = k.CA...................................................................(A.1)
dengan :
rA
= kecepatan reaksi (kmol/kgkat.m3.j)
CA
= konsentrasi aniline (kmol/m3)
12804.5 1
.........................................(A.2)
k 6.07866 x10 6 exp
T
kg. j
(US Patent 3.118.944)
Tinjauan elemen volume dalam RE-201:
FAo
FA
W+ΔW
W
ΔW
Gambar A.2. Elemen volume Packed Bed Reactor
a. Neraca massa reaksi dalam elemen volum untuk reactor fixed bed
In – out + generation = accumulation
FA | − FA |
FA | +∆ −FA |
∆
(-rA) =
dFA
(-rA) =
�
+∆
+ −rA ΔW
=0
= (-rA)
d
�
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-5
=
−rA
�
Dimana:
�
...............................................................................(A.3)
(-rA)
= k CAo (1-x)
CAo
=
�
� �
� �
............................................(A.4)
.............................................................(A.5)
��
b. Neraca panas reaksi dalam elemen volum untuk reactor fixed bed
n
n
dE sys
F
H
i
i =
dT
i 1
Q - Ws + Fi 0 H- i 0
i 1
Karena kondisi operasi adiabatis dan tidak ada akumulasi energi serta
kerja agitator, maka:
n
n
i 1
i 1
Fi 0 H i 0 Fi H i 0
n
n
dFi
dH i
H
Fi
0
i
dW
dW
i 1
i 1
n
n
H (r ) F Cp
i 1
i
i
A
i 1
i
i
dT
0
dW
dT (H Rx )(rA )
n
dW
FiCpi
i 1
.............................................................(A.6)
Persamaan reaksi yang terjadi dapat dilustrasikan sebagai berikut:
2A
B+C
Karena hanya A yang masuk:
(H Rx )(rA )
dT
dW FAo (CpA xCp)
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-6
(rA ) (H CpdT )
dT
Ac.b.dZ
FAo (CpA xCp)
dT (rA ) (H CpdT ) Ac.b
dZ
FAo (CpA xCp)
..................................(A.7)
c. Penurunan tekanan (Pressure Drop)
Penurunan tekanan di dalam reactor fixed bed dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan Ergun (Walas, 1956) sebagai berikut:
1 1501
P
G
1,75 G
gc DP 3
z
DP
1 1501
G
dP
1,75 G
dz gc DP 3
DP
...........................(A.8)
Dengan demikian terdapat tiga persamaan differensial yaitu
�
�
; ; dan .
Ketiga persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan Metode Runge-Kutta
orde 4.
Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan kondisi awal masuk reaktor pada z = 0 dan m:x,T, P, Δz
2. Dihitung harga panas reaksi dan kecepatan reaksi.
3. Dihitung harga-harga
dx
= f1 (x, T, P, z)
dz
dT
= f2 (x, T, P, z)
dz
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-7
dP
= f3 (x, T, P, z)
dz
Untuk inkremen Δz:
a. J1
= f1 (zo; xo; To; Po). Δz
K1
= f2 (zo; xo; To; Po). Δz
L1
= f3 (zo; xo; To; Po). Δz
b. J2
= f1 (zo+Δz/2; xo+J1/2 ; To+K1/2; Po+L1/2). Δz
K2
= f2 (zo+Δz/2; xo+J1/2 ; To+K1/2; Po+L1/2). Δz
L2
= f3 (zo+Δz/2; xo+J1/2 ; To+K1/2; Po+L1/2). Δz
c. J3
= f1 (zo+Δz/2; xo+J2/2 ; To+K2/2 ; Po+L2/2). Δz
K3
= f2 (zo+Δz/2; xo+J2/2 ; To+K2/2 ; Po+L2/2). Δz
L3
= f3 (zo+Δz/2; xo+J2/2 ; To+K2/2 ; Po+L2/2). Δz
d. J4
= f1 (zo+Δz; xo+J3 ; To+K3; Po+L3). Δz
K4
= f2 (zo+Δz; xo+J3 ; To+K3; Po+L3). Δz
L4
= f3 (zo+Δz; xo+J3 ; To+K3; Po+L3). Δz
e. Δx
= 1/6 (J1 + 2.J2 + 2.J3 + J4)
ΔT = 1/6 (K1 + 2.K2 + 2.K3 + K4)
ΔP
= 1/6 (L1 + 2.L2 + 2.L3 + L4)
f. z
= zo + Δz
x
= xo+ Δx
T
= To + ΔT
P
= Po - ΔP
Untuk mendapatkan harga x, T dan P pada interval selanjutnya dilakukan
dengan cara yang sama.
