PERUBAHAN IKLIM DALAM PENGARUHNYA TERHAD
PERUBAHAN IKLIM DALAM PENGARUHNYA TERHADAP
PENCAIRAN GLETSER LAGUNA JOKULSARLON, ISLANDIA
TENGGARA
Rinaldi Gultom
21100115120019
[email protected]
1
Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
ABSTRAK
Bentuklahan glasial merupakan bentuklahan yang dipengaruhi oleh aktivitas gletser. Paper ini membahas
tentang bentuklahan glacial di belahan bumi bagian utara. Paper ini dibuat untuk semakin menambah pengetahuan
dan memperdalam ilmu tentang bentuklahan glasial. Adapun tujuan paper ini dibuat adalah untuk
mengidentifikasi pengaruh perubahan iklim yang menyebabkan mencairnya gletser sehingga mengakibatkan
kenaikan permukaan Laguna Jokulsarlon, Islandia Tenggara. Metode yang dilakukan dalam penyusunan paper ini
adalah dengan cara studi pustaka, mencari sumber referensi berupa buku panduan maupun jurnal terdahulu.
Adanya perubahan iklim telah menyebabkan bergerak mundurnya gletser breidamerkurjokull menyisakan dan
lepasnya iceberg dari gletser tersebut sehingga membentuk Laguna Jokulsarlon serta besarnya semakin bertambah
setiap tahunnya. Bahkan, sejak 1970-an luas dari laguna tersebut telah bertambah empat kali. Hal ini diperkuat
dengan peningkatan suhu di Islandia sejak tahun 1980-an mencapai 0,5 sampai 1 Fahrenheit.
Kata kunci : Glasial, Iceberg, Laguna
1
Pendahuluan
Laguna
Jokulsarlon merupakan
laguna yang terbentuk
di Negara Islandia
bagian
Tenggara,
dibelahan bumi bagian
Utara. Pembuatan paper
ini dilatarbelakangi oleh
adanya materi kuliah
tentang
bentuklahan
glasial pada matakuliah
Geomorfologi
dan
Geologi Foto, sehingga
diharapkan
dapat
semakin
menambah
pengetahuan bersama
tentang
bentukanbentukan
glasial.
Adapun tujuan dari
pembuatan paper ini
sendiri adalah untuk
mengidentifikasi
pengaruh
perubahan
iklim
terhadap
mencairnya
gletser
sehingga menyebabkan
kenaikan
permukaan
Laguna
Jokulsarlon,
Islandia Tenggara.
Tinjauan Pustaka
Bentuklahan
glasial
merupakan bentuklahan
yang dipengaruhi oleh
aktivitas gletser. Gletser
merupakan massa es
yang mampu bertahan
lama
dan
mampu
bergerak
karena
pengaruh
gravitasi.
Gletser
terbentuk
karena
salju
yang
mengalami kompaksi
dan
rekristalisasi.
Gletser
dapat
berkembang di suatu
tempat setelah melewati
beberapa periode tahun
dimana es terakumulasi
dan tidak melebur atau
hilang.
Snowfall
terbentuk dari bubuk
salju yang warnanya
terang, dengan udara
yang terjebak diantara
keenam
sisinya
(snowflakes). Snowflake
akan mengendap pada
suatu
tempat
dan
mengalami kompaksi
karena berat jenisnya
dan udara keluar. Sisisisi snowflakes yang
jumlahnya enam akan
hancur
dan
berkonsolidasi menjadi
salju yang berbentuk
granular
(granular
snow) lalu mengalami
sementasi membentuk
es gletser (glacier ice).
Gletser
dibagi
menjadi beberapa jenis
berdasarkan
tipenya
yaitu; valley glacier
merupakan gletser pada
suatu lembah dan dapat
mengalir dari tempat
yang tinggi ke tempat
yang rendah. Ice sheet
merupakan massa es
tidak mengalir pada
valley glacier tetapi
menutupi dataran yang
luas yang biasnya >
50.000 km2 . Ice cap
merupakan Ice sheet
yang
lebih
kecil,
terdapat pada daerah
pegunungan
seperti
valley glacier. Ice sheet
dan Ice cap mengalir ke
bawah dan keluar dari
pusat (titik tertinggi).
Ice berg merupakan Ice
sheet yang bergerak
karena
pengaruh
gravitasi dan akhirnya
hilang/terbuang dalam
jumlah
besar,
bila
mengenai tubuh air
maka balok-balok es
tersebut akan pecah dan
mengapung bebas di
permukaan air.
