FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

(1)

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA

SUKAMULYAKECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2012

Oleh BENI SAPUTRA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(2)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA DI DESA

SUKAMULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

Oleh BENI SAPUTRA

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor pendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun 2012, dengan titik tekan kajian pada kemudahan mendapatkan modal, bahan mentah, tenaga kerja, sarana transportasi dan pemasaran hasil produksi.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini yaitu 13 pengusaha. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara terstruktur dan teknik dokumentasi. Analisis data dengan tabel frekuensi dan persentase, sebagai dasar interpretasi dan dideskripsikan sebagai laporan hasil penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Semua responden (100%) mudah untuk memproleh modal. Hal ini dikarenakan dalam 1 bulan terakhir pada saat dilakukan penelitian, industri-industri selalu dapat memenuhi kebutuhan modal yang diperlukan untuk kegiatan industri. (2) Semua responden (100%) mudah untuk memperoleh bahan mentah. Hal ini dikarenakan dalam 1 bulan terakhir pada saat dilakukan penelitian, industri-industri selalu dapat memenuhi kebutuhan bahan mentah yang diperlukan untuk proses produksi. (3) Semua responden (100%) mudah untuk memperoleh tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri-industri selalu terpenuhi dalam 1 bulan terakhir saat dilakukan penelitian. (4) Semua responden (100%) mudah untuk memperoleh sarana transportasi. Hal ini dikarenakan dalam 1 bulan terakhir saat dilakukan penelitian, kebutuhan sarana transportasi yang diperlukan selalu tersedia dan sangat mendukung untuk seluruh kegiatan industri. (5) Semua responden (100%) mudah dan lancar dalam memasarkan hasil kerajinan. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan setiap satu kali produksi selalu habis terjual dalam 1 bulan terakhir saat dilakukan penelitian.


(3)

(4)

(5)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Beni Saputra

2. NPM : 0853034008

3. Program Studi : Pendidikan Geografi 4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/FKIP

5. Alamat : Jl. Udang 2 Gg. Bakri 3 LK 2 Kel. Garuntang, Kec. Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung

6. No. Hp : 085789692225

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Pendukung Berdirinya Industri Kerajinan Dari Bahan Baku Kain Perca Di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun 2012” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,

Beni Saputra NPM. 0853034008


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

RIWAYAT HIDUP ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

SANWACANA ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Kegunaan Penelitian... 8

F. Ruang Lingkup Kajian Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 11

1. Pengertian Geografi ... 11

2. Pengertian Industri ... 12

3. Faktor-faktor Pendukung Berdirinya Suatu Industri ... 13

3.1 Modal ... 13

3.2 Bahan Mentah ... 14

3.3 Tenaga Kerja ... 16

3.4 Sarana Transportasi ... 16

3.5 Pemasaran ... 17


(7)

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ... 23

1. Variabel Penelitian ... 23

2. Definisi Operasional Penelitian... 23

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

1. Teknik Observasi ... 25

2. Teknik Wawancara Terstruktur... 26

3. Teknik Dokumentasi ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Geografis Daerah Penelitian ... 28

1. Letak, Luas, dan Batas Wilayah ... 28

2. Letak Sosial Ekonomi ... 32

B. Keadaan Penduduk Desa Sukamulya ... 32

1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk ... 33

2. Komposisi Penduduk ... 34

a. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 34

b. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 35

c. Komposisi Penduduk Menurut Matapencaharian ... 37

C. Deskripsi Data Primer Hasil Penelitian ... 38

1. Umur Responden ... 38

2. Pendidikan Responden ... 39

3. Faktor Pendukung Perkembangan Industri Kerajinan Dari Bahan Baku Kain Perca ... 40

3.1 Modal ... 40

3.2 Bahan Mentah ... 45

3.3 Tenaga Kerja ... 49

3.4 Sarana Transportasi ... 57

3.5Pemasaran... 61

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70 DAFTAR PUSTAKA


(8)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri merupakan serangkaian kegiatan mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi, yang bertujuan untuk menambah nilai ekonomi dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Pada umumnya pembangunan industri bertujuan untuk menciptakan struktur ekonomi yang seimbang, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Pembangunan suatu industri mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Menaikkan taraf hidup

2. Menghambat pertambahan penduduk

3. Memudahkan penghidupan. Bintarto (1968:91).

Indonesia merupakan negara agraris, yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Usaha dibidang pertanian merupakan sumber ekonomi utama bagi sebagian besar penduduk yang tinggal di pedesaan. Namun kenyataannya saat ini, usaha dibidang pertanian tidak dapat lagi mampu menyerap tenaga kerja di desa, sehingga perkembangan jumlah tenaga kerja di sektor tersebut telah memunculkan pengangguran penduduk desa. Hal ini terjadi karena akibat laju pertumbuhan penduduk yang tidak diikuti dengan perluasan lapangan


(9)

kerja dan perluasan lahan pertanian. Keadaan demikian menyebabkan semakin banyaknya tenaga kerja sektor pertanian yang tidak memperoleh pekerjaan dan tidak terserap dalam lapangan kerja di sektor pertanian.

Hal tersebut saat ini menjadi permasalahan pada masyarakat pedesaan yang perlu dicari pemecahannya di luar sektor pertanian. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah melaksanakan pembangunan di bidang industri yang mampu menciptakan dan menyerap tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Diharapkan dengan adanya pembangunan industri maka masyarakat tidak hanya tergantung pada sektor pertanian dan mengurangi jumlah pengangguran, mengingat semakin sempitnya lahan pertanian di desa. Dengan kata lain dengan adanya pembangunan industri dapat membantu masyarakat meningkatkan pemenuhan kebutuhan pokok keluarga.

Pendirian industri di wilayah pedesaan bukanlah merupakan suatu hal yang mudah, karena perlu didukung oleh beberapa faktor geografis yang terdapat di wilayah tersebut. Idealnya dalam mendirikan suatu industri harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa unsur geografis baik fisis maupun sosial yang dapat mempengaruhi keberadaan industri tersebut seperti yang dikemukakan oleh Robinson dalam Daldjoeni (1992:58) bahwa ada enam faktor geografis yang mendukung berdirinya industri yaitu: bahan mentah, sumberdaya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasaran dan fasilitas transportasi. Pendapat lain diungkapkan pula oleh Bintarto bahwa salah satu syarat berdirinya suatu industri adalah tersedianya modal (1968:91).


(10)

Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa dalam mendirikan suatu industri di suatu tempat harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor geografis yang ada pada suatu daerah, sebagai faktor pendukung berdirinya industri. Berdasarkan lokasi (penempatan) industri, keberadaan suatu industri dapat digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu:

1. Industri yang berorientasi pasar (marked oriented industry).

2. Industri yang berorientasi pada tempat pengolahan (supply oriented industry). 3. Industri yang berorientasi pada tenaga (power oriented industry). (Edy

Haryono, 2004:18)

Berdasarkan klasifikasi industri diatas, industri kerajinan dari bahan baku kain perca yang berada di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu tergolong kedalam industri yang berorientasi pada tenaga (power oriented industry), karena penempatan industri tersebut didasarkan karena adanya tenaga kerja di desa Sukamulya, sedangkan bahan mentahnya berasal dari luar daerah yaitu dari Bandung, Tangerang, Surabaya, dan Cirebon.

Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu memiliki jumlah penduduk 2382 jiwa yang terdiri dari 602 Kepala Keluarga. Mata pencaharian penduduknya sangat bervariasi, yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:


(11)

Tabel 1. Jumlah Pekerja Menurut Mata Pencarian Pokok di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun 2012

No Mata Pencaharian Jumlah penduduk (jiwa) Persetase (%)

1 Petani 226 42,08

2 Buruh Tani 70 13,03

3 Buruh/swasta 57 10,61

4 Pegawai Negeri 51 9,49

5 Pengrajin Kain Perca 13 2,42

6 Pedagang 109 20,41

7 Peternak 1 0,18

8 Montir 7 1,30

9 Perawat 1 0,18

10 Bidan 2 0,37

Jumlah 537 100

Sumber: Data Monografi Desa, PNPM tahun 2011.

Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat dijelaskan bahwa matapencarian pokok yang paling banyak di Desa Sukamulya yaitu bekerja sebagai petani sebanyak 226 jiwa atau 42,08%, kemudian sebagai pedagang sebanyak 109 jiwa atau 20,41%. Sedangkan untuk pengusaha kerajinan kain perca merupakan jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan jenis matapencaharian lainnya, yaitu berjumlah 13 jiwa atau 2,42%.Tetapi walaupun jumlahnya kecil jenis mata pencaharian usaha kerajinan dari bahan baku kain perca memberikan peran penting dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Desa Sukamulya.