4. Perhitungan dilanjutkan sampai konversi yang dikehendaki.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-8
Diperoleh:
Z (m)
X (Konversi)
T (K)
P (atm)
0
0,00%
748,15
8,1000
0,1
0,92%
748,82
8,0848
0,2
1,85%
749,48
8,0695
0,3
2,78%
750,15
8,0542
0,4
3,71%
750,83
8,0388
0,5
4,64%
751,50
8,0234
0,6
5,58%
752,17
8,0079
0,7
6,52%
752,85
7,9924
0,8
7,46%
753,53
7,9769
0,9
8,41%
754,21
7,9613
1
9,35%
754,89
7,9457
1,1
10,30%
755,57
7,9300
1,2
11,25%
756,26
7,9143
1,3
12,20%
756,94
7,8985
1,4
13,15%
757,62
7,8827
1,5
14,10%
758,31
7,8668
1,6
15,06%
759,00
7,8509
1,7
16,02%
759,69
7,8350
1,8
16,97%
760,37
7,8190
1,9
17,93%
761,06
7,8029
2
18,89%
761,75
7,7868
2,1
19,85%
762,44
7,7707
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-9
2,2
20,81%
763,13
7,7545
2,3
21,76%
763,82
7,7383
2,4
22,72%
764,50
7,7220
2,5
23,68%
765,19
7,7056
2,6
24,64%
765,88
7,6892
2,7
25,60%
766,57
7,6728
2,8
26,55%
767,25
7,6563
2,9
27,51%
767,94
7,6398
3
28,46%
768,62
7,6232
3,1
29,41%
769,31
7,6066
3,2
30,36%
769,99
7,5899
3,3
31,31%
770,67
7,5731
3,4
32,26%
771,35
7,5563
3,5
33,20%
772,02
7,5395
3,6
34,14%
772,70
7,5226
3,7
35,08%
773,37
7,5056
3,8
36,02%
774,04
7,4886
3,9
36,95%
774,71
7,4716
4
37,88%
775,37
7,4545
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh konversi 35,08 % pada tinggi 3,7
meter dan suhu 773,37oK.