Geologi Regional
Secara
astronomis
Benua
Eropa terletak diantara
± 10° BB - 59° BT dan ±
71° LU - 35° LU.
Sedangkan,
secara
geografis Benua Eropa
terletak di sebelah Barat
Benua Asia. Batas-batas
Benua Eropa
antara
lain: Sebelah Timur:
berbatasan
dengan
Benua Asia, sebelah
Barat
berbatasan
dengan
Samudera
Atlantik, sebelah Utara
berbatasan
dengan
Samudera
Arktik,
sedangkan
sebelah
Selatan
berbatasan
dengan Laut Tengah,
Laut Hitam dan Negara
Turki. Keadaan Alam
Benua Eropa dapat
dibedakan menjadi tiga
bentang alam, yaitu
sebagai berikut: Dataran
Rendah
membentang
dari barat ke timur dan
dikelilingi
oleh
pegunungan
Ural,
Danau Laut Kaspia,
Pegunungan
Kaukaskus, Laut Hitam,
Pegunun gan Alpen, dan
kawasan Skandinavia
Timur. Sekitar dua
pertiga wilayah benua
Eropa termasuk dataran
rendah.
Jalur
pegunungan
lipatan
terdiri atas pegunungan
Alpen,
pegunungan
Ural,
pegunungan
Kaukasus.
Ketiga
pegunungan
ini
merupakan bagian dari
sistem
Pegunungan
Sikum
Mediterania.
Eropa merupakan satusatunya benua yang
tidak memiliki wilayah
gurun. Jika dilihat dari
bentuk
wilayahnya,
maka
benua
ini
dicirikan
dengan
bentukan
alam
semenanjung
yang
tersebar di tiga wilayah
utama,
yaitu
Semenanjung
Skandinavia di bagian
Utara,
Semenanjung
Siberia di bagian Barat,
dan Semenanjung Italia
di bagian Selatan.
Eropa
merupakan benua yang
terletak
di
lintang
tinggi, sehingga terletak
di kawasan beriklim
sedang hingga dingin,
bahkan ada wilayahnya
di bagian Utara yang
telah masuk lingkaran
Kutub Utara. Keadaan
tersebut menyebabkan
Eropa
mempunyai
kondisi iklim berikut
ini. Di bagian pantai
Barat dipengaruhi iklim
laut
dari
Samudra
Atlantik, arus hangat
yang mengalir dari
Samudra
Atlantik
menyebabkan kawasan
pantai di daerah tersebut
tidak membeku. Di
bagian tengah terjadi
peralihan iklim maritim
yang basah ke iklim
kontinen yang kering.
Di
bagian
Selatan
dipengaruhi iklim Laut
Mediterania dan angin
dari kawasan gurun
yang panas, sehingga
kondisi
cuacanya
menjadi lebih hangat.
1
Di
bagian
Utara
dipengaruhi iklim kutub
yang dingin.
Metodologi
Adapun metode
yang digunakan dalam
pembuatan paper ini
adalah dengan cara
studi pustaka. Studi
pustaka
dilakukan
dengan cara mencari
berbagai
sumber
referensi seperti buku
panduan maupun jurnaljurnal terdahulu. Studi
pustaka dilakukan untuk
mengetahui
keadaan
geologi regional dari
Islandia Tenggara serta
morfologi
dan
fenomena apa saja yang
ada disana.
Deskripsi Morfologi
Pada
daerah
yang
diidentifikasi,
yakni
daerah di ujung dari
Breiða-merkurjökull,
Islandia
tenggara
ditemukan
adanya
bentuklahan
glasial
dengan gletser yang
telah
mencair
dan
mengalami penurunan
ukuran dari ukuran
semula dan menyisakan
bongkahan-bongkahan
es yang terpisah dari
gletser
tersebut,
mengapung di atas air
yang dikenal sebgai ice
berg. Ice berg ini
mengapung
di
sepanjang jalur dangkal
yang menghubungkan
antara
Laguna
Jokulsarlon
dengan
Samudera
Atlantik
Utara. Laguna tersebut
saat
ini
memiliki
dimensi 18 km2 dan
kedalaman 248 m.
Laguna ini dibatasi oleh
pegunungan di sisi barat
dan timur, gletser di
sebelah
Utara
dan
Samudera Atlantik di
sebelah Selatan. Pada
daerah ini ditemukan
litologi berupa pasir
vulkanik
berwarna
hitam.