Berdasarkan survey yang dilakukan pada bulan Oktober 2011, maka industri kerajinan dari bahan baku kain perca merupakan suatu industri yang mengolah kain perca (kain sisa atau potongan kain yang biasanya tidak dipakai lagi oleh industri garmen, industri tekstil atau perusahaan konveksi) sebagai bahan baku untuk dijadikan berbagai kerajinan dari kain perca. Berbagai hasil dari industri kerajinan dari bahan baku kain perca adalah seprei, sarung bantal, sarung guling, keset dan berbagai kerajinan dari kain perca lainnya sesuai permintaan konsumen.


(12)

Usaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya merupakan usaha yang dirintis oleh keluaraga Bapak Suherman pada tahun 1998 di Tangerang (Banten). Pada awalnya usaha tersebut terus berjalan dan berkembang di Tangarang, namun karena biaya hidup yang mahal dan tidak mampu menggaji tenaga kerja, sehingga pada tahun 2001 Bapak Suherman memutuskan untuk pindah ke Lampung dan mulai membuka usaha tersebut kembali tepatnya di Desa Sukamulya. Di Desa Sukamulya usaha Bapak Suherman terus berkembang dan sampai saat ini banyak diikuti oleh tetangganya, yaitu sebanyak 12 pengusaha pengrajin kain perca. (Hasil wawancara, tanggal 21-23 Oktober 2011).

Dalam proses produksinya, industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini melalui beberapa tahap. Tahap pertama yang dilakukan adalah pemilahaan bahan baku yaitu kain perca. Kain perca dipilah-pilah sesuai dengan warna dan corak yang sama. Setelah bahan baku selesai dipilah-pilah, maka dilanjutkan dengan proses pemotongan, kain perca dipotong sesuai dengan ukuran dan jenis kerajinan yang akan dibuat. Proses selanjutnya yaitu menjahit kain perca menjadi berbagai kerajinan dari bahan baku kain perca yang siap untuk dipasarkan. Proses penjahitan kerajinan dari bahan baku kain perca dilakukan di rumah masing-masing tenaga kerja usaha industri tersebut. Pemasaran hasil kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya ini pada awalnya hanya dipasarkan untuk daerah di sekitar wilayah Propinsi Lampung saja, namun sekarang pemasarannya sudah menyebar ke Palembang, Jambi, Riau, Bengkulu, Medan dan Aceh.


(13)

Adanya industri kerajinan dari bahan baku kain perca diharapkan tidak hanya mampu untuk menyerap tenaga kerja atau mempekerjakan masyarakat setempat khususnya di Desa Sukamulya, tetapi juga mampu membantu meningkatkan pendapatan keluarga pengusaha itu sendiri serta membantu tenaga kerja dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarga.

Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul

“Faktor-Faktor Pendukung Berdirinya Industri Kerajinan Dari Bahan Baku Kain

Perca Di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun 2012”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka peneliti mengidentifiksikan masalah sebagai berikut:

1) Modal

2) Kemudahan mendapatkan bahan mentah 3) Kemudahan mendapatkan tenaga kerja 4) Kemudahan sarana transportasi

5) Kemudahan pemasaran hasil produksi

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah faktor modal mendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu?


(14)

2) Apakah faktor bahan mentah mendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu?

3) Apakah faktor tenaga kerja mendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu?

4) Apakah faktor sarana transportasi mendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu?

5) Apakah faktor pemasaran hasil produksi mendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendapatkan informasi tentang mudah atau tidaknya mendapatkan modal sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu. 2. Untuk mendapatkan informasi tentang mudah atau tidaknya mendapatkan

bahan mentah sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu.

3. Untuk mendapatkan informasi tentang mudah atau tidaknya mendapatkan tenaga kerja sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan


(15)

baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu.

4. Untuk mendapatkan informasi tentang mudah atau tidaknya mendapatkan sarana transportasi sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu.

5. Untuk mendapatkan informasi tentang mudah atau tidaknya pemasaran hasil produksi sebagai faktor pendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu.

E. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah terutama geografi industri terhadap fenomena tumbuhnya industri yang terdapat dilapangan dan kehidupan masyarakat.

3. Dapat dijadikan sebagai suplemen bahan ajar dalam ilmu pengetahuan sosial, khususnya mata pelajaran Geografi pada:

a. SMP Kelas VII semester II (genap) tentang perindustrian, pokok materi klasifikasi industri menurut jumlah tenaga kerja.

b. SMA Kelas XII semester I (ganjil) tentang industri dan persebarannya, pokok materi faktor lokasi dan orientasi industri.


(16)

F. Ruang Lingkup Penelitian

1) Ruang lingkup objek penelitian adalah faktor-faktor pendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu yang meliputi: kemudahan mendapatkan modal, bahan mentah, tenaga kerja, kemudahan sarana transportasi, dan kemudahan pemasaran hasil produksi.

2) Ruang lingkup subjek penelitian adalah pengusaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu.

3) Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian adalah di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu tahun 2011.

4) Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Geografi Industri.

Geografi industri adalah cabang dari geografi, khususnya geografi ekonomi, yang secara khusus mempelajari usaha dan kegiatan industri terutama mengidentifikasi dan menganalisis lokasi, persebaran industri, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Edy Haryono, 2004:7).

Keberadaan industri khususnya industri kerajinan dari bahan baku kain perca yang berkembang di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia, yang mengubah bahan baku (kain perca) menjadi berbagai jenis kerajinan seperti seprei, sarung bantal, sarung guling, dan keset sebagai bahan jadi yang diperdagangkan. Perubahan bahan baku menjadi bahan jadi dalam suatu wilayah tempat berdirinya industri tersebut termasuk ke dalam kajian Geografi industri.


(17)

II.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Landasan teori merupakan konsepsional bagi penulis mengenai cara yang akan digunakan dalam memecahkan masalah yang akan diteliti. Untuk lebih terarahnya penelitian ini maka penulis akan mengutip beberapa landasan teoritis dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan variabel-variabel pada penelitian, seperti di bawah ini:

1. Pengertian Geografi

Geografi adalah pengkajian secara holistic (menyeluruh) melalui pendekatan keruangan, kewilayahan, ekologi dan kesisteman, serta historis terhadap serangkaian gejala dan perihal kehidupan manusia di suatu wilayah tertentu (di permukaan bumi) dan penyajian pengkajian tersebut disampaikan melalui alat peraga peta, grafik, model atau sistem informasi geografi. (Widoyo Alfandi, 2001:87). Lebih lanjut Bintarto (1977:11) mengungkapkan geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gajala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.


(18)

Menurut Bintarto (1977:12), geografi dapat diklasifikasikan menjadi dua cabang, yaitu geografi fisik dan geografi sosial. Geografi fisik yaitu cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dari permukaan bumi. Geografi sosial adalah cabang geografi yang bidang studinya yaitu aspek keruangan gejala dipermukaan bumi, yang mengambil manusia sebagai objek pokok.

Geografi ekonomi adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya struktur keruangan aktivitas ekonomi. Dengan demikian titik berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang termasuk ke dalamnya bidang pertanian, industri, perdagangan, transportasi, komunikasi dan lain-lain sebagainya. (Nursid Sumaatmadja, 1988:54).

Dalam studi geografi, geografi industri dapat masuk ke dalam cabang geografi ekonomi yang mempelajari tentang ruang yang berkenaan dengan tempat penyelenggaraan aktivitas industri.

2. Pengertian Industri

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan setengah jadi menjadi barang jadi dengan nilai ekonomis tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri (Kartasapoetra 1987:6). Lebih lanjut Nursid Sumaatmadja (1988:179) menyatakan bahwa industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi (manufacturing industry).


(19)

Pendapat lain dikemukakan Bintarto (1977:87) industri adalah setiap usaha merupakan suatu unit produksi yang membuat suatu barang atau mengerjakan suatu barang (bahan) di suatu tempat tertentu untuk keperluan masyarakat.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat didefinisikan bahwa industri adalah kegiatan pengolahan bahan mentah atau bahan baku melalui proses produksi yang menghasilkan suatu barang (produk) yang bernilai lebih tinggi dan siap untuk dipasarkan.

