1530
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
3
rd
Economics Business Research Festival 13 November 2014
bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiyah. Untuk dapat menjelaskan pemahaman faktor apa
yang menyebabkan timbulnya standarisasi kelayakan bantuan operasional sekolah.
Data kuantitatif yang berbentuk tabel-tabel dan berupa angka-angka yang dikumpulkan akan ditampilkan dilakukan analisis dan pembahasan secara detail, digunakan untuk analisis
secara keseluruhan sebagai pembuktian bagi fenomina-fenomina yang sedang diteliti, yang dalam hal ini tentang pelaksanaan program bantuan dana BOS dengan sasaran utama sekolah
menegah pertama baik negeri maupun swasta. Angka angka tersebut akan memudahkan dalam menjawab semua rumusan masalah dalam penelitian ini.
3.2. Alasan Pemilihan Setting
Penelitian tentang standarisasi kelayakan penerima bantuan operasional sekolah sangat menarik untuk dilakukan, disebabkan anggaran bantuan operasional sekolah diambilkan dari
sebagian 20 Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN ini antara lembaga Negeri dan Swasta disamakan, antara siswa miskin dengan siswa kaya juga sama. Selain itu BOS yng
diberikan pada sekolah tidak memberi banyak manfaat bagi kesejahtraan guru. Inilah kunci dari ketidakadilannya, kunci dari ketidak tepat sasaran, yang jelas kebutuhan siswa miskin
dirasa lebih berat ketimbang kebutuhan anak dari kalangan yang mampu. Kualitas pendidikan harus diutamakan dengan memperhatikan kesejahtraan guru. Selain itu pengawasan terhadap
bantuan operasional sekolah boleh dikatakan tidak ada, karena selama ini dipercayakan kepada dinas terkait dimana dinas terkait hanya berpedoman pada data yang ada bukan pada kenyataan
dilapangan.
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di enam sekolah negeri dan swasta berlokasi di kab.Jepara . Waktu penelitian dilakukan pada februari tahun 2012- Juni tahun 2013. Data tidak diambil
tahun sebelumnya karena obyek yang akan diteliti bukan sebuah perbandingan dengan tahun sebelumnya akan tetapi untuk mengetahui seberapa tepat penyaluran BOS selama ini,
mengetahui komponen-komponen atau faktor-faktor kelayakan penerima BOS di SMPMTs negeri dan swasta. Serta menggali berapa sebenarnya kebutuhan yang sesungguhya dari
lembaga masing-masing serta kebutuhan dari siswa yang berbeda struktur sosialnya.
3.4. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono 2013 dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, akan tetapi dalam penelitian ini juga digunakan beberapa
instrumen lain, yaitu pedoman untuk wawancara dan observasi. Pedoman untuk wawancara dan observasi yang dibuat khusus pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang
gambaran secara umum apakah anggaran BOS sudah tepat sasaran? seberapa besar kebutuhan sekolah Negeri dan seberapa besar kebutuhan sekolah Swasta?
3.5. Prosedur Pengumpulan Data
Menurut Indriantoro dan Supomo 2001 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data sekunder, yaitu:
1. Data Primer Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari sumber penelitian
yakni dari sumber asli tidak melalui perantara yang secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh
1531
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
3
rd
Economics Business Research Festival 13 November 2014
dengan cara wawancara langsung dengan beberapa Kepala Sekolah, Bendahara Sekolah, Tata Usaha, Komite Sekolah, Guru, Dewan Guru, Wali Murid, dan Murid
2. Data Sekunder Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui perantara, umumnya berupa bukti atau catatan-catatan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini seperti: mengambil dan mengolah data yang sudah ada,
yakni dokumen-dokumen yang dimiliki oleh sekolah, dinas pendidikan dan olahraga seperti halnya sumber bantuan, struktur sekolah, data mengenai murid dan data penggunaan dana
bantuan operasional sekolah. Selain itu data sekunder dapat diperolah dari data internet yang berkaitan dengan bantuan operasional sekolah. Data ini digunakan untuk mendukung
data primer.
Lofland 1984 dalam Moleong 2005 dalam Widianto 2009 mengatakan, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen-dokumen dan lain-lain. Untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam, holistik, terhadap standarisasi kelayakan penerima bantuan operasional sekolah,
maka penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut:
1. Pengamatan atau Observasi lapangan Marshall 1995 menyatakan bahwa
“through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang
prilaku dan makna dari prilaku tersebut. Metode ini digunakan untuk mengamati dan mencatat gajala-gejala yang tampak pada obyek penelitian saat keadaan atau situasi yang alami atau yang
sebenarnya sedang berlangsung. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui perubahan- perubahan yang terjadi sebelum ada dan sesudah ada BOS.
2. Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai secara langsung dan mendalam
indepth interview
kepada pihak yang terlibat dan terkait langsung guna mendapatkan penjelasan pada kondisi dan situasi yang sebenarnya. Dalam penelitian ini yang menjadi
informan adalah orang-orang yang dianggap memiliki informasi kunci
key informan
yang dibutuhkan di wilayah penelitian. Sedangkan dalam pengambilan informasi peneliti
menggunakan teknik “
snowball
” yakni penentuan subjek maupun informan penelitian berkembang dan bergulir mengikuti informasi atau data yang diperlukan dari informan yang
diwawancarai sebelumnya. 3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai berupa dokumen, pedoman BOS, catatan, buku, majalah dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan berbagai
informasi khususnya untuk melengkapi data yang tidak diperoleh dalam observasi dan wawancara. Dokumentasi yang dimaksudkan adalah gambaran umum sekolah dari lembaga
Negeri dan Swasta, inventaris sekolah kaitanya dengan SPM sekolah, data laporan keuangan untuk mengetahui sumber pendapatan dan peruntukanya, data siswa miskin untuk mengetahui
ditingkatan lapangan fasilitas apa saja yang diterima.
3.6. Teknik Analisis