Daerah
ini
merupakan
daerah
glasial yang masih
terkena
pengaruh
aktvitas vulkanik yakni
Gunung
Grimsvotn
terlihat dari adanya
pasir vulkanik berwarna
hitam pada daerah ini.
Pembahasan
Perubahan
iklim di permukaan
bumi juga turut serta
mempengaruhi
keberadaan gletser pada
daerah
Laguna
Jokulsarlon,
Islandia
Tenggara. Pada daerah
ini ditemukan bahwa
gunung es yang pada
awalnya
berukuran
sangat besar, saat ini
telah
mengalami
pencairan sedikit demi
sedikit
hingga
menyisakan bongkahanbongkahan es besar
yang
mengapung
dipermukaan laut yang
dikenal sebagai ice
berg. Perubahan iklim
yang cukup tinggi ini
juga
mengakibatkan
terbentuknya
Laguna
Jokulsarlon
yang
sekarang.
Perubahan
iklim
menyebabkan
gletser
di
seluruh
permukaan bumi tidak
bergerak
maju
melainkan
bergerak
mundur. Hal ini juga
terjadi pada gletser
breidarmerkurjokull.
Gletser ini bergerak dari
kedudukan semula yang
seharusnya berada pada
20 m lebih utara dari
kedudukannya sekarang
yang berada sekitar 3
meter dari Samudera
Atlantik Utara. Pada
saat iklim menjadi
semakin panas dan
gletser mundur dari
kedudukannya
yang
semula, menyisakan es
yang mencair pada
daerah
yang
ditinggalkan sehingga
menciptakan kumpulan
air asin yang terpisah
dari laut dan dikelilingi
oleh
pasir-pasir
vulkanik disekitarnya.
Pasir
vulkanik
ini
diinterpretasi
merupakan material dari
hasil letusan Gunung
Grimsvotn yang berada
pada daerah tersebut.
Letusan dari Gunung
Grimsvotn ini juga
diinterpretasi
sebagai
salah satu factor yang
mendorong terjadinya
pencairan pada gletser
di Islandia Tenggara.
Ilkim
yang
berubah semakin panas
menyebabkan gunung
es yang semula menyatu
terpisah dan menyebar
menjadi bagian-bagian
besar..
bagian-bagian
tersebut
ada
yang
terjebak diatas pasir
vulkanik pada daerah
ini dengan ukuran yang
cukup kecil karena telah
mengalami pencairan
sehingga disebut ice
cap dan sebagian besar
lainnya
bergerak
menuju
laut
dan
terapung
disana
membentuk ice berg.
Pencairan dari ice berg
dan
ice
cap
ini
kemudian
mengisi
laguna
yang
sebelumnya
telah
terbetuk tersebut hingga
menjadi sangat besar
dan dalam
seperti
sekarang
ini.
Interpretasi
bahwa
pencairan gletser yang
membentuk ice berg di
daerah ini adalah karena
perubahan
iklim,
diperkuat
dengan
adanya
peningkatan
suhu pada Islandia sejak
tahun 1980-an sebesar
0,5-1 Fahrenheit.
Kesimpulan
Kenaikan suhu
di permukaan bumi
mengakibatkan
mundurnya
gletser
breidarmerkurjokul
sehingga menyisakan
bentukan-bentukan ice
berg maupun ice cap
yang
menjadikan
terbentuknya
Laguna
Jokulsarlon. Pencairan
gletser
juga
diinterpretasi
karena
adanya letusan Gunung
Grimsyotn
pada
kawasan gletser terbukti
dari
ditemukannya
pasir-pasir
vulkanik
hitam yang mengelilingi
Laguna jokulsarlon dan
gletser.
Referensi
Denis
Voytenko,
Timothy H. Dixon,
Mark E. Luther,Chad
Lembke, Ian M.
Howat, Santiago De
La
Pena.2015.Observati
ons
of
Inertial
Current in A Lagoon
in
Souteastern
Iceland
using
Terrestrial
Radar
Interferometry and
2
Automated Iceberg
Tracking. USA :
ScienceDirect
Tim Asisten Praktikum
Geomorfologi
dan
Geologi Foto. 2016.
Buku
Panduan
Praktikum
Geomorfologi
dan
Geologi
Foto.