Demikian halnya pada industri kerajinan dari bahan baku kain perca, yang menjadi bahan baku adalah berupa kain perca. Bahan baku tersebut diproses dengan menggunakan mesin jahit dan keterampilan seorang penjahit, dihasilkan sebuah barang (produk) berupa kerajinan-kerajinan dari kain perca seperti seprei, sarung bantal, sarung kasur, dan keset.

3. Faktor-Faktor Pendukung Berdirinya Suatu Industri

Menurut Robinson dalam Daldjoeni (1992:58) bahwa dalam mendirikan suatu industri perlu di dukung oleh faktor-faktor geografis seperti, bahan mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air, pasar dan fasilitas-fasilitas transportasi. Selain dari beberapa faktor tersebut, diungkapkan pula oleh Bintarto bahwa salah satu syarat berdirinya suatu industri adalah tersedianya modal (1968:91).

Berdasarkan pendapat diatas, maka suatu industri dapat berdiri apabila memenuhi syarat-syarat antara lain tersedianya modal, tersedianya bahan mentah, tersedianya


(20)

tenaga kerja, tersedianya sarana transportasi dan tersedianya pemasaran hasil produksi sehinga dapat mendukung berdirinya suatu industri di suatu wilayah.

3.1 Modal

Modal merupakan salah satu faktor penting dalm suatu industri atau usaha, mulai dari mempersiapkan, mendirikan, memroses hingga memasarkan. Menurut kamus lengkap bahasa indonesia (2005:453), pengertian modal adalah uang yang dipakai sebagai induk untuk berdagang, harta untuk dimanfaatkan agar menghasilkan sesuatu yang baru, barang yang dipergunakan untuk bekerja. Menurut Marsudi Djojodipuro (1999: 38), modal dapat berupa bangunan, mesin dan peralatan lainnya maupun berupa sejumlah uang atau dana.

Modal dapat menjadi penentu berjalan atau tidaknya kegiatan suatu industri, karena modal harus tetap ada pada setiap usaha untuk dapat menjalankan fungsinya. Modal yang ada akan sangat berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh pengusaha. Selain itu kemajuan suatu industri sangat dipengaruhi oleh modal yang dimiliki, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Kartasapoetra (1987:62) bahwa sulitnya modal dan pemasaran menjadikan perindustrian di tanah air kita tidak berkembang.

Berdasarkan pengertian modal di atas, modal dapat berupa uang atau barang yang dapat digunakan untuk menunjang suatu usaha. Dalam industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu modal ada yang berupa uang yang nantinya digunakan untuk membeli


(21)

bahan mentah dan biaya produksi sedangkan modal yang berbentuk barang atau modal tetap yaitu berupa mesin jahit, gunting, benang, jarum dan perlengkapan lain yang digunakan untuk menjahit.

3.2 Bahan Mentah

Bahan mentah merupakan faktor penting yang tidak dapat dilepaskan dari keberadaan suatu industri, karena keberadaan bahan mentah ini dapat menentukan kelanjutan dan berlangsungnya proses produksi. Menurut Kartassapoetra (1987:17) bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam atau yang didapat dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Dalam kelangsungan proses produksi bahan mentah merupakan hal yang penting. Semakin sulit memperoleh bahan mentah, maka akan semakin menghambat proses produksi atau memperbesar biaya produksi, hal ini sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh Kartasapoetra (1987:73) yaitu: Sehubungan dengan kegiatan usahanya, perusahaan industri sangat berkepentingan dengan ketersediaan bahan mentah atau bahan baku ataupun barang setengah jadi, dengan ketentuan mudah didapat, tersedianya sumber yang dapat menunjang usaha untuk jangka panjang, harganya layak, sesuai dengan kualitas yang diharapkan yang artinya bila diolah akan menjadi produk yang baik, dan biaya pengangkutannya/penyampaiannya ke pabrik/perusahaan dapat dikatakan murah atau layak.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa suatu industri harus memperhitungkan mudah atau tidaknya memperoleh bahan mentah. Adapun kemudahan yang dimaksud adalah kemudahan memperoleh bahan mentah untuk


(22)

jangka panjang dan kemudahan dalam hal pengangkutan dari sumber bahan mentah ke lokasi industri.

Pada industri kerajinan dari kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu yang menjadi bahan mentahnya adalah kain perca (potongan kain yang biasanya tidak dipakai lagi oleh industri garmen, industri tekstil atau perusahaan konveksi). Bahan mentah industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya ini berasal dari luar kota yaitu Bandung, Tangerang, Surabaya, dan Cirebon.

3.3 Tenaga Kerja

Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan berdirinya suatu industri yaitu tenaga karja, sesuai dengan pendapat Edi Haryono dalam buku ajar geografi industri (2004:21) bahwa penyediaan tenaga kerja (labour supply) merupakan bagian integral dari suatu proses produksi.

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan:2).

Dalam suatu industri, kebutuhan akan tenaga kerja menyangkut dua segi yaitu segi kuantitatif dan segi kualitatif. Segi kuantitatif artinya banyaknya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan suatu industri, sedangkan segi kualitatif artinya tenaga kerja yang dipilih harus memiliki keahlian dan keterampilan khusus serta profesional dalam bidangnya.

Pada industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu kebutuhan akan tenaga kerjanya termasuk ke


(23)

dalam segi kualitatif karena tenaga kerjanya harus memiliki keahlian dan keterampilan khusus yaitu bisa menjahit.

3.4 Sarana Transportasi

Dalam suatu proses produksi kemudahan dan kelancaran sarana transportasi akan sangat mendukung berdirinya industri di suatu tempat. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh Kartasapoetra (1987:70), bahwa transportasi sangat penting bagi setiap perusahaan baik bagi pengangkutan bahan mentah atau bahan baku ke perusahaan maupun produk-produk jadi dari perusahaan untuk pemasaran sampai daerah-daerah yang jauh kepedalaman.

Berdasarkan pendapat di atas, maka jelas bahwa sarana transportasi merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu industri. Karena dengan adanya sarana transportasi yang mudah dan lancar akan sangat mendukung dalam proses kegiatan pengadaan bahan mentah dan pemasaran hasil produksi. Adapun sarana transportasi yang digunakan dalam industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini yaitu mobil truck, pick up, ataupun kendaraan lain yang dapat memudahkan pengadaan bahan mentah dan pemasaran hasil produksi. Biaya transportasi merupakan salah satu biaya produksi, oleh karena itu adanya biaya transportasi yang lebih murah dan mudah untuk mendapatkan sarana transportasi akan dapat mengakibatkan biaya produksi yang lebih rendah pula.

Seperti pada industri kerajinan gerabah yang berada di Desa Negara Ratu Kecamatan Natar lampung Selatan, sarana transportasi yang ada sangat


(24)

mendukung terhadap proses dan kegiatan produksi pada industri tersebut. Hal ini dapat dilihat dari lancar dan mudahnya untuk mendapatkan transportasi yang digunakan, baik transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan mentah ke lokasi industri maupun transportasi yang digunakan untuk pemasaran hasil produksi kerajinan gerabah. (Sundari Astuti, 2007:60).

3.5 Pemasaran

Menurut Heidjrachman Ranupandojo dkk (1989: 8) Pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, barang-barang itu dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, disimpan, diberi harga, dan dijual.

Pada dasarnya pendirian suatu industri adalah untuk menghasilkan suatu produk yang berupa barang atau jasa untuk dapat dijual kepada masyarakat atau konsumen. Seperti halnya pada industri kerajinan dari kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu menghasilkan produk berupa kerajinan-kerajinan dari kain perca seperti seprei, sarung bantal, sarung guling, dan keset yang siap dijual kepada masyarakat atau konsumen. Oleh karena itu pemasaran yang baik sangat diperlukan guna kemudahan dan kelancaran tersampaikannya barang hasil produksi dari produsen ke konsumen. Kelancaran pasar dipengaruhi oleh jumlah penjual dan pembeli atau konsumen. Hal itu sesuai dengan pernyataan Robinson Tarigan (2005:92) yang menyatakan bahwa pasar sempurna adalah apabila jumlah penjual cukup banyak demikian pula dengan


(25)

jumlah pembeli. Dan kunci keberhasilan suatu pemasaran tergantung dari dua hal, yaitu barang produksi dan tenaga pemasaran. (Nurdin Elyas, 2008:25)

Seperti pada industri paving blok yang berada di Kelurahan Yosodadi kecamatan Metro Timur kota Metro, maka jelas bahwa kemudahan / kelancaran dalam proses pemasaran yang baik berpengaruh terhadap perkembangan industri, karena semakin banyak barang yang terjual maka semakin besar keuntungannya. Dengan demikian kemudahan proses pemasaran berkaitan erat dengan kemudahan transportasi. (Desy mauliya, 2008:16).