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-10
Basis perhitungan = 100 kmol/jam C6H5NH2, umpan total masuk reaktor
Mol C6H5NH2bereaksi = mol umpan x konversi = 35 kmol/jam
Mol C6H5NH2sisa = mol umpan – mol bereaksi = 65 kmol/jam
Mol (C6H5)2NH terbentuk = x mol C6H5NH2bereaksi = 17,5 kmol/jam
Mol NH3terbentuk= x mol C6H5NH2bereaksi = 17,5 kmol/jam
Massa C6H5NH2masuk reaktor = 100 kmol/jam x 93,129 kg/kmol
x 99,9% = 9.312,9 kg/jam
Massa C6H5NH2sisa = 65 kmol/jam x 93,129 kg/kmol = 6.053,39 kg/jam
Massa (C6H5)2NH terbentuk = 17,5 kmol/jam x 169,227 kg/kmol
= 2.961,47 kg/jam
Massa NH3terbentuk = 17,5 kmol/jam x 17,031 kg/kmol
= 298,04 kg/jam
Kemurnian bahan baku:
C6H5NH2 = 99,9% dan C6H5NO2 = 0,1%
C6H5NO2 dalam umpan C6H5NH2=
, %
x 100 kmol/jam
99,9%
x 123,113 kg/kmol= 9,3222 kg/jam
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-11
Tabel A.2. Neraca Massa Reaktor-201 (R-201)
Masuk
Teregenerasi
Terbentuk
Keluar
(kg/jam)
(kg/jam)
(kg/jam)
(kg/jam)
C6H5NH2
9.312,9000
3.259,5150
-
6.053,3850
C6H5NO2
9,3222
-
-
9,3222
(C6H5)2NH
-
-
2.961,4725
2.961,4725
NH3
-
-
298,0425
298,0425
Total
9.322,2222
3.259,5150
3.259,5150
9.322,2222
Komponen
Jadi neraca massa pada reaktor yaitu :
{Massa masuk} – {Massa keluar} + {Massa tergenerasi}
– {Massa terbentuk} = {Akumulasi massa}
[{9.325,222} – {3.259,515} – {3.259,515} – {9.325,222}]kg/jam = 0
kg/jam
2. Kondensor Parsial - 301 (CD-301)& Separator Drum – 301 (SD -301)
Fungsi Alat = Menurunkan suhu dan mengembunkan hasil keluaran
reaktor yaitu condensable gas {C6H5NH2; C6H5NO2; dan
(C6H5)2NH} dan selanjutnya memisahkan non-condensable
gas dari cairan keluaran CD-301 (memisahkan fraksi berat
dan fraksi ringan)
Kondisi Operasi
: 193,31 oC dan 7,5 atm
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-12
F8
Air Pendingin
CD-301
F9
Air Pendingin
Gambar A.2. CD-301
F10
F9
SD-301
F11
Gambar A.3. Separator Drum-301 (SD-301)
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-13
Komponen
BM (kg/kmol)
Massa Masuk (kg/jam)
C6H5NH2
93,129
6.053,3850
C6H5NO2
123,113
9,3222
(C6H5)2NH
169,227
2.961,4725
NH3
17,031
298,0425
Total
9.322,2222
Perhitungan neraca massa di WHB menggunakan vapor-liquid equilibrium
(Ludwig, 1994)
Adapun langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut:
1. Mengeset temperatur dan tekanan. Temperatur kondensor parsial berada
pada temperatur bubble point dan temperatur dew point. Didesain
temperatur keluaran CD-301 tidak jauh dari temperatur bubble point
feed pada Menara Distilasi-301 (MD-301).
Tbubble = Ʃ xi = Ʃ
�
�
Tdew = Ʃ yi = Ʃ Ki.xi
2. Membuat persamaan neraca massa
Ft Xi = Vt yi + L xi
.......(i)
3. Menentukan F serta menghitung jumlah dan komposisi dari V dan L
Ft = F + Vs
.......(ii)
dimana:
Ft
: mol masuk total
F
: mol masuk
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-14
Vs : mol non-condensable gas
Dari Henry’s Law yaitu Ki =
Ft Xi = Vt yi + L
Vt = V + Vs
�
�
.......(iii)
�
�
maka pers. (i) menjadi:
.......(iv)
dimana:
Vt : mol uap total
V
: mol uap keluar
Vs : mol non-condensable gas
4. Dari persamaan (iii) diperoleh:
yi =
yi =
�
� +
−
�
, dimana Ft = Vt + L maka yi =
�
��
�
−
�
�
� − +
�
.......(v)
�
5. Menentukan V, L, yi, dan xi
Mengasumsikan V untuk selanjutnya ditrial-error
Menghitung L
Dik. F = V+ L maka
L = F- V
.......(vi)
Menghitung nilai Ki pada temperatur dan tekanan total
Dari Henry’s Law diketahui bahwa Ki =
�
pi∗
Data tekanan uap komponen dinyatakan dengan persamaan Antoine:
ln pi*
dimana:
=A-
�+
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-15
pi*
= mmHg
T
= Kelvin
A, B, C
= konstanta
Harga A, B, dan C dari Reid, R.C., 1977:
Komponen
A
B
C
NH₃
16,9481 2.132,50
-32,98
C6H5NH2
16,6748 3.857,52
-73,15
C6H5NO2
16,1484 4.032,66
-71,81
(C6H5)2NH 18,0646 5.995,89
-50,00
Jika F = V + L maka persamaan neraca massa komponen tanpa mol
non-condensable gas adalah
F Xi = V yi + L xi
yi=
F
+
i
��
Ʃ V yi= Ʃ
.......(vii)
.......(viii)
F i
+
.......(ix)
��
dimana Ʃ yi = 1
maka V= Ʃ
F i
+
.......(x)
��
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-16
Diketahui laju alir umpan total yang masuk ke Kondensor Parsial.