Semarang:
Ubiversitas
Diponegoro
Lampiran
Gambar 1. Laguna Jokulsarlon
Gambar 2. Jokulsarlon pada
penginderaan jauh
3
PENCAIRAN GLETSER LAGUNA JOKULSARLON, ISLANDIA
TENGGARA
Rinaldi Gultom
21100115120019
[email protected]
1
Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
ABSTRAK
Bentuklahan glasial merupakan bentuklahan yang dipengaruhi oleh aktivitas gletser. Paper ini membahas
tentang bentuklahan glacial di belahan bumi bagian utara. Paper ini dibuat untuk semakin menambah pengetahuan
dan memperdalam ilmu tentang bentuklahan glasial. Adapun tujuan paper ini dibuat adalah untuk
mengidentifikasi pengaruh perubahan iklim yang menyebabkan mencairnya gletser sehingga mengakibatkan
kenaikan permukaan Laguna Jokulsarlon, Islandia Tenggara. Metode yang dilakukan dalam penyusunan paper ini
adalah dengan cara studi pustaka, mencari sumber referensi berupa buku panduan maupun jurnal terdahulu.
Adanya perubahan iklim telah menyebabkan bergerak mundurnya gletser breidamerkurjokull menyisakan dan
lepasnya iceberg dari gletser tersebut sehingga membentuk Laguna Jokulsarlon serta besarnya semakin bertambah
setiap tahunnya. Bahkan, sejak 1970-an luas dari laguna tersebut telah bertambah empat kali. Hal ini diperkuat
dengan peningkatan suhu di Islandia sejak tahun 1980-an mencapai 0,5 sampai 1 Fahrenheit.
Kata kunci : Glasial, Iceberg, Laguna
1
Pendahuluan
Laguna
Jokulsarlon merupakan
laguna yang terbentuk
di Negara Islandia
bagian
Tenggara,
dibelahan bumi bagian
Utara. Pembuatan paper
ini dilatarbelakangi oleh
adanya materi kuliah
tentang
bentuklahan
glasial pada matakuliah
Geomorfologi
dan
Geologi Foto, sehingga
diharapkan
dapat
semakin
menambah
pengetahuan bersama
tentang
bentukanbentukan
glasial.
Adapun tujuan dari
pembuatan paper ini
sendiri adalah untuk
mengidentifikasi
pengaruh
perubahan
iklim
terhadap
mencairnya
gletser
sehingga menyebabkan
kenaikan
permukaan
Laguna
Jokulsarlon,
Islandia Tenggara.
Tinjauan Pustaka
Bentuklahan
glasial
merupakan bentuklahan
yang dipengaruhi oleh
aktivitas gletser. Gletser
merupakan massa es
yang mampu bertahan
lama
dan
mampu
bergerak
karena
pengaruh
gravitasi.
Gletser
terbentuk
karena
salju
yang
mengalami kompaksi
dan
rekristalisasi.
Gletser
dapat
berkembang di suatu
tempat setelah melewati
beberapa periode tahun
dimana es terakumulasi
dan tidak melebur atau
hilang.
Snowfall
terbentuk dari bubuk
salju yang warnanya
terang, dengan udara
yang terjebak diantara
keenam
sisinya
(snowflakes). Snowflake
akan mengendap pada
suatu
tempat
dan
mengalami kompaksi
karena berat jenisnya
dan udara keluar. Sisisisi snowflakes yang
jumlahnya enam akan
hancur
dan
berkonsolidasi menjadi
salju yang berbentuk
granular
(granular
snow) lalu mengalami
sementasi membentuk
es gletser (glacier ice).
Gletser
dibagi
menjadi beberapa jenis
berdasarkan
tipenya
yaitu; valley glacier
merupakan gletser pada
suatu lembah dan dapat
mengalir dari tempat
yang tinggi ke tempat
yang rendah. Ice sheet
merupakan massa es
tidak mengalir pada
valley glacier tetapi
menutupi dataran yang
luas yang biasnya >
50.000 km2 . Ice cap
merupakan Ice sheet
yang
lebih
kecil,
terdapat pada daerah
pegunungan
seperti
valley glacier. Ice sheet
dan Ice cap mengalir ke
bawah dan keluar dari
pusat (titik tertinggi).
Ice berg merupakan Ice
sheet yang bergerak
karena
pengaruh
gravitasi dan akhirnya
hilang/terbuang dalam
jumlah
besar,
bila
mengenai tubuh air
maka balok-balok es
tersebut akan pecah dan
mengapung bebas di
permukaan air.