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka pemasaran merupakan proses akhir dari suatu kegiatan industri untuk mendistribusikan barang atau jasa hasil produksi kepada masyarakat atau konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

B. Kerangka Pikir

Keberadaan industri yang muncul dan berkembang di suatu wilayah pada umumnya didukung oleh beberapa faktor geografis yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bahan mentah dan keadaan serta berbagai fasilitas penunjang dalam proses produksi yang membuat bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. Secara umum berdirinya industri di suatu tempat atau wilayah hendaknya di dukung oleh teori industri. Berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya merupakan kegiatan yang telah berkembang dari beberapa tahun yang lalu, sedangkan bahan baku


(26)

industrinya brasal dari tempat yang jauh dan harus didukung oleh beberapa faktor lainnya dalam mendukung proses produksi barang.

Berasal dari pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Pendukung Berdirinya Industri Kerajinan Dari Bahan Baku Kain Perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun 2012”, dengan titik tekan kajian pada kemudahan mendapatkan modal, kemudahan mendapatkan bahan mentah, kemudahan mendapatkan tenaga kerja, kemudahan mendapatkan sarana transportasi, dan kemudahan pemasaran hasil produksi.


(27)

III.

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (1985:120) bahwa metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis / pengolahan data, membuat kesimpulan dari laporan dengan tujuan membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dalam suatu deskriptif situasi. Metode deskriptif dalam penelitian ini adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti tentang berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu.

B.Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 130). Berdasrkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua pengusaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca yang berada di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 13 (tiga belas) pengusaha.


(28)

Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel, karena populasi pengusaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca yang ada di Dsa Sukamulya tidak banyak yaitu sebanyak 13 orang dan semua dapat dijangkau oleh peneliti, maka penelitian ini akan dilakukan penelitian populasi. Untuk mengetahui tentang sebaran lokasi industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:


(29)

22 Gambar 1. Peta Sebaran Lokasi Industri


(30)

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:96). Berdasarkan pendapat tersebut, maka variable dalam peneitian ini adalah faktor-faktor yang mendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu, yang meliputi kemudahan mendapatkan modal, kemudahan mendapatkan bahan mentah, kemudahan mendapatkan tenaga kerja, kemudahan mendapatkan sarana transportasi, dan kemudahan pemasaran.

2.Definisi Operasional Variabel

1) Besarnya modal yaitu besarnya biaya atau dana yang digunakan untuk membiayai usaha industri yang dihitung dalam rupiah.

a. Mendukung, apabila modal yang diperlukan selalu terpenuhi dalam 1 bulan terakhir.

b. Menghambat, apabila modal yang diperlukan tidak terpenuhi dalam 1 bulan terakhir.

2) Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam atau yang diperoleh dari usaha manusia unntuk dimanfaatkan lebih lanjut. Bahan mentah yang digunakan dalam industri kerajinan dari bahan baku kain perca adalah berupa kain perca itu sendiri. Sehubungan dengan pendukung dan penghambat dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Bahan mentah mendukung, apabila bahan mentah mudah didapat dan selalu tersedia dalam satu 1 terakhir.


(31)

b. Bahan mentah menghambat, apabila bahan mentah sulit didapat dan tidak tersedia dalam satu 1 terakhir.

3) Tenaga kerja adalah semua pekerja yang mengolah bahan mentah berupa kain perca menjadi bahan jadi berupa kerajinan-kerajinan yang siap dipasarkan. Jumlah tenaga kerja yang bekerja untuk industri kerajianan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu adalah 300 orang yang bekerja dan terbagi ke dalam 13 idustri kerajinan kain perca. Sehubungan dengan pendukung dan penghambat dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Tenaga kerja mendukung, apabila tenaga kerja yang dibutuhkan tersedia, mudah didapatkan 1 bulan terakhir.

b. Tenaga kerja menghambat, apabila tenaga kerja yang dibutuhkan tidak tersedia, sulit didapatkan 1 bulan terakhir.

4) Sarana transportasi adalah semua sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dalam mendukung proses produksi industri kain perca. Jenis transportasi yang digunakan dalam industri ini adalah mobil truk dan pick up yang digunakan untuk mengambil bahan mentah kain perca yang diambil dari luar kota dan sepeda motor yang digunakan untuk mengantar dan mengambil bahan baku kain perca kepada buruh pengrajin kain perca. Sehubungan dengan pendukung dan penghambat dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Mendukung, apabila sarana transportasi mudah didapatkan dan tersedia dalam 1 bulan terakhir.


(32)

b. Menghambat, apabila sarana transportasi sulit didapatkan dan tidak tersedia dalam 1 bulan terakhir.

5) Pemasaran merupakan tahap akhir dari kegiatan industri, pemasaran yang dimaksud adalah mudah atau tidaknya memasarkan barang hasil produksi kerajinan dari kain perca kepada konsumen. Sehubungan dengan pendukung dan penghambat dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Mendukung, apabila barang hasil produksi industri kerajinan tersebut

habis dipasarkan, artinya mudah dan lancar dipasarkan kepada konsumen 1 bulan terakhir.

b. Menghambat, apabila barang hasil produksi industri kerajinan tersebut tidak habis dipasarkan, artinya sulit dan tidak lancar dipasarkan kepada konsumen 1 bulan terakhir.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teknik Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengetahui kondisi dan kegiatan serta berbagai sarana dan prasarana yang menunjang dalam kegiatan industri kerajinan dari bahan baku kain perca di Desa Sukamulya.


(33)

2. Teknik Wawancara Terstruktur

Teknik wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan responden untuk mendapatkan keterangan mengenai obyek yang diteliti dengan menggunakan pedoman wawancara dan juga dalam pengumpulan datanya dibuat kuesioner yang berisi daftar pertanyaan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai modal, bahan mentah, tenaga kerja, sarana transportasi, pemasaran hasil produksi, dan data lainnya dengan tujuan agar jawaban sesuai dengan kenyataan tanpa terpengaruh oleh keinginan penelitian (subyektif).

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang telah tersedia baik berupa monografi, dokumen-dokumen, dan lain sebagainya guna melengkapi data primer sehubungan dengan masalah yang akan diteliti. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah penduduk, mata pencaharian, luas wilayah, peta desa, serta data lainnya yang menunjang dalam penelitian ini. 4. Teknik Analisis Data

Proses selanjutnya setelah pengumpulan data adalah analisa data. Dari data yang diperoleh dari responden dianalisis secara kuantitatif sederhana, yaitu dibuat distribusi frekuensinya yang dideskripsikan dalam bentuk tabel, kemudian diperesentasikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mely G. Tan dalam Kuntjaraningrat (1994: 252), yang mengatakan bahwa cara penggunaan data kuantitatif yang paling sederhana adalah dalam bentuk persentase. Dari data yang diperoleh, diklasifikasikan dan diintrpresentasikan untuk memberikan pengertian


(34)

dari data dalam tabel yang disajikan dan selanjutnya disusun dan dianalisis sebagai laporan hasil penelitian.

Rumus Analisis Persentase: % = n/ N x 100 %

Keterangan:

% = persentase yang diperoleh

n = jumlah jawaban responden yang diperoleh N = jumlah seluruh responden


(35)

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan data primer yang telah dianalisis, maka penelitian mengenai Faktor-Faktor Pendukung Berdirinya Indutri Kerajinan Dari Bahan Baku Kain Perca di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu Tahun 2012 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Diketahui bahwa Semua responden (100%) mudah untuk memproleh modal. Hal ini dikarenakan dalam 1 bulan terakhir pada saat dilakukan penelitian, industri-industri kerajinan dari bahan baku kain perca selalu dapat memenuhi kebutuhan modal yang diperlukan untuk kegiatan industri 2. Diketahui bahwa bahan Semua responden (100%) mudah untuk

memperoleh bahan mentah. Hal ini dikarenakan dalam 1 bulan terakhir pada saat dilakukan penelitian, industri-industri kerajinan dari bahan baku kain perca selalu dapat memenuhi kebutuhan bahan mentah yang diperlukan untuk proses produksi.

