Proses Akhir Proses Penciptaan Karya
Berdasarkan penyusunan warna di atas, untuk mendapatkan warna glasir yang menempel pada karya tidak terlalu mengkilap, maka pada penyusunan warna
semuanya dicampur dengan TSG transparent soft glaze secara langsung pada saat pewarnaan. Penyusunan warna ini bertujuan untuk memperoleh komposisi
gradasi warna yang tidak terlalu mengkilap seperti warna ikan buntal yang semestinya. Proses selanjutnya dengan menggoreskan bagian bawah karya di atas
spons basah, serta pada bagian sisi antara karya dan penutup dihilangkan warna glasirnya, proses ini bertujuan agar sewaktu pembakaran hasilnya tidak
menempel. Kendala pertama yang dihadapi dalam pembuatan karya teko set ini pada
penggunaan bahan pokok yaitu tanah liat Sukabumi. Kelemahan dari tanah liat Sukabumi ini terlihat ketika proses pembentukan dengan teknik pijit, tanah akan
cepat kering dan retak dan akhirnya pada saat pengeringan akan pecah. Kendala kedua pada pembentukan bagian tutup yang harus pas antara lubang karya dan
penutup, proses
ini memerlukan
ketelitian dengan
seksama dalam
pembentukanya. Kendala ketiga pada saat penglasiran yaitu jika glasir terlalu tebal maka glasir akan meleleh sampai ke plat tungku pembakaran, yang akhirnya
merekat dengan plat dan sulit untuk mengambilnya. 2. Cangkir
Pembentukan cangkir ini memang sengaja berbentuk lazimnya cankir pada umumnya yang pernah kita lihat yaitu . Pembentukan cangkir ini dengan teknik
cetak padat agar menghasilkan ukuran yang sama dan cepat dalam proses
pembentukan. Warna glasir yang diterapkan dalam karya cangkir adalah warna hitam glosy dan kuning pada bodi cangkir .
3. Tatakan Tatakan ini berbentuk bulat lempengan dengan diameter 7 cm dan tebal 1
ml. Tatakan ini diglasir dengan warna hitam glosy dan hitam dop. Fungsi dari tatakan ini adalah sebagai alas dari cangkir untuk pengganti hendle.