Geologi Regional
Secara
astronomis
Benua
Eropa terletak diantara
± 10° BB - 59° BT dan ±
71° LU - 35° LU.
Sedangkan,
secara
geografis Benua Eropa
terletak di sebelah Barat
Benua Asia. Batas-batas
Benua Eropa
antara
lain: Sebelah Timur:
berbatasan
dengan
Benua Asia, sebelah
Barat
berbatasan
dengan
Samudera
Atlantik, sebelah Utara
berbatasan
dengan
Samudera
Arktik,
sedangkan
sebelah
Selatan
berbatasan
dengan Laut Tengah,
Laut Hitam dan Negara
Turki. Keadaan Alam
Benua Eropa dapat
dibedakan menjadi tiga
bentang alam, yaitu
sebagai berikut: Dataran
Rendah
membentang
dari barat ke timur dan
dikelilingi
oleh
pegunungan
Ural,
Danau Laut Kaspia,
Pegunungan
Kaukaskus, Laut Hitam,
Pegunun gan Alpen, dan
kawasan Skandinavia
Timur. Sekitar dua
pertiga wilayah benua
Eropa termasuk dataran
rendah.
Jalur
pegunungan
lipatan
terdiri atas pegunungan
Alpen,
pegunungan
Ural,
pegunungan
Kaukasus.
Ketiga
pegunungan
ini
merupakan bagian dari
sistem
Pegunungan
Sikum
Mediterania.
Eropa merupakan satusatunya benua yang
tidak memiliki wilayah
gurun. Jika dilihat dari
bentuk
wilayahnya,
maka
benua
ini
dicirikan
dengan
bentukan
alam
semenanjung
yang
tersebar di tiga wilayah
utama,
yaitu
Semenanjung
Skandinavia di bagian
Utara,
Semenanjung
Siberia di bagian Barat,
dan Semenanjung Italia
di bagian Selatan.
Eropa
merupakan benua yang
terletak
di
lintang
tinggi, sehingga terletak
di kawasan beriklim
sedang hingga dingin,
bahkan ada wilayahnya
di bagian Utara yang
telah masuk lingkaran
Kutub Utara. Keadaan
tersebut menyebabkan
Eropa
mempunyai
kondisi iklim berikut
ini. Di bagian pantai
Barat dipengaruhi iklim
laut
dari
Samudra
Atlantik, arus hangat
yang mengalir dari
Samudra
Atlantik
menyebabkan kawasan
pantai di daerah tersebut
tidak membeku. Di
bagian tengah terjadi
peralihan iklim maritim
yang basah ke iklim
kontinen yang kering.
Di
bagian
Selatan
dipengaruhi iklim Laut
Mediterania dan angin
dari kawasan gurun
yang panas, sehingga
kondisi
cuacanya
menjadi lebih hangat.
1
Di
bagian
Utara
dipengaruhi iklim kutub
yang dingin.
Metodologi
Adapun metode
yang digunakan dalam
pembuatan paper ini
adalah dengan cara
studi pustaka. Studi
pustaka
dilakukan
dengan cara mencari
berbagai
sumber
referensi seperti buku
panduan maupun jurnaljurnal terdahulu. Studi
pustaka dilakukan untuk
mengetahui
keadaan
geologi regional dari
Islandia Tenggara serta
morfologi
dan
fenomena apa saja yang
ada disana.
Deskripsi Morfologi
Pada
daerah
yang
diidentifikasi,
yakni
daerah di ujung dari
Breiða-merkurjökull,
Islandia
tenggara
ditemukan
adanya
bentuklahan
glasial
dengan gletser yang
telah
mencair
dan
mengalami penurunan
ukuran dari ukuran
semula dan menyisakan
bongkahan-bongkahan
es yang terpisah dari
gletser
tersebut,
mengapung di atas air
yang dikenal sebgai ice
berg. Ice berg ini
mengapung
di
sepanjang jalur dangkal
yang menghubungkan
antara
Laguna
Jokulsarlon
dengan
Samudera
Atlantik
Utara. Laguna tersebut
saat
ini
memiliki
dimensi 18 km2 dan
kedalaman 248 m.
Laguna ini dibatasi oleh
pegunungan di sisi barat
dan timur, gletser di
sebelah
Utara
dan
Samudera Atlantik di
sebelah Selatan. Pada
daerah ini ditemukan
litologi berupa pasir
vulkanik
berwarna
hitam.