3. Diketahui bahwa Semua responden (100%) mudah untuk memperoleh tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri-industri kerajinan dari bahan baku kain perca selalu terpenuhi dalam 1 bulan terakhir saat dilakukan penelitian.


(36)

sarana transportasi. Hal ini dikarenakan dalam 1 bulan terakhir saat dilakukan penelitian, kebutuhan sarana transportasi yang diperlukan selalu tersedia dan sangat mendukung untuk seluruh kegiatan industri.

5. Diketahui bahwa Semua responden (100%) mudah dan lancar dalam memasarkan hasil kerajinan. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan setiap satu kali produksi selalu habis terjual dalam 1 bulan terakhir saat dilakukan penelitian.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada pengusaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca agar jenis kerajinan yang dihasilkan lebih bervariasi lagi, supaya dapat menarik minat pembeli dan dapat meraup keuntungan yang lebih banyak pula, misalnya di tambah dengan jenis kerajinan berupa taplak meja, hordeng, sarung kasur, sarung kapuk untuk bantal, sarung kapuk untuk guling, dan lain-lain.

2. Diharapkan kepada pengusaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca agar dapat lebih memperluas wilayah pemasaran hasil produksi seperti ke pulau jawa, kalimantan dan lainnya untuk lebih mengembangkan industrinya.

3. Diharapkan kepada pengusaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca yang masih menggunakan modal pinjaman dari Bank untuk biaya produksi,


(37)

dari keuntungan hasil penjualan supaya dapat mengurangi cicilan pembayaran pinjaman Bank setiap bulannya, sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih besar lagi.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus.2011. Monografi Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas. Pringsewu. ---.1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Bintarto R.1977. Geografi Sosial. UP Spring. Yogyakarta.

Daldjoeni. 1992. Geografi Baru Keruangan dalam Teori dan Praktek. Alumni. Bandung.

Desi Mauliya. 2008. Faktor-Faktor Pendukung Berdirinya Industri Paving Blok di Kelurahan Yosodadi Kecamatan Metro Timur Kota Metro (skripsi) Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Edy Haryono. 2004. Geografi Industri. Buku Ajar. FKIP. Unila. Lampung. Heidjrachman Ranupandojo. 1989. Pengantar Ekonomi Perusahaan Buku 2.

BPFE. Yogyakarta.

Ida Bagoes Mantra. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Kartasapoetra. 1987. Pembentukan Perusahaan Industri. Bina Aksara. Jakarta. Kuntjaraningrat. 1994. Metode-Metode Pendekatan Praktis. Bina Aksara. Jakarta. Marsudi Djojodipuro. 1999. TeoriLokasi. Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta.

Muhammad Ali. 1985. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung.

Nurdin Elyas. 2008. Jurus Cepat Menjadi Jutawan Melalui Home Industri. Absolut.Yogyakarta.

Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni. Bandung.


(39)

Robinson Tarigan. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Sundari Astuti. 2007. Tinjauan Geografis Keberadaan Industri Gerabah Terhadap Pendapatan Dan Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Pengusaha di Desa Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. (skripsi) Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

UU RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 2003. Penerbit Karina. Surabaya.

Widoyo Alfandi. 2001. Epistimologi Geografi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.


(40)

Tabel Analisis Hasil Ujicoba Kuesioner

Berdasarkan uji coba kuesioner yang telah dilakukan pada hari Sabtu tangga 6 oktober 2012 di desa Sukamulya kecamatan Banyumas kabupaten Pringsewu, secara keseluruhan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner mudah dipahami dan dimengerti oleh responden, sehingga semua pertanyaan dapat di jawab dengan baik. Namun ada beberapa pertanyaan yang harus diperbaiki dan beberapa di hilangkan, seperti pertanyaan no 8, 16, 35, dan 36 perlu diperbaiki lagi agar lebih mudah dimengerti oleh responden.

Nomor Pertanyaan

Sebelum diperbaiki Sesudah diperbaiki 8 Berapakah modal yang

bapak/ibu keluarkan untuk menjalankan usaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini (produksi)?

Berapakah modal yang bapak/ibu keluarkan untuk menjalankan usaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini setiap satu kali produksi (1 bulan)?

16 Berapa Kg bahan mentah yang dibutuhkan setiap sekali produksi?

Berapa Kg bahan mentah yang dibutuhkan setiap satu kali produksi (1 bulan)?

35 Berapakah rata-rata hasil kerajinan kain perca yang dipasarkan setiap harinya?

Berapakah rata-rata hasil kerajinan kain perca yang dipasarkan setiap bulannya? 36 Berapa rata-rata produksi yang

habis dipasarkan setiap hari?

Berapa rata-rata produksi yang habis dipasarkan setiap bulannya?

dan ada pertanyaan yang perlu dihilangkan seperti pertanyaan no 17, karena pertanyaan no 17 hampir sama dengan pertanyaan no 13.


(41)

Bunyi pertanyaan no 17: “Apakah ada kesulitan dalam memperoleh bahan mentah

yang diperlukan?”, dan bunyi pertanyaan no 13: “Apakah bahan mentah yang

bapak/ibu perlukan mudah didapatkan?”

Dalam uji coba quesioner yang telah saya lakukan, responden terlihat mau bekerjasama dan mengisi kuesioner dengan data yang sebenar-benarnya dan apa adanya tanpa dibuat-buat, sehingga dalam uji coba kuesioner ini saya tidak menemukan suatu kendala apapun.


(42)

KISI-KISI KUISIONER FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN DARI BAHAN BAKU KAIN PERCA

DI DESA SUKAMULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2012

No Variabel Indikator Sub Indikator Item Soal

1 Modal

a. Mendukung a. Apabila modal yang diperlukan selalu

terpenuhi dalam kegiatan industri 8, 9, 10, 11, 12 b. Tidak

mendukung

b. Apabila modal yang diperlukan tidak terpenuhi dalam kegiatan industri

2 Bahan Mentah

a. Mendukung a. Apabila bahan mentah mudah didapat dan

selalu tersedia dalam proses produksi 13, 14, 15, 16, 17, 18 b. Tidak

mendukung

b. Apabila bahan mentah sulit didapat dan tidak tersedia dalam proses produksi

3 Tenaga Kerja

a. Mendukung a. Apabila tenaga kerja yang dibutuhkan tersedia, mudah didapatkan

19, 20, 21, 22, 23, 24,

25, 26 b. Tidak

mendukung

b. Apabila tenaga kerja yang dibutuhkan tidak tersedia, sulit didapatkan

4 Sarana Transportasi

a. Mendukung a. Apabila sarana transportasi mudah didapatkan dan tersedia dalam kegiatan industri

27, 28, 29, 30, 31, 32,

33 b. Tidak

mendukung

b. Apabila sarana transportasi sulit didapatkan dan tidak tersedia dalam kegiatan industri

5 Pemasaran

a. Mendukung a. Apabila barang hasil produksi industri kerajinan tersebut habis dipasarkan, artinya

mudah dan lancar dipasarkan kepada konsumen 34, 35, 36, 37, 38, 39, b. Tidak

Mendukung

b. Apabila barang hasil produksi industri kerajinan tersebut tidak habis dipasarkan, artinya sulit dan tidak lancar dipasarkan kepada konsumen


(43)

KUESIONER

Petunjuk : Mohon dijawab pertanyaan dibawah ini dengan keadaan sebenarnya !

I. Identitas Responden

1. Nama KK :

2. Umur : th

3. Pendidikan KK : 4. Pekerjaan pokok : 5. Jumlah anak : 6. Mulai usaha : 7. Alamat tinggal : II. Daftar Pertanyaan A.Modal

8. Berapakah modal yang bapak/ibu keluarkan untuk menjalankan usaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini setiap satu kali produksi (1 bulan)? a. 5-9 jt

b. 10-19jt c.20-29jt d.30-39jt e. >40jt

9. Darimana bapak/ibu mendapatkan modal? a. Tabungan sendiri

b. Bantuan orang tua c. Pinjaman bank

d. Lainnya, sebutkan………....

10. Bagaimana rincian penggunaan modal bapak/ibu? a. Biaya membeli bahan mentah Rp………

b. Upah tenaga kerja Rp………..

c. Biaya transportasi Rp………..

d. Biaya Pemasaran Rp………..

e. Lainnya, sebutkan : Rp………..