BM
Massa
(kg/kmol)
(kg/jam)
NH3
17,031
298,0425
17,5000
0,1749
C6H5NH2
93,129
6.053,3850
65,0000
0,6495
C6H5NO2
123,113
9,3222
0,0757
0,0008
(C6H5)2NH
169,227
2.961,4725
17,5000
0,1749
9.322,2222
100,0757
1
Komponen
Fraksi mol
Mol (kmol/jam)
Total
umpan
Dari langkah-langkah perhitungan yang telah dilakukan diperoleh:
1. Tcond pada P = 7,5 atm
Tbubble = 84,89oC = 358,04 K
pi∗
Komponen
pi*
NH3
42,7126
5,7027
0,9972
C6H5NH2
0,0302
0,0040
0,0026
C6H5NO2
0,0103
0,0014
0,0000
(C6H5)2NH
0,0003
0,0000
0,0000
Total
Ki =
�
yi
0,9998
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-17
Tdew = 331,92oC = 605,07 K
pi∗
Komponen
pi*
NH3
725,7764
96,9006
0,0018
C6H5NH2
16,2722
2,1725
0,2990
C6H5NO2
7,0487
0,9411
0,0008
(C6H5)2NH
1,8763
0,2505
0,6980
Ki =
�
xi
Total
0,9996
Tbubble< Tcond< Tdew
Didesain Tcond = 193,31ᵒC
2. Neraca Massa Total dan Komponen pada Kondensor Parsial
Komposisi umpan masuk Kondensor Parsial tanpa non-condensable
gas.
BM
Massa
Mol
Fraksi mol
(kg/kmol)
(kg/jam)
(kmol/jam)
umpan
C6H5NH2
93,129
6.053,385
65,0000
0,7872
C6H5NO2
123,113
9,3222
0,0758
0,0009
(C6H5)2NH
169,227
2.961,4725
17,5000
0,2119
9.024,1797
82,5757
1,0000
Komponen
Total
Prarancangan Pabrik Diphenylamine dari Konversi Fase Uap Anilin
Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
A-18
Fraksi Mol Vapor dan Liquid Keluaran Kondensor Parsial
Komponen
pi*
Ki =
�
pi∗
V
yi
xi
(kmol/jam)
C6H5NH2
1,2630
0,1686
0,0004
0,1327
0,7872
C6H5NO2
0,4949
0,0661
0,0000
0,0001
0,0009
(C6H5)2NH
0,0515
0,0069
0,0000
0,0015
0,2119
0,1343
1,0000
Total
yNH3 = 1- Ʃyi = 0,8657
Tabel A.3. Neraca Massa Kondensor Parsial-301 (CD-301)
Massa
Mol
Massa
Mol
Masuk
Masuk
Masuk
Masuk
(kg/jam)
(kmol/jam)
(kg/jam)
(kmol/jam)
NH3
298,0425
17,5000
298,0425
17,5000
C6H5NH