Daerah
ini
merupakan
daerah
glasial yang masih
terkena
pengaruh
aktvitas vulkanik yakni
Gunung
Grimsvotn
terlihat dari adanya
pasir vulkanik berwarna
hitam pada daerah ini.
Pembahasan
Perubahan
iklim di permukaan
bumi juga turut serta
mempengaruhi
keberadaan gletser pada
daerah
Laguna
Jokulsarlon,
Islandia
Tenggara. Pada daerah
ini ditemukan bahwa
gunung es yang pada
awalnya
berukuran
sangat besar, saat ini
telah
mengalami
pencairan sedikit demi
sedikit
hingga
menyisakan bongkahanbongkahan es besar
yang
mengapung
dipermukaan laut yang
dikenal sebagai ice
berg. Perubahan iklim
yang cukup tinggi ini
juga
mengakibatkan
terbentuknya
Laguna
Jokulsarlon
yang
sekarang.
Perubahan
iklim
menyebabkan
gletser
di
seluruh
permukaan bumi tidak
bergerak
maju
melainkan
bergerak
mundur. Hal ini juga
terjadi pada gletser
breidarmerkurjokull.
Gletser ini bergerak dari
kedudukan semula yang
seharusnya berada pada
20 m lebih utara dari
kedudukannya sekarang
yang berada sekitar 3
meter dari Samudera
Atlantik Utara. Pada
saat iklim menjadi
semakin panas dan
gletser mundur dari
kedudukannya
yang
semula, menyisakan es
yang mencair pada
daerah
yang
ditinggalkan sehingga
menciptakan kumpulan
air asin yang terpisah
dari laut dan dikelilingi
oleh
pasir-pasir
vulkanik disekitarnya.
Pasir
vulkanik
ini
diinterpretasi
merupakan material dari
hasil letusan Gunung
Grimsvotn yang berada
pada daerah tersebut.
Letusan dari Gunung
Grimsvotn ini juga
diinterpretasi
sebagai
salah satu factor yang
mendorong terjadinya
pencairan pada gletser
di Islandia Tenggara.
Ilkim
yang
berubah semakin panas
menyebabkan gunung
es yang semula menyatu
terpisah dan menyebar
menjadi bagian-bagian
besar..
bagian-bagian
tersebut
ada
yang
terjebak diatas pasir
vulkanik pada daerah
ini dengan ukuran yang
cukup kecil karena telah
mengalami pencairan
sehingga disebut ice
cap dan sebagian besar
lainnya
bergerak
menuju
laut
dan
terapung
disana
membentuk ice berg.
Pencairan dari ice berg
dan
ice
cap
ini
kemudian
mengisi
laguna
yang
sebelumnya
telah
terbetuk tersebut hingga
menjadi sangat besar
dan dalam
seperti
sekarang
ini.
Interpretasi
bahwa
pencairan gletser yang
membentuk ice berg di
daerah ini adalah karena
perubahan
iklim,
diperkuat
dengan
adanya
peningkatan
suhu pada Islandia sejak
tahun 1980-an sebesar
0,5-1 Fahrenheit.
Kesimpulan
Kenaikan suhu
di permukaan bumi
mengakibatkan
mundurnya
gletser
breidarmerkurjokul
sehingga menyisakan
bentukan-bentukan ice
berg maupun ice cap
yang
menjadikan
terbentuknya
Laguna
Jokulsarlon. Pencairan
gletser
juga
diinterpretasi
karena
adanya letusan Gunung
Grimsyotn
pada
kawasan gletser terbukti
dari
ditemukannya
pasir-pasir
vulkanik
hitam yang mengelilingi
Laguna jokulsarlon dan
gletser.
Referensi
Denis
Voytenko,
Timothy H. Dixon,
Mark E. Luther,Chad
Lembke, Ian M.
Howat, Santiago De
La
Pena.2015.Observati
ons
of
Inertial
Current in A Lagoon
in
Souteastern
Iceland
using
Terrestrial
Radar
Interferometry and
2
Automated Iceberg
Tracking. USA :
ScienceDirect
Tim Asisten Praktikum
Geomorfologi
dan
Geologi Foto. 2016.
Buku
Panduan
Praktikum
Geomorfologi
dan
Geologi
Foto.
Semarang:
Ubiversitas
Diponegoro
Lampiran
Gambar 1. Laguna Jokulsarlon
Gambar 2. Jokulsarlon pada
penginderaan jauh
3