11. Apakah kemudahan mendapatkan modal mendukung bapak/ibu dalam membuka usaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini? a. Ya


(44)

B. Kemudahan Mendapatkan Bahan Mentah

12. Apakah yang mendukung Bapak/ibu membuka usaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini?

a. Karena kemauan sendiri b. Mengikuti usaha tetangga

c. Karena keterampilan dan proses produksinya mudah

d. Lainnya, sebutkan………

13. Apakah bahan mentah yang bapak/ibu perlukan mudah didapatkan? a. Ya, mudah

b. Kadang-kadang mudah dan kadang-kadang sulit c. Sulit

14. Apakah bahan mentah selalu tersedia dalam setiap proses produksi? a. Ya, selalu

b. Kadang-kadang tersedia

c. Lainnya, sebutkan………..

15. Dari mana sajakah bahan mentah diperoleh?. a. Desa sendiri

b. Luar kecamatan / daerah c. Dari luar kota

d. Lainnya, sebutkan………

16. Berapa Kg bahan mentah yang dibutuhkan setiap satu kali produksi (1 bulan)?

a. Seprei……….kg

b. Sarung bantal………kg

c. Guling………kg

d. Keset………kg

17. Apakah ketersediaan bahan mentah mendukung bapak/ibu dalam membuka usaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini?

a. Ya b. Tidak

C. Kemudahan Mendapatkan Tenaga Kerja

18. Bagaimana bapak/ibu mendapatkan tenaga kerja yang membantu proses produksi industri ini?

a. Dari anggota keluarga b. Dari tetangga

c. Dari anggota keluarga dan tetangga

d. Lainnya, sebutkan……….

19.Berapa jumlah tenaga kerja dalam proses produksi sekarang ini?


(45)

20. Apakah pendidikan terakhir dari para tenaga kerja? a. Buta huruf

b. SD sederajat c. SMP sederajat d. SMU sederajat

e. Lainnya, sebutkan………

21. Berapa usia tenaga kerja yang membantu dalam proses produksi ini?

a. < 14 th=………..orang

b. 14-25 th=………orang c. 26-35 th=……….orang d. 36-49 th=………orang

22. Berapa jumlah tenaga kerja (pria/wanita) dalam proses produksi ini?

a. Pria=………orang b. Wanita=……….orang

23. Apakah mudah mendapatkan tenaga kerja yang bdibutuhkan? a. Ya, mudah

b. Kadang-kadang mudah dan kadang-kadang sulit c. Sulit

24. Apakah tenaga kerja yang dibutuhkan harus memiliki keterampilan khusus? a. Ya

b. Tidak

25. Apakah ketersediaan tenaga kerja mendukung bapak/ibu dalam membuka usaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini?

a. Ya b. Tidak

D. Kemudahan Sarana Transportasi

26. Bagaimana pengangkutan bahan mentah ke lokasi industri? a. Diambil sendiri

b Diantar ke tempat tujuan

c. Diambil sendiri dan diantar ke tempat tujuan

d. Lainnya, sebutkan………..

27. Jenis kendaraan apa yang digunakan untuk mengangkut bahan mentah? a. Motor

b. Pick up c. Truk

d. Lainnya, sebutkan……….

28. Apakah bapak/ibu mudah dalam mendapatkan sarana transportasi yang diperlukan?

a. Ya, mudah

b. Kadang-kadang mudah dan kadang-kadang sulit c. Sulit


(46)

29. Apakah status kendaraan yang digunakan untuk mengangkut bahan mentah? a. Milik sendiri

b. Menyewa

c. lainnya, sebutkan………

30. Berapa ongkos transportasinya dalam jarak yang bapak/ibu tempuh dalam pengangkutan bahan mentah?

Sebutkan : Rp………..

31. Menurut bapak/ibu, bagaimana ongkos untuk sarana transportasi? a. Murah

b. Mahal

32. Apakah kemudahan sarana transportasi mendukung bapak/ibu dalam membuka usaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini? a. Ya

b. Tidak

E. Kemudahan Pemasaran

33. Bagaimanakah cara memasarkan hasil produksi kerajinan dari bahan baku kain perca ini?

a. Dipasarkan dirumah saja

b. Dipasarkan melalui distribusi tengkulak

c. Dipasarkan dirumah saja dan dipasarkan melalui distribusi tengkulak

d. Lainnya, sebutkan………

34. Berapakah rata-rata hasil produksi kerajinan kain perca setiap bulannya?

a. Seprei………..buah

b. Sarung bantal…….….buah c. Guling……….buah

d. Keset……….buah

35. Berapa rata-rata produksi yang habis dipasarkan setiap minggunya?

a. Seprei………..buah

b. Sarung bantal…….….buah

c. Guling……….buah d. Keset……….buah

36. Berapakah harga per buah kerajinan kain perca yang diproduksi?

a. Seprei Rp….………….

b. Sarung bantal RP……..….….

c. Guling RP……… d. Keset Rp……….

37. Apakah hasil produksi kerajinan kain perca selalu habis terjual? a. Ya, selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak


(47)

38. Jika tidak habis terjual apa yang bapak/ibu lakukan dengan sisa penjualan tersebut?

a. Dijual kembali keesokan harinya b. Menunggu sampai habis terjual

c. Lainnya, sebutkan………

39. Apakah kemudahan pemasaran mendukung bapak/ibu dalam membuka usaha industri kerajinan dari bahan baku kain perca ini?

a. Ya b. Tidak

Sukamulya, ….November 2012


(48)

No.

Nomor Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a 10 b

1. Nova Kurohman 35 th SLTA Wiraswasta 2 2008 Sukamulya >40 jt Tabungan sendiri dan pinjaman bank

Rp. 72.900.000 Rp. 20.400.000

2. Suherman 41 th SLTA Wiraswasta 4 2001 Sukamulya >40 jt Tabungan sendiri dan pinjaman bank

Rp. 67.500.000

Rp. 17.000.000 3. Entas Sulaiman 39 th SLTP Wiraswasta 3 2001 Sukamulya >40 jt Tabungan sendiri Rp. 66.000.000 Rp. 15.000.000 4. M. Rohim 35 th SLTA Wiraswasta 1 2006 Sukamulya >40 jt Pinjaman bank Rp. 49.800.000 Rp. 10.000.000 5. Maman 45 th SD Wiraswasta 6 2001 Sukamulya >40 jt Tabungan sendiri Rp. 39.000.000 Rp. 6.000.000 6. Dwi Mahendro 28 th SLTA Wiraswasta - 2010 Sukamulya >40 jt Pinjaman bank Rp.38.000.000 Rp.5.500.000 7. Supriyadi 31 th SLTP Wiraswasta 2 2003 Sukamulya >40 jt Tabungan sendiri dan

pinjaman bank

Rp. 37.350.000 Rp.6.000.000

8. Dirin 36 th SLTA Wiraswasta 4 2002 Sukamulya >40 jt Tabungan sendiri dan pinjaman bank

Rp. 33.150.000 Rp. 4.000.000

9. Supriyadi Carik 42 th SLTA Wiraswasta 1 2010 Sukamulya 30-39 jt Tabungan sendiri dan pinjaman bank

Rp. 27.950.000 Rp. 3.800.000

10. Pujoko 39 th SLTA Wiraswasta 3 2010 Sukamulya 30-39 jt Tabungan sendiri Rp. 28.050.000 Rp. 3.000.000 11. Purwanto 35 th SLTA Wiraswasta 2 2002 Sukamulya 20-29 jt Tabungan sendiri Rp. 16.400.000 Rp. 3.000.000 12. Ulung Supriyadi 35 th SLTP Wiraswasta - 2009 Sukamulya 10-19 jt Tabungan sendiri Rp. 14.100.000 Rp. 2.500.000 13. Susanto 39 th SLTA Wiraswasta 1 2011 Sukamulya 10-19 jt Tabungan sendiri Rp. 13.700.000 Rp. 2.500.000


(49)

2. Suherman Rp. 5.000.000 - - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1500 kg 1500 kg 3. Entas Sulaiman Rp. 5.000.000 - - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1500 kg 2000 kg 4. M. Rohim Rp. 5.000.000 Rp. 200.000 - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1000 kg 2000 kg

