Analisis Keputusan Dalam Risiko Decision Analysis Under Risk [1]

2. Analisis Keputusan Dalam Risiko Decision Analysis Under Risk [1] Analisis keputusan adalah salah satu alat yang mendekatkan kriteria kualitatif dengan suatu nilai berhingga finite number untuk pengambilan keputusan [1]. Kriteria tersebut ditransformasi menjadi suatu aturan terukur kuantitatif. Contohnya, universitas terbaik menurut seorang siswa memperhatikan biaya yang dikeluarkan, reputasi, dan lokasi universitas. Siswa tersebut memperhatikan 50 dari reputasi dan masing-masing 25 untuk biaya dan lokasi universitas. Dengan kata lain, siswa tersebut memberikan bobot reputasi 2 kali lebih besar dari kriteria lainnya. Kriteria masa mendatang yang paling mungkin didasari oleh konversi situasi yang bersifat probabilistik menjadi situasi deterministik dengan mengganti variabel acak random variable menjadi suatu nilai yang memiliki probabilitas tertinggi untuk muncul [4]. Probabilitas ini sering disebut probabilitas prior atau probabilitas awal. Diasumsikan bahwa distribusi probabilitas data ekperimen diketahui. Untuk memperoleh informasi baru, probabilitas prior dapat dikembangkan menjadi probabilitas baru yang dikenal sebagai probabilitas posterior Bayesian atau probabilitas akhir Bayesian. Anggaplah secara umum i adalah suatu kejadian ke- i dengan i = 1,2,3,..,m, sehingga probabilitas i adalah i i c P } { 1 dengan i c nilai probabilitas kejadian i didapat dari luas daerah di bawah kurva kepadatan probabilitas data eksperimen [5]. Adanya informasi baru yang merupakan kejadian yang mungkin dari hasil suatu eksperimen yaitu j dengan j = 1,2,3,..,n. Sering digunakan istilah probabilitas kondisional atau probabilitas bersyarat yaitu i j P | . Probabilitas kondisional diasumsikan tersedia sehingga ij i j d P | 2 dengan ij d nilai probabilitas didapat dari luas daerah di bawah kurva kepadatan probabilitas data eksperimen. Tujuannya adalah menggunakan probabilitas kondisional dan probabilitas prior untuk memperoleh probabilitas posterior. Dengan diketahui 1 dan 2, dimulai dengan menghitung j P yaitu m i i ij m i i i j m i j i j c d P P P P 1 1 1 | 3 untuk j = 1,2,3,..,n . Dengan berdasarkan 3, dilanjutkan dengan menghitung probabilitas posterior yang dinotasikan j i P | yaitu m i i ij i ij m i i i j i i j j j i j i c d c d P P P P P P P 1 1 | | | 4 untuk j = 1,2,3,..,n dan i = 1,2,3,..,m. 1 | 1 m i j i P untuk setiap j = 1,2,3,..,n. Probabilitas posterior inilah nantinya yang akan digunakan dalam mengevaluasi keputusan agar dapat diambil keputusan. Anggap il a adalah besar keuntungan kerugian alternatif ke- l untuk l = 1, 2, 3, .., k pada kejadian ke- i untuk i = 1, 2, 3, ..,m. Maka nilai keuntungan kerugian yang diharapkan expected payoff untuk alternatif ke- l = 1, 2, 3, .., k dan pada kondisional ke- j = 1, 2, 3, .., n adalah m i j i il j m m l j l j l jl P a P a P a P a EV 1 2 2 1 1 | | ...... | | 5. Alternatif terbaik untuk mengambil keputusan berdasarkan EV yaitu max jl l EV EV atau min jl l EV EV untuk suatu kondisional j = 1, 2, 3, .., n. 2.1. Pohon keputusan berdasarkan kriteria nilai yang diharapkan Decision tree-based expected value criterion Suatu masalah mengenai pengambilan keputusan khususnya dalam mempertimbangkan proses keputusan tahap berganda dimana alternatif-alternatif keputusan saling bergantung dibuat saling berurutan [4]. Sehingga perlu adanya representasi grafik dari masalah keputusan tersebut dan pohon keputusan merupakan salah satu caranya. Pohon keputusan mempunyai dua jenis node yaitu node berbentuk kotak □ mewakili titik keputusan decision point dan node berbentuk lingkaran ○ mewakili kemungkinan peristiwa chance event [1],[4]. Pada titik keputusan, pengambil keputusan mempunyai hak atas pengambilan keputusan. sedangkan dalam kemungkinan peristiwa melambangkan variabel tak tentu uncertain variable, pengambil keputusan tidak mempunyai kendali terhadap kemungkinan-kemungkinan peristiwa yang terjadi [6].

3. Algoritma Analisis Keputusan Investasi Saham Jangka Pendek