5. Maman Rp. 5.000.000 - - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1000 kg 1000 kg

6. Dwi Mhendro Rp. 5.000.000 - - Ya Mengikuti usaha

tetangga

Ya

Kadang-kadang tidak

Dari luar kota 1000 kg 1200 kg

7. Supriyadi Rp. 5.000.000 - - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1000 kg 1100 kg

8. Dirin Rp. 5.000.000 - - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1500 kg 900 kg

9. Supriyadi Carik Rp. 5.000.000 - - Ya Karena keterampilan & proses produksinya mudah

Ya Ya, selalu Dari luar kota 500 kg 1500 kg

10. Pujoko Rp. 2.500.000 - - Ya Mengikuti usaha

tetangga

Ya Ya, selalu Dari luar kota 700 kg 1000 kg

11. Purwanto Rp. 2.500.000 Rp. 16.000 - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 300 kg 800 kg

12. Ulung Supriyadi Rp. 2.500.000 - - Ya Mengikuti usaha

tetangga

Ya Ya, selalu Dari luar kota 200 kg 700 kg

13. Susanto Rp. 2.500.000 Rp 30.000 - Ya Mengikuti usaha

tetangga

Ya

Kadang-kadang tidak

Dari luar kota 200 kg 700 kg

8


(50)

No. Nama Responden 16 c 16 d 17 18 19 20 21 a 21 b 21 c 21 d 22 a 22 b 23 1. Nova Kurohman 1250 kg 3000 kg Ya Dari anggota

keluarga & tetangga

200 SLTP Sederajat

- 20 130 50 40 160 Ya, mudah

2. Suherman 500 kg 3000 kg Ya Dari anggota

keluarga & tetangga

208 SLTP Sederajat

- 16 142 50 30 178 Ya, mudah

3. Entas Sulaiman 1000 kg 1000 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

105 SLTP Sederajat

- 3 32 70 18 87 Ya, mudah

4. M. Rohim 700 kg 500 kg Ya Dari tetangga 100 SLTP

Sederajat

- 30 40 30 15 85 Ya, mudah

5. Maman 500 kg 500 kg Ya Dari anggota

keluarga & tetangg

50 SLTP

Sederajat

- 10 25 15 5 45 Ya, mudah

6. Dwi Mahendro 300 kg 300 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

52 SLTP

Sederajat

- 6 20 26 9 43 Ya, mudah

7. Supriyadi 400 kg 170 kg Ya Dari anggota

keluarga & tetangga

70 SLTP

Sederajat

- - 43 27 10 60 Ya, mudah

8. Dirin 200 kg 50 kg Ya Dari anggota

keluarga & tetangga

65 SLTP

Sederajat

- 12 30 23 7 58 Ya, mudah

9. Supriyadi Carik 300 kg 50 kg Ya Dari tetangga 23 SLTP

Sederajat

- 3 14 6 3 20 Ya, mudah

10. Pujoko 300 kg 50 kg Ya Dari anggota

keluarga & tetangga

30 SLTP

Sederajat

- 5 15 10 2 28 Ya, mudah

11. Purwanto 200 kg 100 kg Ya Dari tetangga 25 SLTP

Sederajat

- 4 13 8 3 22 Ya, mudah

12. Ulung Supriyadi 300 kg 100 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

32 SLTP

Sederajat

- 2 22 8 5 27 Ya, mudah

13. Susanto 300 kg 70 kg Ya Dari anggota

keluarga & tetangga

25 SLTP

Sederajat

- 5 15 5 2 23 Ya, mudah


(51)

1. Nova Kurohman Ya Ya Di ambil sendiri & di antar ke tempat tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 3.000.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah, melalui tengkulak, kios 2. Suherman Ya Ya Di ambil sendiri & di

antar ke tempat tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 3. Entas Sulaiman Ya Ya Di ambil sendiri & di

antar ke tempat tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 4. M. Rohim Ya Ya Di ambil sendiri & di

antar ke tempat tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak

5. Maman Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 6. Dwi Mahendro Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Mahal Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 7. Supriyadi Ya Ya Di ambil sendiri & di

antar ke tempat tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak

8. Dirin Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 9. Supriyadi Carik Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Mahal Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak

10. Pujoko Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 11. Purwanto Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah, melalui tengkulak, pasar 12. Ulung Supriyadi Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Mahal Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak

13. Susanto Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Mahal Ya Dipasarkan dirumah, melalui tengkulak, pasar


(52)

1. Nova Kurohman 1000 15000 7500 6000 250 3700 1800 1350 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 2. Suherman 1500 9000 3000 6000 350 2250 700 1200 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 3. Entas Sulaiman 1450 12000 6000 2000 300 2500 1300 300 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 4. M. Rohim 1000 12000 4200 1000 200 2500 1000 200 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 5. Maman 950 6000 3000 1000 200 1500 700 200 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 6. Dwi Mahendro 950 7200 1800 600 200 1500 400 130 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 7. Supriyadi 950 6600 2400 340 200 1500 500 70 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu

8. Dirin 1450 5400 1200 100 300 1300 250 25 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu

9. Supriyadi Carik 450 9000 1800 100 100 2000 250 20 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 10. Pujoko 650 6000 1800 100 100 1250 300 20 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 11. Purwanto 300 4800 1200 200 60 1000 250 30 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 12. Ulung Supriyadi 200 4200 1800 200 50 1000 400 30 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu

13. Susanto 200 4200 1800 140 50 800 350 25 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu


(53)

1. Nova Kurohman Menunggu sampai habis terjual Ya

2. Suherman Menunggu sampai habis terjual Ya

3. Entas Sulaiman Menunggu sampai habis terjual Ya

4. M. Rohim Dijual kembali keesokan harinya Ya

5. Maman Dijual kembali keesokan harinya Ya

6. Dwi Mahendro Menunggu sampai habis terjual Ya

7. Supriyadi Dijual kembali keesokan harinya Ya

8. Dirin Dijual kembali keesokan harinya Ya

9. Supriyadi Carik Dijual kembali keesokan harinya Ya

10. Pujoko Menunggu sampai habis terjual Ya

11. Purwanto Dijual kembali keesokan harinya Ya

12. Ulung Supriyadi Menunggu sampai habis terjual Ya

13. Susanto Dijual kembali keesokan harinya Ya

Sumber: Data Primer Tahun 2012


(54)

Kepada Yth

Pengusaha Pengrajin Kain Perca Di

Desa Sukamulya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi/siang/sore, saya mahasiswa dari Universitas Lampung,

Nama : Beni Saputra NPM : 0853034008

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi : Pendidikan Geografi

sedang mengadakan penelitian tentang kerajinan dari bahan baku kain perca di desa Sukamulya kecamatan Banyumas kabupaten Pringsewu. Penelitian ini saya lakukan untuk menyusun/menyelesaikan skripsi saya dengan judul “Faktor-faktor pendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di desa

sukamulya kecamatan banyumas kabupaten pringsewu tahun 2012”. Untuk itu

saya mohon bantuan dan kerjasamanya Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi angket/quesioner yang telah saya sediakan dibawah ini. Dalam pengisian angket/quesioner, mohon data diisi dengan yang sebenarnya, tidak dibuat-buat, dan apa adanya. Penelitian ini saya buat untuk kepentingan ilmiah tidak ada unsur politik dan sebagainya. Demikianlah surat pengantar ini saya buat,atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bandar Lampung, 05 Oktober 2012


(1)

No.

Nomor Pertanyaan

Nama Responden 10 c 10 d 10 e 11 12 13 14 15 16 a 16 b

1. Nova Kurohman Rp. 6.000.000 Rp. 700.000 - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1050 kg 2500 kg 2. Suherman Rp. 5.000.000 - - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1500 kg 1500 kg 3. Entas Sulaiman Rp. 5.000.000 - - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1500 kg 2000 kg 4. M. Rohim Rp. 5.000.000 Rp. 200.000 - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1000 kg 2000 kg 5. Maman Rp. 5.000.000 - - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1000 kg 1000 kg 6. Dwi Mhendro Rp. 5.000.000 - - Ya Mengikuti usaha

tetangga

Ya Kadang-kadang tidak

Dari luar kota 1000 kg 1200 kg 7. Supriyadi Rp. 5.000.000 - - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1000 kg 1100 kg 8. Dirin Rp. 5.000.000 - - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 1500 kg 900 kg 9. Supriyadi Carik Rp. 5.000.000 - - Ya Karena keterampilan &

proses produksinya mudah

Ya Ya, selalu Dari luar kota 500 kg 1500 kg

10. Pujoko Rp. 2.500.000 - - Ya Mengikuti usaha

tetangga

Ya Ya, selalu Dari luar kota 700 kg 1000 kg 11. Purwanto Rp. 2.500.000 Rp. 16.000 - Ya Karena kemauan sendiri Ya Ya, selalu Dari luar kota 300 kg 800 kg 12. Ulung Supriyadi Rp. 2.500.000 - - Ya Mengikuti usaha

tetangga

Ya Ya, selalu Dari luar kota 200 kg 700 kg 13. Susanto Rp. 2.500.000 Rp 30.000 - Ya Mengikuti usaha

tetangga

Ya Kadang-kadang tidak

Dari luar kota 200 kg 700 kg

8


(2)

No.

Nomor Pertanyaan

Nama Responden 16 c 16 d 17 18 19 20 21 a 21 b 21 c 21 d 22 a 22 b 23

1. Nova Kurohman 1250 kg 3000 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

200 SLTP Sederajat

- 20 130 50 40 160 Ya, mudah

2. Suherman 500 kg 3000 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

208 SLTP Sederajat

- 16 142 50 30 178 Ya, mudah

3. Entas Sulaiman 1000 kg 1000 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

105 SLTP Sederajat

- 3 32 70 18 87 Ya, mudah

4. M. Rohim 700 kg 500 kg Ya Dari tetangga 100 SLTP Sederajat

- 30 40 30 15 85 Ya, mudah

5. Maman 500 kg 500 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangg

50 SLTP Sederajat

- 10 25 15 5 45 Ya, mudah

6. Dwi Mahendro 300 kg 300 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

52 SLTP Sederajat

- 6 20 26 9 43 Ya, mudah

7. Supriyadi 400 kg 170 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

70 SLTP Sederajat

- - 43 27 10 60 Ya, mudah

8. Dirin 200 kg 50 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

65 SLTP Sederajat

- 12 30 23 7 58 Ya, mudah

9. Supriyadi Carik 300 kg 50 kg Ya Dari tetangga 23 SLTP Sederajat

- 3 14 6 3 20 Ya, mudah

10. Pujoko 300 kg 50 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

30 SLTP Sederajat

- 5 15 10 2 28 Ya, mudah

11. Purwanto 200 kg 100 kg Ya Dari tetangga 25 SLTP Sederajat

- 4 13 8 3 22 Ya, mudah

12. Ulung Supriyadi 300 kg 100 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

32 SLTP Sederajat

- 2 22 8 5 27 Ya, mudah

13. Susanto 300 kg 70 kg Ya Dari anggota keluarga & tetangga

25 SLTP Sederajat


(3)

No .

Nomor Pertanyaan

Nama Responden 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

1. Nova Kurohman Ya Ya Di ambil sendiri & di antar ke tempat tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 3.000.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah, melalui tengkulak, kios 2. Suherman Ya Ya Di ambil sendiri & di

antar ke tempat tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 3. Entas Sulaiman Ya Ya Di ambil sendiri & di

antar ke tempat tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 4. M. Rohim Ya Ya Di ambil sendiri & di

antar ke tempat tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 5. Maman Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 6. Dwi Mahendro Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Mahal Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 7. Supriyadi Ya Ya Di ambil sendiri & di

antar ke tempat tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 8. Dirin Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 9. Supriyadi Carik Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Mahal Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 10. Pujoko Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 11. Purwanto Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Murah Ya Dipasarkan dirumah, melalui tengkulak, pasar 12. Ulung Supriyadi Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Mahal Ya Dipasarkan dirumah dan melalui tengkulak 13. Susanto Ya Ya Di antar ke tempat

tujuan

Truk Ya, mudah Menyewa Rp. 2.500.000 Mahal Ya Dipasarkan dirumah, melalui tengkulak, pasar


(4)

No.

Nama Responden 34 a 34 b 34 c 34 d 35 a 35 b 35 c 35 d 36 a 36 b 36 c 36 d 37 1. Nova Kurohman 1000 15000 7500 6000 250 3700 1800 1350 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 2. Suherman 1500 9000 3000 6000 350 2250 700 1200 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 3. Entas Sulaiman 1450 12000 6000 2000 300 2500 1300 300 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 4. M. Rohim 1000 12000 4200 1000 200 2500 1000 200 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 5. Maman 950 6000 3000 1000 200 1500 700 200 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 6. Dwi Mahendro 950 7200 1800 600 200 1500 400 130 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 7. Supriyadi 950 6600 2400 340 200 1500 500 70 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 8. Dirin 1450 5400 1200 100 300 1300 250 25 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 9. Supriyadi Carik 450 9000 1800 100 100 2000 250 20 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 10. Pujoko 650 6000 1800 100 100 1250 300 20 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 11. Purwanto 300 4800 1200 200 60 1000 250 30 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 12. Ulung Supriyadi 200 4200 1800 200 50 1000 400 30 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu 13. Susanto 200 4200 1800 140 50 800 350 25 Rp. 50.000 Rp. 2.500 Rp. 3.000 Rp. 3.500 Ya, selalu


(5)

No.

Nomor Pertanyaan

Nama Responden 38 39

1. Nova Kurohman Menunggu sampai habis terjual Ya

2. Suherman Menunggu sampai habis terjual Ya

3. Entas Sulaiman Menunggu sampai habis terjual Ya

4. M. Rohim Dijual kembali keesokan harinya Ya

5. Maman Dijual kembali keesokan harinya Ya

6. Dwi Mahendro Menunggu sampai habis terjual Ya

7. Supriyadi Dijual kembali keesokan harinya Ya

8. Dirin Dijual kembali keesokan harinya Ya

9. Supriyadi Carik Dijual kembali keesokan harinya Ya

10. Pujoko Menunggu sampai habis terjual Ya

11. Purwanto Dijual kembali keesokan harinya Ya

12. Ulung Supriyadi Menunggu sampai habis terjual Ya

13. Susanto Dijual kembali keesokan harinya Ya


(6)

75

Kepada Yth

Pengusaha Pengrajin Kain Perca

Di

Desa Sukamulya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi/siang/sore, saya

mahasiswa dari Universitas Lampung,

Nama

: Beni Saputra

NPM

: 0853034008

Jurusan

: Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi : Pendidikan Geografi

sedang mengadakan penelitian tentang kerajinan dari bahan baku kain perca di

desa Sukamulya kecamatan Banyumas kabupaten Pringsewu. Penelitian ini saya

lakukan untuk menyusun/

menyelesaikan skripsi saya dengan judul “Fakt

or-faktor

pendukung berdirinya industri kerajinan dari bahan baku kain perca di desa

sukamulya kecamatan banyumas kabupaten pringsewu tahun 2012”

. Untuk itu

saya mohon bantuan dan kerjasamanya Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi

angket/quesioner yang telah saya sediakan dibawah ini. Dalam pengisian

angket/quesioner, mohon data diisi dengan yang sebenarnya, tidak dibuat-buat,

dan apa adanya. Penelitian ini saya buat untuk kepentingan ilmiah tidak ada unsur

politik dan sebagainya. Demikianlah surat pengantar ini saya buat,atas perhatian

dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bandar Lampung, 05 Oktober 2012


Dokumen yang terkait

TINJAUAN GEOGRAFI PENGRAJIN KAIN PERCA DI DESA SUKAMULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

15 115 42

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kain Perca (Studi Kasus Di Pekon Sukamulya Kecamatan Banyumas dan Pekon Siliwangi Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu)

3 47 66

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG BERDIRINYA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI DESA CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013

2 41 54

DESKRIPSI KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENJAHIT KAIN PERCA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA DI KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2013

2 12 54

DESKRIPSI KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA PENJAHIT KAIN PERCA TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA DI KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2013

0 22 52

PERAN INDUSTRI KERAJINAN KAIN PERCA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEKON SUKAMULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU

4 21 75

KERAJINAN KESET DARI KAIN PERCA DI DESA

0 1 7

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITATIVE (EOQ) TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI PADA INDUSTRI PEMBUATAN KAIN PERCA MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Kain Perca Alfin Jaya Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas

0 1 128

Peranan Pemerintah Daerah dalam PemberdayaanUKM di Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten PringsewuPerspektif Ekonomi Islam (Studi pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Kain Perca desa Sukamulya Binaan Dinas Koperindag Kabupaten Pringsewu) - Raden Intan

0 3 120

PENGARUH PENGALAMAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Kain Perca Limbah Jaya Desa Sukamulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu) - Raden Intan Repository

0 0 108